Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Yang barusan mantab sangat :D. Walaupun tempatnya sama, tapi kan cara action dan tingkat deg2annya beda.
 
P.O.V. Almira

Dear Suhu dan Readers sekalian, berikut adalah update dari story action kita, semoga tidak bosan dengan apa yang kita sharingkan. Kali ini ada kejadian menarik, dan spesial notes dari kita ya, kejadian ini baru terjadi di hari Kamis malam kemarin, so ini story fresh from the oven…

Malam ini kita kembali cangkruk di salah satu kedai kopi dimana lokasi kedai kopi ini berada di seberang 2 hotel yang cukup besar. Seperti biasa ketika kita ngafe atau action, outfit kita ya begitu-begitu saja. Ce Viona memakai terusan hem tanpa lengan warna biru muda yang panjangnya sedikit di bawah pantat, seperti biasa, 1 kancing atas dan 1 kancing bawah wajib tidak terpasang. Fenty memakai half tank top warna pink dipadukan dengan rok mini longgar warna putih yang panjangnya sedikit di bawah pantat. Diana memakai tank top longgar warna hijau muda, belahan dada sangat rendah rendah dipadukan dengan rok mini warna coklat muda yang panjangnya sedikit di bawah pantat. Felicia memakai mini dress tanpa lengan warna oranye dengan 4 kancing di depan yang berada dibawah belahan dada sampai ke pusar, outfit ini juga berbelahan dada rendah yang panjangnya sedikit di bawah pantat, 1 kancing atas dan 1 kancing bawah tidak dipasang. Aku sendiri memakai hoodie lengan pendek warna putih, yang panjangnya sedikit di bawah pantat.

Setibanya di kedai kopi ini, kita memilih menu snack dan minuman, ada 2 barista cowok dan 1 barista cewek. Yang melayani kita adalah salah satu dari barista cowok, mata barista itu terlihat jelalatan memperhatikan setiap jengkal tubuh kita. Melihat sikon tersebut, Ce Viona pelan-pelan melepas 1 kancing atas tanpa sepengetahuan kita, lalu memberi kode kepada Felicia yang juga memakai outfit berkancing untuk melakukan hal yang sama. Alhasil mata mereka selalu tertuju ke susu Ce Viona dan terutama susu Felicia karena hampir separo tubuh bagian atas terbuka. Ditambah lagi ketika memesan menu, Felicia menyandarkan sikunya di meja kasir yang membuat susunya semakin terekspose. Pada saat membayar, Fenty beraksi dengan membetulkan kuncir rambutnya, sehingga membuat susunya terlihat dari bagaian bawah half tank top-nya. Setelah memesan, membayar, kita pun membawanya satu per satu pesanan kita sendiri-sendiri. Kita memilih tempat di luar bagian pojok sebelah kanan berbatasan dengan jalan raya dan sebuah gang. Sebenarnya areal di luar ini adalah areal smoking area, ada beberapa gerombolan meja yang terisi, 1 gerombol meja adalah gerombolan bapak-bapak yang nampaknya pebisnis, 1 meja lainnya berisi pasangan cowok-cewek, lalu ada 1 meja yang hanya berisi 1 perempuan muda berhijab, 1 gerombolan meja terakhir adalah meja yang kita tempati. Dari awal masuk sampai kita duduk, cewek yang berada di 1 meja sendiri ini terus mengamati kita, begitulah ketika kita memilih tempat duduk, dia berpindah menjadi lebih dekat dengan kita. Hal ini membuat kesulitan bagi kita untuk action. Ce Viona sudah melepas 1 kancing lagi bagian bawah, begitu pula dengan Felicia, aku sudah menurunkan resletingnya sampai terlepas tetapi masih menutupi tubuhku dengan meletakkan tangannya di kantong kiri dan kanan hoodie-nya. Namun kita tidak dapat beraksi lebih lagi karena merasa diperhatikan oleh cewek berhijab itu tadi.

Tiba-tiba cewek berhijab tadi berjalan menuju arah meja kita lalu :

Cewek : Maaf kakak-kakak, saya perhatikan dari tadi, apa benar kakak-kakak adalah orang yang berada di cerita ini ? (sambil meletakkan tablet-nya yang memperlihatkan story kita pada forum ini)

Ko Henry : maaf mbak, jika benar, kenapa ya dan jika tidak juga kenapa ?

Cewek : oh jadi benar ya, kakak ini Ko Henry yang biasa menjaga temen-temen ini ? kenalkan, namaku Rara, aku adalah silent reader dari kisah kakak-kakak di forum ini dan nge-fans banget dengan kakak-kakak, cuman mungkin aku ndak seberani kakak-kakak.

Ko Henry : oh begitu, buktinya apa ?

Cewek : ya kakak ini Ko Henry, lalu ada Ce Viona, Almira yang berhijab, lalu ada Fenty, Diana dan Felicia. (-sambil menunjuk ke aku-) aku tebak kakak ini Almira karena dari cerita yang aku baca, Almira adalah satu-satunya cewek pribumi di komunitas ini. Almira punya piercing di 1 puting susunya, lalu Ce Viona punya 2 piercing di kedua puting susunya plus di vagina-nya.

Ko Henry : ya, okay, kamu benar. Apa yang kamu harapkan dari kita ini ? silahkan duduk dulu, ndak enak dilihat orang.

Lalu Rara menarik kursi dari meja terdekat dan bergabung dengan meja kita.

Rara : aku ngefans banget sama kakak-kakak, berani banget, aku pengen se-berani kakak-kakak tapi ragu. Oh ya, aku ini umur 20, asalku dari Lu****** (sebuah daerah di provinsi ini). Aku adalah pegawai honorer dari sebuah bank pemerintah, bukan PNS lho ya, kak. Aku sedang ditugaskan ikut Bimtek di hotel depan. Kebetulan bertemu dengan kakak, kalo boleh aku diajari dan pengen join di kala aku ada di kota ini. Aku ada disini sampai hari Sabtu, Minggu besok akan pulang kembali ke daerahku.

Aku : wah ya kita seumuran, panggil nama aja gpp…
Rara : iya kak

Ko Henry : apa kamu pernah mencoba melakukan seperti kita ini atau bagaimana kok tiba-tiba pengen kayak kita ?

Rara : Pernah kak, tapi tidak sering. Misal nih, sehabis pulang kerja, aku mandi-mandi trus jalan keluar sebentar cari makan, aku ndak pake daleman sama sekali, jadi aku pake celana piyama, trus pake jaket kain atau sweater tanpa ada pakaian lagi di dalamnya, ditambah hijab, karena orang tuaku menuntut begitu. Aku suka putingku bergesekan dengan kain yang aku pake, biasanya jadi basah banget. Lalu waktu kerja aku beberapa kali pakai hem yang ketat trus bra yang ukurannya lebih besar dari ukuran yang biasa aku pakai, model half cup. Jadi susu aku bisa kelihatan di sela-sela kancing hem-ku, kalo banyak orang ya aku tutup dengan blazer karena memang seragamnya dipadukan menggunakan blazer. Rasanya gimana gitu kalo ada yang memperhatikan tubuhku, tiba-tiba aja langsung meler vaginaku. Tempo hari aku pernah ditegur sama teman kerjaku, eh bukan menegur tapi mengingatkan kalo susu dan putingku kelihatan, ya aku pura-pura kaget trus aku tutup dengan blazer.

Ko Henry : Oh begitu, ya lumayan berani lho kamu ini, apalagi berhijab.
Rara : kalo menurutku kurang kak, aku terpacu pengen lebih cuman sikon aja yang ga mendukung, hehehe. Aku pengen kayak kakak begini, pasti ndak pake daleman semua kan.

Aku : iya, nih aku ndak pake apa-apa lagi di dalam hoodie ini, begitu juga temen-temen ini, kayak itu Ce Viona, kancingnya dibuka, memeknya kelihatan, Felicia juga, kancing bawah dilepas, memeknya juga kelihatan.

Rara : duh iya, aku pengen…

Kala itu Rara memakai hijab, hem, blazer, celana kain, yaitu seragam kerja nya yang juga dipake di acara Bimtek ini.

Ko Henry : kamu paling suka dengan story kita yang mana ?
Rara : Cerita di pulau seberang kapan lalu, trus baru aja baca cerita di pulau kemarin yang bugil polos di pantai, lalu aku paling suka cerita kakak-kakak pake kaos singlet di mini market atau café begini.

Ko Henry : wah hafal ya kamu dengan story-story kita…
Rara : banget ko, aku selalu menantikan story kakak-kakak, cuman memang aku ndak punya akun di forum jadi hanya baca dari depan aja.

Ko Henry : oh okay, ya ndak apa-apa, senang kok bisa menginspirasi orang. Berarti kamu kan ndak keberatan kan kalo temen-temen disini action ?

Rara : enggak sama sekali lah, ketemu kakak-kakak ini aku happy banget, aku juga mau ikutan donk.
Ce Viona : kamu berani kah dengan masih pake hijab ini ? karena pasti akan jadi pusat perhatian, kalo aman sih tanpa hijab.

Rara : berani ce, apa hijabnya dilepas aja ?
Ce Viona : jangan, masih ada beberapa orang yang sudah lihat kamu berhijab, nanti mereka heran kok kamu lepas hijab, ya kalo kamu berani ya ndak apa-apa.

Lalu Ce Viona dan Felicia melepas semua kancing di outfitnya, aku membuka hoodie yang aku katupkan tadi, jadi tubuh kita bertiga terekspose dengan jelas mulai susu dan memek kita, tentunya sambil melihat keadaan yang ada. Diana juga menurunkan tali tank top-nya satu membuat susunya hampir terlihat. Tiba-tiba salah satu barista keluar untuk mengambil piring-piring kotor dari meja pebisnis itu, jadi sekarang hanya ada meja kita dan meja sepasang kekasih yang jaraknya agak jauh dengan kita tetapi si cowok duduknya masih menghadap ke arah kita. Di dalam ada 2 meja yang terisi sekitar 5 orang. Ce Viona dan Felicia yang membelakangi meja sepasang kekasih tadi sangat diuntungkan karena bisa membuka semua kancing outfitnya, Rara pas di sebelah Felicia dan Diana di sebelah Ce Viona.

Ko Henry : oke Ra, trus sekarang kamu mau ngapain ? katanya pengen kayak mereka ?
Rara : iya ko, puengen banget, trus aku harus gimana ? koko dan kakak-kakak tolong arahin aku yang junior ini donk.

Diana : kamu turutin apa yang kita minta ya, pokok percaya sama Ko Henry, gimana ?
Rara : iya ce, siap…

Ko Henry : perlahan, kamu lepas blazer lalu taruh di belakang kursi-mu.
Rara : oke ko

Perlahan Rara melepas blazer-nya lalu menggantungnya di belakang kursi, ternyata hem Rara berlengan pendek sehingga sebagian lengannya terlihat dengan jelas.

Ko Henry : sekarang, bisa kah kamu lepas bra kamu tanpa membuka hem kamu ?
Rara : aku coba ya ko

Lalu Rara melepas kaitan bra-nya yang di belakang, lalu tangannya masuk ke dalam hem-nya mendorong tali bra-nya keluar, lalu menarik keluar lewat siku, bertepatan dengan Rara melakukan hal itu, barista yang lain lagi keluar dari pintu samping untuk membuang sampah, alhasil Rara langsung menunduk sambil tetap memegangi tali bra-nya. Setelah barista tersebut masuk kembali ke dalam, Rara kembali tegak lalu sambil berkeringat berganti memasukkan tangan satunya untuk mendorong tali bra sisi satunya dan menarik keluar lewat siku.

Ko Henry : stop, jangan keluarkan bra kamu dari bawah, tetapi dari atas.

Rara : waduh, susah ko, nanti ketauan
Felicia : supaya ndak susah, coba lepas 2 kancing atas

Lalu Rara melepas 2 kancing atas-nya, menarik keluar bra-nya. Samar-samar terlihat susunya yang menurutku tegak, mancung dan bagus. Lalu Rara mau memasukkan bra-nya ke dalam tas yang dicegah oleh Felicia

Felicia : eits, bra-nya taruh atas meja aja…
Rara : hah ? wah ndak apa-apa ta ?

Felicia : ndak apa-apa donk…
Ko Henry : iya taruh di meja aja, ndak apa-apa

Lalu Rara menuruti dengan meletakkan bra-nya di atas meja, lalu Rara terlihat memasang kembali 2 kancing yang dilepas tadi.

Ko Henry : gimana nih, takut ya ?
Rara : deg-deg-an banget ko, vaginaku basah banget nih…

Ko Henry : iya kamu keliatan takut banget, harusnya 2 kancingnya ndak usah dipasang lagi, dari tadi kita belum lihat daleman kamu sama sekali lho. Oh, btw kalo basah, CD-nya dilepas aja.

Rara : dilepas dimana ko ? disini ? kok kayaknya susah ya

Ko Henry : betul, kalo disini susah, coba kamu masuk, ke kamar mandi, lepas CD-nya lalu ditinggal saja di kamar mandi, ndak usah dibawa lagi, trus ndak usah pake blazer ya, di dalam juga agak sepi.

Rara : waduh… oke deh ko

Rara berjalan masuk ke dalam kedai kopi lewat pintu samping lalu menuju ke toilet, sekilas kita lihat ada salah satu barista yang melihat ke arah Rara. Rara yang berhijab tetapi memakai hem lengan pendek warna putih dan tidak memakai bra sama sekali, menurutku sih dari kejauhan tidak akan begitu terlihat. Tidak lama Rara kembali berjalan menuju ke arah kita sambil menunduk. Ketika Rara tiba di meja kita, ada barista yang mengambil piring kotor kita sambil menginformasikan bahwa kedai akan tutup, lampu dipadamkan, namun bila masih mau beraktifitas di sini, masih dipersilahkan. Untung Ko Henry melihat barista tersebut menuju ke arah kita jadi dengan sigap bisa menyembunyikan bra Rara yang berada di atas meja. Ketika barista tersebut mengambil piring-piring kotor, Ce Viona, aku dan Felicia sepontan menutupi tubuh kita dengan outfit yang masih terpasang, namun samar-samar barista tersebut mengamati Ce Viona karena memeknya agaknya terlihat. Lalu barista tersebut berpapasan dengan Rara, yang membuat Rara jadi agak kikuk. Barista tersebut berjalan ke meja sepasang kekasih, nampaknya menginformasikan hal yang sama dan mereka bersiap untuk meninggalkan tempat kedai ini. Lalu kita bertanya ke Rara :

Ce Viona : CD-nya sudah dilepas kah ?
Rara : sudah ce

Ce Viona : coba buktikan donk…
Rara : gimana ce buktikannya ?

Ce Viona : coba buka gesper celana kamu sama resletingnya, lalu tunjukin ke kita

Rara menuruti Ce Viona, melepas gesper lalu resletingnya sambil melihat keadaan sekitar, lalu menunjukkan kepada kita, yap CD-nya sudah dilepas.

Ce Viona : Gimana rasanya, Ra ?
Rara : tegang banget, horny banget, basah banget vaginaku…

Ce Viona : hahaha… masih awalan lho ini…
Rara : iya aku pengen lebih ce…

Lalu Ko Henry bertukar tempat dengan Fenty yang berada di sebelah Rara

Ko Henry : Ra, lepas ya kancingnya satu satu, jadi kayak Viona dan Felicia itu…

Rara lalu melepas satu per satu kancing hem-nya Rara sampai terbuka seluruhnya sama seperti Ce Viona dan Felicia. Tampaklah susu Rara, warnanya agak kecoklatan, putingnya coklat muda, dengan susu yang tegak dan mancung.

Ko Henry : susu kamu bagus, Ra, sayang disembunyikan terus.
Rara : hehehe… bagusan kakak-kakak ini, kayak punya Ce Diana, montok berisi bagus banget

Diana : Ra, Ko Henry boleh megang ndak tuh ?
Rara : oh boleh ko

Lalu Ko Henry memegang susu Rara, meremas-remas yang membuat Rara mendesah, lalu Ko Henry memberi kode karena sepasang kekasih sedang berjalan menuju arah kita untuk meninggalkan tempat kedai ini, Rara langsung menutup hem-nya sambil menyilangkan tangan-nya. Lalu di saat yang bersamaan, barista mematikan semua lampu yang ada dan menutup gerai dengan menurunkan vertical blind di setiap kaca kedai. Suasana kian mendukung, setelah melihat kiri-kanan, memang ada beberapa kendaraan yang lewat mengingat kita sedang berada di salah satu sisi jalan. Ce Viona, Felicia, dan aku melepas outfit kita jadi full naked, lalu Diana dan Fenty melepas atasannya, topless, dan menarik keatas rok mini-nya sehingga pantat merek langsung duduk di kursi.

Rara menjadi sedikit rileks dan melihat aku, Ce Viona, dan Felicia full naked, nampaknya Rara menginginkan hal itu, lalu perlahan Ko Henry melepas hem Rara sepenuhnya dan menggantungkan di dekat blazer-nya. Rara topless untuk pertama kalinya dengan masih menggunakan hijab-nya.

Rara : woah, deg-deg-an banget nih Ko… -sambil melirik Ce Viona yang sedang ngangkang sambil ber masturb-
Ko Henry : berani lepas celana, Ra ? nanggung lho, kayak Viona dan Felicia ini lho.

Tanpa diduga Rara berdiri lalu melepas celana panjangnya dan memberikan ke Ko Henry, memek Rara masih tertutupi bulu tipis, dan terlihat masih rapat.

Diana : kamu masih virgin, Ra ?

Rara : enggak ce, aku ndak virgin sudahan, aku sering ML dengan beberapa orang, terkadang ONS atau FWB begitu, gara-gara sering ML, aku jadi terpacu untuk mencari yang lain, karena ML nya jadinya gitu-gitu aja.

Waow jawaban yang tak terduga sama sekali, ternyata gairah dari Rara ini cukup tinggi sekali untuknya. Hehehe…

Aku : berarti kamu mau donk ML dengan Ko Henry ?
Rara : mau banget donk, eh kalo koko mau juga, kan aku udah sering ML, tapi dijamin aku bersih kok. Aku sering bayangin juga burung koko yang katanya panjang dan tebal itu.

Rara ini full naked dengan kondisi masih berhijab.

Ko Henry : Ra, bra-nya dibuang aja ya, coba kamu buang di tempat sampah depan pintu masuk samping itu.

Rara menurutinya, Rara berdiri, berjalan kira-kira 15 meter dengan menenteng bra-nya dan membuang di tempat sampah tepat di depan pintu masuk. Memang vertical blind tertutup tetapi antar vertical blind masih ada celah sedikit. Ko Henry sudah memastikan barista sedang sibuk di dapur. Lalu setelah kembali, Ko Henry meminta Rara untuk melepas hijabnya, dan mengajak kita untuk meninggalkan tempat ini, Rara pun diajak serta meski hotelnya ada di seberang kedai kopi ini. Kita berjalan dalam kondisi full naked ke mobil yang hanya berjarak 25 meter saja, kecuali Diana dan Fenty yang topless.

Di dalam mobil kita bertanya ke Rara :

Aku : Ra, sekarang kamu pengennya gimana ?
Rara : aku ikut kakak aja maunya gimana, aku juga bingung

Ko Henry : kita tanya kawatir kalo kamu kurang nyaman, nanti malah ilfill lho
Rara : aku pasrah ko, mau gimana aja aku ikut, mumpung pas aku disini, kalo sendirian disana paling ya nggak bisa apa-apa lagi.

Ce Viona : lha ini kita bingung, kita sungkan sama kamu
Rara : ndak usah sungkan, ce, atau begini aja, aku pengen pake kaos singlet sama nongkrong di café atau mini market kayak kalian itu

Waduh, tidak disangka, action kita di café dan mini market ada yang memfavoritkan. Hehehe…

Ko Henry : ya sudah kita cari mini market buat beli kaos singlet ya, trus cari mini market lainnya yang masih buka
Rara : iya ko, siip…

Lalu kita mampir di salah satu mini market yang kecil, lalu kita kembali bertanya :

Ce Viona : Ra, kamu bisa pilih salah satu dari outfit kita yang mau kamu pake ke dalam, trus kira-kira kamu mau ditemani kah, atau kamu mau sendirian ?

Rara : pasti ditemani ce, takut aku sendirian. Soal outfit, yang mana ya ce, aku bingung
Aku : terserah kamu aja, Ra kamu mau pake yang mana, sama ditemani sapa
Rara : aku pilih outfitnya aja, ditemani sama sapa aja mau, Ko Henry aja yang pilihkan

Rara : aku milih outfitnya Ce Viona aja
Ko Henry : oke, syaratnya 2 kancing atas dan 2 kancing bawah ndak boleh terpasang ya, dan kamu akan ditemani sama Fenty


Rara lalu memakai outfit Ce Viona, terusan hem ini terlihat press body di Rara dan panjangnya jadi sedikit keatas, pas di pantat. Dengan dibuka 2 kancing bawah, waktu berjalan memeknya samar-samar terlihat. Rara dan Fenty masuk ke dalam mini market, lalu menuju ke rak kaos singlet, mencari ukuran yang pas. Kemudian mereka berjalan menuju kasir, di depan kasir, Fenty meminta Rara untuk mengambilkan coklat di bawah sebanyak 2 buah sama buah potongnya 1 pak yang semangka. Rara pun menunduk untuk mengambil coklat sehingga susunya terlihat dengan jelas oleh kasir mini market lalu berbalik mengambil buah potong yang letaknya di bawah sehingga posisinya menungging di depan kasir. Kasir mini market tersebut pasti dapat melihat susu dan pantat Rara. Setelah membayar, kita pun keluar dari mini market tersebut.

Ko Henry melanjutkan perjalanan mencari mini market, dan voilla kita menemukan mini market yang diinginkan oleh Rara, ada kursi di depan yang digunakan untuk nongkrong. Rara pun memakai kaos singlet yang baru dibeli, ternyata style Rara ini sukanya yang press body, jadi ketika memakai kaos singlet ini, kondisinya press dengan body sehingga susu dan putingnya terlihat nyeplak dan samar-samar terlihat, lalu panjangnya pas di memeknya. Berbeda dengan kita yang sukanya longgar-longgar. Ko Henry dan Felicia masuk ke dalam mini market dan membeli beberapa makanan dan minuman ringan, sedangkan kita mencari spot di luar yang agak jauh dari pintu masuk mini market dan spot CCTV. Ketika Rara duduk, kaos singletnya tertarik keatas sehingga memeknya langsung terlihat, wah Rara ini terlihat makin nekat. Ko Henry dan Felicia datang dengan membawa barang belanjaan-nya.

Kita melihat situasi dan kondisi bahwa sudah lumayan larut malam, sekitar Pk. 23.30, dan spot yang kita tempati ini cahayanya cenderung redup dan gelap. Ce Viona, Felicia dan aku kembali melepas semua kancing dan resleting yang ada, lalu Ce Viona langsung full naked dengan meletakkan terusan hem-nya di sandaran kursi, aku dan Felicia juga mengikutinya. Fenty dan Diana melepas rok mini-nya lalu melipat serta meletakkan di meja. Kita pun lanjut ngobrol yang fokusnya di Rara, mendengar cerita tentang Rara. Ko Henry meminta Rara untuk menurunkan kedua tali kaos singletnya sehingga membentuk model kemben, dan meminta menurunkan sampai di pusar, Rara pun hampir full naked. Pk. 23.45, terlihat salah satu penjaga mini market, keluar dan menarik pintu rolling door, Ko Henry meminta Rara untuk masuk dan membeli coklat sebanyak 3 buah, Rara menarik kaos singletnya menutupi kedua susunya lalu berjalan sendiri menuju ke dalam untuk membeli coklat. Ketika menunduk, bagian belakang kaos singlet Rara terangkat sehingga menunjukkan pantatnya, hal ini jelas dilihat oleh petugas yang sedang menutup pintu rolling door, sewaktu kita ceritakan hal ini ke Rara, dia begitu excited dan memeknya makin basah. Lalu Ko Henry meminta Rara menurunkan kembali kaos singlet-nya. 5 menit kemudian, salah satu penjaga mini market, keluar dan menuju ke arah kita. Rara langsung menaikkan kaos singlet-nya, lalu Ce Viona, aku dan Felicia segera menunduk menutupi kebugilan kita. Ternyata penjaga tersebut hanya mengambil tong sampah yang berada di tengah dan kembali membawanya masuk ke dalam dan menutup rapat pintu rolling door.

Felicia langsung menaikkan kakinya ke meja dan masturb, lalu aku pun juga mengikuti Almira. Ko Henry berdiri menuju di belakang kursi Rara, menarik kaos singletnya sehingga full naked, lalu meremas susunya dan menggosok klitoris Rara sampai orgasme. Selanjutnya Ko Henry mengajak kita untuk meninggalkan tempat, kita berjalan menuju mobil full naked, hanya Fenty dan Diana yang bottomless. Lalu kita kembali mengantarkan Rara ke hotelnya dimana Rara sudah tidak membawa bra dan cd lagi, ditambah Ko Henry mengambil hem-nya. Jadi ketika kita mengantar Rara sampai di depan lobby hotel, Rara turun dengan Celana Panjang tanpa CD, Blazer yang terkancing penuh tanpa bra dan pakaian lain, plus hijab. Kita janjian besok sore jam 6 setelah Bimtek akan bertemu lagi untuk action yang lebih lagi. Menurut Rara, apa yang dia lakukan hari ini adalah kemajuan yang panjang tapi menurut dia kurang hot. Waow… okay, let’s do it again today. Kita pun meluncur kembali ke apartemen Ko Henry yang jadi giliran tempat untuk kita stay. Di apartemen, Ko Henry segera aku lucuti pakaiannya, langsung aku kenyot kontolnya sementara Fenty juga mencumbu Ko Henry dengan hotnya dan berakhir dengan ML yang hot, aku mencapai orgasme dalam waktu yang tidak lama, mungkin karena terpacu aktivitas Rara tadi dan disambung dengan Fenty yang membantu memuaskan Ko Henry sampai mereka berdua orgasme bersamaan.

Sekian update story kita, Kamis ini. Kita memang extra cepat menulis agar dapat update tidak terlalu lama, takutnya lupa dan Rara hanya sampai hari Sabtu saja, total 3 hari, hanya bisa sore setelah Rara Bimtek. Semoga para suhu dapat menikmatinya. Salam Crott…
 
mantab surataaaabbb, langsung tegangan tinggi baca update ini. Go Rara go, bikin akun juga cek e nambahi kisah di trit ini. Semangat!
 
Sebetulnya aku suka banget cerita ini ... Mantul ... Masalanya tiap update exib tempatnya itu2 aja, respon org disekitar gitu2 aja ... Jadi responku sabagai pembaca cuma "oh oke" ga lebih ... Ga pernah ya ketemu grombolan yg sange liat cwe2 sexy bugil ditempat umum, dijagain 1 cwo doang, trus niat perkosa / nyulik ... Kebetulan bgt dr banyak org yg ditemuin pd baik2 smua ...
Maaf suhu bila ceritanya di tempat² itu saja karena favorit kita memang di tempat² itu, maaf bila share story nya tidak bisa membuat suhu puas, kita menyadari apapun yang kita share pasti ada yang respon positif ada yang negatif, kita ga bisa bikin happy semua orang.

Kalo dari kita, bersyukur dan berharap tidak terjadi atau mengalami seperti gambaran suhu, ketemu gerombolan sangeh, mau diculik, dsb, amit² kita ndak mau terjadi hal itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd