Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Lika Liku Lilis

Status
Please reply by conversation.
Update:

Kamis, sekitar akhir bulan Mei 201x, aku mendapat kabar dipindahtugaskan ke Jakarta. Kekhawatiranku selama ini akhirnya terjadi juga. Aku tidak pernah tertarik untuk pindah ke Ibukota sebenarnya. Bayangan akan padatnya lalulintas disana dan perjalanan ke kantor yang membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra selalu menghantuiku waktu itu. Namun, asap dapur keluargaku harus tetap mengepul, "Life Must Go On". Mau tidak mau harus kujalani juga.

Sebulan kemudian, akupun berangkat ke tempat kerjaku di Jakarta. Dengan bawaan secukupnya, aku menyewa sebuah apartemen milik rekan kerjaku. Disamping rutinitas kerja di kantor baru, aku sempatkan mencari sekolah dan kontrakan di pinggiran Jakarta melalui iklan dan informasi di internet.

Lilis dan anak anak akhirnya menyusulku setelah Lebaran saat itu. Babak baru keluarga kecil kamipun dimulai dari awal kembali. Masa masa adaptasi ini kami lalui bersama dengan segala suka dukanya. Kebetulan saat itu, kami baru memiliki momongan anak kedua yang berusia 7 bulan, otomatis menambah kesibukan Lilis selain mengurus rumah dan mengantar jemput anak sulungku. Sebelumnya kami masih tinggal bersama mertua, sehingga beban mengurus anak dan rumah tidaklah seberat sekarang buat Lilis.

Benar saja, waktu Lilis lebih tercurah untuk kedua anak anakku. Aku mungkin merupakan type pria yang bernafsu tinggi, sehingga urusan sex menjadi sedikit terganggu dengan hal ini. Di kala nafsuku berada di ubun ubun, Lilis tidak mampu melayaniku atau melayani dengan sedikit ogah ogahan karena lelah melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Akhirnya aku hanya bisa mengalah, entah dengan melakukan masturbasi atau terkadang melampiaskan emosiku kepada mereka. Lilis bukanlah type wanita yang suka membantah atau melawan, dia lebih banyak diam di saat aku memarahinya atau bahkan mendiamiku begitu saja bila tidak berkenan.

Akhirnya, timbullah ide untuk mencoba berkenalan dengan wanita lain melalui aplikasi pertemanan saat itu. Pernah suatu ketika Lilis memergoki chatku dengan wanita lain, Lilis benar benar sangat marah dan menuduh kalau aku sudah tidur dengan wanita lain, karena saat itu aku kedapatan berkomunikasi dengan seorang Wanita Panggilan. Sebenarnya saat itu, hanya sebatas penasaranku semata bertanya mengenai tarif dan tempat eksekusi dengan WP tersebut. Namun dia tidak percaya dan berniat meninggalkanku kembali ke rumah orang tuanya. Aku yang sangat shock, sampai harus mengiba iba agar ia membatalkan niatnya itu dan memaafkanku. Setelah beberapa hari, barulah aku bisa meyakinkan dan mendapatkan maafnya. Walau di pikirannya saat itu masih yakin kalau aku sudah pernah atau berniat tidur dengan WP. Jujur selama berumahtangga dengannya aku tidak pernah mengkhianatinya dengan wanita lain. Mungkin hanya sebatas angan dan imajinasiku saja, namun keberanianku belum muncul.

Konyol saja rasanya ditinggal istri atas sesuatu yang belum kita lakukan, pikirku saat itu. Belum lagi bagaimana nanti aku harus menjelaskan kepada orangtua dan mertuaku atas hal ini.

Namun setelah kejadian itu, justru aku malah berniat untuk mewujudkan rasa penasaranku, toh aku sudah dianggap melakukannya.

Dan kebetulan, Jakarta sangat mendukung untuk mewujudkan rasa penasaran tersebut. Kalau sebelumnya aku hanya sebatas mendengar dan tahu mengenai spa plus plus serta karaoke plus plus, kini aku benar benar terjun ke dalamnya. Kebetulan pekerjaanku berurusan langsung dengan klien, sehingga urusan jamuan seperti ini lumrah kudapatkan yang bahkan seringkali aku tidak perlu merogoh kocek sepeserpun. Atau bahkan aku sampai rela mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk melampiaskan penasaran dan nafsuku dengan LC yang menemaniku karaoke semalaman, sesuatu yang menurutku sia sia sebelumnya.

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Anak anakku pun sudah beranjak besar sehingga Lilis tidak serepot sebelumnya mengurus kedua anak kami. Walau frekuensi berhubungan sex kami tetap hanya satu atau dua kali dalam seminggu. Aku pun banyak memberi masukan kepada Lilis mengenai sex, terutama masalah inisiatif dan aku memintanya supaya lebih hot di ranjang. Ya, selama ini Lilis lebih sering bertahan dibandingkan menyerang saat kita berhubungan sex alias pasrah. Aku pun mengajarinya untuk sedikit binal supaya memancing birahiku. Misal bermasturbasi dengan memainkan klitoris dan mencolok colok vaginanya sebelum kami bersetubuh. Serta supaya lebih aktif bergerak saat posisi WOT.

Setelah beberapa lama, upayaku ini berhasil. Kini setiap sebelum melakukan persetubuhan, dia selalu memainkan klitorisnya terlebih dahulu supaya benar benar terangsang dan nyaman saat bersetubuh. Dan persetubuhan kamipun selalu dimulai dengan dia mengambil posisi WOT terlebih dahulu. Terkadang disaat kondisi kami benar benar prima dan pikiran nyaman, Lilis seringkali merasakan squirt hingga kasur kami pun basah dengan pipisnya yang bisa berkali kali. Lilis pun mengakui bahwa baru akhir akhir ini dia benar benar menikmati dan tau enaknya berhubungan sex, karena sebelumnya lebih sekedar mengugurkan kewajiban semata. Bahkan kini dia tak sungkan berbicara jorok saat sedang melakukan sex.

"Ugh..kontolnya keras sayang..tegang banget..bikin pepek mama gatel keenakan" racaunya setiap aku melakukan penetrasi.

Pagi itu, seperti hari hari biasanya Lilis selalu menyiapkan sarapan untukku sehabis ia menunaikan Sholat Subuh. Sambil menunggunya selesai masak, aku pun mengisi waktu sambil menyeruput segelas kopi susu dan sebatang rokok sambil membuka HP entah sekedar membalas messages, mengakses sosmed atau membaca berita online.

Sekitar lima menit berlalu, akupun kembali masuk kedalam. Kudapati Lilis hampir selesai menyajikan sarapanku. Kuhampiri Lilis dan mendekapnya dari belakang. Kuremas susunya yang lumayan besar dan sedikit turun itu dari balik daster tanpa bra yang ia kenakan saat itu. Entah kenapa, aku lebih suka dengan bentuk payudaranya yang sekarang walau tidak sekencang dulu dan bentuknya ngondoy seperti mangga dengan sepasang puting yang tetap terlihat mengacung.

"Pokoknya ga mau kalo cuma sebentar" rajuknya saat aku mainkan kedua susunya.
"Isep aja kontolnya ya ma biar cepet" tawarku yang kini sudah mengemut puting susunya.

"Ahh..udah pa masukin aja kontolnya" protesnya sambil mengocok penisku

Akhirnya kuputuskan untuk quicky mengingat aku harus bergegas berangkat kantor.

Tanpa banyak babibu..langsung saja kuhujamkan penisku ke vaginanya..tak kupedulikan lagi rasa perihnya karena vaginanya belum benar benar basah..kupompa penisku dengan rpm tinggi dan lama lama vaginanya mulai terasa licin dengan lendir yang telah membasahi penisku..kini tak terlihat lagi ekspresi menahan sakit seperti di awal, dan Lilis mulai menikmati setiap sodokan penisku di dalam vaginanya..lima menit pun berlalu, aku yang sedari tadi menggenjotnya dengan intensitas tinggi tanpa henti mulai merasakan orgasmeku..crooottt kutumpahkan spermaku diatas perutnya karena Lilis tidak menggunakan kontrasepsi..

"Ihhhh...mau lagi pokoknya" protes Lilis layaknya anak kecil sedang merengek.

"Ntar malem aja lagi ya ma" bujukku dan aku pun segera bergegas ke kamar mandi.

Ya begitulah perubahan dalam diri Lilis mengenai sex. Terkadang di saat anak anak lagi di ruangan lain, tiba tiba dia sengaja menggodaku dengan memelorotkan bajunya, sambil meremas salah satu susunya dan memintaku untuk mengemut puting susunya.

Dan setiap aku hendak berpamitan untuk berangkat ke kantor, biasa kuhampiri dia untuk bersalaman. Saat dia mencium tanganku, aku pun mengisenginya dengan meremas remas susunya dan memainkan putingnya walau hanya hitungan detik.

Namun disaat Lilis mulai menunjukkan kebinalannya, justru aku malah merasakan puber kedua dan mencoba berpetualang dengan wanita lain.

Bersambung....
 
Terakhir diubah:
Makasih apdetnya Bang @Peewee_Wik_Wik

Elisa Nurahmah
XC0AzgA.jpg
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd