Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Unfaithful Life Season 0 - Nura

15: All night long


D: “Udah selesai Ra minumnya?”
N: “Udah mas” Jawab Nura pelan
D: “Oke kalau gitu kita lanjut ronde kedua”
N: “Hah??Kamu masih mau lanjut lagi mas???”
D: “Ayolah Ra, itu tadi baru pemanasan Ra, sekarang juga baru jam setengah 10an Ra, malam masih panjang sayang” Kataku sambil merangkul pinggangnya
N: “Tapi kan udah keluar mas, udah ya?”
D: “Baru juga sekali, kamu udah 2 kali, ga adil lah haha, atau perlu kita lanjutkan main perkosa-perkosaannya??”
N: “Jangan mas jangan kasar gitu lagi, aku ga kuat mas, aku takut”
D: “Nah yawdah kita main lembut-lembut aja sekarang ya Nura sayang”

Nura hanya mengangguk menjawabku. Melihat anggukannya, kumulai menciumi tengkuk dan lehernya, lalu tanganku mulai memberikan remasan-remasan di bagian perut sampingnya yang agak berisi dan pinggang Nura. Ciumanku mulai kuarahkan ke bibirnya. Awalnya Nura hanya diam, tetapi seiring kumainkan payudaranya, Nura mulai membalas ciumanku di bibirnya. Bibir kami berpagutan dan Nura mulai ganas membalas pagutanku di bibirnya. Tangan Nura kuarahkan untuk memegang kontolku, dan tidak berapa lama dia mulai mengocok-ngocoknya. Mungkin sekitar 20 menitan kami saling pagut dan saling sentuh, lalu kuminta Nura merubah posisi, kuarahkan dia untuk mengangkangi mukaku dan memposisikan mukanya di selangkanganku.

Dengan posisi 69 kami mulai saling menghisap, menyedot dan mengulum. Perlahan dengan arahanku padanya, Nura semakin mahir menyepong kontolku. Dan setiap kusedot lembut klitorisnya, semakin kencang pula sedotan Nura di kontolku diiringi suara yang keluar dari mulutnya. Kujilati terus memeknya kadang dengan lembut dan kadang kuhisap dengan rakus dan kugigit-gigit pelan klitorisnya yang membuat tubuhnya menegang. Sesekali juga kuberikan arahan pada Nura untuk menjilati kontolku dari kepala sampai pangkalnya. Nura pun kini mulai berinisiatif untuk mengocok kontolku sambil mengulum dan menjilati kontolku. Tanganku juga tetap menggerayangi tubuhnya, satu tangan kugunakan untuk memainkan payudara dan putingnya, dan satu tangan lagi kugunakan untuk mengocok-ngocok memeknya. Semakin lama kami saling hisap dan saling sedot alat kelamin masing-masing, semakin basah memek Nura. Kurang lebih 15 atau 20 menit kami bermain di posisi itu, aku meminta Nura untuk rebahan di kasur.

D: “Udah siap Ra?”
N: “Memangnya kalau aku bilang ga siap kamu bakal berhenti mas?”
D: “Ya ga lah, courtesy aja itu hehe, siap ga siap aku mulai ya”

Kumulai memasukkan kepala kontolku ke memek Nura. Sedikit demi sedikit kontolku menyeruak ke dalam memeknya dan kali ini sudah lebih mudah untuk masuk.

N: “Emmpphhh...pelan-pelan ya mass”
D: “Iya tahan ya sayang”
N: “Iyaahh..”

Kumasukkan sampai setengah, dan kudiamkan sejenak, setelah kurasa aman, kumulai genjot memek Nura dengan tempo ringan lagi. Kali ini Nura sudah lebih lepas dan relax kurasa. Kini dia tidak malu untuk membalas ciumanku sambil mendesah. Tangannya pun dirangkulkan ke leherku sambil kami memadu kasih dan memadu alat kelamin.

D: “Enak sayang?”
N: “He’eh mas, tapi pelan-pelan ya, tititmu kegedean mas”
D: “Kontol Ra, kontol namanya, dan ga kegedean lah ini, kalo punya suamimu kecil ya berarti emang titit itu hehe”
N: “Jangan gitu mass...”
D: “Oke-oke, kumasukkin yang daleman lagi ya”
N: “Iyaaahh...”

Sambil kugenjot, kumasukkan lagi yang dalam kontolku secara perlahan. Mulut dan tanganku tetap menemani genjotan demi genjotanku, sambil kontolku menggarap memek Nura, bibirku menciumi bibir Nura dan payudaranya secara bergantian, tanganku pun menjamah bagian-bagian tubuh Nura, dari lehernya, payudaranya, pinggul dan pantatnya. Kurasa memang salah satu titik rangsangan Nura ada pada payudaranya, karena setiap kusedot kuat dan kupilin putingnya secara bersamaan, kurasakan dinding memeknya memijat-mijat kontolku dengan lebih aktif.

N: “Aahhh..masss...keluarrrhhh”

Nura mencapai orgasmenya lagi kali ini, terasa semburan demi semburan hangat memandikan kontolku. Kuhentikan dulu genjotanku dan membiarkan Nura mengambil nafas. Setelah dia cukup relax mulai kulanjutkan lagi permainan. Kuarahkan Nura untuk menungging lagi, aku benar-benar tidak bisa menahan untuk mengentotinya dengan gaya ini, karena bongkahan pantatnya itu benar-benar seksi. Aku sendiri sebenarnya lebih fetish ke payudara wanita, tapi dalam hal Nura, pantatnya benar-benar membuatku terangsang dan tidak tahan. Dengan sambil kontolku menancap di memeknya, Nura mulai berbalik dan bertumpu di lutut dan sikunya. Saat ini piyama dan bh nya sudah kutanggalkan juga tetapi aku meminta Nura untuk tetap memakai kerudungnya, sensasinya memang berbeda.

Kumulai genjotanku lagi dengan tempo sedang. ‘Plok plok plok plok’ terdengar lagi bunyi hantaman pahaku dan bongkahan pantatnya. Karena tidak tahan, aku mulai memberikan tamparan di pantatnya dan saat ditampar menimbulkan gelombang di pantatnya, arrrgghhh benar-benar bikin tidak tahan. Saat menggenjot memek Nura dari belakang, terpikir ide di kepalaku. Kuminta Nura mengemut kedua jempol tanganku bergantian sampai basah. Setelah itu kuarahkan jempolku ke lubang pantatnya. Menyadari hal itu, Nura mulai panik.

N: “Mas jangan mas jangan disitu, ga boleh masss......”

Langsung mulai kumainkan lubang pantatnya dengan jempolku. Sambil kontolku menggenjot memek Nura dengan semakin cepat, kukeluar masukkan juga jempolku di lubang pantatnya.

N: “Nggghhhhhh... jangan masss...kotoorr massshhhh...”
D: “Nikmatin aja sayang”

Terus kumainkan seperti itu selama beberapa menit, lalu kucabut kontolku dari memek Nura.

N: “Ehh...kenapa dicab..Eh?!Mas jangan mas jangaaaannnn...”

Yap tanpa menjawab kuarahkan kontolku ke lubang pantatnya. Dan tanpa memberikan kesempatan pada Nura untuk bereaksi lebih jauh, kumulai mendorong kontolku masuk.

N: “Aahhh sakiittt....”

Tetap kudorong perlahan dan setelah masuk kepala kontolku , kudiamkan dulu.

N: “Mas kenapa dimasukin situ mas?Ga boleh mass....”

Kumulai mendorong lagi kontolku lebih dalam sedikit demi sedikit, kukeluarkan lagi sedikit lalu kumasukkan lagi sampai hampir masuk setengah dengan susah payah. Sensasinya berbeda, jauh lebih sempit, sepertinya masih perawan ini lubang.

N: “Udaaahhh...sakitthh massshhhh...”

Kumulai menggenjot perlahan lubang pantat Nura. Nura yang sedari tadi mencoba menghentikanku, kini hanya melenguh dengan suara tertahan, entah kesakitan atau keenakan. Setelah beberapa lama kugenjot, aku iseng bertanya pada Nura.

D: “Enak banget ini Ra, gimana Ra?Udah enak?”
N: “Eeuuggghh..masih sakit sedikit massshhh...enakkhh jugaaahh”

Tidak kujawab Nura, tapi tetap melanjutkan genjotanku di lubang pantatnya. Mungkin karena baru pertama dan masih sangat-sangat terasa sempit, aku pun agak tidak tahan.

D: “Ra, mau lanjut kugenjot di sini atau pindah ke yang depan sayang?”
N: “Pindah aja masshhh...masih sakiitthhh”
D: “Oke Ra”

Kucabut lagi kontolku dan kubaringkan Nura menjadi telentang.

N: “Bentar mas, bersihin dulu mas baru masukin, itu ada tisu basah di meja sana” Kata Nura sambil menunjuk ke meja di bawah TV

Aku menurutinya dan membersihkan kontolku menggunakan tisu basah. Lalu kuhampiri Nura lagi dan mulai mengambil ancang-ancang untuk menjebol lagi memeknya. ‘Lep’ dan massuk pak ekooo..Genjot lagi. Kami teruskan sambil berciuman dan kugerayangi tubuhnya dengan mulut dan tanganku. Kami terus melanjutkan permainan kami, sampai akhirnya Nura orgasme 2 kali lagi dan aku mulai merasa mencapai penghujung kenikmatanku lagi. Setelah itu kuambil hpku dan mulai merekam lagi, kuarahkan ke Nura.

D: “Nura sayang gimana enak ga?”

Nura berusaha menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Tapi payudaranya yang bergoyang seirama dengan genjotanku terekam dengan jelas.

D: “Udah dong gausah malu, awasin dulu tangannya”
N: “Gaa aaahh masshh....”

Kumulai kencangkan hentakan kontolku di memeknya. Nura yang merasakan itu semakin kebelingsatan dan mulai meletakkan tangannya di kasur dan meremas-remas kasur.

D: “Enak Nura sayaang?”
N: “Hee’eeehh masshhh....”
D: “Apanya yang enak sayaang?”
N: “....”

Karena Nura diam saja, kuhentikan genjotanku. Aku tahu Nura saat ini akan orgasme lagi melihat tanda-tanda dari orgasmenya sebelum ini.

N: “Masshhh kok berhenti?”
D: “Kenapa sayang?
N: “Gapapa mass, aku nanya aja”
D: “Beneran nanya aja?kalo nanya aja yawdah aku berhenti aja ya?” kataku mulai menggenjot lagi sebentar lalu kuhentikan
N: “Uuugghhhh...massshhh...kok berhentiih?” mukanya terlihat memerah
D: “Udah mau nyampe lagi?” Kataku mulai menggenjotnya lagi
N: “Iyaah massshhh...Akuuh mauuuhh nyampee..”
D: “Kalo gitu jawab dong apa yang enak?”
N: “Itu nya mas Dhanar...” jawab Nura pelan
D: “Apa Ra yang enak?”
N: “Itu mas..ummm...titit mas Dhanar...” Nura masih menjawab pelan
D: “Apa sih Ra?aku ga denger, titit?masa titit sih?” jawabku sambil kusodok lagi memek Nura dengan kencang
N: “Kontolllhh massshhh Dhaanaarrhhh enaakkhhh”
D: “Enakan mana sama kontol suamimu Nura sayang?
N: “Kontol gedenya mas Dhanarrrhhh”
D: “Terus masih mau-mau lagi?”
N: “Hee’ehhhh masshhh”

Sambil terus menggenjot Nura dengan semakin kuat, aku masih merekamnya. Tidak lama Nura sampai lagi, kontolku dimandikan kehangatan cairan kenikmatannya lagi, dan yang tidak Nura tahu, aku pun sampai. Dan kumuntahkan pejuku lagi tapi kali ini di dalam memeknya.

N: “Aaahhh enaaakkkhhhh....”

Nura mendesah cukup kencang, lalu kulihat ekspresi Nura yang sedang dilanda kenikmatan mulai berubah, dan dia terlihat panik.

N: “Eh eh eh massshhh...Jangaannhhh...kok di dalammhhh”

Nura berusaha melepaskan kontolku dari memeknya tapi kutahan pinggangnya dan kutarik dengan tanganku, kontolku sudah masuk sedalam-dalamnya. Setelah selesai kumuntahkan semua peju ku di dalam memek Nura kucabut kontolku dan aku rebahan di sampingnya. Lalu kumatikan rekaman hpku.

N: “Mas kok di dalam sih ngeluarinnya, aku lagi subur mas” kata Nura sambil mengambil tisu lalu berusaha mengeluarkan spermaku dari dalam memeknya
D: “Ya abisnya enak banget memekmu Ra”
N: “Terus nanti gimana kalo jadi?”
D: “Ya bagus dong, berarti Rini sama Rina bakal punya adek buat diajak main nanti hehe, lagian kan tadi kamu yang minta diperkosa, kalau diperkosa mah ga bisa milih-milih dong”
N: “Ih gila ya kamu mas, kalo jadi berarti aku bakal ngandung anak kamu dong mas”
D: “Ya iyalah kalo jadinya sama aku ya berarti anak aku dong, tenang aja sih Ra, kan kamu masih punya suami juga, ga bakal ada yang curiga”
N: “Berarti maksud kamu, kamu bisa bebas dan ga perlu tanggung jawab atas anak ini nanti gitu?!”

Aku agak kaget melihat Nura yang duduk dan meninggikan nada omongannya dan mulai menangis.

D: “Ya ga gitu Ra, kan kamu sendiri yang bilang ga sudi aku bertanggung jawab Ra”
N: “Ya tapi ga gini mas!Kalau aku sampai mengandung anak kamu, mentang-mentang aku ada suami trus kamu bisa bebas lepas tanggung jawab gitu?! Ga nyangka mas kalau kamu kayak gini!”

Aku mulai duduk balas menatap Nura yang menatapku dengan marah dan sambil menangis. Aku coba menyeka air matanya, tapi Nura menepis tanganku.

D: “Ra, kalau memang kamu sampai mengandung anakku, aku pasti akan tanggung jawab, tapi kamu harus bercerai dari suamimu, karena aku gamau wanitaku bermain dengan laki-laki lain”

Nura yang mendengar itu terdiam namun masih menangis. Lalu sambil menangis dia bertanya lagi.

N: “Benar kamu mau bertanggung jawab mas?”
D: “Ya Ra, asalkan setelah ini kamu memang bercerai dengan suamimu, aku akan menikahimu, tapi kamu sendiri tahu aku punya istri, jadi kamu ga bisa menjadi istri pertamaku”
N: “....”
D: “Aku senang kalau memang kamu memutuskan untuk bersamaku, dan dengan senang hati aku akan menjadikanmu istriku”
N: “Baik mas. Aku pegang omonganmu, kalau sampai aku hamil dan mengandung anakmu, aku akan meminta cerai dari suamiku dan meminta pertanggungjawabanmu”
D: “Harus banget nunggu hamil Ra?”
N: “Eh? Iya mas”
D: “Kalau ga hamil pun aku dengan senang hati kalau harus bertanggung jawab atas dirimu dan Rini dan juga Rina”
N: “Eh? Kok gitu mas?”
D: “Ya gitu, tapi kalau memang harus hamil dulu ya, kalau gitu berarti harus lanjut ke ronde selanjutnya ini mah”
N: “Eh eh?Kamu masih mau lagi mas??”
D: “Iya dong, lagi lah, ga tahan aku liat kamu Ra”

Nura yang masih tertegun dan terkejut mendengar kata-kata ku, langsung kuterkam lagi. Setelah itu kami bermain sampai Nura orgasme beberapa kali lagi dan aku memuntahkan pejuku untuk ke 3 kalinya dan untuk ke 2 kalinya di dalam memek Nura.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd