lovecemprot
Semprot Lover
- Daftar
- 21 Jun 2016
- Post
- 259
- Like diterima
- 2.004
mungkin iya mungkin tidak gan ahaha
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG My Life My Adventure
- Thread starter lovecemprot
- Start date
- Status
nabirongx
Suhu Semprot
- Daftar
- 12 Feb 2016
- Post
- 3.199
- Like diterima
- 1.756
Maaf bro TS....
Setau saya unit apartemen berada di lantai atas...
Lantai dasar diisi dengan basemen utk parkir dan berikutnya utility...
Jadisaya ga nemu logikanya kalau sampai ada ruang bawah tanah dengan ketinggian lebih kurang 1.5 meter...
Setau saya unit apartemen berada di lantai atas...
Lantai dasar diisi dengan basemen utk parkir dan berikutnya utility...
Jadisaya ga nemu logikanya kalau sampai ada ruang bawah tanah dengan ketinggian lebih kurang 1.5 meter...
lovecemprot
Semprot Lover
- Daftar
- 21 Jun 2016
- Post
- 259
- Like diterima
- 2.004
makasih gan, ane juga ngerti hu, tapi tetep ane andaikan bisa aja hehehe. makasih ud mampir dan kasih kritiknya heheheMaaf bro TS....
Setau saya unit apartemen berada di lantai atas...
Lantai dasar diisi dengan basemen utk parkir dan berikutnya utility...
Jadisaya ga nemu logikanya kalau sampai ada ruang bawah tanah dengan ketinggian lebih kurang 1.5 meter...
slipknot111
Kakak Semprot
- Daftar
- 9 Jan 2016
- Post
- 150
- Like diterima
- 12
Makin bikin penasaran hahaha
lovecemprot
Semprot Lover
- Daftar
- 21 Jun 2016
- Post
- 259
- Like diterima
- 2.004
PART 4
Kami berlima hanya terdiam menunggu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Terdengar suara lemari di bongkar dan juga ada suara televisi di banting. Semuanya serba kacau. pikiran ku kacau begitupun juga teman temanku. keringat mengucur membasahi tubuhku. sementara Fina tubuhnya bergetar kencang. aku memeluknya dengan erat untuk menenangkannya. Kemudian semua senyap sampai terdengar suara ranjang di geser. dengan cepat aku menutup lantai yang tidak ku tutup rapat itu. seketika udara di dalam ruangan ini terasa pengap.
'Bas, gw takut ketauan!' kata Anne pada ku
'Ngga bakal, percaya sama gw.' jawab ku untuk menenangkan Anne.
kemudian aku mulai membuka pisau dan garpu untuk masing masing kami pegang sebagai alat pertahanan diri. Fina menerima garpu dan pisau dengan ragu ragu. sementara Michelle dengan mantap menerimanya. begitupun juga dengan Anne dan Sinta. setelah itu kamipun menunggu lagi apa yang bakal terjadi selanjutnya. sepertinya ranjang di atas kami sudah bergeser semua karena sekarang terdengar suara karpet di buka. aku menahan napas. rasa takut yang amat sangat merasuki diriku. tanganku dingin sekali detak jantungku serasa mau pecah.
'BBUUKKK BUUUKKKKK BUKKKK' terdengar lantai di atas kami serasa di tumbuk oleh sesuatu yang keras. debu pun segera memenuhi ruangan kami. seketika dapat kulihat samar2 Sinta sepertinya ingin bersin, dengan cepat aku segera menutup mulutnya sambil menggeleng ke arahnya. tapi namanya bersin sulit untuk di lawan. di dalam dekapan tanganku Sinta pun bersin!
'HACHIII!!!!!!'
tidak keras tapi juga tetap terdengar walau pelan. kami semua langsung diam membeku. sementara di atas suara tumbukan itu berhenti dan senyap. tidak ada suara apapun bahkan langkah kaki pun yang daritadi mondar mandir pun tak terdengar. untuk beberapa saat kami mematung tak berani bersuara. waktu berjalan terasa sangat lambat. sementara itu tidak terdengar bunyi apa apa di atas. apakah mereka masih di atas?? atau mereka sudah pergi?? arghhh pikiran ku kacau. setelah cukup lama diam Michelle pun buka suara.
'Bas, mereka udah pergi belum?' tanya Michelle pelan
'Ga tau Chelle, mesti gw cek baru tau.' jawabku tak kalah pelan
Entah berapa lama kami diam saja sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk mengecek keadaan di atas sana. mereka berempat memegang tanganku erat2. tampak mereka semua khawatir. kemudian aku mengeluarkan Iphone ku dan waktu sudah menunjukkan pukul 6.20 pagi. sudah pagi pikirku. Dengan pelan aku merayap untuk bangkit. pinggang ku rasanya sangat pegal karena sudah berapa lama hanya duduk. pelan pelan ku tarik lantai di atas ku ke arah bawah kemudian 'TEKK' lantai itu pun terbuka. setelah terbuka aku merasakan udara masuk ke ruangan kami. untuk sejenak aku membiasakan paru paru ku diisi udara segar lagi.
Aku mengangkat lantai itu pelan pelan. dapat kulihat ranjang ku dibiarkan saja letaknya. aku melihat sekelilingku. tidak ada siapapun. nampaknya matahari sudah muncul karena kulihat ada cahaya matahari menyinari kamarku. beberapa saat aku hanya diam disitu melihat situasi sampai akhirnya aku merasa aman dan bergerak.
'Kalian tunggu disini ya!' kata ku kepada the girls.
'Gw ikut Bas!' balas Fina.
'Jangan! gw ga tau situasi uda aman belom. kalau gw ngga balik dalam waktu setengah jam kalian berempat cari pertolongan. segera ke luar!'
'Tapi Baaaa.......' aku dengan cepat memotong ucapan Fina
'Dengerin gw plis kalau mau selamat!' jawab ku cepat
mereka berempat terdiam. aku pun dengan pelan merayap naik sambil memegang pisau untuk jaga jaga. sesampainya di atas aku berkata pada mereka
'Gw cek keadaan dulu nanti gw balik!' kataku cepat
Aku segera memeriksa kamar mandi kamar ku, kulihat kaca sudah pecah, sabun dan peralatan mandi ku berhamburan. isi lemari ku pun semuanya di bongkar. setelah memastikan kamar itu aman aku pun dengan pelan merayap ke pintu. dengan pelan ku buka pintu itu sambil mengintip. matahari sudah bersinar di luar sana. ku perhatikan keadaan di ruang tengah sungguh kacau. segala peralatan elektronik hancur semua. meja pun hancur. dengan pelan aku mengendap ngendap untuk melihat situasi. setelah keluar dari kamar ku segera aroma menusuk tercium oleh ku!
'BAU AMIS!' pikirku.
rasanya sungguh ingin muntah saat itu karena aku tau itu bukanlah amis dari ikan atau makanan. itu pasti aroma dari pembantaian tadi. pintu unit ku kulihat terbuka. dan sepanjang lorong itu kulihat banyak mayat bergelimpangan. sungguh menyeramkan melihat mayat itu dibiarkan begitu saja di lorong itu. tapi tidak ada waktu untuk merenungkannya. aku segera ke kamar mandi kulihat ruangan itu kacau. segera aku menuju ke kamar tamu. ruangan itupun sama kacaunya dengan banyak barang yang di buang begitu saja. kemudian aku pun menuju ke pintu unit ku dengan pelan. keadaan di luar unitku sungguh menyedihkan. mayat banyak tergeletak di luar sementara sejauh mata memandang dapat kulihat semua unit di lantai ini penghuninya telah tewas dan di biarkan tergeletak begitu saja. tapi mataku menangkap sesuatu yang aneh. ternyata di pintu unit ku ada simbol huruf X berwarna merah. dapat ku pastikan mereka membuatnya menggunakan darah. selain pintu unitku, pintu unit kamar lain pun tercantum simbol X serupa dengan pintu unitku. setelah ku pastikan aman aku pun masuk kembali kedalam dan segera melihat ke arah jendela. aku penasaran dengan apa yang terjadi di bawah sana.
Ternyata pemandangan di bawah sangat menyeramkan! lebih menyeramkan daripada kejadian yang kualami tadi. seketika badanku gemetar. bukan karena dingin tapi karena takut yang amat sangat.
'SHITT! Mereka semua ada di bawah! Bagaimana ini??!' akses untuk keluar hanya lewat depan. tapi kalau lewat mall apakah bisa. mungkinkah mereka tidak masuk ke mall karena pagi pagi mana ada orang yang datang ke mall? untuk sesaat aku bingung. kemudian aku segera menghampiri the girls yang ku tinggal di bawah dan tidak lupa pintu kamar ku tutup lagi. Dengan pelan kubuka lantai itu.
'Aman guys!' jawabku sambil tersenyum tipis. mereka berempat mengangguk sambil tersenyum. nampak raut wajah lega setelah mereka melihat ku lagi. aku pun mengulurkan tangan ke arah Fina untuk membantu ia naik.
'BRAKKKKKKKKKK!'
Tiba tiba ada bunyi sesuatu yang jatuh dari luar. gerakan ku terhenti. begitu juga Fina dan teman2nya.
'Sembunyi sekarang!' kata ku ke arah Fina
kemudian aku pun menutup lantai itu lagi. sesudahnya aku berpikir keras dimana aku harus sembunyi. sementara suara langkah kaki terdengar menuju ke arah kamar ku. panik melanda diriku. kaki ku beku. kemudian aku menatap pisau yang ada di tangan ku. sementara pintu kamarku sudah terbuka dengan sesosok sedang berdiri menatapku tajam!
'DAMNNNNNNNNNNNNN!' PIKIRKU
BERSAMBUNG
Kami berlima hanya terdiam menunggu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Terdengar suara lemari di bongkar dan juga ada suara televisi di banting. Semuanya serba kacau. pikiran ku kacau begitupun juga teman temanku. keringat mengucur membasahi tubuhku. sementara Fina tubuhnya bergetar kencang. aku memeluknya dengan erat untuk menenangkannya. Kemudian semua senyap sampai terdengar suara ranjang di geser. dengan cepat aku menutup lantai yang tidak ku tutup rapat itu. seketika udara di dalam ruangan ini terasa pengap.
'Bas, gw takut ketauan!' kata Anne pada ku
'Ngga bakal, percaya sama gw.' jawab ku untuk menenangkan Anne.
kemudian aku mulai membuka pisau dan garpu untuk masing masing kami pegang sebagai alat pertahanan diri. Fina menerima garpu dan pisau dengan ragu ragu. sementara Michelle dengan mantap menerimanya. begitupun juga dengan Anne dan Sinta. setelah itu kamipun menunggu lagi apa yang bakal terjadi selanjutnya. sepertinya ranjang di atas kami sudah bergeser semua karena sekarang terdengar suara karpet di buka. aku menahan napas. rasa takut yang amat sangat merasuki diriku. tanganku dingin sekali detak jantungku serasa mau pecah.
'BBUUKKK BUUUKKKKK BUKKKK' terdengar lantai di atas kami serasa di tumbuk oleh sesuatu yang keras. debu pun segera memenuhi ruangan kami. seketika dapat kulihat samar2 Sinta sepertinya ingin bersin, dengan cepat aku segera menutup mulutnya sambil menggeleng ke arahnya. tapi namanya bersin sulit untuk di lawan. di dalam dekapan tanganku Sinta pun bersin!
'HACHIII!!!!!!'
tidak keras tapi juga tetap terdengar walau pelan. kami semua langsung diam membeku. sementara di atas suara tumbukan itu berhenti dan senyap. tidak ada suara apapun bahkan langkah kaki pun yang daritadi mondar mandir pun tak terdengar. untuk beberapa saat kami mematung tak berani bersuara. waktu berjalan terasa sangat lambat. sementara itu tidak terdengar bunyi apa apa di atas. apakah mereka masih di atas?? atau mereka sudah pergi?? arghhh pikiran ku kacau. setelah cukup lama diam Michelle pun buka suara.
'Bas, mereka udah pergi belum?' tanya Michelle pelan
'Ga tau Chelle, mesti gw cek baru tau.' jawabku tak kalah pelan
Entah berapa lama kami diam saja sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk mengecek keadaan di atas sana. mereka berempat memegang tanganku erat2. tampak mereka semua khawatir. kemudian aku mengeluarkan Iphone ku dan waktu sudah menunjukkan pukul 6.20 pagi. sudah pagi pikirku. Dengan pelan aku merayap untuk bangkit. pinggang ku rasanya sangat pegal karena sudah berapa lama hanya duduk. pelan pelan ku tarik lantai di atas ku ke arah bawah kemudian 'TEKK' lantai itu pun terbuka. setelah terbuka aku merasakan udara masuk ke ruangan kami. untuk sejenak aku membiasakan paru paru ku diisi udara segar lagi.
Aku mengangkat lantai itu pelan pelan. dapat kulihat ranjang ku dibiarkan saja letaknya. aku melihat sekelilingku. tidak ada siapapun. nampaknya matahari sudah muncul karena kulihat ada cahaya matahari menyinari kamarku. beberapa saat aku hanya diam disitu melihat situasi sampai akhirnya aku merasa aman dan bergerak.
'Kalian tunggu disini ya!' kata ku kepada the girls.
'Gw ikut Bas!' balas Fina.
'Jangan! gw ga tau situasi uda aman belom. kalau gw ngga balik dalam waktu setengah jam kalian berempat cari pertolongan. segera ke luar!'
'Tapi Baaaa.......' aku dengan cepat memotong ucapan Fina
'Dengerin gw plis kalau mau selamat!' jawab ku cepat
mereka berempat terdiam. aku pun dengan pelan merayap naik sambil memegang pisau untuk jaga jaga. sesampainya di atas aku berkata pada mereka
'Gw cek keadaan dulu nanti gw balik!' kataku cepat
Aku segera memeriksa kamar mandi kamar ku, kulihat kaca sudah pecah, sabun dan peralatan mandi ku berhamburan. isi lemari ku pun semuanya di bongkar. setelah memastikan kamar itu aman aku pun dengan pelan merayap ke pintu. dengan pelan ku buka pintu itu sambil mengintip. matahari sudah bersinar di luar sana. ku perhatikan keadaan di ruang tengah sungguh kacau. segala peralatan elektronik hancur semua. meja pun hancur. dengan pelan aku mengendap ngendap untuk melihat situasi. setelah keluar dari kamar ku segera aroma menusuk tercium oleh ku!
'BAU AMIS!' pikirku.
rasanya sungguh ingin muntah saat itu karena aku tau itu bukanlah amis dari ikan atau makanan. itu pasti aroma dari pembantaian tadi. pintu unit ku kulihat terbuka. dan sepanjang lorong itu kulihat banyak mayat bergelimpangan. sungguh menyeramkan melihat mayat itu dibiarkan begitu saja di lorong itu. tapi tidak ada waktu untuk merenungkannya. aku segera ke kamar mandi kulihat ruangan itu kacau. segera aku menuju ke kamar tamu. ruangan itupun sama kacaunya dengan banyak barang yang di buang begitu saja. kemudian aku pun menuju ke pintu unit ku dengan pelan. keadaan di luar unitku sungguh menyedihkan. mayat banyak tergeletak di luar sementara sejauh mata memandang dapat kulihat semua unit di lantai ini penghuninya telah tewas dan di biarkan tergeletak begitu saja. tapi mataku menangkap sesuatu yang aneh. ternyata di pintu unit ku ada simbol huruf X berwarna merah. dapat ku pastikan mereka membuatnya menggunakan darah. selain pintu unitku, pintu unit kamar lain pun tercantum simbol X serupa dengan pintu unitku. setelah ku pastikan aman aku pun masuk kembali kedalam dan segera melihat ke arah jendela. aku penasaran dengan apa yang terjadi di bawah sana.
Ternyata pemandangan di bawah sangat menyeramkan! lebih menyeramkan daripada kejadian yang kualami tadi. seketika badanku gemetar. bukan karena dingin tapi karena takut yang amat sangat.
'SHITT! Mereka semua ada di bawah! Bagaimana ini??!' akses untuk keluar hanya lewat depan. tapi kalau lewat mall apakah bisa. mungkinkah mereka tidak masuk ke mall karena pagi pagi mana ada orang yang datang ke mall? untuk sesaat aku bingung. kemudian aku segera menghampiri the girls yang ku tinggal di bawah dan tidak lupa pintu kamar ku tutup lagi. Dengan pelan kubuka lantai itu.
'Aman guys!' jawabku sambil tersenyum tipis. mereka berempat mengangguk sambil tersenyum. nampak raut wajah lega setelah mereka melihat ku lagi. aku pun mengulurkan tangan ke arah Fina untuk membantu ia naik.
'BRAKKKKKKKKKK!'
Tiba tiba ada bunyi sesuatu yang jatuh dari luar. gerakan ku terhenti. begitu juga Fina dan teman2nya.
'Sembunyi sekarang!' kata ku ke arah Fina
kemudian aku pun menutup lantai itu lagi. sesudahnya aku berpikir keras dimana aku harus sembunyi. sementara suara langkah kaki terdengar menuju ke arah kamar ku. panik melanda diriku. kaki ku beku. kemudian aku menatap pisau yang ada di tangan ku. sementara pintu kamarku sudah terbuka dengan sesosok sedang berdiri menatapku tajam!
'DAMNNNNNNNNNNNNN!' PIKIRKU
BERSAMBUNG
lovecemprot
Semprot Lover
- Daftar
- 21 Jun 2016
- Post
- 259
- Like diterima
- 2.004
silakan di tebak hu hahahaha yang pasti bukan good thing
lovecemprot
Semprot Lover
- Daftar
- 21 Jun 2016
- Post
- 259
- Like diterima
- 2.004
makanya oantengin terus hu updatenya juga udaha da nihh
lovecemprot
Semprot Lover
- Daftar
- 21 Jun 2016
- Post
- 259
- Like diterima
- 2.004
ikutin terus ceritanya huu
supir_angkot
Semprot Kecil
Jadi penasaran..lanjut hu
Main petak umpet ya hu 
Kujumer
Semprot Lover
- Daftar
- 11 Dec 2014
- Post
- 283
- Like diterima
- 82
Waduh penasaran tingkat dewa ini,
Kalau zombie pasti mayatnya tidak ada alias jadi zombie lagi,
Kalau alien pasti tidak mungkin menyimbolkan X atau aksara manusia
Hmmm teroris ini? yakin teroris Extreme atau Jangan2 Teroris Kudeta , atau serangan Negara lain ,huakakakka
Biarkan ku menebak sebanyak2 nya
Kalau zombie pasti mayatnya tidak ada alias jadi zombie lagi,
Kalau alien pasti tidak mungkin menyimbolkan X atau aksara manusia
Hmmm teroris ini? yakin teroris Extreme atau Jangan2 Teroris Kudeta , atau serangan Negara lain ,huakakakka
Biarkan ku menebak sebanyak2 nya
azmiraissa
Senpai Semprot
Ayo di update lg suhu.....
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
