Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

Hadoooooh... kok ngintil terus seh? Gak ada kontrakan lagi yang aman buat ngumpet. Wakakakk. Padahal di sini enak, bisa edan, hidup tanpa beban. Wkwkwkk
Pej sudah mau mentok kepala 4 kok ga ndang di apdet sing legi lan legiit laah koyo nting nting,,,hayoo ndaang mbalek nang rogone maneh,,ra usah belajar rogoh sukmo ngedan mode: on
 
MATAHARI
SATU JENGKAL






BAB 16
JAWABAN JALAN KSATRIA




Sore menginjak malam aku baru sampai Rumah…
Berita tentang keberingasan warga tersiar luas…
Hampir semua TV nasional maupun regional menyiarkan…

Luar biasa animo masyarakat untuk mengetahui latar belakang dibunuhnya setengah kampung di Tasikmalaya…
Tidak saja pembunuhan…
Ada pemerkosaan bahkan perampokan atau lebih cocok disebut penjarahan…

Nama aki juling disebut2…
Latar belakangnya diungkit2…
Kemampuannya…
Kejahatannya bahkan kebengisannya…

Diberitakan pula bagaimana kepolisian merasa bingung hendak mengusut kasus tersebut karena saksi korban tak ada yang mau bicara…

Saksi2 lain malah membuat kacaunya kisah ki juling ini…


***


Kami menonton berita sambil makan malam…
Tiara dan Wanda menundukkan kepalanya…
Santi dan Sinta masih terdiam membisu bahkan sejak dari tasikmalaya tadi…..

“Budi, bisa kamu jelaskan peristiwa di TV ini ?”

“Oh itu bu?
Itu adalah peristiwa balas dendam terhadap aki juling yang suka menekan penduduk…
Membunuh…
Memperkosa anak didepan bapaknya…
Memperkosa istri di depan suaminya…
Merampok dan menjarah harta penduduk…”

“Mmmm…..
Ibu paham soal itu….
Lantas kenapa kamu menjadi dalangnya ?”

“Oh soal saya terlibat bu…..?

“Itu bu ya….
Mmmm gimana ya jelasinnya ?

Pertama nih bu, masalah keamanan acara yang kurang beberapa hari lagi…
Orang macam Aki Juling ini kalau ada 2 saja berpotensi mengancam acara pembukaan…
Budi ga mau ambil resiko, kadang susah diterima oleh ajaran ibu, tapi menurut pemikiran budi lebih kecil masalah lebih baik.
Benalu harus disingkirkan sejak awal mula
Orang seperti Aki Juling ini harus disingkirkan segera tanpa basa basi, sebab taruhannya sangat besar.

Kedua, orang macam Aki Juling ini luar biasa culas dan keji, semua yang ada pada dirinya berbahaya. Tanpa punya ilmupun berbahaya karena keculasannya.
Dengan mudah beliau membawa2 nama Abah, bahkan kalau dibiarkan bercerita dia akan bawa2 nama ibu pula sebagai sosok dibelakang dia..”

“Eh bawa nama ibu ?”

“Ya bu, dia hampir saja berucap bahwa yang dibelakang dia adalah Anggrahini Dyah Pitaloka, seolah semuanya itu diperbuatnya atas dasar semua untuk kebaikan ibu. Budi ga sanggup mendengar dari mulutnya kata2 kotor dan keji itu…
Makanya sebaiknya dibungkam saja….”

“Eh, kenapa dia tahu nama ibu ?”

“Itulah bu….
Hampir semua orang tahunya nama ibu adalah Dyah Astuti..
Itulah yang Budi tak tahu, darimana dia tahu nama ibu sebenarnya, bahkan Budi sendiripun tahunya dari Si Abah kala menyebut nama itu adalah nama Ibu sebenarnya…..

Itulah kenapa orang macam begini mending dihilangkan saja bu…
Mulutnya sangat amat busuk dan berbahaya meski tubuhnya lemas tanpa ilmu”

“Mmmm….. Ok, alasan lainnya…?”

“Alasan ketiga …..
Mmm…
Sebenarnya alasan Utamanya bu

Begini bu…
Rupanya kasus Cirebon tak membuat mereka jera dan mengulanginya dengan lebih keji di Tasikmalaya…
Artinya, mereka memang harus digebug bu….
Atau setidaknya diperingatkan secara keras…

Peristiwa ini adalah pengumuman..
Bahwa aku tidak akan main2 kalau ada yang merusak keluargaku, bisnisku….

Seperti yang ibu pesankan, bahwa masa depan keluarga besar ini ada di tanganku, dan aku tak akan pernah main2 dengan itu…

Siapapun yang menghalangi dan merusak atau berusaha menghancurkan keluarga ini akan berhadapan denganku…

Untuk urusan satu ini, aku tak akan pernah memberi ampun…

Semua ini adalah pengumuman terbuka bagi yang hendak main2 denganku…
Pembalasan selalu lebih kejam…
Kalau ada yang menyerang aku akan lumat dengan lebih kejam…

Itulah yang aku ingin umumkan kepada semua yang berniat mengganggu keluarga ini…”

Ibu tersenyum bangga mendengar semua alasan2ku, seolah beliau merestuinya, bahkan ibu menambahkan :

“Mmm…
Syukurlah kamu sudah mengerti nak….
Pernyataan perang pada yang memerangi keluargamu kerajaanmu adalah jawaban di jalan ksatria nak….

Seorang ksatria, boleh saja dihina dicaci dimaki….
Tapi kala kebesaran nama keluarganya diusik…
Kehormatan keluarganya diusik
Seorang Ksatria sejati akan maju dan siap bertempur…

Itulah ksatria sejati…
Bukan berjuang demi dirinya
Tapi demi kehormatan keluarganya….

Ibu senang kamu sudah belajar banyak… nak”


***


Makan malam dilanjutkan dengan membahas hal2 lainnya yang berkaitan dengan kemajuan/progress acara pembukaan nanti…

Soal undangan...
Soal tempat duduk…
Soal penerima tamu…
Soal stand pameran…
Soal makanan
Soal keamanan
Parkir
Macam2 lagi yang sifatnya detail dibahas sambil makan malam…

Mmmm ibu sangat efektif dan efisien dalam menggunakan waktunya…
Kehangatan bisa dia berikan saat makan malam sambil mendengar dan membicarakan hal2 penting yang sedang dan akan direncanakan…

Tak ada waktu terbuang…
Kasih sayang selalu tercurahkan…
Dan luar biasanya ibu bisa mengatur secara luar biasa siapa saja yang duduk di meja makan untuk membicarakan hal2 berat secara ringan…

Seandainya saja wanita2 ku satu saja ada yang DDR alangkah sedihnya dan tak nyamannya duduk bersama ibu saat ini…

Rencana rencana besar selalu dimulai dengan memilih orang yang sesuai…
Setelah itu baru mendidiknya…
Setelah itu dilakukan pendadaran di level pelaksanaan…

Baru boleh bicara soal kerajaan dan hal2 besar lainnya…
Sesuai dengan ilmu Abah…
Mimpi itu dibangun dengan langkah2 kecil tetapi dengan pemikiran yang besar…

Ibarat kala menciptakan Tarian Dewa Dewi, banyak yang harus dilakukan didalamnya…
Memilih orang diantara banyak orang…
Mengajarinya satu demi satu dasar2 ilmunya…
Menyelaraskan rasa diantara semua orang didalamnya…
Mencoba mencari kesesuaian masing2 anggotanya..

Bayangkan sebuah karawitan sekar gending….
Ada yang memegang gendang, Gong kenongnya dan sebagainya…
Beragam alat beragam cara memukulnya dan membunyikannya…
Ada irama disana…
Ada pengaturan waktu/temponya….
Tipis tebalnya…

Ada pesindennya yang juga tidak satu orang…
Ada yang bersuara tinggi…
Ada yang bersuara rendah…
Semuanya disatukan dengan irama yang sesuai…
Tak ada yang menonjol sendirian…
Saling mengisi saling berbagi….

Belum lagi tariannya…
Semua harus pas sesuai dengan tabuhan gendingnya…
Gerakannya tak hanya indah…
Tapi sesuai dengan irama dan pas…

<a href="http://www.imagebam.com/image/22f97d1131378894" target="_blank"><img src="http://thumbs2.imagebam.com/b6/27/1e/22f97d1131378894.jpg" alt="ImageBam image upload"></a>

Itulah keluarga…
Itulah bisnis…
Itulah kerajaaan…
Itulah negara…

Itulah yang diajarkan oleh bapa guru dan bapa resi…

Gong tak akan berbunyi kecuali tepat pada tempatnya dia berbunyi…
Dengan tebal tipis suara yang juga pas sesuai…
Dengan irama yang pas sesuai…

Baca soal sejarah…
Mana ada kerajaan maju dan jaya kala semua yang ada dikerajaan itu bercerai berai bermain sendiri2…

Mana ada sebuah perusahaan maju tanpa budaya perusahaan yang kuat lagi kokoh…
Budaya yang dijalankan dan diatur sesuai dengan irama yang diharapkan…

Harus ada budaya….
Yang diakui oleh semua dan mengikat semua…
Dan semuanya itu diatur oleh sang pengatur…
Dirijen…
Bukan penyanyi
Bukan pemusik
Buka juga penarinya….
Itulah ibuku saat ini dan aku sedang dididiknya bukan sekedar menari
Bukan sekedar mengetahui tetabuhan atau ilmu2 …
Bukan sekedar memahami kondisi…
Tetapi sebagai sang pengatur…

Itulah jalan Ksatria….
Jalannya seorang pemimpin….

***

Makan malam telah usai…
Ibu Tase dan Ayuni sudah masuk kamar mereka…
Tinggal aku dan para wanitaku…

Sengaja aku tidak beranjak dari kursiku…
Sengaja aku diam…
Agar wanitaku pun diam…

Luar biasa ketaatan mereka…
Tanpa banyak kata2 mereka paham posisinya…
Luar biasa ilmu mereka…
Tapi mereka diam…
Luar biasa kecerdasan mereka
Tapi mereka diam
Luar biasa prestasi mereka
Tapi semua diam…

Karena aku diam….

“Duhai sayangku cintaku seluruh jiwa dan ragaku…
Maafkan mas yang telah banyak lupa dan salah…
Maafkan mas yang selalu lalai menjaga dan melupakan kalian semua selama ini…
Maafkan mas…..

Terima kasih telah sabar dengan kebodohan mas
Terima kasih telah begitu tulus menyayangi dan mencintai mas…
Terima kasih telah selalu mengerti dan memaafkan mas…

Sungguh mas tak ingin kehilangan kalian…
Sungguh mas tak mau salah satu saja dari kalian luka…
Sungguh mas tak bisa membayangkan bila terjadi apa2 bahkan sekalipun hanya salah satu dari kalian duhai wanita yang luar biasa…

Maafkan mas selama ini telah lalai…
(Sambil aku memeluk dan mencium dahi Tiara)
Maafkan mas yang selama ini telah lupa
(Sambil memeluk dan mencium kening Renata)
Maafkan mas yang selama ini begitu bodohnya
(Sambil memeluk dan mencium rambut Wanda)
Maafkan mas yang selama ini mengabaikan
(Sambil memeluk dan mencium Clara)
Maafkan mas yang selama ini acuh dan diam
(Sambil memeluk Santi dan Sinta)

Mulai saat ini mas akan selalu menyayangi kalian semua
Mas akan selalu mendampingi kalian semua
Mas akan selalu melindungi kalian semua
Mas akan selalu mencintai dan selalu mencintai…
Cinta kalian semua…

Mulai besok…
Semua akan berbeda….
Ada musuh yang entah didepan atau di belakang kita…
Tapi mas mohon tetaplah bersinar seperti sedia kala
Tetaplah menjadi wanita2 utama yang mas punya…
Tetaplah menjadi kekasih mas…”

Semua wanitaku merapat dan memelukku…
Kemudian satu persatu bergerak menuju lantai atas…

Kecuali Santi dan Sinta…



Kugandeng mereka ke dalam kamarku….
Semua perlahan dan seolah seperti itu adanya…

Aku menutup pintu kala Santi dan Sinta tersenyum menghadapku….


***

Ha ha ha
Jangan bilang kentang ya…
Percuma…
Aku lagi puasa komentar…

Ha ha ha
Biar yang baca mumet sendiri…
Biar…
Biarlah…

Wong edan kok diatur…

Ha ha ha

Salam Edan E
 
sudah garang....asem pula....eh masih nambah edan....
wong edang kuwi bebaaasss...:adek::pantat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd