P.O.V. Felicia
Dear Readers… berikut adalah update dari kisah action and challenge yang kita lakukan. Ko Henry memintaku untuk sedikit bercerita tentang aku sendiri secara singkat, dari awal sampai bertemu Ce Viona dan kawan-kawan. Ya istilahnya side story. Semoga readers berkenan ya…
Aku Felicia, keturunan Chinese (NO SARA ye), anak tunggal yang dulu lahir sampai pertengahan kuliah di Medan. Ciri-ciri fisik aku, berkulit putih mulus, tinggi 169 cm, berat 41 kg, bra 32A dan tidak pernah lagi aku pakai. Kedua orang tuaku adalah pengusaha minyak dan kelapa sawit di Medan.
Sejak SMA kelas 11, menjelang kenaikan kelas 12 tepatnya, aku merasa diriku mengalami ke-anehan, dimana rata-rata teman sebayaku memiliki susu yang agak / lumayan / sangat menonjol, sedangkan susuku datar-datar saja dengan putting yang mencuat. Wajahku tergolong good looking dan bukannya Ge-Er tetapi memang lumayan banyak cowok yang memperhatikan-ku, yah aku welcome saja dengan situasi dan kondisi itu, meski kadangkala aku tidak pe-de karena susuku yang datar ini. Suatu hari, ada seorang teman cewek yang memberitahu-ku, bahwa aku harus berhati-hati dalam memakai seragam sekolah, karena dengan seragam sekolah yang tipis, orang yang berdiri di sampingku atau secara tidak sengaja aku menunduk di depan mereka, maka seluruh susu dan putingku dapat terlihat dengan jelas. Kejadian ini sama persis seperti cerita dan pengalaman yang di dapat oleh Ce Viona sewaktu bersekolah dulu, dan jadi bekal menjadi seorang eksibisionis. Well, kejadian itu juga yang memicu aku menjadi seorang yang nekat dengan hal eksibisionis.
Setelah diberitahu oleh teman cewek itu tadi, aku mencoba melihat kondisi tersebut di rumah, dan benar adanya bahwa ketika aku menunduk, bra yang aku pakai menjadi lebih terbuka, susu dan putingku terlihat dengan jelas. Ketika aku duduk atau agak menyender di meja atau tembok, susu dan putingku terlihat jelas. Kesimpulannya, make bra atau enggak dalam konteks menutupi aurat susu tidak ada efeknya. Disini aku sama sekali tidak berpikir untuk malu, berusaha menutupi kekurangan ini tetapi malah timbul rasa penasaran, bagaimana kalo aku memakai cup yang lebih besar, pastinya ketika duduk, pasti akan lebih terlihat. Sontak saat itu aku menuju ke salah satu swalayan atau mall mini di kota untuk membeli beberapa bra yang baru. Aku membeli ukuran 34B yang membuat baju seragamku jadi sedikit menonjol, tetapi kalo dilihat dari dekat, susuku dan putingku dapat terlihat dengan jelas buat semua orang yang berdiri di dekatku dan yang berada di samping sebelah kanan. Karena dengan memakai bra yang berukuran 34B, celah antara kancing seragamku jadi lebih terbuka dan aku cek di kaca, susu dan putingku terlihat jelas. Bukannya minder lagi sekarang tetapi malah percaya diri, aneh memang.
Keesokan paginya aku memakai bra tersebut dan aku melihat ada beberapa perbedaan dari teman-teman cowok-ku, mereka senang berdekatan denganku, pura-pura ngobrol lalu kembali ke kerumunannya sambil berbisik-bisik. Yap, aku tau, mereka pasti dapat melihat susu dan putingku dengan jelas. Hal ini membuat memek-ku menjadi basah, akhirnya saat itu juga karena risih, aku pergi ke toilet dan melepas celana dalamku, ku masukkan ke dalam kantong lalu aku simpan di tas. Sekembalinya di kelas, jantungku makin berdebar-debar, kira-kira teman-temanku menyadari atau tidak bahwa saat ini aku tidak memakai celana dalam di balik rok aku. Hal ini semakin memicu adrenalinku dan memekku semakin basah. Sepulangnya dari sekolah, aku segera masuk ke dalam kamar, menelanjangi diriku sendiri, lalu menggosok memekku sampai orgasme. Keesokan harinya, aku mengulangi hal yang sama, memakai bra berukuran 34B dan lagi-lagi memekku basah dan aku lepas pada pertengahan pelajaran, tentunya melepasnya di toilet. Sejak saat itu, ketika di rumah, aku tidak pernah memakai bra dan cd karena buatku, pakai atau tidak pakai bra tidak ada efek apa-apa.
Beberapa hari sesudah kejadian tersebut, ada cowok yang intens berkomunikasi denganku, sering datang ke rumah, ngobrol tidak jelas, bercanda, dan terlihat memperhatikan aku. Ya, si cowok tersebut sedang pedekate denganku, aku pun bisa menerima dan tidak masalah dengan hal ini. Kira-kira sebulan dalam masa pedekate, cowok tersebut pun menembak aku dan aku menerima-nya. Kita jadi lebih intens jalan bareng, lalu cowok tersebut terlihat lebih protektif terhadap aku, mengatur aku memakai pakaian ini dan itu sampai pada suatu saat, ketika sedang berada di rumahku, dia mengatakan bahwa dengan kondisi saat ini, dia bisa melihat susu dan putingku dengan jelas. Dia memintaku untuk tidak marah dengannya. Dengan tertawa aku menjelaskan kepadanya bahwa dengan ukuran susuku yang kecil memang sulit menemukan bra yang cocok dan hal ini merupakan resiko yang harus aku terima, tetapi menurutnya hal itu bisa diatasi dengan menambah outfitku dengan kemben supaya menutup celah yang ada. Aku pun berjanji untuk mencoba-nya. Karena dia sudah mengakui bahwa melihat susuku dengan jelas, aku pun menceritakan bahwa sebenarnya ketika berada di rumah, aku melepas bra dan tidak pernah memakainya. Lalu dia menyuruhku untuk melepas bra yang aku pakai dengan alasan hanya sedang bersama dia saja dan dia sudah melihat susu dan putingku.
Aku pun langsung melepas bra yang aku pakai, kebetulan waktu itu aku hanya memakai tank top dan celana pendek. Jadi lega dan tidak terikat lagi badanku ini. Dengan kondisi hanya memakai tank top ini, perlahan-lahan dia menarik tali tank top ku ke siku sehingga susuku lebih terlihat, katanya “kan aku sudah lihat semuanya”… aku pun relax dengan kondisi tersebut. Namun tiba-tiba, dia meremas-remas susuku, memilin putingku dan aku pun merasa keenakan, dia adalah cowok pertama yang meremas-remas susuku. Selanjutnya dia mencium leherku dan menurunkan tali tank top ku yang di siku untuk lepas dari tanganku sehingga dengan mudah dia dapat mengulum dan menjilati putingku. Aku pun merasakan nikmat, lalu dia mengarahkan tanganku untuk mengelus kontolnya, dengan tergesa-gesa melepas celananya. Tanganku diarahkan untuk mengocok kontolnya dan tidak sampai 10x dia sudah memuncratkan sperma-nya. Kejadian ini berulang dan selama dengan dia, aku tidak pernah merasakan orgasme, bahkan dia belum pernah menyentuh atau melihat memek-ku. Mungkin karena hasrat yang tak terbendung, aku seringkali bermasturbasi dan menjadi lebih nekat lagi. Aku hanya memakai bra ketika di sekolah, selebihnya aku tidak pernah memakai bra meskipun ke mall, dan lain sebagainya, namun aku masih memakai hem dan pakaian yang baik sehingga orang tidak menyadari bahwa aku tidak memakai bra. Kalo di rumah, aku full naked, tapi kalo ada orang tuaku, aku memakai pakaian tanpa daleman. Sewaktu ke sekolah, cowok tersebut selalu memintaku untuk memakai kemben untuk menutupi bra dan susuku, awalnya sih oke, namun setelah itu, aku capek dan malas untuk memakai kemben, akhirnya banyak pertengkaran terjadi dan putuslah kita ketika momentum kelulusan. Bebas dari cowok tersebut, aku semakin menjadi, yang dulu awalnya masih memakai cd, sekarang beralih tidak memakai cd dan bra dimanapun aku berada, alasannya, simple, seringkali cd ku basah karena memek-ku banjir dan menjadi risih. Aku hanya memakai cd ketika menstruasi saja.
Memasuki masa perkuliahan, saat ospek berlangsung, aku tidak berani macam-macam, namun saat perkuliahan berjalan, aku kembali tidak memakai bra dan cd. Bisa dibilang aku sudah tidak pernah memakai bra dalam keadaan apapun juga begitu pula dengan cd. Ketika kuliah, favorit outfitku untuk atasan, hem ketat 1 kancing atas tidak terpasang, atau sebaliknya hem ketat dengan kancing nomor 2 atau nomor 3 tidak terpasang sehingga dari samping dapat terlihat dengan jelas susu dan putingku. Aku berpura-pura tidak mengetahui hal tersebut sampai temanku mengingatkan, kejadian itu berulang sampai teman yang mengingatkan bosan untuk mengingatkan. Outfit atasan yang lain adalah tank top dengan belahan dada yang rendah, longgar, dipadukan dengan hem yang kancingnya aku lepas 3 atau 4 buah, sehingga orang yang berdiri di sampingku sewaktu aku duduk dapat melihat dengan jelas susu dan putingku. Bawahannya biasa menggunakan rok selutut atau celana jeans, ya standar berkuliah. Kadang-kadang sewaktu duduk, aku agak mengangkangkan kaki-ku sehingga orang dari kejauhan bisa melihat memek-ku.
Tidak lama di masa kuliah, ada cowok mendekatiku sampai pada akhirnya kita jadian, modusnya hampir sama, mulai dari memberitahuku kalo susu dan putingku terlihat, lalu ketika berada di rumahku, ditengah orang tuaku sedang bekerja, meraba-raba susuku, mengulum susuku, dan kali ini dia lebih berani dari cowok jaman SMA, dia berani meraba memek-ku yang banjir, menggosok klitorisku lalu dia mengarahkan tanganku untuk mengocok dan mengoral kontolnya. Finally setelah 2 kali dalam kejadian ini, bobol lah memek ku dengan kontolnya. Waktu itu masih menggunakan kondom. Aku menyerahkan keperawananku dengan sukarela, santai, dan tidak menyesal kepadanya. Namun ketika ML dengannya, aku sama sekali tidak pernah merasakan kepuasan, seringkali dia loyo duluan, dan kembali aku harus bermasturbasi sendiri. Dan lagi-lagi aku mengalami aksi protektif dari-nya yang membuatku muak, bahwa kemana-mana aku harus memakai bra dan cd namun bila berdua dengannya aku malah disuruh telanjang polos. Jiwaku berontak, kita bertengkar hebat, dia menamparku dan akhirnya aku putuskan dia. Menyesal ? tidak sama sekali meskipun dia adalah orang yang mengambil keperawananku. Di kala sepi, aku membaca cerita Ce Viona dan teman-teman, yang akhirnya aku memberanikan diri untuk menghubungi lewat forum dan bertemu secara offline di Surabaya. Yang dari awalnya sekedar liburan, saat ini dengan seijin orang tua, aku pindah kuliah di Surabaya. Apakah berubah dengan pindah ke Surabaya ? Jawabannya Tidak. Aku masih tetap yang dulu dan makin nekat, terlebih aku menemukan teman-teman yang sama denganku. Pengalaman ML ? Ko Henry adalah orang kedua yang ML denganku, sungguh berbeda, kontolnya yang panjang dan tebal menurutku membuat sesak memek-ku dan bisa membuatku orgasme 2x dalam 1 ronde permainan, Ko Henry memperlakukanku dan teman-teman dengan sangat baik, care dan melindungi kita. Aku menjadi makin berani di sini. Begitulah sekilas side story tentangku. Semoga para readers berkenan…
Pagi ini, kita berangkat dari rumah Ce Viona ke sebuah mall dimana di dalam mall ini terdapat sebuah Fitness Center. Ya sesekali kita pun perlu berolahraga supaya tetap sehat, Hehehe… Mall yang sepi sekali ditambah areal Fitness Center yang hanya ada 2 pengunjung saja menambah gairah kita untuk sedikit nekat. Kita berangkat dengan outfit standar seperti biasa, apalagi mau fitness yaitu tank top dan hot pants hanya saja varian tank top yang kita pakai berbeda, Ce Viona memakai tank top warna kuning, belahan sedikit rendah dengan kedua tali di pundak, Fenty memakai tank top warna putih dengan 3 kancing di depan, nomer 1 dan 2 tidak dikancing, Almira memakai tank top model kemben warna orange yang rendah banget, aerola susunya hampir terlihat, Diana memakai tank top longgar warna biru yang panjangnya diatas pusar, sedangkan aku sendiri memakai tank top backless warna merah dengan belahan yang lumayan rendah. Untuk bawahan, Ce Viona dan Fenty memakai celana pendek, Almira memakai hot pants yang ketat sampai memeknya nyeplak, Diana dan Aku memakai celana pendek yang gombrong, agak lebar, dan semuanya tentu saja tanpa bra dan cd seperti biasa.
Ketika di meja administrasi, petugas administrasi tidak henti melihat ke arah kita, terutama mengarah ke Almira dan Fenty. Kita memang mau memakai outfit ini untuk kegiatan kita di Fitness Center dan memang sudah terpakai sejak dari rumah. Setelah meletakkan tas kita di loker, kita mulai beraktivitas, dan yang kita tuju pertama adalah mesin Treadmill. Mulai dari berjalan santai sampai berlari, betul ah outfit kita ini, karena dengan memakai mesin Treadmill, rata-rata tali tank top kita melorot bergantian dan memperlihatkan susu kita, kecuali Almira karena tank top nya lumayan ketat. Sesekali kita membiarkan tali tank top kita melorot sampai ada orang lewat atau mau melihat kita. Kita seyakin-yakinnya mengetahui kalo mereka pun juga sekilas melihat susu kita. Aku melihat Ko Henry tidak menggunakan mesin Treadmill ini tetapi berjalan mengitari kita, dan setibanya di Ce Viona, Ko Henry menarik simpul tali di pundak yang menyebabkan tank top Ce Viona terlepas ke depan dan ke belakang, membuat susunya terlihat jelas. Lalu ketika Ko Henry jalan bergeser ada salah satu pengunjung yang jelas melihat Ce Viona dalam keadaan seperti itu dari pantulan kaca depan mesin Treadmill. Ce Viona dengan tenang menarik kembali tali tank top nya dan mengikatnya sambil tersenyum.
Setelah pengunjung tersebut minggir dari area tersebut, gantian Ko Henry bergeser ke Fenty, di luar dugaan, Ko Henry menarik celana Fenty sampai ke lutut memperlihatkan pantat dan memeknya yang mulus, Fenty pun dengan perlahan menarik celananya sampai ke atas sambil tersenyum. Ko Henry bergeser ke Diana yang outfitnya paling minimalis, terlihat susunya bergoncang, lalu ketika talinya diturunkan, susunya pun langsung terlihat. Lalu ketika bergeser ke tempatku, aku sudah deg-deg an mau diapakan sama Ko Henry, dan ternyata sama seperti yang lain, tali tank top ku diturunkan keduanya sampai keluar dari tanganku, untungnya masih memakai celana, kalo tidak langsung melorot polos. Aku disuruh berdiam selama 5 menit dalam keadaan ku sekarang yang topless. Setelah 5 menit, aku menarik kembali tali tank top-ku dan berpasan saat itu, ada pengunjung yang lewat. Rasanya tadi sempat melihat aku menarik tali tank top-ku.
Setelah dari treadmill, Almira, Fenty dan Ce Viona naik ke sepeda statis, mereka mengayuh sepeda tersebut dengan semangat, kejadian yang hampir sama dengan treadmill, seringkali tali tank top mereka melorot. Beda dengan Almira yang karena semangatnya naik sepeda statis, susunya mencuat keluar, memeknya basah nyeplak di celananya yang ketat. Almira seolah tidak menyadari hal tersebut ketika seorang pelatih melewatinya sambil tersenyum. Seorang pelatih itu mengarah ke aku dan Diana yang mau berlatih otot paha dan punggung di matras. Secara bergantian, pelatih tersebut memegang kaki ku dan kaki Diana dalam keadaan terlipat, lalu kita diminta untuk sit-up. Ketika aku melakukan sit up, karena celanaku longgar, aku yakin pelatih tersebut dapat melihat memek-ku, karena dia tepat berada di tengah selangkanganku waktu memegang kakiku. Sewaktu memegang kaki Diana, aku yakin pelatih tersebut dapat melihat memek Diana pula, ditambah tank top Diana yang cuman sampai pusar, ketika Diana kembali tidur di matras tank top-nya agak terangkat dan aku dapat melihat susu Diana.
Setelah itu, secara bergantian kaki kita diregangkan dan tangan kanan kita ditarik ke kaki kiri lalu dilepas, tangan kanan ditarik ke kaki kiri terus bergantian. Dari posisi ini, lagi-lagi pelatih tersebut dapat melihat memek ku dan memek Diana, lalu dengan membantu menarik tangan kita, pelatih tersebut dapat melihat susuku dan susu Diana, terlebih sewaktu menarik tangan kanan menuju kaki kiri ku, tali tank top sebelah kiri ku melorot sampai siku, dan ketika aku kembali bangun, aku seolah tidak menyadari bahwa tali tank top ku melorot, jadi sekitar 5-10 detik, pelatih tersebut dapat melihat dengan jelas susuku sebelah kiri.
Selesai dengan dua aktivitas tersebut, sekarang bergantian untuk melatih otot punggung, kita diminta untuk tidur lalu kedua kaki kita ditarik keatas secara bersama-sama. Tank top ku tersingkap ke atas namun tidak memperlihatkan susuku, posisi mata pelatih tersebut pas di selangkanganku dan aku yakin dia bisa melihat memek-ku dari celah celana pendek yang aku pakai. Lain hal nya dengan Diana, karena tank top nya yang diatas pusar, ketika kedua kakinya diangkat, tank topnya terbuka seluruhnya dan membuat kedua susunya terlihat dengan sangat jelas, pelatih tersebut juga dapat melihat memek Diana karena sama halnya denganku, posisi wajahnya tepat di selangkangan Diana. Kita melakukan hal ini selama 4x dan selama 4 kali itu kejadian tersebut berulang. Terlihat celana pelatih tersebut menggembung. Hehehe…
Setelah selesai sesi ini, kita semua ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu kita pergi ke Food Court yang ada di mall tersebut karena sudah lapar. Setelah memilih berbagai macam menu dan tenant, kita duduk berkumpul di meja bagian dekat eskalator. Tentu saja kita telah berganti outfit namun tidak terlalu berbeda, Ce Viona memakai terusan tank top warna hijau, backless, dan terdapat belahan di kedua paha bagian depan dan belakang. Fenty memakai terusan hem tanpa lengan warna pastel, full kancing bagian depan, 2 kancing atas dan 2 kancing bawah tidak terpasang. Almira memakai hem tanpa lengan warna putih 2 kancing atas tidak dipasang, dipadukan dengan rok mini warna pastel, Diana memakai Sabrina Crop Top warna biru muda yang panjangnya diatas pusar, terdapat belahan yang cukup lebar di bagian tengah dadanya dipadukan dengan rok mini warna putih, Aku memakai terusan u can see warna kuning dengan belahan dada yang rendah lalu di bagian bawah ketiak kiri dan kanan juga lebar.
Suasana mall yang lengang menantang kita untuk action dan dengan outfit kita saat ini membuat pengunjung yang berpapasan dengan kita dapat melihat susu dan memek kita yang agak mengintip. Ketika duduk, susunan dari kaca pembatas eskalator yaitu Aku, Ce Viona dan Ko Henry, di depan ku ada Diana, depan Ce Viona Fenty dan di depan Ko Henry ada Almira. Setelah makanan datang semua, kita pun mulai makan dan lagi-lagi di tengah makan, Ko Henry menyuruh kita untuk tampil lebih sexy, Ko Henry menyuruhku untuk menurunkan tali u can see sampai di siku, dengan kondisi begini susuku hampir terlihat full, lalu minta ke aku untuk menaikkan bagian bawah outfitku sehingga pantatku langsung duduk di kursi. Efeknya ketika orang yang turun lewat eskalator melihat kesamping akan melihat pahaku dan sedikit pantatku. Hal yang sama diminta oleh Ko Henry ke Diana, bagian bawah outfit ditarik keatas, lalu sabrina crop top-nya dilepas dari lengan sebelah kiri sehingga terlihat sedikit melorot. Ce Viona dan Fenty yang berada di tengah diminta untuk menurunkan kedua tali tank top-nya lalu Fenty diminta melepas semua kancing terusan hem-nya. 5 menit kemudian dengan buru-buru Ce Viona menarik kedua tali tank top-nya, karena ada orang yang terlihat berjalan ke arah kita. Ada 2 orang yang turun lewat eskalator memperhatikan pahaku dan pahanya Diana. Wajah mereka seperti terheran-heran. Lalu dengan santainya, Diana sedikit memiringkan badannya, lalu membuka kakinya yang sebelah kiri, sehingga ketika ada orang yang naik eskalator dan melihat ke arah kita, orang tersebut dapat melihat memek Diana. Benar saja ada 3 orang yang naik, wajahnya terlihat tegang karena dapat melihat memek Diana dengan jelas.
Setelah selesai makan, kita menuju suatu lokasi lanjutan yaitu kolam renang yang baru saja sekitar 3 bulan lalu di buka. Kolam renang ini terletak di kawasan yang agak jauh sekitar 50 menit dari lokasi mall kita saat ini. Sesampainya di kolam renang, kita membeli tiket lalu masuk ke areal kolam tersebut. Kembali kita menemukan ke-lengangan dari lokasi tersebut. Kita pun bergegas berganti pakaian masing-masing, Ce Viona dan Fenty memakai pakaian renang seperti bra dan cd yang bertali, Milik Fenty terlihat transparan berwarna hitam sehingga jika diperhatikan susu dan memeknya samar-samar terlihat. Almira kembali memakai atasan yang dipakai saat Fitness tadi dengan celana yang ketat itu. Diana memakai pakaian renang seperti bra tanpa tali di pundak dengan celana renang yang mini sekali, bertali di kedua sisi, lalu aku sendiri, hanya memakai terusan kaos singlet warna putih.
Ketika kita nyemplung di kolam tersebut, bisa diduga, mayoritas dari tubuh kita nyeplak, bahkan ketika bermain polo air, beberapa kali susu Almira dan Diana keluar dari pakaian renangnya. Petugas yang berjaga hanya terlihat 1 orang dan terlihat cuek. Ko Henry iseng menarik atasannya Ce Viona sampai lepas dan berganti seperti bola dilempar kesana kemari. Ce Viona terlihat menikmatinya karena dilihat oleh beberapa orang termasuk petugas. Mungkin kalo ndak salah hitung, total pengunjung ada 6 dimana 2 cewek 4 cowok dan ditambah 1 petugas cowok. Di area kolam renang ini ada permainan seperti flying fox, menyebrang kolam renang lalu menjatuhkan diri di kedalaman tertentu. Ko Henry mengajak kita untuk mencoba. Lalu kita berenam naik ke atas kolam, lagi-lagi susu Diana dan Almira keluar dari pakaian renangnya, mereka membetulkannya dengan santai meski dilihat banyak orang.
Giliran pertama yang mencoba permainan ini adalah Almira. Ko Henry meminta Almira untuk menurunkan kedua tali pakaian renangnya, Almira pun menurutinya. Ketika didorong oleh Ko Henry untuk meluncur, Ce Viona memelorotkan celana yang dipake Almira sekenanya sampai di lutut sehingga ketika Almira meluncur, celananya ada di lutut, membuat memeknya terlihat… byurrr… celananya lepas karena hentakan yang keras, lalu atasannya turun sampai ke pantat. Kita pun tertawa terbahak-bahak. Giliran kedua adalah Diana, ketika didorong oleh Ko Henry, aku menarik tali celana renangnya, satu sisi, dan celana renangnya terjatuh di tengah-tengah Diana meluncur dan byurr… atasan Diana melorot kebawah dan mengapung. Si grup cowok yang melihat bersiul-siul. Lalu Diana mengambil atasannya dan memakainya kembali sementara Almira dan Diana mencari bawahannya yang lepas. Giliran ketiga adalah Fenty yang sudah terlihat pasrah mau dikerjain, ketika didorong oleh Ko Henry, tali di pundaknya aku tarik dan tali bawahannya ditarik oleh Ce Viona, alhasil Fenty meluncur dalam kondisi full naked. Giliran keempat adalah Ce Viona, karena sudah sering mengerjain orang, Ce Viona sadar diri, sebelum meluncur, Ce Viona melepas atasan dan bawahannya full naked lalu meluncur sambil mengangkang. Group cowok makin riuh bertepuk tangan dan bersiul-siul. Terakhir ketika aku di dorong oleh Ko Henry untuk meluncur, Ko Henry menarik kaos singlet bagian belakang dan tralala sobeklah kaos tersebut yang akhirnya aku sama dengan mereka meluncur dalam kondisi full naked. Melihat situasi seperti ini, Ko Henry turun dan minta kita untuk meninggalkan tempat. Aku, Ce Viona dan Fenty full naked, Diana tanpa bawahan, Almira tanpa atasan.
Setelah membersihkan diri, kita pulang ke apartemen-ku dengan outfit yang sama sewaktu kita sebelum berenang. Kita berlima merasa sangat horny, Fenty di mobil langsung naked dan bermasturb, begitu pula dengan Diana dan Almira. Sesampainya di basement apartemenku, kembali Ko Henry berulah, siapa yang berani naik melalui tangga darurat sampai lantai 6 berada dalam keadaan full naked dan masturb di situ akan mendapat bonus ML pertama. Yang membuat Ko Henry bingung adalah, kita semua mau melakukan hal itu, jadi begitu masuk di lantai pertama, kita melepas semua pakaian kita, naked, lalu naik ke lantai 6 dengan ngos-ngos an lalu bermasturb di tangga lantai 6. Sensasinya deg-deg an banget. Setelah puas, kita keluar dari ruang tangga darurat untuk melanjutkan naik lift ke lantai unitku berada. Semua berpakaian kembali dengan seadanya, Fenty yang tidak memasang semua kancing terusan hem nya, Almira memakai hem tanpa dikancing lalu bawahannya tidak dipakai, Diana memasang crop top nya di bawah susunya tanpa bawahan sama seperti Almira, sedangkan aku dan Ce Viona full naked. Kita mengendap-endap menuju lift lantai 6 dan naik ke lantai 28 tempat unitku berada. Keluar dari lift tersebut berseberangan dengan balkon, aku dan Ce Viona berjalan menuju balkon tersebut lalu bersandar di tembok, kita bermasturb kembali sementara Fenty, Diana, dan Almira memperhatikan kita, Ko Henry berjaga-jaga. Tidak sampai 5 menit kita orgasme lagi, dengan langkah yang berat kita berjalan menuju unitku yang tidak jauh, masuk dan tralala… so far aman.
Kita bergantian membersihkan diri, dan akhirnya aku mendapat giliran pertama ML dengan Ko Henry sampai 3x orgasme. Badan ini rasanya lemas sekali tetapi puas buanget.
Sekian update cerita hari ini… semoga readers berkenan atas story ini… dan jangan nyinyir ya…
Dear Readers… berikut adalah update dari kisah action and challenge yang kita lakukan. Ko Henry memintaku untuk sedikit bercerita tentang aku sendiri secara singkat, dari awal sampai bertemu Ce Viona dan kawan-kawan. Ya istilahnya side story. Semoga readers berkenan ya…
Aku Felicia, keturunan Chinese (NO SARA ye), anak tunggal yang dulu lahir sampai pertengahan kuliah di Medan. Ciri-ciri fisik aku, berkulit putih mulus, tinggi 169 cm, berat 41 kg, bra 32A dan tidak pernah lagi aku pakai. Kedua orang tuaku adalah pengusaha minyak dan kelapa sawit di Medan.
Sejak SMA kelas 11, menjelang kenaikan kelas 12 tepatnya, aku merasa diriku mengalami ke-anehan, dimana rata-rata teman sebayaku memiliki susu yang agak / lumayan / sangat menonjol, sedangkan susuku datar-datar saja dengan putting yang mencuat. Wajahku tergolong good looking dan bukannya Ge-Er tetapi memang lumayan banyak cowok yang memperhatikan-ku, yah aku welcome saja dengan situasi dan kondisi itu, meski kadangkala aku tidak pe-de karena susuku yang datar ini. Suatu hari, ada seorang teman cewek yang memberitahu-ku, bahwa aku harus berhati-hati dalam memakai seragam sekolah, karena dengan seragam sekolah yang tipis, orang yang berdiri di sampingku atau secara tidak sengaja aku menunduk di depan mereka, maka seluruh susu dan putingku dapat terlihat dengan jelas. Kejadian ini sama persis seperti cerita dan pengalaman yang di dapat oleh Ce Viona sewaktu bersekolah dulu, dan jadi bekal menjadi seorang eksibisionis. Well, kejadian itu juga yang memicu aku menjadi seorang yang nekat dengan hal eksibisionis.
Setelah diberitahu oleh teman cewek itu tadi, aku mencoba melihat kondisi tersebut di rumah, dan benar adanya bahwa ketika aku menunduk, bra yang aku pakai menjadi lebih terbuka, susu dan putingku terlihat dengan jelas. Ketika aku duduk atau agak menyender di meja atau tembok, susu dan putingku terlihat jelas. Kesimpulannya, make bra atau enggak dalam konteks menutupi aurat susu tidak ada efeknya. Disini aku sama sekali tidak berpikir untuk malu, berusaha menutupi kekurangan ini tetapi malah timbul rasa penasaran, bagaimana kalo aku memakai cup yang lebih besar, pastinya ketika duduk, pasti akan lebih terlihat. Sontak saat itu aku menuju ke salah satu swalayan atau mall mini di kota untuk membeli beberapa bra yang baru. Aku membeli ukuran 34B yang membuat baju seragamku jadi sedikit menonjol, tetapi kalo dilihat dari dekat, susuku dan putingku dapat terlihat dengan jelas buat semua orang yang berdiri di dekatku dan yang berada di samping sebelah kanan. Karena dengan memakai bra yang berukuran 34B, celah antara kancing seragamku jadi lebih terbuka dan aku cek di kaca, susu dan putingku terlihat jelas. Bukannya minder lagi sekarang tetapi malah percaya diri, aneh memang.
Keesokan paginya aku memakai bra tersebut dan aku melihat ada beberapa perbedaan dari teman-teman cowok-ku, mereka senang berdekatan denganku, pura-pura ngobrol lalu kembali ke kerumunannya sambil berbisik-bisik. Yap, aku tau, mereka pasti dapat melihat susu dan putingku dengan jelas. Hal ini membuat memek-ku menjadi basah, akhirnya saat itu juga karena risih, aku pergi ke toilet dan melepas celana dalamku, ku masukkan ke dalam kantong lalu aku simpan di tas. Sekembalinya di kelas, jantungku makin berdebar-debar, kira-kira teman-temanku menyadari atau tidak bahwa saat ini aku tidak memakai celana dalam di balik rok aku. Hal ini semakin memicu adrenalinku dan memekku semakin basah. Sepulangnya dari sekolah, aku segera masuk ke dalam kamar, menelanjangi diriku sendiri, lalu menggosok memekku sampai orgasme. Keesokan harinya, aku mengulangi hal yang sama, memakai bra berukuran 34B dan lagi-lagi memekku basah dan aku lepas pada pertengahan pelajaran, tentunya melepasnya di toilet. Sejak saat itu, ketika di rumah, aku tidak pernah memakai bra dan cd karena buatku, pakai atau tidak pakai bra tidak ada efek apa-apa.
Beberapa hari sesudah kejadian tersebut, ada cowok yang intens berkomunikasi denganku, sering datang ke rumah, ngobrol tidak jelas, bercanda, dan terlihat memperhatikan aku. Ya, si cowok tersebut sedang pedekate denganku, aku pun bisa menerima dan tidak masalah dengan hal ini. Kira-kira sebulan dalam masa pedekate, cowok tersebut pun menembak aku dan aku menerima-nya. Kita jadi lebih intens jalan bareng, lalu cowok tersebut terlihat lebih protektif terhadap aku, mengatur aku memakai pakaian ini dan itu sampai pada suatu saat, ketika sedang berada di rumahku, dia mengatakan bahwa dengan kondisi saat ini, dia bisa melihat susu dan putingku dengan jelas. Dia memintaku untuk tidak marah dengannya. Dengan tertawa aku menjelaskan kepadanya bahwa dengan ukuran susuku yang kecil memang sulit menemukan bra yang cocok dan hal ini merupakan resiko yang harus aku terima, tetapi menurutnya hal itu bisa diatasi dengan menambah outfitku dengan kemben supaya menutup celah yang ada. Aku pun berjanji untuk mencoba-nya. Karena dia sudah mengakui bahwa melihat susuku dengan jelas, aku pun menceritakan bahwa sebenarnya ketika berada di rumah, aku melepas bra dan tidak pernah memakainya. Lalu dia menyuruhku untuk melepas bra yang aku pakai dengan alasan hanya sedang bersama dia saja dan dia sudah melihat susu dan putingku.
Aku pun langsung melepas bra yang aku pakai, kebetulan waktu itu aku hanya memakai tank top dan celana pendek. Jadi lega dan tidak terikat lagi badanku ini. Dengan kondisi hanya memakai tank top ini, perlahan-lahan dia menarik tali tank top ku ke siku sehingga susuku lebih terlihat, katanya “kan aku sudah lihat semuanya”… aku pun relax dengan kondisi tersebut. Namun tiba-tiba, dia meremas-remas susuku, memilin putingku dan aku pun merasa keenakan, dia adalah cowok pertama yang meremas-remas susuku. Selanjutnya dia mencium leherku dan menurunkan tali tank top ku yang di siku untuk lepas dari tanganku sehingga dengan mudah dia dapat mengulum dan menjilati putingku. Aku pun merasakan nikmat, lalu dia mengarahkan tanganku untuk mengelus kontolnya, dengan tergesa-gesa melepas celananya. Tanganku diarahkan untuk mengocok kontolnya dan tidak sampai 10x dia sudah memuncratkan sperma-nya. Kejadian ini berulang dan selama dengan dia, aku tidak pernah merasakan orgasme, bahkan dia belum pernah menyentuh atau melihat memek-ku. Mungkin karena hasrat yang tak terbendung, aku seringkali bermasturbasi dan menjadi lebih nekat lagi. Aku hanya memakai bra ketika di sekolah, selebihnya aku tidak pernah memakai bra meskipun ke mall, dan lain sebagainya, namun aku masih memakai hem dan pakaian yang baik sehingga orang tidak menyadari bahwa aku tidak memakai bra. Kalo di rumah, aku full naked, tapi kalo ada orang tuaku, aku memakai pakaian tanpa daleman. Sewaktu ke sekolah, cowok tersebut selalu memintaku untuk memakai kemben untuk menutupi bra dan susuku, awalnya sih oke, namun setelah itu, aku capek dan malas untuk memakai kemben, akhirnya banyak pertengkaran terjadi dan putuslah kita ketika momentum kelulusan. Bebas dari cowok tersebut, aku semakin menjadi, yang dulu awalnya masih memakai cd, sekarang beralih tidak memakai cd dan bra dimanapun aku berada, alasannya, simple, seringkali cd ku basah karena memek-ku banjir dan menjadi risih. Aku hanya memakai cd ketika menstruasi saja.
Memasuki masa perkuliahan, saat ospek berlangsung, aku tidak berani macam-macam, namun saat perkuliahan berjalan, aku kembali tidak memakai bra dan cd. Bisa dibilang aku sudah tidak pernah memakai bra dalam keadaan apapun juga begitu pula dengan cd. Ketika kuliah, favorit outfitku untuk atasan, hem ketat 1 kancing atas tidak terpasang, atau sebaliknya hem ketat dengan kancing nomor 2 atau nomor 3 tidak terpasang sehingga dari samping dapat terlihat dengan jelas susu dan putingku. Aku berpura-pura tidak mengetahui hal tersebut sampai temanku mengingatkan, kejadian itu berulang sampai teman yang mengingatkan bosan untuk mengingatkan. Outfit atasan yang lain adalah tank top dengan belahan dada yang rendah, longgar, dipadukan dengan hem yang kancingnya aku lepas 3 atau 4 buah, sehingga orang yang berdiri di sampingku sewaktu aku duduk dapat melihat dengan jelas susu dan putingku. Bawahannya biasa menggunakan rok selutut atau celana jeans, ya standar berkuliah. Kadang-kadang sewaktu duduk, aku agak mengangkangkan kaki-ku sehingga orang dari kejauhan bisa melihat memek-ku.
Tidak lama di masa kuliah, ada cowok mendekatiku sampai pada akhirnya kita jadian, modusnya hampir sama, mulai dari memberitahuku kalo susu dan putingku terlihat, lalu ketika berada di rumahku, ditengah orang tuaku sedang bekerja, meraba-raba susuku, mengulum susuku, dan kali ini dia lebih berani dari cowok jaman SMA, dia berani meraba memek-ku yang banjir, menggosok klitorisku lalu dia mengarahkan tanganku untuk mengocok dan mengoral kontolnya. Finally setelah 2 kali dalam kejadian ini, bobol lah memek ku dengan kontolnya. Waktu itu masih menggunakan kondom. Aku menyerahkan keperawananku dengan sukarela, santai, dan tidak menyesal kepadanya. Namun ketika ML dengannya, aku sama sekali tidak pernah merasakan kepuasan, seringkali dia loyo duluan, dan kembali aku harus bermasturbasi sendiri. Dan lagi-lagi aku mengalami aksi protektif dari-nya yang membuatku muak, bahwa kemana-mana aku harus memakai bra dan cd namun bila berdua dengannya aku malah disuruh telanjang polos. Jiwaku berontak, kita bertengkar hebat, dia menamparku dan akhirnya aku putuskan dia. Menyesal ? tidak sama sekali meskipun dia adalah orang yang mengambil keperawananku. Di kala sepi, aku membaca cerita Ce Viona dan teman-teman, yang akhirnya aku memberanikan diri untuk menghubungi lewat forum dan bertemu secara offline di Surabaya. Yang dari awalnya sekedar liburan, saat ini dengan seijin orang tua, aku pindah kuliah di Surabaya. Apakah berubah dengan pindah ke Surabaya ? Jawabannya Tidak. Aku masih tetap yang dulu dan makin nekat, terlebih aku menemukan teman-teman yang sama denganku. Pengalaman ML ? Ko Henry adalah orang kedua yang ML denganku, sungguh berbeda, kontolnya yang panjang dan tebal menurutku membuat sesak memek-ku dan bisa membuatku orgasme 2x dalam 1 ronde permainan, Ko Henry memperlakukanku dan teman-teman dengan sangat baik, care dan melindungi kita. Aku menjadi makin berani di sini. Begitulah sekilas side story tentangku. Semoga para readers berkenan…
Pagi ini, kita berangkat dari rumah Ce Viona ke sebuah mall dimana di dalam mall ini terdapat sebuah Fitness Center. Ya sesekali kita pun perlu berolahraga supaya tetap sehat, Hehehe… Mall yang sepi sekali ditambah areal Fitness Center yang hanya ada 2 pengunjung saja menambah gairah kita untuk sedikit nekat. Kita berangkat dengan outfit standar seperti biasa, apalagi mau fitness yaitu tank top dan hot pants hanya saja varian tank top yang kita pakai berbeda, Ce Viona memakai tank top warna kuning, belahan sedikit rendah dengan kedua tali di pundak, Fenty memakai tank top warna putih dengan 3 kancing di depan, nomer 1 dan 2 tidak dikancing, Almira memakai tank top model kemben warna orange yang rendah banget, aerola susunya hampir terlihat, Diana memakai tank top longgar warna biru yang panjangnya diatas pusar, sedangkan aku sendiri memakai tank top backless warna merah dengan belahan yang lumayan rendah. Untuk bawahan, Ce Viona dan Fenty memakai celana pendek, Almira memakai hot pants yang ketat sampai memeknya nyeplak, Diana dan Aku memakai celana pendek yang gombrong, agak lebar, dan semuanya tentu saja tanpa bra dan cd seperti biasa.
Ketika di meja administrasi, petugas administrasi tidak henti melihat ke arah kita, terutama mengarah ke Almira dan Fenty. Kita memang mau memakai outfit ini untuk kegiatan kita di Fitness Center dan memang sudah terpakai sejak dari rumah. Setelah meletakkan tas kita di loker, kita mulai beraktivitas, dan yang kita tuju pertama adalah mesin Treadmill. Mulai dari berjalan santai sampai berlari, betul ah outfit kita ini, karena dengan memakai mesin Treadmill, rata-rata tali tank top kita melorot bergantian dan memperlihatkan susu kita, kecuali Almira karena tank top nya lumayan ketat. Sesekali kita membiarkan tali tank top kita melorot sampai ada orang lewat atau mau melihat kita. Kita seyakin-yakinnya mengetahui kalo mereka pun juga sekilas melihat susu kita. Aku melihat Ko Henry tidak menggunakan mesin Treadmill ini tetapi berjalan mengitari kita, dan setibanya di Ce Viona, Ko Henry menarik simpul tali di pundak yang menyebabkan tank top Ce Viona terlepas ke depan dan ke belakang, membuat susunya terlihat jelas. Lalu ketika Ko Henry jalan bergeser ada salah satu pengunjung yang jelas melihat Ce Viona dalam keadaan seperti itu dari pantulan kaca depan mesin Treadmill. Ce Viona dengan tenang menarik kembali tali tank top nya dan mengikatnya sambil tersenyum.
Setelah pengunjung tersebut minggir dari area tersebut, gantian Ko Henry bergeser ke Fenty, di luar dugaan, Ko Henry menarik celana Fenty sampai ke lutut memperlihatkan pantat dan memeknya yang mulus, Fenty pun dengan perlahan menarik celananya sampai ke atas sambil tersenyum. Ko Henry bergeser ke Diana yang outfitnya paling minimalis, terlihat susunya bergoncang, lalu ketika talinya diturunkan, susunya pun langsung terlihat. Lalu ketika bergeser ke tempatku, aku sudah deg-deg an mau diapakan sama Ko Henry, dan ternyata sama seperti yang lain, tali tank top ku diturunkan keduanya sampai keluar dari tanganku, untungnya masih memakai celana, kalo tidak langsung melorot polos. Aku disuruh berdiam selama 5 menit dalam keadaan ku sekarang yang topless. Setelah 5 menit, aku menarik kembali tali tank top-ku dan berpasan saat itu, ada pengunjung yang lewat. Rasanya tadi sempat melihat aku menarik tali tank top-ku.
Setelah dari treadmill, Almira, Fenty dan Ce Viona naik ke sepeda statis, mereka mengayuh sepeda tersebut dengan semangat, kejadian yang hampir sama dengan treadmill, seringkali tali tank top mereka melorot. Beda dengan Almira yang karena semangatnya naik sepeda statis, susunya mencuat keluar, memeknya basah nyeplak di celananya yang ketat. Almira seolah tidak menyadari hal tersebut ketika seorang pelatih melewatinya sambil tersenyum. Seorang pelatih itu mengarah ke aku dan Diana yang mau berlatih otot paha dan punggung di matras. Secara bergantian, pelatih tersebut memegang kaki ku dan kaki Diana dalam keadaan terlipat, lalu kita diminta untuk sit-up. Ketika aku melakukan sit up, karena celanaku longgar, aku yakin pelatih tersebut dapat melihat memek-ku, karena dia tepat berada di tengah selangkanganku waktu memegang kakiku. Sewaktu memegang kaki Diana, aku yakin pelatih tersebut dapat melihat memek Diana pula, ditambah tank top Diana yang cuman sampai pusar, ketika Diana kembali tidur di matras tank top-nya agak terangkat dan aku dapat melihat susu Diana.
Setelah itu, secara bergantian kaki kita diregangkan dan tangan kanan kita ditarik ke kaki kiri lalu dilepas, tangan kanan ditarik ke kaki kiri terus bergantian. Dari posisi ini, lagi-lagi pelatih tersebut dapat melihat memek ku dan memek Diana, lalu dengan membantu menarik tangan kita, pelatih tersebut dapat melihat susuku dan susu Diana, terlebih sewaktu menarik tangan kanan menuju kaki kiri ku, tali tank top sebelah kiri ku melorot sampai siku, dan ketika aku kembali bangun, aku seolah tidak menyadari bahwa tali tank top ku melorot, jadi sekitar 5-10 detik, pelatih tersebut dapat melihat dengan jelas susuku sebelah kiri.
Selesai dengan dua aktivitas tersebut, sekarang bergantian untuk melatih otot punggung, kita diminta untuk tidur lalu kedua kaki kita ditarik keatas secara bersama-sama. Tank top ku tersingkap ke atas namun tidak memperlihatkan susuku, posisi mata pelatih tersebut pas di selangkanganku dan aku yakin dia bisa melihat memek-ku dari celah celana pendek yang aku pakai. Lain hal nya dengan Diana, karena tank top nya yang diatas pusar, ketika kedua kakinya diangkat, tank topnya terbuka seluruhnya dan membuat kedua susunya terlihat dengan sangat jelas, pelatih tersebut juga dapat melihat memek Diana karena sama halnya denganku, posisi wajahnya tepat di selangkangan Diana. Kita melakukan hal ini selama 4x dan selama 4 kali itu kejadian tersebut berulang. Terlihat celana pelatih tersebut menggembung. Hehehe…
Setelah selesai sesi ini, kita semua ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu kita pergi ke Food Court yang ada di mall tersebut karena sudah lapar. Setelah memilih berbagai macam menu dan tenant, kita duduk berkumpul di meja bagian dekat eskalator. Tentu saja kita telah berganti outfit namun tidak terlalu berbeda, Ce Viona memakai terusan tank top warna hijau, backless, dan terdapat belahan di kedua paha bagian depan dan belakang. Fenty memakai terusan hem tanpa lengan warna pastel, full kancing bagian depan, 2 kancing atas dan 2 kancing bawah tidak terpasang. Almira memakai hem tanpa lengan warna putih 2 kancing atas tidak dipasang, dipadukan dengan rok mini warna pastel, Diana memakai Sabrina Crop Top warna biru muda yang panjangnya diatas pusar, terdapat belahan yang cukup lebar di bagian tengah dadanya dipadukan dengan rok mini warna putih, Aku memakai terusan u can see warna kuning dengan belahan dada yang rendah lalu di bagian bawah ketiak kiri dan kanan juga lebar.
Suasana mall yang lengang menantang kita untuk action dan dengan outfit kita saat ini membuat pengunjung yang berpapasan dengan kita dapat melihat susu dan memek kita yang agak mengintip. Ketika duduk, susunan dari kaca pembatas eskalator yaitu Aku, Ce Viona dan Ko Henry, di depan ku ada Diana, depan Ce Viona Fenty dan di depan Ko Henry ada Almira. Setelah makanan datang semua, kita pun mulai makan dan lagi-lagi di tengah makan, Ko Henry menyuruh kita untuk tampil lebih sexy, Ko Henry menyuruhku untuk menurunkan tali u can see sampai di siku, dengan kondisi begini susuku hampir terlihat full, lalu minta ke aku untuk menaikkan bagian bawah outfitku sehingga pantatku langsung duduk di kursi. Efeknya ketika orang yang turun lewat eskalator melihat kesamping akan melihat pahaku dan sedikit pantatku. Hal yang sama diminta oleh Ko Henry ke Diana, bagian bawah outfit ditarik keatas, lalu sabrina crop top-nya dilepas dari lengan sebelah kiri sehingga terlihat sedikit melorot. Ce Viona dan Fenty yang berada di tengah diminta untuk menurunkan kedua tali tank top-nya lalu Fenty diminta melepas semua kancing terusan hem-nya. 5 menit kemudian dengan buru-buru Ce Viona menarik kedua tali tank top-nya, karena ada orang yang terlihat berjalan ke arah kita. Ada 2 orang yang turun lewat eskalator memperhatikan pahaku dan pahanya Diana. Wajah mereka seperti terheran-heran. Lalu dengan santainya, Diana sedikit memiringkan badannya, lalu membuka kakinya yang sebelah kiri, sehingga ketika ada orang yang naik eskalator dan melihat ke arah kita, orang tersebut dapat melihat memek Diana. Benar saja ada 3 orang yang naik, wajahnya terlihat tegang karena dapat melihat memek Diana dengan jelas.
Setelah selesai makan, kita menuju suatu lokasi lanjutan yaitu kolam renang yang baru saja sekitar 3 bulan lalu di buka. Kolam renang ini terletak di kawasan yang agak jauh sekitar 50 menit dari lokasi mall kita saat ini. Sesampainya di kolam renang, kita membeli tiket lalu masuk ke areal kolam tersebut. Kembali kita menemukan ke-lengangan dari lokasi tersebut. Kita pun bergegas berganti pakaian masing-masing, Ce Viona dan Fenty memakai pakaian renang seperti bra dan cd yang bertali, Milik Fenty terlihat transparan berwarna hitam sehingga jika diperhatikan susu dan memeknya samar-samar terlihat. Almira kembali memakai atasan yang dipakai saat Fitness tadi dengan celana yang ketat itu. Diana memakai pakaian renang seperti bra tanpa tali di pundak dengan celana renang yang mini sekali, bertali di kedua sisi, lalu aku sendiri, hanya memakai terusan kaos singlet warna putih.
Ketika kita nyemplung di kolam tersebut, bisa diduga, mayoritas dari tubuh kita nyeplak, bahkan ketika bermain polo air, beberapa kali susu Almira dan Diana keluar dari pakaian renangnya. Petugas yang berjaga hanya terlihat 1 orang dan terlihat cuek. Ko Henry iseng menarik atasannya Ce Viona sampai lepas dan berganti seperti bola dilempar kesana kemari. Ce Viona terlihat menikmatinya karena dilihat oleh beberapa orang termasuk petugas. Mungkin kalo ndak salah hitung, total pengunjung ada 6 dimana 2 cewek 4 cowok dan ditambah 1 petugas cowok. Di area kolam renang ini ada permainan seperti flying fox, menyebrang kolam renang lalu menjatuhkan diri di kedalaman tertentu. Ko Henry mengajak kita untuk mencoba. Lalu kita berenam naik ke atas kolam, lagi-lagi susu Diana dan Almira keluar dari pakaian renangnya, mereka membetulkannya dengan santai meski dilihat banyak orang.
Giliran pertama yang mencoba permainan ini adalah Almira. Ko Henry meminta Almira untuk menurunkan kedua tali pakaian renangnya, Almira pun menurutinya. Ketika didorong oleh Ko Henry untuk meluncur, Ce Viona memelorotkan celana yang dipake Almira sekenanya sampai di lutut sehingga ketika Almira meluncur, celananya ada di lutut, membuat memeknya terlihat… byurrr… celananya lepas karena hentakan yang keras, lalu atasannya turun sampai ke pantat. Kita pun tertawa terbahak-bahak. Giliran kedua adalah Diana, ketika didorong oleh Ko Henry, aku menarik tali celana renangnya, satu sisi, dan celana renangnya terjatuh di tengah-tengah Diana meluncur dan byurr… atasan Diana melorot kebawah dan mengapung. Si grup cowok yang melihat bersiul-siul. Lalu Diana mengambil atasannya dan memakainya kembali sementara Almira dan Diana mencari bawahannya yang lepas. Giliran ketiga adalah Fenty yang sudah terlihat pasrah mau dikerjain, ketika didorong oleh Ko Henry, tali di pundaknya aku tarik dan tali bawahannya ditarik oleh Ce Viona, alhasil Fenty meluncur dalam kondisi full naked. Giliran keempat adalah Ce Viona, karena sudah sering mengerjain orang, Ce Viona sadar diri, sebelum meluncur, Ce Viona melepas atasan dan bawahannya full naked lalu meluncur sambil mengangkang. Group cowok makin riuh bertepuk tangan dan bersiul-siul. Terakhir ketika aku di dorong oleh Ko Henry untuk meluncur, Ko Henry menarik kaos singlet bagian belakang dan tralala sobeklah kaos tersebut yang akhirnya aku sama dengan mereka meluncur dalam kondisi full naked. Melihat situasi seperti ini, Ko Henry turun dan minta kita untuk meninggalkan tempat. Aku, Ce Viona dan Fenty full naked, Diana tanpa bawahan, Almira tanpa atasan.
Setelah membersihkan diri, kita pulang ke apartemen-ku dengan outfit yang sama sewaktu kita sebelum berenang. Kita berlima merasa sangat horny, Fenty di mobil langsung naked dan bermasturb, begitu pula dengan Diana dan Almira. Sesampainya di basement apartemenku, kembali Ko Henry berulah, siapa yang berani naik melalui tangga darurat sampai lantai 6 berada dalam keadaan full naked dan masturb di situ akan mendapat bonus ML pertama. Yang membuat Ko Henry bingung adalah, kita semua mau melakukan hal itu, jadi begitu masuk di lantai pertama, kita melepas semua pakaian kita, naked, lalu naik ke lantai 6 dengan ngos-ngos an lalu bermasturb di tangga lantai 6. Sensasinya deg-deg an banget. Setelah puas, kita keluar dari ruang tangga darurat untuk melanjutkan naik lift ke lantai unitku berada. Semua berpakaian kembali dengan seadanya, Fenty yang tidak memasang semua kancing terusan hem nya, Almira memakai hem tanpa dikancing lalu bawahannya tidak dipakai, Diana memasang crop top nya di bawah susunya tanpa bawahan sama seperti Almira, sedangkan aku dan Ce Viona full naked. Kita mengendap-endap menuju lift lantai 6 dan naik ke lantai 28 tempat unitku berada. Keluar dari lift tersebut berseberangan dengan balkon, aku dan Ce Viona berjalan menuju balkon tersebut lalu bersandar di tembok, kita bermasturb kembali sementara Fenty, Diana, dan Almira memperhatikan kita, Ko Henry berjaga-jaga. Tidak sampai 5 menit kita orgasme lagi, dengan langkah yang berat kita berjalan menuju unitku yang tidak jauh, masuk dan tralala… so far aman.
Kita bergantian membersihkan diri, dan akhirnya aku mendapat giliran pertama ML dengan Ko Henry sampai 3x orgasme. Badan ini rasanya lemas sekali tetapi puas buanget.
Sekian update cerita hari ini… semoga readers berkenan atas story ini… dan jangan nyinyir ya…