NadyaNayNad
Suka Semprot
Hai Guys
Daripada mikirin masalah mulu, gaada habisnya. Mending nubi nuangin idenya lewat tulisan ya.
Hehehe..
Nubi numpang post lagi ya~
Mohon bantuannya ya para suhu/kaka kaka disini. Mohon dibimbing juga ya supaya dd bisa lebih berkembang lagi
Oh iya, kripik dan nastar nya dari para suhu sekalian. Biar dd semangat lagi nulis threadnya.
Thread satunya juga mungkin gabakal dd lanjutin kayaknya, karena dd kehabisan ide
Mungkin biar mempersingkat waktu, dd langsung aja ya.
Oke, selamat membaca~
Daripada mikirin masalah mulu, gaada habisnya. Mending nubi nuangin idenya lewat tulisan ya.
Hehehe..
Nubi numpang post lagi ya~
Mohon bantuannya ya para suhu/kaka kaka disini. Mohon dibimbing juga ya supaya dd bisa lebih berkembang lagi
Oh iya, kripik dan nastar nya dari para suhu sekalian. Biar dd semangat lagi nulis threadnya.
Thread satunya juga mungkin gabakal dd lanjutin kayaknya, karena dd kehabisan ide
Mungkin biar mempersingkat waktu, dd langsung aja ya.
Oke, selamat membaca~
Prologue
"Berita Selanjutnya. Wanita bunuh diri dengan seorang pria secara mengenaskan. Diduga wanita itu adalah orang yang telah hilang kurang lebih satu tahun diculik oleh pria."
Ahh?!
Pria yang sedari tadi menyaksikan berita itu kaget. Pertanyaan demi pertanyaan terus memenuhi otaknya.
"Pelaku ini pengangguran dan berumur 24 tahun yang tinggal di sebuah apartemen. Sepertinya korban itu bunuh diri dengan bayi yang dikandungnya. Diduga, korban keluar dan melompat dari atap gedung dengan membawa sebuah telepon seluler."
Ini Bohong Kan??
Dia tampak kebingungan. Dia tak mempercayai apa yang ia lihat dari berita itu.
"Saat ini kasus sedang diselidiki oleh pihak kepolisian."
Tokk..Tokk..Tokk..
"Apa benar ini kamar saudara ivan? Kami dari kepolisian. Kami ingin berbicara sebentar dengan anda."
Hah?? Apa ini benar benar terjadi padaku? tak percaya..
Satu tahun yang lalu.
"Terimakasih telah mampir kemari."
Ucap pelayan minimarket yang melayaninya.
Ia hanyalah pelayan paruh waktu yang baru bekerja satu bulan disana. Ia terkenal karena sikapnya yang childish dan pribadinya yang gampang berbaur. Tingginya semampai, dan berambut pirang.
Namanya Natasha. Ia tinggal di ujung jalan komplek. Ia selalu pulang malam hari dan diantar oleh ivan, pacarnya. Umurnya masih 16 tahun. Dia sangat ceroboh dalam berbagai hal, selalu tergesa gesa dalam berbuat sesuatu.
"Iya.. Iya.. Gw tau. Tenang aja. Pasti cewek gw bisa lo nikmatin."
Ucap ivan. Ia memang playboy.
"Oke.. Nanti gw transfer."
Jawab lawan bicaranya di telpon.
Sial..
Ivan menggumam pelan. Ivan tak rela jika dia harus memberikan pacar lamanya ke orang lain, meskipun ia mempunyai yang baru. Ivan berjalan menuju ke sebuah toko elektronik. Ia membeli beberapa kamera kecil. Kemudian ia pergi ke mini market tempat pacarnya bekerja. Ia berniat melakukan hal jahat dengan kamera kecil itu. Ia memasangnya di toilet, kamar mandi, dan ruang ganti.
"Ivan."
Ucap natasha dengan gemasnya. Ia berlari kearah ivan dengan tergesa gesa. Langkahnya tak teratur seperti bayi yang baru bisa berjalan, membuatnya terjatuh.
Brakkk...
Natasha menabrak tubuh ivan sehingga mereka terjatuh. Rok mininya tersingkap sehingga terlihat cd kecil berwarna pink yang imut.
"Kamu.. Ceroboh banget sih."
Ucap ivan membopong tubuh natasha berdiri.
"Hehehe aku gapapa kok hehe lagian aku seneng banget liat kamu kesini."
Jawab natasha dengan senyum senyum.
Ivan hanya menghela nafas ketika melihat barang barang berantakan akibat mereka terjatuh. Natasha membereskannya dengan senang hati. Ia tampak tak memiliki beban, dan terlihat sangat senang.
Dasar..
Gumam ivan.
----
"Semuanya 25ribu. Mau ditambah apa lagi? Kami lagi ada promo."
Natasha melayani tokok dengan ramah.
"Ngga. Ini Uangnya."
Ucap pria yang sedang natasha layani.
"Ngomong ngomong, mas namanya siapa?"
Ucap natasha basa basi. Ia terlihat sibuk menghitung kembaliannya.
"Kai."
Ucap pria itu mengenalkan diri.
Natasha menyodorkan kembaliannya. Tangannya yang lembut dan terlihat kontras dengan tangan angga.
"Terima kasih telah berbelanja disini."
Ucap natasha. Pria itu meninggalkan minimarket.
Begitulah keseharian natasha. Ia melayani pembelinya dengan ramah. Sehingga banyak orang yang suka padanya. Bahkan manager tokonya memperlakukannya dengan khusus. Ia digaji 20% lebih banyak dari gaji pelayan lainnya. Ia bekerja dengan sangat baik.
---
Sudah saatnya natasha pulang dari minimarket. Ia selalu pulang malam dengan diantar pacarnya. Tapi, karena pacarnya sakit ia harus pulang sendiri. Ia sangat senang karena ia telah mendapatkan gajinya, dan juga manager memberinya bahan makanan yang cukup untuk satu minggu.
Karena penerangan jalan yang tak cukup, natasha ketakutan. Ia merasa ada yang mengikutinya. Ia gelisah.
Ia terus berjalan sambil mengumpulkan keberaniannya. Tapi ia sangat ketakutan.
Keringat dingin mulai bercucuran. Ia memberanikan diri untuk menengok kebelakang.
"Siapa Disana?"
"Apa Ada Orang?"
Natasha ketakutan. Perasaan ada yang mengikutinya itu menyelimuti hatinya."Apa Ada Orang?"
Krakk..
"Suara Apa itu?"
"Apa ada orang disana?"
"Heii?"
Natasha hendak membalikkan tubuhnya untuk melihat keadaan sekitar.
Degg...
Natasha kaget. Seorang pria dengan jaket hitam dan membawa tongkat baseball berlumuran darah tampak tersenyum.
"Aaaah...Tolong.."
Teriak Natasha. Ia sangat ketakutan. Jantungnya seperti berhenti berdetak.
Dug.
Gedebruk..
Tubuh natasha terjatuh bebas ke aspal. Ia tak sadar apa yang telah terjadi dengannya.
Natasha terbangun. Ia sangat panik. Ia tak tahu dimana ia berada.
"Tempat apa ini?"
Gumamnya
Ia tergolek dengan beralaskan kasur lantai di kamar yang gelap. Natasha tak tahu apa yang terjadi padanya. Ia mencoba mengecek ponselnya, tapi sim cardnya sudah dicopot. Natasha bingung.
"Kau sudah sadar ternyata."
Ucap pria itu.
Pria itu kan?
Pria yang memukul ku dengan tongkat baseball.
Mau apa dia?
Aku takut sekali.
"Kuharap, kau bisa mengerti."
"Kau adalah Iblis."
"Yang Akan Kusucikan."
"Suara Apa itu?"
"Apa ada orang disana?"
"Heii?"
Natasha hendak membalikkan tubuhnya untuk melihat keadaan sekitar.
Degg...
Natasha kaget. Seorang pria dengan jaket hitam dan membawa tongkat baseball berlumuran darah tampak tersenyum.
"Aaaah...Tolong.."
Teriak Natasha. Ia sangat ketakutan. Jantungnya seperti berhenti berdetak.
Dug.
Gedebruk..
Tubuh natasha terjatuh bebas ke aspal. Ia tak sadar apa yang telah terjadi dengannya.
Natasha terbangun. Ia sangat panik. Ia tak tahu dimana ia berada.
"Tempat apa ini?"
Gumamnya
Ia tergolek dengan beralaskan kasur lantai di kamar yang gelap. Natasha tak tahu apa yang terjadi padanya. Ia mencoba mengecek ponselnya, tapi sim cardnya sudah dicopot. Natasha bingung.
"Kau sudah sadar ternyata."
Ucap pria itu.
Pria itu kan?
Pria yang memukul ku dengan tongkat baseball.
Mau apa dia?
Aku takut sekali.
"Kuharap, kau bisa mengerti."
"Kau adalah Iblis."
"Yang Akan Kusucikan."