Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Bimabet
Dear Suhu dan Readers...

Di masa PSBB ini kita susah bergerak, ada jam malam, dsb.

Kita open challenge deh... para suhu dan readers boleh kasih ide action dan outfit / dresscode. Nanti kita seleksi, mana yang bisa kita ikutin, mana yang nggak cocok dengan kita. Boleh juga dari mengulang dari yang sudah pernah kita lakukan.

Kita akan publish di story ide² siapa saja yang kita gunakan.

ide / challenge / request bisa di share di page ini atau di inbox ke Ko Henry.

Yang sopan ya...

Thanks a lot

-Felicia-
Kalau boleh aku kasih komen ce.. Mnrtku semua action yg dilakukan para angel sdh lengkap n sgt bervariasi.. Kalau boleh aku minta para angel mengulang action yg pernah dilakukan.. Setelah flashback baca2 story yg ada, aku ada challange ulang ce ke para angel..;
1. Action di mall ketika ce @ftan duduk full naked dikelilingi para angel n ko henry trs dresscodenya di taruh atas meja.. Atau mungkin bisa dimasukan tas..
2. Ce fenty full naked masturb di jembatan di sore hari.. Tapi utk kali ini gak usah masturb, tapi nyeberang aja ce..
3. Turun apartmen full naked satu persatu di apartmen ce @ftan di malam hari.. Kalau kali ini di siang atau sore hari aja n di apartmen siapa aja.. Bisa selang seling lewat lift atau tangga..
4. usulan challange coba di stand2 mall yg kebanyakan tutup, coba full naked di situ ce..
Utk dresscode aku ada saran pakai kain selembar kain berbentuk seperti selendang, terus kain itu dililitkan,, trs ujung kain dikancing pake peniti.. Utk action dibuka sebagian atau seluruhnya, atau bahkan bisa dilepas n ditaruh di tas.. Tujuan nya agar ketika ketahuan orang, angel akan agak kesusahan utk pakai nya lagi.. Kan seru ce.. Sekian usulanku ce,, semoga diterima.. Hehe
 
P.O.V. Almira



Dear Para Suhu dan Readers sekalian, ini adalah update pertama kita pada saat masa PSBB yang berlaku di kota ini.



Sudah beberapa hari ini kita tidak melakukan apa-apa, hanya stay di apartemen Ko Henry, bangun, makan, mandi, ML, mandi, makan, ML, tidur lagi. Nah, hari ini kita memutuskan untuk keluar dan melihat keadaan sekitar. Semoga kita tidak kena razia PSBB karena kita sudah sangat kepingin untuk action dan biasanya kalo kondisi seperti ini, justru makin nekat. Sore ini rencananya kita akan ke salah satu mall, jalan-jalan, makan, lalu kalo ada tempat nongkrong ya nongkrong, kalo tidak ya pulang ke apartemen. Hehehe…



Ce Viona hari ini memakai dresscode terusan one shoulder warna putih, style-nya longgar bukan ketat, belahan dadanya sangat rendah dan mengembang, dimana susunya kadang terlihat serta terusan ini panjangnya pas di pantat.



Fenty memakai terusan kemben warna coklat muda, di bagian tengah dadanya terdapat lubang sehingga dari samping kita dapat melihat putingnya, style-nya juga longgar dan panjangnya pas di pantat.



Diana memakai terusan tank top warna kuning muda dengan kancing di bagian depan, belahan dadanya lumayan rendah, panjangnya pas di pantat, karena dresscode ini sebenarnya milik Ce Viona. Oleh Diana, 3 kancing teratas dan 1 kancing terbawah tidak dipasang, total kancingnya ada 6 yang artinya hanya 2 kancing di tengah saja yang terpasang.



Felicia memakai terusan hem tanpa lengan warna putih, panjangnya pas di pantat juga, belahan di bawah ketiak lumayan rendah sehingga dari samping kita dapat melihat susu dan putingnya, lalu sama halnya seperti Diana, 3 kancing teratas dan 1 kancing paling bawah tidak terpasang, total kancingnya ada 7 yang artinya hanya 3 kancing di tengah saja yang terpasang.



Aku sendiri memakai terusan tank top warna merah muda dengan bahan seperti kaos singlet, panjangnya pas di pantat, belahan dada dan belahan di bawah ketiak yang rendah sekali membuat orang mudah melihat susuku dan samar-samar aerolaku terlihat karena tipisnya dresscode yang dipakai.



Turun dari apartemen Ko Henry menuju ke lantai 2 di tempat Ko Henry memarkirkan mobilnya, angin bertiup kencang, dresscode kita ada yang tersingkap, ada juga yang melorot. Seperti Ce Viona, bawahannya tersingkap dan tali one shoulder-nya melorot sampai ke lengan, kalo dilihat dari depan, kita dapat melihat susu dan putingnya dengan jelas tapi kalo tali one shoulder-nya diangkat kembali jadi tidak terlihat kecuali berdiri di samping Ce Viona. Begitu juga dengan dresscode Diana dan aku yang hampir sama, angin membuat tali tank top kita melorot memperlihatkan susu kita hampir seluruhnya karena talinya kita tahan di lengan, kalo talinya jatuh ke siku, ya susu kita pasti terlihat dengan sempurna.



Sempat dalam tempo beberapa detik atau beberapa menit, sewaktu berjalan menuju tempat dimana mobil Ko Henry terparkir, Fenty menurunkan kembennya memperlihatkan susunya dengan jelas, lalu mengangkat bagian bawah terusan kembennya memperlihatkan pantatnya. Mendekati mobil Ko Henry, kita baru menyadari bahwa jeda 2 mobil dari mobil Ko Henry ada sedan yang masih menyala namun ternyata setelah diperhatikan, sopir-nya sedang tidur di dalam mobil. Fiuh… sedikit lega karena pas Fenty lewat, Fenty tidak menyadari bahwa mobil tersebut masih menyala dan ada orang di dalamnya. Lalu Fenty berjalan ke bagian belakang mobil Ko Henry, angin bertiup lumayan kencang, Fenty melepas terusan kembennya menjadi full naked merasakan angin menerpa tubuhnya membuat putingnya semakin mengeras, barulah masuk ke dalam mobil.



Dari apartemen Ko Henry kita langsung meluncur ke sebuah mall terdekat, tujuannya menghindari razia yang mungkin terjadi. Apartemen Ko Henry memang dekat dengan salah satu mall namun jarang kita kunjungi, mungkin hanya 1-2 kali saja. Masuk ke dalam mall ini, suasananya sepi sekali, masih ada beberapa tenant yang buka tetapi tidak banyak, yang paling banyak buka adalah tenant makanan seperti snack, ice cream, dan lain sebagainya. Kita pun berkeliling mengitari mall tersebut, biasanya di hari Sabtu dan Minggu, mall tersebut ramai dengan pengunjung, namun kali ini mall tersebut sepi sekali, ada pengunjung tetapi bisa dibilang jarang.



Ketika berjalan-jalan mengitari mall, Ce Viona dengan sengaja menurunkan tali one shoulder-nya sampai ke sikunya, membuat dari depan susu dan putingnya terlihat dengan jelas, memang dari kejauhan tidak begitu terlihat namun ketika mendekat, jika diperhatikan, barulah kita dapat melihat susu dan putingnya dengan jelas. Beberapa orang yang kebetulan berpapasan, sempat terlihat kaget atau menampakkan reaksi kaget karena melihat susu Ce Viona, namun Ce Viona begitu tenang dan santai. Lain halnya dengan Fenty yang juga dengan sengaja memelorotkan sedikit kembennya sehingga membuat putingnya nongol pas diatas kain kembennya. Sama dengan Ce Viona, ketika berpapasan dengan Fenty barulah kita sadar bahwa putingnya nongol, kebetulan dresscode yang dipakai, warnanya juga senada dengan warna putting. Hahaha…



Lain halnya dengan Felicia, yang melepas semua kancing terusan hem-nya, dan berganti hanya mengancingkan 1 kancing saja yang terbawah, sehingga dari depan orang dapat melihat bagian tengah tubuh dan sedikit bagian susunya. Namun bila Felicia mengangkat tangannya, atau bergerak sedikit atraktif maka susunya tersingkap dengan jelas. Sesekali ketika kita melewati jalanan mall yang lengang, Felicia memberanikan diri menurunkan kedua bagian terusan hem-nya yang di pundak sampai ke siku memperlihatkan susunya dengan jelas, terkadang sampai lutut yang membuat memeknya terlihat.



Untuk aku dan Diana sebenarnya juga hampir sama, bahwa susu kita samar-samar terlihat dari celah dresscode kita. Orang yang berpapasan dengan kita, melihat kita kayak orang yang berasal dari planet mana gitu, karena dresscode kita yang seperti ini. Pas bertemu dengan stand yang menjual Roti, kita pun berhenti sejenak untuk membeli roti tersebut. Fenty yang berada di depan kasir untuk membayar, sedikit menggerak-gerakan badannya agar kembennya sedikit melorot lagi, memperlihatkan susunya, kebetulan kasir-nya adalah mas-mas yang masih muda. Pandangan mas-mas tersebut terfokus ke susu Fenty, ketika Fenty menerima uang kembalian, Fenty pura-pura menjatuhkan salah satu lembar uang tersebut ke samping kasir, lalu Ce Viona yang mengambilnya dengan cara menunduk, mas-mas tersebut terlihat agak melongo melihat Ce Viona nunduk, karena otomatis susunya terlihat dengan jelas.



Setelah dari counter roti, kita berjalan menuju ke Food Court untuk mengisi perut yang keroncongan. Suasana Food Court sepi sekali, tidak seperti biasanya, masih ada beberapa orang secara berkelompok makan dan kita mencari lokasi yang berjauhan dengan mereka. Kita menggabungkan 2 meja dengan 6 kursi, Ko Henry, Fenty, Ce Viona, Diana, Felicia dan aku. Kita berenam memilih tenant makanan yang berbeda-beda, sehingga otomatis ada 6 waiter yang akan datang ke meja kita untuk mengantar makanan tersebut. Waiter pertama yang datang membawakan makanan punya Ko Henry, matanya jelalatan ke arah susuku, karena dengan posisi waiter tersebut berdiri, dia dapat melihat susuku dengan jelas, terlebih sebelah kanan dari terusanku sedikit melorot. Sebenarnya kalo jeli juga dapat melihat memek kita, karena pendeknya dresscode kita, ketika duduk, memek kita dapat terlihat.



Waiter kedua datang membawakan makanan Felicia, tanpa kita mengetahui, Felicia melepas kancing terakhir sehingga ketika waiter tersebut datang mengantarkan makanannya, Felicia sedikit mundur dari kursinya lalu waiter tersebut meletakkan makanan yang dipesan sambil melirik Felicia, karena susunya kelihatan, memeknya pun juga sama. Hehehe…



Waiter yang lain tidak memberikan reaksi yang menghebohkan seperti 2 waiter sebelumnya, mereka hanya meletakkan makanan tanpa berusaha curi-curi pandang, seperti Diana yang mencoba meniru cara Felicia dengan melepas semua kancingnya, ternyata ketika waiter mengantarkan makanan yang dipesannya, mata waiter tersebut tidak mengarah ke tubuh Diana sama sekali.



Ditengah makan, Ko Henry meminta kita untuk bergantian menurunkan dresscode yang kita pakai, dimulai dari Fenty. Fenty menurunkan kemben bagian atas, lalu menarik bagian bawah kembennya, sehingga pantatnya langsung duduk di kursi, kebetulan kursinya terdapat sandaran. Lalu setelah Fenty, Ce Viona diminta melakukan hal yang sama, tali one shoulder-nya diturunkan, lalu bagian bawahnya ditarik keatas sehingga pantat Ce Viona langsung duduk di kursi. Bergeser ke Felicia, yang diminta untuk melepas terusan hem-nya begitu saja, hal yang sama juga dengan Diana, yang memakai dresscode sejenis. Hal ini membuat Felicia dan Diana full naked duduk di tengah Food Court dan makan dengan dag dig dug, terutama bila ada pengunjung lain berjalan dan melihat ke arah kita. Terakhir aku diminta seperti Ce Viona dan Fenty yang menurunkan bagian atas terusan tank top-ku dan menarik bagian bawah. Kalau saja ada pengunjung yang aware ketika menatap ke arah kita, harusnya mereka menyadari bahwa mereka juga dapat melihat susu dan pantat ku dan Fenty.



Aku sangat horny sekali dengan keadaan ini membuat memek-ku banjir dengan cairan dalam jumlah yang banyak. Kira-kira 10 menit kita berada dalam kondisi begini, setiap ada yang lewat, kita selalu memperhatikan dan bersiap untuk membetulkan dresscode kita, begitu pula seterusnya. Ko Henry meminta aku dan Fenty untuk membetulkan pakaian kita, tapi aku dan Fenty ogah, jadi hanya bagian bawah yang ditarik turun tapi bagian atasnya tetap terekspose. Lalu Ce Viona yang berada di sebelah Fenty terlihat menurunkan dresscode-nya menjadi full naked. Kata Ce Viona, dia horny sekali dan takut cairannya membasahi dresscode-nya yang kita tau ini hanya sekedar alasannya saja. 5 menit kemudian Felicia dan Diana diminta untuk memakai kembali dresscode-nya cuman tidak dikancing. Hanya Diana yang melakukannya, Felicia terlihat ogah yang ternyata dia iri dengan Ce Viona yang malah naked.



Tiba-tiba tanpa diduga, ada mas-mas datang mendekat dari arah belakangku, yang kita sama sekali tidak menyadari-nya. Mas-mas tersebut adalah salah satu sales Kartu Kredit yang mencari nasabah, dia datang menawarkan dan mempromosikan keunggulan Kartu Kredit bank-nya. Ce Viona dan Felicia kaget akan hal ini, langsung sedikit menunduk, mengurai rambutnya untuk menutupi susu mereka. Mas-mas itu menjelaskan dengan semangatnya dan kita yang tidak begitu paham dengan Kartu Kredit hanya mengangguk-angguk atas penjelasannya, di tengah penjelasannya aku merasakan dresscode-ku juga melorot padahal mas-mas tersebut pas berada di sampingku, kira-kira 5 menit mas-mas tersebut ngoceh, akhirnya di cut sama Ko Henry dengan menyampaikan bahwa kita tidak tertarik, mas-mas tersebut langsung pamit pergi. Fiuh… nampaknya mas-mas tersebut tidak menyadari bahwa Ce Viona dan Felicia full naked di hadapannya. Wah jantung ini berdegup dengan keras sampai mau copot. Hahaha… Setelah mas-mas tersebut meninggalkan kita, barulah Ce Viona memasukkan dari bawah dresscode-nya, lalu menaikkan sampai atas, begitu pula dengan Felicia.



Setelah semuanya menyelesaikan makanan-nya, kita pun beranjak pergi dari Food Court tersebut. Ce Viona tidak menarik tali one shoulder-nya sehingga nampak seperti kemben yang menggembung, Felicia dan Diana juga hanya mengancingkan 1 kancing paling bawah, Fenty kembali menaikkan kembennya sampai batas putingnya dan aku kembali memasang kedua tali terusan tank top-ku seperti sediakala. Kita kembali berjalan mengitari mall tersebut, dan mampir ke salah satu tenant apotek modern yang menjual berbagai macam obat dan lain sebagainya. Di dalam tenant tersebut, kebetulan Diana mencari pelembab untuk kakinya supaya tidak banyak bulu. Mas-mas yang melayani matanya terlihat jelalatan melihat ke arah body kita, lalu Ko Henry memberi kode ke Fenty, aku dan Felicia untuk minggir mencari spot lain, sedangkan Ko Henry menemani Ce Viona dan Diana. Setelah menerima penjelasan dari mas-mas tersebut, Diana mau mencoba untuk mengoleskan krim pelembab itu ke kakinya, jadilah Diana duduk bersama Ce Viona di 2 kursi yang bersebelahan, lalu dengan sedikit menunduk dan sedikit mengangkat kakinya, Diana mengoleskan krim pelembab tersebut ke kakinya. Dengan posisi begini, memek Diana terlihat jelas oleh mas-mas tersebut sekaligus susunya Diana yang montok, sama halnya dengan Ce Viona, ketika duduk, karena kursinya tidak mempunyai sandaran, Ce Viona meletakkan kedua tangannya di belakang badannya sebagai tumpuan, yang membuat susu Ce Viona terlihat dengan jelas dari posisi mas-mas itu berdiri dan memeknya samar-samar terlihat karena bagian bawah dresscode-nya terangkat. Mas-mas tersebut terlihat galau dan perlahan celananya menggembung tanda mulai ngaceng.



Sementara itu, aku, Felicia dan Fenty melihat-lihat ke arah shampo yang dijual, serta di kawal oleh mas-mas yang lain, kebetulan ada shampo yang mau dibeli oleh Fenty letaknya di bawah. Fenty dengan pedenya berjongkok, sedikit mengangkang ke arah mas-mas tersebut sambil bertanya 2 variant yang berbeda, mas-mas tersebut terlihat menelan ludah karena dengan posisi demikian, mas-mas tersebut dapat melihat susu Fenty yang nongol dari kembennya dan karena berjongkok dan sedikit mengangkang, memeknya terlihat dengan jelas apalagi waktu aku melihat ke arah memek Fenty terlihat cairannya menetes di lantai.



Sesudah dari tenant apotek ini, kita berjalan ke salah satu sisi mall, makin sepi lagi dan sepanjang bagian tersebut, seluruh tenant yang ada di bagian tersebut tutup secara keseluruhan. Melihat situasi yang lengang dan Ko Henry tidak melihat adanya CCTV pada bagian tersebut, Fenty langsung menurunkan dan menaikkan kembennya sampai batas perut, mengekspose susu dan memeknya, Diana dan Felicia melepas kancing terakhir lalu melepas dresscode-nya menyampirkan dresscode tersebut di pundaknya lalu berjalan berlenggak lenggok full naked. Ce Viona juga ikutan naked dengan melepas dresscodenya secara keseluruhan, menaruh di pagar pembatas, lalu ikut berlenggak lenggok dengan Diana dan Felicia. Aku pun tidak turut ketinggalan, dengan menurunkan dresscode-ku sampai batas perut dan menaikkan bagian bawah sampai ke perut. Tiba-tiba terdengar bel bunyi lift berhenti di lantai bagian tempat kita naked ini, Ce Viona langsung lari mengambil dresscode-nya dan memakainya di sebelah depan lorong lift tersebut, untung jaraknya tidak jauh, lalu Felicia dan Diana juga langsung memakai dresscode-nya dan menariknya menutupi tubuhnya tanpa dikancing. Aku dan Fenty langsung menurunkan dan menaikkan dresscode kita. Ada sepasang cowok cewek keluar dari lift tersebut bertepatan dengan Ce Viona selesai menarik keatas dresscode-nya, sedangkan Fenty masih terlihat susunya sisi sebelah kiri namun mereka tidak menyadari. Untungnya posisi lift tersebut ada di dalam sebuah lorong kecil sehingga ada jeda yang lumayan sewaktu bel berbunyi sampai orang tersebut keluar. Fiuh… hampir saja.



Setelah dari tempat ini, kita turun dari lantai ke lantai sampailah di lantai dasar. Di lantai dasar ini terdapat tenant supermarket yang menjual berbagai macam kebutuhan pokok. Kita pun masuk ke dalam tenant itu untuk membeli beberapa barang kebutuhan yang diperlukan, sekalian jalan ceritanya. Sebelum masuk, ada seorang security yang mengukur suhu kita, matanya terlihat jelalatan memperhatikan tubuh kita. Kondisi di dalam supermarket cenderung lengang, kita dapat berbelanja dengan leluasa dan tidak berdesakan. Aku, Ce Viona dan Diana berada di depan stand penjual seafood. Kita memilih beberapa seafood seperti kerang, udang, cumi-cumi dan ikan untuk dimasak di apartemen. Ketika memilih, kita melihat mata dari mas-mas tersebut jelalatan melihat ke arah susu kita, wajar karena posisi mas-mas tersebut lebih tinggi dari kita sehingga sudah dipastikan, mas-mas itu dapat melihat susu Ce Viona dan Diana yang terlebih lagi hanya mengancingkan 1 kancing yang paling bawah. Melihat kondisi itu, aku pun seolah-olah tidak sengaja, menyenggol tubuh Diana sedemikian rupa sehingga tali dresscode-nya melorot memperlihatkan susunya ke mas-mas penjaga stand seafood. Diana pura-pura tidak menyadari akan hal itu sehingga dalam waktu beberapa detik atau menit mas-mas tersebut dapat leluasa melihat susu Diana. Di sisi satunya yang menjual beraneka ragam daging, Ko Henry, Fenty dan Felicia membeli beberapa daging ayam dan lulur dalam, dengan kondisi yang sama dengan kita tadi, mas-mas yang melayani dapat melihat susu Felicia dan susu Fenty yang nongol dari dresscode-nya. Setelah dari stand daging dan seafood, kita mengarah ke stand sayuran, lalu membayar-nya di kasir dan meninggalkan tenant supermarket tersebut.



Sehabis dari tenant tersebut kita berniat kembali pulang, kita berjalan kembali ke basement parkiran dan menuju mobil meninggalkan mall tersebut. Kebetulan sudah ada pengumuman pula dari mall tersebut bahwa akan segera ditutup. Sewaktu perjalanan pulang, kita sempat mampir ke salah satu mini market untuk membeli air mineral. Melihat situasi mini market yang tidak ada pengunjung, Diana dan Felicia yang turun melepas kancing terakhir mereka, sehingga mereka berjalan dengan dresscode yang terbuka, memperlihatkan bagian tengah tubuh mereka dan terlihat pula memeknya karena sudah tidak ada yang terkancing lagi dresscode-nya. Lalu mereka masuk dengan santai, menuju ke stand minuman, dengan membawa keranjang belanjaan memasukkan beberapa kaleng minuman, lalu dengan santai pula membawa-nya ke kasir untuk dibayar. Mereka melakukannya dengan berani karena sudah sangat horny sekali. Mas-mas penjaga kasir begitu terkejut dengan kehadiran mereka, lalu dengan cepat berusaha untuk mengendalikan suasana meski sangat terlihat kegrogian mereka. Setelah selesai membayar, mereka keluar dari mini market, belanjaan dibawa oleh Diana, Felicia melepas seluruh dresscode-nya berjalan full naked dari pintu keluar mini market ke dalam mobil.



Sesampainya di apartemen Ko Henry, Felicia yang masih full naked, turun dan melihat kondisi sekitar parkiran yang sepi, lalu menghampiri Ko Henry yang mau turun dari mobil, Felicia membuka celana Ko Henry, dan mengulum kontol Ko Henry tepat di parkiran tersebut. Ce Viona yang nggak tahan ada di sebelah Ko Henry, langsung melepas dresscode-nya lalu segera menggosok-gosok memeknya sambil menarik-narik piercing yang terdapat di susunya. Suasana-nya makin panas ketika Fenty, Diana, dan aku juga melepas semua dresscode kita dan masturb bersama-sama di dalam mobil tersebut. Hal ini belum pernah kita lakukan sama sekali, dimana setelah itu aku yang kepanasan ada di dalam mobil, keluar dari mobil dan duduk di trotoar belakang mobil Ko Henry melanjutkan masturb dan diterpa angin yang lumayan kencang. Setelah selesai mengulum kontol Ko Henry, Felicia mengajak kita untuk naik ke apartemen Ko Henry full naked bersama-sama. Kita pun menyetujui-nya, dengan jalan mengendap-endap, kita menuju pintu masuk. Mendekati pintu masuk, kita mendengar 2-3 orang mau keluar dari pintu tersebut, akhirnya kita terpecah lari memisahkan diri, ada yang ke tangga bawah, ada yang ke tangga atas. Untungnya 3 orang, 2 cowok dan 1 cewek, pergi menuju mobil mereka yang terparkir di lantai ini. Kita pun kembali berjalan mengendap-endap menuju unit apartemen Ko Henry. Sesampainya di dalam, Felicia segera mendorong Ko Henry ke kasur, langsung menduduki kontol Ko Henry dan memompa-nya dengan nafsu yang tinggi. Tidak tinggal diam, Fenty datang ke mereka menyodorkan memeknya untuk dijilati oleh Ko Henry sampai keduanya orgasme.



Sekian update cerita kali ini, melihat situasi dan kondisi yang ada, nampaknya update selanjutnya akan tersendat karena situasi dan kondisi PSBB yang kurang mendukung. Oya lupa tersampaikan diatas, selama kita action diatas tadi, kita semua memakai masker. Selamat menikmati… semoga suka…
 
Waah.. Mksh koh.. Sdh mlkukan action naked d mall... Trims... Skdar ide ko.. D masa psbb, utk menghilangkan kebosanan mending action di sekitar apartmen aja seperti main kartu atau yg lain tp dgn memakai aturan yg kalah di kasih hukuman yg dilakukan di sekitar apartmen aja.. Sprti mungkin keluar muter apartmen di lantai yg sama full naked atau turun sampai parkiran lalu naik lagi.. Atau juga d suruh beli sesuatu d minimarketdgn pakaian minim ( mungkin bisa pake selendang dililit, hehe) sendirian... Atau hukuman yg lain yg berhub dgn eksib..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd