Repost dari
@silviarosa -
https://www.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/
Update tipis-tipis, P.O.V. Silvia
It’s about Upgrading Adventures
Sedikit flash back, setelah ngobrol panjang x lebar dengan Ce Diana dan teman-teman, aku seperti menemukan sebuah keluarga, terutama ketika mereka memberikan respon positif kepadaku untuk gabung eksib bersama mereka, aku sangat berhasrat untuk dapat merasakan eksib yang lebih dari apa yang sudah kulakukan sebelumnya. Setelah ngobrol bersama mereka, aku juga sempat ngobrol sebentar dengan Ce Diana yang notabene adalah kakak kelasku sewaktu di bangku SMA, dari Ce Diana aku semakin yakin dengan mereka karena mereka ini sangat humble, bebas, dan tidak menuntut apa-apa. Menurut Ce Diana, memang setelah eksib biasanya mereka masturb atau ngesex dengan Ko Henry, kalo pun aku tidak mau ngesex karena masih virgin ya tinggal bilang saja atau tidak mau diraba-raba, ya tinggal bilang saja, intinya di kenyamanan masing-masing dari kita. Ce Diana dan temen-temen merasa nyaman dengan Ko Henry yang selama ini ngejaga mereka, jelas mereka tidak keberatan untuk diraba atau ngesex dengan Ko Henry karena sudah pasti Ko Henry horny berat, tidak ada salahnya juga Ko Henry dipuaskan. Aku menjadi semakin yakin dan memutuskan besok pagi datang menemui mereka yang kebetulan ada di rumah Ce Fenty. Secara prinsip aku tidak keberatan untuk diraba-raba, kalopun cocok, ngesex pun tak masalah buatku.
Pagi ini, Pk. 07.00 aku sudah berangkat menuju kota mereka dengan mengemudikan mobil sendiri. Aku hanya memakai tank top putih se-pusar dan celana pendek yang mini. Make daleman ? jelas tidak donk, pakaian yang aku bawa juga sekitar tank top, kemben, rok mini, dan celana pendek saja, tidak membawa bra dan cd blas. Jarak yang harus kutempuh hanya sekitar 1,5 jam via tol. Setelah memasuki gerbang tol, aku merasa tertantang untuk kembali driving naked, sambil tetap mengemudi, aku melepas tank top-ku, lalu menurunkan celana pendek-ku menjadi bugil seutuhnya. Ada feel dag dig dug, ketika mobil yang lebih besar dan lebih tinggi dari mobilku yang sedan ini, mendahului, apakah aku terlihat sedang bugil atau tidak. Sesampainya di gerbang keluar, aku membuka kaca jendela lebar-lebar, dengan menggunakan tongtol, aku menempelkan kartu e-toll dan keluar dari gerbang tol, sewaktu aku menutup kaca jendela, sempat ada petugas yang baru saja menyeberang dari gate sebelah dan menunggu aku lewat untuk kembali menyeberang ke gate sebelah, dia sempat melihat aku bugil, atau lebih tepatnya tanpa atasan.
Dengan bantuan maps, aku dengan mudah menemukan rumah Ce Fenty, sebelum turun, aku kembali memakai tank top dan celana pendek lalu menghubungi Ce Diana. Ce Diana dan Almira dalam kondisi bugil seluruhnya membuka pintu kayu teras, dan keluar di ujung pintu sambil melambaikan tangan kepadaku, rumah Ce Fenty tanpa pagar dan kalo ada orang lewat pastilah mereka dapat melihat Ce Diana dan Almira bugil.
Ketika aku masuk ke dalam rumah Ce Fenty, di ruang tengah yang tersekat perabot, aku sedang melihat Ce Felicia duduk membelakangi Ko Henry dan menggenjot burungnya, sementara di balik Ce Felicia ada Almira yang vaginanya sedang dihisap oleh Ko Henry dan mencapai orgasme-nya. Tidak lama sesudahnya, Ce Felicia dan Ko Henry mencapai orgasme bersamaan dan ketika burung Ko Henry terlepas dari vagina Ce Felicia, aku melihat sperma keluar cukup banyak dari vagina Ce Felicia. Mereka bertiga bangun, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, aku lihat burung Ko Henry dibersihkan, diurut oleh Almira sampai bersih. Disaat mereka begini, aku sedang ngobrol dengan Ce Diana dan Ce Viona, sementara Ce Fenty sibuk memesan makanan.
Setelah keluar dari kamar mandi, mereka bertiga menghampiriku lalu cipika cipiki termasuk dengan Ko Henry, burungnya terasa di perutku.
Ce Felicia : welkom Silvi, maap naked, kebiasaan
Almira : iya maap juga pas kamu datang pas kita lagi having fun, hihihi…
Aku : oh ya ndak apa-apa ce, no problem, malah aku yang sungkan
Ko Henry : lha kenapa sungkan, justru kita yang sungkan donk
Aku : aku sungkan karena hanya aku aja yang ndak bugil
Ce Viona : oh ya ndak apa-apa, senyaman kamu aja, ndak harus bugil kok
Ce Felicia : betul Silvi, disini bebas, ndak usah sungkan atau bingung, mau bugil silahkan, endak juga ndak apa-apa.
Ko Henry : iya, mungkin sungkan ada cowok, jadi kamu belum nyaman, ndak usah dipaksa lah, kita sama-sama explore aja
Aku : endak ko, ce, aku ndak apa-apa kok bugil, cuman ya ragu masak pendatang baru tanpa ngomong-ngomong langsung bugil, hehehe… malah aku pengen segera bugil, tadi aja mulai masuk tol sampai di depan rumah aku bugil. Aku ikut bugil aja ya…
Ce Viona : waow keren…
Lalu aku berdiri dari kursi, melepas tank top dan celana pendek-ku, lalu duduk sambil menaikkan kaki-ku diatas pegangan tangan lalu memegang tangan Ko Henry sambil berkata “Ko, boleh lho di-inspeksi, susuku, vaginaku, jangan dimasukin jari karena masih virgin”, Ko Henry pun meremas susuku, memilin putingku lalu turun membelai-belai bibir vaginaku. Aku mendesah keenakan, lalu Ko Henry turun menjilati vaginaku yang sudah becek ini sampai aku orgasme. Woah sekian lama aku ndak disentuh cowok, ada suatu kelegaan tersendiri.
Kita duduk bareng, aku di sebelah Ko Henry, ngobrol panjang lebar terutama tentang diriku dan eksib yang aku lakukan selama ini, aku juga membongkar isi tas pakaianku untuk menunjukkan beberapa pakaian yang aku bawa. Ndak tahan melihat burung Ko Henry yang waow ini, aku tergerak untuk ijin memegangnya, lalu mengurutnya, dan tidak terasa Ko Henry kembali ON, burungnya tegak berdiri siap memberi hormat, hehehe… panjang, tebal, dengan kepala burungnya yang besar. Sementara aku mengocok burungnya, Ce Viona mengulum kepalanya lalu bergantian denganku, sementara Ce Viona lanjut memainkan telor burung Ko Henry, ketika Ko Henry mau muncrat, dia bertanya dulu ke aku mau muncrat dimana, aku minta Ko Henry muncrat di mulut dan wajahku begitu banyak, padahal abis keluar di vagina Felicia.
Sebelum aku membersihkan sperma di wajah, Ce Fenty bilang jika ojek online yang mengantar makanan sudah di depan rumah. Aku menawarkan diri untuk mengambilnya, lalu Almira berjalan bersamaku, dia duduk lesehan di ruang tamu sambil mengangkang, aku membuka pintu teras dan berteriak menyuruh bapaknya masuk, bapaknya datang dengan membawa beberapa bungkus makanan, ketika berada di depanku, bapak tersebut terlihat kaget sekali dan gugup. Aku mengambil 2 bungkus makanan dulu, lalu meletakkan di dekat Almira sambil nungging, lalu keluar lagi mengambil 2 bungkus lagi, lalu kembali melakukan hal yang sama. Lalu aku duduk di samping Almira sambil mengangkangkan kakiku, menghitung uang dari Almira dan berdiri menyerahkan ke driver tersebut. Selama itu, matanya terus melihat ke arah susu dan vagina kita. Bapak itu jelas tau kalo di wajahku ada sperma.
Setelah menyelesaikan makanan kita discuss enaknya kemana, aku mengusulkan gimana kalo berenang, mereka semua setuju dan kalo berenang the best place ada di apartemen Ko Henry. Mobil aku tinggal di rumah Ce Fenty, aku bergabung dengan mereka se-mobil, dan tidak ada satu pun dari mereka yang keluar dari rumah Ce Fenty memakai pakaian, semuanya bugil, aku pun mengikutinya. Sesampainya di apartemen Ko Henry, kita berjalan mengendap-endap, sebagian dari kita melalui tangga dan sebagian melalui lift, sampai masuk ke dalam unit Ko Henry.
Cuaca saat itu sedang hujan rintik-rintik, di kolam renang tidak ada yang berenang sama sekali, kemudian kita turun bersama-sama setelah memilih pakaian yang akan dipakai. Ce Fenty make kemben panjang, Ce Felicia memakai kaos singlet panjang, aku memakai half tank top dan celana pendek yang aku pakai, underboob terlihat, warna cerah, sedangkan yang lain memakai tetap full bugil. Sesampainya di kolam renang, kita langsung menceburkan diri, karena bentuk pakaian kita seperti ini, puting dan susu kita terlihat jelas, kita mulai berenang, sambil sesekali melihat keatas, ada beberapa orang dari lantai diatas kita yang sedang melihat ke kolam renang, keliatan apa ndak, kayaknya kok mereka ndak keliatan kalo kita pakaiannya begini atau bahkan bugil. Tidak lama ada 3 orang cowok yang ikut berenang, sudah pasti ketika berpapasan dengan kita, mereka dapat melihat susu dan vagina kita bagi temen-teman yang sedang bugil. Mereka terlihat kaget, reaksi mereka berbeda-beda satu sama lain.
Tiba-tiba Ko Henry mendekat, lalu berbisik “Sil, aku lepas celananya ya ?”, aku pun mengiyakan, sambil berkata “aku pasrah ko sama kamu, terserah mau kamu apain ko yang penting aman”. Ko Henry melepas celanaku dan dibiarkan tenggelam ke dasar kolam, lalu meremas-remas susuku dari belakang dan menggosok-gosok vaginaku. Dari 3 orang yang berenang satu orang naik dan meninggalkan kolam renang. Lalu ada petugas yang datang mengambil dedaunan yang masuk ke kolam karena sehabis hujan angin dengan menggunakan tongkat dan jaring. Ketika petugas itu mendekati arah kita, aku naik ke atas kolam, kondisi hanya pakai half tank top dan tanpa bawahan, aku bilang ke dia
Aku : “Mas, celana saya lepas dan jatuh di dalam, bisa ndak diambilkan sama tongkatnya itu
Petugas : oh iya mbak (sambil gemetar melihat susu dan vaginaku) dimana jatuhnya ?
Aku : daerah situ mas (sambil menunjuk 1 areal kolam renang)
Petugas itu berjalan menuju posisi yang aku tunjuk, dia terlihat mencarikan celanaku, sambil sesekali melirik ke arahku yang mengikuti dia, melirik ke arah susu dan vaginaku. Kita mengelilingi pinggiran kolam renang dengan kondisiku seperti ini, dimana kedua orang yang berenang turut melihat ke arahku.
Petugas : kok ndak ketemu ya mbak ?
Aku : oh ndak ada ya mas, ya sudah kalo ndak ada, ndak apa-apa
Petugas : lha trus nanti balik gimana mbak ?
Aku : ya balik begini mas
Petugas : saya pinjami handuk ya mbak
Aku : oh iya mas, makasi…
Ya pantas saja ndak ketemu, lha wong sudah disembunyikan sama Ce Fenty dan Ce Felicia. Hahaha… lantas aku menceburkan diri balik ke kolam renang sambil ketawa-ketawa. Ko Henry mendekat ke aku, lalu memberikan jempol, menarik half tank top keatas jadi full bugil. Dua orang sisanya juga naik dan meninggalkan kolam, mungkin burung mereka sudah berdiri dan siap untuk dikocok. Aku diajak pindah ke kolam lain bersama Ce Fenty dan Ce Felicia yang ternyata juga sudah bugil di kolam jacuzzi.
Ko Henry : Vi, coba kamu naik, tunjukin piercing memek-mu ke Silvia, kan dia belum tau
Ce Viona : oh iya, oke
Ce Viona naik, duduk di pinggir kolam, mengangkangkan kakinya lalu menunjukkan piercing-nya, tepat ketika saat itu, petugas kolam menuju ke arah kita untuk memberikan handuk, petugas tersebut kaget melihat pose Ce Viona seperti itu. Aku berdiri masih di dalam kolam, dan menerima handuk dari petugas itu, dia juga dapat melihat susuku saat ini dan tidak kalah terkejutnya.
Ko Henry lalu mengajak kita kembali ke unit apartemen, kita naik satu per satu masuk ke kolam besar lalu berjalan mengendap-endap ke dalam dan masuk melewati tangga. Petugas kolam entah kemana, karena kita sudah tidak menemukannya. Ketika kita melihat dari balkon unit Ko Henry, kita melihat 2 security bersama petugas itu tadi sedang berada di kolam, sambil memunguti pakaian yang kita tinggal, untunglah kita sudah naik, pas sekali nalar Ko Henry.
Kita membersihkan diri bergantian, sedangkan aku masih duduk di depan pintu balkon, sambil mengangkang, aku bermasturb saking horny-nya karena eksib di kolam, dari belakang, Ko Henry meremas-remas susu plus memilin putingku yang membuat aku semakin blingsatan dan membuatku cepat mencapai orgasme. Aku lihat di balkon seberang atas, ada cowok yang kayaknya memperhatikan aku, tapi menurut Ko Henry posisi kita tidak terlalu terlihat.
Setelah semua selesai mandi, Ko Henry mandi dengan Ce Viona, hehehe… kita mau meluncur untuk mengisi perut, aku pun bertanya ke Ko Henry :
Aku : Ko, aku pake apa nih, apa bugil lagi ta ? Hihihi…
Ce Diana : wah kamu demen kali bugil, ya ndak mungkin lah
Aku : iya sukak banget, iya memang ndak mungkin tapi bingung mau pake apa
Ko Henry : lha kamu mau make apa lho, silahkan dipilih, yang cocok yang mana
Aku : pilihin ko, kan aku wes bilang tadi, aku padamu, percaya dan pasrah denganmu… hehehe
Ko Henry : dasar manja… hehehehe
Akhirnya aku disuruh memakai terusan tank top warna putih dengan 4 kancing di dada, belahannya lumayan rendah, panjangnya pas di pantatku agak naik sedikit, 2 kancing atas disuruh lepas, sehingga menampilkan belahan dadaku. Berani ? jelaslah berani, why not…
Ce Viona juga memakai terusan tank top kayak aku tapi bedanya milik Ce Viona longgar, punyaku ketat atau lebih tepatnya kekecilan, Ce Fenty memakai half tank top, susunya bagian bawah keliatan diki-dikit sama rok mini yang ndak kalah pendeknya. Ce Diana pake kemben yang hanya menutupi separo susunya, warna putih dipadukan dengan rok mini yang super pendek. Almira dan Ce Felicia memakai terusan hem tanpa lengan yang pendek banget, sama seperti aku, 2 kancing atas disuruh lepas sama Ko Henry plus 1 kancing bawah.
Di café, agak ramai dengan pengunjung, semua pada lihat ke arah kita karena dandanan kita pastinya, tidak ada sofa kosong, alhasil kita duduk di meja dan kursi barstool. Pendeknya pakaian kita membuat separo pantatku langsung duduk di kursi ini, rasanya yang lain juga begitu. Waiter yang menunggu pesanan kita, tak henti-henti matanya berputar satu per satu ke arah kita, terlebih ketika agak lengah, Ko Henry menurunkan satu tali tank top-ku yang membuat susuku terlihat seutuhnya, ditambah dengan 2 kancing tersisa disuruh lepas. Tiba-tiba jepit rambut Ce Fenty terjatuh, ketika Ce Fenty yang berada di samping waiter mengangkat tangannya membetulkan rambut, jatuhnya di sebelah agak dalam dari kursi Ce Fenty. Dengan sigap, waiter menunduk untuk mengambilkan jepit tersebut, karena posisi pas berada di seberangku, langsung saja aku mengangkangkan kakiku, benar saja, kepala waiter tersebut terantuk meja karena mungkin asyik melihat vaginaku, dan juga mungkin vagina yang lain.
Sebelum makanan datang, ada 2 sofa yang kosong, kita request untuk pindah ke sofa, bisa ditebak, ketika duduk di sofa, vagina kita tidak terlalu tertutup kecuali kita menyilangkan kaki, saat waiter datang untuk meletakkan makanan dan minuman, aku yang berada di barisan terluar agak mengangkangkan kakiku, dan tali tank top-ku kembali diturunkan oleh Ko Henry, yak, waiter itu dengan jelas dapat melihat vaginaku bahkan bibir vaginaku keseluruhan. Hal yang sama juga terjadi ke temen-temen lain, Ce Diana melipat kembennya menjadi lebih kecil sehingga bagian bawah susunya terlihat tonjolan selain putingnya yang ngecap.
Ko Henry : Sil, langsung duduk di sofa, panggil mas-nya minta bill, kamu yang bayar, gimana ?
Aku : no problem, ko. Ayuk aja.
Aku perlahan menaikkan terusanku sampai ke pinggang, lalu aku memanggil waiter meminta bill, di seberangku ada Ce Felicia yang kemudian melepas kancing yang tersisa, lalu duduk agak mengangkang. Ketika mas-mas waiter datang, dia menjelaskan apa saja yang kita pesan, posisinya ada di sampingku, dengan jelas mas-mas itu dapat melihat susuku sebelah kiri karena tali tank top diturunin, dan ketika melihat ke seberang dapat melihat vagina Ce Felicia.
Ce Felicia : mana Sil, aku lihat lagi bill-nya
Aku : ini ce…
Lalu waiter tersebut beralih ke samping Ce Felicia dan di saat yang sama, aku lebih mengangkangkan kakiku membuat vaginaku lebih terlihat, waiter tersebut jadi salah tingkah, begitu pula sewaktu memberikan uang kembalian, dia terus melihat ke arah vaginaku dan vagina Ce Felicia.
Lanjut ke mini market, lokasi ini juga menjadi salah satu favoritku, Ce Diana dan Almira di mobil mengganti pakaiannya jadi kaos singlet, supaya lebih mudah memamerkan susu dan vaginanya. Kaos singlet ini panjangnya pas di pantat, bagian dada lumayan rendah nyaris memperlihatkan puting mereka. Situasi mini market ada tempat nongkrong di samping parkiran mobil yang lumayan luas, buka 24 jam. Ada beberapa pengunjung di dalam mini market, dan ada 1 meja terisi 2 orang dari 4 meja yang ada di depan.
Saat mau turun, Ko Henry memintaku untuk melepas semua kancing yang ada, lalu untuk Ce Felicia hanya diminta kancingkan 1 kancing saja yaitu kedua dari bawah. Kita masuk lalu sedikit berpencar untuk membeli sesuatu. Tepat di sampingku ada bapak-bapak yang terlihat mencuri pandang ke arah susuku, aku sedikit menghindar dengan berputar ke etalase di depannya lalu kembali ke samping bapak-bapak itu, tujuannya mengatur tali tank top-ku agar melorot tepat di samping bapak-bapak itu, dan berhasil, ketika tali tank top ini melorot, susuku sebelah kanan tepat di samping bapak-bapak ini membuat matanya melotot lalu berkata : “Mbak, talinya melorot”, lalu aku menjawab : “oh iya pak” sambil mengembalikan tali tank top-ku. Di sisi etalase yang lain, aku melihat Ce Felicia dan Ce Diana sedang jongkok menghadap mas-mas yang kebetulan pas jongkok, sudah pasti susu dan vagina-nya terlihat jelas.
Ketika membayar, Ce Fenty mengikat rambutnya sehingga kedua susunya terpampang nyata di depan kasir, selesai membayar, kita nongkrong di kursi yang disediakan di depan. Ce Viona duduk menghadap ke jalan membelakangi pengunjung lain yang karena Physical Distancing, jaraknya jadi agak jauh, aku di sebelahnya, lalu ada Ce Diana, Ce Felicia, Ko Henry, di seberang Ce Viona, lalu ada Almira, dan Ce Fenty. Ce Viona sudah menurunkan kedua tali tank top-nya sehingga topless, kalo yang lain baru melorot saja tali tank top dan kaos singlet kita, kecuali Ce Felicia yang sudah membuka semua kancing terusan hem-nya. Tiba-tiba dari samping ada yang menyapa Ce Viona :
Tamu : Vi, it’s that you ?
Ce Viona : Yap, apa kabar Robert ?
Tamu : fine, gilak kamu tambah sexy aja, tuh susu kemana-mana, sama kayak dulu kuliah
Ce Viona : iya nih gerah, inget-nya susu aja nih
Tamu : iya donk, maklum cowok, jomblo lagi, hahahahaha
Ce Viona : makanya donk cepetan cari cewek, jangan coli aja
Tamu : busyet kamu ndak berubah ya, tambah keren, ndak malu ya pakaianmu kayak gitu
Ce Viona : mau malu sama sapa, elo ? ndak lah, biasa aja, gerah nih
Tamu : iya donk sampai isis sekarang ndak make daleman, tuh vagina juga kemana-mana
Ce Viona : rejeki yang liat
Tamu : wah gue dapet rejeki donk
Ce Viona : hahahaha, elo sama sapa
Tamu : sendirian aja, temen lo sexy semua ya
Ce Viona : ya begitulah
Lalu teman Ce Viona pamit, waow Ce Viona begitu tenang bertemu dengan teman waktu kuliah dulu, mantap abis, tambah horny dah. Waktu Ce Viona ngobrol sama temennya, posisinya di seberangku dan Ce Diana, aku sengaja kembali mengangkangkan kaki supaya bisa lihat vaginaku. Hehehe… begitu pula kaos singlet Ce Diana juga melorot. Tidak lama yang nongkrong di café hanya kita aja. Ce Viona langsung bugil, disusul Ce Felicia, lalu Ce Diana, Almira dan Ce Fenty baru aku terakhir. Kita full bugil di depan mini market, putingku mengeras terkena angin sekaligus horny gara-gara Ce Viona ngobrol sama temennya. Ce Diana, Ce Felicia mulai masturb disini, lalu aku berdiri di atas kursi lalu duduk diatas meja sambil menghadap ke parkiran, aku masturb, ternyata Ce Viona ikut, dia juga duduk di atas meja sambil masturb, deg-deg-an yang menjadi membuat kita cepat orgasme, pas kembali duduk, ada mobil masuk areal parkir. Untung dah, pas, sensasinya waow… apalagi kata Ko Henry, mas-mas pegawai mini market sempat liat kita waktu aku dan Ce Viona masturb diatas meja.
Sebelum pulang, Ko Henry memintaku untuk membeli sesuatu di dalam mini market dan menyuruhku memakai salah satu pakaian yang ada, aku bingung, akhirnya aku memilih kaos singlet yang dipakai Almira, pas hujan jadi aku hujan-hujanan dulu basah, baru masuk, yang of course bikin puting aku keliatan ngecap. Wajah mas-mas itu terlihat mesum memandang susuku, apalagi waktu menunduk mereka dapat melihat susuku dengan jelas, belum pernah aku begini berani, setelah membayar, aku keluar di pinggir tong sampah sambil menghadap ke dalam, aku menarik bagian bawah kaos singlet ini, lalu memeras di tong sampah, dimana mereka yang di dalam bisa lihat vaginaku dengan jelas, lalu aku berjalan kembali ke temen-temen dan pulang ke apartemen Ko Henry. Waktu ninggalin mini market ini, semua pakaian yang kita pake, kita tinggal disana dan kembali ke apartemen Ko Henry dalam keadaan bugil.
Di dalam apartemen, aku bilang ke temen-temen begini :
Aku : I’m very happy today, entah orgasme berapa kali, tapi aku merasa sudah naik level yang semuanya itu karena kalian, aselinya kalian ini lebih gila daripada di story, banyak hal yang dilakuin ndak ada di story.
Ce Viona : syukurlah kamu happy, emang keliatan kok, dan kamu cukup berani lho, kita salut
Aku : thanks ce Viona, aku pengen lagi nih besok, ayok yang lebih mendebarkan
Almira : ayok, sapa takut, boleh lah
Ce Fenty : iya ayok aja, kamu itu ada efeknya buat kita, bikin kita juga tambah berani
Ce Felicia : betul, aku setuju itu. Gilak nih, Diana punya temen kayak kamu ndak dikenalin dari kemarin.
Ce Diana : wah ya aku kan ga tau kalo Silvi aselinya begini, hahahaha… pokoknya besok mau lebih lagi, kita nurutin Silvi aja.
Nah saat itu, Ce Diana sedang mengelus-elus burung Ko Henry, aku pun mendekat di samping Ko Henry :
Aku : Ko, aku pengen ngerasain burungmu, tusuk donk vaginaku
Ko Henry : kan kamu masih virgin, ndak nyesel nih…
Aku : endak ko, aku ngerasa nyaman denganmu, aku bersyukur belum ngesex sama mantanku, ada yang ganjel gitu, kalo sama kamu, malah pengen, apalagi liat burungmu yang jauh lebih tebel dan gede dari mantanku, pas deh. Terutamanya Ko, aku pengen sama seperti cece-cece ini, urusan suami besok ya urusan dia, ndak mau sama aku ya wes, don’t care…
Ko Henry : kalo kamu mau aku ya happy aja lah, cuman ya aku emoh pake kondom ya
Aku : iya ko, ntar minum obat kayak kata Ce Diana. Aku pasrah sama kamu, wes ga usah minta ijin, samakan aku kayak cece-cece ini.
Aku mengulum burung Ko Henry sampai tegang maksimal, sementara di samping kanan, Ko Henry menciumi Ce Diana sambil remes-remes susunya, yang lain aku lihat lagi masturb untuk kesekian kalinya. Lalu aku menduduki burung Ko Henry dalam pose reverse cowboy, dibantu Ce Diana dan Ce Fenty, burung Ko Henry aku tekan masuk ke dalam vaginaku, perih, sakit, dan terlihat darahku mengalir, ketika digenjot, aku merasakan perih dan nikmat sampai aku orgasme. Setelah aku orgasme, Ce Diana menuntun aku ke kamar mandi untuk bersih-bersih sementara Ce Fenty lanjut ngesex dengan Ko Henry sampai Ko Henry muncrat lalu kita istirahat.
Besok paginya, aku keluar ke balkon bugil, liat situasi kolam renang dan tetangga, sepi sih, tiba-tiba dari belakang, Ko Henry memeluk aku, sambil remes-remes susuku, putingku, aku berbalik lalu kita ciuman lama, sambil aku mengelus-elus burung Ko Henry. Tiba-tiba Ko Henry membalikkan badanku, lalu dari belakang menusuk vaginaku sementara aku berpegangan di pagar balkon. Pagi itu kita kembali ngesex, bedanya sudah ndak sakit, rasanya enak, mantap sampai tidak lama, aku kembali orgasme. Karena Ko Henry belum orgasme, aku minta istirahat bentar lalu lanjut digenjot lagi sampai aku orgasme ketiga kalinya, Ko Henry baru muncrat banyak sekali di dalam vaginaku. Enak sekali, aku pengen diberlakukan begini setelah eksib.
Menyesalkah aku kehilangan virginity ? tidak sama sekali, aku menikmatinya terlebih aku menikmati eksib dengan mereka.
Atas permintaan Ko Henry, story tentangku di share sendiri via akun-ku untuk seterusnya dan Ko Henry juga akan update di akunnya. Apakah akan update, liat aja nanti, yang jelas fokusku eksib lagi dengan mereka lebih nekat. Minta foto ? Nope, aku ndak akan share foto demi safety kita semua, it’s our commitment.