Lendirkentalasin
Semprot Kecil
- Daftar
- 11 Jul 2020
- Post
- 84
- Like diterima
- 308
Tania Pemadam Kebakaran
Setelah pertemuan fotografi dengan bahasan seru seputar mengambil foto-foto hitam putih,
Tania terburu-buru berlari ke WC.
Dibukanya pintu toilet sepi itu dan seketika ia mengambil nafas dalam dalam dan berteriak dalam hati.
“Aa Reno ganteng bangeeeeeeeeetttttt.”
Penyakit kecemasan Tania kambuh, degub jantungnya mengencang dan pelipisnya berkeringat.
Tania memang mengidap kecemasan akut jika hatinya senang, gelisah atau bahkan ketika dia merasa horny.
Kalau kecemasannya sudah kambuh satu-satunya cara agar lega adalah…
“Hmmmphhh slurrrpp hmmmphh bggghhhh slurrpp.”
Tania akan mengenyot jempol dan jari mungilnya.
Tania menghisap kencang sembari membayangkan Aa Reno.
Ibaratnya mulutnya seperti punya sensitivitasnya sendiri. Kecemasan ini benar-benar mengganggu dan biasanya Tania akan meminum obat penenang, tapi kali ini Tania berbeda, kecemasannya diselingi rasa nafsunya.
Berhubung masih di tempat umum, Tania hanya 3 menit menghisap dan mengenyot jemari jemarinya.
Sejak kecil kecemasannya sudah muncul dan kebiasaan Tania mengenyot jempol sampai ngeden sudah selalu ada. Tak jarang Ayahnya selalu memarahi Tania, karena apa yang Tania lakukan dinilai vulgar.
Yah bayangkan jika anak perempuanmu menghisap jarinya dengan muka ngeden yang menggemaskan. Bencana…
Buru-buru Tania memesan ojek online untuk pulang ke rumahnya.
———
Tania mendapati rumahnya sepi, seperti biasa orang tua dan saudari-saudarinya belum pulang.
Tania tersenyum penuh arti, dibukanya kamar dan bergegas melepas pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalamnya.
Tania membuka lemari rahasianya dan mengambil ipad, dildo berwarna bening merah muda, dildo tempel kelinci, dan satu botol cairan pelumas.
Dengan deg degan ia menempatkan dildo rabbitnya di atas bantal gulingnya, ia sudah lama tidak melakukan kebiasaan tabu ini.
Kebiasaan buruk dan kotor yang ia gemari saat ia mengenal apa nikmatnya memek muncrat.
Meskipun Tania mengenal kenikmatan ini dengan cara yang biadab.
Mungkin akan ada cerits terpisah bagaimana Tania bisa ketagihan dengan sensasi kedutan di mekinya.
Badannya yang mungil melompat ke kasurnya, meski usianya sudah 19 tahun, nuansa kamarnya yang menggemaskan jauh dari kata wanita dewasa.
Ornamen merah muda, orange dan boneka-boneka tersebar dengan pajangsn fotografi karyanya.
Sesaat Tania melepas celana dalamnya berwarna peach, kecemasannya meningkat dan ia mengoles cairan rahasianya di bagian memeknya yang hmmm…. Tembem dan segaris itu. Jembutnya lebat namun tercukur rapi membentuk lingkaran kecil. Seperti tombol yang bisa dipencet.
Cairan itu bekerja. Hentakan listrik terasa di sekitar memeknya, sleppph itil mungilnya bereaksi karena cairan itu. Itilnya gatal… semakin gataaaaal… nafas Tania berat.
Sleepph sleepph Tania memainkan dildo rabbitnya sediikit, menggoda memek yang segaris seolah olah ia perawan,
JLEEEEEEBBHHH Tania menduduki guling dan meremas sprei merah mudanya.
“Huwaaaaaaa nggghhh ngghhh ngghh”
Badan Tania mungil perlahan maju mundur, gesekan dildo Rabbitnya memberikan sensasi nikmat yang mengguncang kewarasannya.
Ada rasa rindu yang lama ia tahan untuk kegiatan tabu ini. Sudah lama ia menahannya.
“Hnnnggghh ahhh Tania suka colmek ahhh Taniaaa sukaaa Aa Reno!”
Badan Tania yang mungil mengejat ngejat cepat perlahan cepat dengan wajah ngedennya. Tania menempelkan dildo pink beningnya ke dinding dan menghisapnya
“Sluuurppphhh hmmmhhh slurrrppp hmmhhpphh sluu gulpp gullpggjjh hmm kontol Aa Reno gedeee ga muat nih di mulut mungil Tania!”
“Hmmmpphhhh enakkk ahhh Aa Reno suka ga memek sempit Tania?”
Badan mungil Tania menggelepar seiring cairan memeknya membasahi Dildo rabbit gemasnya. Seperti mainan anak anak tp yang penuh dengan lendir putih akibat gesekan otot dan lendir bening memeknya.
“Hnggghhhh Tania suka colmeeek Aa Renoooo boleh kan Tania fantasiiin aa Reno?”
Tania bermonolog melampiaskan fantasi kotornya.
Toket Tania benar benar seperti baru tumbuh, badannya benar-benar mungil seperti peri sedang menduduki guling.
Pillow humping, kebiasaan yang ia lakukan sejak kecil masih membara. Meski awal ia mengenal pillow humping benar benar hina. Tania pernah dilecehkan sampai orgasme.
Gesekan otot memek Tania semakin cepat dan dia makin menghisap dildo pinknya membayangkan kontol Reno.
Tania merasakan gelombang kenikmatan itu menguat lalu ia tau apa yang harus ia lakukan.
Tania membalik badannya dan mengangkat tubuhnya ke atas seperti sikap lilin.
Dengan mengangkang ke atas dan sedikit menekuk lututnya tiba tiba…
CROOOOOTTTTT CROOOOTTT SERRRRRRRRRRRRR SERRRRRRRRRR SERRRRRRRRRR SERRRRSERRRRRR SERRRRRRRR SERR
CROOOOTTT
vagina memek tembem segaris Tania menyemprot kencang lendir beningnya. Lendir yang begitu banyak menyemprot ke atas dan mengenai kasurnya, wajahnya, dan sampai karpetnya.
Tania mengeden kuat kuat, dan dari atas vagina segaris itu menganga dengan itil yang berdiri keluar.
Wajah Tania yang menahan keenakan duniawi benar-benar membingungkan bagi yang melihat. Wajah gadis yang polos yang seolah olah baru dibuat orgasme pria dewasa, lidahmya keluar dan liurnya banyak dengan ekspresi tidak karuan.
Persis saat usianya masih belia ketika dilecehkan pertama kali. Kenikmatan yang tidak pernah dia lupakan sejak itu.
Semprotannya seperti pemadam kebakaran, banyak, intense dan kencang…
Setelah pertemuan fotografi dengan bahasan seru seputar mengambil foto-foto hitam putih,
Tania terburu-buru berlari ke WC.
Dibukanya pintu toilet sepi itu dan seketika ia mengambil nafas dalam dalam dan berteriak dalam hati.
“Aa Reno ganteng bangeeeeeeeeetttttt.”
Penyakit kecemasan Tania kambuh, degub jantungnya mengencang dan pelipisnya berkeringat.
Tania memang mengidap kecemasan akut jika hatinya senang, gelisah atau bahkan ketika dia merasa horny.
Kalau kecemasannya sudah kambuh satu-satunya cara agar lega adalah…
“Hmmmphhh slurrrpp hmmmphh bggghhhh slurrpp.”
Tania akan mengenyot jempol dan jari mungilnya.
Tania menghisap kencang sembari membayangkan Aa Reno.
Ibaratnya mulutnya seperti punya sensitivitasnya sendiri. Kecemasan ini benar-benar mengganggu dan biasanya Tania akan meminum obat penenang, tapi kali ini Tania berbeda, kecemasannya diselingi rasa nafsunya.
Berhubung masih di tempat umum, Tania hanya 3 menit menghisap dan mengenyot jemari jemarinya.
Sejak kecil kecemasannya sudah muncul dan kebiasaan Tania mengenyot jempol sampai ngeden sudah selalu ada. Tak jarang Ayahnya selalu memarahi Tania, karena apa yang Tania lakukan dinilai vulgar.
Yah bayangkan jika anak perempuanmu menghisap jarinya dengan muka ngeden yang menggemaskan. Bencana…
Buru-buru Tania memesan ojek online untuk pulang ke rumahnya.
———
Tania mendapati rumahnya sepi, seperti biasa orang tua dan saudari-saudarinya belum pulang.
Tania tersenyum penuh arti, dibukanya kamar dan bergegas melepas pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalamnya.
Tania membuka lemari rahasianya dan mengambil ipad, dildo berwarna bening merah muda, dildo tempel kelinci, dan satu botol cairan pelumas.
Dengan deg degan ia menempatkan dildo rabbitnya di atas bantal gulingnya, ia sudah lama tidak melakukan kebiasaan tabu ini.
Kebiasaan buruk dan kotor yang ia gemari saat ia mengenal apa nikmatnya memek muncrat.
Meskipun Tania mengenal kenikmatan ini dengan cara yang biadab.
Mungkin akan ada cerits terpisah bagaimana Tania bisa ketagihan dengan sensasi kedutan di mekinya.
Badannya yang mungil melompat ke kasurnya, meski usianya sudah 19 tahun, nuansa kamarnya yang menggemaskan jauh dari kata wanita dewasa.
Ornamen merah muda, orange dan boneka-boneka tersebar dengan pajangsn fotografi karyanya.
Sesaat Tania melepas celana dalamnya berwarna peach, kecemasannya meningkat dan ia mengoles cairan rahasianya di bagian memeknya yang hmmm…. Tembem dan segaris itu. Jembutnya lebat namun tercukur rapi membentuk lingkaran kecil. Seperti tombol yang bisa dipencet.
Cairan itu bekerja. Hentakan listrik terasa di sekitar memeknya, sleppph itil mungilnya bereaksi karena cairan itu. Itilnya gatal… semakin gataaaaal… nafas Tania berat.
Sleepph sleepph Tania memainkan dildo rabbitnya sediikit, menggoda memek yang segaris seolah olah ia perawan,
JLEEEEEEBBHHH Tania menduduki guling dan meremas sprei merah mudanya.
“Huwaaaaaaa nggghhh ngghhh ngghh”
Badan Tania mungil perlahan maju mundur, gesekan dildo Rabbitnya memberikan sensasi nikmat yang mengguncang kewarasannya.
Ada rasa rindu yang lama ia tahan untuk kegiatan tabu ini. Sudah lama ia menahannya.
“Hnnnggghh ahhh Tania suka colmek ahhh Taniaaa sukaaa Aa Reno!”
Badan Tania yang mungil mengejat ngejat cepat perlahan cepat dengan wajah ngedennya. Tania menempelkan dildo pink beningnya ke dinding dan menghisapnya
“Sluuurppphhh hmmmhhh slurrrppp hmmhhpphh sluu gulpp gullpggjjh hmm kontol Aa Reno gedeee ga muat nih di mulut mungil Tania!”
“Hmmmpphhhh enakkk ahhh Aa Reno suka ga memek sempit Tania?”
Badan mungil Tania menggelepar seiring cairan memeknya membasahi Dildo rabbit gemasnya. Seperti mainan anak anak tp yang penuh dengan lendir putih akibat gesekan otot dan lendir bening memeknya.
“Hnggghhhh Tania suka colmeeek Aa Renoooo boleh kan Tania fantasiiin aa Reno?”
Tania bermonolog melampiaskan fantasi kotornya.
Toket Tania benar benar seperti baru tumbuh, badannya benar-benar mungil seperti peri sedang menduduki guling.
Pillow humping, kebiasaan yang ia lakukan sejak kecil masih membara. Meski awal ia mengenal pillow humping benar benar hina. Tania pernah dilecehkan sampai orgasme.
Gesekan otot memek Tania semakin cepat dan dia makin menghisap dildo pinknya membayangkan kontol Reno.
Tania merasakan gelombang kenikmatan itu menguat lalu ia tau apa yang harus ia lakukan.
Tania membalik badannya dan mengangkat tubuhnya ke atas seperti sikap lilin.
Dengan mengangkang ke atas dan sedikit menekuk lututnya tiba tiba…
CROOOOOTTTTT CROOOOTTT SERRRRRRRRRRRRR SERRRRRRRRRR SERRRRRRRRRR SERRRRSERRRRRR SERRRRRRRR SERR
CROOOOTTT
vagina memek tembem segaris Tania menyemprot kencang lendir beningnya. Lendir yang begitu banyak menyemprot ke atas dan mengenai kasurnya, wajahnya, dan sampai karpetnya.
Tania mengeden kuat kuat, dan dari atas vagina segaris itu menganga dengan itil yang berdiri keluar.
Wajah Tania yang menahan keenakan duniawi benar-benar membingungkan bagi yang melihat. Wajah gadis yang polos yang seolah olah baru dibuat orgasme pria dewasa, lidahmya keluar dan liurnya banyak dengan ekspresi tidak karuan.
Persis saat usianya masih belia ketika dilecehkan pertama kali. Kenikmatan yang tidak pernah dia lupakan sejak itu.
Semprotannya seperti pemadam kebakaran, banyak, intense dan kencang…
