Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
sebentar lagi update hu, lagi ngecek dulu soalnya takut banyak typo hehe
malam ini akan double update :beer:
 
Bagian 18

(Pov andi)


Aku telah sampai di stasiun tujuanku, kini aku sedang menunggu kak dewi menjemputku. Aku lalu menunggu kak dewi di warung depan stasiun. 15 menit kemudian kak dewi menelfonku.

“halo kak” kataku saat telfon diangkat.

“kamu dimana ndi, aku di parkiran samping stasiun.” Jawab kak dewi.

“yaudah aku kesana kak,tunggu sebentar.” Jawabku.

“oke” kata kak dewi.

(aku lalu menutup telfonku dan berjalan untuk menemui kak dewi)

“Hai kak.” Saat aku disampingnya

“ayok naik ndi.” Kata kak dewi sambil menyalakan motornya.

Aku lalu membonceng kak dewi sambil membawa tasku. Jalan yang kami lewati terlihat sepi karena memang sekarang sudah dini hari. Di perjalanan kak dewi mengajakku ngrobol, “ngapain aja ndi disana?”

“ya gak ngapa2in sih kak, Cuma makan trus main ke kampusnya suci hehe.” Jawabku.

“ah masa Cuma gitu doing, gak percaya aku haha.” Kata kak dewi yang sedikit tidak percaya dengan jawabanku.

“ya masa aku ceritain sih kak.” kataku

“ya harus cerita dong, nanti aku bilangin ibumu lho kalo kamu udah merawanin suci haha” kata kak dewi sambil sedikit mengancamku.

“ih maennya ngancem2, iya2 nanti aku ceritain” kataku karena takut dengan ancaman kak dewi.

Tak terasa ternyata kami sudah hampir sampai di rumah pakde. Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamarku dan kak suci memasukan motornya. Aku meletakan tasku dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan kaki. Setelah itu aku langsung kembali kembali ke kamar, aku langsung merebahkan tubuhku ke Kasur. Aku mengambil hpku dan langsung memberikan kabar ke suci jika aku sudah sampai ke rumah. “suci udah tidur kayaknya” (batinku), lalu aku meletakan hpku dan mulai tidur.

Skip

Aku terbangun dari tidurku, kuihat jam di dinding kamarku menunjukan pukul 11 siang “wah siang banget aku bangunnya”, aku lalu mengambil hpku dan kulihat sudah banyak chat dari suci. tak butuh waktu lama aku langsung menelfon suci. sudah 3x aku mencoba menelfonnya, tapi suci tidak mengangkat telfonku “suci kemana ya? Ah coba telfon sekali lagi deh” (batinku). Aku lalu menelfonnya sekali lagi dan suci mengangkat telfonnya.

“assalamuallaikum cantik” salamku di telfon.

“wallaikumsalam” jawab suci dengan nada yang sedikit jutek.

“ih kok jawab salam jutek begitu. Gak boleh tau”. Kataku.

“ya abisnya kamu jam segini baru bangun, liat coba jam berapa sekarang” kata suci.

“hehe iya maaf yang, abisnya aku capek banget. Oiya, kamu tadi kemana? Kok aku telfon berkali-kali gak diangkat?” kataku.

“abis selesai nyuci baju kotor kemarin yang” jawab suci.

“trus yang nyuci baju udah mandi belom nih?” tanyaku.

“udah lah, enak aja. kamu tuh yang belom mandi, masih bau asem haha” kata suci sambil tertawa.

“tapi kamu tetep cinta kan walaupun aku bau asem? Haha.” Kataku sambil sedikit menggodanya.

“cinta dong haha, yaudah sana kamu mandi trus makan yang. Aku juga mau jemurin baju abis ini” jawab suci.

“yaudah aku mandi dulu ya” kataku.

“iya andi kebo.” Kata suci.

“kok kebo sih?” tanyaku.

“abisnya kan kamu kalo tidur lama bangunnya” kata suci

“haha dasar, yaudah assalamuallaikum” kataku mengucapkan salam.

“wallaikumsalam” jawab suci.

Aku menutup telfonku dan langsung mengambil handuk, aku menuju ke kamar mandi untuk mandi. Kulihat rumah sangat sepi saat itu, dan hanya ada aku di dalam rumah. Setelah selesai mandi aku langsung menuju kamar ku dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhku. Aku langsung memakai kaos dan cd beserta celana pendek. Aku lalu keluar kamar untuk untuk menonton tv di luar.

(20 menit kemudian)

Saat ku sedang menonton tv tiba2 ku mendengar suara motor kak dewi. Dan terdengar suara pintu terbuka dan pintu ditutup. Aku masih asik menonton acar di tv hingga suara bude mulai menyadarkanku.

“eh kamu udah bangun ndi?” kata bude kepadaku.

(ku langsung menoleh kebelakang, dan kulihat bude bersama kak dewi)

“udah bude, udah mandi juga hehe” kataku.

“yaudah yuk makan dulu, kak dewi tadi mampir beli bakso.” Kata bude lagi sambil menuju ke belakang.

“siap bude.” Kataku sambil bangun dari dudukku.

Aku langsung menuju tempat makan untuk makan bersama bude dan kak dewi. Setelah makan kami sempat mengobrol sebentar dan aku langsung ijin untuk ke kamar. Sesampainya di kamar aku merebahkan tubuhku ke Kasur karena aku masih merasakan sangat lelah sekali dan tiba2 pintu kamarku terbuka. Ternyata kak dewi yang membuka pintu kamarku dan dia juga masuk ke dalam kamar. Kak dewi saat itu menggunakan tanktop putih sehingga terlihat juga tali bhnya dan celana pendek kuning. Aku langsung duduk di kasurku sambil bertanya ke kak dewi “eh kak”.

“aku mau nagih cerita mu ndi!” kata kak dewi sambil mulai duduk di Kasur.

“yaampun masih aja pengen tau ceritaku haha.” Kataku sambil membangkitkan tubuhku.

“udah cepet cerita, dari pada tak bilangin bulik (ibuku)” kata kak dewi sambil memperhatikanku.

“iya kak iyaaa, jadi gini…” kataku mulai bercerita tentang diriku yang bertemu tomi.

“wah suruh hati2 itu si suci ndi, kurang ajar banget cowok kayak gitu” kak dewi menanggapi ceritaku tentang tomi.

“iya kak makannya itu, aku khawatir kalo orang itu masih deketin suci.” kataku.

“yaudah gausah dipikirin, yang penting kalian saling percaya. Oiya trus kamu sama suci ngapain aja disana haha?” kata kak dewi.

(aku menceritakan bila aku disana tidur di hotel bersama suci dan saat bercerita kontolku mulai berdiri perlahan)

“udah kuduga, pasti kalian ngapa2in haha.” Kata kak dewi setelah mendengar ceritaku.

“ya kakak paham kan? Hehe” kataku.

“tapi kamu inget pesen kakak kan?” kata kak dewi sambil menatapku tajam.

“inget dong kak, trus langsung aku abisin juga haha” jawabku.

“gila kamu ndi haha, eh tapi ngomong2 kok itu mu berdiri?” kata kak dewi sambil menunjuk celanaku.

“ehh ini ehhh” jawabku sambil menutupi celanaku yang menggembung.

“Cuma cerita aja langsung berdiri, masih kurang emang kemarin sama suci?” kata kak suci sambil memajukan tubuhnya.

“kalo dibilang kurang mah ya kurang kak, maunya tiap hari sama suci terus haha” kataku.

“haha dasar bocah edan, yaudah makannya kamu kuliah yang bener trus cari kerja buat hidup bareng suci” kata kak dewi.

“udah pasti kalo itu mah kak, oiya aku kan udah cerita nih. Sekarang gantian kaka yang cerita dong udah ngapain aja sama pacar kakak.” Kataku sambil mengedipkan mata kiriku.

“ih kok gitu?” kata kak dewi yang terlihat kaget.

“biar adil dong kak, aku aja udah cerita masa kakak enggak” kataku.

“iya2 jadi gini ndi, kakak udah pacaran sama dimas (nama pacarnya) udah dari semester 2. Ya tadinya sih kami pacaran bisa aja ndi, tapi pas itu kakak ngajak dimas ke rumah trus pas sepi. Nah mulai deh tuh dia minta cium bibir kakak yaudah kakak kasih aja. oiya itu ciuman pertama kakak lho ndi, kakak aja semester 2 baru ngrasain ciuman. Kalah sama kamu haha” kak dewi mulai bercerita.

“trus2 gimana kak?” (kataku penasaran)

“yaudah gitu kita mulai ciuman gitu deh ndi, trus tau2 dimas remes dadaku ndi. Kan aku masih takut ya pas itu, trus aku larang dia. Untungnya dia gak nerusin buat berusaha ngremes susuku ndi. Tapi pas semester 4 akhirnya dia aku ijinin buat megang dadaku trus dia mulai minta buat ngeliat dadaku trus ngisep putingku. Eh gak taunya kakak keenakan haha, geli2 gimana gitu. Trus berlanjut kakak mulai tau kontol ndi, waktu itu dimas minta kakak kocokin kontolnya sampe keluar spermanya hehe” kata kak dewi sambil menatap ku.

(Aku hanya diam sambil merasakan kontolku sudah sangat mengeras)

“heh kok malah diem”. Kak dewi menyadarkanku.

“ehh mhhh” kataku sambil sedikit bingung akibat mendengar cerita kak dewi.

“kamu pengen ya ndi? Dari tadi kok megangin celana terus” katanya lirih.

“ehh engga kak.” Kataku berbohong.

“jangan boong kamu, bilang aja.” kata kak dewi

“hmm iya kak hehe.” kataku

“mau kakak bantuin?” pertanyaan kak dewi yang mengejutkanku.

“mm..maksudnya kak?” kataku.

“mau kakak kocokin?” kata kak dewi.

Aku yang sudah tidak tahan lalu berkata “emang gpp kak?”

“Cuma kakak kocokin aja ya, kamu jangan cium dan sentuh tubuh kakak! Bentar kakak ambil baby oil dulu di kamar sambil ngeliat ibu.” Kata kak dewi sambil beranjak dari kasurku.

Aku hanya menganggukan kepalaku dan melihat kak dewi keluar dari kamarku. aku sangat deg2an dengan apa yang akan terjadi. Aku tak menyangkak kak dewi akan menawari untuk membantu mengocok kontolku. Tiba2 aku teringat dengan suci, aku mulai merasakan takut. Walaupun kak dewi yang menawarkan bantuan, tapi tetap saja namanya aku telah macem2 di belakang suci. “ah jangan, aku gak mau kecewain suci” (batinku) lalu ku lihat kak dewi mulai memasuki kamarku smbil membawa baby oil.

“udah siap ndi? Cepet buka celanamu. Mumpung ibu lagi tidur.” Kata kak dewi sambil memasuki kamar.

“mmhhh kayaknya gak usah aja deh kak” kataku sambil duduk di Kasur.

“loh kenapa ndi? Tadi katanya mau?” kata kak dewi yang terkejut karena mendengar perkataanku.

“aku gak mau ngecewain suci, ya walaupun suci gak tau tapi kan tetep aja aku bakalan merasa sangat bersalah nantinya.” Kataku lagi.

Kak dewi kulihat menatapku tajam dan matanya mulai berkaca-kaca. Tiba2 dia memeluku dan mengatakan “kamu cinta banget sama suci ya ndi?”

“iya kak, aku cinta banget sama dia” kataku sambil mengelus punggungnya dan sesekali aku menyentuh kaitan bhnya di balik tanktop putihnya.

“beruntungnya suci punya kamu ndi.” Kata kak dewi.

Aku hanya diam dan kak dewi melepas pelukannya di tubuhku.

“maafin kakak ya ndi, tadi udah nawarin kayak gitu ke kamu.” Kata kak dewi sambil menundukan kepalanya.

“iya gpp kok, santai aja kak.” Kataku lirih.

Kulihat air mata kak dewi mulai menetes, “kakak keliatan kayak cewek murahan ndi jadinya” (kata kak dewi)

“eh kak jangan nangis dong, jelek kakak ih kalo nangis. Udah ya jangan nangis” katau sambil berusaha menghiburnya.

“aku balik ke kamar dulu ya ndi.” Kata kak dewi yang mulai beranjak dari kasurku.

“iya kak, tapi aku mohon kejadian ini jangan ngebuat kita jadi canggung ya kak hehe.” Kataku sambil memperhatikan kak dewi yang berjalan menuju pintu kamarku.

“iya ndi.” Kata kak dewi yang membalikan tubuhnya lalul tersenyum.

Setelah kak dewi keluar dari kamarku, aku merebahkan tubuhku dan merasakan kontolku sudah tidak berdiri lagi. Lalu aku mulai memejamkan mataku untuk tidur…

Bagian 19

(pov suci)

Seminggu menjelang uts semester 2


Hari ini ema tidak masuk kuliah karena sakit. Aku sedikit kesepian di kelas karena tidak ada ema. Hari ini aku ada jadwal 2 matkul. Matkul yang pertama sudah selesai dan di akhir pertemuan dosenku berkata ”untuk uts minggu depan, kalian saya beri tugas saja merangkum buku ini (sambil menunjukan sebuah buku). Harga buku ini cukup mahal sekarang, jadi lebih baik kalian meminjam kakak senior saja dari pada membeli baru”. untuk matkul yang kedua ternyata dosennya berhalangan hadir. Aku memutuskan untuk ke lobby sambil berniat menelfon kakek untuk meminta jemput. Di lobby aku duduk di sebuah bangku panjang dan langsung menelfon kakek, tapi kakek tidak mengangkat telfonku “duhh kakek kemana ya? Aku bete banget di kampus” (batinku). Lalu aku mulai menelfon lagi hingga 3x namun tidak dijawab juga. Tiba2 aku di kagetkan dengan sebuah suara “suci sendirian aja?”. Ternyata itu suara kak tomi.

Aku: “eh kak”

Tomi: “udah gak ada matkul lagi lu?” (sambil duduk di sebelahku)

Aku: “ada 1 lagi kak sebenernya dijadwalku, tapi dosennya gak dateng”

Tomi: “oh trus ini mau pulang?”

Aku: “iya kak, aku mau pulang sebenernya. Tapi kakek aku telfon2 gak di angkat. Aku mau minta jemput”

Tomi: “yaudah kita jalan aja yuk, nanti gue yang anter pulang”

Aku: “eh gak ah kak, aku mau pulang aja”

Tomi: “ya daripada lu di kampus kan mending kita main, kalo mau sih sekalian nonton soalnya lagi ada film bagus yang tayang”

Aku: “emmm gak usah kak”

Tomi: “ayo lah ci, sekali-kali main sama gue”

(aku teringat tugas merangkum buku untuk uts minggu depan)

Aku: “oiya kak, kakak punya buku matkul *ini* gak?”

Tomi: “pasti disuruh ngrangkum buku buat uts ya? haha”

Aku: “kok tau kak?”

Tomi: “iya dulu gue juga disuruh begitu soalnya, trus gue beli bukunya”

Aku: “boleh aku pinjem kak?”

Tomi: “boleh sih, tapi ada syaratnya”

Aku: “kok ada syaratnya sih kak?”

Tomi: “iya mau gak nih hehe”

Aku: “syaratnya apa?”

Tomi: “syaratnya gampang sih, lu Cuma gak boleh nolak kalo gue ajak main. Gimana? Setuju?”

Aku terdiam mendengar syarat dari kak tomi, aku bimbang harus gimana. Bila aku setuju dengan syaratnya, maka aku selalu sedia bila diajak kak tomi jalan dan menghianati andi. Bila aku tolak, maka aku tidak akan bisa merangkum buku itu. aku juga bingung harus minjam sama siapa lagi. Aku juga gak begitu kenal dengan senior2 lainnya. “duhhh gimana nih?” (batinku)

Tomi: “gimana ci? Kok malah diem”

Aku: “emmm gak ada syarat lain kak?”

Tomi: “hmmm ada sih”

Aku: “apa kak?”

Tomi: “lu harus jadi pacar gue syarat yang lainnya haha”

Aku: “ih masa gitu sih, aku kan udah punya pacar”

Tomi: “haha yaudah mau syarat yang mana nih?”

Aku: “emmm yang main sama kakak aja” (kataku lirih)

Tomi: “haha oke deh gpp, padahal gue berharapnya sih lu milih syarat yang kedua”

(aku hanya diam)

Tomi: “yaudah yuk main sekarang, tapi ke kosan dulu ya ambil helm”

Aku: “iya kak” (kataku lirih)

Aku lalu mengikuti kak tomi jalan ke parkiran untuk menuju motonya. Ku lihat langit siang ini sudah sangat gelap, menandakan hujan akan turun. Kalo tidak kepepet aku tidak akan menerima syarat dari kak tomi. Aku lalu menaiki motor kak tomi, aku kesulitan saat membonceng motor kak tomi. Aku yang menggunakan rok panjang sangat sulit duduk di jok belakang motor nin*a kak tomi. Dengan posisi boncengku maka sebagian kakiku terlihat. Kak tomi membawa motor lumayan cepat dan tiba2 mengerem mendadak. Tubuhku langsung maju kedepan, dan dadaku menyentuh tas punggungnya. Untungnya masih ada tas di punggungnya, kalo tidak maka langsung bersentuhan dengan punggung kak tomi.

10 menit kemudian

Aku telah sampai di kosan kak tomi, kan kosan kak tomi berada di lantai atas. Aku diajak untuk menuju kamarnya, “ayuk ci, masuk dulu ambil helm sekalian ngambil buku” (kata kak tomi) aku lalu mengikutinya, terlihat suasana kosan sangat sepi. Banyak pintu2 yang tertutup, hanya ada 2 pintu yang terbuka itupun di lantai bawah. Saat sampai di lantai atas aku melewati beberapa pintu kamar yang tertutup dan kamar kak tomi berada di paling pojok. Aku berdiri di depan saat kak tomi membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya.

Tomi: “ayok masuk ci”

Aku: “emang gpp aku masuk kak? Nanti dimarahin penjaga kos”

Tomi: “haha masuk aja kali gpp, kosan gue bebas kok. Ibu kos nya sebulan sekali kesini nya, itupun Cuma nagihin bayaran doang”

Aku pun masuk kedalam kamar kak tomi dan mengucapkan salam, “assalamuallaikum” (kataku lirih)

Tomi: “wallaikumsalam, duduk dulu ci gue mau cuci muka dulu di kamar mandi”

Aku lalu duduk di lantai sambil melihat-lihat kamar kak tomi. Kamar kak tomi cukup luas dan ada ac nya, kamar mandi juga ada di dalam kamar kak tomi. Kulihat keluar gerimis mulai turun perlahan dan lama kelamaan mulai deras. Setelah itu, kulihat kak tomi keluar dari kamar mandi.

Tomi: “yahh hujan ya ci?”

Aku: “i..iya kak”

Tomi: “gimana mau main kalo hujan deres begini, jas hujan gue juga lagi di pinjem temen belom di balikin”

Aku: “yaudah abis hujan reda anterin aku ke kampus lagi ya kak, sambil nunggu kakek jemput”

Tomi: “nanti gue aja yang anter ci, oiya gue bikin teh anget dulu buat lu”

Aku: “eh gak usah repot2 kak”

Tomi: “kan lu tamu gue ci, jadi ya gue bikini minum. Bentar ya gue bikin minum dulu dibawah, lu nyantai dulu aja. oiya ini buku yang lu carikan? Lu baca2 dulu aja”

Aku; “iya kak, makasih ya”

Setelah kak tomi ke bawah, aku membuka buku dan membaca buku tersebut. aku telah membaca 5 halaman buku itu dan tiba2 kudengar hpku berdering. Ku ambil hp ku dan ternyata andi yang menelfonku dan aku langsung mengangkatnya.

Aku: “assalamuallaikum yang”

Andi: “wallaikumsalam yang, gimana kuliah hari ini?”

Aku: “lancar dong hehe, kamu gimana? Kamu kok baru telfon aku sekarang? Aku telfon tadi pagi gak diangkat, di chat juga gak dibales huh”

Andi: “aku hari ini gak kuliah yang, kesiangan hehe. Ini aja baru bangun”

Aku: “ih kebiasaan banget sih, sebel aku”

Andi: “jangan marah dong yang”

Aku: “iya” (kataku dengan sedikit jutek)

Andi: “kamu udah pulang?”

(aku diam karena kulihat kak tomi sudah kembali ke kamar dengan membawa 2 gelas berisi teh hangat)

Andi: “tuh kan ditanya malah diem”

Aku: “ehh ini aku lagi di rumah ema yang, lagi kerja kelompok” (jawabku bohong dan terlihat kak tomi tersenyum kepadaku saat mendengar perkataanku. Aku sebenarnya mulai merasa bersalah karena telah membohongi andi)

Andi: “yaudah kamu kerja kelompok dulu, salam buat ema”

Aku: “iya yang”

Andi: “miss you suci, udah dulu ya assalamuallaikum”

Aku: “miss you too yang, iya wallaikumsalam” (sambil mematikan telfonku)

(Aku lalu memasukan kembali hp ku kedalam tas)

Tomi: “telfon dari pacar lu?”

Aku: “iya kak”

Tomi: “parah lu ya boongin pacar sendiri, masa bilangnya lagi di rumah ema haha”

Aku hanya diam dan “duuuaaaarrr” suara pintu kamar kak tomi tertutup dengan keras karena terdorong angin. Aku mulai merasakan risih berada didalam kamar kak tomi dengan keadaan pintu tertutup.

Aku: “kak buka lagi dong pintunya, aku gerah” (aku mencari alasan agar pintunya di buka oleh kak tomi)

Tomi: “lu gak liat tadi ci, anginnya kenceng banget. Takutnya ada petir juga kalo pintu dibuka. Gue nyalain aja ac kamar gue ya” (sambil menyalakan ac)

Aku: “iya kak”

Tomi: “yaudah diminum dulu teh nya ci, keburu dingin nanti”

Aku: “iya kak, makasih” (sambil mengangkat gelas yang berisi teh dan meminumnya)

Kak tomi tersenyum saat melihat ku meminum tehnya, aku telah meminum setengah gelas teh buatannya. Setelah itu aku mulai merasakan tubuhku sangat tidak enak. Keringat dingin kurasakan mulai keluar dari tubuhku. “kok badanku jadi gini sih, kenapa aku jadi terangsang gini?” (batinku) aku tidak nyaman dengan keadaanku sekarang. Aku merasakan memeku sangat gatal dan sudah sangat lembab. Rasa geli dan panas menjalari tubuhku. Aku melihat kak tomi dan dia memandangku sambil tersenyum.

Tomi: “lu kenapa ci?”

Aku: “emmmhhh gpp kak” (aku menahan desahku)

Kak tomi tiba2 merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku yang melihat hal itu langsung mencoba menjauh namun kak tomi malah menarik bahuku. Kini tubuhku di peluk dan wajah kami saling berhadapan “jangan kayak gini dong kak emmhh, aku mau pulang aja” (kataku sambil berontak) kak tomi semakin merapatkan tubuhku ke tubuhnya dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku menggeleng kan kepalaku untuk menandakan aku tidak suka dengan perbuatannya. Namun tiba2 kak tomi menciumku, untung aku sempat menghindar sehingga ciumannya mendarat di pipiku. Kak tomi menciumi pipiku dan ciumannya menjalar sampai bibirku, aku yang terkejut berusaha merapatkan bibirku “emmm mmmhhhh”. Kak tomi masih saja berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulutku. Dan tiba2 hpku berdering, kak tomi lalu menghentikan usahanya dan sedikit mengendurkan pelukannya. Aku yang menyadari hal itu, langsung mendorong tubuhnya dan langsung mengambil hpku. Ternyata kakek menelfonku, aku langsung mengangkat telfonnya “ha..halo kek”

Kakek: “kamu dimana nduk? Kakek di parkiran kampus nih”

Aku: “tunggu aku sebentar lagi kesana” (kataku sambil langsung mematikan telfonku)

Setelah itu aku langsung berdiri, tubuhku sedikit lemas tapi aku berusaha melawannya. Kak tomi masih saja memperhatikanku dan mendekatiku. Aku yang melihat hal itu langsung mengambil tasku dan langsung keluar dari kamarnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku mengambil sepatuku dan langsung memakainya. Kaos kakiku tak kupakai karena akan membuatku lebih lama di tempat ini, setelah memakai sepatu. Ku sempat melihat sebentar kak tomi, dan dia hanya menundukan wajahnya. Aku langsung menuju keluar tempat ini dengan sedikit berlari. Saat sudah di depan kos, aku langsung menuju pangkalan ojek yang kulihat dan menaiki ojek sampai ke kampus. Saat sudah menaiki ojek aku teringat sesuatu, buku yang akan ku pinjam lupa kubawa “ahh lupa dibawa bukunya, tapi gpp lah yang penting aku keluar dari tempat itu” (batinku). 10 menit kemudian aku sampai di kampus dan langsung menuju parkiran untuk bertemu kakek, aku berjalan sambil mengapitkan kakiku. agak terasa aneh bila ada yang melihat caraku berjalan, itu karena aku masih saja merasakan memekku sangat gatal dan sudah sangat basah. Kulihat kakek sudah berada di depan mobilnya, aku pun langsung menghampirinya dan langsung menaiki mobilnya. Di perjalanan menuju pulang aku mengapitkan kakiku karena aku menahan geli, kakek yang menyadari hal itu langsung bertanya kepadaku, “kenapa kamu nduk?”

Aku: “ehh gpp kok kek”

Kakek: “kok kakinya goyang2 terus?”

Aku: “eeemmhh ini kebelet pipis kek hehe

Kakek: “mau mampir toilet di pom bensin dulu?”

Aku: “gak usah kek, langsung pulang aja”

Tak lama setelah itu kami telah sampai di rumah, setelah mobil berhenti aku langsung turun dan langsung masuk ke rumah dan menuju kamar. Di dalam kamar aku meletakan task u dan langsung tiduran di Kasur, aku sudah sangat terangsang sekali kurasakan memekku sudah sangat gatal sekali. Lalu aku menarik gulingku, aku peluk guling itu sambil menggesekan memeku ke guling “ahh kenapa aku ini, aku pengen kontol andi menyodok memekku” (batinku sambil memeluk guling). Aku merasa kurang puas, kulepas guling itu dan kutarik rokku keatas. Tanganku langsung memegang memekku yang masih tertutup celena pendek sekaligus cdku. Ku mulai membelai2 memekku yang masih terlahang celana, “mmhh kok gatel banget sih” (batinku) lalu aku mulai menarik turun celana beserta cdku sampai ke lututku. Ku arah kan tangan kananku ke memekku sendiri, kurasakan bibir memekku sudah basah dan lembab. Ku mulai membelai memekku sambil memejamkan mataku dan rasanya enak sekali, “mmhh andi aku pengen” (kataku lirih sambil membayangkan andi sedang memainkan memekku). Ku mulai memasukan sedikit jariku ke dalam memekku, lama kelamaan aku merasakan akan orgasme namun tiba2 “nduk, kamu ngapain?”

Aku terkejut dengan suara itu, ku langsung membuka mataku dan menuju sumber suara itu. ku lihat kakek sudah berada di depan kamarku. ternyata aku lupa menutup pintu kamar saat masuk tadi. Aku cepat2 langsung menarik celana dan cd ku keatas. Lalu menatap kakek dengan takut, “sejak kapan kakek ada disitu? Jangan2 kakek tau dari tadi aku mainin memekku?” (batinku).



Segitu dulu ya gan hehe
 
Bagian 18

(Pov andi)


Aku telah sampai di stasiun tujuanku, kini aku sedang menunggu kak dewi menjemputku. Aku lalu menunggu kak dewi di warung depan stasiun. 15 menit kemudian kak dewi menelfonku.

“halo kak” kataku saat telfon diangkat.

“kamu dimana ndi, aku di parkiran samping stasiun.” Jawab kak dewi.

“yaudah aku kesana kak,tunggu sebentar.” Jawabku.

“oke” kata kak dewi.

(aku lalu menutup telfonku dan berjalan untuk menemui kak dewi)

“Hai kak.” Saat aku disampingnya

“ayok naik ndi.” Kata kak dewi sambil menyalakan motornya.

Aku lalu membonceng kak dewi sambil membawa tasku. Jalan yang kami lewati terlihat sepi karena memang sekarang sudah dini hari. Di perjalanan kak dewi mengajakku ngrobol, “ngapain aja ndi disana?”

“ya gak ngapa2in sih kak, Cuma makan trus main ke kampusnya suci hehe.” Jawabku.

“ah masa Cuma gitu doing, gak percaya aku haha.” Kata kak dewi yang sedikit tidak percaya dengan jawabanku.

“ya masa aku ceritain sih kak.” kataku

“ya harus cerita dong, nanti aku bilangin ibumu lho kalo kamu udah merawanin suci haha” kata kak dewi sambil sedikit mengancamku.

“ih maennya ngancem2, iya2 nanti aku ceritain” kataku karena takut dengan ancaman kak dewi.

Tak terasa ternyata kami sudah hampir sampai di rumah pakde. Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamarku dan kak suci memasukan motornya. Aku meletakan tasku dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan kaki. Setelah itu aku langsung kembali kembali ke kamar, aku langsung merebahkan tubuhku ke Kasur. Aku mengambil hpku dan langsung memberikan kabar ke suci jika aku sudah sampai ke rumah. “suci udah tidur kayaknya” (batinku), lalu aku meletakan hpku dan mulai tidur.

Skip

Aku terbangun dari tidurku, kuihat jam di dinding kamarku menunjukan pukul 11 siang “wah siang banget aku bangunnya”, aku lalu mengambil hpku dan kulihat sudah banyak chat dari suci. tak butuh waktu lama aku langsung menelfon suci. sudah 3x aku mencoba menelfonnya, tapi suci tidak mengangkat telfonku “suci kemana ya? Ah coba telfon sekali lagi deh” (batinku). Aku lalu menelfonnya sekali lagi dan suci mengangkat telfonnya.

“assalamuallaikum cantik” salamku di telfon.

“wallaikumsalam” jawab suci dengan nada yang sedikit jutek.

“ih kok jawab salam jutek begitu. Gak boleh tau”. Kataku.

“ya abisnya kamu jam segini baru bangun, liat coba jam berapa sekarang” kata suci.

“hehe iya maaf yang, abisnya aku capek banget. Oiya, kamu tadi kemana? Kok aku telfon berkali-kali gak diangkat?” kataku.

“abis selesai nyuci baju kotor kemarin yang” jawab suci.

“trus yang nyuci baju udah mandi belom nih?” tanyaku.

“udah lah, enak aja. kamu tuh yang belom mandi, masih bau asem haha” kata suci sambil tertawa.

“tapi kamu tetep cinta kan walaupun aku bau asem? Haha.” Kataku sambil sedikit menggodanya.

“cinta dong haha, yaudah sana kamu mandi trus makan yang. Aku juga mau jemurin baju abis ini” jawab suci.

“yaudah aku mandi dulu ya” kataku.

“iya andi kebo.” Kata suci.

“kok kebo sih?” tanyaku.

“abisnya kan kamu kalo tidur lama bangunnya” kata suci

“haha dasar, yaudah assalamuallaikum” kataku mengucapkan salam.

“wallaikumsalam” jawab suci.

Aku menutup telfonku dan langsung mengambil handuk, aku menuju ke kamar mandi untuk mandi. Kulihat rumah sangat sepi saat itu, dan hanya ada aku di dalam rumah. Setelah selesai mandi aku langsung menuju kamar ku dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhku. Aku langsung memakai kaos dan cd beserta celana pendek. Aku lalu keluar kamar untuk untuk menonton tv di luar.

(20 menit kemudian)

Saat ku sedang menonton tv tiba2 ku mendengar suara motor kak dewi. Dan terdengar suara pintu terbuka dan pintu ditutup. Aku masih asik menonton acar di tv hingga suara bude mulai menyadarkanku.

“eh kamu udah bangun ndi?” kata bude kepadaku.

(ku langsung menoleh kebelakang, dan kulihat bude bersama kak dewi)

“udah bude, udah mandi juga hehe” kataku.

“yaudah yuk makan dulu, kak dewi tadi mampir beli bakso.” Kata bude lagi sambil menuju ke belakang.

“siap bude.” Kataku sambil bangun dari dudukku.

Aku langsung menuju tempat makan untuk makan bersama bude dan kak dewi. Setelah makan kami sempat mengobrol sebentar dan aku langsung ijin untuk ke kamar. Sesampainya di kamar aku merebahkan tubuhku ke Kasur karena aku masih merasakan sangat lelah sekali dan tiba2 pintu kamarku terbuka. Ternyata kak dewi yang membuka pintu kamarku dan dia juga masuk ke dalam kamar. Kak dewi saat itu menggunakan tanktop putih sehingga terlihat juga tali bhnya dan celana pendek kuning. Aku langsung duduk di kasurku sambil bertanya ke kak dewi “eh kak”.

“aku mau nagih cerita mu ndi!” kata kak dewi sambil mulai duduk di Kasur.

“yaampun masih aja pengen tau ceritaku haha.” Kataku sambil membangkitkan tubuhku.

“udah cepet cerita, dari pada tak bilangin bulik (ibuku)” kata kak dewi sambil memperhatikanku.

“iya kak iyaaa, jadi gini…” kataku mulai bercerita tentang diriku yang bertemu tomi.

“wah suruh hati2 itu si suci ndi, kurang ajar banget cowok kayak gitu” kak dewi menanggapi ceritaku tentang tomi.

“iya kak makannya itu, aku khawatir kalo orang itu masih deketin suci.” kataku.

“yaudah gausah dipikirin, yang penting kalian saling percaya. Oiya trus kamu sama suci ngapain aja disana haha?” kata kak dewi.

(aku menceritakan bila aku disana tidur di hotel bersama suci dan saat bercerita kontolku mulai berdiri perlahan)

“udah kuduga, pasti kalian ngapa2in haha.” Kata kak dewi setelah mendengar ceritaku.

“ya kakak paham kan? Hehe” kataku.

“tapi kamu inget pesen kakak kan?” kata kak dewi sambil menatapku tajam.

“inget dong kak, trus langsung aku abisin juga haha” jawabku.

“gila kamu ndi haha, eh tapi ngomong2 kok itu mu berdiri?” kata kak dewi sambil menunjuk celanaku.

“ehh ini ehhh” jawabku sambil menutupi celanaku yang menggembung.

“Cuma cerita aja langsung berdiri, masih kurang emang kemarin sama suci?” kata kak suci sambil memajukan tubuhnya.

“kalo dibilang kurang mah ya kurang kak, maunya tiap hari sama suci terus haha” kataku.

“haha dasar bocah edan, yaudah makannya kamu kuliah yang bener trus cari kerja buat hidup bareng suci” kata kak dewi.

“udah pasti kalo itu mah kak, oiya aku kan udah cerita nih. Sekarang gantian kaka yang cerita dong udah ngapain aja sama pacar kakak.” Kataku sambil mengedipkan mata kiriku.

“ih kok gitu?” kata kak dewi yang terlihat kaget.

“biar adil dong kak, aku aja udah cerita masa kakak enggak” kataku.

“iya2 jadi gini ndi, kakak udah pacaran sama dimas (nama pacarnya) udah dari semester 2. Ya tadinya sih kami pacaran bisa aja ndi, tapi pas itu kakak ngajak dimas ke rumah trus pas sepi. Nah mulai deh tuh dia minta cium bibir kakak yaudah kakak kasih aja. oiya itu ciuman pertama kakak lho ndi, kakak aja semester 2 baru ngrasain ciuman. Kalah sama kamu haha” kak dewi mulai bercerita.

“trus2 gimana kak?” (kataku penasaran)

“yaudah gitu kita mulai ciuman gitu deh ndi, trus tau2 dimas remes dadaku ndi. Kan aku masih takut ya pas itu, trus aku larang dia. Untungnya dia gak nerusin buat berusaha ngremes susuku ndi. Tapi pas semester 4 akhirnya dia aku ijinin buat megang dadaku trus dia mulai minta buat ngeliat dadaku trus ngisep putingku. Eh gak taunya kakak keenakan haha, geli2 gimana gitu. Trus berlanjut kakak mulai tau kontol ndi, waktu itu dimas minta kakak kocokin kontolnya sampe keluar spermanya hehe” kata kak dewi sambil menatap ku.

(Aku hanya diam sambil merasakan kontolku sudah sangat mengeras)

“heh kok malah diem”. Kak dewi menyadarkanku.

“ehh mhhh” kataku sambil sedikit bingung akibat mendengar cerita kak dewi.

“kamu pengen ya ndi? Dari tadi kok megangin celana terus” katanya lirih.

“ehh engga kak.” Kataku berbohong.

“jangan boong kamu, bilang aja.” kata kak dewi

“hmm iya kak hehe.” kataku

“mau kakak bantuin?” pertanyaan kak dewi yang mengejutkanku.

“mm..maksudnya kak?” kataku.

“mau kakak kocokin?” kata kak dewi.

Aku yang sudah tidak tahan lalu berkata “emang gpp kak?”

“Cuma kakak kocokin aja ya, kamu jangan cium dan sentuh tubuh kakak! Bentar kakak ambil baby oil dulu di kamar sambil ngeliat ibu.” Kata kak dewi sambil beranjak dari kasurku.

Aku hanya menganggukan kepalaku dan melihat kak dewi keluar dari kamarku. aku sangat deg2an dengan apa yang akan terjadi. Aku tak menyangkak kak dewi akan menawari untuk membantu mengocok kontolku. Tiba2 aku teringat dengan suci, aku mulai merasakan takut. Walaupun kak dewi yang menawarkan bantuan, tapi tetap saja namanya aku telah macem2 di belakang suci. “ah jangan, aku gak mau kecewain suci” (batinku) lalu ku lihat kak dewi mulai memasuki kamarku smbil membawa baby oil.

“udah siap ndi? Cepet buka celanamu. Mumpung ibu lagi tidur.” Kata kak dewi sambil memasuki kamar.

“mmhhh kayaknya gak usah aja deh kak” kataku sambil duduk di Kasur.

“loh kenapa ndi? Tadi katanya mau?” kata kak dewi yang terkejut karena mendengar perkataanku.

“aku gak mau ngecewain suci, ya walaupun suci gak tau tapi kan tetep aja aku bakalan merasa sangat bersalah nantinya.” Kataku lagi.

Kak dewi kulihat menatapku tajam dan matanya mulai berkaca-kaca. Tiba2 dia memeluku dan mengatakan “kamu cinta banget sama suci ya ndi?”

“iya kak, aku cinta banget sama dia” kataku sambil mengelus punggungnya dan sesekali aku menyentuh kaitan bhnya di balik tanktop putihnya.

“beruntungnya suci punya kamu ndi.” Kata kak dewi.

Aku hanya diam dan kak dewi melepas pelukannya di tubuhku.

“maafin kakak ya ndi, tadi udah nawarin kayak gitu ke kamu.” Kata kak dewi sambil menundukan kepalanya.

“iya gpp kok, santai aja kak.” Kataku lirih.

Kulihat air mata kak dewi mulai menetes, “kakak keliatan kayak cewek murahan ndi jadinya” (kata kak dewi)

“eh kak jangan nangis dong, jelek kakak ih kalo nangis. Udah ya jangan nangis” katau sambil berusaha menghiburnya.

“aku balik ke kamar dulu ya ndi.” Kata kak dewi yang mulai beranjak dari kasurku.

“iya kak, tapi aku mohon kejadian ini jangan ngebuat kita jadi canggung ya kak hehe.” Kataku sambil memperhatikan kak dewi yang berjalan menuju pintu kamarku.

“iya ndi.” Kata kak dewi yang membalikan tubuhnya lalul tersenyum.

Setelah kak dewi keluar dari kamarku, aku merebahkan tubuhku dan merasakan kontolku sudah tidak berdiri lagi. Lalu aku mulai memejamkan mataku untuk tidur…

Bagian 19

(pov suci)

Seminggu menjelang uts semester 2


Hari ini ema tidak masuk kuliah karena sakit. Aku sedikit kesepian di kelas karena tidak ada ema. Hari ini aku ada jadwal 2 matkul. Matkul yang pertama sudah selesai dan di akhir pertemuan dosenku berkata ”untuk uts minggu depan, kalian saya beri tugas saja merangkum buku ini (sambil menunjukan sebuah buku). Harga buku ini cukup mahal sekarang, jadi lebih baik kalian meminjam kakak senior saja dari pada membeli baru”. untuk matkul yang kedua ternyata dosennya berhalangan hadir. Aku memutuskan untuk ke lobby sambil berniat menelfon kakek untuk meminta jemput. Di lobby aku duduk di sebuah bangku panjang dan langsung menelfon kakek, tapi kakek tidak mengangkat telfonku “duhh kakek kemana ya? Aku bete banget di kampus” (batinku). Lalu aku mulai menelfon lagi hingga 3x namun tidak dijawab juga. Tiba2 aku di kagetkan dengan sebuah suara “suci sendirian aja?”. Ternyata itu suara kak tomi.

Aku: “eh kak”

Tomi: “udah gak ada matkul lagi lu?” (sambil duduk di sebelahku)

Aku: “ada 1 lagi kak sebenernya dijadwalku, tapi dosennya gak dateng”

Tomi: “oh trus ini mau pulang?”

Aku: “iya kak, aku mau pulang sebenernya. Tapi kakek aku telfon2 gak di angkat. Aku mau minta jemput”

Tomi: “yaudah kita jalan aja yuk, nanti gue yang anter pulang”

Aku: “eh gak ah kak, aku mau pulang aja”

Tomi: “ya daripada lu di kampus kan mending kita main, kalo mau sih sekalian nonton soalnya lagi ada film bagus yang tayang”

Aku: “emmm gak usah kak”

Tomi: “ayo lah ci, sekali-kali main sama gue”

(aku teringat tugas merangkum buku untuk uts minggu depan)

Aku: “oiya kak, kakak punya buku matkul *ini* gak?”

Tomi: “pasti disuruh ngrangkum buku buat uts ya? haha”

Aku: “kok tau kak?”

Tomi: “iya dulu gue juga disuruh begitu soalnya, trus gue beli bukunya”

Aku: “boleh aku pinjem kak?”

Tomi: “boleh sih, tapi ada syaratnya”

Aku: “kok ada syaratnya sih kak?”

Tomi: “iya mau gak nih hehe”

Aku: “syaratnya apa?”

Tomi: “syaratnya gampang sih, lu Cuma gak boleh nolak kalo gue ajak main. Gimana? Setuju?”

Aku terdiam mendengar syarat dari kak tomi, aku bimbang harus gimana. Bila aku setuju dengan syaratnya, maka aku selalu sedia bila diajak kak tomi jalan dan menghianati andi. Bila aku tolak, maka aku tidak akan bisa merangkum buku itu. aku juga bingung harus minjam sama siapa lagi. Aku juga gak begitu kenal dengan senior2 lainnya. “duhhh gimana nih?” (batinku)

Tomi: “gimana ci? Kok malah diem”

Aku: “emmm gak ada syarat lain kak?”

Tomi: “hmmm ada sih”

Aku: “apa kak?”

Tomi: “lu harus jadi pacar gue syarat yang lainnya haha”

Aku: “ih masa gitu sih, aku kan udah punya pacar”

Tomi: “haha yaudah mau syarat yang mana nih?”

Aku: “emmm yang main sama kakak aja” (kataku lirih)

Tomi: “haha oke deh gpp, padahal gue berharapnya sih lu milih syarat yang kedua”

(aku hanya diam)

Tomi: “yaudah yuk main sekarang, tapi ke kosan dulu ya ambil helm”

Aku: “iya kak” (kataku lirih)

Aku lalu mengikuti kak tomi jalan ke parkiran untuk menuju motonya. Ku lihat langit siang ini sudah sangat gelap, menandakan hujan akan turun. Kalo tidak kepepet aku tidak akan menerima syarat dari kak tomi. Aku lalu menaiki motor kak tomi, aku kesulitan saat membonceng motor kak tomi. Aku yang menggunakan rok panjang sangat sulit duduk di jok belakang motor nin*a kak tomi. Dengan posisi boncengku maka sebagian kakiku terlihat. Kak tomi membawa motor lumayan cepat dan tiba2 mengerem mendadak. Tubuhku langsung maju kedepan, dan dadaku menyentuh tas punggungnya. Untungnya masih ada tas di punggungnya, kalo tidak maka langsung bersentuhan dengan punggung kak tomi.

10 menit kemudian

Aku telah sampai di kosan kak tomi, kan kosan kak tomi berada di lantai atas. Aku diajak untuk menuju kamarnya, “ayuk ci, masuk dulu ambil helm sekalian ngambil buku” (kata kak tomi) aku lalu mengikutinya, terlihat suasana kosan sangat sepi. Banyak pintu2 yang tertutup, hanya ada 2 pintu yang terbuka itupun di lantai bawah. Saat sampai di lantai atas aku melewati beberapa pintu kamar yang tertutup dan kamar kak tomi berada di paling pojok. Aku berdiri di depan saat kak tomi membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya.

Tomi: “ayok masuk ci”

Aku: “emang gpp aku masuk kak? Nanti dimarahin penjaga kos”

Tomi: “haha masuk aja kali gpp, kosan gue bebas kok. Ibu kos nya sebulan sekali kesini nya, itupun Cuma nagihin bayaran doang”

Aku pun masuk kedalam kamar kak tomi dan mengucapkan salam, “assalamuallaikum” (kataku lirih)

Tomi: “wallaikumsalam, duduk dulu ci gue mau cuci muka dulu di kamar mandi”

Aku lalu duduk di lantai sambil melihat-lihat kamar kak tomi. Kamar kak tomi cukup luas dan ada ac nya, kamar mandi juga ada di dalam kamar kak tomi. Kulihat keluar gerimis mulai turun perlahan dan lama kelamaan mulai deras. Setelah itu, kulihat kak tomi keluar dari kamar mandi.

Tomi: “yahh hujan ya ci?”

Aku: “i..iya kak”

Tomi: “gimana mau main kalo hujan deres begini, jas hujan gue juga lagi di pinjem temen belom di balikin”

Aku: “yaudah abis hujan reda anterin aku ke kampus lagi ya kak, sambil nunggu kakek jemput”

Tomi: “nanti gue aja yang anter ci, oiya gue bikin teh anget dulu buat lu”

Aku: “eh gak usah repot2 kak”

Tomi: “kan lu tamu gue ci, jadi ya gue bikini minum. Bentar ya gue bikin minum dulu dibawah, lu nyantai dulu aja. oiya ini buku yang lu carikan? Lu baca2 dulu aja”

Aku; “iya kak, makasih ya”

Setelah kak tomi ke bawah, aku membuka buku dan membaca buku tersebut. aku telah membaca 5 halaman buku itu dan tiba2 kudengar hpku berdering. Ku ambil hp ku dan ternyata andi yang menelfonku dan aku langsung mengangkatnya.

Aku: “assalamuallaikum yang”

Andi: “wallaikumsalam yang, gimana kuliah hari ini?”

Aku: “lancar dong hehe, kamu gimana? Kamu kok baru telfon aku sekarang? Aku telfon tadi pagi gak diangkat, di chat juga gak dibales huh”

Andi: “aku hari ini gak kuliah yang, kesiangan hehe. Ini aja baru bangun”

Aku: “ih kebiasaan banget sih, sebel aku”

Andi: “jangan marah dong yang”

Aku: “iya” (kataku dengan sedikit jutek)

Andi: “kamu udah pulang?”

(aku diam karena kulihat kak tomi sudah kembali ke kamar dengan membawa 2 gelas berisi teh hangat)

Andi: “tuh kan ditanya malah diem”

Aku: “ehh ini aku lagi di rumah ema yang, lagi kerja kelompok” (jawabku bohong dan terlihat kak tomi tersenyum kepadaku saat mendengar perkataanku. Aku sebenarnya mulai merasa bersalah karena telah membohongi andi)

Andi: “yaudah kamu kerja kelompok dulu, salam buat ema”

Aku: “iya yang”

Andi: “miss you suci, udah dulu ya assalamuallaikum”

Aku: “miss you too yang, iya wallaikumsalam” (sambil mematikan telfonku)

(Aku lalu memasukan kembali hp ku kedalam tas)

Tomi: “telfon dari pacar lu?”

Aku: “iya kak”

Tomi: “parah lu ya boongin pacar sendiri, masa bilangnya lagi di rumah ema haha”

Aku hanya diam dan “duuuaaaarrr” suara pintu kamar kak tomi tertutup dengan keras karena terdorong angin. Aku mulai merasakan risih berada didalam kamar kak tomi dengan keadaan pintu tertutup.

Aku: “kak buka lagi dong pintunya, aku gerah” (aku mencari alasan agar pintunya di buka oleh kak tomi)

Tomi: “lu gak liat tadi ci, anginnya kenceng banget. Takutnya ada petir juga kalo pintu dibuka. Gue nyalain aja ac kamar gue ya” (sambil menyalakan ac)

Aku: “iya kak”

Tomi: “yaudah diminum dulu teh nya ci, keburu dingin nanti”

Aku: “iya kak, makasih” (sambil mengangkat gelas yang berisi teh dan meminumnya)

Kak tomi tersenyum saat melihat ku meminum tehnya, aku telah meminum setengah gelas teh buatannya. Setelah itu aku mulai merasakan tubuhku sangat tidak enak. Keringat dingin kurasakan mulai keluar dari tubuhku. “kok badanku jadi gini sih, kenapa aku jadi terangsang gini?” (batinku) aku tidak nyaman dengan keadaanku sekarang. Aku merasakan memeku sangat gatal dan sudah sangat lembab. Rasa geli dan panas menjalari tubuhku. Aku melihat kak tomi dan dia memandangku sambil tersenyum.

Tomi: “lu kenapa ci?”

Aku: “emmmhhh gpp kak” (aku menahan desahku)

Kak tomi tiba2 merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku yang melihat hal itu langsung mencoba menjauh namun kak tomi malah menarik bahuku. Kini tubuhku di peluk dan wajah kami saling berhadapan “jangan kayak gini dong kak emmhh, aku mau pulang aja” (kataku sambil berontak) kak tomi semakin merapatkan tubuhku ke tubuhnya dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku menggeleng kan kepalaku untuk menandakan aku tidak suka dengan perbuatannya. Namun tiba2 kak tomi menciumku, untung aku sempat menghindar sehingga ciumannya mendarat di pipiku. Kak tomi menciumi pipiku dan ciumannya menjalar sampai bibirku, aku yang terkejut berusaha merapatkan bibirku “emmm mmmhhhh”. Kak tomi masih saja berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulutku. Dan tiba2 hpku berdering, kak tomi lalu menghentikan usahanya dan sedikit mengendurkan pelukannya. Aku yang menyadari hal itu, langsung mendorong tubuhnya dan langsung mengambil hpku. Ternyata kakek menelfonku, aku langsung mengangkat telfonnya “ha..halo kek”

Kakek: “kamu dimana nduk? Kakek di parkiran kampus nih”

Aku: “tunggu aku sebentar lagi kesana” (kataku sambil langsung mematikan telfonku)

Setelah itu aku langsung berdiri, tubuhku sedikit lemas tapi aku berusaha melawannya. Kak tomi masih saja memperhatikanku dan mendekatiku. Aku yang melihat hal itu langsung mengambil tasku dan langsung keluar dari kamarnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku mengambil sepatuku dan langsung memakainya. Kaos kakiku tak kupakai karena akan membuatku lebih lama di tempat ini, setelah memakai sepatu. Ku sempat melihat sebentar kak tomi, dan dia hanya menundukan wajahnya. Aku langsung menuju keluar tempat ini dengan sedikit berlari. Saat sudah di depan kos, aku langsung menuju pangkalan ojek yang kulihat dan menaiki ojek sampai ke kampus. Saat sudah menaiki ojek aku teringat sesuatu, buku yang akan ku pinjam lupa kubawa “ahh lupa dibawa bukunya, tapi gpp lah yang penting aku keluar dari tempat itu” (batinku). 10 menit kemudian aku sampai di kampus dan langsung menuju parkiran untuk bertemu kakek, aku berjalan sambil mengapitkan kakiku. agak terasa aneh bila ada yang melihat caraku berjalan, itu karena aku masih saja merasakan memekku sangat gatal dan sudah sangat basah. Kulihat kakek sudah berada di depan mobilnya, aku pun langsung menghampirinya dan langsung menaiki mobilnya. Di perjalanan menuju pulang aku mengapitkan kakiku karena aku menahan geli, kakek yang menyadari hal itu langsung bertanya kepadaku, “kenapa kamu nduk?”

Aku: “ehh gpp kok kek”

Kakek: “kok kakinya goyang2 terus?”

Aku: “eeemmhh ini kebelet pipis kek hehe

Kakek: “mau mampir toilet di pom bensin dulu?”

Aku: “gak usah kek, langsung pulang aja”

Tak lama setelah itu kami telah sampai di rumah, setelah mobil berhenti aku langsung turun dan langsung masuk ke rumah dan menuju kamar. Di dalam kamar aku meletakan task u dan langsung tiduran di Kasur, aku sudah sangat terangsang sekali kurasakan memekku sudah sangat gatal sekali. Lalu aku menarik gulingku, aku peluk guling itu sambil menggesekan memeku ke guling “ahh kenapa aku ini, aku pengen kontol andi menyodok memekku” (batinku sambil memeluk guling). Aku merasa kurang puas, kulepas guling itu dan kutarik rokku keatas. Tanganku langsung memegang memekku yang masih tertutup celena pendek sekaligus cdku. Ku mulai membelai2 memekku yang masih terlahang celana, “mmhh kok gatel banget sih” (batinku) lalu aku mulai menarik turun celana beserta cdku sampai ke lututku. Ku arah kan tangan kananku ke memekku sendiri, kurasakan bibir memekku sudah basah dan lembab. Ku mulai membelai memekku sambil memejamkan mataku dan rasanya enak sekali, “mmhh andi aku pengen” (kataku lirih sambil membayangkan andi sedang memainkan memekku). Ku mulai memasukan sedikit jariku ke dalam memekku, lama kelamaan aku merasakan akan orgasme namun tiba2 “nduk, kamu ngapain?”

Aku terkejut dengan suara itu, ku langsung membuka mataku dan menuju sumber suara itu. ku lihat kakek sudah berada di depan kamarku. ternyata aku lupa menutup pintu kamar saat masuk tadi. Aku cepat2 langsung menarik celana dan cd ku keatas. Lalu menatap kakek dengan takut, “sejak kapan kakek ada disitu? Jangan2 kakek tau dari tadi aku mainin memekku?” (batinku).



Segitu dulu ya gan hehe
Kentang gan
Mn ni ktnya Doble
 
Bimabet
wah suci mau diajak tomi main yang eh gak jadi tinggal liat kakeknya apakah amu ngajak suci main juga
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd