Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ceritanya langsung bikin ngaceng banget nih, ngebayangin badannya Viona diliat ama orang segitu banyak...
 
Saya nemani teman keliling kota waktu malam, mampir di beberapa tempat angkringan. Teman kebetulan eksiber kenal di medsos, saya cm berstatus fwb panggilan hahahaha. Teman saya dress kaos sepaha, tapi naik motor, jadinya semriwing dan pamer paha. Di angkringan putingnya tercetak dan dadanya ngondoy (tidak tocil), lucu sih liat bapak-bapak yang ngobrol sambil salfok (i can't blame them haha). Sempat dia bugil di kompleks sepi, katanya terinspirasi akun tuit siskae, memang gila sih kalo miss siskae itu hahaha. Yang penting saya dapat bonus + panas :)

mantap deh... siska memang terlalu ekstrim menurutku...
 
Terakhir diubah:
Btw surabaya timur, tempatnya yang aspalnya enak buat sepedaan dan lelarian kah? Kalau iya, berarti itu daerah kekuasaan saya (kalo lelarian hehehe)

betul... hehehe... kok bisa nebak ya ? akan ada story tentang sepeda dan lelarian ini...
 
Terakhir diubah:
Dear Readers, berikut adalah lanjutan dari kisah eksibisionis Viona. Mumpung ada waktu, disempetin untuk update.

Setelah kejadian Viona sakit demam berdarah, Viona pun mengusukan ke aku untuk sesekali menyempatkan diri untuk berolah raga. Salah satu fasilitas di apartemen yang ditinggali oleh Viona adalah kolam renang dan Gym yang tergolong mini menurutku. Masalahnya aku dan Viona tidak punya sepatu untuk gym, maka keesokan harinya kami meluncur ke sebuah mall dimana di dalamnya terdapat toko sepatu terkemuka. Kita berangkat ke mall kira2 pukul 10.00 pagi dimana rata-rata mall baru saja buka.

Kali ini outfit Viona adalah tank top berwarna ungu dengan belahan dada agak rendah dan rok mini semacam rok cheerleader. Tentu saja di dalamnya Viona tidak mengenakan pakaian dalam sama sekali. Ketika sampai di mall, karena baru saja buka, tidak banyak orang berlalu lalang namun menurutku cukup banyak orang berada di mall tersebut. Dengan outfit Viona tersebut, banyak bapak-bapak, mas-mas yang memperhatikan Viona apalagi putting Viona agak nampak di tank top yang dikenakan serta ketika menaiki eskalator, orang yang ada di bawah kita dapat melihat sedikit pemandangan pantatnya. Tentu saja hal ini membuat kasak kusuk dari orang-orang di sekitar kita.

Tiba di lantai 2 mall tersebut, ternyata kita baru menyadari bahwa toko sepatu yang kita tuju berada di lantai yang cukup tinggi levelnya, oleh sebab itu Viona mengajak ku untuk naik menggunakan lift tabung. Tanpa aku duga, ternyata lift tabung tersebut memiliki sisi belakang-nya adalah kaca dimana jika berada di ketinggian tertentu, wanita yang menggunakan rok bisa saja terlihat bagian dalamnya. Ternyata ini sebabnya Viona ngebet untuk naik lift tersebut. Aku melihat dari atas, beberapa orang mencoba untuk mengabadikan kejadian ini, Viona pun cuek saja terlebih lift yang kita naiki berhenti 2x di perjalanan lantai yang kita tuju, artinya dalam beberapa saat pun, kita berhenti di ketinggian tertentu dimana orang-orang dibawah bisa mengabadikan apa yang mereka lihat.

Setelah tiba di toko yang kita tuju, aku dan Viona pun memilih-milih sepatu yang cocok dengan aktivitas gym kita. Sepanjang kita berada di toko, ada mas-mas yang mengikuti kita untuk memberikan penjelasan tentang sepatu ini itu. Lalu Viona pun mencoba untuk memilih beberapa sepatu dan mencoba di kursi yang disediakan. Karena letak kursi yang cukup rendah, ketika Viona memiringkan badannya untuk memasukkan kaki pada sepatu pilihannya, otomatis susu Vioan terekspose semuanya, dan membuat mas-mas yang sedari tadi memperhatikan putting Viona yang agak nyeplak di tank topnya jadi panas dingin. Viona cukup berlama-lama untuk mencoba sepatu tersebut, mas-mas itu pun semakin lama mengamati susu Viona.

Viona : Hen, gimana menurutmu model sepatu ini
Aku : kalo menurutku kurang pas, coba yang satunya

Lalu Viona pun mencoba melepas sepatu tersebut dan berganti dengan sepatu yang lain. Setelah mendapat sepatu model lain, Viona kembali bertanya kepadaku…

Viona : Hen, gimana kalo ini… (sambil masih berada di posisi memegangi sepatunya dimana mas-mas tersebut bisa melihat susunya)
Aku : kalo yang ini lebih cocok tapi kok kayaknya ukurannya kekecilan ya

Lalu aku menyampaikan ke mas-mas tersebut dan dari reaksi-nya dia terlihat kaget karena konsen melihat susu Viona.

Aku : Mas, kayaknya kekecilan ya, coba tolong di cek.
Penjaga Toko : permisi mbak… (sambil memegang sepatu yang dicoba oleh Viona)

Pada saat mas-mas tersebut berjongkok di depan Viona, aku melihat dia curi-curi pandang ke paha Viona yang agak terekspose. Lalu aku memberi kode ke Viona untuk action kembali.

Viona : Mas, kayaknya bener deh kekecilan, tolong ambilkan satu ukuran diatas ini, ini juga susah untuk dilepas
Penjaga Toko : baik mbak, saya carikan

Lalu ketika mas-mas tersebut masuk mencarikan ukuran sepatu yang diminta sama Viona, aku berbisik ke Viona

Aku : Vi, mas tadi ngaceng deh kayaknya. Coba nanti waktu dia datang, kamu minta dia lepasin sepatu yang kamu pake sekarang dan ganti dengan sepatu sesuai ukuran yang kamu minta
Viona : maksudmu biar dia liat vaginaku ?

Aku : betul, kasih liat vaginamu
Viona : siapa takut… kamu jangan kemana-mana ya…

Aku : Siap…

Tidak lama kemudian mas-mas tersebut datang dengan membawa 1 ukuran diatas ukuran sepatu yang dicoba Viona dan 2 ukuran diatasnya.

Viona : Mas, ini sepatunya susah dilepas, tolong dilepaskan, saya mau coba ukuran lain…
Penjaga Toko : baik mbak

Mas-mas itu lalu berjongkok di depan Viona, mengangkat kaki Viona untuk diletakkan di atas paha mas-mas tersebut. Lalu ketika kaki Viona sudah ada di paha mas-mas tersebut, secara sengaja Viona agak menekuk kakinya sehingga rok mini-nya agak tersingkap keatas. Dari posisi di belakang mas-mas tersebut aku dapat melihat vagina Viona dan aku pun memberikan kode kepada Viona. Mas-mas tersebut wajahnya merah padam, mungkin karena melihat secara langsung vagina Viona yang tanpa bulu sama sekali. Setelah dirasa cocok, Viona pun menurunkan kakinya dan menyampaikan kepada mas-mas tersebut untuk membungkus sepatu yang dipilih. Aku pun berjalan ke kasir untuk membayar sepatu tersebut.

Tanpa aku sadari, ketika aku membayar di kasir, Viona beranjak untuk mencoba sepatu lain, kali ini dia mencoba sepatu lain dengan kursi lain dimana kursi tersebut menghadap ke luar toko. Situasi di luar toko adalah semacam bundaran dimana pengunjung nongkrong di situ sambil bersandar, bercengkerama.

Viona terlihat duduk dan membungkuk seolah-olah memasang sepatu sebelah kiri lalu bergantian sebelah kanan, karena situasi Viona yang membungkuk, dari depan terlihat jelas kedua susu Viona, terlebih lagi didukung dengan salah satu tali tank top tersebut melorot ke lengan-nya. Aku melihat dari dalam, memahami apa yang Viona lakukan. Tidak hanya sampai disitu saja, setelah kedua sepatu tersebut terpasang, tanpa aku duga, Viona menaikkan kakinya diatas kursi mengikat tali sepatu sebelah kiri lalu sebelah kanan. Hal ini tentu saja orang-orang yang bersandar pada bundaran tersebut dapat melihat samar-samar vagina Viona. Ketika aku berdiri di samping Viona pun, Viona seolah-olah bertanya kepadaku…

Viona : bagus nggak, Hen…
Aku : bagus-bagus aja, terusin deh (sambil senyum)

Lalu Viona pun kembali secara bergantian menaikkan kaki-nya, melepas tali sepatu yang diikatnya, sengaja berlama-lama sehingga orang-orang di sekitar lokasi tersebut, yang melewati toko tersebut dapat melihat samar-samar vagina Viona. Setelah selesai melepas ikatan tali sepatunya, Viona kembali membungkuk memperlihatkan kedua susunya sambil seolah-olah melepas sepatu yang dicobanya. Setelah selesai, kami pun berjalan santai keluar dari toko sepatu tersebut.

Setelah puas mencari sepatu, kami makan di salah satu tenant yang ada di food court. Aku melihat hampir sama sih, orang yang berlalu lalang banyak yang memperhatikan Viona karena outfitnya dan karena duduk, samar-samar jika kita berada di samping Viona, terkadang bisa melihat susu Viona. Selepas makan siang di food court kita memutuskan untuk kembali pulang. Setelah keluar dari mall, Viona langsung melepas seluruh pakaiannya dan bugil di sepanjang perjalanan. Agak berbeda, biasanya bugil di malam hari, kali ini bugil di siang hari. Pas di TL, ada bapak-bapak yang mendekat menjajakan koran, bapak tersebut menempelkan wajahnya di kaca dan terlihat kaget karena mendapati Viona bugil. Untung lampunya telah berganti hijau sehingga aku pun dapat berjalan kembali.

Sesampainya di apartemen, waktu itu Pk. 14.00, kita memutuskan untuk mencoba gym yang ada di apartemen. Aku pun berganti dengan pakaian kaos dan celana pendek tetapi Viona tetap dengan outfit yang digunakan tadi sewaktu di mall…

Aku : Vi, kamu mau make outfit gitu ta ?
Viona : iya Hen, emang kenapa ?

Aku : apa cocok buat gym, apa sekalian mau action kah ?
Viona : iya lah sekalian aja…

Aku : nggak apa-apa ta ? kan ini di apartemen
Viona : liat sikon deh, kalo sepi, ya nggak apa-apa

Aku : oke deh…

Lalu kita pun turun ke tempat gym. Tidak terlalu besar sih namun ada beberapa peralatan standar gym, seperti treadmill, sepeda statis, Leg Press, Peck Deck, dan Lat Pulldown. Nasib berpihak kepada kita, ternyata cuman ada 2 mas-mas kayaknya mahasiswa yang pake gym tersebut, jadi total berempat dengan kita.

Viona : pas nih, cuman ada 2 doank… (sambil senyum-senyum)
Aku : mantap wes, monggo actionnya…

Letak tiap perangkat kebetulan agak berjauhan, dan yang kosong kebetulan treadmill maka kita treadmill dulu. Ketika treadmill, beberapa kali tali tank top Viona melorot dan hampir memperlihatkan susu-nya. Kedua mas-mas itu pun curi-curi pandang memperhatikan Viona. Sejujurnya sebagai cowok, aku pun pasti tergoda karena melihat Viona action. Aku pun melihat mas-mas itu jadi nggak konsen nge-gym tapi lebih banyak memperhatikan Viona. Sekitar 10-15 menit kita menggunakan treadmill, aku dan Viona beralih ke perangkat lain. Viona ke sepeda statis sedangkan aku mencoba Peck Deck. Tujuannya supaya aku juga bisa sambil mengawasi Viona. Hanya treadmill saja yang ada 2 unit, selain itu perangkat lainnya hanya tersedia 1 unit saja.

Peck Deck adalah peralatan dimana kita duduk lalu menggerakkan lengan dan tangan kita sampai ke depan wajah dan berulang secara terus menerus. Aku melihat salah satu dari mas-mas tersebut bolak balik jalan wira wiri ke arah Viona. Menurut tebakanku, dia pengen melihat susu Viona lebih jelas. Dengan posisi sepeda statis tersebut, otomatis Viona agak membungkuk dan karena mengayuh sepeda rok yang digunakan pun terkadang berkibar-kibar membuat orang penasaran. Ternyata setelah 5 menit menggunakan sepeda statis, tali tank top Viona kembali melorot dan karena fokus dengan sepeda statis tersebut, Viona sengaja tidak menaikkan tali tank top-nya. Dengan kondisi ini orang yang berada di samping Viona bisa melihat susu Viona dengan jelas. Aku melihat mas-mas tersebut bolak balik mengitari Viona dengan berbagai alasan, berbisik satu sama lain. Viona harusnya menyadari akan hal tersebut karena depan sepeda statis tersebut adalah kaca besar.

Setelah menggunakan sepeda tersebut, Viona berjalan ke arahku. Dia ingin mencoba alat yang aku gunakan yaitu Peck Deck.

Viona : Hen, cobain donk…
Aku : kayaknya kamu enggak kuat deh…

Viona : coba aja

Lalu aku pun berdiri dan Viona duduk untuk mencoba alat tersebut. Benar dugaanku, Viona tidak kuat menggunakan alat tersebut.

Viona : berat banget deh…
Aku : hahaha… apa kubilang…

Aku : gini aja deh, aku duduk di belakangmu, kita kayuh bersama…
Viona : oke deh…

Lalu aku pun duduk di belakang Viona, badan Viona bersandar di badanku, lalu kita menggunakan alat tersebut bersama-sama. Posisi alat tersebut menghadap kaca yang sama dengan sepeda statis. Salah satu dari mas-mas tersebut langsung menggunakan sepeda statis untuk memperhatikan Viona. Namun sayang di posisi tersebut justru tidak terlihat apa-apa karena kecilnya susu Viona sehingga ketika membusung ya cuman keliatan putingnya yang kecil itu. Tidak lama kedua orang mas-mas tersebut meninggalkan gym.

Ketika kedua orang tersebut meninggalkan gym, aku pun menyampaikan ide…

Aku : Vi, turunin tali tank top-mu semua donk… berani nggak…
Viona : sapa takut ?

Viona pun menurunkan kedua tali tank top-nya alias topless. Posisi Peck Deck pas di seberang pintu masuk, jadi kalo ada yang tiba-tiba masuk, pasti langsung dapat melihat Viona topless. Kita pun mencoba beberapa kali menggunakan alat tersebut. Viona terlihat sexy sekali terpampang topless-nya di kaca sambil terlihat butiran-butiran keringatnya. Aku pun deg-deg an takut kalo ada yang masuk. Tidak lama setelah itu Viona meminta berganti alat ke Lat Pull Down, yaitu alat yang menarik beban melalui sebuah tiang semacam tiang sepeda dari posisi kita duduk. Aku set ke beban terkecil supaya Viona dapat menariknya dan ternyata Viona kuat menarik beban tersebut. Karena posisi Viona yang masih topless, aku pun mendekati dari belakang dan mencoba memilin kedua putting Viona. Kebetulan alat ini membelakangi pintu masuk gym sehingga tubuh Viona yang topless tidak terlihat ketika ada orang yang masuk. Benar dugaanku, Viona sangat terangsang dan mencoba lebih nekat lagi dengan melepas roknya. Full Naked di gym, tujuan melepas rok tersebut adalah supaya Viona bisa menggesek-gesek Vaginanya di kursi alat ini. Kebetulan duduknya mengangkang sama seperti naik sepeda. Sambil menggunakan alat tersebut, aku pun terus memilin putting Viona. Cukup kaget ketika ada petugas admin masuk dan menuju meja-nya. Viona langsung berhenti mendesah dan kita pun deg-deg an mengingat Viona sedang bugil. Untunglah, petugas admin tersebut hanya mengambil ponselnya lalu membawa keluar lagi. Viona pun segera mengenakkan pakaiannya dan mengajak-ku kembali ke unitnya.
Viona : fiuh…. Hampir ketauan Hen
Aku : iya nih, aku deg-deg an banget…

Viona : untung ketutup badanmu…
Aku : iya nih…

Viona : Hen, tanggung nih, tar kamu keluar lift liat sikon ya
Aku : hah ? mau ngapain ?

Viona : aku mau bugil kayak kapan hari malam-malam itu…
Aku : ini siang lho

Viona : justru itu kan harusnya sepi
Aku : whatever lah…

Sesampainya di lantai tempat unit Viona, aku pun melihat sekitar dan ternyata sepi. Langsung saja aku kasih kode ke Viona, dilepasnya semua pakaiannya, lalu kita jalan dengan santainya menuju unit Viona. Ternyata karena siang hari justru kondisinya jadi silau, hal ini menguntungkan dari sisi CCTV. Tidak ada kejadian yang mengagetkan. Sesampainya di unit Viona, dia meminum pil KB, lalu segera melucuti pakaianku, dan kita ML dengan panas sebanyak 2x.

Kira-kira begitu sharing cerita kali ini…
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantep gannn update terus,

terinspirasi dr cerita agan ane dah mulai calon wife sama ane eksib bareng. kalo keluar rumah sering calon ga pake bra sama cd pake baju minim gitu.

lanjutgan

semoga berhasil terus... hehehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd