----------------------------------------------------------
Cerita 92 โ Rumah Kontrakan
Part 9
Malam itu aku dan Siska tertidur sangat lelap dengan tubuh telanjang kami berpelukan.
Menjelang pukul 6.30 pagi aku terbangun karena ingin buang air kecil.
Pelan-pelan kulepaskan tangan Siska yang masih memeluk tubuhku.. aku tidak ingin membangunkannya.
Dengan tubuh yang masih telanjang.. aku bangkit menuju ke toilet untuk buang air kecil.
Setelah kembali.. aku terdiam melihat Siska yang masih tertidur dengan posisi terlentang.
Wow.. sungguh pemandangan indah yang sulit kulukiskan.
Aku duduk di tepian ranjang di samping tubuhnya..
seakan-akan tak puas-puasnya mataku melihat setiap inchi tubuh Siska yang telanjang.. secara refleks kontolku tegang.
Sebelum aku berbuat lebih jauh.. otakku mempunyai ide nakal; segera aku berjalan ke laci mejaku untuk mengambil camcorder.
Kutekan tombol aktif untuk mengambil video shoot lalu kuletakkan di tempat yang tak diketahui Siska..
Kemudian kembali aku bergerak berbaring di sampingnya dan tanganku mulai meraba payudaranya.. mengecup pundaknya.
Mulanya Siska masih belum bergeming.. tapi setelah kumainkan pentil payudaranya.. ia pun bereaksi.
โEhhm.. Ardi nakal.. emangnya nggak ngantuk..?โ Tanyanya dengan mata yang masih terpejam..
sedangkan tangannya bergerak mengelus punggung tanganku yang tengah meremasi tonjolan payudaranya.
โAkunya sih dah ngantuk.. tapi adikku ini yang nakal.. hehe..โ jawabku.
โCoba aja kamu pegang, nih..โ kataku sambil membimbing tangan kanannya ke arah kontolku yang sudah tegak menantang.
Kini posisi Siska tidak terlentang lagi.. tapi memelukku dari sebelah kanan..
sembari tangan kanannya menggenggam kontolku yang tegak dengan sempurna.
โEhhmm.. aduh.. koq bisa gede lagi, Ar..? Kontol kamu kuat banget sih..!โ Tanyanya kaget.
โSebenarnya wajar aja sih kontolku gede lagi// abisnya kamu yang cantik bugil di ranjangku. Kamu mesti tanggungjawab nih..โ jawabku.
โEhm.. kamu bisa aja, Ar.. pintar banget ngerayu aku.. tapi aku nggak mau.. aku mandi dulu ah..โ
jawab Siska sambil berusaha bangkit dari pembaringan.
Tapi tanganku berhasil memegang tangannya.. sehingga terjadi adegan tarik menarik antara aku dan dia.
Siska yang saat itu dalam posisi berdiri.. dan aku duduk di tepian ranjang.. dengan adanya tarik menarik tersebut..
sungguh aku melihat gerakan yang sangat erotis darinya..
khususnya dari kedua payudaranya yang ikut bergoyang saat tanganya kutarik.. Wuihh.. indah sekali.
Tubuh Siska pun melemas saat ia kutarik sekali lagi.. dan kini tubuhnya tepat berada di depanku.
Wajahku tepat berada di tengah-tengah payudaranya yang montok menantang.. dengan kedua tanganku berada di kedua pantatnya..
Uuh.. posisi yang sungguh menantang sekali buatku.
Clrup.. Dengan lembut kukecup kedua payudaranya dan kucium juga perutnya yang rata.
โEhmm.. Ardi.. kamu membuatku melayang.. aku sayang kamu, Ar..โ rintih Siska.
โHmm.. sepertinya kamu memang harus mandi, Sis..โ kataku.
โEmang kenapa..? Kok gak dilanjutin..? Apa aku kurang seksi..?โ Tanya Siska sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya..
sehingga kedua payudaranya yang bulat besar bergerak-gerak dengan indahnya.
โKamu seksi sekali, Sis.. tapi..โ kataku.
โTapi kenapa..? Masih ada waktu kok.. suamiku pasti masih teler..!โ
Jawab Siska sambil terus bergoyang.. kali ini gerakannya seperti seorang striptes menari-nari di hadapanku.
โBukan itu maksudku.. tapi karena tubuhmu sudah bau sekali.. bau peju..!! Hehehe.. sana gih mandi..โ
ujarku sambil kuputar tubuhnya dan kupukul dengan lembut pantatnya yang semok.
โHuh.. dasar nakal kamu, Ar.. awas ya, nggak aku kasih lagi loh..โ
Jawab Siska sambil merengut dan berjalan berlenggak-lenggok menuju kamar mandi.
Uhh.. sungguh seksi nih perempuan..! Batinku.
โBener nih aku nggak dikasih lagi..?โ
Tanyaku sambil berjalan mengambil camcorderku dan membawanya ke kamar mandi untuk mengambil gambar Siska yang akan mandi.
โAah, Ardi.. malu ah.. sana pergi..!โ
Siska mengusirku sembari berusaha menutup pintu kamar mandi setelah sadar aku mengambil gambarnya saat sedang mandi.
โNgapain mesti malu..? Kan seluruh tubuhmu sudah aku lihat..? Aku hanya ingin mengabadikan saat-saat kita bersama..
aku takut berpisah denganmu, Sis..โ kataku.
โKok kamu ngomong seperti itu, Ar..? Aku akan selalu bersama kamu koq..โ
jawab Siska sembari mendekat kepadaku dengan tubuh yang basah dan lalu mencium bibirku lembut.
โIya.. aku percaya sama kamu.. tapi boleh kan aku mengambil gambarmu sekarang..?
Habisnya kamu seperti bidadari dari kayangan lagi mandi.. sayang kan kalau tidak diabadikan..? Hehe..โ rayuku.
โOk deh.. kalau itu maumu.. ambil yang bagus ya..โ jawab Siska.
โOke.. tapi kamu juga harus bergaya yang seksi donk. Tenang aja.. pasti ada bayarannya deh..โ jawabku.
โHah.. ada bayarannya..? Kamu jangan bercanda ah, Ar.. emang aku perempuan apaan pake dibayar segala..!?โ
Jawab Siska sambil merengut.
Uh.. wajahnya tambah menggemaskan sekali saat dia marah.
โBukan itu maksudku.. pokoknya kamu akan suka deh.. Udah.. kamu sekarang mandi yang bersih.. bersihin tuh peju di vaginamu.. hehe..โ
jawabku sambil terus kuarahkan camcorderku ke tubuhnya yang telanjang.
โIni kan gara-gara peju kamu, Ar.. Dasar..!โ
Akupun terus mengambil gambarnya sampai.. โAr, ayo sini mandi sama-sama.. Sudah.. taruh sana camcordernya..!โ Ajak Siska.
โOke deh..โ jawabku lalu kutaruh camcorderku di tempat yang tepat agar tetap dapat mengambil gambar..
lalu akupun menyusul Siska mandi.
Setelah di dalam segera kupeluk dia dan kamipun saling menggosokkan tubuh kami dengan sabun dan saling membilas.
Setelah bersih.. Siska berjongkok di depan kontolku dan memeganginya.. lalu pelan tapi pasti kontolku pun masuk ke dalam mulutnya.
Slrupp.. dengan lembut kontolku diisap dan dijilat.. mulai ujung kepalanya sampai dengan buah pelirnya.
Semuanya habis disapu oleh lidah Siska.
โOhh, Sis.. kamu makin pintar aja.. kamu bikin enak kontolku.. Emang nggak takut disodok ya sama pentunganku ini..? Aahh..โ
rintihku keenakan sambil kubelai-belai rambutnya yang basah.. sementara tanganku yang lainnya mengelus-elus punggungnya.
โIya donk.. ehm abisnya kontol kamu lebih enak dari es krim sih.. gede banget lagi.. Siapa yang takut..!?
Eehhhmm.. cup.. cupp.. sllruup..!โ Jawab Siska sambil terus mengemut kepala kontolku.
Setelah sekian lama.. dia pun meminta kontolku agar dimasukkan ke dalam liang vaginanya.
โAr, masukin ya.. aku dah nggak kuat nih.. please, entotin aku..โ pinta Siska seperti merengek.
โNggak ah, nggak mau.. entar malam aja. Aku takut suamimu dah bangun.. lebih baik kita cepat-cepat, kamu harus kembali secepatnya..โ
jawabku.
โYah, nanggung donk.. please, Ar, entotin aku sekali lagi.. please, perkosa aku..!โ Rengek Siska. Tapi rengekannya tetap tidak kugubris.
Aku langsung keluar dari kamar mandi meninggalkannya dan segera mengeringkan tubuhku dengan handuk.
Tak lama Siska pun keluar dan kuberikan handukku kepadanya.
Selama mengenakan pakaian kami tak banyak bicara.. sepertinya Siska agak kecewa dengan keputusanku.
Pikirku biar saja.. aku ingin memberi kejutan untuknya.
โAr, aku pulang ya..โ kata Siska, dia sudah rapi kembali.
โOke, baik-baik ya.. aku sayang kamu, Sis..โ jawabku.
โHuh.. kamu nggak sayang sama aku..!โ
Balasnya lalu mencubitku dengan gemas dan langsung bergegas menuju ke arah pintu dan pulang.
Dalam hati aku tertawa geli melihat tingkah pola Siska yang sedang menahan bara nafsu birahi dalam dirinya..
Sabar ya, sayang..
Setelah kurang lebih dua menit, akupun bergegas keluar sambil membawa camcorderku dan menuju ke arah pintu rumahnya.
Kuketuk pintu rumahnya. Tak lama muncul wajah dari balik tirai.
Lewat mimiknya aku memastikan Siska bertanya ada apa.. lalu kujawab dengan isyarat untuk membuka pintu.
Tak lama pintu terbuka.. kulihat Siska hanya menggunakan handuk pendek.. yang hanya bisa menutupi payudara dan lubang vaginanya.
โAda apa, Ar..?โ Tanya Siska heran.
โAku masih ada perlu sama kamu.. suamimu masih tidur..?โ Tanyaku.
โPerlu apa..? Dia masih tidur.. sepertinya dia teler berat. Abisnya tadi malam aku kasih obat tidur cukup banyak dalam minumannya.
Ada apa sih..?โ Jawab Siska penasaran.
โNggak.. aku cuma mau nepati janjiku..โ
kataku sambil kutuntun Siska menuju ke kamarnya di mana suaminya sedang tergeletak tidur pulas sekali.
โJanji apaan sih, Ar..?โ Tanya Siska bingung.
โKan aku janji mau bayar kamu waktu jadi model di kamar mandi.. nah, ini bayarannya..!โ
Balasku lalu segera kutarik handuk kecil itu dari tubuhnya..
sehingga dia kembali telanjang bulat di hadapanku.. juga di hadapan suaminya yang tengah tertidur.
Lalu kutaruh camcorderku di tempat yang tepat untuk merekam.
โAiih.. kamu nakal banget sih, Ar..!? Jadi itu maksud kamu.. kenapa nggak bilang aja dari tadi..?โ Balas Siska manja.
โSurprise donk.. hehehe..โ balasku lalu dengan cepat kubuka seluruh bajuku dan kamipun sama-sama telanjang.
Segera kurebahkan tubuh Siska di samping Anton.. kami pun berciuman dan berpelukan dengan ganasnya di samping tubuh Anton.
Setelah berciuman.. perlahan kuturunkan ciumanku ke lehernya.. terus turun menuju payudaranya.
Cukup lama kuisap kedua payudaranya dan Siskapun mendesah.
Ia merintih dengan cukup keras tanpa takut suaminya mendengar.. gairahnya menggelegak keluar seakan tak terbendung.
Pelan dan pasti ciumanku turun menuju perut dan terus menuju ke vaginanya.
Dengan lembut kucium kedua pahanya.. Siska pun menggeliat-geliat seperti ular.. menikmati setiap ciumanku.
Aku terdiam sejenak memperhatikan vagina Siska yang sekarang tepat berada di hadapanku.
Siska bereaksi dengan berusaha menutup vaginanya dengan telapak tangan dan menjepitkan kakinya.
โAh, Ardi, jangan.. kotor tau.. geli ah.. sudah masukin aja kontolmu, please..โ rintihnya.
Tapi gerakannya dapat kutahan sehingga vaginanya tetap terbuka di hadapanku.
Aroma vagina yang sangat khas segera tercium di hidungku.. begitu menggodaku.
โKan tadi udah mandi.. tenang aja, Sis.. kamu pasti suka..โ jawabku.
โNggak mau ah.. jijik, Ar..โ balas Siska.
โAh, aku nggak jijik kok.. kamu aja nggak jijik sama kontolku.. Sekarang kamu merem aja.. nikmati aja ya.. Siap-siap..โ balasku..
lalu segera kucium bibir vaginanya dan terus merambat dengan dengan membukanya lebar-lebar.
Kulihat klitorisnya sudah membesar.. yang dengan lembut segera kujilat.
Siska yang baru pertamakali merasakan hal tersebut pada vaginanya nampak seperti orang bingung..
dia mendesah tidak karuan menahan sensasi geli bercampur nikmat yang menyerang lubang vaginanya.
โAhh.. uhh.. uhh.. Ar.. aah.. geli.. uuh.. aduh.. kamu apain memekku, Ar..? Enak tau..โ rintihnya.
โBener kan enak..!?โ Jawabku sambil kuteruskan jilatan lembutku pada bibir vaginanya.
โAhh.. uuh.. Ar.. kamu apain aku..? Aaa.. hhh.. terus, Ar.. enak..!โ Rintih Siska mulai suka.
โAku apain kamu..? Coba kamu tanya Anton saja.. lagi diapain kamu sama aku..? Ayo tanya..โ ledekku.
โAaah.. mas Anton.. aku diapain sama Ardi, Mas..? Uuh.. uuh.. aah..โ rintih Siska.
โKamu tuh aku jilatin, Sis.. bilang sana sama suamimu..โ lanjutku.
โAah.. mas Anton.. memekku dijilati sama Ardi, Mas.. Uuuh.. enak banget, Mas.
Mas Anton kok nggak pernah jilatin memekku sih..? Aah.. hhh.. uuh.. Ardi pinter banget jilatinnya, Mas.. ssshhh..โ rintih Siska keenakan.
Aku terus menyerang liang senggamanya itu.. sambil tak lupa menyerang tonjolan buah dadanya dengan meremas-remasnya lembut.
Hingga akhirnya.. โAaah.. Ar, aku nggak kuat.. aku mau keluar.. sssh.. Uuuh.. aku keluar, Arr..hhh..!!โ
Teriak Siska sambil tubuhnya menekuk dan meregang karena orgasme. Srrr.. srrr.. srrr.. srrrr..
โNggak apa-apa, Sis.. keluarin aja.. enak kan..?โ Kataku sambil meneruskan jilatan.
โSssh.. enak banget, Ar.. kamu pinter.. ahh.. ahh.. ahh..โ jawab Siska di sela-sela deru napasnya.
Iapun tergeletak lemas setelah menyemburkan cairan cintanya.
Aku membiarkan Siska istirahat sejenak.. aku berbaring di samping kanannya.. sedangkan tubuh suaminya ada di sebelah kirinya.
Setelah Siska bisa menguasai diri.. diapun bangkit untuk duduk.
Lalu tanpa diminta.. dia langsung mengemut kontolku dengan penuh nafsu.. seakan ingin membalas perlakuanku padanya barusan.
Kubiarkan dia memainkan kontolku sambil pelan kuraba-raba payudara dan seluruh tubuhnya untuk membangkitkan kembali gairahnya.
Setelah cukup lama dia bermain-main dengan kontolku.. segera kuminta dia untuk menungging..
dengan kepala menghadap ke arah suaminya.. dan dengan mantap kuarahkan kontolku ke lubang vaginanya.
Setelah kurasa pas.. Slebb.. Jlebb.. kutancapkan sedalam-dalamnya memasuki tubuhnya.
Siskapun menjerit saat kontol besarku masuk dan dengan tekanan yang cukup cepat dan keras menerobos lubang nikmatnya.
โAaahh..!! Ar.. pelan-pelan, Ar..!! Ssshh.. aah.. kamu apain aku, Ar..? Sssh..โ Rintih dan erangan nikmat Siska ramai.
โNgapain kamu..? Ahh.. katanya kamu minta aku entoti.. hugh.. hugh..! Katanya kamu minta aku perkosa..!?
Sekarang aku perkosa kamu, Sis..!!โ
Balasku sambil kupacu kontolku dengan kecepatan tinggi dan kutekan sedalam-dalamnya hingga terasa mentok di rahimnya.
โAah.. arghh ahh.. sshh.. iya, Ar.. Oohh.. please entoti aku.. perkosa aku Arr..hhhh..!!โ
Siska lalu menoleh kepada suaminya dan berkata..
โMas anton.. aku dientoti Ardi nih.. sssh.. aku diperkosa sama dia, Mas.. Ssshh.. akkhhuu sukkhaaa, Mas..!!โ Jeritnya penuh nikmat.
Terus saja kupacu tubuhku seperti sedang menunggang kuda pacuan.. sehingga tubuh Siska yang montok menempel rata pada ranjang..
Hanya pantat bulatnya saja yang begitu indah menungging menikmati terjangan torpedoku.
Tak lama Siskapun menjerit menjemput orgasmenya.
โAaah.. Ar, aku keluar.. sssh.. terus, Ar, entotin aku..!!โ Teriaknya melepas beban nikmatnya.
Sekitar semenit kemudian kuterjang Siska dengan posisi tersebut sebelum kucabut batang kontolku dan kuangkat tubuhnya yang lemas.
Kutempatkan Siska di atas tubuhku.. sementara aku duduk di tepian ranjang.
Tubuh Siska kupangku.. Clebb.. kontolku kembali kumasukkan ke dalam liang vaginanya.
Dengan posisi tersebut sambil menggoyang.. aku dapat memainkan kedua payudaranya dan mengisap putingnya sesuka hati.
Siska seperti sedang mengendarai kuda.. tubuhnya turun-naik dan napasnya begitu berat.
Kami pun terus berpacu hingga akupun tak dapat menahan orgasmeku.
โAah.. terus, Sis.. uuh.. mas Anton.. istrimu pintar sekali sih.. Uuuh..udah cantik.. seksi.. montok.. pinter nyepong..
enak banget lagi ngentotnya.. Uuuh.. akkhuu..uhh.. mau kelluaaarrr Sissshh..!โ Lenguhku.
โSshh.. ahh.. aku juga mau keluar, Ar.. Tunggu akkkhhuuu.. ahh..!โ Teriak Siska.
Goyangannya menjadi semakin cepat dan kuat.. membuat kontolku jadi terasa dijepit-jepit oleh lorong vaginanya.
Ahhh.. Nikmatnya sungguh tak terlukiskan..
Tak lama kami pun menggapai puncak kenikmatan secara bersama-sama.
โAhh Sis.. aku keluar.. terus goyang, Sis..!!โ Jeritku sambil kupeluk tubuh sintalnya dengan erat.
Jlegh..! Kubenamkan dalam-dalam batang kontolku ke liang vaginanya. Crott.. crott.. crott.. crott..
Srrr.. srrrr.. srrrr.. srrr.. โAahh.. aku juga, Ar.. enak banget.. shh..โ balas Siska.
Kamipun tergeletak lemas di ranjang dengan tubuh yang masih berpelukan..
sementara kedua alat kelamin kami masih bersatu seakan tak ingin berpisah.
Kami berciuman sangat lama dan mesra sekali. Setelah itu kami tertidur cukup lama..
mungkin sekitar 20 menit dengan posisi Siska berada di atas tubuhku dan kelamin yang masih menyatu.
Saat tersadar.. kami pun kembali berciuman dan sungguh beruntung Anton ternyata masih tertidur.
Akupun segera beres-beres untuk pulang.. meninggalkan Siska yang melanjutkan tidur di samping suaminya. Hehe..
----------------------------------------------