Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT MAYA ISTRIKU (COVER)

Siapa pasangan ideal menurut (harapan) kalian?

  • Gio - Maya

  • Gio - Frieska

  • Bazam - Maya

  • Anto - Maya

  • Gio - Farin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
BAGIAN 27

T O I L E T


POV GIO

Cigetih, Sabtu, 3 Februari 2024….


Aku tak mau diam menunggu disini! Aku tak mau melewatkan kejadian yang terus terang membuatku begitu terangsang. 6 detik sesaat Maya keluar dari pintu studio, dengan cepat aku menyusul untuk membuntutinya!

Aku berhenti di daun pintu dan mencoba mengintip. DAN TERNYATA BENAR!! Kulihat Maya sedang berjalan dan dirangkul oleh pemuda tadi, dan pria gendut menyusul di belakangnya. Mereka seperti turun menuju lantai 1 area pusat perbelanjaan ini, yang membuatku juga buru-buru untuk menyusul mereka.

Di lantai 1 mereka terus melanjutkan perjalanan mereka, dan kulihat istriku tertawa dengan pembicaraan yang dia lakukan dengan pemuda di sampingnya itu. Mereka terus berbicara sampai menuju basement. Tentu saja aku terus mengikuti mereka!!!

Di basement, aku melihat suasananya begitu sepi. Aku melihat Maya terus berjalan dan berhenti di depan sebuah ruangan. Lalu mereka bertiga pun masuk ke dalam. Perlahan demi perlahan aku berjalan. Setelah sampai ternyata ruangan yang mereka masuki adalah sebuah toilet, yang sepertinya sudah tak terpakai. Dan aku mendengar suara Maya dari arah dalam.

“Disini…?” Kudengar suara Maya berbicara.

Ternyata di tempat ini mereka akan melakukan aksinya. Aku mencoba melihat ke dalam dan ternyata toilet ini memiliki lorong, dimana harus masuk ke dalam lagi untuk masuk ke toilet sesungguhnya. Tapi bagaimana caranya aku mengintip mereka? Aku berusaha mencari cara. Di sebelah bilik toilet yang mereka masuki ada bilik yang lain, aku masuk ke toilet sebelahnya itu. Begitu masuk aku melihat di atas dinding ini ada sebuah kaca ventilasi seperti di rumahku, dan ada sebuah bak mandi yang bisa kugunakan untuk naik. Nekat, maka aku mencoba menaiki bak mandi ini. Melalui ujung kaca ini aku mulai mengintip dan membulat mataku saat melihat ke dalamnya.

Kulihat pemuda tadi dengan wajah mesumnya asyik menggesek-gesekkan selangkangannya di pantat Maya. Sedang Maya tampak menikmatinya, bahkan dia meraba gundukan dibalik celana yang dipakai pria gendut di depannya.

“Kakak kok cantik sih!” Anak muda gendut itu mulai memuji.

“Makasih!” Ujar Maya tersenyum setelah mendapatkan pujian.

Hei! Mengapa Maya mau melakukannya dengan orang yang baru dia kenal?!?!!

“Hehehe kalo gitu, ayo!” Pria gendut tampak semangat.

“Kalian siapa namanya?” Maya bertanya masih sambil meraba area penis pria gendut di depannya.

“Anggra, Kak… kalo Kakak siapa namanya?”

“Aku Rio, Kak! Hehehe!”
Ujar pemuda di belakang tubuh Maya masih dengan semangat menggesekkan selangkangannya di pantat Maya.

“Aku, Maya…. Apa nggak ada tempat lain? Masa disini?” Maya bertanya lagi seperti yang kurang yakin.

“Ada sih Kak…. di kantorku...”

“Oh…. jauh?”
Tanya Maya tampak penasaran.

“Deket sih, Kak… emang Kakak mau kesana? Hehehe...”

“Nggh… ya udah disini aja deh….”
Ujar Maya terdengar ragu-ragu.

“Ya udah, Kak! Saya juga udah nggak tahan!!” Rio tampak nafsu melihat Maya.

“Iya iya, ya ampun, gak sabaran banget deh...”
Maya cemberut.

“Maklumin aja, Kak. Dia belom pernah gituan...” Sambar pria gendut.

“Beneran?” Maya tampak kaget.

Rio mengangguk malu-malu, “Ngomong-ngomong cowok yang sama Kak Maya tadi siapa? Pacar?”

“Suami aku...”

“Apa?”
Pria gendut tampak kaget, “Jadi Kakak udah punya suami?”

“Iya….”

“Tapi kok....?”

“Hmm...”
Maya tersenyum, “Kok, kenapa emangnya? Udah ah.. langsung aja deh, biar cepet….”

Dan akhirnya adegan yang menegangkan bagiku terjadi. Kulihat Maya tidak membuka bajunya, tapi dia bersender di dinding dan tersenyum kepada Rio.

“Sini deket dong…...” Ucap Maya.

Rio langsung menyerbu istriku.

“Hihihi...” istriku hanya tertawa melihat kelakuan pemuda tersebut. Anggra juga melakukan aksinya setelah membuka celananya gombrangnya dan.... Astaga.... penisnya kecil sekali, lebih kecil dari milikku, saking kecilnya tak terlihat karena tertutup perutnya yang buncit.

“Ehhh...” Istriku saja sampai terlihat kaget ketika melihat ukuran penis pria gendut ini.

“Iya saya tau...” Wajah pria gendut tampak kesal sambil mengocok penisnya yang kecil itu.

“Hihihi…. Lucu, imut… gemesin!!” Celoteh Maya.

Lalu kulihat pria gendut itu berjongkok dan menurunkan celana panjang kain yang Maya pakai, dan ternyata…. Maya tak memakai celana dalam! Apakah sejak dari rumah? Atau jangan-jangan dia melepasnya saat pergi ke toilet tadi saat belanja?

Sementara Rio tampak tak sabar dan mengangkat kaos yang Maya pakai…. Dan Maya pun tidak menggunakan BH!!! Tanpa basa basi mulut Rio langsung mencaplok puting kiri Maya.

Sial! Ini benar-benar menegangkan. Melihat istriku berhubungan seks dengan 2 lelaki yang baru dikenalnya di tempat umum.

Anggra asyik memainkan bulu kelamin istriku. Maya tersenyum dan menonjolkan payudara kanannya kepada Rio sambil menggoyang-goyangkan payudaranya, “Ayo, isep.”

Rio segera melahap payudara istriku dan aku tak percaya melihat Maya yang begitu murahan ini. Rio tampak bernafsu menghisap payudara Maya sampai-sampai dia menggigit bibir bagian bawahnya dan memegang kepala pemuda itu.

Ssssshhhh, pelan-pelan....”

Slrrrrpppp!!! Mmhhhh slrrrrpppp!!


Rio tampak tak peduli dengan keinginan Maya, suara hisapannya yang bercampur liur itu menandakan kenikmatan yang ia rasakan.

Kemudian Rio menarik tubuh Maya dari dinding dan terus menghisap payudaranya. Sementara Anggra sudah mulai memainkan vagina Maya dengan jari tangannya.

“Ouuuhh!! Sssssshhhh...” Maya mendesis keenakan.

Anggra terus mengocok vagina Maya.

“Mmmmmmhh ooohhh...” Maya melenguh dan berteriak kecil,

“Aaaw!!! Jangan digigit dong!”

“Hehehehe slrrrpppp...”
Rio kembali menghisap payudara Maya setelah menggigit putingnya tadi.

Tangan pemuda itu juga turun ke bawah dan memainkan bulu kelamin milik Maya berebutan dengan tangan temannya.

“Ouuuuhhh, nngghhhhhhhhhhh...” Maya mendesah lagi.

“AAAAHH AHHHH AAAAAAAAAHHHHH!!” Maya mengerang keras Dan SERRRRRRRR!! Air orgasme mulai mengalir deras dari vaginanya, kedua lututnya gemetar dan hampir saja ambruk ke bawah kalau tidak ditahan oleh Rio yang sigap langsung memeluknya.

“Banjir...” Anggra tertawa melihat genangan air orgasme Maya di lantai toilet yang tadinya kering itu, lalu Anggra mengibas tangannya yang terkena cairan dari vagina Maya itu.

“Aahhh......” Maya melenguh pelan dan tersenyum sambil menutup mata.

Anggra lalu berdiri dan menghisap payudara kanan milik Maya, sedangkan puting kirinya juga masih dinikmati oleh Rio.

“Nnnnghhhhh...” Kepala Maya menengadah dengan mata terpejam, tangannya itu lalu memegang dua kepala anak muda, seperti ibu yang sedang menyusui anaknya.

“Slrrrrrrpppp!!!” Rio kembali mengeluarkan suara hisapan nikmatnya itu.

“Slrrrrrrrpppp!!” Begitu juga dengan pria gendut.

“Aaaaaaaahhhhhhhhhh...” Mulut Maya sampai menganga, “Iyaaa, teruss. Iseep….. nnnngghhhhhh….. enaaaaaakkk! Ouuuuuhhhhh!”

Anggra yang puas menyusu lalu meremas dan menggoyangkan payudara Maya secara melingkar.

“Nnnnghhhhh...” Maya tersenyum dengan mata terpejamnya itu.

Anggra lalu mengajak Maya berciuman, sementara Rio sekarang asyik menjilat-jilat leher Maya dan mengulum daun telinga Maya. Rio lalu melepaskan diri untuk melepaskan celananya. Sementara Anggra berbicara sambil meremas-remas payudara Maya.

“Yuk, Kak. Ngentot….”

“Yuk...”
Maya tersenyum.

Maya lalu mencari lantai yang terbilang bersih bagi dirinya. Dia lalu berbaring dan mengangkang, dia tahan kedua kakinya itu dengan tangan. Lalu pria gendut mendekatinya.

“Sini...” Maya menepuk vaginanya sendiri dan tersenyum, “Masukin kesini kontolnya….”

“Hehehe iya, Kak….”


Aku benar-benar takjub, Maya benar-benar memberikan service binal, setelah payudaranya, sekarang dia sendiri yang menawarkan penis orang tak dikenal untuk memasuki vaginanya. Dan seperti biasa, penisku juga ikut menegang melihat kelakuan istriku ini!

Anggra mulai bersiap melakukan penetrasi di vagina Maya dan istriku juga terlihat sudah siap. Kemudian....... pria gendut itu terlihat kesulitan.

“Ayoo...” Maya menutup matanya.

“Sebentar, Kak….”

Maya lalu membuka pintu vaginanya sendiri dengan kedua tangannya, “Ayooo, memekku udah basah nih….”

“Iya, Kak, sebentar....”
Pria itu benar-benar kesulitan.

Sepertinya karena ukuran penis dan perut gendutnya, maka di posisi seperti itu penisnya tak bisa melakukan penetrasi ke vagina Maya.... jangankan melakukan penetrasi, ujung kepalanya saja tak sampai ke vagina Maya.

“Kok lama sih?” Maya membuka matanya dan melihat.

“Susah Kak....”

“Oh...”
Maya tertawa karena mengerti maksudnya.

Maya lalu berdiri dan mengelus-elus penis pria gendut ini. “Kurusin badan makanya hihihi….”

“Hei! Saya dulu aja!”
Rio protes.

“Bentar dong, saya mau coba lagi….” Ujar Anggra sewot.

Maya lalu membungkukkan badannya di depan pria gendut, ia buka lagi vaginanya dengan kedua tangannya dan menggoyang-goyangkan pantatnya.

Sial kau Maya! Kenapa sexy sekali saat kau melakukan ini!

“Ayooo, sekarang pasti bisa...” Ucap Maya sabar.

Pria gendut lalu mendekati Maya dan Maya menghentikan goyangan pantatnya. Tangannya masih membuka lebar pintu vaginanya agar pria gendut itu mudah memasukkan penis ke dalam vaginanya. Masih agak kesulitan bagi pria gendut ini untuk melakukan penetrasi, sampai-sampai dia menekan punggung Maya dan menaikkan pinggulnya. Dan di posisi itu barulah dia bisa melakukan penetrasi.

“Wuuuhh!! Mantap sekali memeknya, Kak!!” Ucap Anggra yang akhirnya berhasil melakukan penetrasi.

Maya hanya tersenyum, tapi saat ia menoleh ke depan, senyumnya itu hilang, wajah Maya tampak biasa saja. Seolah mengatakan penis pria gendut ini tak terasa di vaginanya. Pria gendut mulai memaju mundurkan pinggulnya yang membuat istriku kesusahan menjaga keseimbangan. Wajar saja itu terjadi karena tubuh istriku jauh lebih kecil dari pria yang menggenjotnya. Tapi tampaknya ada bantuan, Rio menopang tubuh istriku dari depan dan menahannya. Istriku tersenyum mendapatkan bantuan dan ia pun mencium Rio seolah-olah itu adalah hadiah atas pertolongannya.

“Mantap, bro!!” Ucap pria gendut pada temannya. Anggra begitu semangat menggenjot vagina istriku.

Sementara Rio tampak kesal kepada Anggra, karena dia masih harus menunggu.

“Gantian dong…kalo mantap!”

“Bentar, bro! Enak banget nih memek! Kayak dipijit-pijit!”

“Hihihi...”
Sementara istriku hanya tertawa mendengar percakapan mereka.

Kulihat Rio masih bersabar, ia lalu berjongkok dan menghisap payudara istriku itu. Dan baru sekarang istriku mendesah saat payudaranya dihisap, padahal sedari tadi dia digenjot namun tak mendesah sama sekali.

“Oohhhhhh ngggggg...” Maya mengelus kepala pemuda yang asyik menghisap payudaranya.

Rio tampaknya tak tahan mendengar suara desahan erotis istriku tersebut. Ia berdiri menghampiri Anggra, sementara istriku menahan tubuhnya sendiri dengan mengulurkan tangannya ke dinding.

“Gantian!” Rio mulai maksa.

“Adoooh! Lagi enak!!”

Maya yang mendengar itu lalu menoleh ke belakang dan berkata, “Gantian aja, kasian....”

“Tapi, uuh!! Lagi enak banget!!”
Anggra malah semakin brutal menggenjot vagina Maya.

“Nanti aku kasih yang lebih enak...” Kata Maya dan tersenyum, “Kasihan lho temennya.”

Benar kata istriku. Kasihan. Apalagi tadi menurut penuturan pria gendut tadi kalau Rio belum pernah melakukan seks. Tentu saja spermanya memberontak untuk keluar dari kediamannya.

Pria gendut akhirnya mengalah dan mengeluarkan penisnya dari vagina Maya. Ia mundur ke belakang dan sekarang Rio yang menggantikan posisi Anggra.

“Heheheheh akhirnya...” Rio menepuk-nepuk pantat istriku.

“Hmmm...” Istriku tersenyum, ia menggoyangkan pantatnya lagi untuk menggesek penis Rio.

“Uuuhh mantap!”

“Hihihi...”
Maya kembali membuka pintu vaginanya dengan tangan dari posisinya yang membungkuk itu, “Ayo, kontolnya masukin sini…”

Tanpa perlu disuruh sepertinya Rio juga sudah tahu, meskipun belum pernah tapi aku rasa itu naluri, atau mungkin hasil belajar dari melihat film-film bokep. Dia arahkan penisnya itu dan mulai melakukan penetrasinya ke vagina Maya.

“Uuuuhhh...” Maya melenguh saat penis lumayan besar itu masuk ke dalam vagina.

“Woooooh!!” Rio tampak kaget, “Dipijiiiit!!”

“Kan tadi juga saya bilang gitu!”
Kata Anggra kesal.

“Nnnnnggghhhh...” Maya menggigit bibir bagian bawahnya dan menggoyangkan pantatnya lagi untuk menggoda, “Ayooooo, enak kan?”

“Enakkk!”
Rio menepuk pantat Maya, “Enak banget memeknya!!”

“Eeeemmmm...”
Maya menggoyangkan pantatnya lagi.

“Ternyata ngentot itu beneran enak!” Kata Rio terlihat takjub, “Kalo gini jadi pengen tiap hari!” Lanjutnya.

“Tiap.. hari… boleh.. ngghh… sshhh...” Kata Maya melenguh nikmat sambil memejamkan mata.

“Beneran ya, Kak!!” Rio tampak semangat menepuk atau lebih tepatnya menampar pantat Maya.

“AWWWW!!” Teriak istriku.

Dan Rio terus semangat menggenjot vagina istriku. Istriku mendesah hebat. Aku bisa melihat jelas wajah Maya dari sini, wajahnya tampak menikmati dengan mulut yang terbuka menerima sodokan nikmat. Tentu saja, karena penis pemuda ini lebih besar daripada milik Anggra, tapi tak besar-besar amat, mungkin sebesar punyaku. Walaupun bagi Maya mungkin ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penis pria yang pernah menyetubuhinya.

“Aaaaaahhhhh. Nnnggggghhh aaaahhh ahhhh aaahhh!!”

“Astaga enaknya!! Uuuhhh! Memeknya juara ini mah!!”
Rio menampar pantat Maya terus menerus.

“Aaaaaaahhh, oooohhhh, ngggghhh iyaaaa, oooohhhhh enaaak bangeeet kontol kamuuu. Nnghhh...” Desah Maya.

Kulihat Anggra setia mengantri dibelakang Rio yang asyik menggenjot vagina Maya. Anggra sampai menjulurkan lidah melihat lekuk tubuh Maya dari belakang.

Ada 5 menit Rio menggenjot vagina istriku. Dan kulihat dari raut wajahnya, sepertinya pemuda ini mau mencapai orgasmenya.

“Ohhhhh saya mau keluaaar!!”

“Aaaaahhh aaaaaahhyhh, keluarrriiinn, ooohh, keluariiiiin di dalem memek akuuuuu... Ooooohh!!!”

“Saya mauu keluariin di dalem!! Biar Kakak hamiiil!! Jadi istri saya!!!”

“Aaaaahh iyaaaa, hamiliiin akuuuu, aaaaaahh aaaaaaahhhh!!”

“OORRGGHHHHH!!”
Teriak Rio itu dan menghentak dalam-dalam penisnya ke dalam vagina Maya.

Yah. Kurasa Rio mengeluarkan spermanya di dalam vagina istriku. Dan sepertinya istriku sudah siap akan semua ini. Mungkin Maya sudah meminum obat penunda kehamilan pemberian Kang Bazam.

“Hah!! Hah!! Hah!!” Rio lalu terkulai dan terduduk di lantai, sehingga penisnya keluar dari vagina istriku.

1 tetes, 2 tetes, 3 tetes dan tetes-tetes sperma mulai berjatuhan dari vagina Maya. Di posisinya yang membungkuk itu Maya juga ikutan duduk, ia mengangkankan kakinya dan melihat sperma yang membasahi vaginanya.

“Enak banget....” Rio kemudian berbaring, nikmat di pengalaman pertama kali bercintanya.

“Hihihi...” Maya tertawa dan merangkak ke arah Rio.

“Ouuuhhhh!!!” Rio melotot.

Bagaimana tidak melotot karena Maya tiba-tiba menghisap penisnya untuk membersihkan sperma-sperma yang tersisa di penis itu. Maya melepaskan kulumannya dan tersenyum kepada Rio.

“Istirahat ya...” Maya lalu mencium kepala penis milik Rio.

Rio tak sanggup lagi dan memilih istirahat. Maya lalu berdiri mengangkang sambil mengorek vaginanya sendiri untuk mengeluarkan sperma yang tersisa.

“Giliran saya hehehe!” Pria gendut tampak semangat mengocok penisnya sendiri. Maya memandangnya dan tersenyum, jari telunjuknya yang ia korek pada vaginanya tadi lalu ia acungkan dan menjadi basah oleh sperma. Dan gilanya lagi, Maya mengulum jari telunjuknya itu seolah mencicipi sperma lelaki itu!

“Tiduran gih...” Perintah istriku kali ini pada Anggra.

“Tapi...” Anggra terdiam, begitu juga aku.

Bagaimana aku tak terdiam karena istriku tiba-tiba menggoyang-goyangkan tubuhnya dari atas ke bawah sambil memainkan payudara dan vaginanya.

“Kan tadi Kakak udah bilang....” Maya terus menggoyangkan tubuhnya seperti penari erotis dan tersenyum, “Mau kasih yang enak....”

Gara-gara itu Anggra langsung menuruti perkataan Maya. Aku juga apabila berada di posisinya juga pasti bakalan menurut. Maya benar-benar erotis sekali saat menari dengan liukan tubuhnya yang sexy itu.

“Udah!” Ucap Anggra semangat.

Istriku lalu berjalan kearah Anggra yang berbaring ini. Dia elus perut pria gendut ini dengan ujung kakinya dan tersenyum. Setelah itu Maya terus maju ke depan, dan lagi-lagi ia menggoyang-goyangkan tubuhnya di atas perut pria gendut ini.

“Kaaak, sexy banget Kaakkkk....” Anggra sampai terpana melihatnya, begitu juga aku.

Sedangkan Maya terus bergoyang dari atas sampai bawah. Di posisi mengangkangi perut pria gendut ini, istriku lalu berjongkok sehingga vaginanya bertemu dengan perutnya Anggra. Ia gesek-gesekkan dan mendesah sambil meremas payudaranya sendiri.

“Sssssssssssshhhhhhhh…..”

Lalu dengan tangannya itu, Maya menaikkan payudaranya yang besar itu dan menjilati dengan lidahnya sendiri. Sumpah! Baru kali ini aku melihat Maya berperilaku seperti itu. Istriku ini benar-benar terlihat nakal dan binal! Mungkin inilah sisi ekshibisionisnya yang bersarang pada dirinya.

“Mau?” Maya menonjolkan kedua payudaranya.

“Ya! Mau! Mau!” Anggra mengangguk semangat.

Tanpa perlu berdiri, Maya merangkak keatas melewati Anggra. Bahkan Maya sengaja menggesek hidung pria ini dengan bulu kemaluannya. Maya lalu barbalik badan sehingga posisinya sekarang diatas kepala Anggra. Istriku lalu memajukan tubuhnya dari posisi merangkaknya itu dan menuntun puting payudara kanannya itu dari atas.

“Nnnngghhhhhhhh...” Maya melenguh saat putingnya itu dilahap.

Maya juga membalasnya dengan memainkan puting Anggra dengan tangannya. Tampaknya Maya ingin merangsang pria itu. Maya kembali mengarahkan payudara yang satunya lagi untuk dihisap Anggra.

“Ooouuuuuuuhhhhhhh, eemmmmmmhhhh!” Maya melenguh nikmat dengan kelakuannya.

“Puaaah...” Anggra berhenti menghisap dan berkata, “Kak! Ayo Kak Maya! Saya nggak tahan lagi, Kak! Udah mau keluar ini!!”

Sekali lagi Maya merangkak menuju selangkangan Anggra dan kulihat lagi-lagi Maya hampir tertawa melihat ukuran penis pria gendut ini. Maya lalu berputar dan vaginanya tepat berada ditengah penis Anggra. Maya lalu berjongkok dan memegang penis itu, dan istriku sendiri yang menuntun penis kecil tersebut ke dalam vaginanya.

“OUUUUUUHHHH!!!” Anggra sampai terpejam matanya menikmati penetrasi yang ia rasakan.

“Ssssshhhhh...” Maya mendesah dan memutar-mutat pinggulnya, “Enak?”

“Nggak ada yang lebih enak dari ini, Kak!!”

“Hihihi….”
Maya sekarang duduk diselangkangan pria itu dengan penis di dalam vaginanya. Lalu pinggul Maya maju mundur, yang menandakan kalau dia memompa penis itu dengan vaginanya.

“Aaaaaaaaahh...” Maya merem melek dan mulutnya menganga, aku semakin terangsang melihatnya.

“Aaaah! Enak banget Kaakkk!!!”

“Nnnghhhhhhhhhh aaaaaahhhhh, emmmmm...”
Maya menggigit bibir bawahnya dan semakin kencang memaju mundurkan pinggulnya.

Maya benar-benar memberikan service yang luar biasa untuk Anggra sesuai janjinya tadi. Maya meraih kedua tangan pria gendut ini dan diarahkan untuk memegang payudaranya. Jadi lengkaplah sudah kenikmatan yang dirasakan Anggra ini dalam indahnya penetrasi kali ini.

“Kaak! Kaaaak Maya! Aku mau keluaaar!!!”

“Keluarin di daleem, Sayangg!!! Nnghhhhh, di daaaaaleeem!!”

“UUUUUUUHHHHHYU!!!”


Dan pantat pria gendut ini naik yang menandakan terjadinya serangan lahar putih menuju ovum yang ada di dalam vagina. Maya lalu berhenti bergoyang dan terengah-engah, begitu juga dengan Anggra yang tak bisa bangkit lagi. Perlahan-lahan Maya mulai berdiri dan meluberlah sprema dari vaginanya, banyak sekali.... Bukan setetes dua tetes yang turun, tapi banyak!

Hmmm… tak kuduga kontol kecil itu bisa mengeluarkan sperma sebanyak itu!!!

“Banyak banget…...” Maya sampai tertawa untuk mengorek keluar sperma itu.

“Hah… hah…. haah...” Anggra masih tersengal, “Nikmaattt.... makasih, Kak....”

Maya tidak membalas dan dia mencari sesuatu untuk membersihkan sisa sperma di vaginanya itu. Ia melihat kaos milik Rio dan ia ambil itu untuk mengelap vaginanya. Setelah itu Maya menuju tasnya dan mengeluarkan sebotol parfum. Dia semprot parfum itu di sekujur tubuhnya mungkin untuk menutupi bau sperma yang menempel di badannya.

Mereka bertiga segera berpakaian lagi dan kupikir aku juga harus kembali ke dalam bioskop. Aku segera keluar dari basement, dan lanjut masuk ke area pusat perbelanjaan. Namun aku mengintip dulu lewat pintu dan mau melihat apa istriku sudah keluar toilet atau belum. Yang aku lihat dua pemuda itu duluan yang keluar.

Cukup lama aku menunggu dan istriku belum juga keluar. Mungkin dia sedang merapikan pakaiannya dulu. 2 menit Maya belum keluar juga dan aku khawatir. Tapi tak lama kemudian istriku muncul, dan aku sedikit lega melihat keberadaan istriku. Baru 10 langkah Maya berjalan dan hampir masuk ke gedung perbelanjaan. Tiba-tiba seseorang memanggilnya.

Kak Maya!”​



÷÷÷÷÷÷​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd