Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IJO dan WIMARS.

Status
Please reply by conversation.
Part 05

Malam begitu larut. Seperti biasa, Ijo mulai menakut - nakuti anak tetangga dengan nyanyian berirama sumbang. Senandung yang penuh kebahagian. Untuk Ijo. Tapi tidak bagi anak tetangga. Sebuah lagu dari Drive

Senja kini berganti malam

Menutup hari yang lelah

Di manakah engkau berada

Aku tak tahu di mana

Pernah kita lalui semua

Jerit tangis canda tawa

Kini hanya untaian kata

Hanya itulah yang aku punya

Tidurlah...selamat malam

Lupakan sajalah aku

Mimpilah...Dalam tidurmu

Bersama bintang...

Sesungguhnya aku tak bisa

Jalani waktu tanpamu

Perpisahan bukanlah duka

Meski harus menyisakan luka

Tidurlah...selamat malam

Lupakan sajalah aku

Mimpilah...Dalam tidurmu

Bersama bintang

Tidurlah...selamat malam

Lupakan sajalah aku

Mimpilah...Dalam tidurmu

Bersama bintang

Lupakan diriku

Lupakan aku

huhhuh....

Mimpilah...Dalam tidurmu

Bersama bintang

ha...ha...ha...ho....


Setelah menyanyikan lagu tersebut.. Ijo tiba - tiba termenung. Sesaat kemudian dia mengumpat diri sendiri.

"Ahhh.. Kampret... Kok aku nyanyi yang itu ya.... ! Tidak sesuai dengan kebahagiaanku....!"

Ijo kembali termenung. Seakan memikirkan sesuatu. Cukup lama lamunannya. Kemudian sebuah senyuman muncul di bibirnya. Jari tangannya kembali memetik senar gitar.

Alunan musik kembali terdengar bersamaan suara sumbangnya.

Wimars kusebut namamu didalam tidurku dalam mimpiku.

Jiwa raga bergelora.

Bila sesaat tidak berjumpa.

Aku takkan menghiraukan.

Walau rintangan datang meng......


"IJOOOOOOO......!" Emak Ijo memanggil.

"Iya Maak.....!"

"Udah malam... Tidur.... Besok kau kerja..!" Ujar Emak Ijo yang sudah berdiri di depan pintu.

"Iya Maakk...!"

Seandainya Demit atau bahkan Hitler sekalipun memanggilnya disaat dia lagi asyik dengan perasaannya. Ijo akan membangkang dan tidak akan menggubris panggilan itu. Tapi ini, sorang Ibu yang sangat disayanginya. Dia tidak sanggup untuk bilang.... Tidak.

Ijo masuk kedalam rumah setelah menutup pintu. Kamar tidur menjadi tujuan akhirnya. Setelah membaca do'a tidur, ijo memasukkan tangan kanan kedalam celana kolornya. Kemudian tidur dengan menyebut nama Wimars didalam hati.

Kebiasaan Ijo dari kecil, jika tidur, salah satu tangannya harus memegang batang kecil andalannya. Dan itu adalah suatu rahasia yang harus dijaga. Dan jangan sampai aib itu keluar dari forum semprot.

Bagaimana....?? Kita sepakat.....? Ok ... Fix.



#########




Semangat Ijo sangat besar dalam menyongsong waktu yang terus berputar. Senyum ceria selalu menghiasi wajah.

"Pagi ganteng - ganteng....! Pagi cantik - cantik...!" Ujar Ijo sambil duduk di balik meja kerjanya.

Para teman - teman kerjanya hanya tersenyum.

"Ijo... Kemari...!" Sang Bos. Telle memanggil Ijo keruangannya.

"Ada apa Bos.. ?" Tanya Ijo saat sudah berada didalam ruangan Telle.

"Duduk.....!" Setelah Ijo duduk. Telle menyodorkan hp kepada Ijo." Nanti kalau ada telfon. Bilang aku masuk rumah sakit.!!"

Dengan perasaan bingung, Ijo menerima hp yang diberikan Telle. Kemudian menatap Telle.

"Udah..... Nggak usah bingung.... Kau ikutin perintahku... Atau aku pecat kau gara - gara nilep uang setoran..!"

Ijo hanya diam menerima ancaman yang tidak membuatnya takut itu. Diam, hanya karena cari ketenangan, hanya karena tidak ingin merusak suasana hati yang lagi ehem.....ehem..

Tidak beberapa lama. Suara Hp milik Telle yang berada di tangan Ijo berdering. Ijo melihat layar yang tertulis "Seorang wanita." Ijo menekan tombol hijau dan menyalakan lespiker Hp. Sehingga Telle bisa mendengar percakapan mereka.

Ijo.. :Hallooooo...!"

S.w: Bang Telle ada..?

Ijo : Lagi dirawat di Rumah Sakit. Kena kencing manis dia....

Tak....! Telle menyentil tangan Ijo. Dia tidak terima kalimat Ijo mengatakan kalau dia kena kencing manis.

Ijo hanya tersenyum cengengesan.

S.W: Sudah lama...?"

Ijo : Barusan...... Sekitar 2 minggu lebih..!"

S.W : Loh.... sebelas hari yang lalu aku telpon dia, masih sehat - sehat aja kok..!"

Ijo: Oooh....

"Iya... Bentar.. Aku datang...!" Ujar Ijo entah kepada siapa.

" Telphonnya kututup ya... Aku dipanggil.

Klik....... Ijo menutup telphon sepihak tanpa ada basa basi dan langsung memberikannya kepada Telle.

"Sudah Pak.... Makasih....!" Ujar Ijo ngeledek.

"Brengsek....!" Ujar Telle tersenyum. "Makasih....!" Lanjut Telle dengan sedikit menekan nada suara.

"Bagaimana.....?" Tanya Telle.

"Suaranya merdu, enak didengar, sepertinya dia cantik....!"

"Bukan itu maksudku...! Kapan kau akan mendapatkan nasabah baru.. ?"

"Segera Bos.....!" Jawab Ijo dengan mantap. Mencoba cari muka.

Ijo menjadi lesu, sudah hampir satu bulan, Ijo belum juga mendapatkan nasabah baru. Padahal teman - temannya sudah mendapatkan nasabah baru dengan pinjaman yang cukup besar. Dan mereka juga mendapat bonus. Sedangkan Ijo... Adehhh.. ...




########




Pov... Wimars.

Aku bahagia... Tidak ada yang bisa menandingi kebahagiaanku saat ini. Walau kata orang sekalipun, kalau kebahagiaanku itu tidaklah sebesar kebahagiaan mereka.... Aku tidak perduli.

Hingga saat ini. Aku masih saja menyentuh bibirku dengan ibu jari tanganku. Aku sadar, hal itu membuat ibuku selalu bertanya. Tapi sumpah... Sudah dua hari berlalu. Ciuman yang diberikan Ijo padaku, masih terasa melekat di bibirku.

Aku... Wimars, gadis yang dicintai Ijo. Begitu juga dengan diriku yang mencintainya. Dengan mencium benang yang melingkar di jariku. Dengan penuh semangat dan harapan, aku menyusuri jalanan kota dan masuk dari toko ke toko lain.

Harapanku hanya satu, bisa menemukan pekerjaan di kota ini. Sehingga aku tidak perlu jauh dari dirinya. Jika itu terjadi, entah apa yang akan terjadi dengan hati ini. Mungkin akan diselimuti rindu yang menyakitkan.
Dan itu pasti perih... aku tau itu...

Senja mulai meredup, sinar matahari yang lembut perlahan mulai menghilang. Setelah duduk sejenak disebuah warung dan membeli air mineral agar bisa ku teguk demi hilangnya dahaga. Aku kembali keperaduanku. Rumah kecil hasil dari keringat orang tuaku.

Ku hempaskan tubuhku di sebuah kursi ketika aku sudah berada di rumah. Sisa air mineral yang kubeli, kuteguk kembali. Sayup - sayup mulai terdengar suara jangkrik dikejauhan, menyambut malam yang datang.

"Uda pulang Nak...?" Tanya Ibuku basa basi, dan duduk di kursi yang ada disebelahku. Aku hanya mengangguk diiringi senyum.

"Gimana... Dapat pekerjaannya.?"

"Belum Bu.. !" Jawabku sambil melepaskan sepatuku.

Aku membuka Tasku, dan mengambil Hp, hanya sekedar memeriksa, apakah ada pesan masuk.

"Apa kamu yakin dengan perasaanmu. Apa kamu yakin ingin mengorbankan harapanmu yang lainnya. Apalagi dia beda keyakinannya dengan kita..!"

"Wimars uda besar Bu... Biarkan Wimars mengambil keputusan, seandainya gagal, biarlah itu jadi pelajaran buat Wimars, dan Wimars janji, Wimars akan kuat, asal Ibu selalu ada disisi Wimars..!" Ujarku dengan nada lembut.

"Tapi... Kegagalan yang menyangkut hati, itu sangat sakit..!"

Aku hanya tersenyum. "Berikan Wimars kepercayaan Bu...!" Ujarku sambil mencium pipi Ibu, dan aku pamit masuk kedalam kamar untuk ganti baju dan istirahat.

"Nggak mandi dulu...?"

"Udah malam... Takut penyakit tulang ama rematik..!" Kilahku.

Setelah mengganti pakaian, aku berbaring dengan sejuta hayalan, harapan yang tinggi, harapan dimasa depan. Lelah seharian berkeliling kota tiadapun terasa.

Aku kembali mengambil Hp, melihat apakah ada pesan darinya. Sudah dua hari ini tidak ada kabar darinya. Perasaan rindu dan ingin tau keadaannya, memaksa jariku mengetik sebuah kalimat untuk pesan kepadanya.

Malam sayang... ! Sehatkan...? Selamat isrirahat...!

Setelah menekan tombol kirim.
Aku kembali bermain dengan pikiranku yang penuh harap untuk esok mendapatkan pekerjaan.

Jujur, demi malam yang telah datang. Aku sangat ingin bekerja di sebuah perusahaan, ataupun pabrik, karena kesempatan jenjang karir terbuka lebar di sana. Tidak seperti disebuah toko - toko, yang hanya mentok disitu saja. Tapi apa mau dikata, aku lebih memilih cintaku, karena aku yakin, dengan kegigihannya dan kejujurannya, serta keikhlasan cintanya, aku yakin kebahagaiaan akan menyertaiku.

TREEEETTTTTT.......TREEETTTTTT.....

HP -ku bergetar diatas payudaraku. Kuambil, kulihat, dan kubaca pesan darinya.

Maaf ya adekku sayang.... Bukan abang nggak ingat atau kurang romantis, tapi abang memang lagi sibuk, jadi nggak bisa menghubungi adek dua hari ini...BDW..adek mau dengar suara abang... ?? Biar abang telfon adek.!

Aku tersenyum. Dan membalas pesannya.

Nggak usah.. Abang istrahat saja.. Melihat tulisan pesan abang aja. Adek udah senang kok...!

Perasaan ku tenang, paling tidak aku tau kalau dia baik - baik saja. Aku bangun dari pembaringan, menuju dapur, tempat yang sangat aku sukai, karena bisa menghilangkan rasa laparku.



#####




Pov..Ijo.

Aku berfikir didepan sebuah warung yang tak jauh dari rumahku, dan juga tempat biasa aku ngutang Rokok.

Pemilik warung, Bu Hachim. Orangnya sangat baik, bukan hanya dia, suaminya juga baik. Karena terlalu baiknya, banyak para tetangga yang berutang sembako kepadanya. Tapi usaha mereka terus meningkat. Pastilah akibat kesabaran.
Aku berdiri dan memanggil Bu Hachim.

"Buuuu...... Buuuu...... !"

"Apaan sih Ijo.. Teriak - teriak.. Aku belum budek..!" Bu Hachim nongol dengan muka sewot.

"Rokok sebatang...! Ngutang..!" Sembari memberikan senyum rasa bersalah.

Bu Hachim mengambil Rokok sebatang, dan memberikannya padaku. Dengan Rokok sebatang tersebut, aku kembali duduk ditempatku semula dan kembali berfikir.

Mencoba berfikir tentang apa yang tidak bisa aku fikirkan. Dan akhirnya aku mengalah untuk tidak lagi memikirkan apa yang ingin aku fikirkan.

"Ijo....!" Bu Hachim memanggil.

Sungguh pesonanya luar biasa. Pakaian Bu Hachim sudah berganti. Tadi dia memakai Daster berlengan panjang, sekarang sudah berlengan pendek. Motif masih tetap sama dengan yang tadi, ada bunga - bunganya, dengan belahan dada sedikit terbuka. Sangat sedikit, sehingga payudaranya kurang kelihatan.

"Apa Bu...?"

"Utang kau sudah Rp 78.500,00. !" Ujar Bu Hachim.

Aku tau, kalau Bu Hachim hanya mengingatkan, bukan untuk menagih. Jadi aku hanya menyahuti dengan kata.
"Iya".

"Ibu tutup kedai ya... Uda jam 11 malam..!"

Bu Hachim menutup kedainya dibantu sang suami. Tinggallah aku sekarang sendiri menikmati kepekatan malam. Akupun beranjak dari tempatku dan berjalan pulang kerumah. Entah kenapa malam ini begitu sunyi. Tidak ada satupun teman - temanku yang kelihatan. Mungkin mereka lagi mabuk - mabukan dan ngelonte.

Ting.... Tong......

Sebuah bunyi menggema di otakku, membawa sebuah ide keisengan. Siang tadi, tanpa sepengetahuan Bos Telle, aku menyalin No Hp si Wanita Ke Hp ku. Sesampai di kamar aku langsung mencoba SMS.. Siapa tau ada tanggapan.

" Malam Kak... Ini aku.. Jonatan Wiliems... Temannya Bang Telle..!"

Klikkkk... Pesan terkirim dengan identitas palsu.

Sedetik.... Dua menit.... Tiga jam... Tidak ada balasan.

Bosan.. Dan rasa kantuk belum juga menghampiri. Aku ngecek pulsaku. Mana tau masih bisa nelfon Wimars, walau hanya sekedar mengucapkan selamat malam dan selamat tidur.

Eitsssss.......! Si kampret... Pulsaku tinggal 200 perak.

TREEETTTTT......... TREEETTTT...

HP ku bergetar. Buru - buru kubuka. Ternyata pesan dari temanku si Tonggak.

" Ijo... Kami di warung Tuak nih.. Kau datanglah... Si Bursok yang bandarin...!"

Aku menghela nafas berat. Mau kubalas, pulsaku pasti habis. Nggak di balas, ntar di bilang sombong. Ah.... Biarkanlah..!
Tapi akhirnya kubalas juga.

"Aku nggak bisa.. Besok aku kerja.. Lagian, aku juga mau insaf..

Klikk...

Jujur.Dulu aku paling suka mabuk - mabukan. Minuman beralkohol, adalah suatu kebutuhan dalam hidupku. Aku,,, Tonggak,,, Bursok,,,, hampir tiap malam kumpul menghabiskan waktu hingga pagi, Bahkan kami pernah ketiduran ditepian selokan sambil berpelukan.

Tapi sekarang. Sejak berpacaran dengan Wimars, nafsu untuk mabuk - mabukan perlahan menghilang dari hidupku. Aku juga tidak tau kenapa. Mungkin ini yang dinamakan orang Cinta.

Aku masih belum yakin....!

Tapi cintaku padanya... Aku sangat yakin.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd