Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Bimabet
Chapter 35 Mustika Dara : Ta’aruf dan Pernikahan Dara

Dara

Hari ini adalah hari dimana aku akan melaksanakan sesi taaruf pertamaku dengan pak Andri yang berlokasi di sebuah kafe yang sudah di booking oleh mbak tria. Berhubung motorku masih berada di bengkel dalam masa perbaikan, jadinya aku memesan taksi online untuk menuju kafe tersebut. Setibanya di kafe tersebut, aku melihat mbak tria dan pak Andri tengah berbincang.

“Assalamualaikum” aku mengucap salam

“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” sahut mereka berdua serempak

“Silahkan duduk Dara, mau pesan apa?” tanya mbak tria

“Apa aja mba, yang penting hangat” ucapku

“Mas kamu pesan apa?” tanya mbak tria ke pak Andri

“Sama, saya yang hangat juga” ucap pak Andri sembari tersenyum

“Ok, aku pesanin, kalian silahkan mulai ngobrol perihal taarufnya” ucap mbak tria sembari meninggalkan kami berdua

“Oke, apa kabarmu hari ini Dara?” tanya pak Andri

“Alhamdulillah baik pak” ucapku

“Jangan panggil pak deh, berasa tua banget saya, panggil bang atau mas aja” ucap pak Andri

“Oh iya oke, mas Andri. Jadi bagaimana kesiapan mas untuk menikah?” tanyaku membuka topik pembicaraan

Kemudian mas Andri menjabarkan tentang persiapan mental dan finansialnya sebelum memutuskan untuk menikah, ia juga menjabarkan tentang akhlaqul karimah yang ia amalkan dan hal ini membuatku cukup kagum dengan sosok mas Andri. Sekarang waktunya aku menjelaskan latar belakangku berikut dengan kesiapan apa saja yang sudah kulakukan untuk menjadi istri yang baik. Di penghujung penjelasan, mas Andri memberikan sebuah pertanyaan yang cukup berat untuk ku jawab.

“MasyaAllah Dara, alhamdulillah kita memiliki banyak kecocokan dari persiapan hingga amalan. Tapi maaf sebelumnya, saya ingin bertanya, apakah di masa lalu, Dara ada pernah berbuat hal yang melenceng dari agama?” tanya mas Andri

“Hmm… maksud melencengnya bagaimana mas? Zina?” tanyaku bingung

“Iya zina, misalkan pacaran atau hal lainnya” ucap mas Andri

“Hmm… jujur aku tidak pernah pacaran mas, namun sejujurnya aku sudah tidak perawan” ucapku yang terpotong karena melihat mas Andri yang tampak mendongakkan kepalanya karena terkejut

“Maaf mas, saya lanjut ya, saya kehilangan keperawanan saya dikarenakan saya diperkosa mas, beberapa waktu lalu oleh orang yang tidak bertanggung jawab” ucapku dengan sangat takut enggan menatap mata mas Andri

“Innalillahi Dara… mas turut berduka dengan apa yang kamu alami, namun sejak kejadian itu hingga hari ini, kamu tetap menjaga dirimu dengan baik kan?” ucap mas Andri dengan tatapan nanar penuh kasihan

“Alhamdulillah saya selalu menjaga diri saya, jadi apakah mas Andri ingin melanjutkan sesi taaruf dengan saya yang sudah tak lagi suci ini?” tanyaku

“Keperawanan bukanlah sesuatu hal yang krusial bagi saya Dara, mengetahui penyebab hilangnya keperawananmu juga masuk di akal saya bahwa itu adalah bukan kehendakmu, jadi saya bersedia untuk melanjutkan sesi taaruf ini bersamamu” ucap mas Andri dengan tatapan yang sangat tulus

“MasyaAllah terima kasih mas… maaf sebelumnya, dari masnya apakah memiliki masa lalu zina juga kah?” tanyaku

“Alhamdulillah saya selalu menjaga kemaluan saya untuk tetap perjaka Dara, namun jika syahwat sangat menggebu-gebu dan tidak bisa saya tahan dengan berpuasa, saya biasanya akan bermasturbasi” ucap mas Andri tampak sungkan

“Masturbasi itu apa mas?” tanyaku yang tidak paham dengan istilah masturbasi

“Masturbasi itu adalah kita memuaskan diri kita secara hasrat biologi dengan permainan diri sendiri, yaitu dengan tangan pada alat kelamin kita” papar mas Andri yang seketika membuatku tertunduk malu

“Maaf, saya ga bermaksud ngomong kotor” ucap mas Andri

“Iya nda apa-apa mas, saya baru tahu istilahnya, makasih ilmunya ya” ucapku sembari tersenyum

“Wis… panjang banget obrolannya kayaknya, jadi gimana?” tanya mbak tria yang menghampiri kami

“Setelah berbincang, aku udah memutuskan bahwa aku akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius dengan Dara” ucap mas Andri lantang

“Alhamdulillah mas, jadi kapan rencananya kamu akan ke rumah Dara?” tanya mbak tria

“MasyaAllah… mas serius? Saya harus informasikan abi umi saya dulu” ucapku sembari mengambil hp untuk mengirimkan pesan ke abi dan umiku

Sekitar 5 menit, abiku membalas pesan watsuppku dengan sangat bergembira
“MasyaAllah alhamdulillah nak, kapan bakal calon suamimu akan ke rumah kita?” balas abi

“Mas, kata abiku, kapan mas akan ke rumahku?” tanyaku pada mas Andri

“Bismillah InsyaAllah hari sabtu minggu depan Dara, tolong sampaikan salam mas ke abimu ya” ucap mas Andri

“Abi, mas Andri dan orang tuanya akan ke rumah kita sabtu depan untuk melamar” balasku pada pesan watsupp abi

“InsyaAllah abi dan umi bisa” balas abi singkat

“Baik mas, abi dan umiku akan menunggu mas ke rumah kami sabtu depan” ucapku

“Alhamdulillah… semoga selalu lancar ya mas Andri dan Dara” ucap mbak tria penuh senyum

Kemudian kami mengakhiri perbincangan dengan aku pamit pulang terlebih dahulu pada mbak tria dan mas Andri. Ketika aku hendak memesan taksi online di halte pickup taksi online yang berseberangan dengan kafe tempat tadi aku melakukan sesi taaruf, berhenti sebuah mobil mewah dan saat kacanya terbuka ternyata itu ialah pak Roby.

“Sendirian aja neng? Mau kemana?” tanya pak Roby sembari bercanda

“Mau pesan taksi online untuk pulang pak” ucapku

“Ini taksi onlinenya udah datang, ayo cepetan naik haha” ucap pak Roby

“Seriusan bapak mau ngantarin saya?” tanyaku

“Iya seriusan, masa boongan” ucap pak Roby

Aku segera menaiki mobil pak Roby
“Senyum-senyum bae dari tadi, lagi happy ya?” tanya pak Roby

“Emang bapak bisa liat saya senyum? Kan saya pake cadar” ucapku


“Ya keliatan lah Dara, cerita dong happy nya kenapa?” tanya pak Roby kepo

“Dih kepo, mau tau aja atau mau tau banget?” tanyaku iseng

“Mau tau tau tau bangeeet haha” ucap pak Roby

“Oke, jangan kaget yaaa… jadi…. Aku mau nikah pak” ucapku

“Ohok ohok… seriusan? Kapan? Sama siapa??” tanya pak Roby dan ia tersedak ketika minum

“Waduh waduh santai pak, sampe kesedak begitu” ucapku

“Yaaa ini berita bahagia banget dong Dara, selamat yaaa semoga lancar semuanya” ucap pak Roby

“Amiiin ya Allah pak, makasih yaaa..” ucapku

“Kamu belum jawab pertanyaan saya loh” ucap pak Roby

“Nanti bapak juga tau, masih rahasia dong haha” ucapku

Lalu kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tiba di kosanku.

Seminggu berlalu ...

Hari ini aku sudah berada di rumah abiku untuk menyambut kedatangan mas Andri beserta orang tuanya untuk melamarku. Randi dan Hana membantu umi untuk mempersiapkan makanan terbaik yang bisa kami sajikan.

“Assalamualaikum” mas Andri mengucapkan salam

“Wa’alaikumsalam” sahut abiku yang kemudian mempersilahkan mas Andri beserta orang tuanya untuk masuk ke ruang tengah

Dari perbincangan antara mas Andri dan ayahnya kepada abiku, dapat diambil kesimpulan bahwa abiku menerima niat baik mas Andri untuk melamar diriku dan kami akan melangsungkan pesta pernikahan sederhana pada minggu depan yang bertempat di rumahku.

Selama semingguan aku dan mas Andri beserta keluarga sangat sibuk untuk mengurus administrasi dan dekor pernikahan kami hingga tibalah pada hari sakral pernikahanku dimana mas Andri mengikrarkan janji suci kami di depan abiku dengan sangat tegas dan lantang dan hal itu membuatku sangat haru sekaligus bangga terhadap mas Andri yang kini telah sah menjadi suamiku.
Banyak teman serta sahabatku yang datang sejak akad nikah di pagi hari hingga sore hari ini, datanglah beberapa rekan supervisor mas Andri dan salah satunya adalah pak Roby

“Selamat bro! Akhirnya sold out juga haha, selamat ya Dara, kamu dapetin cowo lugu nan lucu ini hehe” ucap pak Roby menyalami kami

“Haha sa ae lu bro, lu kapan? Betah amat ngejomblo” sahut mas Andri

“Haha jomblo-jomblo yang penting happy, btw gua kasih ini aja lah ya, biar jos gandos nanti lu ntar malem” ucap pak Roby sembari memberikan sebuah bungkus hitam sembari menjabat tangan mas Andri

“Ebuset… asem lu ya! Haha thank you bro” ucap mas Andri yang tampak segera memasukkan benda berbungkus hitam tersebut ke dalam saku celananya


Ketika sudah tidak ada tamu yang hendak menyalami kami, aku dan mas Andri akhirnya duduk di kursi pelaminan

“Tadi kamu dikasih apa sama pak Roby?” tanyaku kepo

“Ini tissue magic namanya sayang, memang asem lah si Roby ini” ucap mas Andri malu-malu

“Fungsinya apa sayang?” tanyaku yang masih penasaran

“Sst nanti malam ketika kita sudah di kamar, mas jelasin ya” ucap mas Andri sembari berbisik ke telingaku

Malam tiba …

Aku dan mas Andri sudah berada di ranjang pernikahan kami, saat ini kami tengah sibuk membuka kado dan amplop dari para tamu undangan

“Mas, kado dari temenmu yang bungkus itam tadi apaan sih? Aku penasaran tau” tanyaku

“Duh istriku ini penasaran banget ya?” ucap mas Andri sembari mengelus kepalaku bak anak kecil

“Ini tuh tissue khusus untuk berhubungan intim sayang, jadi ntar tissue ini bakal diusapin di kelaminnya mas, biar bisa keras dan tahan lama” ucap mas Andri yang tampak mulai tidak canggung

“Oalah… bisa-bisanya pak Roby kepikiran ngadoin barang kayak gitu ya, jadi mas mau pake itu sekarang?” tanyaku

“Ga deh, mas mau yang alami aja” ucap mas Andri yang mulai mendekatiku lalu ia membuka cadarku

“MasyaAllah cantik banget istriku ini hummm” ucap mas Andri yang langsung mengecup bibirku, mas Andri hanya mengecup sembari menjilati bibirku sementara aku hanya bisa terdiam dan bingung

“Sayang, ayo say” ucap suamiku sembari mulai meraba leherku yang masih tertutup jilbab segi empat panjang

“Udah gatahan ya mas?” tanyaku nakal

“Iyaaah mas udah gatahan pengen gaulin istri sahnya mas ini” ucap mas Andri dengan nafasnya yang terdengar mulai berat

Ia tampak tergesa-gesa menanggalkan seluruh pakaian pengantinnya dan hanya meninggalkan kaos dalam dan celana dalam, dari luar celana dalam ia kenakan tampak tonjolan kemaluan mas Andri namun tidak begitu besar. Aku pun juga mulai melepaskan pakaian pengantinku namun aku tak melepaskan hijabku.

“Ga dibuka sekalian sayang? Jilbabnya?” tanya mas Andri yang heran melihatku sudah semi telanjang hanya mengenakan bra dan celana dalam tapi masih mengenakan hijab

“Mas mau aku buka?” tanyaku

“Eemmm ga usah deh sayang, gitu aja, kamu keliatan seksi banget humm slurrrpp” ucap mas Andri yang kembali menyambar bibirku, cukup lama kami bercumbu, dengan perlahan kami mulai mempermainkan lidah kami mengikuti naluriah nafsu duniawi ini.

Mas Andri yang mulai dikuasai nafsu dengan tergesa-gesa berusaha melepaskan pengait braku, sesaat setelah braku terlepas, mas Andri dengan penuh nafsu meremas dan memainkan puting susuku yang membuatku kegelian namun nikmat.

“Ssshh masss uhhmmm geli” lenguhku

“Ayo sayang, kamu terlentang, mas udah gatahan” ucap mas Andri sembari memintaku untuk terlentang di ranjang
Kemudian mas Andri lekas melucuti celana dalamku dan tampak ia menjilati bibir bawahnya, ia segera melepaskan celana dalam miliknya yang seketika keluar batang penis mas Andri yang ternyata tidak begitu panjang dan besar dengan kondisi sudah mengacung keras. Mas Andri mulai merangkak diatas tubuhku sembari kami kembali berciuman sementara tangan mas Andri berusaha mengarahkan kepala penisnya untuk memasukkan ke dalam liang memekku namun ia tampak kesulitan dan tak kunjung terjadi penetrasi. Cukup lama aku menunggu hingga akhirnya aku berinisiatif untuk menuntun mas Andri dengan menggenggam penis miliknya untuk membelah liang kewanitaanku yang sudah lama tak terjamah.

Perlahan tapi pasti, mas Andri memasukkan centi demi centi penisnya ke dalam liang kewanitaanku yang masih kering

“Sshh pelan-pelan masss… uhmmm” lenguhku

“Iyaaah sayang… rapet banget memek kamu sayaang ssshh” desah mas Andri menggunakan bahasa kasar ‘memek’ seketika mengingatkanku akan kata itu yang pernah diajarkan oleh pak Roby ketika ia memperkosaku dulu dan hal itu justru membuatku membayangkan betapa besar dan panjangnya penis pak Roby jika dibandingkan dengan milik mas Andri saat ini.

“Astaghfirullah… apa yang kau bayangkan Dara?!” pekikku dalam hati

Tak perlu waktu lama, kini keseluruhan batang penis mas Andri sudah bersarang dalam memekku, perlahan tapi pasti mas Andri mulai memaju mundurkan pinggulnya sehingga menciptakan ritme sodokan.

“Auhhh sssh sayang… enaaak uhhmmm terusss” desahku mulai berani karena aku mulai menikmati sodokan penis mas Andri

“Iyaaah sayaaang… aku juga keenakan ohhh… arrrgggghh” desah mas Andri sembari mempercepat sodokan penisnya

3 menit berlalu.. saat aku tengah menikmati sodokan penis mas Andri yang menyodok dengan kencang

“Sayang ohhh sayang mas gakuat sayang… mass keluaaarrr” desah panjang mas Andri diikuti semburan sperma miliknya yang terasa menyemprot dengan deras di dalam liang memekku

“Ahhh ahhh sudah keluar sayang?” tanyaku kecewa karena belum puas dengan permainan senggama ini

“Iyaaa udaah sayang… mas gakuat liat kamu ngedesah keenakan… mas ngerasa diri mas perkasa banget… ternyata mas gakuat lama-lama genjotin kamu, kayaknya karena pertama kali makanya gini, tapi enak kan sayang?” tanya mas Andri yang tengah mengatur nafasnya

“Hu’um enak sayang, kamu perkasa banget kok, makasih ya sayang” ucapku berbohong

“Capek banget ya gini doang, tidur yuk sayang” ucap mas Andri sembari mengangkat tubuhnya hingga penisnya terlepas lalu kemudian terasa cairan sperma mas Andri mengalir keluar dari liang memekku

“Duh keluar mas” ucapku yang panik sembari mengambil bajuku untuk menahan aliran sperma mas Andri sementara mas Andri tampak sudah berbaring di sampingku tanpa memperdulikanku, aku berusaha berfikir positif dengan menganggap mungkin mas Andri memang keletihan setelah seharian tadi kami berdiri di pelaminan dan baru saja bersenggama singkat denganku.
Setelah membersihkan diri di kamar mandi, aku kembali ke ranjang dan menyelimuti tubuh telanjang mas Andri kemudian aku juga masuk ke dalam selimut yang sama sembari memeluk mas Andri tanpa mengenakan pakaian sama sekali.

Pagi hari tiba ...

Ternyata kami melewatkan salat subuh, aku terbangun karena mendengar notif di hpku yang sejak tadi malam kuletakkan di meja stool tepat di samping ranjang kami, ketika kubuka ternyata pesan watsupp dari pak Roby.

“Pagi pengantin baru, gimana tadi malam?” isi pesan watsupp pak Roby

“Gimana apanya pak? Sudah pasti sangat melelahkan” balasku

“Wis dibolak balik kayak martabak ga?” balas pak Roby

“Apanya yang dibolak balik pak?” balasku bertanya

“Ya kamunya dong waktu lagi main dengan suamimu dibolak-balik” balas pak Roby yang tanpa canggung membahas perihal aktifitas ranjangku

“Dih kepo, mau tau aja” balasku singkat

“Haha, tapi kalau diitung-itung, kemarin justru ga jadi malam pertamamu dong?” balas pak Roby

“Lah kok gitu?” balasku

“Iya dong, malam pertamamu kan samaku haha” balas pak Roby yang cukup membuatku kesal

“Hmm” balasku singkat

“Duh maaf, malah bikin marah pagi-pagi… maaf ya Daraa” balas pak Roby yang panik karena aku kesal dengan chatnya

“Iya” balasku

“Makasih maafnya, tapi masih judes nih” balas pak Roby

“IYA DIMAAFKAN WAHAI BAPAK ROBY” balasku

“Nah gitu dong kan enak walaupun capslock semua, ga apa-apa deh, btw mana si Andri?” balas pak Roby

“Ada nih, di sampingku lagi bobok” balasku

“Buset udah pagi begini masih tidur bae, kayaknya lama kalian main tadi malam ya? Dipake doi ga kadoku kemaren?” balas pak Roby panjang

“Belum dipake pak, udah dulu ya chatnya, aku mau beberes dulu” balasku yang khawatir ketauan mas Andri bahwa aku sedang chattingan dengan lelaki lain
 
Bimabet
Nicee kombacknya huu
Thanks suhu
Makasi apdetnya hu :beer:

Roby pasti bakalan berusaha mendapatkan anu nya Dara ;)
Anunya Dara atau anunya Hana hu?
Suwun @Radicks , si Dara akhirnya menikah
Ya alhamdulillah
Trims apdetnya @Radicks
Sami sami robot
Thanks update hu
Sami sami
Ditungguu lanjutannya hu...
Next weekend ya updatenya
Makasih updatenya hu....
Sami-sami alan walker tegal
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd