Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Masa transisi

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Update !

Itu dia !



Mita


Nian.

Kuhisap sebatang rokokku sambil mengantarnya ke garasi. Aku mengeluarkan motor Nian dari garasiku. Lalu ia menaiki motor dan menstarternya. 'Dahh giiii' ucapnya sambil melambaikan tangannya. Kubalas juga dengan lambaian tangan yang sama. Nian menarik gasnya dan mulai pergi untuk pulang.

Sejenak aku melamunkan Nian sembari menghisap rokokku di depan pagar. 'Memeknya memang mantapp' ucapku dalam hati. Sekejap ku tersadar dari lamunanku, lalu melangkahkan kaki ke dalam rumah. Sesampainya di dalam rumah aku masuk ke dalam kamarku dan mengambil hp ku yang ada di meja komputer. Kulihat ada beberapa notif pesan bbm dari Mita. Kubalas beberapa chat tersebut sambil menyalakan komuputerku. Chatinggku dengan Mita terus berlanjut hingga petang. Tiba-tiba Nian menchatku.
Nian : 'egiiiiii.'
Egi : 'apa ?' Balasku padanya.
Nian : 'soal yang tadi jangan bilang siapa siapa ya gi.'
Egi : 'iya siip an'
Nian : 'oke gi' ucapnya sambil memberi emot cium padaku.
Aku berlanjut chat dengan Nian dan Mita. Tiba tiba terdengar suara seseorang membuka pagar. Aku keluar kamar untuk mengecek siapa yang membuka pagar. Saat kulihat ternyata orang tuaku yang baru datang. Kubukakan pintu garasi rumahku. Setelah mobil masuk dan semuanya turun dari mobil aku kembali masuk ke kamarku dan duduk di depan monitor komputerku.
Ayah : 'kamu gak kemana mana gi?' Tanya ayahku di depan pintu kamarku yang terbuka.
Egi : ' gak ah yah' jawabku singkat.
Ayah : 'tumben' jawabnya sambil menutup pintu kamarku.

Kuambil kembali hpku dan melanjutkan chat ku dengan Nian dan Mita sambil membayangkan kejadian tadi siang saat aku ngentot dengan Nian. Lamunanku tersadar oleh hpku yang bergetar. Muncul notif pesan dari Mita.
Mita : 'gi besok berangkat bareng yaa'
Egi : 'oke taaa' jawabku.
Mita : 'asiikk' jawabnya sambil menyisipkan emot cium dalam chatnya. Lalu chatku berlanjut dengan keduanya hingga tengah malam, mereka pun berpamitan dalam chat sambil memberikan emot cium padaku.
Aku yang belum mengantuk lalu mengambil rokok ku dan menyalakannya. Ku pindahkan posisi dudukku menyender ke tembok kamarku dan mulai melamun.
'Observasiku pada Nian baru sebatas nyoba memeknya, sedangkan observasiku pada Mita sudah sampai melihat kebinalannya diatas kasur' lamunku dalam hati. Kuhembuskan asap rokok dari mulut dan hidungku. 'Persetan dengan observasi,aku hanya ingin menikmati' ucapku sambil mematikan rokokku di asbak dan mulai berbaring diatas kasur.

Ke esokkan harinya aku bangun pukul 9 pagi. Ku ambil hp ku yang ada di pinggiran kasur. Muncul notif chat dari Mita dan Nian yang sama sama ngengucapkan selamat pagi dengan emot peluk. Kubalas semua chat itu dan beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap menuju sekolahku. Setelah mandi aku sarapan di meja makan. Lalu munculah ibuku dari arah ruang tamu.
Ibu : 'baru bangun ?' Tanyanya sambil menyimpan belanjaannya dari pasar.
Egi : 'hehe' jawabku.
Ibu : 'kebiasaan, nih uang kamu buat ke sekolah, ibu ke depan dulu' ucap ibuku sambil menyodorkan uang dan melangkahkan kakinya ke ruang tv.
Sarapanpun selesai. Aku masuk ke kamar mengambil seragam,tas, dan kunci motorku juga hp tentunya. Kulihat hp ku ada notif pesan dari Mita.
Mita : 'udah siap belum gi?'
Egi : 'udah dong ta' balasku melalui chat.
Mita : 'sini atuh gii'
Egi : 'dih gak sabaran banget' candaku padanya.
Mita : 'kangen tau' sambil mengirim tanda cium di dalam pesannya.
'Deg' aku terkejut membaca pesan yang di kirimnya. 'Kangen atau rindu konotasinya lebih condong pada nafsu dan libido' lamunku sambil tersenyum.


Bersambung....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Menarik nih cerita percintaan anak zaman now...Apalagi masih di usia ababil...masa pancaroba.

Ijin ikut membaca ya hu...

Dan berharap cerita nya terus lancar dan semakin menarik, lancar update nya dan bisa TAMAT.

Salam kenal, terus semangat suhu...ditunggu kelanjutan nya.
 
Mita ama Nian ajakin maen bareng gi .. hahaha
 
Update !
Dag,dig,dug Serrrr…

Nian.


Mita.


Cepat aku sadarkan diriku dari lamunan yang di rangsang oleh isi pesan bbm Mita. Lalu dengan cepat ku starter motorku memasukan giginya dan langsung tancap gas menuju rumah Mita. Di persimpangan jalan aku menghentikan sepeda motorku karena lampu penunjuk jalan menunjukan warna merah tanda berhenti. Dalam pemberhentianku di persimpangan jalan aku lirik jam di lengan kiriku. “Duh baru jam 10, masih 2 jam sekolahku dimulai” gumamku dalam hati. “tidittt-tidiiitt” suara klakson motor menyadarkanku, kulihat warna lampu sudah berubah menjadi hijau, dengan cepat kumasukan gigi sepeda motorku dan langsung menarik gas untuk melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa ratus meter dari persimpangan tadi, kupelankan sedikit laju kendaraan ku dan kembali berfikir “ Kalo Mita di pake lagi di gang, jam segini pasti ada yang liat, duh” gumamku dalam hati. Namun segera kumantapkan hatiku. “Apapun yang terjadi, bodo lah” umpatku dalam hati lalu ku tarik kembali handle gas motorku dan melanjutkan perjalanan ke rumah Mita.
10 menit kemudian aku tiba di depan gang rumah Mita. Kuambil hpku dari dalam celana seragamku. Lalu ku kabari Mita.
Egi : “Ta aku udah di depan gang nih.”
Sambil menunggu balasan dari Mita, kumajukan sedikit sepeda motorku dari gang rumah mita menuju sebuah minimarket yang tak jauh dari gang rumah Mita. Kustandarkan motorku dan mulai melangkahkan kaki menuju ke dalam mini market tersebut untuk membeli sebungkus rokokku yang memang sudah habis. “ Darrrrrrrrr” suara perempuan mengagetkanku beserta tepukan tangannnya. Lalu ku toreh ke belakang dan ternyata perempuan itu adalah Nian.
Nian : “Meni lebayy, sampe ngegurubug gitu” ucapnya sambil tersenyum manis.
Egi : “ euuhhhh, reuwas tau” ucapku dengan nada yang sedikit menyalak.
Nian : “ Hihihi, maaf egiiii” sambil mengelus lenganku dan tersenyum manis lagi.
Aku hanya memandang dia sebentar lalu memesan pesananku ke kasir. Tak lama kemudian sebungkus rokok pun diberikan begitu pula dengan uang yang harus ku bayar saat itu juga. Setelah selesai aku langsung keluar dari minimarket tersebut sambil membuka bungkus rorkok ku mengambilnya sebatang dan langsung menyalakannya. Kemudian Nian pun ikut muncul dengan sekantong keresek belanjaan. Dari isi barang belanjaannya sudah dapat di pastikan bahwa Nian sedang dalam tugas berbakti pada orang tuanya.
Nian : “ Cieee nungguin MIta nih “ ucap Nian sambil mencolek lenganku .
Egi : “hehe” tawaku malu pada Nian
Lalu Nian mendekat sambil berbisik “Rumah ku kosong loh, hahahah” ucapnya sambil tertawa.
Egi : “bodo” ucapku sambil menghisap kembali rorokku.
Nian : “bener nih gak mau?” ucapnya dengan nada menggoda.
Egi : “Yaudah ayo deh” ucapku padanya.
Nian : “Huuuuu, mesum, gak jadi dirumahku ada mamah, hahaha” ucapnya tertawa mendengar jawabanku.
Egi : “hmmmmm” sambil mengehembuskan nafas.
NIan : “dah aku duluan ya Gi, nanti aku chat ya”
Egi : “Bodo” jawabku ketus.

Nian lalu melangkahkan kakinya keluar dari halaman minimarket dan masuk ke arah gang Mita. Ku hisap kembali rokokku sambil mengambil hp di saku celana. Kunyalakan hpku namun belum ada balasan dari Mita. Lalu ku coba menelfon Mita, namun tetap tidak diangkatnya.
Kulempar rokok ku ke bawah dan menginjaknya. Sambil menghembuskan nafas dan dibarengi dengan asap yang keluar melalui hidungku. Tiba-tiba hp ku bergetar, segera ku lirik layar hp ku. Ternyata Mita membalas chatku.
Mita : “Kamu di depan gang kan ?”
Egi : “Iya”
Mita : “Motornya parker aja di minimarket gi, kamu tar masuk ke gangnya jalan kaki, lurus terus nanti begitu mentok kamu belok ke kiri terus lurus lagi ya, tar aku tunggu di depan rumah gi”
Egi : “Oke”
Segera ku langkahkan kaki ku masuk ke dalam gang dengan hati yang berkecamuk. “Duh Mita”. Setelah beberpa meter dari ujung gang. Kubelokan langkahku ke kiri. Langkah kulanjutkan sampai jarak sekitar lima rumah, kulihat Mita melambaikan tangannya. Dari jauh kuperhatikan Mita. Mita sudah berpakaian lengkap dan rapih dengan rambut yang masih basah. Tiba di depan pagar rumahnya, Mita langsung menarik lenganku masuk langsung ke dalam rumahnya. Sebelum masuk aku sempat melepas sepatudu terlebih dahulu di depan pintu rumahnya.
Mita : “Maaf lama gi, tadi aku mandi dulu” ucapnya sambil memutar badanku lalu menutup pintu rumahny.
Egi : “Gapapa Ta, santai aja” ucapku padanya.
Lalu Mita melangkahkan kakinya mendekatiku dan lengannya memeluk pinggangku.
Mita : “Aku kangen gi” ucapnya dengan nada yang manja.
Egi : “Sama Ta” ucapku padanya dengan nada yang biasa.
Mita : “ Kekamar yuuu” ucapnya sambil melepas pelukannya dan langsung menarik tanganku.
Egi : “Bentar Ta, orang tuamu mana?” ucapku padanya.
Mita: “ Mamah ku lagi ke koperasi, ayahku ya kerja” ucapnya sambil kembali menarik lenganku.
Lalu kami melangkahkan kaki menuju kamar Mita. Sesampainya di depan kamar Mita, Mita membukakan pintu kamarnya dan mempersilahkan ku masuk terlebih dahulu. Setelah aku masuk Mitapun mengunci kamarnya dan berbalik memandangiku. “Duh binalnya” ucapku dalam hati sambil tersenyum. Ketika kami berdua saling menatap Mita dengan sendirinya melepaskan kancing demi kancing seragamnya. Setelah terlepas. Iapun menggantungkannya di tembok. Kemudian Mita mendekatiku dan langsung memeluku. “Cup” kamipun langsung beradu lidah dengan penuh hasrat. Tak lama Mita melepas ciumannya dan berbisik padaku “ Lepas dulu seragamnya yanngg” ucapnya lembut di telingaku. Kulepaskan pelukanku dan mulai melepaskan seragam putihku dan meletakannya di lantai. Tanpa lama, kudekap kembali Mita dan kembali menciumnya dengan nafsu. Ku dorong tubuh Mita ke arah kasurnya. Mita pun ambruk dalam posisi yang terlentang. Sekejap kupandangi tubuh Mita yang terlentang di atas kasur. Ia begitu sexy dengan menggunakan tanktop hitam ketat yang membuat toketnya yang terbungkus bra tercetak dengan jelas. Tiba-tiba Mita berkata “ Ayo, sayaaaang” sambil mengankat kedua tangannya. Aku yang langsung tersadar, seketika itu juga mendekati tubuhnya dan langsung menindih Mita. “Cupp” kembali kucium bibirnya yang mungil itu. “ahhhh. Mmmph” MIta sudah mulai mendesah. Tanganku mulai bergerliya ke arah toketnya. Tanpa lama aku langsung ku remas toket Mita. “mhhhhhhh, mmmph” Mita kembali mendesah dalam ciumanku. Bosan dengan bibirnya, kulepas ciumanku dan langsung menuju ke arah lehernya. “Cup, cup, cup” kuciumi lehernya dengan gemas, tak lupa tanganku ikut meremas kedua toketnya yang bulat. “ahhhh Egiiii” desah Mita sambil meremas remas kepalaku.

Ku turunkan ciumanku dari lehernya menuju ke arah toketnya. Kusingkapkan tali tanktop dan juga tali bra nya turun ke arah perutnya. “emmmph, arrrrghh, uhhhhhh, Egii” Desah Mita sembari meremas remas kepalaku saat aku mulai menjilati puting toketnya. Ciumanku di toketnya kulakukan secara bergantian kiri dan kanan. Mita mulai bergerak menggeliat sambil tetap meremas kepaku. “arrrgh egiiiii, emmphh” desah Mita. Di sela-sela mengerjai toketnya Mita, ku rubah posisi tubuhnya yang terlentang menjadi menyamping ke kanan. Setelah posisi tubuh Mita menjadi menyamping ku gerakan tanganku untuk menyingkapkan rok dan cd nya untuk menyentuh vaginanya. Dalam sekejap tanganku berhasil meraba vaginanya yang ternyata sudah basah. “uhhhh, egiiii” desahnya ketika jariku berhasil menyentuh vaginanya. Basahnya vagina Mita membuat aku tak tahan ingin segera ngentotin Mita. Maka langsung ku gerakan tanganku menuju arah klitorisnya dan langsung menggesek gesek klitorisnya dengan cepat. “ahhhhhh,ahhhhhh, egiiiii” desah Mita merasakan gerakan tanganku yang tiba-tiba bergerak cepat. Mitapun tiba-tiba menggerakan tangannya ke arah kepalaku, di genggamnya kepalaku lalu diciumnya bibirku dengan penuh nafsunya. Ku gerakan juga tanganku yang lainnya untuk menggerayangi toketnya. Gerakan tanganku di vaginanya ku percepat. Tiba-tiba Mita melepas ciumanku dan mendesah “uhhhhhhhhh, egiiiiiiiii” sambil meremas kepalaku. “errrrrgh, egiiiiii” desah Mita di barengi dengan vaginanya yang mengeluarkan cairannya menandai Mita mencapai klimaks pertamanya. Kuhentika seluruh kegiatanku dan memandangi tubuhnya. “Garap lagi’ ucapku dalam hati. Tiba-tiba aku tersadar oleh Mita yang mengelus kontolku dari luar celanaku. “Ayo sayaang “ ucapnya dengan nada yang menggoda. Mita mulali menggeser posisi tubuhnya mendekati kontolku. Mita membuka resleting celana seragamku. Sesekali ia menggodaku dengan meremas remas kontolku. Tak lama kemudian Mita mengeluarkan kontolku yang sudah berdiri tegak. Mita mencium kepala kontolku, lengannya mulai mengocok kontolku keatas kebawah. “Gede gii” ucapnya sambil menatapku dengan wajah yang sudah memerah. “sepongin dong ta” pintaku padanya. Tanpa menjawab Mita langsung memasukan kontolku kedalam mulunya yang mungil. “slruup,slruup” Mita mulai menggerakan kepalanya naik dan turun. Kulihat mulut Mita hanya masuk setengah dari kontolku ke dalam mulutnya. “erghhh” erangku menikmati kuluman Mita yang agresif. Sepongan Mita terus berlanjut. Tak lupa ia juga menjilati batang kontol ku yang sudah tegang maksimal. Sesekali ia hanya mengocok kontolku sembari menatapku dengan wajah yang memerah dan kembali melanjutkan lagi kuluman pada kontolku. “uhhhhh” desahku saat Mita tiba-tiba menyedot kontolku dengan kuat. Aku yang mulai tak tahan langsung mencabut kontolku dan berpindah posisi. Kali ku posisikan tubuhku di depan tubuh Mita dengan gaya missionaris.
“Blesss” dengan sekali tusukan kontolku masuk ke dalam vagina Mita. “ uhhhhhhh, egiiiiiii” desahnya manja ketika kontolku masuk ke dalam vaginanya. Kugerakan kontolku perlahan-lahan “uhhhhh,uhhhhh,uhhh, sayaaaanggg, uhhhhhhh” Mita mulai mendesah sambil memejamkan matanya dan menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Melihat Mita yang mulai menikmati persetubuhan ini, aku ingin kembali melihat seberapa binal nya Mita. Ku arahkan kedua tanganku menuju toketnya. Langsung ku remas sambil meningkatkan irama sodokan kontolku dalam vaginanya. Mita pun ikut merespun dengan menatapku dan memegang kedua tangan ku sambil mendesah “ Uhhhhhhh, iyaa, egiiii, arrrrghhhhh” dalam desahnya itu Mita juga ikut menggoyangkan pinggulnya seirama dengan sodokan kontolku. Bosan hanya menraba, kuturunkan tubuh dan kuarahkan kepalaku untuk menjilati kedua toketnya yang sedaritadi bergerak naik turun seirama dengan sodokan kontolku. “Uhhhh, sayaaaaaangggg, auwwwwwwwh” desah Mita sambil menjambak kepalaku. Tiba-tiba goyangan Mita menjadi lebih mendominasi daripada sodokan kontolku “errrrrggggh sayaaaaangggggggg, enaaaaaaaakk” desah Mita di barengi guyuran carian hangat diatas kepala kontolku. Kutekan kontolku dalam dalam dan diam tak bergerak.
Sekejap kupandangi tubuh Mita yang begitu sexy. Meskipun tidak telanjang bulat. Toketnya yang naik turun seusai irama nafasnya dan juga wajahnya yang berwarna putih kemerahan membuat nuansa sexy ini sangat tergambarkan.
Aku yang belum mencapai klimaks langsung kembali menyodok vaginanya dengan kontolku. “Uhhhhhh, egiiiiiii, auhhhh” desah Mita saatt aku kembali menyodok vaginanya yang sudah sangat licin dengan cepat. “plok, plok, plok” suara peraduan kontolku dengan selangkangan Mita. Sambil menyodok vaginanya, aku mulai mendekatkan bibirku ke bibir Mita untuk menciumnya. Mita yang sudah paham langsung mencaplok bibirku dengan penuh nafsu. “mmmmphhh, emmmmmhhh,emmmmmh” desah Mita yang terhalang bibirku.Mita mulai memeluku dengan erat dan mencimku semakin ganas, goyangan pinggulnyapun kembali menjadi. “Dia mau klimaks” ucapku dalam hati. Sekali tarik kucabut kontolku dan kulepaskan kontolku dari vagina Mita. “ Ko dicabut sih yang” ucapnya padaku dengan nada yang memelas. Aku tak merespun pertanyaan Mita. Ku sodorkan kontolku ke mulut Mita. Mita menyambut sodoran kontolku itu dengan seponganya yang lembut dan sesekali kontolku di kocoknya.

Mita : “yang masukin lagi ya” ucap Mita sambil mengocok kontolku.
Egi : “sepongin dulu dong yang” jawabku sambil mengelus pipinya yang memerah.
“arrrrgghhhh”esahku ketika Mita mulai kembali menyepong kontolku dengan irama yang cepat. Sepongan Mita yang cepat membuat diriku gusar. Aku khawatir klimaks. “plop” suara kontolku saat ku cabut dari mulut Mita. “nungging ta” ucapku pada nya.
“iya ayo giii” ucap Mita sembari langsung memposisikan tubuhnya menungging. “Sleb” sekali dorongan kontolku berhasil masuk dalam vaginanya. “auhhhhh, sayanggggg, enakkkkk” desahnya saat menikmati tusukan kontolku di dalam vaginanya. “Plak,plak,plak” suara beradunya kontolku dengan bongkahan pantat Mita yang bulat. “ Uhhhhhh, penuh yanggg, gedeeee, auhhhhhhh” desahnya menjadi saat ku tekan- tekan kontolku ke dalam vaginanya. Gerakan sodokan ku yang pelan namun ku tekan sedalam munggkin kontolku ke dalam vaginanya. Membuat Mita terpejam keenakan. Berkali-kali pula ia mendesah untuk mengungkapkan kenikmatan yang ia dapatkan.

Kupercepat sodokan kontolku. “plak,plak,plak” suara beradunya kontolku dan pantat Mita. “Auhhhhhhh, enak sayaaaaang, enakkkk” desah Mita. Kuarahkan lenganku untuk menggapai toket Mita yang berayun-ayun dengan bebasnya. Kuremas kedua toketnya yang besar itu. Kutarik tubuh Mita ke belakang agar dapat ku cium bibirnya yang sedari tadi mendesah. “emmmh,emmmmmhhh” desah mita saat bibirnya diciumku. Tiba tiba Mita melepas ciumanku dan menungging kembali seperti awal sambil mendesah “Uhhhhhh, sayaaaang ayoooo, aku mau keluarrr”. Ku penuhi permintannya, sodokan kontolku percepat hingga mitapun kembali mendesah “enaakkk sayaaaaaaang” sambil tubuhnya bergetar dan ambruk.
Kali ini aku tidak membiarkannya untuk menarik nafas. Kubalikan langsung tubuhnya ke dalam posisi terlentang. Ku buka paha Mita dan “bless” langsung ku masukan kontolku dan menyodok vaginanya dengan irama yang cepat. “auwwwwwh, sayang sebentar, auuuuu” desah Mita saat ku sodok kembali vaginanya. Bukan ku jawab ucapannya, namun ku arahkan kepalaku untuk menjilat putting toket Mita. “ahhhhhhhh, sayaaaaang, uhhhhhh” desah Mita. Mita memeluku dengan sangat erat. Ku hentikan aktifitasku di toketnya lalu mengarakan bibirku ke bibir Mita. “cup” ciuman ku dengan MIta kembali terjadi “ emmmph, emmmmph” desah Mita dalam ciumanku. Ku cabut ciumanku dan mengarahkannya ke lehernya. “Uhhhh, sayang cepetan keluarin yang, keluarin” ucap Mita sambil mendesah. Ku hentikan ciumanku di lehernya lalu fokus menyodok vagina Mita. “uhhhhh, uhhhhh, sayang jangan cepet cepet, auuuuuuu” desah Mita. Namun tidak ku hiraukan permintaannya, ku sodok secepat mungkin vagina Mita. Lengan Mita tiba-tiba menggenggam dengan erat lenganku, bukan hanya itu Mita juga melingkarkan kedua kakinya di punggungku sambil mendesah “ sayangggg, ampunnnnn, aku keluar lagi, auuuuuu” desahan Mita di barengi dengan tubuhnya yang bergetar. Vagina Mita kembali basah oleh cairan vaginanya. Aku yang ingin klimaks juga tidak mengurangi kecepatan sodokan kontolku. “ Uhhhhhh, ampun , sayaaang” desah Mita. “ bentar tagi ta” ucapku sambil menyodok kontolku dengan irama cepat. “auuhhh iya sayaanggg, ayoooo keluarin sayang keluarin” desah Mita sambil tangannya mencengkram sprei kasurnya. “Uhhhh taaaaaa”, “plop” suara kontolku yang tercabut dari vagina Mita. Segera ku arahkan kontol ku ke toket Mita. Kuposisikan kontol ku di belahan toketnya sambil mencengkram kedua toket Mita dengan tanganku. Kusodok beberapa kali kontoku di toketnya dan “croot, croooot,croooot” enam tembakan spermaku mendarat di leher dan dagu Mita. “ Uhhhhhh” desahku saat spermaku keluar.






“tok, tok, tok” “Nengg, Nenggg” terdengar suara perempuan yang mengetuk pintu kamar Mita. Aku menatap Mita.
Egi : “Siapa Itu?” sambil ku turun dari tubuh Mita dan mencari pakaianku.
Mita : “Ibuku gi” ucapnya terbangun dari posisi tidurnya.
“Deg” aku panic dan bingung tak tau harus berbuat apa.

Bersambung...........
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd