Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

MATAHARI
SATU JENGKAL






BAB 14
PERJALANAN YANG EDAN


Perjalanan menuju Cirebon kota di Utara Jawa Barat ini lumayan berat lah….
Ada beberapa perbaikan jalan di sepanjang tol Cipularang dan Tol Cikampek - Cirebon (sering disebut Cipali)…
Kecepatan rata2 hanyalah 40 km/jam jadinya euy…
Tapi lumayan lah daripada lewat jalan biasa…
Ada berita cadas pangeran longsor soalnya…

Kami menikmati perjalanan ini dengan sepenuh hati…
Ha ha ha…
Anggap saja ini perjalanan romantis kekasih lah…
Bukan sepasang sih…
Apa coba sebutannya…
Kadang aku mikir juga sih…
Orang2 tuh mikirnya bagaimana ya dengan keadaan kami ini ?

Punya calon istri 2 sekaligus saja jarang2 terjadi, lagipula selalu dibumbui pertengkaran lah…
Ada adegan jambak2an antara wanitanya…
Macam2…

Lha aku?
Punya 6 calon istri sekaligus…
Pintar2 sexy2 cantik2 kaya2 dan luar biasa berkelas…
Semuanya rukun pula…
Ha ha ha…
Pasti deh mikirnya pake pelet lah…
Logika kaya apapun ga masuk…

Ini jalan berdua dengan wanita cantik kembar lagi bener2 luar biasa…
Sinta dan Santi sepanjang jalan melakukan review semua hasil pekerjaan mereka…

Aku ?
Seperti biasalah…
Sopir saja lah cuma kadang2 nimbrung…
Berangkat jam 5 pagi, membuat kami memang melupakan sarapan di rumah…
Takut terlalu siang sampai Cirebonnya...

Pukul 8 lewat sedikit kami sdh di lokasi batik Trusmi yang terkenal itu…
Disambut langsung oleh pemiliknya yang merupakan pasangan suami istri teladan…

Masih muda lagi…
Berprestasi nasional dan internasional…
Luar biasa memang…
Saat ini memang jamannya kaum muda sih…

Ha ha ha
Yang sudah tua jangan stress lah…
Fokus saja pada jalannya dan pada pembinaan generasi penerus…
Siapa tahu bisa punya anak atau keponakan yang prestasinya mengalahkan pemuda2 tadi…
Atau mengalahkan kaum2 tua yang sudah lama bercokol….


***

Aku memang agak menarik diri, kubiarkan Santi dan Sinta mengungkapkan masalah yang ada….

“Bapak ibu, mohon maaf sebelumnya, kami kemari untuk bertanya kenapa bapak ibu membatalkan keikutsertaan usaha bapak ibu di tempat kami?
Bukan apa, kami kaget saja kok bersamaan ya waktunya dengan pengusaha2 kecil lainnya ?”

“Duh neng….
Mana mungkin kami membatalkan keikut sertaan kami neng, ajakan usaha dari Neng berdua itu kesempatan luar biasa bagi kami neng…
Bukannya neng yang membatalkan secara sepihak keikutsertaan kami….”

Blaarrrr….
Seolah petir menyambar…
Pernyataan beliau sangat menggemparkan bagi kami…
Ada yang bermain dengan kami rupanya…

“Mmm… begitu ya pak, bapak mendengar dari siapa ya ? Soalnya Santi dan Sinta rasanya ga pernah membatalkan keikutsertaan usaha bapak..
Kalau boleh bertanya bagaimana ceritanya bapak?”

“Mmm gitu ya, aneh saja soalnya…
2 hari yang lalu ada utusan kemari bu…
Mengaku diutus oleh bapak Budi Garam Asem langsung…
Penampilannya perlente neng, bawa mobilnya juga BMW keluaran terbaru bersama sopirnya yang pake seragam perusahaan neng

Beliau membawa surat kuasa dari pak Budi langsung neng dan meminta maaf sebelumnya kalau kami ternyata tidak jadi diikut sertakan dalam bisnis bapak Budi…”

Mmm fix…
Ini sabotase….
Bukan main2, soalnya pake menggunakan cara2 kriminal model begini…
Mmm…

Secepatnya aku coba mendeteksi anasir2 negatif sekitar kami…
Mmm.
Ternyata di belakang pintu kamar di depan kami ada 2-3 orang yang terlihat nguping pembicaraan kami…
Ha ha ha…
Lu main gua main jugalah…
Lu jual gua belilah…

Aku menulis di buku catatanku
“Bapak saya adalah Budi Garam Asem, ternyata bapak tertipu, dibelakang bapak ada kamar siapa ? Saya lihat ada yang berusaha nguping pak”

Sambil aku serahkan catatanku dan ballpoint nya dan memberikan kode agar beliau membaca aku berbicara kepada beliau…

“Bapak, ibu, kami sangat mengharapkan agar bapak dan ibu bisa bergabung dengan kami pak, Ibu Gubernur malah yang minta kami memasukkan usaha bapak dan ibu…
Sebaiknya kalau bapak tak berkenan ga usah macam2 bapak bikin cerita..
Bisa2 bapak kami ancam pidana karena menyebar berita bohong….”

“Eh….
Bapak ini kalau ga mau ngajak2 ya ga usah ancam2 lah…
Da memang orang kaya suka macem2 da”

Sambil membentak2 saya beliau menulis
“Di kamar belakang saya adalah tamu masih orang yang kemaren ngaku2 suruhan bapak”

Mmmm
Ha ha ha
Sambil menulis aku towel Santi dan Sinta



“Bapak, Santi ga masalah kok pak kalau bapak ga mau ikutan di bisnis kami cuma kami akan kirim nota keberatan ke perusahaan bapak, biarlah pengacara kami mengurus tuntutan atas kerugian yang bapak timbulkan”

“San sudah… ga perlu diperpanjang lagi…
Ini sudah perusahaan kecil pake belagu lagi…
Kita pulang saja”
Aku berkata sambil mengedipkan mataku…
Kuserahkan tulisan di catatanku...

“Bapak tetap siapkan utk ditempat kami, nanti saya akan kirim orang seolah dari tempat lain utk memborong barang2 bapak…
Pokoknya bapak tahu jadi saja…”

Si Bapak tersenyum …

“Silahkan kalau bapak mau pulang, saya juga ada keperluan pak, ibu maafkan kekasaran kami”

Sambil pura2 marah kami pulang…
Diantar si bapak dan ibu dengan seolah rikuh akan kejadian marahnya kami….

Masuk….
Umpan sdh ditebar…
Tinggal menunggu siapa yang makan…


***

Tinggal yang Tasikmalaya…
Namun sebelumnya aku kasih umpan berikutnya…
“San, jadi lapar sayanya euy, makan yuk di Rumah makan ****** disana satenya enak”

“Ayuh lah kang….
Hi hi hi
Mas Budi kalau marah2 suka lapar euy hi hi hi”

Kami bicara lirih seolah berbisik tapi kami yakin mereka sudah mendengar dengan jelas…


***

“Mmmmm San kira2 siapa ya yang dibalik ini semuanya ?”

“Kayaknya kalau melihat getarannya seolah sama dengan orang2nya yang mencoba memperkosa kami dulu mas…..”

“Mmmm dendam kali masuk penjara….”

“Cuma aku kok ga yakin cuma mereka saja ya…
Dibelakang mereka pasti ada yang ngatur

Oh iya…
Ilmu lumpurnu bisa sampai berapa lama beraksi?”

“Iiih….
Ilmu lumpur…..
Tanah air mas….
Hi hi hi iya sih kalau dicampur jadi lumpur
Eh ada gening yang jurusnya lumpur sawah mas”

“Eh…
Maksudnya gimana tah itu?”

“Yang kena jadi lembek saja mas…
Kaya lumpur sawah ototnya…
Ga bisa bergerak kenceng2 lemes saja tapi ga berbahaya ke jiwanya”

“Ha ha ha…
Cocok…
Nanti kamu kasih doble saja ya….”

“Double bagaimana mas ?”

“Ya paket doble lah…
Sekaligus berdua kamu sikat nanti….
Arahin saja ke Mas pukulannya pas nanti mas dipukuli ya”

“Eh mau main sandiwara kah ?
Hi hi hi hayu mas….
Dah lama Santi dan Sinta Ga guyonan”


***

Makan di rumah makan kegemaran memang luar biasa…
Satenya mantap…
Ada nasi lengkonya top deh…
Habis 2 piring akunya….

Sate 20 tusuk….
Ha ha ha…
Pokoknya kenyang deh….

Enak2 pegang perut kekenyangan…
Ada serombongan orang datang menghampiri…
Tanpa ba bi bu…
Main hantam saja

Gubrakkk…

Pukulan tendangan datang bertubi2…
Masuk semuanya…
Geli2 dikitlah…
Ha ha ha ha…

Ga puas memukuli aku di kursi…
Aku diseret keluar menuju parkiran mobil…
Lagi2 rame2 aku digebukin…
Aku tersenyum sendiri…
Benar2 ingat masa lalu ku…

Ha ha ha….

Santi dan Sinta terpaksa menutup mulutnya saking gelinya…
Saking ga kuatnya nahan geli…
Mereka berdua sampai bergetar tubuhnya pengen ketawa …

Ha ha ha…
Drama yang bagus…
Soalnya orang2 melihatnya mereka berdua menangis sampai terduduk begitu melihatku dipukuli…

Lagian ga masuk akal juga khan kalau mereka tertawa temannya dipukuli ?

Ha ha ha….
Aku bangkit berdiri ketika yang mukuli aku sudah kecapaian….

“Ayo…
Pukul lagi aku kalau berani…
Aku akan panggil polisi…
Aku kejar kalian sampai mampus…”

Aku berteriak sambil pura2 sakit…
Kuberi kode ke kedua kekasihku….

Mereka berdua serentak bilang
“Jaaaangggaaaannnnn”
Sambil tangannya seolah menahan padahal itula pukulan inti tanah dan inti air yang diarahkan kepadaku….

Keenam orang yang tadi mukulin aku jelas2 marah dengan tantanganku…
Serentak kembali memukulku tepat aku menerima pukulan Santi dan Sinta…

Dengan sedikit trik dari ilmu kethek ketulup dan rangkaian ilmu penyatu…
Aku salurkan pukulan Santi dan Sinta yang sdh bergabung menyatu dengan ilmuku kepada orang2 yang memukuliku…

“Aaduuh… Tioloong toloong …
Aku pura2 kesakitan dan mencoba bangkit dari keroyokan tersebut…
Kemudian berlari tergopoh2 menuju mobil…
Santi… Sinta…. Ayo pergi….
Ada orang gila disini”

Serentak Santi dan Sinta menuju mobil dan kami secepatnya berlalu meninggalkan kegemparan disana…

Bukan apa, orang2 yang memukuliku tiba2 lemas tak berdaya…
Mereka bangkit dengan malasnya…
Jalan sempoyongan seolah kehabisan tenaga…
Melihat itu…
Orang2 yang simpati kepadaku…
Rame2 memukuli mereka
Menendang memukul dan membanting…
Sudah lemes remuk lagi…
Ha ha ha…
Syukurin…

Setidaknya 3 bulan mereka akan begitu…
Plus 1 bulan akibat patah2 tulang dipukuli rame2 oleh orang2 di sekitar restoran…
Orang2 itu, termasuk pegawai restoran kasihan dan malu karena terlambat menolongku…
Kekesalan dan rasa jengkel itulah yang membuat mereka tidak tanggung2 memukuli mereka yang memukuli ku…

Karma berjalan…
Ha ha ha…

Kami bertiga terbahak2 melihat itu…
Asli tidak akan pernah ada yang menyangka bahwa tadi mereka kami kerjain…
Kami bermain drama begitu bagusnya…
Pake Santi dan Sinta nangis2 segala saking lucunya sampai benar2 keluar air mata tadi…
Ha ha ha…


***


Apapun kami akhirnya paham…
Tak semuanya senang dengan usaha kami…
Bahkan terbukti ada yang menjegal dengan kekerasan segala…

Tasik malaya masih jauh…
Masih beratus kilo lagi..
Setidaknya 3 jam perlu waktu kesana…
Tapi kami musti bergegas…

Kejadian telatnya aku mencapai Renata di Husein mengakibatkan aku belajar banyak meramu ilmu2ku kembali agar bisa melakukan pekerjaan di dunia nyata…

Setelah berdiskusi sebentar…
Kemudi aku serahkan pada Sinta…
Santi duduk di depan..
Dan aku turun dari mobil...
Mempraktekkan gabungan antara ilmu dikejar asu dan numpak angin…

Numpak Angin adalah ilmuku modifikasian dari numpak mimpi…
Tapi didunia nyata…
Seolah aku bisa berlari seperti menaiki angin sebagai medianya…
Biasanya medianya adalah getaran mimpi…
Sekarang medianya adalah gerakan angin…

Hampir sama dengan sapu angin kalau ga salah, bedanya aku bisa ada dua…
Satu bagian di depan mendeteksi keberadaan musuh scanning lah istilahnya…
Satu bagian wadagnya dibelakang dengan kecepatan angin menyusul datang.

Arah yang kami tuju adalah pusat kerajinan bambu di tasik yang sudah terkenal pula…
Ternyata disana sama dengan di Cirebon…
Ada orang2 ditanam disana untuk merusak bisnisku…
Setidaknya ada 6 orang yang gagah2 dan lugas dalam bergerak…

Kalau tadi di cirebon yang kuhadapi preman dan sekelasnya…
Ini kelas mafia…
Professional…
Sepertinya juga berilmu…
Bukan saja ilmu wadag, melainkan juga ilmu bathin….

Takut salah mengenali kawan atau lawan…
Aku tarik saja satu jiwa yang memiliki ilmu bathin untuk berdialog…

Mmm…
Tasik bakalan membara ini


***

Ha ha ha ha….
Berhenti dulu ya lur…
Cape euy…

Ha ha ha…
Ulah amuk2an kitu atuh…

Kwkwkwkw
Tak baik marah2 bisa cepet sadar dari edannya soalnya…
Kalau ga edan ya ga bahagia lur…


Kwkwkwkwk

Salam Edan E
 
tak sawang disik teko adoh jek bud.... Wes bener durung ilmu iki, salah engkok tak koreksi disik yo, tak nginguk sawah disik, kangen ambek bu sumarna

Kalem we...
Pokok e akhir minggu iki tak gelontor kabeh wes...
Sesekali nyenengke awakmu

Melas soal e

Ha ha ha
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd