Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT MAYA ISTRIKU (COVER)

Siapa pasangan ideal menurut (harapan) kalian?

  • Gio - Maya

  • Gio - Frieska

  • Bazam - Maya

  • Anto - Maya

  • Gio - Farin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
agak gmna gt, maya balik ke gio krna anto udh mati

pingin nnti abis ngentot sama maya
gio lemes n tidur pules

ternyata maya pingin nyoba bunuh gio
penyesalan Maya ke Gio setelah Anto mati itu bagian dari sisi warasnya yang memang mencintai gio, tapi yg seperti kita tahu kalau Maya itu sakit.... jadi penyesalan itu bisa jadi tak berarti dan sangat berpotensi kumat lagi kalau memang dia belum diobati sampai tuntas.
 
BAGIAN 43

DAMAI PART 2


POV GIO

Cigetih, Kamis, 7 Februari 2024….


Sebenarnya bukan alasan aku datang terlalu cepat yang membuatnya kaget. Tapi dia pasti shock kalau melihat suaminya ini sudah telanjang bulat begitu masuk ke dalam kamar. Langsung kupeluk istri tercintaku ini dan mencium bibirnya sambil naik ke tempat tidur.

“Pah....”

“Ya?”


Maya memegang pipiku dan wajahnya begitu sendu memandangku, meski dia tersenyum.

“Aku sayang banget sama Papah..... beneran.......”

“Bo’ong ah…”

“Papah… IIIHHHH!!!!!”
ucapnya sambil menjewer kupingku lalu kami pun berciuman lagi. Bibirnya kenyal sekali, nikmat tak ada bandingannya!!!

“Iya...” Maya melepaskan ciuman dan tersenyum, “Aku sayang banget sama Papah....”

“Hmmm….”
Kali ini aku juga tersenyum dan memeluknya erat. Lalu aku tertawa yang membuat Maya kebingungan.

Kenapa, Pah?” Tanyanya.

Kucium dulu sejenak bibirnya, baru habis itu hidungnya. Setelah itu aku mempertemukan keningku ke keningnya.

Papah lagi pengen, Mah….

Eh?

Mau ya?” Ajakku lagi sambil menciumnya.

Selain ciuman aku juga mengelus pinggul, pantat dan payudara miliknya agar istriku ini terangsang. Dan sepertinya berhasil, tentu saja berhasil, karena Maya memang memiliki nafsu yang besar. Saat kulepas sejenak ciuman, dia tersenyum padaku.

Dasaaaar!!” Dia mencubit hidungku dengan raut wajah geramnya yang semakin hari semakin cantik ini.

Hehehe, cantiknya. Istri siapa ini?” Godaku sambil mencium pipinya.

Hihihi… Istri Papa Gio!...” Maya tertawa.

“Yakin? Ntar sama orang lain ngomongnya beda lagi…”

“Iiih Papah kok gitu terus sih…. Mamah kan nggak akan sama orang lain lagi!!!”


Aku langsung merangkulnya, tentu saja bukan karena aku percaya ucapannya, tapi kali ini karena aku sudah sangat bernafsu. Kami pun berciuman lagi selama 19 detik, lalu Maya pun melepaskan seluruh pakaiannya hingga kini kami sama-sama telanjang bulat.

Mana dildo Mamah?” Tanyaku setelah melepaskan ciuman sejenak.

Ih apaan sih...” Jawabnya terlihat kaget karena aku tahu perihal dildonya.

Bawa sini… biar istriku ini puas sama dua kontol!” Aku tertawa.

Iiiihhhhh Papah godain aku terus!” Dia kesal dan mencubit pinggangku.

Ya, meski dia terlihat kesal dengan ucapanku, tapi dia dengan sigap langsung turun dari tempat tidur dan membawa dildonya yang dia simpan di laci lemari.

Kamu cantik banget, Sayang..... waktu isep kontol orang laen…. Isep sekarang dildonya….” Ucapku jujur.

Pah.....!” Maya kembali terkejut dengan ucapanku.

Namun tak lama kemudian dia mulai memasukkan kontol palsu itu ke dalam mulutnya. Dia sempat menjilat-jilat dengan penuh penghayatan, hmmm…. memang sexy sekali istriku ini!

Papah malam ini pengen 10 ronde...” Bisikku di telinga Maya, dan istriku tampak menatapku tak percaya…. hmmm dia belum tahu kemampuanku yang kini sudah meningkat berkali-kali lipat, hahahaha!!!

Lalu tanpa basa-basi aku langsung meminta Maya terlentang sambil mengangkangkan kakinya untuk penetrasi yang akan kulakukan kepada vaginanya.

“Ooohhhhh nnnnggghhhhh...” Desah Maya saat penisku sudah memasuki vaginanya dengan gaya missionary.

“Memek Mamah enakkk! Meskipun sering disodok….. Oooh!!” Aku merem melek dan memegang pantat Maya.

“PAH!” Teriaknya entah karena malu atau marah… tapi dia tetap mengimbangi gerakanku.

Beberapa kali aku melihat dia telanjang, tapi sampai detik ini aku masih takjub melihat payudara istriku. Yang putih mulus, bulat, besar dan memiliki puting idaman pria, yaitu berwarna pink. Lambat laun tanganku mulai bergerilya di payudaranya.

Setelah beberapa lama, aku meminta dia untuk menungging, sambil mengelus pinggul istriku, aku menempelkan penisku di belahan pantat mulus bahenol milik Maya, kemudian tanganku memainkan kedua pentil Maya dengan apitan jempol tangan dan jari telunjuk. Maya terlihat tersenyum dan menggigit bibir bagian bawahnya saat menerima rangsangan dariku, rangsangan dari seorang lelaki yang seharusnya hanya aku yang menikmati tubuhnya ini. Aku lalu memencet kedua payudara istriku.

“Oooooohhhhhhh!!” Maya merem melek dan mengangkat kepalanya ke atas, seperti menikmati sensasi geli dan nikmat disaat aku menggenjot vaginanya dari belakang.

Terasa nikmat bagiku, meskipun memeknya tak sesempit milik Frieska, tapi vagina Maya mampu menyedot hingga seluruh sumsum dalam tulangku tersedot keluar. Tapi entahlah apa yang sedang dirasakan istriku ini, apakah dia puas dengan milikku setelah selama ini menerima sodokan kontol-kontol berukuran besar? Sudah cukup Gio, Percaya dirilah!!! Jangan sampai keminderanmu akan membawanya kembali menjadi liar!!!

Gerakan Maya semakin lama terasa semakin binal, istriku sudah tampak terbiasa sebagai lonte profesional, aku makin terangsang. Kutarik kepalanya lalu kucium bibir istriku sampai kami bersilat lidah di dalam ciuman ini. Bibir yang sangat sexy, lidah yang lincah, sangat basah dan begitu kenyal…..

Kalau sudah begini maka kucabut kontolku dari vaginanya lalu dengan cepat kumasukkan dalam mulutnya yang sexy. Maya melakukannya dengan penuh semangat, vaginanya yang nganggur kini dia sodok-sodok menggunakan dildo miliknya.

Semakin lama Maya semakin mengerang dan mendesah akibat sodokan tangannya sendiri, dan jelas itu membuat stabilitas kontol dalam mulutnya menjadi terganggu. Aku cemburu pada kontol karet itu, aku ingin meneruskan genjotanku yang tertunda tadi, aku menarik pinggang Maya ke atas dan memegang penisku untuk dimasukkan lagi ke dalam vagina istri tercintaku.

Dan BLEESSS!! Penisku kembali masuk dengan sempurna. Kali ini giliran dildo hitam yang menguasai mulutnya, sementara aku sudah mulai menggenjot vaginanya.

Istriku benar-benar terlihat seperti pelacur, tubuh Maya bergoyang hebat saat kugenjot dengan tempo cepat, payudara besarnya bergoyang kesana-kemari.

Ternyata pekerjaan mengintip istriku selama ini ada manfaatnya, tanpa sadar aku belajar gerakan dan teknik dari para bajingan itu, hingga kini aku pun mulai bisa dan lebih mahir dari sebelumnya. Kunamai gerakan cepat menggenjot ini dengan nama jurus ‘Entotan Tanpa Bayangan’.

Tak puas hanya menyodok vagina istriku, tanganku mulai membuka belahan pantat Maya, telunjuk tangan kiriku mulai bermain di lubang pantat istriku. Meski istriku sedang disodok, tapi aku bisa tahu kalau pantat istriku itu menggeliat di saat aku memasukkan telunjuk jariku ke dalam anus Maya.

Maya berhenti mengulum penis karetnya dan menoleh ke belakang. Maya mengangguk seperti memberi kode.

Aku lalu menarik mundur penisku, lalu kuludahi lubang anus Maya untuk memberinya pelicin. Maya tersenyum dan memegang kontolku ini, ternyata Maya sendiri yang menuntun kontolku untuk memasuki lubang anusnya. Dan BLESSS! Akhirnya kepala penisku sukses memasuki lubang anusnya Maya, dan kulihat Maya merintih. Aku membuka belahan pantat Maya dan melebarkan lubang anus istriku dengan tanganku, agar penetrasiku ke dalam anus Maya semakin lancar. Tak butuh waktu lama, akhirnya penis itu tenggelam dalam kenikmatan anus wanitaku ini. Jelas saja aku merem melek keenakan, anusnya memiliki teknik pijatan otot yang sama enaknya dengan vagina miliknya.

Bisa kulihat istriku merem dan menutup mulutnya dengan tangan, entah itu ekspresi sakit atau kenikmatan, kurasa sih keduanya, dan istriku sudah benar-benar mengacuhkan dildo hitamnya.

“Aaaaahhh aaaaaahhh, iyaa gitu enak, Pah! Oohhh ooohhhh!!”

Aku meremas-remas pantat Maya untuk menikmati penetrasi ini. Tak lama kemudian pinggulku mulai bergerak cepat yang membuat mata Maya melotot, mungkin istriku bisa merasakan penisku ini menyeruak dinding lubang anusnya tanpa ampun.

Lama kelamaan sodokan yang kulakukan semakin gencar, terkadang aku ludahi penisku untuk menambah licin penetrasi yang kulakukan. Aku menarik rambut Maya ke belakang dan semakin cepat menyodok lubang pantat istriku tersebut. Dan Maya, istriku yang lonte betina ini sepertinya sudah bisa mengontrol lubang pantatnya agar dia juga mendapatkan kenikmatan.

“Nnnggghhh!! Paaahhh!! Lebiih daleeem lagii!!” Ucap istriku.

“Aargh… istriku Lonte!!! Tapi Papah sayang banget sama Lonte ini…”

“PAAHH!”
Ucapnya keras seolah tak setuju dengan ucapanku yang menyebutnya sebagai lonte. Karena memang baru di malam ini aku menyebutnya dengan sebutan kasar itu.

“Kenapa…? Mamah emang seneng kan disebut Lonte?”

“Nggghhh…. Sssshhh…… Paaaah…. Iyaaa… sekarang akkuu Lontenya… Pa..paaaaahhh….. cepetttinnn, Sayaaaang!!!”


Istriku masih memejamkan mata, namun senyumnya melebar dan juga mendesis hebat. Aku semakin gencar menyodok-nyodok penisku di lubang pantat Maya, istriku terkadang melotot dan kembali merem untuk merasakan sensasi kali ini.

“AAAAAHHHH!! AAAHHHH!!”

Sampai akhirnya aku mencabut penisku dari lubang pantat Maya dan buru-buru aku mengarahkan penisku ke mulut istriku. Maya membuka mulutnya dan mengulum kontolku ini.

Aku pun orgasme!!!!

CROTTTT CROTTTT CROTTTTT!!!!

Keluarlah berliter-liter sperma didalam mulutnya. Kutekan kepala Maya dengan tangan agar penisku masuk lebih dalam. Maya juga merem melek dan lehernya seperti menelan sesuatu, kurasa dia meminum semua spermaku yang muncrat di dalam mulutnya.

Aku ambruk dan terengah di atas dada empuk miliki istriku, namun itu tak lama… tak sampai 1 menit Maya kubaringkan terlentang dan aku mulai kembali melakukan penggenjotan kali ini pada vagina Maya. Kulihat istriku begitu kesusahan mengimbangiku yang langsung menyodok-nyodok vaginanya itu tanpa ampun. Apalagi payudara Maya tak pernah lepas dari jangkauan tanganku.

Mulut Maya megap-megap, matanya terus menutup, buliran keringat mulai membasahi tubuhnya.

Bosan dengan gaya itu, Maya kini yang memintaku berganti posisi. Kini aku berbaring dan Maya mengangkang dan memasukkan penisku lagi ke dalam vaginanya dengan gaya Woman on Top!

Maya benar-benar gila! Gayanya, gerakannya, wajah binalnya, desahan dan erangannya memang diatas rata-rata…. Tapi nggak tahu juga sih, kan selama ini aku baru menyetubuhi 2 perempuan, dia dan Frieska… Sebenarnya 3 sih dengan seorang Terapis dulu sebelum menikah… tapi sudahlah yang itu jangan dianggap. Dan untuk urusan permainan seks, memang Maya jauh lebih unggul… kurang lebih hampir mirip seperti artis bokep di luar negeri lah.

Semakin lama bermain, dia semakin menggairahkan, pantas saja para lelaki hidung belang seolah ketagihan bermain dengannya.

Maya semakin liar, bisa dilihat dari gerakannya yang begitu erotis, dan kali ini jujur aku terpana dan tak bergerak, justru Maya yang sibuk menggenjot penisku dengan vaginanya. Aku hanya menepuk-nepuk pantat istriku untuk memberinya semangat.

“AAAHHHHH KONTOOLL PAPAAAH KERASS!! MAMAAAH SUKAAAAA!!”

Maya yang sedari tadi menggenjot tiba-tiba bergetar tubuhnya. Mulutnya ia tutup dengan tangannya dan tiba-tiba ia ambruk di pelukanku. Kurasa istriku mengalami orgasme setelah terpuaskan oleh kontolku ini. Aku membelai rambutnya dengan lembut, lalu kucium keningnya.

Dengan penis yang masih menancap di vagina istriku, aku langsung beranjak dari pembaringan dan mendorong sedikit tubuh istriku. Sekarang posisi Maya sudah kembali menungging dan sepertinya dia masih lelah dari sisa orgasme tadi.

“Ayo istri Lonte… masa baru segitu udah capek…”

Maya menoleh ke belakang lalu melotot, namun tak lama kemudian dia tersenyum dan memeletkan lidahnya kepadaku.

Sekarang aku kembali memompa vagina Maya dengan konstan dan istriku lagi-lagi mendesah keras di keheningan malam ini. Dia menahan nikmat, kutarik tangannya ke belakang dan kali ini aku menggenjot vagina Maya dengan kecepatan cepat sekali! Ini jurus ‘Entotan Tanpa Bayangan v.02’!

Aku meringis, ah sepertinya aku akan keluar sebentar lagi. Dan ternyata benar! Kukeluarkan penisku dari vagina Maya dan keluarlah lahar putih dari lubang ujung penisku. 1 semprotan… 2 semprotan…. 3 semprotan... 4.... 5…. Banyak sekali sperma yang kukeluarkan di tubuh dan wajah istriku, sehingga perempuan cantik ini menjadi basah oleh spermaku!! Meskpun terlihat tak karuan, tapi dengan lelehan sperma di sekujur tubuhnya, membuat daya pikat istriku ini meningkat berkali-kali lipat. Sebenarnya aku sedang melamun kalau saja sperma ini milik orang lain dan menyembur di tubuh istriku…. wooww!!!! SEXY!!!

Aku langsung menyergap tubuhnya, tak peduli dia basah dan kotor oleh spermaku. Aku ajak dia berciuman yang sangat panas dan liar, sampai akhirnya Maya megap-megap dan berkata.. “Papah kok kuat sama jorok banget sih malam ini!!! Papah minum obat kuat ya?”

“Hahaha… nggak lah…. Papah emang kuat kok… Mamah seneng nggak?”

“Seneng banget, Sayaang….”

“Bo’ong!”
Aku tak percaya walaupun jujur aku sempat tersanjung dengan ucapannya.

“Tuh kan Papah selalu gitu…. Seneng, Sayang…. sumpah!!!! enaaakkkkkkkkkkk banget…”

“Lebay!”

“Iiih!!!!”
Maya kesal lalu menggigit pundakku dan aku biarkan dia melampiaskan kekesalannya.

Setelah istirahat sejenak, aku tancapkan lagi penisku dalam vagina istriku, aku ingin istriku merasa puas, dan aku yakin dan cukup percaya diri mampu memuaskannya.

Aku meremas payudaranya, lalu menunduk dan menghisap payudara kiri istriku sambil terus menggenjot.

OOUHHHH PAPAAAH GIOOOOO!! MMMHHHH AAAHHHH AAAAAAAAAHHHH!!” Desah istriku yang disodok kontolku.

Hehehehe…. Enak, Sayang? Apa ngentot yang kayak gini yang Mamah mau?!?!” Aku pun semakin beringas menyodok-nyodok vagina istriku.

Emmmm ENAAKKKKK....oohhh IYYAAA…. sssshhh...” Kata Maya yang kesusahan bicara.

Maya kelojotan menerima sodokan bertubi-tubi di vaginanya. Maya lalu kubalik posisinya sehingga aku di bawah, ketika dia menggenjot aku membuka lebar belahan pantat istriku, aku lalu memainkan lubang pantat Maya dengan jariku.

“Aaaaahhh mmmmhhhh…. terusss Paahhh, uuhhhh kontol Papah kuat bangeeett, aaaaaahhh aahhhh!!” Maya mendesah nikmat.

Maya memejamkan mata dan mendesah-desah makin keras dan tak karuan.

“OOHHHH!! MMMMMMMHHH!! ENAAAAAAKK PAAAHHH OOHHH!! SUMPAH INNIII…. ENAKKK BANGETTTT…… SUAMI AKKU HEBATTTT…….AAAAAAAAAAAAHHHHH” Istriku pun berteriak di akhir kalimatnya seiring dengan orgasmenya yang ke-2. Kedudukan sementara 2-2 saudara-saudara!

Masih dalam keadaan tubuhnya yang bergetar usai orgasme, istriku membuka mata, tersenyum dengan menggigit bibir bagian bawah dan berkata dengan nada menggoda, “Ayo pembunuh kesayanganku…. Lagi!” Ucap istriku.

DEGGG!!!!

Sial! Dia malah menyindirku, tapi aku tahu ucapan itu dalam rangka menambah gairahnya dengan ucapan-ucapan absurd. Aku memang pembunuh, Sayaaaang… tapi jangan disebutin juga kali!!! Maka ucapan dia kurespon dengan memicingkan mata, lebih tepatnya menutup mata sebelah.

“Iiih… Papaaah…. Matanya jangan gitu, jelek tauuu…” Ucap Maya cemberut melihat tampangku yang sedang cosplay Jaja Miharja.

“APAAN TUUUH?!?!” Ucapku merasa asyik sendiri.

“IIIIH UDAAAH!!! Mana coba muka gantengnya?”

“Hah? Ganteng? Tumben muji!!”

“Yeee…. Dari dulu juga aku selalu bilang Papah ganteng, Papahnya aja yang cuek ga mau dengerin omongan aku….”
Jawab Maya cemberut lagi.

“Iya gitu? Iya kali ya… hehehe… lupa Mamah pernah bilang gitu…”

“Sering tauuuuu…”

“Hmmm...”

“Suamiku ini ganteng banget…. gagah banget…. jagoann….. ssshhh…. Bikin horny…… euughhh Papaaaahh…. Ahhh….”
Ucap Maya agak berbisik dan mendesah, suaranya saat memujiku begitu sexy. Wajah dia pun berubah sayu… benar-benar seperti bernafsu saat ia memandang wajahku.

Tiba-tiba Maya menjulurkan lidahnya dan ia jilati seluruh wajahku dengan liar dan penuh nafsu. Tentu saja aku pun bernafsu melihat wajah cantik nan binalnya ini, kubalas dengan jilatan lidahku di wajahnya… mungkin ada sisa spermaku di wajahnya yang terjilat juga… masa bodo ah!! Istriku ini terlalu menggairahkan sih!!!

“Sssshhhh… Papah ganteng… Sayangnya aku…… gemesiiinn dehhhhh!! Jadi pengen!!”

“Pengen apa, Mah?”

“Pengen dientot Papah terus….”
Jawabnya manja.

“Ini kan lagi!” Aku pun mulai menggenjot lagi karena memang daritadi kontolku masih belum tercabut dari memeknya.

“Pengen tiap hari…. Sssshhhh……Harus sering pokok……nya!!! kontolin akuuuuu terusssss…. Tapi Papah-nya…… suka nggak mau……. nyebelin!”

“Iya, Sayang…. mulai sekarang tiap hari ya…. sehari 7 kali!!!”
Ucapku asal, walaupun apa yang diucapkannya itu memang benar dan itu adalah kesalahanku selama ini yang selalu menghindar jika dia mengajakku bermain seks, itu juga salah satu faktor Maya akhirnya mencari pelampiasan selain denganku hingga semakin liar tanpa sudah bisa aku cegah lagi. Bodoh Gio!!! Jangan ulangi itu!!!!

“Mulai sekarang…… ngggghhhhh Papah……… harus manja-manjain aku juga………. awwww enakkkk Paaah terussss…… iyaaaa Sayaaaaaang?”

“IYAAAAA!!!!”
Jawabku sambil mempercepat genjotan kontolku.

“AAAAAAHHH OOHHHG NNNGHHHHHH!! PAAHHHHH ENAAAAAAKKK!! OOOHHHHHH!!!” Suara Maya sangat keras sekali saat aku menggenjot kontolku di vaginanya sambil menggerayangi payudaranya dengan sangat bernafsu.

Aku menghisap dan menggigit payudara Maya, meskipun ia teriak kesakitan, aku tak peduli karena aku yakin dia suka diperlakukan seperti itu. Kuhisap puting merah muda milik istriku tersebut.

Dia benar-benar merasa nikmat memberikan tubuhnya untukku malam ini. Kepalanya sampai terangkat ke atas, memejamkan mata dan memegang kepalaku yang terlepas dari payudaranya, menarik paksa sambil berbisik dengan wajah judes…. “Isepin terus, Anjing!!”

Astaga, Maya!!! Ucapan dia sudah benar-benar kotor dan diluar kendali, dia sekarang menyebutku ‘Anjing’…. Tentu saja aku langsung menjulurkan lidah dan menjilat dan menghisap lagi payudaranya seperti anjing.

“GOOGG GUUK GUUUK…. AUUUUU…..” Lolongku.

“Sedot dua-duanya, Sayaang... Jangan… becanda.. ajaa!!!” Maya menyodorkan payudaranya yang satu lagi.

“AAAAAAAAAHHHHH!!!!!!” Aku mengerang keras sampai melepaskan hisapan di payudaranya, ketika barusan kurasakan vaginanya menyedotku begitu kuat… nikmat!

“OOOUUHHHHHH!!! OOOHHH!!! NNNGGHHHHH!! AAAAHHHH!! AHHHHHHHH!!!” Erang Maya begitu menggairahkan.

“KAMU PUAS, SAYANG???”

“PUAS BANGET, SAYAANG!! ENAAAAKKK!! TERUUSSSS NNGNNGHHHHH!!!”

“Oohh!! Enak banget memeknya!! Uuhh!!”

“OOOHHH!! MMMHHH!! KONTOL PAPAH JUGGAA ENAAAAKK!! MAAYAAA SUKAAAAA!!!”

“MAYAAAA….. PAPAH MAU KELUARRRR!!”

“OOOOOOHHH!! PAAPAAAAHHH!! AKU JUGA MAAAUU KELLUARRR!!!”
Maya melolong dan dari vaginanya muncrat, squirt bagaikan air mancur.

Kami pun orgasme di waktu yang bersamaan, benar-benar nikmat!!! Kedudukan sekarang masih sama kuat 3-3! Dan ‘pertandingan’ masih terus berlanjut hingga dini hari. Apa yang kujanjikan 10 ronde memang tidak terlaksana, aku hanya sanggup sampai 8 ronde saja dan aku langsung KO, spermaku seolah kering….. Tapi tak mengapa… toh Maya pun sudah sangat kelelahan.

Meskipun aku membenci Frieska, tapi dengan kemampuanku di malam ini, sepertinya pertemuanku dengan Frieska memang ada manfaatnya juga, aku bisa seperti ini…. terima kasih Frieska, Brengsek!!!

Maka kami akhiri permainan di malam ini dengan sama-sama terpuaskan, kami pun tidur dalam keadaan telanjang sambil berpelukan, mesra…. begitu damai!!!!


÷÷÷÷÷÷​



Cigetih, Jumat, 8 Februari 2024….

“Hah!!!! Nikah???!?!?!” Aku terperanjat kaget dengan apa yang diucapkan Maya saat kami menuju villa baru milik ibu mertuaku.

“Iya… Ayaaaang…..”

“Sama siapa?”

“Yaa… siapa lagi lah…”

“Om Hartowo?”

“Iya lah…”


Huh lelaki itu…! lelaki yang sebenarnya sudah ada dalam daftar korbanku selanjutnya. Lalu bagaimana kalau sudah begini? Maya barusan bercerita kalau Bu Farin akan menikah dengan Om Hartowo besok, ya! hari Sabtu besok!!!

Apakah aku tega menghancurkan kebahagiaan ibu mertuaku? Apakah aku akan memaafkan lelaki itu juga seperti aku memaafkan Kang Bazam? Kalau Kang Bazam aku bisa pegang ucapannya, tapi si Hartowo? Aku dan dia belum ada pembicaraan apapun, dia tak pernah meminta maaf atas perbuatannya atau berjanji untuk tak berbuat hal ‘gila’ lagi dengan istriku. Maka bagaimana mungkin aku bisa memaafkannya? Lagipula selagi dia masih ada, aku akan terus khawatir jika Maya bisa kembali menjadi liar lagi, apalagi statusnya nanti sudah benar-benar keluarga… yang intensitas pertemuannya bakalan lebih sering! Bingung! Sebingung diriku yang memang belum tahu juga bagaimana cara mengeksekusi seorang aparat dengan baik dan benar.

“Papah, Sayang…. kenapa diem?” Tanya Maya.

“Ngg… mmh… Mamah…. Jangan ganggu rumah tangga Mama Farin ya…. ngerti kan maksud Papah?” Ucapku ragu-ragu untuk mengatakan secara gamblang.

Sehebat apapun pengkhianatan Maya kepadaku selama ini, aku tak tega mengatakan hal gamblang seperti menyebut nama laki-laki yang pernah menyetubuhinya… aku tak tega, aku tak mau mempermalukan dia…. Apalagi nama Hartowo seolah masih ia rahasiakan kepadaku sampai saat ini, nama yang tidak dia sebutkan saat dulu dia konsultasi bersamaku pada si dokter yang sekarang sudah menjadi bangkai busuk itu. Namun meskipun kali ini aku tak gamblang, mudah-mudahan Maya paham maksudku.

“I-iya… Pah…” Ucap Maya sepertinya mengerti maksudku, dan aku pun melihat dia sedikit terkejut karena aku juga tahu tentang hubungannya dengan calon Papa tirinya itu.​



÷÷÷÷÷÷​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd