Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Hanya Sepenggal Cerita

Driver 1

Kejadian tadi membuat moodku benar benar tidak jelas, antara terangsang tapi sekaligus merasa dipermalukan, pulang, hanya itu dalam fikiranku, karena hujan kuputusin buat pesen ****car aja. Ting! Tidak sampai 1 menit dapatlah mobilnya, wah, tumben dapet mobil berjenis mini SUV , biasanya mobil (maaf) kaleng, ini sih kelas menengah fikirku. Beberapa menit kemudian mobil hitam menghampiriku, aku cek no plat nya, ya sesuai! Wow keluaran terbaru, ini kayaknya jadi driver **** cuma sampingan aja.
Begitu berhenti langsung turun drivernya.
"Dengan Mbak Dayesha?" tanyanya sopan.
Emmmhh hidungku langsung di suguhi aroma sandalwood dan patchouli, sesaat membuatku lupa akan kejadian barusan. Begitu maskulin...
Sekilas kuperhatikan outfitnya sangat sederhana, tapi aku tahu jeans belel dan kaus putihnya itu dari brand yang jelas bukan murahan, belum lagi sepatu kasual warnamya matching dengan kausnya, kulit sawo matang khas orang Indonesia. Tapi OMG! Selewat dia mirip dengan Mas dani, bedanya kulitnya agak sedikit gelap, terlihat jelas kumis, jambang dan janggutnya baru disave, ga kebayang kalau panjang sedikit kena di pipiku, leher, dada, puting, perut, dan ahhh kena klitorisku pasti paling dashyat...
"Mbak..." oops suaranya...
"Eh iya betul, saya Dayesha..." aku bener bener tergagap "Mas Darwiansyah?" guna menutupi salah tingkahku aku balik bertanya.
"Ari saja Mbak..." jawabnya sambil membukakan pintu mobilnya.
"Silakan..." wow mannernya kelas atas fikirku.
"Eh terimakasih..." masih cenga cengo.
Begitu masuk aroma kopi bercampur wangi parfume nya begitu menggodaku. Sepuluh menit pertama aku memutar otak supaya bisa membuka pembicaraan, tapi otakku beneran freeze. Aku masih merasakan tangan Mas Dani ditubuhku, suasana hatiku masih tidak karuan.
Seandainya dia Mas Dani, aku duduk tepat dibelakangnya, aku menggeser badanku mendekatinya dari tengah jok depan, menikmati aroma maskulin, kuusap usap dadanya, pelan pelan turun menuju...
"Sudah lama kerja di gedung Saraswati Mbak" pertanyaannya menghentikan khayalanku ahhh...
"Emhh hampir 3 tahun sepertinya..."jawabku seadanya.
Sesekali kami saling mencuri pandang lewat spion. Terlihat jelas matanya yang tajam dihiasi alis tebal yg nyaris bertaut. Ahhh mengapa dia begitu mirip? Atau hanya karena fikiranku sedang berkecamuk hanya memikirkan kejadian barusan?
Imajinasiku memang liar, fantasiku memang binal, tapi pada kenyataannya aku hanyalah si pengecut yang hanya bisa mainin payudara dan Miss V ku, sambil baca novel dewasa, aku tidak begitu menyukai blue film, lebih menyukai yang bentuknya narasi.
Beberapa kali aku melakukan sexting, hanya sama pria pria bule yang entah tinggal di belahan bumi yang mana, fikirku sex online relatif lebih aman dibanding sex didunia nyata.
Jadi teringat saran di postingan foto foto telanjang aku, "Coba fuck with stranger aja, bisa sama ojol atau kurir", tapi tidak pernah terbayang kalo bakal bugil didepan sahabatku dan suaminya dan dimainkan seperti tadi.
Dan tetiba munculah ide gila, mungkin ide tergila yang pernah ada. Entahlah aku ingin menghilangkan memory kejadian tadi dikantor.
"Mmhh Mas Ari ya?" rasanya tenggorokanku seret banget.
"Ya Mbak?" duh suaranya jadi teringat Chris Hemsworth.
"Boleh saya bikin konten dimobilnya Mas" aku bertanya penuh kehati hatian.
"Konten Youtube? Wah Mbak Youtuber?" eh maunya sih gitu.
"Bukan... Konten bugil di tempat umum..." jawabku ragu ragu, tegang menunggu reaksinya.
"Eh disini? Buka baju? Waduh koq jadi ketiban rejeki" jawabnya senyum senyum.
Giliran aq yg jadi degdegan ga keruan, duh kenapa dia mau lagi...nah lo kena tuah sendiri.
Ok deh, tanggung, lagian ga akan ketemu lagi sama dia.
"Aq rekam ya..." Lanjut ku.
"Tapi nanti aja pas nyampe depan rumah, bisa Mas berhenti sejenak?" penjelasanku berujung pertanyaan, dia hanya mengangguk agak ragu, kemudian menurunkan spionnya, aku tau mengarah ke payudaraku.
"Depan belok kanan ya?"pertanyaannya mungkin hanya pengalih, aku bisa merasakan dia juga gugup tapi mencoba tenang.
"Ya, abis itu belok kanan lagi, lurus, nah rumahku pagar hitam sebelah kanan" jelasku.
Begitu sampai...
All set, aku menarik nafas panjang, berusaha mengatur detak jantung yang terpicu karena adrenalin yang bergejolak.

"Jadi Mbak?" tanyanya sepertinya dia ga sabar menanti aku bugil. Tapi dia tidak berusaha untuk melihat ke arahku, hanya lewat kaca spion.
"Sebentar Mas, ngumpulin nyali dulu" jawabku.
Perlahan lahan kuturunin rok jeansku, bukannya semakin tenang dadaku malah semakin menjadi debarannya. Sejujurnya aku masih membayangkan saat Mas Dani menurunkan rok jeans ku tadi.

Kemudian celana dalam putihku, istirahat sejenak kembali mengambil nafas yang sangat panjang. Sepertinya dia juga ikut merasakan ketegangan, ikut ikutan menarik nafas panjang beberapa kali.
Sengaja kulepas bagian bawah dulu, supaya dia tidak langsung melihat payudaraku yang mungil tanpa penutup.

Sesaat sebelum kubuka kaos biruku, aku sempat melirik spion, penasaran juga penampakan payudaraku di spion, pandangannya masih kearah spion, sialan beneran ngarep dia. Masih bagus sih dia ga noleh langsung, padahal tinggal muterin kepalanya doang.
Tanganku semakin gemetaran, jadi agak kesusahan melepas beha putihku.

Begitu semua kelepas kulihat sekilas dia menelan air liurnya. Jantungku makin berdebar.

"Sudah Mbak?"
"Eh iya sudah, sebentar aku pake kembali bajuku..." jawabku masih dalam keadaan gugup yang luar biasa.
"Sebentar Mbak" dia berkata sambil membalik badan kearahku. Deg jantungku serasa mau copot dan berhenti berdetak mau apa dia?
Walaupun aku beberapa kali foto bugil di outdoor ataupun baru kejadian bugil didepan orang lain, tapi tetep aja kali ini sensasinya sangat berbeda, karena mungkin dia bener bener stranger yang selama ini aku fantasiin.
Secara tak sengaja pandangan kami bertemu, dia melihatku begitu jelas dan dekat, terutama payudaraku dengan pentilku yang mengeras tentunya. Fikiranku sudah kemana mana bagaimana kalau dia...
"Gimana kalau Mbaknya keluar dalam keadaan seperti itu?" What the fuck?
"Hah?" aku beneran terbelalak, tidak ada dalam skenario fikirku.
"Ayolah, tanggung kan, tidak ada ruginya..." dia mengedipkan mata kanannya, sambil menatap seluruh tubuh polosku dengan tatapan menggoda.
"Emh...okelah" jawabku sambil menyambar, tas, handphone dan bajuku, kemudian kubuka kenob pintu mobil. Sesaat sebelum turun aku ucapkan terimakasih, kemudian celingak celinguk lihat kesegala arah memastikan tidak ada orang d sekitar, kalau tidak bisa dilaporkan ke Pak RT berabe deh.
Begitu masuk rumah, dengan jantung masih tidak karuan kuintip lewat jendela si masnya pergi.
Ada perasaan malu, puas, dan klimaks tentunya bercampur aduk, lemes tapi hepi yang susah dijelaskan dengan kata kata.
Ting! Sebuah pesan masuk, dari Mbak Arni.
Mbak Arni : Makasih banyak Day, apa yang kamu lakukan sangat berarti buat kami.
Dan kemudian dia mengirimkan video rekaman yang tadi.
Kembali jantung ini berdegup kencang, tanpa sadar aku mengelus elus payudaraku mengikuti apa yang suaminya lakuin pada ku tadi...

Ngopi dulu...

Check it out Driver 2
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd