Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KISAH MASTURBASI REMAJA PUTRI.

Yang paling bikin sange waktu liat cewe colmek dengan

  • Dildo

    Votes: 19 35,8%
  • Genjot guling

    Votes: 22 41,5%
  • Jari

    Votes: 23 43,4%

  • Total voters
    53
  • Poll closed .
Bimabet
Sebelumnya maaf belum bisa kasih index dan rapiin.

But here we go suhu!



Kedutan Itil Rahma

Mengingat kejadian di kampungnya, memek Rahma perlahan mengeluarkan cairan cintanya. Sensasi geli mulai terasa ini membawa ingatannya kembali ke masa-masa setelah orgasme pertamanya di kamar mandi bedeng itu.


Semesta terkadang memang tak bisa ditebak, seperti seolah-olah mendukung kejadian yang baru saja Rahma remaja rasakan.
Beberapa kejadian mengantarkan Rahma pada kejutan-kejutan lainnya.


Setelah orgasme masturbasi pertamanya, memek Rahma suka ngilu-ngilu ga jelas, mungkin masih kaget dengan rabaan-rabaan amatir jari mungil Rahma. Tapi Rahma adalah cewek paling beruntung karena tidak semua cewek bisa orgasme dengan mudah. Bener kan suhu?


Rahma jadi suka melamun teringat kontol yang besar dari tetangga yang ia intip. Birahi remaja ini seperti terkumpul di satu titik kelaminnya. Meski ia berusaha mengalihkannya.

Siang itu ia ikut pergi ke sungai desa sebelah yang airnya jernih dengan temannya Lulu.

Lulu anak yang ceria, centil, pembawa suasana hangat. Memang siang itu terik tp di sungai banyak pohon rindang yang membuat cocok berendam sambil ngobrol seharian.

Bergegas ia menemui Lulu, dan bersama-sama menuju sungai.

Sesampainya di sungai mereka menepi di tempat sepi dengan rimbunan pohon. Bergantian mereka menjaga untuk memantau sekitar saat berganti kain untuk mandi.

“Rahma, kamu teh senyum senyum sendiri. Kenapa atuh cerita.” Lulu penasaran beberapa hari ini Rahma suka melamun tp tersenyum sendiri.

“Ah teu nanaon da.” Rahma mulai berendam dan menikmati aliran sungai di badannya.

“Oh iya nanti si Asep ikut ke sini, kamu boleh da balik duluan.” Lulu mengingatkan sembari menyabun badannya.

“Ih naha kitu, emang bolehh? Kamu ih pacaran, kan ini lg mandi.”

“Kamu masih kecil ah ga ngerti!” Ledek Lulu.
“Maksudnya?”
“Ah udah udah, nikmatin dulu, asep masih lama da!”

Lulu beranjak duduk di celahan batu dengan aliran deras. Sementara Rahma menyabuni badan dengan santai menikmati air jernih sejuk membasahinya.

Rahma tiba-tiba panik melihat Lulu ketakutan sendiri.

“Kenapa Lulu? Kamu kenapa ih?”
“Ehh nggghh engga inii aduh! Ini takut kebawa air pegangin tangan akuu!” Lulu panik karena kakinya terjepit disela-sela batu sementara Rahma berusaha menahan badan Lulu.

“Rahma pliss peganginn!” Lulu panik.
“Iya iya atuu tenang, coba tarik kakinya.”
“Iya ini bentar sakit kakinyaa…” Rahma berusaha menarik kakinya perlahan, namun arus air begitu kuat, tiba tiba kemben kain Lulu tertarik dan Lulu bugil, namun ia berhasil melepas kakinya dari sela-sela batu.

Terjengkang sedikit Rahma kaget melihat tubuh Lulu yang mulus dan lebih putih darinya, payudara Lulu jg lebih sekel dan besar.

“Ih malu ah!” Rahma berpaling.
“Apaan ih, itu kainnya ambilin tuh nyangkut disitu.” Lulu berusaha duduk lg dicela-cela air yang deras.

Rahma berbaik mengambilkan kain yang agak jauh dari tempat mereka.

Seketika saat berbalik ke arah Lulu, Rahma terkejut Lulu sedang mengangkang di arah derasnya air dan menampilkan wajah yang sedang seolah olah menikmati.

“Lu..lu ai kamu ngapain?”
“Ih gila sia Rahmaaa, ini Lulu td mau cebok eh baru duduk enak siah!”
“Ih ada ada aja! Malu nih pake dulu.”

Lulu memutar kain menutupi badan namun ia tetap membiarkan air mengalir di celah celah memeknya yang belum berbulu.

Rahma bingung bukan main, apa Lulu merasakan memeknya enak?

Rahma memutuskan untuk duduk di samping Lulu dan ternyata benar aliran kecil di cela cela batu ini deras, menhentak hentak di celah memeknya.

“Ih Lulu inihhhhhh geli tauu.”
“Hihihihi iya kan bener!”

Dua remaja ini mengejat ngejat sambil tertawa renyah.

Semesta seolah mengajarkan sendiri naluri binatang yang hadir di titik kenikmatan mereka. Polos tanpa tau apa yang mereka lakukan.

Semesta semakin mendorong naluri mereka.

“Rahma ngadep sini deh!” Lulu menarik Rahma dan mengarahkan ia untuk duduk berhadap-hadapan dengan Rahma.

Rahma yang lengah menuruti dan kaget saat Lulu mendekapnya, entah kenapa ia pasrah saja dibawah arahan Rahma.

“Hihi diem ya Rahma, Lulu tuh penasaran ini pernah dikasi sm Asep film ewean! Rahma belum tau kan ewean apaan?”
Lulu mendekap dan mengarahkan memek tanpa bulunya ke memek Rahma.

Rahma terkejut bukan main.

“Ih ngapain anjirrr Lulu… eh eh Lulu bentar.”
“Ssst nyobain aja! Diem Rahma hmmhh… engghhhh rngggnnh”

Lulu memegang kendali, digeseknya memek Sendiri ke memek Rahma yang berbulu sedikit. Ia merasa gemas.

“Luluuu ngapainnnnhh Ohhhh…!”
Rahma terkejut, entah kenapa itilnya merasa nikmat, seperti dikelitikin sesuatu, ternyata itu itil Lulu.

Dua remaja ini sedang mengadu itilnya. Deras air menambah sensasi dan sensitifitas di kedua belahan memek merah muda dan cokelat muda itu…

Entah dari mana Lulu punya kendali seperti mengawini Rahma, dua belahan memek yang masih belum disentuh itu sedang beradu satu sama lain.

“Lulu… ngghhh kok enahkkk yah luuu.” Rahma bingung bukan main, pikirannya menerawang, itilnya begitu terasa nikmat dihentak dan digesek dengan memek Lulu, kedua paha lembut susu yang kontras dengan warna madu pucat saling memuaskan. Siapa yang mengajari?

“Nggghhhh nggghh iya kaaan baru pertama kaaaan Rahma keenakan? Aku udh lama pengen coba tauukk ahaha nggghhh mmmggnnhh”

“Rahma teh kemarin rasain enak gini juga tapi pake jari Rahma.”

“Ngghhhhhh Nakal jg kamuhhhh, rasain nih dientot sm Lulu. Siapa yang ajarin Rahma?”

“Nggghhhh bisa sendiriii!”

Gelombang kenikmatan semakin menggulung, payudara besar Lulu menepis payudara yang masih bertumbuh dari Rahma.

Hentakan hentakan semakin kuat dari Lulu dan insting kuat Lulu mengantarkan untuk menghisap nenen gemas Rahma.

“Hmmm sluurrrppphh sluurrrpp smmrrrpp hhnmmmm” kenyotan binal Lulu tanpa sadar ia mulai sendiri. Insting.
“Oohhhhhhhhhhhh!!!! Angggbhhhhhhhhh ini Rahma diaapaiiinnnn ampun geliii.” Rahma tanpa sadar merintih. Keenakan!


“Enaknya Rahma?” Lulu menatap mesra Rahma,
Wajah Rahma sayu dengan pias merah muda samar samar di pipinya. Rahma suka!

“Engga bisa lama lama ya Rahma, kita pipisin aja kalo ada rasa pipis muncul.” Lulu kembali memegang kendali. Hentakan paha bertumbuk manja kembali mulai.

“Rahma coba bilang, ahhh enak itil Lulu enak.”
“Jorok ih!” Rahma masih malu.
“Cepettt!” Lulu pasang muka galak, Rahma menciut.
“I…it.itil Lulu enak.”

Hmpp hmmp hmmp splah splabhh
Genjotan itil Lulu mengencang dan Rahma juga ikut menggesekan memek belianya.


Serrrrrrrrrr


“Lulu pipisssiiiin Rahma!” Ser ser serrr serrrr serrrr Lulu lebih duluan klimaks, orgasme masa remaja menggila di lubang dan otot memeknya
“Rahma jugaaa!”
Rupanya Rahma juga tak tahan namun ia hanya merasa otot ototnya menggeliat dan itilnya menggatal kuat dan akhirnya otot pipisnya orgasme. Orgasme klitoris.

Sayu keduanya berpelukan…



Dari kejauhan terlihat beberapa pohon tersembur sperma. Melihat dua anak hawa belia saling menggesek memeknya.


Bersambung
 
wah ceritanya bagus sih ini, fase nya juga ga buru2 jadi nikmatin tiap adegan
sekedar saran aja hu, ceritanya dibuat samar aja yg waktu belia
anggap aja kejadian pada saat si tokoh di usia legal
 
wah ceritanya bagus sih ini, fase nya juga ga buru2 jadi nikmatin tiap adegan
sekedar saran aja hu, ceritanya dibuat samar aja yg waktu belia
anggap aja kejadian pada saat si tokoh di usia legal
Yes gan, gw lg mikir gmn erotisnya bisa nyampe ke pembaca karena yang curhat jg pas gw wawancara selalu keinget kejadiannya dan bikin mereka horny mendadak.

Even gw yang denger mereka cerita sange parah. Ga nyangka cewek cewek doyan bacolin cowo di usia remaja mereka.

Even ada yang lebih parah hhe
 
Tania Pemadam Kebakaran.



Bandung apa sih yang ga bikin orang-orang jatuh cinta? Makanannya, budayanya, pergaulannya, cewek-ceweknya, seks bebasnya. Banyak sebenernya, tapi ya pasti ada aja kurangnya.


Kenalan dulu sob, gw Reno, perantau kota J yang memutuskan kuliah di Bandung, karena gw suka kota ini dan beruntung bisa diterima kampus terbaik di sini.

Perawakan gw bisa dibilang menarik, dengan badan atletis yang gw olah semenjak semester pertama di Bandung, awalnya iseng karena dulu gw kurus banget sob. Jadi ya gw mulai fitness dan work out rumahan eh di kosan.

Tapi modal banyak yang gw keluarin menghasilkan penampilan menarik ini, yang menghipnotis teteh-teteh di sini (ya kadang homo-homo ada aja usahanya ngelecehin haha)


Jujur gw ngekos bukan di kos yang mewah, walaupun sebenernya gw bisa, tapi kos menengah ke bawah yang masih layak ini, punya cerita sendiri. Gw dan temen-temen tongkrongan gw menamakannya:

AROMA PERZINAHAN MAHASISWA.

Karena di kos seperti ini, banyak cerita menarik yang mengalir.

Kebebasan yang lo dapet saat ngekos terbuka lebar, mulai dari ngatur makan, budget hobi, kumpul organisasi sampe yang gw denger pagi ini.

“Hmmhhh aku takut yangghh jgn yahgbh smmmbh gelii yang… aku ga pernah.”

Samar-samar ada suara desahan manja takut-takut dari kamar sebelah, padahal ini kos cowok, tapi ya sebenernya bebas-bebas aja.

“Ga apa-apa, sakit dikit, tapi… aku yakin kamu keenakan, atau… ketagihan hengggbbh beb masukin yah.”

“Enggfhhhhhhhh sakitttrt nngghh sakiittt Aaa…”

Lengkingan cewe terdengar.

“Ah si Nabil udah ngentot aja pagi-pagi.” Aku membenarkan posisi kontolku dan makin mendengarkan seksama.

Seperti yang kuduga, rintihan takut-takut berubah jadi rintihan adam-hawa yang mendebarkan.

“Ngentot, gw juga pengen. Tapi gw males ngocok ah.”

Gw sengaja melepas boxer dan stretching sembari menikmati kopi dan mendengar desahan erotis tetangga kos si Nabil dan … entah mungkin FWB atau ya korban kontol Nabil yang banyak itu.

Sambil dengerin gw work out semi nude, lalu mengurut kontol dengan teknik pijat pembesar kontol yang gw pelajari dari berbagai sumber.

Bukan… bukan insecure kontol gw kecil bro, tapi justru biar makin gede aja haha.
Well, setidaknya pas genjotin cewe makin bikin dia ketagihan atau kangen lah.

Ya ujung-ujungnya cuma edging dan ga muncratin peju, gw siap-siap ke kampus, setelah mandi dan sarapan.

———

Semua kelas beres, walaupun kelas terakhir bikin kontol gw keras mampus.

Bu Rebecca cantik itu kenapa harus pake setelah modis yang mamerin toket kencengnya sih? Usianya udah ga muda, tapi gw yakin suaminya kasih modal banyak dan orgasme hebat biar dia awet muda. Atau suaminya bayar brondong buat ngentotin dia depan dia sendiri kayak gosip yang beredar?

Yang jelas gw kudu ketemu si Memik dulu nih di sekre.

Ternyata Memik duluan di sekre. Sekre jam-jam segini masih sepi, dan seperti biasa gw ada perlu sama Memik.

“Mem… bantu lah, bro” gw tanpa sabar negor si Memik.

“Dih bro, najis ada perlunya aja lu.”
Memik merapikan lemari sekre tanpa acuh.

“Alah bro, lu juga doyan.”
“Siap lagi lu liat? Rebecca?.”
“Penting? Kayak cewek lu!”
Gw jadi gusar, nyesel juga ga ngocok pagi tadi.

“Udah ikut gw!” Gw hardik Memik
“Males brooo, gw futsal ntar sore.”
“Anjing lu sok nolak.”
Gw kunci ruangan sekre dan gw pojokin Memik.

“Bangsat gw nahan dar tadi, nungging lu!”
“Reno, babi jangan di sini bro.”
“Makin dower nih bool.”
“Diem lu anjing.” Memik berusaha berontak.
Tapi tenaga gw lebih kuat.

Gw ludahin kepala kontol yang udah dari kapan keluar dari celana, tujuan gw cuma satu, boolin temen lama gw yang udah jd budak nafsu gw.

“Reno, ahhh ren. Pelan pelan brooo taik!”
“Mana enak pelan, gw cepet aja ye.”

Slep slep slep slep bool Memik bukan dower tapi malah lebih legit.

Well pembaca, gw masih straight, tapi doyan anal seks sama siapa aja yang gw pikir kasih kenikmatan, termasuk si Memik yang gw pake kalo lagi kepepet. Suer! Doyan meki gue!

“Ren… enak ren.”
“Bro jangan kaya gt jgn homo bgt lah.”
“Udah mentokin!”
“Taik nantangin lo!”
“Gimana bool anak futsal kayak gw ren. Doyan lo!”

Makin kenceng, gw genjot pantat bool Memik, asu makin nikmat aja.
Gw ga mau lama-lama jg ngontolin cowo kalo ga kepepet.

“Ahhhh Rebecca ahhh suka lo Rebecca gw ngentotin ahhh Rebecca. Rasain nih bool lo gw pejuinnnnnn anjingggg memek, tololll!”

“Ngghhh gw keluar Ren, kena prostat gw!”
“Asu, gw juga!”

Crot crot crot…crottt crotttttt crot taik ga berhenti nih.

———

“Thanks bro!” Gw pergi tanpa peduli Memik yang terkapar dengan bool penuh sperma.

That’s what a man do. Tinggalin aja cuma pelampiasan.

Buat yang bingung, gw bukan biseks, tapi entah kenapa gw bisa aja sama jantan, tanpa ada romantisme, pakek sesuka hati, tinggalin, ulangin.

Kenapa ga sama cewek? Cewek jg banyak yang gw entotin di kos atau pas gw lg jalan ke kota lain. Tapi kalo udah urgent gini, Memik si babu seks, ketua futsal kampus jg gw embat. Ya boolnya emg mampet parah, sepadan lah.


Lanjut gw mau ketemu dengan anak-anak fotografi di gedung seberang.

Anak-anak udah ngumpul, gw masih ngos-ngosan dikit dan Anwar langsung minta gabung.

“Nah ini si Reno, pangeran kampus, tapi cewek-cewek jgn gatel, dia homok!”

Semua menertawakan. Gosip yang tersebar gw suka cowo emg udah seliweran tapi cowok keren kaya gue ya cuek.

“Halo Reno, iya nih gw suka boolin Anwar! Makanya dia kasih tau di awal biar ga bagi-bagi kontol gw hhe salam kenal ya!”

Anak-anak gaduh menertawakan Anwar yang salah tingkah.

Eittttss siapa itu sosok lucu, menggemaskan di pojok tertawa manis.

Anwar yang menangkap tatapan heran gw dengan jeli memperkenalkan.

“Ah sial lo Reno, betewe Ren ini kenalin anak baru, si gemes Tania, Tania ini Reno ya. Awas kalo Reno nakal, bilang ke gw!”

“Hai Aa Reno!” Tania mendekat dan ngajak salaman, eh eh kok mungil banget coy.

“Eh war, emang anak SD boleh gabung?” Gw malah cuekin si Tania.
Suara Tania bahkan bukan kayak suara anak kuliahan.
“Ih ga sopan!” Tania merajuk, mengulurkan tangan.

“Eh eh iya Reno… sori lo mungil banget asli.”

Gw mengulurkan tangan ke Tania,
Asliiiii kecil bgt tangannya juga.

Sekelebat ketika tangan gw menyentuh jarinya.

Gw melihat bayangan semacam vision.

Tania sedang berbaring dengan gerakan cabul mengerang-ngerang di kamar kos gw, berteriak manja, keringetan, gw gendong.

“Woi woi Reno, mikir apaan lu bengong, dia anak baru udah kuliah di jurusan Mipa. Agak wibu tapi udah 18 taon. Tania lu jelasin deh, lu ga stunting kan dulu!” Anwar menyadarkan lamunanku.

Fantasi loli yang gw buang 2 tahun lalu muncul kembali.

Nyesel ga pake boxer ke kampus dan kontol gw menggeliat perlahan melihat Tania yang mungil ini. Harus…


Gw harus mentokin memek Tania…




Bersambung…
 
Openingnya Tania agak ngeselin emang.. hahahahah tapi secara penulisan bagus hu kerasa upgrade ya dari psot awal.. unpredicted alurnya... Keep going
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd