Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

partner baru

"ah ini bener mas...?", ujar seorang lelaki kepada suamiku dengan mata terbelalak saat melihat aku masuk ke kamar hotel. seorang lelaki partner 3s pilihan suamiku yang sudah menunggu sejak tadi selama aku berbelanja di minimarket. aku meletakan belanjaanku dan mengulurkan tanganku kepada lelaki itu saat suamiku memperkenalkannya kepadaku.
"ardie...", ucapnya menyebut namanya
"dewi...", balasku dan tangannya menggenggam tanganku.
"waaah...ini bener mas...?, cantik banget.... berhijab lagi....!!", ucapnya lagi kepada suamiku dengan matanya menatapku dengan penuh birahi. aku hanya tersenyum membiarkan tanganku tetap di genggamnya.
"anjay... cantik banget.... kalo saya punya istri kayak gini bakal saya kekepin terus mas...", pujinya lagi, tak juga melepas tanganku yang terus digenggamnya bahkan mengelus dengan kedua tangannya.
"terlampiaskan obsesi saya... ke cewe berhijab kayak istri mas gini....". sambil mengikutiku yang mendekati suamiku dengan tetap menggenggam tanganku yang tak dilepaskannya.
"emang papah gak bilang aku sehari-hari berhijab...?", kepada suamiku yang hanya tersenyum sambil menggeleng membuatku ikut tersenyum-senyum melihat tingkah mas ardie.

aku duduk di samping suamiku sementara mas ardie duduk di sebelahku sambil obrolan dan candaan diantara kami bertiga mengalir mencairkan suasana canggungku hingga tangan mas ardie sudah mulai merangkulku, aku menoleh kepadanya sambil tersenyum dan membiarkan tangannya dipundakku.
"nikmati ya sayang...", ucap suamiku seraya beranjak dari sisiku menjauh duduk di hadapanku.
"iiih papah...", sergahku yang hanya bisa pasrah dalam rangkulan mas ardie.
"cantik banget kamu wi....", bisik mas ardie dengan wajahnya semakin mendekat dan mengecup pipiku dengan lembut. aku tersipu malu seperti seorang gadis perawan yang baru dicium lelaki. entahlah aku merasa begitu berbunga-bunga dengan event 3s kali ini padahal sudah sering kali 3s ini bersama lelaki lainnya. apa mungkin karena mas ardie yang begitu takjub mendapatkan aku yang berhijab atau karena sudah lama aku dan suamiku sudah tak melakukan 3s, ah enggak juga pikirku karena sudah sering juga mang marwan menggagahiku di hadapan suamiku, atau mungkin kali ini karena mas ardie adalah orang baru buatku. ah sudah lah aku tak peduli, aku menikmati saja, pikirku seraya kusambut kecupan bibir mas ardie yang mengecup kemudian memagut bibirku sambil kurasakan tangannya yang menjamah dadaku.
"ah kamu gak pake BH wi...?", bisikknya aku mengangguk dan membiarkan tangannya meremas-remas dengan lembut dari luar gaun gamisku. kulihat suamiku yang sudah asyik menikmati adeganku dengan mas ardie sambil mengelus kontolnya yang masih terbungkus celana pendeknya.

aku memberikan tangan mas ardie menjelajahi tubuhku, membiarkan tangannya menyelinap gaun gamisku yang di singsingkannya.
"ah wi kamu gak pake celana dalem..!!?", tanyanya lagi dan aku mengangguk sambil tersenyum membuatnya terbelalak penuh napsu.
"jadi dari tadi kamu keluar gak pake daleman ?", tanyanya lagi dan aku mengangguk lagi. tangannya
"boleh liat ya wi,...?", ucapnya sambil menyisngsingkan gaun gamisku yang semakin terangkat, menyingkap gaun gamisku dan mendapati selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam.
"ah anjay...seksi banget...", ujarnya memandangi selangkanganku. ku buka kedua kakiku mengangkang sehingga ia dapat melihat bulu kemaluanku dan bibir vaginaku. matanya terbelalak dengan birahi terbakar membara menatap milikku. kubiarkan tangannya mulai menjamah, membelai bulu jembutku yang tercukur rapih berbaris bagai ulat bulu dan bibir vaginaku.
"seksi banget jembut kamu wi... dicukur bentuk gini...", pujinya sambil menoleh ke suamiku.
"emmhh...", lenguhku saat kurasakan jarinya menyelihap bibir vaginaku dan menyentuh itilku.
"uuh... masih mulus gini memek istrinya mas...", ucapnya kepada suamiku sambil jarinya menyibak bibir vaginaku dan aku merentangkan kedua kakiku lebar-lebar. tak puas dengan pemandangan selangkanganku, mas ardie menyingsingkan gaun gamisku lebih tinggi hingga kedua buah dadaku terlihat olehnya.
"ah masih ranum banget...", pujinya membelai kedua buah dadaku dan kubiarkan ia menyusu dan melumat putingku.
"mas ardie... aku buka aja gamisnya...", ujarku.
"jangan wi... lebih seksi pake gamis dan kerudung...", ujarnya dan kembali melumat kedua buah dadaku dan aku hanya bisa melenguh dan mendesah nikmat, mengurungkan niatku untuk melepas gaun gamisku dan telanjang di hadapannya.

puas dengan buah dadaku, mas ardie beralih merentangkan kedua kakiku dengan pantatku yang terduduk hanya sedikit bertumpu di bibir ranjang. wajahnya merunduk tepat di hadapan selangkanganku.
"memek masih mulus banget wi....", pujinya dengan sesekali memandangku
"beruntung banget... icip-icip istrinya mas... cantik, putih, mulus... gini...", ujarnya kepada suamiku dan kepalanya merunduk diantara kedua pahanya yang mengangkang, wajahnya yang semakin dekat dan....
"aaaahhh....", lenguhku merasakan bibirnya yang mendarat di bibir vaginaku, kurasakan lidahnya yang menjulur sambil melumat itilku, seakan ia berciuman dengan vaginaku. itilku yang terasa gatal geli.
"aaahhh... mas ardie geliiii....eeehh...", lenguhku seraya kurenggut rambutnya.
"ooohh....", lenguhku lagi dengan mataku terpejam-pejam nikmat, wajahku menengadah ke atas menikmati cumbuannya. sesekali kuremas-remas sendiri buah dadaku, tubuhku menggeliat nikmat.
"oooh... gaaak.... kuaaaat...eeeehhh...", lenguhku dengan pinggulku yang semakin menggeliat nikmat. aku ingin vaginaku di masuki kontol.
"paaah... pe... aaah papaah !!!", pekikku saat aku menoleh ke arah suamiku yang berdiri di depan pintu namun yang membuatku terkejut adalah ada seorang lelaki lagi yang berdiri di samping suamiku yang terpana melihatku sedang dicumbui mas ardie. seorang lelaki yang mengenakan jaket ojol.
dengan gerakan reflek tanganku menurunkan gaun gamisku yang tersibak sampai dadaku sehingga membuat kepala mas ardie tertutup dibalik gaun gamisku ku dorong hingga ia menolehku dengan penuh tanda tanya.
"dia nganterin pesanan makanan kok... gpp kan sayang ?", ujar suamiku.
"aku pengen dia nonton..", ujar suamiku lagi.
"iih papah.... gak bilang2....", protesku namun aku tak menolaknya seraya kulihat lelaki ojol itu terlihat bersih dan masih muda tersenyum mengangguk kepadaku. aku kembali pasrah membiarkan tangan mas ardie yang kembali menyingsingkan gaun gamisku dan melanjutkan hingga dadaku seperti tadi, kedua buah dadaku terlihat dengan jelas dan di lihat oleh si ojol yang mendekat melihatku.
"anjay... istri oom cantik banget.... mulus banget bodynya...", ucap si ojol kepada suamiku, terkagum melihat namun hanya berdiri di dekatku yang rupanya suamiku memintanya untuk menonton saja dulu. mata si ojol melihat ke arah vaginaku saat kedua kakiku mengangkang lebar oleh mas ardie yang masih saja menjilati vaginaku yang sudah semakin banjir dibuatnya.
"oooohhh....", lenguhku menggeliat dengan perasaan dan sensasi yang membuatku semakin merasa bergelora karena dilihat oleh si ojol ini.

*.*
dadaku berdebar-debar dengan birahiku yang bergelora melihat seorang ojol muda sedang berdiri di dekat istriku yang sedang dicumbui oleh ardhie, partner 3s istriku yang baru.
"boleh oom...?", si ojol kepadaku meminta ijin dan aku mengangguk si ojol duduk di samping istriku yang sedang mengangkang lebar dengan kepala ardhie diantara kedua pahanya. kulihat tangannya menjamah dada istriku.
"papah...". seragah istriku dan aku mengangguk kepadanya agar membiarkan si ojol melakukan keinginannya. tangannya menyibak gaun gamis istriku hingga kedua buah dadanya terlihat dan menjamah, meremas bahkan dengan sesuka hatinya si ojol "menyusu" dengan sesuka hatinya.
"eeeessshhhhh...", desah istriku dengan kedua tangannya menyangggah kebelakang menahan tubuhnya yang akhirnya terbaring menggeliat membiarkan vaginanya di lumati ardhie dan kedua buah dadanya di lumati oleh si ojol bersamaan. dari leher kebawah sekujur tubuh istriku terlihat tanpa busana, gamisnya masih tergulung di lehernya dan kerudung yang masih membungkus kepalanya, menggeliat nikmat dalam cumbui 2 mulut lelaki itu.

kedua tanganku gemetar sambil merekam mereka saat ardhie melepaskan celananya dan memegang kontolnya dan istriku bangkit duduk menyambut kontol ardhie dengan mulut nya yang menganga yang kemudian mengulum kontol itu dengan penuh napsu. tangan si ojol masih meremas-remas kedua buah dada istriku sambil melihat istriku yang sedang menghisap kontol.
aku merekam dari dekat saat ardhie mengacungkan jempol nya kearah kameraku.
"liat mas... istri mas.... ", ucapnya sambil menunjuk ke bawah dan kameraku merekam istriku yang mengulum dengan semangat kontolnya. ardhie memegang kepala istriku yang masih terbungkus kerudung bergerak maju mundur.
"uuh... gak nahan nih...", ucap ardhie mengelus kontolnya dan meminta ijin kepadaku untuk mulai menyetubuhi istriku.
"udah pengen ngerasain memek istri mas nih...", ucapnya lagi kepadaku seraya membimbing dengan meminta istriku untuk merebahkan tubuhnya dengan kedua kaki direntangkannya lebar-lebar, vagina istriku merekah indah, gaun gamisnya tersibak hingga kedua buah dadanya terpampang indah di hadapannya yang tak bosan di jalah tangan si ojol sambil menyaksikan ardhie yang sudah di hadapan selangkangan sambil menggenggam kontolnya ke lubang vagina istriku,
istriku pasrah melenguh saat kepala kontol itu menggesek belahan bibirnya dan tepat pada mulut nya ardhie menekan pinggulnya dan perlahan melesak kedalam kepala kontol ardhie dan terus hingga membenamkan seluruh batang kontolnya.
"ooohhhh.... essshhhh....", lenguh istriku dibawah tubuh ardhie yang menindihnya, tangan si ojol melepas buah dada istriku memberi kesempatan persetubuhan itu dimulai. pinggul ardhie mulai bergerak naik turun dan desahan istriku mulai mengiringi kenikmatan yang dirasakannya. kulihat si ojol yang menyaksikannya sambil mengelus kontolnya sendiri dengan celananya yang melorot.
"boleh om... saya nyoba masukin...?", ucapnya kepadaku sambil mengelus kontolnya dan aku hanya mengangguk.

"cantik banget istrinya oom....", puji si ojol kepadaku.
"cantik... putih mulus... body seksi... berkerudung lagi... uuh... bikin napsu...", pujinya lagi sambil mengelus tangan istriku yang di bimbingnya untuk menggenggam kontolnya, sementara istriku sedang disetubuhi ardhie sambil melenguh dan mendesah nikmat.
"uuhhhh... essshhhh.... paah...", lenguh istriku menoleh kearahku yang duduk di sebelah si ojol yang tersenyum membiarkan kontolnya terus di genggam istriku.
"iih papah....", ucapnya lagi tersipu dengan nafas terengah saat ku minta ia untuk menyebut yang di genggamannya.
"kontool.... ", ucapnya.
"uuh... seksi banget... coba bilang lagi wi.....", pinta ardhie sambil terus menggenjotnya.
"kontol.... ", ucap istriku lagi dan tak ketinggalan si ojol ikut memuji mendengarnya.

puas menindih istriku ardhie meminta istriku untuk menungging,
"dilepas aja gamis aku...", ujar istriku.
"gak usah wi.... lebih seksi tetep pake gamis sama kerudung...", ujar ardhie seraya menyingsingkan gamis istriku hingga lehernya.
"iya... lebih greng pake gamis dan kerudung gini...", si ojol ikut menimbrung sambil membantu gaun gamis istriku tersingkap.
"boleh minta cium mbak...", ucap si ojol lagi mendekati wajah istriku yang sudah menungging dan membiarkan si ojol mencium pipinya saat si ojol kembali mencium istriku menyambut bibir si ojol yang mengecupnya. kedua buah dada istriku tergantung mengayun saat ardhie kembali membenamkan kontolnya dan mulai mengayun pinggulnya. ceplok... ceplok...ceplok... terdengar menghentak keras bokong istriku. tangan si ojol menjamah dan meremas buah dada istriku.
"boleh minta sambil di isepin oom...?", tanya si ojol kepadaku dan aku hanya mengangguk dan si ojol yang sudah tak bercelana menyodorkan kontolnya ke mulut istriku.
"eemmhhh... eehemmmm... emmhhh....", lenguh istriku dengan mulut terjejal kontol si ojol dan vagina yang juga di jejal kontol ardhie. lengkap sudah dua lubang istriku di jejal kontol, kuletakan HP ku pada tripod dan aku duduk menikmati pemandangan ini sambil mengelus kontolku sendiri, menyaksikan istriku yang sedang di setubuhi 2 lelaki sekaligus.


*-*
"eeffhhh... aaaahh... gak kuaaat...", pekikku, ku lepas kontol si ojol dari mulutku. hujaman kontol mas ardhie begitu nikmatnya, tubuhku bergetar, kucoba tetap menahan dengan tanganku agar tetap menungging, sesaat kemudian orgasmeku tak lagi dapat ku bendung. aku mengejang dan mengerang, tubuh ku bergatar hebat meregang kenikmatan.
"ooohh... ooohhh...", pekikku dengan kedua tanganku yang tak dapat menahan tubuhku. kedua tangan mas ardhie menahan pinggulku agar kontolnya tak terlepas dari vaginaku. betapa nikmatnya saat orgasme terjadi aku merasakan kontol besar dan keras di dalam vaginaku sehingga lubang vaginaku seakan menghisap nikmat yang tak kudapatkan dari kontol suamiku yang terasa kecil dilubangku.

nafasku terengah, aku tergolek di atas kasur, kedua kakiku terlentang lebar.
"enak wi...?", tanya mas ardhie dan aku hanya bisa mengangguk dan pasrah saat mas ardhie membangkitkan tubuhku, ia duduk dan membimbingku untuk duduk di pangkuannya.
"sini wi masukin...", ucapnya, aku berjongkok mengangkangi pinggulnya dan tangan mas ardhie yang membimbing kontolnya ke lubang vaginaku. si abang ojol membantu menyingsingkan gaun gamisku agar tetap di leherku menjuntai kebelakangku dan kedua buah dadaku tetap terbuka di hadapan mas ardhie yang memelukku. kontolnya sudah terbenam di dalam vaginaku saat mas ardhie membaringkan tubuhnya dan aku terbanam dalam pelukannya dan sesaat kemudian pinggul mas ardhie bergerak naik turun menghujam-hujamkan kontolnya di vaginaku.
"wi... kamu cantik banget....", bisik mas ardhie dan aku hanya dapat terengah-engah diatas tubuhnya.

gaun gamis ku sangat merepotkanku walau sejak tadi si abang ojol membantuku untuk menyingsingkan gamisku akhirnya mas ardhie memintaku untuk melepas gaun gamisku.
"iiih... dari tadi juga aku pengen dilepas aja...", ujarku.
"iya tapi kerudung nya jangan dilepas...", ujar mas ardhie
aku terduduk diatas pinggangnya dengan kontolnya yang masih di dalam vaginaku, melepas gaun gamisku dan membenahi kerudungku dibantu si ojol yang sesekali tangannya menjamah dan meremas buah dadaku, terkadang tangannya hanya mengelus pahaku atau hanya sekedar mencium pipiku. kulihat kontolnya sudah menegang terlihat besar dan panjang juga, menunggu giliran saat nya untuk membenamkan di vaginaku nanti.

usai melepas gamisku, aku mulai mengayun pinggulku diatas pinggang mas ardhie yang berbaring.
"eeeshhh... ", desahku namun tak lama mulutku di jejal kontol si ojol yang berdiri dan menyodorkan kontolnya kepadaku.
"eesfffppfffffhh...eemhh...", kontol besar dan panjangnya sesekali menerobos di pangkal tenggorokanku membuatku terbatuk. kulihat suamiku menikmati adegan ini dengan duduk manis sambil mengelus kontol kecilnya sendiri. sementara kontol mas ardhie yang besar dan panjang begitu terasa memenuhi liang vaginaku dan kepala kontolnya terasa menyundul rahimku, mengaduk-aduk nikmat dan semakin nikmat saat pinggulku semakin ku goyangkan. aku tak tahan, dan tak lama tubuhku tiba-tiba kembali bergetar hebat, aku kembali mengalami orgasmeku diatas pinggul mas ardhie.

aku terkulai dikasur, nafasku terengah namun mas ardhie kembali merentangkan kedua kakiku dan kontolnya kembali terbenam di dalam vaginaku.
"ooooohhh....", lenguhku, tubuh kekar mas ardhie menindih diatasku sambil pinggulnya menggenjot dan bibirnya melumat bibirku.
"uuuh...enak banget...", lenguhnya meraih kedua kakiku dan semakin cepat pinggulnya dan sesaat kemudian mas ardhie menggeram seraya mencabut kontolnya dan menyemburkan spermanya di atas kedua buah dadaku. hingga semburan terakhir spermanya mas ardhie terduduk di sampingku dengan nafasnya yang terengah puas menumpahkan segala rasanya kepadaku.

aku beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dadaku sambil ku lirik si ojol yang terus menatapku dan aku hanya tersenyum melewatinya, namun saat aku memasuki kamar mandi si ojol mengikutiku.
"bentar ya... aku bersihin dulu...", ujarku
"iya mbak...", ujarnya.
"kamu namanya siapa ?", tanyaku
"gesang, mbak...", jawabnya. dan sambil aku membersihkan diri membiarkan tangannya yang sibuk menjamahi tubuku dan aku terus menanyakanya dan mengetahui kalo dia belum menikah dan pernah melakukan persetubuhan dengan pacarnya semasa SMA.

diikuti gesang aku kembali ke kasur, mas ardhie dan suamiku duduk di bangku dengan obrolan ringan diantara mereka.
"waah di tonton nih... mbak...", ujar gesang saat aku membawanya ke atas kasur. ams ardhie dan suamiku hanya tertawa. aku sudah mulai meraih kontolnya dan ku hisap dan ku kulum dimulutku sementara ia melepas sisa bajunya hingga telanjang bulat. usia nya masih 23 tahun dengan wajah cukup lumayan dan kontolnya yang besar dan panjang.
aku berbaring pasrah saat gesang memelukku dan melumat bibirku, gesang menggumuliku dengan penuh napsu hingga akhirnya ia menyarangkan kontolnya ke vaginaku dan aku terengah nikmat dalam enjotan pinggangnya.
"eemhh...", lenguh nikmatku, aku seperti pelacur melayani 2 lelaki ini di hadapan suamiku sendiri, tapi aku dan suamiku tak memdapat bayaran sepersepun dari mereka, karena suamiku menginginkannya, melihat aku disetubuhi laki-laki lain di hadapannya sementara aku hanya menikmati kenikmatan birahiku yang tak dapat ku dapati dan kurasakan dari suamiku sendiri.


segini dulu ya oom....
Lanjut Scroll ke bawah..............



kalo mau liat jembi dan meki wife ke sini -> https://www.semprot.com/threads/3s-wife-jilbab-pamer-di-depan-partner.1354821/
 
Terakhir diubah:
Lama tidak bersua hu...
Moga jangan ditinggalkan ya hu..

Akhir nya suami dewi cuckold juga.. apakah perkelaminan dengan bos bosnya dewi akan tebongkar hu?
 
Ke Bedeng lagi

"aah mang mandor...", sergahku saat tangannya merangkulku.
"maaf bu dewi, saya minta tolong...", ujarnya seraya menengok kepada marwan yang terdorong olehnya.
"tolong saya dulu ya wan... ngerti lah kamu wan...", ujar mang mandor dengan bahasa daerahnya kepada mang marwan yang mengalah kepadanya. aku pikir dirumah bedeng hanya ada mang marwan saja yang tak pulang kampung tapi ternyata mang mandor mengurungkan diri untuk pulang kampung karena suatu hal dan mang marwan terlambat memberitahuku setelah aku datang ke bedeng ini.
"gak apa-apa ya bu dewi, saya minta tolong di layani duluan... he he he...", ucap mang mandor sambil cengar-cengir menatap mesum kepadaku, aku hanya mengangguk tersenyum kepadanya dan menoleh ke mang marwan yang hanya mengangkat bahu dan aku berdiri diatas tikar yang terhampar di tengah bedeng, diantara mang marwan dan mang mandor yang sudah merangkulku dengan wajahnya yang mendekat wajahku dan mencium pipiku.
"cantik banget bu dewi ini.... saya sering napsu kalo inget bu dewi, tapi marwan gak pernah ngajak2 lagi nih...", ucapnya sambil tangannya menjalari pinggangku.
"bu dewi, gak pengen dan kangen punya saya...? he he he...", ucapnya.
"eeemmh mang mandor... ", ucapku tersenyum, aku memang sedang pengen hingga jauh2 aku mendatangi bedeng mang marwan karena sudah 3 minggu aku tak terpuaskan oleh suamiku yang selalu ngecrot dulu sebelum aku orgasme dan membiarkan aku tanpa orgasme. ah aku sudah menjadi perempuan binal yang haus dan terus mengejar kenikmatan seksual dari laki-laki lain, semua ini bertolak belakang dengan penampilanku yang selalu berhijab menutupi tubuh kotorku, tapi dari awal aku tak akan melakukan ini jika saja suamiku tidak menawarkanku kontol lelaki lain kepadaku hingga aku ingin mencoba kontol selain suamiku mengaduk-aduk vaginaku dengan nikmatnya dan membuatku ketagihan.

"eemffhhh...", lenguhku menyambut bibir mang mandor yang memagut bibirku sementara tangannya meremas-remas buah dadaku dan bokongku yang juga diremas oleh tangan mang marwan yang sudah menyingsingkan gaun gamisku dan karena aku tak memakai celana dalam, dengan leluasa tangan mang marwan meremas dan menjamah bokongku.
"eeemhhh... mang marwann..", desahku saat jari tangan mang marwan menyelinap bibir vaginaku yang sudah basah. mang mandor ikut menyingsingkan gaun gamisku sehingga tubuh telanjang ku di balik gaun gamis ini terlihat dengan jelas oleh mereka. mang mandor berdecak kagum dan memuji kemulusan tubuhku.
"cantik banget bu dewi ini... saya suka potongan model jembut bu dewi ini...", pujinya. tangannya membelai bulu jembutku, sementara aku sedang melayani pagutan mang marwan di bibirku.
"rebahan sini bu dewi...", pinta mang mandor menyudahi pagutan mang marwan dan aku menuruti permintaan mang mandor, aku merebahkan tubuhku di atas tikar, gaun gamisku tersibak hingga selangkanganku dan kedua buah dadaku terlihat jelas oleh mereka, ya tubuhku terlihat telanjang walau hanya dengan menyibak gaun gamisku hingga ke leherku. kedua kakiku mengangkang lebar dan mang mandor bersimpuh di hadapan selangkanganku, tubuh gembulnya merunduk dan bibirnya menjilati vaginaku.
"aaaahhhh.... ", lenguhku.
"harum banget memek bu dewi...", ucap mang mandor dengan bahasa daerahnya.
"udah lama gak ketemu memek istri di kampung...", ucapnya dan kembali membenamkan wajahnya di selangkanganku.
"maaaaaaaang....", ucapku disela desahan dan lenguhanku sambil menatap mang marwan yang meremas-remas kedua buah dadaku dan kemudian aku menyambut bibirnya yang memagut bibirku.
"eemhhh... geli banget... ooohhh.... geli gak kuaat...", ucapku entah diapakan itilku oleh mulut mang mandor membuatku menggelinjang nikmat sementara mang marwan sibuk menyusu di tetekku.

puas dengan menciumi dan menjilati vaginaku, mang mandor bersimpuh di hadapan selangkanganku matanya menatapku dengan penuh napsu. tangannya membuka celananya dan menyembullah kontol gede nya dari celananya.
"tolong bu dewi... ", ia memimintaku untuk menyepong nya, aku duduk bersimpuh dan langsung memasukan kontol besar nya di mulutku dan dengan kepala maju mundur menghisap kontol besar mang mandor yang sudah benar-benar keras dan semakin terasa keras.
"uuh.. isep terus bu dewi...", ucapnya sambil memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung bergerak maju mundur dengan terpaksa bergerak cepat oleh tangannya.

saat kontolnya tercabut dari mulutku, sudah benar-benar keras dan tegang. mang mandor memintaku kembali untuk merebahkan tubuhku di tikar, kedua kakiku direntangkanya dan kepala kontolnya di arahkannya ke lubang vaginaku.
"masukin ya bu dewi....", ucapnya memandangku.
"eeessshhh... pelan-pelan mang mandor...", ucapku dengann rasa jeri melihat kontol besar dan keras itu sudah di depan vaginaku dan beberapa saat kemudian kurasakan kepala kontol besar itu menyentuk mulut lubang vaginaku dan menyeruak perlahan menerobos lubang vaginaku dengan nikmatnya, walau sudah banyak kontol laki-laki yang menyetubuhiku namun tetap saja aku menggelinjang nikmat merasakan setiap kontol yang menyetubuhiku.
"mang mandoooooor....", lenguhku lirih bersamaan dengan tertanamnya seluruh batang keras itu.
"aduuh wan... masih sempit, enak banget memek bu dewi....", pujinya dengan bahasa daerahnya kepada mang marwan yang di sampingku sambil tangannya mengelus buah dadaku yang di lepasnya saat mang mandor mulai melandai diatas tubuhku, mulutnya mencium pipik dan memagut bibirku dengan penuh birahi sementara pinggulnya sudah bergerak naik turun mengayunkan kontolnya yang mengaduk-aduk vaginaku dengan kedua kakiku mengangkang terangkat keatas.
"eemhh..", lenguhku dengan mulutku yang tersumpal mulut mang mandor yang menghisap lidahku saat kujulurkan dan tangannya meremas-remas dadaku, lengkaplah kenikmatan yang sedang kurasakan.

"ooohhh... ooohh... eesshhh...", desahku saat mulut mang mandor melepaskan mulutku, wajahnya yang tepat diatasku menatapku dengan gairah.
"uughh...enak bu dewi...?", ujarnya tersenyum melihatku terengah-engah mereguk kenikmatan dari setiap hujaman kontolnya.
"ooohh... he eh...", jawab singkatku.
"masih sempit banget wan... emang kontol suaminya kecil... he hehe...", ujar mang mandor kepada mang marwan lagi-lagi dengan bahasa daerahnya. dan memang kontol mang mandor panjang dan besar begitu terasa menjejal lubangku dan mendesak dan menyundul mulut rahimku hingga terasa mentok dan nikmat sekali.
"oooohh... gak kuaat... maaang... oooh... terasa banget... oooh...", rancauku seakan menggelepar di bawah tubuh mang mandor.
"terasa apanya bu dewi...? he terasa apanya..?", ujar mang mandor.
"oooh... kontolnya mang mandor... aduuuh... terasa banget...", jawabku sejadi-jadinya dan mang mandor semakin kencang mengayun pinggulnya membuatku semakin menggelinjang nikmat.
"uuh... nakal ya bu dewi... he he he...enak kontol sayakan bu dewi...?".
"he eeh.. maaaang... ooooh...", lenguhku dan akhirnya aku tak lagi dapat membendung derasnya arus kenikmatan kontol mang mandor, tubuh ku bergetar dan....
"oooh... kontoool... koooon.. toool....", pekikku berkali kali diiringin tubuhku yang mengejang hebat meregang kenikmatan orgasmeku. dinding liang vaginaku berdenyut seakan meremas kontol keras ini dan terasa begitu nikmatnya.

"udah keluar bu dewi...", ujar mang mandor melihatku dengan nafasku yang terengah-engah. aku tak menjawab hanya melenguh dengan tubuh menggelinjang saat mang mandor mencabut kontolnya dari vaginaku yang terlihat begitu perkasa dan gagah berkilat berlumuran lendirku.
"yuk nungging bu dewi...", pintanya. tubuhku di bimbingnya untuk bangkit dan berbalik membungkuk di hadapan kontolnya. mang marwan membantu menyibak gamisku agar tetap terlihat tubuh telanjangku.
"eeemmmhhh...", lenguhku tangan mang marwan meremas-remas buah dadaku yang menggantung.
"oooohhhhhh....", lenguhku lagi, kali ini kurasakan vaginaku diterobos kontol mang mandor yang kembali terbenam dari belakang belahan bokongku yang diremas-remas dan di tampar-tamparnya bagaikan kuda betina yang sedang dipacu olehnya dengan pinggul menghentak-hentak maju mundur. plok...plok...plok.. menghentak bokongku, dan aku berpacu dengan kenikmataku.
"uuuh... bu dewiiiii... udah cantik, mulus... memeknya nikmat banget...", puji mang mandor mencengkeram pinggulku. sementara di hadapanku mang marwan menyodorkan kontolnya kepadaku dan aku langsung membuka mulutku sehingga kontol mang marwan terjejal dimulutku dengan tuubuhku yang mengayun oleh hentakan pinggul mang mandor. lengkaplah kenikmatanku dengan 2 kontol tertancap di kedua mulutku. namun tak lama aku melepaskan kontol mang marwan dari mulutku, aku tak tahan dengan kenikmatan yang mendera tubuhku, aku menggeliat, menggelinjang sejadi-jadinya.
"ooohhh....", pekikku bergetar kurasakan kontol mang mandor tercabut begitu saja.
"sini bu dewi...", ujar mang mandor memintaku mendekat dan melepas gaun gamisku dan hanya menyisakan kerudungku yang masih membungkus kepalaku. dengan berdiri di hadapannya, tubuh telanjangku dipeluknya, dilumat binirku dan aku hanya menurut saat satu kakiku di angkatnya keatas dan kurasakan mulut vaginaku kembali di jejal kontolnya yang melesak masuk terbenam lagi. kemudian satu kaki lagi di tariknya sehingga tubuhku digendongnya dengan kontol tertancap di vaginaku dan kedua tanganku berpegan pada lehernya.
"ooohhh.... ooohhssssjhh... ooohhh.. maaaang...", pekikku, terasa begitu mentok kontolnya di dalam liangku dan tubuh ku terguncang mengayun oleh tangannya kekarnya yang memaksa tubuhku bergerak naik turun diatas gendongannya. kepalaku menggelepar nikmat sehingga kerudungku bergerak liar kesana kemari, menggeliat tak berdaya hingga beberapa saaat aku kembali orgasme. tubuhku mengejang hebat dipekuknya. liang vaginaku seakan mengempot dengan gerakan meremas kontol keras itu dan aku merasakan nikmat yang tak kudapati dari kontol suamiku sendiri.

"ooohh...", lenguhku membenamkan wajahku di dada kekarnya dengan nafas terengah. perlahan mang mandor berjongkok dengan tetap menggendong tubuhku dan membaringkan kembali aku di tikar dan kembali menggenjotku dengan dahsyatnya.
"maaaaaang...", pekikku dengan tubuh menghentak-hentak oleh pinggul mang mandor.
"bu dewiiiiiii...", ucap mang mandor dan menggeram, sesaat kemudian tubuhnya menhentak dan mengejang tanpa mencabut kontolnya yang masih terbanam dan menyemburkan spermanya di dalam rahimku.
"uuuh... bu dewi nikmat banget... maaf gak saya cabut...", ujar mang mandor sambil perlahan mencabutnya hingga melelehlah spermanya dari lubang vaginaku.

"wah... dor.. elu mau hamilin bu dewi..?!", ujar mang marwan dengan bahasa daerahnya.
"gak apa-apa kan wan... hehehe.. ya bu dewi...", jawab mang mandor. dan aku terkulai lemas di tikar dengan tubuh telanjangku. kedua kakiku terentang lebar di hadapan mereka berdua.
"eeehhh...", lenguhku
"dikeluarin dulu ya bu dewi...", ujar mang mandor menggunakan jarinnya mencolok dan meraih spermanya agar keluar. tak lama mang marwan mengambil alih tubuh telanjangku, kedua kakiku diraihnya dan sambil mengarakan kontolnya ke vaginaku. bhlesssshhh....
"oooohhh...", lenguhku, mang marwan menindihku dan memelukku sambil memagut bibirku, kontolnya mengaduk-aduk nikmat.
"entot terus wan... he he..", ujar mang mandor dengan bahasa daerahnya menyemangati mang marwan. kulihat kontol besarnya sudah setengah merunduk dibersihkannya sambil menyaksikan persetubuhan ini.
"maang...", lenguhku menatapnya dan menyambut kecupannya.
"ya bu dewi...uuuh...", ucapnya menatapku membelai kepalaku yang masih juga terbungkus kerudungku.
"terus maang... ", lenguhku lebih terasa relaks dengan mang marwan walau tetap dengan gagahnya menyetubuhiku.

*-*
puas diatas tubuh mulusnya, aku mencabut kontolku dan meminta bu dewi untuk menungging, tubuh mulusnya terlihat indah sekali, putih mulus, bokongnya menyembul di hadapanku, ku jamah dan ku elus menikmati kemulusannya, kuremas dan ku sibak balahannya dan kuarahkan kepala kontolku di lubangnya. blessshhh.... kembali kurasakan kehangatan dan kenikmatan jepitan lubang vaginanya yang memang masih sempit dibanding milik istriku. subngguh luar biasa bu dewi ini, pikirku dan aku begitu beruntung bisa menikmatinya.

kulihat si mandor menyodorkan kontolnya ke wajah bu dewi yang langsung menghisap di mulutnya.
"nambah dor ?", ujarku sambil melihatnya membelai kerudung yang membungkus kepala bu dewi.
"iyalah... ya bu dewi ?, gak apa-apa kan...he he he", jawabnya dan aku terus menggenjot bu dewi dengan nikmatnya. puas dengan menungging aku meminta bu dewi untuk diatasku, aku berbaring dan bu dewi mengangkangi pinggulku tepat vaginanya tepat berada diatas kontolku, perlahan tangan lentiknya membimbing kontolku ke lunbangnya agar pas dan sesaat kemudian menurunkan tubuhnya sehingga kontolku amblas tertanam di dalamnya, pinggulnya bergoyang diatas pinggangku dan aku menikmatinya sambil meremas-remas kedua buah dadanya yang bergoyang sementara si mandor memanfaatkannya dengan kembali menyodorkan kontolnya kepada bu dewi. namun tak lama bu dewi melepaskannya dan membenamkan diri diatas dadaku sambil pinggulnya terus bergoyang.
"mang...marwan... ooohh... aku gak nahan...", ucapnya sambil kupeluk dan ku elus punggungnya. namun tiba-tiba bu dewi mengejang.
"oooh... kontol enaaakkk...", pekiknya.

sesaat kemudian dengan nafasnya masih terengah aku merebahkannya ke tikar, kurentangkan kedua kakinya dan kembali aku menjejalkan kontolku ke vaginanya lagi. hingga tak lama akhirnya aku menumpahkan spermaku di dalam vagina bu dewi dan aku menyerahkan ke pada mandor yang mengambil alih kembali tubuh bu dewi yang disetubuhinya lagi. semetara aku menonton saja dengan rasa puas yang sudah kulapiaskan.



bersambung ke halaman 37 <------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd