Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
P.O.V. Fenty

Dear Readers, berikut adalah update dari kisah action kita berkenalan dengan cewek yang mengaku suka dengan hal eksibisionis lainnya yaitu, Diana. Semoga dapat dinikmati oleh para suhu dan readers.

Sore ini jam 15:00, kita datang ke salah satu mall di bagian barat kota ini yang terkenal sepi pengunjung. Ko Henry janjian dengan Diana, salah satu cewek yang menghubungi Ko Henry via p.m forum kesayangan kita. Kita bertiga memakai outfit favorit kita yaitu, aku memakai terusan hem lengan pendek, Almira memakai kemben dan rok mini, Ce Viona memakai terusan tanktop backless. Kita bertiga sama-sama tidak memakai bra dan cd lagi di balik outfit kita.

Tepat Pk. 15:00 kita bertemu dengan Diana di salah satu café yang memiliki sisi outdoor menghadap ke jalan raya. Dari sekian meja yang ada, hanya 3 meja termasuk meja kita yang terisi atau digunakan, 2 meja lainnya ditempati dengan posisi agak jauh. Diana datang dengan memakai outfit, dress tanpa lengan dengan resleting di depan, panjangnya sekitar 10 cm diatas lutut, dengan belahan dada yang cukup rendah. Mungkin jika orang lain memakai outfit Diana ini, biasanya dilapisi dengan kemben. Diana orangnya putih banget, mulus hampir tanpa cacat dan goresan, agak tinggi, dan susunya paling besar diantara susu kita bertiga serta menurutku susunya bagus banget.

Setelah Diana datang, berkenalan, cipika cipiki, aku memanggil waiter untuk melakukan order makanan dan minuman. Mata waiter jelalatan melihat kita terlebih karena aku membuka satu kancing atas dan 1 kancing bawah dari terusan hem-ku, Ce Viona dengan outfitnya, waiter samar-samar dapat melihat susunya dengan leluasa, lalu waiter juga bisa melihat kesexy-an belahan dada Almira yang memakai kemben saja dan Diana tentu saja. Setelah selesai memesan makanan dan minuman, kita pun melanjutkan acara ngobrol kita dengan Diana.

Ko Henry : udah beres nih urusan di kampus ?
Diana : sudah donk, tadi sudah balik apartemen buat mandi dulu baru kesini

Ce Viona : oh kesini naik apa ?
Diana : naik mobil, aku bawa sendiri dari rumah

Almira : wuih… nggak capek ya ? kuat setir sendiri
Diana : iya kan udah ada tol, cepet kok. Hehehe…

Aku : wah enak donk bisa bolak balik-nya cepet karena lewat tol
Ce Viona : iya nih dengan adanya tol jadi lebih singkat waktunya.

Diana : iya lebih praktis. Btw cece-cece semua keliatan cakep dan sexy ya
Aku : iya donk… kalo nggak cakep, Ko Henry ga mau sama kita-kita

Ko Henry : hush… enak aja kalo ngomong. Menjatuhkan harkat dan martabatku nih…
All : hahaha…

Ce Viona : kamu juga cantik kok, sexy pula, tuh susu pada kemana-mana
Diana : hehehe… like I said to Ko Henry, aku suka dengan sexy and mini clothes…

Almira : you’re so sexy and can make every people look at you including that waiter… hahaha
Aku : iya nih, waiternya ngeliat terus ke kita-kita tadi, mungkin dia bingung mimpi apa ketemu 4 cewek cakep-cakep, sexy-sexy pula… hahaha…

Ko Henry : So, Di, are you wearing any underwear ?
Diana : nope, I don’t wear any underwear. I think same with all of you

Ko Henry : right, but I still wear my underwear
All : hahaha…

Ce Viona : so what it’s like when you’re not wearing any underwear ?
Diana : First of all, I like it very much, I can be so horny if people are watching to my body, especially to my breast and curious if I’m wearing any underwear or not. Hahaha…

Aku : do you know that we are not wear any underwear ?
Diana : yeah, I can see your nipple, ce Viona’s nipple, and Almira’s nipple, hahaha….

Ko Henry : so when you want us to see yours ? hahaha
Diana : sure why not, I’m very comfortable with all of you, like I said, I want to be like all of you

Posisi Diana waktu itu membelakangi pintu dan areal cafe serta menghadap ke arah jalan raya, lalu dengan perlahan-lahan, Diana menurunkan resleting yang menutup outfitnya, Diana menurunkan resletingnya sampai di daerah menjelang pusar, lalu menyingkap kain ke kanan dan kiri yang masih menutupi susu-nya and WOW… WOW… WOW… susunya lumayan besar, putih, tegak menantang, padat dengan disertai putting yang tidak terlalu besar berwarna coklat muda.

Ko Henry : damn… that boobs are very nice…
Ce Viona : hahaha… do you like it ?

Ko Henry : yeah, I like it
Aku : so touch it, ko…

Diana : you can touch, no problem for me

Lalu Ko Henry bertukar posisi dengan aku, mendekat ke Diana yang menyandarkan tubuhnya di kursi, lalu Ko Henry meraba susunya Diana, meremasnya, dan memilin putingnya sampai terlihat mengeras. Diana terlihat sangat menikmatinya, lalu perlahan, Ce Viona menarik resletingnya sampai terlepas seluruhnya memperlihatkan memeknya yang sama dengan kita-kita, gundul plontos. Karena membaca di cerita ini bahwa memek kita semuanya plontos, sebelum berangkat tadi Diana menyempatkan diri untuk mencukur semua bulu memeknya menjadi plontos. Ketika Diana mau mengangkangkan kakinya, Almira memberi kode bahwa waiter sedang menuju ke arah meja kita untuk mengantarkan pesanan kita, karena agak gugup, Diana tidak bisa mengancingkan resletingnya, kemudian reflek menarik kedua sisi outfitnya menutupi tubuhnya dan membungkuk agar waiter tidak mengetahui jika outfit Diana terbuka. Waiter pun meletakkan pesanan kita di meja dan meninggalkan tempat. Setelah waiter meninggalkan tempat, kita pun memberitahukan ke Diana.

Diana : wah gila hampir aja ketauan… hahaha… duh deg-deg-an banget
Ce Viona : tapi enak kan ?

Almira : pasti enak lah, wong wajahnya sampai merah merona begitu
Aku : hahaha… nahan horny ya…

Diana : antara deg-deg-an, takut, dan horny jadi satu. Mantap sih…
Ko Henry : hahaha….

Diana menutup resleting outfitnya sampai di bawah susunya sehingga belahan dadanya tetap terlihat. Lalu aku melepas 1 lagi kancing hem ku bagian atas, Almira menurunkan kembennya sampai sedikit aeorola putingnya terlihat samar-samar, lalu Ce Viona memanggil waiter tadi untuk meminta saos tomat dan sambal. Ketika waiter tersebut mengantarkan permintaan Ce Viona, pura-pura tali terusan tanktop Ce Viona melorot, sehingga bertepatan dengan waiter tersebut tiba dan berdiri di samping meja kita, dia dapat melihat dengan jelas susu Ce Viona, susuku, dan belahan dada Diana. Waiter tersebut terlihat terkejut. Kita pun melanjutkan aktifitas menyantap makanan yang sudah kita pesan sebelumnya.

Setelah menyelesaikan menyantap makanan yang kita pesan, kita pun melanjutkan aktifitas dengan berjalan-jalan mengelilingi mall yang tidak terlalu besar ini. Diana sudah kembali menarik resletingnya penuh, aku tetap membiarkan 2 kancing atas terusan hemku dilepas, karena situasi mall yang cenderung sepi, aku melepas 1 kancing terusan hem-ku bagian bawah sehingga kalo tertiup angin atau AC, memek-ku bisa saja terlihat. Almira juga membiarkan samar-samar area aerolanya terlihat sedikit. Kita pun berjalan-jalan dan memperhatikan bahwa banyak orang yang berpapasan dengan kita memandangi kita dengan tatapan yang bermacam-macam namun kita tetap cuek bebek. Kita mampir ke supermarket yang ada di dalam mall tersebut, yang menjual berbagai macam barang. Kita sengaja memilih mall ini karena cenderung sepi pengunjung untuk melihat kira-kira Diana seperti apa dan senekat apa. Ketika berada di supermarket tersebut, terdapat counter yang menjual berbagai sandal wanita, Aku mencoba salah satu sandal dan mengangkat kakiku sambil memiringkan telapak kaki untuk menunjukkan ke yang lain, ketika aku melakukan ini, bawahan terusan hem-ku agak tersingkap sehingga samar-samar dari celah antar hem-ku bisa terlihat memek-ku. Mas-mas yang kebetulan berada di dekat counter itu terus melihat ke arahku. Lalu Ce Viona, mau mencoba salah satu sneakers yang sedang sale, Ce Viona meminta ke mas-mas tersebut nomor yang sesuai dengan-nya. Setelah mendapatkan dari mas-mas tersebut, Ce Viona meminta tolong ke Diana untuk memasangkan di kakinya. Dengan posisi ini, Diana secara tidak sadar berjongkok di depan mas-mas tersebut, dan memasangkan sneakers tersebut ke kaki Ce Viona, belahan dadanya sangat terlihat, dan mungkin memeknya juga sedikit terekspose. Mas-mas itu aku lihat menjadi kikuk melihat belahan dadanya Diana. Setelah dirasa cocok, Ce Viona akhirnya membeli sneakers itu dan membayarnya.

Ce Viona : Di, kamu sadar nggak tadi waktu masangin sneakers, belahan susumu diamati mas-mas itu
Almira : iya lho, dia sampek bengong… hahahaha…

Diana : iya ta ce, aku ndak sadar. Hahaha… jadi tadi itu aselinya aku dikerjain ya…
Aku : ya tipis-tipis aja sih Di, pengen tau reaksimu seperti apa

Diana : hahaha… wah aku cupu banget ya ternyata…
Almira : ya ntar kalo kamu tambah berani kan nggak cupu lagi…

Setelah puas mengelilingi mall tersebut, kita pun memutuskan untuk keluar dari mall tersebut, Ce Viona menawarkan untuk pergi ke apartemen Diana sekaligus memilihkan Diana outfit lain yang nyaman, karena outfit yang dipakai Diana saat ini terlalu full pressed body sehingga mengurangi sensasi untuk action. Kita pun menyetujui usulan dari Ce Viona, Diana mengajak aku untuk bergabung di mobilnya, sementara Almira dengan Ce Viona dan Ko Henry mengikuti kita dari belakang menuju apartemen Diana. Ketika berada di dalam mobil Diana yang berjenis sedan, aku melepas seluruh kancing dari terusan hem-ku namun tidak melepas dari tubuhku, lalu aku menarik resleting outfit Diana sampai perut, lalu aku bilang ke Diana, susu kamu sebelah kiri ditutupi pake sabuk pengaman, sedangkan yang sebelah kanan masih tertutup kain pakaiannya, Diana pun menuruti ideku. Ketika menyerahkan karcis, karena mobil kita yang pendek, membuat Diana harus agak miring keluar jendela mobil untuk menyerahkan karcis tersebut, otomatis susunya terlepas dari sabuk pengaman, kebetulan yang jaga adalah mas-mas. Mas penjaga parkir tersebut terlihat kikuk karena dapat melihat susu Diana dengan jelas. Setelah memberikan kembalian kepada Diana, kita pun cepat-cepat pergi meninggalkan pos penjagaan tersebut.

Diana : wah gila nih, susuku diliat mas-mas tadi…
Aku : hahaha… gimana rasanya ?

Diana : deg-deg-an banget, mau benerin kok gimana gitu, akhirnya aku biarin aja dan bersikap tenang, eh mas itu tadi yang kikuk. Hahaha…
Aku : betul sekali… hahaha… enak ya…

Diana : sukak banget nih… jadi basah juga aku… hahaha…

Sesampainya di apartemen Diana, kebetulan kita memarkirkan mobil Diana dan Ko Henry bersebelahan, aku pun langsung keluar tanpa mengancingkan lagi semua kancing terusan hem-ku.

Diana : lho ce, nggak dikancing dulu ?
Aku : nggak usah, dirapetin begini aja lho kayak kamu tadi… kamu ndak mau ta ?

Diana : hhmm… (terlihat bingung)
Aku : kalo ragu, nggak usah deh. Gpp kok… ayok jalan

Almira dan Ce Viona tersenyum saja, lalu kita berjalan menuju unit apartemen Diana dan aku berjalan sambil memegani terusan hemku yang aku tarik bersilangan menutupi tubuhku. Ini adalah lokasi baru untuk kita sehingga kita tidak memahami situasi dan kondisi yang ada, semuanya adalah kenekatan.

Di lorong menuju lift, Almira yang ada di sebelahku tiba-tiba menurunkan kembennya, memperlihatkan susunya secara full, Diana terlihat terkejut…

Diana : lho mbak nanti kalo ada orang gimana
Almira : ya kalo ada orang tinggal ditarik keatas aja kayak gini…

Ketika Almira mempraktekannya bertepatan dengan seorang mbak-mbak sedang keluar dari salah satu kantor di lorong tersebut. Diana pun menggelengkan kepalanya tanda takjub. Setelah melewati mbak-mbak tersebut, gantian Ce Viona yang menurunkan kedua tali terusan tanktopnya sampai batas siku, sehingga memperlihatkan kedua susunya yang terpiercing. Diana pun menjadi semakin terkejut.

Diana : wah memang ya kalian itu TOP banget… aku tambah deg-deg-an.
Ce Viona : sorry kalo buat kamu ndak nyaman, tapi beginilah kita.

Diana : oh enggak ce, aku malah termotivasi lho untuk ikutan nekat begini…
Ce Viona : lalu… (sambil senyum)

Ketika sampai di depan lift sambil menunggu pintu lift terbuka, Diana menurunkan seluruh resletingnya sampai lepas dan menariknya silang seperti yang aku lakukan. Lalu melihat lift masih turun dari lantai yang cukup tinggi dan situasi di sekitar yang sepi, tiba-tiba Almira melepas roknya, lalu menarik kembennya bagian bawah menutupi pantat dan memeknya. Otomatis kembennya jadi agak turun semakin memperlihatkan susunya dengan aerola yang agak terlihat dari kondisi sebelumnya. Aku lihat kembennya juga tidak menutup pantatnya dengan sempurna. Diana pun terlihat menggelengkan kepalanya. Tidak lama pintu lift terbuka, kita berpapasan dengan beberapa penghuni dan kita naik menuju lantai dimana unit Diana berada. Ternyata unitnya berada di lantai yang tidak begitu tinggi yaitu lantai 11, memasuki unit apartemen Diana, situasi interiornya bagus banget dengan 3 kamar lalu ada balkon mini tempat outdoor AC berada. Di apartemen Diana itu, Ce Viona, aku dan Almira melepas semua pakaian kita dan bugil.

Ce Viona : Di, kira-kira kamu mau action lebih lagi nggak… ?
Diana : mau donk ce…
Ce Viona : coba kamu liatin ke kita-kita outfit apa saja yang kamu bawa kesini
Diana : enggak banyak sih ce, karena belum semua dibawa kesini

Aku dan Almira mendekati Ko Henry yang sedang duduk di sofa memperhatikan Ce Viona dan Diana mengelus kontolnya dan menelanjangi Ko Henry.

Aku : Di, aku boleh kan sama Ko Henry disini
Diana : oh ya boleh-boleh aja (terlihat agak kaget melihat kontol Ko Henry)

Aku : oke deh… kalo ndak keberatan
Diana : wah “itu”-nya Ko Henry panjang ya… gemuk lagi…

Ce Viona : kalo kamu mau nyoba, gpp kok, iya ndak, Hen ?
Ko Henry : silahkan aja…

Sementara Ce Viona discuss pakaian dengan Diana, aku dan Almira mengulum bergantian kontol Ko Henry yang sudah tegang, Almira kemudian naik ke pangkuan Ko Henry, french kiss dengannya, sedangkan aku bersimpuh di depan kursi mengulum kontolnya. Setelah itu, Almira menaiki kontol Ko Henry dan memompanya dengan hot, sedangkan aku dari samping melakukan french kiss dengan Ko Henry sambil diremas-remasnya susuku. Tidak lama, Almira yang sudah horny sedari tadi mendapat “Big O” nya dan terlentang di lantai karena lemas. Gantian aku memasukkan kontol Ko Henry ke memekku dan memompanya dengan hot pula. Kebetulan beberapa hari kita mens sehingga ML sama sekali. Sama dengan Almira tidak lama aku pun mendapatkan orgasme, melihat Ko Henry yang belum orgasme, Ce Viona datang dan mengulum kontol Ko Henry sampai muncrat di wajahnya. Diana hanya tertegun melihat kejadian itu sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

Lalu setelah membersihkan diri, kita membantu Ce Viona untuk memilihkan outfit untuk Diana. Yang terpilih adalah outfit yang biasa dipakai tidur oleh Diana, semacam baby doll atau daster, berlengan pendek, dengan kancing di depan, belahannya tidak terlalu rendah namun outfit ini sangat pendek, tepat di bawah pantat. Almira meminjam tanktop yang dibawa oleh Diana, karena postur tubuh Diana paling besar, tanktop tersebut terlihat sedikit kebesaran dipakai Almira. Diana mengatakan biasanya kalo menggunakan pakaian ini waktu tidur, dia masih menggunakan celana pendek. Lalu kita berunding, mau kemana lagi untuk menjalankan action malam ini, saat itu sekitar Pk. 19:30. Akhirnya setelah berdiskusi, kita sepakat untuk action tipis-tipis di salah satu mini market yang memiliki mini café. Tempat yang mirip ketika pertama kali Ko Henry dan Ce Viona menemuiku.Pk. 20:15 kita berangkat mencari mini market tersebut di daerah sekitar apartemen Diana. Ketika berada di lift, Ce Viona melepas kancing nomer 2 dari atas dan nomer 2 dari bawah outfit Diana, sehingga dari samping terlihat susu Diana dan dari kita berdiri bisa melihat Diana tidak memakai CD. Di lorong apartemen, kita berpapasan dengan beberapa orang yang menatap ke kita, namun kita tetap cuek, Diana mulai terbiasa dengan keadaan dan situasi seperti ini. Di dalam mobil, seperti kebiasaan kita, full naked, Diana pun juga turut naked. Kita berputar-putar mencari lokasi mini market tersebut dan akhirnya menemukan. Namun melihat situasi dan kondisi mini market, terlihat sepi mesk waktu masih menunjukkan Pk. 21:00. Mungkin ini situasi dan kondisi yang menguntungkan untuk Diana, toh kita bermaksud action tipis-tipis… sesampainya di mini market, aku tetap dengan kondisi yang dari tadi 2 kancing atas dan 1 kancing bawah tidak dipakai, Almira sudah dengan tanktop Diana yang agak kebesaran lalu ketika turun Diana juga melepas 1 kancing atas sehingga belahan dadanya terlihat jelas sekali. Wah mulai tambah nekat nih anak.

Kita masuk ke dalam mini market tersebut dan membeli beberapa cemilan dan minuman, rencana kita akan nongkrong disitu untuk beberapa saat. Penjaga mini market tersebut tidak henti memandangi kita tentu saja karena outfit kita yang mini. Selesai memilih beberapa cemilan dan minuman, kita pun membayarnya di kasir lalu duduk di kursi-kursi dan meja-meja yang disediakan di bagian depan samping mini market itu. Lokasi ini mirip dengan lokasi tempat Ce Viona berjalan naked dari cafe ke mobil. Setelah duduk, kita pun ngobrol kesana kemari, lebih banyak menggali kehidupan Diana, bagaimana dia berhubungan dengan mantannya, bagaimana dia pertama kali ML dan ternyata dari apa yang dia ceritakan, Diana baru sekitar 1 tahun belakangan ini melihat genre eksibisionis itu seperti apa.

Ditengah obrolan itu, melihat sikon yang mendukung, aku melepas semua kancing terusan hem-ku sehingga susu dan memek-ku terekspose, melihat hal itu Ce Viona menawarkan ke Diana :

Ce Viona : Di, kayak Fenty begitu, mau kah ?
Aku : enak Di, tertiup angin sepoi-sepoi…

Almira : aku juga mau ah… lalu menurunkan tali tanktopnya sampai ke siku sehingga susunya terekspose dengan nyata
Ce Viona : nggak apa-apa kalo masih belum nyaman kok Di…

Lalu Ce Viona menurunkan tali terusan tanktopnya terlepas dari kedua tangannya sehingga topless. Merasa terpancing dan horny, Diana mengikuti jejak kita dengan melepas semua kancing outfit yang dipakainya lalu duduk bersender. Diana terlihat agak kaku, mungkin belum terbiasa. Lalu kita mengobrol seperti biasa dengan kondisi seperti itu. Jarak antara kita duduk dengan pintu masuk mini market agak jauh. Ketika penjaga mini market keluar untuk membuang sampah, reflek Diana dan aku menutupi tubuh kita, sedangkan Almira dan Ce Viona masih aman karena membelakangi pintu mini market. Setelah penjaga itu kembali masuk, aku pun kembali ke posisi semula diikuti dengan Diana. Lalu aku melepas terusan hem-ku dan menutupkan begitu saja dari belakang tubuhku, melihat seperti itu Diana kaget

Diana : wah kamu nekat banget ya…
Ko Henry : ya beginilah seperti yang aku sampaikan di p.m

Ce Viona : kalo kamu mau dan nyaman, lakukan saja kayak Fenty

Almira juga mengeluarkan tali tanktop dari siku mengikuti jejak Ce Viona topless, lalu Diana mencoba hal yang sama sepertiku.

Ko Henry : coba sandarin badan kamu di kursi, Di
Diana : kayak gini, Ko ? (sambil menyandarkan badannya)

Ko Henry : iya, gini sexy lho
Diana : hahaha… deg-deg an banget nih, kalo ada yang tiba-tiba parkir gimana

Aku : santai aja jangan grusa grusu malah keliatan

Hanya 10 menit kita berada di posisi tersebut lalu, kita kembali memakai outfit kita tanpa mengancingkan outfit kita, Almira dan Ce Viona kembali memasang tanktopnya

Ce Viona : Di, gimana perasaan-mu. Apa comfort dengan kita-kita
Diana : absolutely ce… aku mau lagi dan kalo berkenan aku mau donk action sama kalian dan kalo boleh aku mau coba “itu”-nya Ko Henry juga

Ce Viona : no problem lah, Henry juga happy-happy aja kok.
Ko Henry : hahaha… ayok balik ke apartemen…

Dari lokasi kita duduk sampai mobil, aku dan Diana berjalan seperti biasa tanpa menutupi tubuh kita, ya karena situasi dan kondisi yang sepi. Di dalam mobil kita kembali naked menuju ke apartemen Diana. Kita memutuskan malam ini menginap di apartemen Diana. Turun dari mobil, aku dan Diana masih sama tidak mengancingkan pakaian kita hanya menyilangkan pakaian kita ketika melewati lobby dan berpapasan dengan orang. Sesampainya di unit apartemen Diana, kita naked dan menggelar karpet di ruang tengah, Ce Viona mulai mengulum kontol Ko Henry, kemudian Diana berada di samping Ko Henry mulai mencium Ko Henry, sambil diremas-remas susunya sama Ko Henry. Tidak lama karena saking horny-nya sedari tadi Ce Viona langsung memasukkan kontol Ko Henry di memeknya, sementara Ko Henry menjilati memek Diana. Aku dan Almira hanya mengocok memek kita masing-masing. Enggak lama, Ce Viona mendapatkan orgasme-nya dan tergeletak di karpet. Lalu gantian Diana dengan posisi missionary, mulai dikerjain sama Ko Henry. Diana ternyata kalo maen cukup ribut, desahannya lumayan keras. Capek dengan posisi missionary, Diana mengajak Ko Henry ke balkon, dengan posisi DS, Ko Henry menggenjot memek Diana sementara Diana setengah menunduk berpegangan pada pagar balkon. Karena berada di lantai 11, nampaknya jika ada orang dibawah bisa melihat dengan jelas aktifitas ini. Ce Viona mendekati Ko Henry dari belakang dan meraba-raba putting susu Ko Henry. Sementara aku dan Almira mencoba menggunakan dildo yang biasa digunakan Diana, menurutku rasanya lebih enak kontol Ko Henry. Tidak lama Diana orgasme dengan hebat, tubuhnya mengejang lalu berlutut mengerang keenakan. Ce Viona mengambil alih mengulum kontol Ko Henry dan tidak lama, Ko Henry muncrat dengan banyaknya. Lalu kita membersihkan diri dan tidur di karpet dan sofa yang ada di apartemen Diana.

Sekian update dari kita berlima. Semoga dapat dinikmati.

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd