Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Sehari lebih dari 5x ane refresh ini page buat liat update blm nya
 
Sehari lebih dari 5x ane refresh ini page buat liat update blm nya
 
Bagian 20

(Pov suci)


Aku terkejut dengan suara itu, ku langsung membuka mataku dan menuju sumber suara itu. ku lihat kakek sudah berada di depan kamarku. ternyata aku lupa menutup pintu kamar saat masuk tadi. Aku cepat2 langsung menarik celana dan cd ku keatas. Lalu menatap kakek dengan takut, “sejak kapan kakek ada disitu? Jangan2 kakek tau dari tadi aku mainin memekku?” (batinku).

Kakek lalu mendekat ke arahku sambil tersenyum, “kok celanamu diturunin giu sih nduk? Godain kakek ya hehe” (sambil berjalan ke arahku). Aku sangat ketakutan aku langsung menaikan celanaku dan langsung duduk si Kasur. “kok ditanya malah diem aja sih nduk?” (kata kakek duduk di pinggir kasurku), perlahan memegang kaki dan mengelus telapak kakiku. “emmmhh kek geli, jangan kek” (kataku)

Kakek: “kakek jadi pengen nduk” (sambil masih mengelus telapak kakiku)

Aku: “kekkk ahh katanya kakek gak ngulangin lagii ahhh” (kataku sambil menggerakan kakiku)

Kakek: “kakek berubah pikiran nduk, kamu nurut aja ya”

Kakek langsung mencium bibirku secara tiba2, aku tidak sempat menghindar dari ciuman kakek2 yang secara tiba2 itu. “emmmhh mmmhhh” (desahku saat berciuman dengan kakek) entah kenapa aku sangat menikmati ciuman ini dan tubuhku terangsang kembali. Aku memejamkan mataku dan mulai membalas ciuman kakek, ku mainkan lidahku di dalam mulutnya. Aku sesekali menekan kepala kakek ke kepalaku supaya bibirnya lebih dekat ke bibirku. Aku mulai membuka membuka mataku, kulirik celana kakek dan ternyata sudah menggembung akibat kontolnya yang sudah berdiri. Lalu masih sambil tetap berciuman, kuarahkan tanganku untuk memegang kontolnya dari luar celananya. Kurasakan ditanganku kontol kakek sudah tegak berdiri di dalam celananya. Ku remas pelan dan kakek masih saja menciumi bibirku, setelah itu kakek melepas ciumannya dan aku mulai tersadar “kenapa aku bisa begini? Kenapa aku menikmati ciuman kakek? lalu kenapa tanganku mau memegang kontol kakek? tidak, ini salah” (batinku). Aku melepaskan tangan ku dan mulai terisak, “aku ini kenapa sih, kenapa bisa jadi nafsu begini?”

Kakek: “kamu nakal juga ya nduk, megang2 kontol kakek hehe kamu pengen ya?”

Aku: “ehhmm enggak kek, mmhh udah kek jangan lagi. Ini salah”

Kakek: “tau salah kok kamu nikmatin banget tadi hehe, tanggung nduk terusin ya mumpung nenek lagi pergi” (katanya sambil kembali mencium bibirku)

Lagi2 aku hanyut dalam ciumannya, kurasakan tubuhku di dorong oleh kakek dan kini aku sudah terlentang diatas kasurku. Kurasakan tangan kakek mulai menarik celana beserta cdku hingga terlepas. Kini aku menyisakan pakaian atasku beserta jilbab dikepalaku, rok ku juga sudah disingkap sampai ke perut. Aku tak sanggup melawan karena aku merasa sangat nikmat sekali. Kurasakan tangan kakek sudah membelai bibir memekku yang sudah basah, kakek melepas ciumannya. Dia memandangku sambil tersenyum, lalu ku pandang kakek dengan pandangan sayu. Aku berusaha melawan tetapi tubuhku berkata lain. Tubuhku malah mulai menggelinjang akibat belaian kakek di memekku.

Kakek: “enak ya nduk?”

(aku menganggukan kepalaku perlahan)

Kakek: “mau ini gak? hehe” (kata kakek sambil menunjuk kontolnya yang berdiri)

Aku: “emmhhh kek geli aahhhh” (aku mendesah akibat permainan jari kakek di memekku)

Kakek: “jawab nduk”

Aku: “eeemmhh iya kek oohhh maa..u aahhhh”

Kakek masih saja memainkan tangan kanannya di memeku, dan tangan kirinya melepas celana dan cd nya. Setelah terlepas terlihat lah kontol kakek yang berdiri, aku langsung memandang kontol kakek. aku merasakan aku sangat ingin mengemut kontol itu. kakek mungkin menyadari bila, aku memandang kontolnya. “emut aja nduk kalo mau hehe” (kata kakek sambil berdiri disamping kasurku), aku yang mendengar ucapannya langsung membangkitkan tubuhku dan langsung mengarahkan kepalaku ke kontolnya. Bau kontol kakek malah membuatku semakin nafsu, ku buka mulutku dan langsung melahap kepala kontolnya. “ahhh ndukk, kamu kok jadi gini sih aahh emut yang enak nduk” (kata kakek), aku mulai memaju mundurkan kepalaku sambil sesekali menghisap kontol kakek “slllrrruuppp ssllluurrrpppp” (suara hisapanku akibat ludahku yang membasahi kontol kakek) sekitar 10 menit aku mengemut kontol kakek tiba2 dia menarik kontolnya dari mulutku, melihat itu aku mulai agak kecewa. “tunggu sebentar ya nduk, kakek ke kamar sebentar. Sekarang kamu buka pakaianmu sama jilbabmu juga sekalian sambil menunggu kakek kembali” (kata kakek sambil berjalan keluar). Sepeninggal kakek aku lalu terduduk terdiam, perlahan aku mulai menangis. Aku bingung, apakah aku harus menuruti kakek untuk melepas semua pakaianku. Namun lagi2, pikiranku kalah oleh nafsuku sendiri, ditambah aku belum merasakan orgasme. Aku kini mulai melepas pakaianku satu persatu beserta jilbabku, setelah semua terlepas ku letakan pakaianku di Kasur dan kini aku sudah telanjang. Tak berselang lama kakek kembali sembari membawa sebuah kotak yang sudah pernah kulihat, ya itu adalah kondom yang sama pas andi membelinya waktu itu.

Kakek: “hehe ternyata kamu nurut sama kakek ya bentar ya nduk kakek pake ini dulu, eh gak jadi deh masa mau ambil perawananmu kok make kondom haha”

(aku hanya terdiam)

Kakek: “kamu tiduran lagi nduk, trus pahanya di buka ya hehe”

(aku menuruti perintah kakek, ku rebahkan kembali tubuhku dan perlahan kulebarkan kedua pahaku)

Kakek: “memekmu nduk mulus tenan” (sambil memandangi memekku)

Lalu kakek naik ke Kasur dan memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Lalu kurasakan memekku mulai menyentuh sebuah benda yang kuyakin itu adalah kontol kakek dan lama kelamaan terasa kontol kakek digesek2an di bibir memekku. Aku mulai merasakan geli yang sangat nikmat “mmhhhh aaahhhh” (desahku) mendengar desahku, kakek lalu berkata “kakek masukin ya nduk”. Aku yang sudah sangat nafsu hanya memejamkan mengangguk dan memejamkan mataku. Lalu kurasakan kontol kakek mulai masuk ke memekku secara perlahan “aahh nduk sempit banget memekmu” (kata kakek) lalu kurasakan kakek mendorong kontolnya lebih dalam “ahhh kek” (desahku saat merasakan kontol kakek sudah masuk sepenuhnya). Kumerasakan memeku penuh oleh kontol kakek yang besar dan berurat. Aku membuka mataku dan kulihat kakek menatapku dengan sangat nafsu, nampaknya kakek belum menyadari bila tak aka nada darah perawanku yang keluar karena memang perawanku telah kuberikan kepada andi terlebih dahulu. Kakek lalu membungkukan badannya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Kakek menciumku dan aku membalas ciuman kakek, kakek lalu memaju mundurkan pinggulnya. Kurasakan memekku disodok2 oleh kontol kakek. kakek meleps ciumannya dan langsung menghisap putting kiriku “ahhh ahhhh kek ohhh” (desahku saat menerima penetrasi dari kakek). kakek lalu menegakan kembali badannya, dan masih menyodok kontolnya di memeku sambil melihatku “plokk plokkk plokkk” (suara paha kakek dengan pantatku). Aku sudah mulai merasakan akan orgasme “ahhh kek aaa..ku maau keluar oouuhhhhh”, kakek lalu memperhatikan kontolnya yang keluar masuk di memekku, ia terlihat agak bingung. Saat orgasmeku akan datang, tiba2 kakek mencabut kontolnya. Aku terkejut dengan hal itu, lagi2 aku tidak mendapatkan orgasmeku “ahh kek kok dicabut” (kata2 itu tiba2 keluar dari mulutku). Aku memandang kakek dan kulihat kakek menatapku tajam, “kamu udah gak perawan ya nduk?” (kata kakek). mendengar pertanyaan kakek aku hanya diam, “kalo ditanya itu dijawab” (kata kakek sambil sedikit marah”

Aku: “ii..ya kek”

Kakek: “pasti pacarmu itu yang ambil perawanmu, iya kan?”

Aku: “iya kek”

Kakek: “kakek akan bilang sama orang tua mu”

(Aku terkejut dengan perkataan kakek)

Aku: “jangan kek, aku mohon”

Kakek: “kakek gak akan bilang sih asalkan kamu nurut sama perintah kakek hehe”

(aku tak punya pilihan lain, lalu aku menganggukan kepalaku menandakan bahwa aku setuju)

Kakek: “mau dilanjut nduk? Haha”

(aku hanya menganggukkan kepalaku)

Kulihat kakek mengambil kondom dari kotak itu dan langsung memasangkan di kontolnya. Kakek lalu memposisikan tubuhnya kembali di antara kedua pahaku. Kurasakan perlahan kakek mulai memasukan kembali kontolnya di memekku. “aahhhh” desahlku saat merasakan memeku kembali dimasuki oleh kontol kakek. kakek lalu menyodok2 kontolnya lagi, “ahhh mmmhhh kek” (desahku). Tak berapa lama aku merasakan akan orgasme “aahhh kek aaahhhh aku keluaaaarrr ooouuuccccchhhhh” (desahku saat orgasme). Tubuhku sangat lemas namun kakek tidak memperdulikanku, ia masih saja menyodok kontolnya dengan agak cepat. Kurasakan memekku mulai perih akibat sodokan kencang kakek. “aahhh memekmu enaakk nduk, untung aku tadi udah minum pil jadi bisa agak lama hehe aaahhhh” (kata kakek), aku hanya pasrah menerima sodokan kakek. kakek mendiamkan kontolnya di dalam memekku lalu tiba2 mengangkat kedua tanganku ke atas dan langsung menjilati kedua ketekku secara bergantian. aku yang merasakan pertama kali langsung merasakan sangat geli, “ahhh kek geliiihhh”. Kakek masih saja menjilati kedua ketekku hingga kurasakan keteku sangat basah akibat ludah kakek. setelah puas kakek menjilati kedua telingaku secara bergantian. tanpa sadar aku menggoyangkan pinggulku dan “ooouuuccccchhhh” aku merasakan orgasme lagi dan kini tubuhku sudah sangat2 lemas. Kakek mulai menyodok2 kontolnya kurasakan memeku sudah sangat basah. 30 menit aku merasakan sodokan kakek tiba2 kakek berkata “ndukkk, kakek mau keluar aaaahhh” kakek mempercepat sodoakannya dan “keluar nduhh aaahhhhh” (kata kakek saat orgasme nya datang). Kakek mendiamkan kontolnya di dalam memekku hingga orgasme nya selesai. Kakek lalu menarik kontolnya keuar dan kulihat sperma nya sudah terkumpul di ujung kondomnya. Ia langsung keluar kamarku tanpa sepatah katapun, namun pakaiannya masih di kamarku. aku masih sangat lemas akibat 2 orgasme ku tadi, perlahan-lahan ku mulai tersadar. “Kenapa aku bisa seperti ini. Kenapa aku membiarkan kakek memasukan kontolnya di memekku secara suka rela?” (batinku). Aku mulai meneteskan kembali air mataku, lalu kulihat kakek kembali ke kamarku. ia memunguti pakaiannya sambil berkata “inget nduk, kamu harus nurut. Kalo gak mau orang tua mu tau” setelah itu ia langsung keluar dari kamarku. tangisku mulai pecah “huhuhu kenapa begini lagi sih, salahku tuh apa huhu” (sambil menyesali perbuatanku tadi).

Skip

Kini sudah jam 8 malam dan nenek sudah ada di rumah, aku telah selesai makan dan menjalankan ibadahku. Aku sebenernya sangat tidak nafsu makan, namun nenek memaksaku untuk makan. Kini aku sudah berada di kamar sendiri dengan keadaan pintu terkunci. Aku merebahkan tubuhku sambil berusaha melupakan kejadian tadi. Lalu kudengar hp ku berbunyi, ku ambil hp ku dan ternyata telfon dari kak tomi. Ku letakan hpku karena aku sedang marah dengan perbuatannya tadi siang. Hp ku berdering sampai 4x, namun aku tidak mengangkatnya. Setelah itu hp ku kembali berdering dan aku langsung mengambil hpku dan mengangkatnya dengan sedikit marah2.

Aku: “ada apa lagi sih, aku tuh males sama kamu kak”

“loh2 kok marah2 sih yang?” (suara dibalik hpku)

(aku langsung diam dan langsung memandang layar hpku, ternyata andi yang menelfonku)

Andi: “kok diem sih yang?”

Aku: “ehh gpp yang maaf, aku kira dari…..”

Andi: “dari tomi? Iya kan? Kenapa lagi dia?”

Aku: “gpp kok yang” (kataku lirih)

Andi: “gpp apanya, aku tau pasti ada sesuatu. Kamu jangan bohong” (sambil meninggikan nada bicaranya)

Aku: “i.itu dia Cuma gangguin aku yang tadi di kampus, tapi Cuma godain kok yang trus juga gak aku tanggepin”

Andi: “bernai banget dia, besok biar aku hajar kalo aku ke kampusmu lagi”

Aku: “jangan gitu, kamu inget kan kalo aku gak suka ada kekerasan”

Andi: “iya yang iya, abisnya aku kesel sama dia”

Aku; “udah ah jangan marah2, lagian emang kamu berani sama dia?”

Andi: “eh berani dong, tapi aku ajak Irfan juga buat bantuin. Tapi kalo kepepet mah aku berani hehe”

Aku: “haha dasar kamu yang” (aku sedikit tertawa mendengar perkataan andi)

Andi: “kangen kamu aku yang, libur besok pulang kan?”

Aku: “aku juga kangen, iya aku pulang kok”

Andi: “asiikk bisa ketemu suci lagi haha”

Aku: “ehh ini pasti ada maunya lagi”

Andi: “enggak yang ih, maunya Cuma ketemu kamu. Kalo yang terjadi selanjutnya sih itu diitung bonus haha”

Aku: “wooo dasar haha”

Andi: “yaudah kamu istirahat gih, besok ke kampus kan?”

Aku: “iya yang, kamu juga istirahat ya”

Andi: “aku mau ngopi2 dulu sama temen ku yang hehe, gpp kan?”

Aku: “iya gpp kok, yaudah aku tidur dulu ya. Assalamuallaikum”

Andi: “wallaikumsalam”

Setelah mengakhiri percakapan kami di telfon, aku langsung berusaha memejamkan mataku. Namun lagi2 telfonku berdering “ini andi kenapa lagi ya, katanya mau ngopi sama temennya” (kataku sambil mengambil mengambil hpku)

Aku: “kamu gak jadi ngopi yang?”

“ci, ini gue tomi. Gue mau ngomong”

(aku hanya diam)

Tomi: “gue mau minta maaf sama lu ci, gue bener2 nyesel tadi udah kurang ajar sama lu. Gue bener2 minta maaf. Maafin gue ya ci”

Aku: “iya, jangan gitu lagi” (kataku dengan ketus)

Kak tomi: “gue juga mau jujur, tadi gue udah masukin obat perangsang di minuman lu. Gue janji gak gitu lagi ci. Maafin gue ya, jangan bilang ke siapa2 juga”

(aku terkejut dengan perkataan kak tomi dan langsung mematikan telfonnya)

Aku taro hpku di sebelahku, ku memandang langit2 kamarku. ternyata gara2 itu tadi siang aku sangat nafsu sekali. Aku mulai membenci kak tomi, air mataku mulai keluar. aku bingung harus bercerita kepada siapa. Tak mungkin aku bercerita kepada andi. Aku gak mau kehilangan dia, “andi maafin aku huhuhu” (kataku lirih sambil menangis).



Segitu dulu ya hu hehe
 
Bimabet
Tinggal jadi budak kakeknya deh igu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd