Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 3 - I Promise

Salam semprot..

Malam om suhu semua..

Update masih di proses om suhu. Kemarin sempat blank beberapa hari. Tapi sekarang sudah mulai lagi progress nya. Ditunggu aja ya suhu.. nubie mau bikin yang sdikit berbeda. Mudah-mudahan tidak mengecewakan..

Salam semprot..
 
Selamat malam buat momod, submod, king, pertapa, pendekar, guru besar, maha guru, guru suhu, tukang, senpai, master, holic, addict, lover, dan suhu-suhu semua. Semoga sehat selalu, bahagia dan sukses senantiasa...
Potongan kalimat yg ditunggu2 :semangat:
 
Mulustrasi...


YETI KUSUMAWATI HATORANGAN






EPILOG I

Satu bulan setengah setelah lewat kejadian perang itu. Keluarga Anto sudah pulih seluruhnya.

Anto dan ke dua istri nya udah beraktifitas seperti biasa. Di rumah itu saat ini di huni keluarga inti 10 orang.

Stevan, Novi dan Putra masuk di SMA unggulan di wilayah Jakarta Selatan. Stevan dan Putra satu kelas, Novi yang berbeda kelasnya.

Jessi dan Putri pun sudah satu sekolah. Jessi kelas satu, Putri kelas tiga.

Setiap pagi mereka berangkat dengan dua rombongan, karena dua sekolah yang berbeda.

Rumah itu tetap ramai, karena adanya para anak muda itu.

Sejauh ini tidak ada masalah dalam mereka bergaul. Putra dan Putri selain dapat di terima di keluarga itu, juga memang dapat membawa diri dengan sangat baik.

Hari ini tampak keramaian di rumah itu.

Iya hari ini Anto secara resmi telah menikahi Yeti secara sederhana.

Sebenarnya banyak relasi, kerabat juga kawan yang tidak di undang, karena memang yang di undang hanya keluarga yang sangat dekat dengan Anto.

Debby dan Surya, Riska dan Rio tentu hadir.

Orang tua Anto, mertuanya dan kedua anak Yeti dari suami nya yang pertama juga hadir. Ternyata, mantan suami nya Yeti sudah meninggal dunia sudah lebih dari lima tahun yang lalu. Saat ini kedua anak nya yang lelaki sudah berumur 24 tahun dan yang wanita 21 tahun. Mereka masih tinggal di cibadak, sukabumi.

Ridwan, Winda dan ke tiga anak mereka pun hadir. Tak ketinggalan juga tiga rekan Yeti masa di cibadak, Rahmi, Natmi dan ce Ismi.

Gelak tawa dan senda gurau keluar dan mengalir dari mereka. Setelah melepas rindu dan kangen sejak kemarin, tetap tidak habis cerita yang mereka lontarkan. Karena waktu berpisah mereka yang sudah 16 tahun tak sekalipun ketiga rekan nya itu bertemu dengan Yeti.

Saat ini mereka sedang mengadakan jamuan makan malam. Makan pun di gelar lesehan, dengan menu makanan khas parahyangan. Nasi hangat, ikan mas goreng, lele sambel, sayur asem, lalapan, sambal dadak, ikan asin, dan kerupuk. Tapi di tambah ada gulai kambing dan ayam semur. Sungguh suasana nya sangat kekeluargaan, jauh dari suasana formal.

Menjelang malam, Ridwan dan Winda pamit. Mereka hendak pulang ke rumah orang tua Ridwan di kawasan Bintaro.

Anto dan Yeti juga semua, melepas Ridwan dan Keluarga nya. Lusa mereka baru kembali ke Cibadak. Rencana juga bersama ke tiga wanita teman Yeti yang juga tinggal di wilayah sana.

Bapak dan Mama Anto juga pamit pulang. Anto salim pada ke dua orang tua yang sangat dia hormati itu. Dan Yeti pun juga saat ini tidak ketinggalan mengikuti Aiko dan Dea yang mencium tangan Tigor dan Istrinya.

Suasana menjadi jauh lebih santai saat ini.

Debby - Surya pun pamit begitu juga Riska - Rio. Mereka hendak pulang ke tujuan masing-masing. Anto dan tiga istri juga anak mereka melepas para ipar dan pasangan nya ini.

Stevan dan saudara-saudara nya juga Putri sudah naik masuk ke kamar masing-masing. Takeshi pun bergerak menuju kamar. Sekarang Anto sedang bersama tiga bidadari nya.

"Buat kita semua yang ada disini. Saat ini kita jadi ber empat. Tapi walau demikian, aku sebagai suami akan berusaha semaksimal mungkin untuk adil pada mama bertiga. Murni adil sangat sulit secara konstan dilakukan. Tapi niat ku jelas, aku akan jadi suami yang baik buat mama. Kita sama-sama urus rumah tangga kita ya mah.." kata Anto sambil melihat Aiko, Dea dan Yeti meminta respon nya.

Ketiga istri nya mengangguk dan senyum lebar.

"Ya pah.. istirahat dulu deh.. aku udah ngatuk nih.. papa dan mama Yeti laksanakan kewajiban dulu yah. Ketemu besok pagi lagi.. " kata Aiko

"Ya pah... aku juga pamit.. "

Aiko dan Dea menyalim tangan Anto. Dan memberi kerlingan mata ke Yeti.. Yeti yang paham di ledek, menunduk malu, muka memerah..

"Assalamualaikum..."

"Wa'alaikumsalam.."

Dea dan Aiko segera menuju kamar masing-masing. Anto dan Yeti naik ke lantai dua dimana kamar Yeti berada.

Anto dan Yeti masuk kamar yang lebih sedikit kecil di banding kamar Dea dan Aiko. Tapi tetap nyaman dan cukup lega untuk di huni sampai tiga atau empat orang.

Terdapat juga kamar mandi di dalam lengkap dengan peralatannya yang cukup modern. Sebuah TV LED lengkap dengan mini theatre tersedia di sana. Sebuah sofa panjang tunggal ada di depan TV itu.

Anto duduk di tepi kasur spring bed size 1 itu. Yeti menyusul. Lalu Yeti membuka pakaian atasan Anto, blazer hitam lalu menggantung di samping lemari. Kemudian membuka kan sepatu juga kaos kaki nya.

Anto mengikuti saja mau nya Yeti. Lalu Yeti membuka kemeja Anto dan jam tangan nya. Anto hanya mengenakan singlet dan celana saat ini. Anto berdiri memegang tangan Yeti dan menarik nya berdiri.

"Terima kasih ya mah.. sudah mau jadi pendamping ku walau bukan yang pertama. Memang aku belum mencintai kamu seperti Aiko dan Dea. Tapi kamulah wanita pertama yang mengajarkan arti kedewasaan buat aku. Kamu yang mengambil keperjakaan ku, dan aku rela menyerahkannya pada mu saat itu. Aku sayang pada mu, dan perduli dengan kondisi mu. Itu yang membuat aku mau ambil keputusan untuk ikhlas memberikan diriku dan masa depan ku padamu saat itu."

"Maafkan aku mas.. aku sejak kejadian itu, aku sangat malu. Malu pada Aiko, Dea, terlebih pada dirimu. Aku saja juga malu pada diriku sendiri. Aku merasa kotor dan curang. Tapi... itu... aku.. temm.. puuhhh... ka.. re.. na.. karr.. eee.. naa.. aku men.. cinn.. ta..i.. kamu.. masss.. hiks.. hikss.. hiksss.. aku.. memang.. egois... aku hanya memikirkan diriku sendiri.. aku rela.. karena aku cinta ka.. mu sepenuh.. ha.. ttiii... ku.. huggh.. hugghh.. hugghh... hiks.. a.. ku.. ma.. lu.." Yeti menjawab sambil menangis dan berlinang air mata.

"Ya mah.. aku sudah tau.. aku akhirnya menyadari hal itu. Sudah ya mah.. jangan sedih lagi, jangan menyesali lagi. Aku pun sedikit demi sedikit mencoba untuk mencintai mu mah.. itu pun karena, karena cinta kamu pada aku yang bisa membuat aku pun perlahan bisa mencintai mu."

"Aku janji mas.. aku tidak akan menuntut apapun pada mas. Aku akan ikuti apapun yang mas perintahkan padaku. Asal kamu senang, dan puas, itu sudah lebih dari cukup buat aku. Aku bisa seperti ini, sampai di titik ini, seakan mimpi buat aku mas. Bisa... berdekatan saja dengan orang yang.. sangat aku cintai.. sangat bahagia buat aku. Apalagi.. apalagi.. bisa tidur dengan mu... aku sangat bahagia.. aku.. aku... tidak merasa perlu.. hal lain lagi.. sudah.. sudah... itu cukup buat aku..."

"Kamu bukan hanya dekat dengan aku mah, kamu akan tidur dalam pelukan ku, mamah akan menjadi bagian dalam tubuh ku.. aku sekarang juga sudah jadi milik kamu.. kamu juga jadi milik ku... kita arungi rumah tangga kita ini berempat ya mah dalam suka maupun duka sampai maut memisahkan kita.." Anto memeluk Yeti yang masih berpakaian lengkap dan membawa nya ke dalam dadanya..

Yeti masuk ke dada Anto, memejamkan mata nya dan menyenderkan kepalanya dengan mesra.

Tanpa ada yang mengkomando, bibir ke dua nya sudah berpagut mesra. Tangan Anto memegang belakang kepala Yeti. Lidah saling melilit dan menghisap.

Tanpa disadari, helai demi helai kain yang menutupi tubuh Yeti terlepas. Hingga tanpa disadari, pakaiannya sudah tidak beraturan di tubuh masing-masing. Yeti yang mengenakan baju dalaman pink, sudah terbuka semua kancing nya. Dalaman nya juga di lepas dan di lempar entah kemana. Dengan mengalungkan sebuah stetoskop Debby yang tertinggal di kamar Yeti saat dia menumpang ke toilet, Yeti berlagak menjadi seorang dokter. Dengan meliuk dia menari kecil menggoda suaminya. Anto tersenyum lebar. Lalu menyerang dengan ganas mulut dan leher Yeti. Mereka lanjut bercumbu di sebelah meja rias.

Anto mundur selangkah, dan menatap pada sosok cantik dan matang yang ada di depan nya. Dan memutar tubuh itu membelakangi nya..



Yeti mengeling manja. Dia mengerang penuh nafsu. Tak lama, kemudian baju Yeti sudah terbuka semua, dan hanya menyisakan celana nya. Atas sudah terbuka bebas. Tampak dua buah gunung besar dan montok bergantung dengan menantang.



Lalu dia membuka celana nya dan menggoda Anto dengan menjepit kedua susu montok nya, seakan mengajak untuk segera menyergap. Susu itu melejit, merekah indah dan sangat ranum. Nafas Anto memburu, nafsu nya naik.

Lalu, Yeti di tarik berdiri. Anto dan Yeti berdiri berdiri saling berhadapan. Lambat laun, mendekat, makin dekat lalu menempel. Anto melolos celana Yeti, tersisa g-string nya. Lalu tanpa menunggu lama, keduanya dengan nafas memburu terus saling memagut dan bercumbu panas, saling remas, saling elus, saling hisap dan saling hendus.



Selang lima menit, Anto mundur dan kembali melihat ke istrinya. Anto menggeleng pelan seakan tidak percaya. Wanita inilah dulu, 16 tahun lalu, memberikan padanya arti sebuah hubungan manusia dewasa. Yeti ternyata sangat menjaga tubuh nya. Hampir tidak ada timbunan lemak disana. Sangat proporsional, dan sangat indah di mata Anto.



Anto menarik Yeti duduk di sebuah sofa. Anto melolos celana nya hingga bugil. Tampak batang gagah nya terbuka. Yeti mengerling ngeri. Sejak terakhir dia berhubungan dengan Anto, sejak saat itu, tidak ada yang dia izinkan menyentuh dirinya lagi. Anto membuka g-string Yeti. Mengelus lobang Vagina itu yang ternyata sudah basah..

"Mah.. basah... tapi masih bagus sayang"

"Iya papa sayang.. aku tidak pernah sekalipun ada yang menyentuh diriku sejak terakhir dirimu yang masuk kesana sayang..."

"Aku bahagia malam ini.. izinkan aku masuk ya sayang.."

"Pelan-pelan ya sayang.. batang mu besar... apa muat ini yah.. tapi.. aku rela.. ambillah sayang.. "

"Kamu diatas ya mah.. aku mau sambil meremas semua yang ada di dirimu sayang.."

Yeti naik ke atas Anto.. membelakangi nya dan.... mulai menusukkan batang itu ke tempat yang semestinya..

ooouuugghhh... oohhh... ooouuhhh...

Yeti menurunkan tubuhnya. Perlahan batang penis Anto masuk dan tenggelam masuk dengan mantap ke lubang vagina nya. Yeti menikmati... sambil dengan mata terbelalak dan mulut ternganga..



"Penuhhh.. mentookkhh...mentokkkhh.."

Yeti mendiamkan beberapa saat. Membiasakan dahulu lubangnya menerima masuknya batang gagah perkasa itu.


Setelah dirasa biasa, Yeti mulai menaik turunkan tubuh nya. Makin lama makin cepat, makin panas. Di variasi dengan memutar pinggul nya, mengulek-ulek pinggulnya sedang batang itu tertanam penuh sampai mencapai rahimnya.
Dasar vagina nya terasa gatal, di gerus dan di tabrak kepala penis gagah itu. Gatal itu terasa hilang, yang timbul adalah rasa nikmat yang amat sangat.

oouuhh... oohhh... ookkkhh... aaiiihh...

aaahhh... aaahhh... ooohhh... aauughh.
.

Yeti melolong menahan nikmat yang teramat sangat. Lima belas menit dia mengayuh dan menggoyang. Makin liar, makin cepat, makin memburu..

Anto meremas gemas susu montok nya.. memutar puting yang keras itu..

"Pahhhh... aku... mauuu.. sampee..."

aaaiiihhh... aaaggghh... ooohhh....

sruut... ssrruuttt... sruutt... srruutt...


Berkali-kali keluar cairan kenikmatan di dalam vagina Yeti.. menembak deras ke batang itu..

Yeti lemas.. dia ambruk.. menyenderkan punggung nya ke dada Anto.

Anto membiarkan istrinya menikmati orgasme nya. Orgasme yang sudah di nantikan selama 16 tahun. Lama sekali..
tapi.. saat ini terbayar.. lunas.. tuntas..

Anto tetap membiarkan batangnya bersarang dengan gagah di tempatnya. Anto menggeser Yeti, menarik nya turun ke lantai agar lebih lega. Lalu menidurkannya dengan posisi miring. Anto tetap di belakang nya.

Nafas mulai mereda. Yeti ternyata segera pulih. Iya.. Yeti tipe wanita yang bisa segera kembali nafsunya. Dia segera kembali menggoyang pinggul nya. Tapi Anto saat ini mulai mengambil alih. Dia sodok lubang itu dari belakang.

Perlahan.. mulai cepat, cepat... cepat..



Lenguhan nikmat keluar dari mulut Yeti. Mulut terbuka, mata mendelik. Tubuh Yeti berguncang-guncang di sodok Anto dengan gagah nya. Selang 10 menit, Yeti masih kuat mengimbangi..

Merasa posisi tidak bebas, Anto mengajak Yeti pindah ke ranjang. Yeti menunggu sang arjuna di ranjang sambil berkemul selimut putih.



Anto menghampiri setelah tadi sempat mengambilkan minum untuk dirinya dan Yeti. Dia menyuapi Yeti air minum dingin. Senyum terus mengembang di wajah Yeti. Setelah itu, kembali Yeti di baringkan miring ke sebelah kanan berlawanan dengan arah sebelumnya di sofa. Anto mengambil posisi di belakang Yeti. Dan...

aaagghhh... eeennaaakkkkhh.. aaahh...

paahhh... terrruusss... laaggii... iiihhh...


Anto kembali memasuki Yeti. Menggoyang dan mengocok Yeti.. penuh gairah. Mengejar titik puncak.. titik tertinggi kepuasan yang akan di raih..



Hampir setengah jam Anto dan Yeti terus bergumul. Yeti pun segera merasa kembali ingin mencapai titik orgasme nya..

paahhh... ooohhh... aaahhh... aaahh...

ooohhh... eeennnaaakkk... aaagghhh...


Yeti berteriak, mengerang, bergetar seluruh tubuh nya..

croop.. cropp.. croop.. croopp.. croopp..

croop.. cropp.. croopp.. cropp.. cropp..

Aahh... oohh... aaakkuu... saammpee...

srruutt.. srutt.. sruutt.. sruutt.. sruutt..


Kembali Yeti meraih orgasme nya yang dashyat. Keringat bercucuran.. basah seluruh tubuh nya..

Anto lalu mendudukkan Yeti yang telah lemas. Dia buka kedua kaki Yeti lebar-lebar. Lalu Anto menundukkan kepala nya ke selangkangan itu. Dan..

sleebb... slebb.. sluupp.. ssruup... sleb..

Anto menjilat habis cairan yang membanjiri vagina itu. Dengan telaten dan penuh perasaan, Anto ingin melayani istri barunya ini. Baru kemudian, dia ingin memuaskan diri nya sendiri..



Anto ingin mempunyai sedikit fantasy.

"Sayang.. kamu pakai baju merah mu yah. Aku masih ingat, 16 tahun lalu, kamu pun menggunakan baju kaos tanpa lengan warna merah hati, walau pun bukan baju yang sama, tapi kenangan itu, aku tidak akan pernah lupa. Tapi hanya baju tanpa apapun didalam nya dan tanpa apapun di bagian bawahnya sayang.."

Yeti menuruti mau suami nya. Dia memakai nya. Lalu mulai duduk mengangkat kedua kaki nya, dan dengan nakal, menggoda Anto sambil memainkan vagina merahnya. Sifat nakal dan liar nya sedikit keluar. Yeti beranggapan, liar dan genit untuk suami sendiri yang di cintai, bukan hal yang salah. Justru sangat menggairahkan dirinya..



Setelah cairan itu habis, Anto kembali mengambil ancang-ancang. Yeti di dudukkan di pinggir ranjang, dia berdiri lalu.. mulai memajukan batang nya yang masih keras menuju lubang hangat nan sempit.

"Mah.. sekarang aku mau sudahi ya sayang. Aku mau memberikan nafkah batin untuk mu sebagai tanda kasih dan sayang ku. Terima ya mah.."

"Ayo pah.. ini semua untuk mu sayang. Sirami aku.. aku tidak ada halangan apapun sejak aku melahirkan Putra. Aku jujur saat ini, aku polos, tidak pakai alat KB sama sekali. Karena... aku.. mau kamu.. papa ku sayang.. kembali menyirami ladang ini. Aku masih produktif pah. Terserah kamu pah saat ini.. aku sangat senang apapun keputusan mu. Aku siap lahir bathin sayang..."

Anto paham apa artinya kalimat itu. Saat ini memang tergantung pada dirinya. Dia mau anak lagi atau tidak. Dan Anto berkeputusan, semua dia kembalikan pada Yang Maha Kuasa, tapi dia tidak akan menghindari jika ia harus menyiram benih nya di dalam rahim Yeti.

"Ya mah, papa mau menyirami mamah. Mengeluarkan cairan cinta ku di dalam kamu sayang.."

"Hikss.. hikss.. hikkss.. aku.. ba.. ha.. gia. Aku mau.. aku mau pah.. ayo sayang.."

Anto mulai memasuki Yeti.


Satu kaki, kaki kiri Yeti diangkat ke bahu Anto. Otomatis badan Yeti terdorong miring ke belakang. Dengan senyum bahagia Yeti menikmati dan meresapi masuknya dan bersatu nya dirinya dengan Anto..



"Pah.. oohhh.. teruss.. aaihh.. aahh... aku.. bisa gak kuat pah.. nik.. matt.. terusss.. aahh.. oohh... oouugghh... "

"Eehh.. eegghh.. hosshh.. hohh.. uughh.."

clobb.. clobb.. clobb.. clobb.. clobb.. clob..

plok.. plok.. plokk.. plokk.. plokk.. plokk..


Suara beradunya kedua selangkangan itu. Erangan, dan rintihan Yeti lagi menggema di ruangan kamar itu..

Kembali Anto mengayuh dengan gagah nya. Terasa vagina Yeti menerima dengan hangat tiap tusukan dan sodokan batang Anto. Anto mengayuh, makin cepat, makin cepat.. terus.. makin kuat.. kedua tubuh berguncang dengan kuat nya.

Anto ingin menyudahi persetubuhan ini. Dia ingin membawa pasangan nya menuju garis tujuan nya, yaitu puncak orgasme yang di rasakan bersamaan.

croop.. croop.. croop.. croop.. croop..

Ah.. te.. russ.. paaahh.. oohhgghh..


Anto mendekati bibir nya menuju susu montok Yeti. Lalu mulai mencaplok dengan ganas. Mulut nya menghisap dan menyedot-nyedot puncak bukit indah itu.

sruup.. sruupp.. sruupp.. sloop.. srupp..

ah.. ah.. ah.. teeruss.. sedot susu ku.. yang keraasss.. remasss pah.. remass..

Anto terus mengayuh cepat, sedang mulutnya juga tidak mau kalah, menggumuli dan menghisap habis susu itu kiri kanan bergantian. Kenikmatan yang tak terkatakan yang dirasakan Yeti saat ini.

Dan, Anto lalu menarik kedua tangan Yeti ke arah dadanya, kaki nya dia turunkan dari pundak nya. Yeti mengangkang dengan indah nya. Anto sambil memegang tangan Yeti, menegakkan badan nya, lalu mengocok batang nya di lobang itu dengan cepat. Terasa bergoyang seluruh kasur itu.

Anto menusuk cepat, makin cepat.. sangat.. cepaaaatt... daannn...

Aahh... aaahhh... oohhhgghh...

creett.. crett.. crett.. crett... creett..

croot... crott.. croott.. crrott.. croott...


Sepuluh tembakan sperma dengan sukses memasuki vagina Yeti.. dan Yeti dengan mata terpejam lalu mendelik ke atas..

aaaiihhh... aaiiihhh... aaaahhh... aahhh...

hiiiyy... hiiiihh... oooouugghhh... oogghh..


Penuh.. sangat penuh lubang Yeti. Dan perlahan.. merembes keluar dan tak tertampung lagi..

Anto mendiamkan.. mengatur nafas nya. Dua menit kemudian, Anto mencabut penis nya...

plopp..

aaaagghhh...


Sperma itu mengalir keluar, nampak begitu banyak nya sampai mencapai sprei dari kasur spring bed nya itu..



Anto memandang Yeti. Yeti memandang Anto. Tergambar rasa sayang yang tulus di mata kedua nya. Lalu Anto mengwlus rambut Yeti, dan mengecup lembut kening nya. Anto mengajak Yeti untuk tidur di tengah kasur itu. Yeti beranjak ke tengah, Anto menyusul membaringkan tubuh nya di sisi istri nya. Mereka seakan enggan untuk membersihkan cairan cinta mereka yang masih membanjiri kedua kelamin nya, juga keringat yang masih membasahi tubuh kedua nya.

Anto menarik selimut, dan menyelimuti badan mereka berdua. Yeti menghampiri tubuh Anto dan meletakkan kepala nya di dada suami yang sangat dia cintai ini. Anto memeluk istri nya dan mereka tidur sambil berpelukan sangat mesra.




Kita tunggu selanjutnya di Epilog II.


Mohon kritik dan saran ya suhu..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd