Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 3 - I Promise

Bimabet
Epilog 2 ini menyiratkan akan ada lanjutannya: petualangan Stevan, Putra, Novi, dll.

Pengantar menuju Season 3 yg bagus.... ditunggu kelanjutannya suhu @Balak 6
 
Mulustrasi..


AIKO HATORANGAN



DEANDRA HATORANGAN



YETI HATORANGAN



NOVIA TAMARA



JESSICA



DEBBY SURYA



HARDIYANI PUTRI SAIFUL




EPILOG II


Pov Putra

Aku sama sekali tak menduga jalan hidupku akan jadi begini. Sedikitpun aku tak pernah karena memang tak berani membayangkan apalagi berharap hidup yang utuh dan lengkap seperti ini.

Ayah ada, saudara juga banyak, kakek dan nenek pun ada lengkap. Yang paling berbeda adalah gaya hidupku. Yang sampai setahun lalu aku masih hidup prihatin dan keras, saat ini sangat cukup kalau tidak mau di bilang berlebih.

Tapi aku tau, aku tetap harus membumi. Aku adalah Satria Raja Putra. Lelaki yang di bentuk oleh keras nya hidup sejak muda sekali. Dan di alam bawah sadar ku, aku selalu di tanamkan sikap yang wajib tetap rendah hati, kerja keras juga tak mudah menyerah. Aku sadar, didikan sejak aku sangat muda, sangat berguna dan sangat melekat pada hati dan pikiran ku sampai detik ini. Ibu sungguh memenuhi pikiran ku dengan didikan itu. Dan aku sudah bertekad, apapun yang aku dapatkan saat ini, itu dari Ayah dan mama ku. Bukan lah hasil keringat ku sendiri, jadi tak ada sedikitpun yang perlu aku banggakan apalagi sombongkan.

Aku sekolah di sekolah menengah atas favorit di ibu kota ini. Semua biaya dan kebutuhan di penuhi oleh Papa. Aku yang sudah kelas Dua IPA ini, menjadi salah satu murid teladan di SMA ini.

Mamaku belum lama sudah melahirkan adikku kandung, seorang bayi perempuan cantik. Aku lagi-lagi merasa tidak percaya, aku memiliki lagi seorang adik. Sudah lah pasti, aku sebagai kakak tugas ku menjaga nya. Bukan hanya adik bayiku itu, tapi semua anggota keluarga ini, aku merasa wajib menjaga nya. Sebab aku anak lelaki, tertua, dibanding semua saudara ku lainnya. Rasa ini aku simpan sendiri dalam hati ku. Dan ku tekadkan untuk diriku sendiri. Walau memang masih lah ada Stevan. Aku dan Stevan adalah dua tonggak kembar penerus di keluarga ini. Lalu juga Romi. Pendukung kami berdua.

Tante Debby dan Om Surya sudah menikah. Iya.. tiga bulan setelah kejadian di ciputat itu, om Surya resmi meminang tante Debby. Kami semua setuju sekali. Tak ada yang menolak. Mereka di berkati di gereja. Tante Debby ikut keyakinan suaminya. Tapi, itu tak membuat kami menjadi berbeda kok. Justru kami merasa makin erat satu sama lain. Saat ini si tante sedang mengandung, yang aku dengar sudah enam bulan lewat. Bulan depan mau rayain tujuh bulanan kaya nya.

Sepertinya dalam setahun ini, tidak ada satu haripun tak ku lalui tanpa bersama Stevan. Bahkan waktu kami Siswa baru pun di SMA, tak terpisahkan. Sampai senior yang tidak memahami kami, dikira kami sepasang kekasih.. ihh.. amit-amit. Tapi setelah di jelaskan dan ada yang menjadi teman kami berdua, baru mereka mengerti keadaan yang sebenarnya. Dan aku sangat bangga pada Stevan, sekalipun dia tak pernah menyinggung latar belakang hidup ku pada teman-teman kami. Padahal jikapun ia lakukan itu, aku akan terima dengan ikhlas. Iya... apa yang harus di sangkal lagi kan..??

Aku dibangunkan Stevan pagi sekali. Jam 4 pagi kami rutin melakukannya. Ya secara rutin tiap dua hari kami berlatih sekaligus olahraga.

Aku, Stevan dan Romi mulai berlari mengelilingi kompleks rumah kami. Kami jogging untuk pemanasan. Dan biasanya setelah setengah jam berlari, kami menuju Hall untuk berlatih jurus beladiri. Setahun ini, aku berlatih di bimbing Stevan. Aku memacu diriku sendiri agar aku bisa. Dan, sekarang aku mulai bisa mengimbangi Stevan. Dan Romi, secara tekhnis dia jauh di atas ku, aku hanya unggul power pada nya.

Saat kami melewati sebuah tanah kosong yang di tumbuhi semak dan bunga liar, aku mendengar sebuah suara seperti langkah kaki. Sangat ringan.. berlari dan melompat melewati semak itu dan kemudian melompat pada sebuah rumah yang ada paling ujung dari jalan kompleks blok ini yang berakhir di hall. Aku merasa, orang ini mengawasi kami ber tiga. Feeling ku mengatakan, dia bukan orang biasa umum nya. Ilmu meringankan tubuh nya sungguh sempurna. Aku menggamit Stevan..

"Stt.. Van.. lo denger yang gue denger gak?"

"Ada pejalan malam yah.."

"Iya bang, Romi denger juga.."

"Dia ngawasin kita nih.."

"Udah kita biasa aja Put, jangan kentara kalo kita tau.. jogging aja biasa. Ntar kita deketin lewat depan dia.. habis itu aku pura-pura kecapean berhenti. Kalian terus sekitar 50m. Dia pasti udah gak bisa melihat kita sekaligus musti memalingkan kepala. Ntar aku pura-pura manggil kalian, dia pasti melihat ke aku. Saat itu, kalian lompat sergap dia. Aku mau tau siapa dia. Aku akan jaga kalau dia bisa menghindar, aku yang akan sergap ke arah lari nya. Kalian paham yah..?"

"Paham Van..."

"Paham bang.. memang si abang paling bisa kita andalin memimpin kita.."


Ya.. Stevan tetap sebagai pemimpin pasukan muda kami. Aku sangat menghormati nya. Jiwa kepemimpinan nya sangat kuat. Papah juga mengakui hal itu. Mungkin karena darah yang mengalir di tubuh nya mungkin, darah samurai jepang.. tapi entahlah..

Saat ini, kami didatangi seorang tamu tak diundang. Kami bertiga merasakan kehadirannya.

Aku, Stevan dan Romi jogging melintas melewati depan sebuah rumah besar dua lantai.

Sepertinya sedang kosong. Biasanya nya aku tau rumah ini berpenghuni. Mungkin penghuninya sedang keluar atau ada urusan. Kami seolah tidak mengetahui kehadirannya. Sepuluh meter sebelum sampai depan rumah, Stevan berhenti seolah kepayahan. Aku dan Romi terus berlari. Setelah kira-kira lewat rumah itu 20m, Stevan berteriak memanggil aku.

"Put... tunggu... sekaraaang..."

Wuutt.... wuuttt.... wuuttt...

Tap.. tap... tap... suutt...

Aku melompat ke atas pagar dan langsung melompat lagi ke wuwungan garasi dan langsung aku lompat ke balkon lantai dua tempat dia bersembunyi. Romi mengekor persis di belakang ku.

Si pejalan malam sungguh tak menyangka, tiga lompatan aku dan Romi sudah ada di depannya.

Aku dan Romi mengepungnya dari dua arah. Dia memakai topeng ala ninja. Hanya mata yang terlihat.

Wajah terkejut nya tidak dapat dia sembunyikan. Mata tajam tidak sipit, tidak juga besar. Tapi lebih mendekati mata dari orang timur tengah.

Dia tiba-tiba mengibaskan tangannya..

Taaarrr...

Bussshhh...


"Awas dia kabur.." Teriak Stevan

Asap ungu tiba-tiba menutup pandangan ku. Aku sesaat tak bisa melihat apapun..

Tipu muslihat ninja.

Hiihh...

swwuuttt... wuuttt...

Aaakhh...

pletaakk.
..

Stevan yang melihat si topeng hendak lari, sempat memungut potongan keramik dua buah. Melempar dengan kuat dan penuh dengan tekhnik yang dia dapat kan langsung dari mama Aiko, tekhnik suriken ala ninja. Stevan mencegah si topeng bisa membokong saudara nya yang terjebak dalam asap ungu itu

Sebuah keramik seperti nya mengena, satu lagi luput. Tapi yang mengena itu pun juga pasti mengakibatkan si topeng terluka.

Asap lambat laun menghilang. Si topeng pun menghilang. Terdapat sebuah potongan keramik terpecah lima berserakan dan ada gompalan.dari dinding akibat deras nya lontaran lemparan Stevan. Dan ada tetesan darah segar menetes. Dan seperti mengarah ke atas arah atap.

Stevan segera melompat ke atas, ke atap. Aku dan Romi mengekor nya. Tak terlihat apapun di atas atap ini. Tapi tiba-tiba..

Bruuummm.... brruummm...

Sebuah sedan hitam berknalpot racing, melaju cepat. Iya.. dia parkir tepat di sisi luar kompleks yang di batasi dengan pagar tinggi. Dan tepat di belakang komplek adalah perumahan warga biasa, dan ada sebuah jalan beraspal cukup dua mobil disana, jalan punya warga. Mobil sedan hitam sport itu, di parkir di pinggir tembok luar.

Dia cerdas, tidak mungkin dia masuk komplek dan cluster ini tanpa melewati pos security. Dia masuk melalui tembok belakang. Dan orang biasa tidak atau hampir tidak mungkin melompati tembok setinggi 3m ini. Pasti dia bukan orang sembarangan.

Aku, Stevan dan Romi melihat mobil itu meluncur cepat menembus gelap di waktu subuh itu...

Kemudian di ujung jalan yang terdapat pertigaan, mobil itu berdecit ban nya saat membelok ke kiri dan menghilang.

Aku, Stevan dan Romi terdiam beberapa saat. Lalu Stevan mengajak kami melanjutkan latihan. Tapi situasi hati kami sudah tidak menentu. Pikiran aku sudah penuh dengan tanda tanya, aku yakin ke dua saudaraku ini juga mengalami hal yang sama. Pasti ada golongan tertentu yang sedang mengawasi kami dan keluarga kami.

Setelah tiba di depan hall, Stevan akhir nya berkeputusan mengajak kami untuk tidak dulu latihan hari ini. Kejadian ini hendak kami laporkan ke papa. Aku dan Romi setuju, lalu kami balik kanan balik ke rumah.

~~~©©©~~~
Ayah yang menerima laporan kami, segera mengkerutkan kening nya. Ini suatu hal yang di luar perkiraaan. Pasti yang mengetahui keahlian dan kebisaan dari keluarga ini, adalah orang yang pernah berurusan langsung. Sedang yang pernah punya urusan dengan keluarga kami, sudah musnah semua. Kecuali anak-anak muda teman ku, Doni dan Robi. Tapi sepertinya tidak, kedua mama mereka pun tidak, tidak ada alasan nya. Tapi.... yah... diluar memang terlihat tidak mungkin, tapi hati orang, ... siapa yang tau.

Aku, Stevan, Novi plus Putri berangkat sekolah bersama dengan mobil yang sama.

Tepat jam 6.45 pagi kami tiba sekolah dan masuk ke kelas kami masing-masing.

Jam 7.00 bel tanda masuk pelajaran berbunyi. Aku dan Stevan yang memang satu kelas yang sama, sudah siap di posisi kami masing-masing. Selang 10 menit kemudian, guru BP, bu Sarah masuk ruang kelas kami. Di belakang nya mengikuti seorang siswi.

Ya Tuhan, siswi ini sungguh.. sungguh.. cantik.. aku bingung mendefinisikannya.

Tinggi 170cm, tubuh penuh proporsional, rambut sepunggung berombak dan agak pirang, mata biru, bibir merah merona, kulit putih bersih, leher jenjang, muka mulus tanpa cacat khas campuran Melayu dan Timur Tengah. Kaki panjang dan mulus, memakai sepatu sneakers baru dan cukup berkelas. Atasan dengan kemeja seragam lengan pendek, dada membusung padat, kemeja dimasukkan dengan rapih nya. Dia berjalan di belakang bu Sarah dengan kepala sedikit menunduk malu-malu tapi sambil memperhatikan sekitarnya terutama para siswa yang ada di runangan ini.

"Selamat pagi semua.."

"Selamat pagi bu..."


"Pagi ini ibu membawa teman kalian yang baru. Pindahan dari tempat yang jauh. Supaya jelas, ibu minta kamu kenalkan diri kamu ke semua yang ada di kelas ini yah.. ayo silahkan.."

Si wanita siswi cantik ini maju selangkah. Dia menatap ke seluruh kelas. Matanya yang biru, menyapu seluruh ruangan. Bulat, bening, sayu, lembut, tapi... misterius..

"Selamat pagi shemuaa.. saya Anna... Anna Julia Restiani. Saya... baru di kota ini. Saya (tersenyum sangat manis) merasa senang bisa menjadi teman kalian. Sebelum ini saya tinggal di Kazakhstan. Itu saja.. eeehh.. terima kasih.."

Kelas sangat sepi.. tak ada suara apapun. Semua tersihir oleh pesona gadis satu ini. Termasuk bu Sarah, guru BP ini.

Lalu kembali Anna.. tersenyum sangat manis.. dan.. seluruh ruangan tersentak.. saling lihat, berpaling ke kiri, berpaling ke kanan. Setengah menit kemudian.. kelas pecah dan suara riuh kembali keluar.

"suiit... suiitt... suiitt... cewek.. hang out yookk.. " teman ku Bayu yang paling terkenal bandel di kelas, mulai melancarkan aksi..

"Huuuuuu... gak ada duit nya..." seru yang lain

"Anna cantikk.. ama aku aja... aku bawa boil nih.. " teriak teman ku Yudha, seorang anak pengusaha sabun terkenal.

"Cantikk.. ama aku yookk..." teriak Salman, putra pengusaha kain di pasar baru..

Annaa... Annaa...

Semua murid lelaki meneriakka nama Anna. Yang perempuannya semua terdiam. Termasuk ibu Sarah.

Kelas mulai gaduh, para lelaki mulai bangkit dan mendekati Anna. Mereka mengilingi wanita ini. Bu Sarah sedikit terdorong ke belakang jadinya

Aku yang melihat ini, melirik ke Stevan. Dia sama dengan ku, masih duduk di tempat nya. Stevan pun melihat ke arah ku. Matanya... memancarkan sikap kewaspadaan.

Ada apa ini..

Para perempuan terdiam, para lelaki tersihir pesona seorang gadis asing. Alu bingung apa yang harus aku lakukan. Tapi satu saat, aku lihat Stevan bangkit menghampiri Anna. Mendorong dan maju memaksa ke arah Anna.

Anna yang menyadari kedatangan Stevan secara memaksa, melihat ke arah Stevan. Sambil tersenyum manis sekali. Tapi Stevan menggeleng keras sambil mengeluarkan suara dari mulut nya..

suuiitttt...

suuiiiiittt...


Suasana tiba-tiba hening. Para lelaki terkejut, para wanita terkaget, bu Sarah berteriak kecil..


~~~©©©~~~​


Pov Novi

Aku ikut bersama kak Stevan, Putra dan Putri dalam satu mobil berangkat ke sekolah.

Jam 07.00 bel berbunyi. Aku menuju kelas ku, dan berpisah dengan bang Stevan, Putra dan Putri. Aku duduk di baris ke dua dari depan sisi tembok. Kursi ku menjadi satu dengan mejanya. Dan aku duduk persis samping tembok sejajar dengan depan meja guru.

Sepuluh menit kemudian, seorang guru, pak Ardi, guru kesenian, masuk kelas. Di belakang nya ikut seorang lelaki. Memakai seragam siswa SMA. Aiihh.. ganteng nyyaaa... imuutt lagiii... eehh.. adduuhh... gilaaa... badan nya machoo..
itu.. itu tangan nya kenapa? tangan nya.di balut perban di bawah siku kiri nya. Dia.. terluka ternyata... tapiii... ihh.. pokok nya ganteeeng abisss...

"Selamat pagi semua.."

"Selamat pagi pak..."


"Bapak kesini mau mengenalkan pada kalian, seorang teman baru buat kalian. Jangan heboh yah.. silahkan kamu kenalkan diri kamu sendiri.. silahkan.."

"Selamat pagi teman semua. Kenalkan nama saya Ivan Venkov Prastawan. Panggil aja Pras.. (senyum sangat cool) aku baru di sini. Sebelumnya aku tinggal di Pavlodar City, Kazakstan. Senang kenal dengan teman-teman semua. Eehh.. sekian dulu dari saya.."

Aku terpaku, aku terpana, aku melongo, aku sungguh tidak tau aku sedang apa, aku dimana, aku kenapa...

Yang aku tau...

Praasssss....

Keeerreeeennn....


Senyum nya, lirikannya, gayanya bicara, suaranya... ooohhh... aku sungguh... sungguh... bergairaaaahhh... akuu maauu diaaa....

Tanpa terasa, aku bangkit mendekati nya, eh, Yuni, Tiara, Poppi, Mawar.. juga semua teman wanita ku kok... juga bangun.. eh.. ehh.. gak.. nggaakk.. aku harus.. aku dulluuuaannn...

Aku sapukan cepat mataku ke sekeliling. Pak Ardi diam sambil melipat tangan didada, teman pria lainnya termenung, membisu..

Apa ini...

Ah... peduli amat..

Aku berlari menghambur ke arah Pras. Pras yang melihat aku, juga aku lihat membuka lengan nya menerima aku..

Satu langkah lagi aku akan masuk dalam pelukannyaaaaa...

Praasss...

Tapi..

"Aaahhh.. Gaannnteeennggg... Poppy love youuuu very mucchhh..."

Dari sisi yang tak aku lihat, Poppy masuk pelukan Pras, memeluk nya sangat erat. Dan Pras terdorong sedikit ke belakang. Aku gak terima, aku maju, tapi.. Yuni, Tiara, Mawar pun mendahului aku menerjang masuk ke pelukan Pras..

Tapi tiba-tiba..

Aku terhenyak, tersentak, tersadar.. teman wanita ku pun teriak histeris.

Namun, aku lihat.. Prass... dia mendorong semua wanita yang memeluk nya sehingga ada yang terjengkang. Dan.. sangat cepat maju menghampiri aku.. meraih aku, menyergap aku.

Aku panik.. refleks aku mundur selangkah, sambil...

duugghh

Kaki kiri ku terlontar ke perut nya

Adduhh...

Lalu aku mundur jauh sambil bersiap.

Ku lihat, teman lelaki ku teriak..

Wooii... ngapain loe berantem ama Novi..

Lha.. kok di tendang..?

Apa an nih..?


Beragam tanggapan dari para lelaki di ruangan ini

"Stop...kalian kenapa.. ini para perempuan kenapa teriak, Novi kamu nendang Dia? (menunjuk ke Prass)"

"Maaf, refleks pak. Saya gak mau di peluk orang gak di kenal.."

"Eh, kamu.. siapa? Ivan yah.. kenapa main peluk..?"

"Eehh... saya.. enggak kok.. justeru.. saya.. yang... tadi.. di peluk.. di negara sana... peluk itu arti nya salam hangat.. gak lebih.. mmaaafff... kalau saya salah pak.."

"Sudah.. sudah...para perempuan.. heii.. ayo kembali ke bangku kalian semua.. bapak mau ngajar di kelas lain..."



Pov Novi

Ada apa ini..

Kenapa aku yah..

Pras... dia kereeenn... iihh.. tadi dia juga mau peluk aku.. ihh... seneng banget.. tapi.. kenapa tadi tiba-tiba aku merasa kok jadi biasa aja..? aku juga ngerasa... Pras.. mau kurang ajar ama aku... aku spontan hajar perut nya. Dan.. pak Ardi baru nengahi..

Iya.. kayanya tadi aku perhatiin, para lelaki seperti diam aja..

Aku merasa ada yang gak beres ini. Nanti jam istirahat aku mau bicara ama bang Stevan juga ama... kang Putra..


~~~•°•~~~

Pov 3rd

Dua kejadian yang sama saat perkenalan adanya siswa baru pindahan dari satu negara yang sama... Kazakhstan.. negara asia tengah dan sebagian eropa timur, pecahan ex Uni Soviet.

Tapi mereka pun bukan murni orang sana, dari nama dan perawakan nya, ada percampuran juga dengan ras melayu, atau lebih spesifik dengan Indonesia.

Siapa ke dua remaja ini..

Hardiyani Putri Saiful

Putri tunggal dari Almarhum Kolonel Kav Muhammad Saiful, saat ini sudah masuk SMA, dan bersekolah pada sekolah yang sama dengan Stevan, Novi dan Putra.

Memang dia adalah anak yang cerdas, dan kecerdasannya di apresisasi dengan mendapat Bea Siswa murid berprestasi dengan nilai kelulusan masuk 5 besar se Indonesia untuk lulusan Sekolah Menengah Pertama. Setelah menyelesaikan tahapan penerimaan siswa bari di SMA favorit ini, dia resmi menjadi murid kelas I B. Dan ia adalah salah satu kembang rabutan para teman lelaki, sekelas atau pun para senior.

Tapi, ia tetap menekankan pada hati nya, kalau di lubuk hati nya sudah terpatri satu nama. Nama sosok yang dia kagumi, sayangi, dan juga harapkan akan menjadi sang arjuna nya kelak.


Pov Putri

Aku Putri...

Aku sudah setahun ini tinggal di keluarga om Julian.

Keluarga ini sangat baik pada ku. Aku sudah dianggap keluarga di rumah ini, padahal aku adalah orang luar. Aku sangat sayang pada keluarga ini.

Om Julian seorang pemimpin keluarga yang hebat. Beliau memang mempunyai jiwa kepemimpinan dan jiwa seorang bapak yamg sangat kuat. Aku sangat menghormati nya luat dalam.

Aku baru tau akhirnya, bahwa Putra juga anak om Julian. Dan tante Yeti pun juga jadi istri om yang ke tiga. Aku tidak terlalu tau kejadian di masa lalu, tapi yang pasti, aku bisa melihat tante Yeti juga mencintai om Julian sama seperti tante Aiko dan tante Dea. Ketiga tante ini sungguh tidak membedakan dalam mengurus anak-anak. Seakan anak disini anak mereka semua, anak juga menganggap tiga tante ini adalah mama mereka sendiri. Tak ada yang di beda-bedakan. Luar biasa... ini pasti karena peran dari sang pemimpin nya yaitu om Julian. Para anak bebas ingin curhat atau mengadu isi hati nya pada mama yang mana, semua menanggapi dengan sama hangat dan penuh perhatiannya.

Aku pun juga demikian, aku sama di berlalukan sama dengan anak lainnya. Aku sangat berhutang budi pada kelurga om Anto.

Awal aku tinggal bersama keluarga ini, aku sungguh minder, dan malu. Aku tau persis siapa aku dan kondisi ku. Tapi lambat laun aku sangat nyaman. Aku pun mulai mengambil peran dalam kehidupan sehari-hari.

Semua anggota keluarga di rumah ini, sanggup dan ahli dalam olah raga beladiri. Aku dan tante Yeti yang tidak bisa. Tapi aku mau belajar, setahun ini aku sudah bisa beladiri dasar.

Aku sangat mengagumi seseorang selain om Julian. Ia adalah seorang lelaki yang sangat gagah, ganteng, baik dan mempunyai wibawa yang sangat besar. Sejak pertama masuk ke rumah ini, aku mulai memperhatikan dirinya. Sikap, perilaku, gaya bicara sampai pada kebiasaan nya yang paling kecil, aku tau. Aku... eh.. selalu kikuk kalo ada di dekat dia. Aku... aku.... ah.. mudah-mudahan gak ada yang perhatiin aku. Kalo ada yang tau, aku jelas malu..

Dia lah anak kepercayaan di keluarga ini. Om Julian pun tak segan lagi memberikan kepercayaan pada nya, yang besar dan berat, beberapa kali dia kerjakan dengan sangat baik. Dia lah komandan para anak di sini. Lelaki idaman aku. Sifat nya sangat mendekati sifat ayah. Tenang, tegas tapi luwes. Bisa juga bercanda dan amat nyaman dekat dia. Aku.. aku sungguh beruntung bisa kenal dia.. tapi.. dia tau gaak yah perasaan aku ini? aiihh... gak tau ah.. malu...

Ya Allah.. aku berharap, keluarga yang aku tinggali saat ini selalu dalam lindungan Mu. Jauhkan dari segala mara bahaya, dan kesulitan yang menghambat atau bisa menyakiti kami semua..

Keluarga ini memang berbeda dengan keluarga umum lainnya. Keluarga ini syarat dengan keahlian dan spesialisasi.
Ya.. karena om Julian dan sebelumnya kakek Tigor adalah seorang agen rahasia seperti ayah. Walau pun om Julian juga seorang pengusaha sukses. Kondisi ini yang membuat om Julian menciptakan pertahanan pada keluarga nya sendiri.

Tante Aiko, Tante Dea adalah ahli beladiri yang sangat tangguh. Mungkin saat ini sangat sedikit yang sanggup menghadapi nya. Tapi, kedua nya tetap sosok ibu yang sangat baik dan lemah lembut pada anak juga keluarga nya. Aku sungguh bermimpi menjadi bagian dari keluarga ini. Hanya Allah yang tau.

Aku lebih dekat pada Jessica. Jessi lah yang selama setahun ini menjadi teman satu sekolah ku. Aku sangat nyaman bergaul dengan Jessi. Umur kami beda dua tahun. Aku lebih tua, tapi pola pikir Jessi bisa mengimbangi pola pikir aku. Tapi mulai bulan ini kita harus berpisah, sebab aku pindah sekolah, ke SMA dan sementara kami berpisah saat sekolah, tapi jika di rumah, aku, Jessi dan kak Novi bahu membahu nembantu urus rumah juga. Biar gimana aku tau lah, aku perempuan, aku pun ikut hidup di rumah ini, masa aku hanya ongkang kaki. Aku tau, aku juga suatu saat akan ikut juga terlibat pada urusan di keluarga ini. Untuk hal itu, aku siap. Aku siap berkorban untuk keluarga ini. Tidak usah di tanya dan di bahas lagi hal itu. Aku akan lakukan hal apa pun asal keluarga ini bahagia dan utuh. Walau aku bukan anggota keluarga langsung, aku paham, aku mengerti sekali apa itu loyalitas dan kesetiaan. Dan aku sudah berkeputusan bulat, aku setia sampai mati pada keluarga ini.

~~~•°•~~~
Pov Anto

Aku mendapat laporan mengenai pengintai yang memata-matai keluarga ku.

Siapa mereka ini?? apa motif nya??

Aku saat ini mendapat satu putri lagi dari Yeti. Lama sudah aku tidak mengurusi bayi, saat ini aku kembali mengurusi bayi, putri kandungku.

Aku melihat sesuatu, yang sangat samar kalo tidak di bilang terlalu biasa. Putri.. iya Putri saat ini sedang suka pada seseorang. Iya sudah berketatapan menujukan hati nya pada putra ku.

Aku senang sekali, jelas aku setuju. Tapi aku tidak otoriter apalagi memaksa. Aku mau mereka berproses alami saja apa adanya.

Saat ini aku sadar, kisah ku sudah berada di lembar akhir. Kisah petualangan kesendirian ku, berakhir dengan begitu banyak nya anggota keluarga ku.. keluarga Julian Raja Hatorangan. Aku sudah tidak lagi kesepian, aku saat ini merasa kan hati dan jiwaku telah terisi dengan sempurna. Aku melihat, bahwa kisah ku ini, akan di lanjutkan oleh kisah para anak ku.

Aku yakin, kisah mereka jauh lebih berwarna di banding kisah ku ini. Aku telah menyiapkan anak-anak muda ini sejak mereka dari masa sangat muda. Sama sewaktu aku juga di persiapkan oleh bapak untuk menggantikan dirinya. Dan memang aku yang meneruskan, siapa lagi..?? Dan aku bangga pada mereka, anak-anak ku saat ini, yang bisa untuk di percaya dan di harapkan. Aku pun telah beberapa kali memberi tugas dan tanggung jawab pada pasukan muda ini, mulai dari yang sederhana sampai yang berat. Dan mereka selesaikan dengan sangat baik. Semua di komando oleh Stevan Hatoshi Hatorangan. Anak lelaki yang kepada nya aku berkenan kelak memberikan tongkat estafet keluarga ini. Dia yang memiliki sikap dan pembawaan yang penuh dengan kharisma dan wibawa. Dia sanggup memimpin kelompok ini.


~~~•°•~~~​


Pagi ini adalah hari libur. Aku baru saja selesai jogging ringan keliling komplek. Saat aku masuk kembali ke rumah.. aku mendapati.. tiga orang bidadari.cantik ku sedang berkumpul bertiga di teras rumah.

"Pagi mama semua.. ada apa ini kumpul nih, kelihatannya seru juga. Papa lihat dari jauh serius tapi senyum-senyum??"

"Eh.. si papah.. enggak ini kita lagi bicara ajah. Tukar pengalaman juga dan pandangan aja pah. Kak Aiko dan teh Yeti bilang, kita harus mulai memandang anak-anak jangan lagi layak nya anak kecil, biar mereka di beri kebebasan tapu harus dengan tanggung jawab, gitu pah.."


"Memang kenapa kok tiba-tiba ada acara kasih kebebasan gitu? kenapa memang nya..??"

"Itu pah, kita tadi diskusi. Ini.. eh.. anak-anak keliahatan nya udah mulai ada rasa suka sama lawan jenis nya. Menurut papa gimana? apa mereka udah boleh pacaran? atau temenan dulu..??"

"Kalo menurut papa sih, tergantung siapa nya dulu.. kalo yang di maksud itu Jessi dan Romi... papa gak setuju. Masih terlalu sangat muda. Belum bisa berpikir dengan arif dan dewasa. Tapi kalo untuk Stevan, papa rasa baru dia yang cukup dewasa pola pikir nya. Papa setuju kalo Stevan mulai mengenal kekasih. Untuk penyemangat belajar nya juga bisa. Gak semua itu negatif konotasi pacaran. Tergantung gimana yang jalanin kok.."

"Itu dia pah.. mama kan lebih banyak di rumah selama ini. Mama Aiko dan mama Dea kan ikut papa di kantor, yang mama liat nih.. Stevan itu ada pengagum rahasia nya. Mama beberapa kali nggak sengaja ngeliat. Mama yakin Stevan juga mungkin tau, tapi dia masih belom kasih signal apapun."

"Mungkin juga karena belum ada lampu hijau dari papah. Selama ini, Stevan sangat hormat dan patuh pada papanya."

"Tunggu mah.. maksud mama Yeti.. pengagumnya mama Yeti juga tau..??"
Dadaku berdegup cepat

"Iya pah.. dia juga ada di rumah ini.."

"Oohh... ahhh... papa macam apa aku ini. Aku lagi-lagi luput dengan keadaan anak-anak ku.. aku janji.. mulai sekarang aku akan mencari tau sendiri siapa dia dan menangani juga hal ini dengan Stevan. Aku gak mau di kira akan jadi papa yang apatis dan tidak bisa di ajak bicara.. no.. I don't want it happen.."
Aku sudah bisa menebak siapa yang dimaksud oleh istri ku Yeti.

Aku senang, aku bahagia.. sungguh.. ini berita baik. Tapi aku sebagai bapak harus memastikan segala sesuatu nya berjalan dengan baik dan wajar. Jangan ada kesalahan sehingga ada yang terluka. Itu akan menimbulkan rasa sakit dan penyesalan yang panjang. Cukup aku saja yang telah melakukan kesalahan itu. Untuk anak ku jangan terjadi.

Diskusi kami para orang tua hari ini, sungguh membuka kesadaran ku. Anak ku sudah akan memasuki satu tahapan lagi. Yaitu tahapan menuju kedewasaan, tahapan untuk mencari tambatan hati, mencari pasangan yang akhirnya mendapatkan belahan jiwa nya.

Aku... Julian Raja Hatorangan.. menutup kisah ku. Menutup cerita panjang hidup ku. Dan aku akan mulai menjadi peran yang lain dalam kisah yang akan berlanjut di keluarga ku. Yaitu tentang anak-anak ku kelak..


Sekian

Selesai.....
Aq tau siapa pengagum rahasia stevan initial P. Yg jelas bukan pras
 
Semula ane berharap ada side story nya putra.. Tp sekarang engga.. Ane berharap side story dari full squad seru nih hu.. Rame dan punya kelebihan masing-masing hu.. Semoga selalu lancar hu..
 
Semula ane berharap ada side story nya putra.. Tp sekarang engga.. Ane berharap side story dari full squad seru nih hu.. Rame dan punya kelebihan masing-masing hu.. Semoga selalu lancar hu..
Makasih atas atensi nya suhu.
Kelanjutan nya sedang di garap suhu.
Baru mulai beberapa hari lalu, setelah RL agak longgar.

Mohon di tunggu ya suhu semua..
 
Makasih atas atensi nya suhu.
Kelanjutan nya sedang di garap suhu.
Baru mulai beberapa hari lalu, setelah RL agak longgar.

Mohon di tunggu ya suhu semua..

Wah sangat di tunggu hu.. Semoga RL dan penulisan diberi kemudahan dan kelancaran hu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd