Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY OBSESI

Bimabet
Update

Sejak peristiwa terakhir yang terjadi antara Rama dan ibunya di dapur. Kini bu Andini nampaknya sudah tidak lagi merasa malu ketika Rama putranya itu mengajaknya untuk bersetubuh dan memadu kasih layaknya sepasang suami istri.

Bu Andini sendiri nampaknya sudah begitu tergila – gila dengan kontol putranya. Bahkan tak ada tempat yang tidak mereka gunakan dirumah itu untuk melakukan persetubuhan terlarang itu, dimana ada kesempatan pastinya mereka akan bersetubuh dengan panasnya. Di ruang tamu, di atas meja makan, dan bahkan kini mereka selalu menyempatkan untuk mandi bersama.

Tentunya persetubuhan itu mereka lakukan pada saat ayah Rama atau suami bu Andini tengah pergi dinas keluar kota untuk beberapa hari, dan kesempatan itulah yang mereka manfaatkan untuk mengumbar nafsu birahi terlarang mereka. Hingga tidak terasa sudah satu bulan ini mereka melakukan aktifitas sex terlarang itu.

Bu Andini sendiri sudah tidak perduli lagi jika dirinya hamil oleh putranya sendiri, bahkan kini malah sebaliknya, ia semakin birahi jika memikirkan dirinya akan hamil oleh benih putranya yang setiap saat selalu mengisi rahimnya itu. Bahkan ia sangat bahagia karena kini hasrat birahinya dapat tersalurkan oleh putranya.



“ Buu..., hari ini kita jadi ikut ke jogja ?”, tanya Rama pada ibunya yang saat itu sedang duduk didepan meja rias dan hanya berbalut handuk saja ditubuhnya.

“ jadi sayang... memang kenapa.., jangan bilang kalau kamu gak mau menemani ibu..!!!”, jawab Bu Andini.

“ Bukan begitu Ibuku yang cantik...., Rama pasti akan menemani kemanapun Ibu pergi.., lagipula Rama juga sudah ijin ke sekolah untuk seminggu kedepan...”, ucap rama seraya mendekati ibunya dan merangkul bahu ibunya itu seraya mengecup lembut pipi ibunya.

“ Udah akhh sayang.... nanti bablas lagi..., udah kamu siap – siap sana, kata om Rudi kita akan dijemput pukul 10 pagi ini..”

“ ok Buu... Rama berkemas dulu dehh...”, ucap Rama dan lalu meninggalkan ibunya.

Hari ini memang salah satu keluarga Bu Andini akan melangsungkan pernikahan di kota Yogyakarta, maka untuk satu minggu kedepan ia dan Putranya beserta keluarganya yang lain akan membantu persiapan acara tersebut. Namun kali ini suami Bu Andini tak dapat ikut karena memang sedang dinas keluar kota dan 2 minggu lagi baru akan pulang.

Kebetulan untuk seluruh keluarga yang berada dijakarta akan berangkat secara berbarengan dengan menyewa sebuah bus medium untuk menghemat biaya.

Pukul 9 pagi Bu Andini telah rapi dengan segala perlengkapannya dan dirinya sedang menunggu Rama putranya itu turun dari kamarnya. Namun ada pemandangan yang terlihat unik saat itu. Ketika Bu Andini tengah duduk di sofa, kedua kakinya terangkat dan terbuka ke kanan dan kiri. Sedangkan tangannya memegang tisu yang saat ini tengah ia sapukan pada liang mulut vaginanya itu yang nampak terlihat basah.

“ ukkhhh.... sperma Rama nampaknya sudah mulai merembes keluar dari rahimku ini, gila banyak amat sihh....”, gumam bu Andini yang saat itu memang tengah membersihkan bagian bibir vaginanya yang nampak basah dengan cairan yang lengket keluar dari dalam liang vaginanya itu.

Padahal sudah 5 hari ini mereka tidak melakukan persetubuhan dikarenakan Rama harus fokus dalam ujian sekolahnya, namun sepertinya cairan sperma yang keluar dari liang vagina bu Andini itu adalah hasil persetubuhan meraka dari lima hari yang lalu.

Dan wajar saja kalau saat ini baru meleleh keluar sebab setiap sperma yang dikeluarkan oleh Rama, langsung disemburkan tepat pada rongga rahim bu Andini dengan cara kepala kontol Rama yang mendobrak paksa mulut rahim ibunya itu. Dan ketika batang kontol Rama sudah tercabut keluar dari liang vagina Bu Andini, mulut rahimnya kembali mengecil ke ukuran semula sehingga menahan sperma Rama untuk tetap bersemayam di rahimnya.

Dari atas tangga Rama tertegun melihat apa yang dilakukan oleh ibunya itu. Wajahnya nampak senyam senyum licik seolah memiliki rencana untuk ibunya. Dengan cepat Rama yang memang saat itu hanya berbusana santai dan celana yang ia kenakan hanyalah model celana boxer.

Seketika Rama menurunkan celana boxer dan CD nya itu sehingga batang kontol yang panjang dan besar miliknya itu dan nampak mulai membesar kaku keluar dari sarangnya. Perlahan ia mendekati ibunya yang sepertinya belum sadar dengan kehadirannya.

“ Ramaaa....!!!”, kejut Bu Andini saat nampak putranya itu kini telah berada tepat didepannya itu. Seketika bu Andini akan menurunkan kakinya yang semula terkangkang lebar, namun gerakannya tiba – tiba terhenti karena kedua tangan Rama tengah menahan kedua lutut bu Andini agar tetap terkangkang lebar.

“ kita main satu ronde dulu ya bu sebelum berangkat....”, ucap Rama ketika menahan gerakan kaki ibunya itu.

“ jangan sekarang sayang..., sebentar lagi kita akan dijemput...”, bu Andini coba menolak halus keinginan putranya itu, karena takut persetubuhan ini belum selesai dan keluarga mereka sudah datang menjemput untuk berangkat ke Yogyakarta.

“ Rama sudah 5 hari tidak ngewe bu..., pasti cepet keluarnya kok..., boleh ya bu...”, ucap Rama coba meng hiba.

Sesaat bu Andini melirik ke arah jam dinding dan waktu baru menunjukkan pukul 09: 10.

“ jangan kelamaan ya sayang... ya sudah lekas lakukan, pelan – pelan kontol kamu terlalu besar..”, akhirnya bu Andini memberikan lampu hijau pada Rama, dan sesungguhnya bu Andini sendiri juga sudah sangat kangen dengan kontol putranya itu.

“ Siap buu...., Rama masukin ya bu...”, ucap Rama seraya mulai mengarahkan kepala kontolnya tepat berada pada mulut liang vagina ibunya itu. Dan saat dirasa sudah tepat, Rama mulai memajukan pinggulnya kedepan merapat pada selangkangan ibunya yang terkangkang lebar.

“ AKHH.... OUKFFHH... RAMAAA..”, Desah bu Andini saat kepala kontol putranya itu membuka mulut vaginanya dan perlahan bergerak masuk mengisi liang vaginanya.

“ oukkhhh... ibbuuu... akkhh...”, Desah Rama terpejam menikmati jepitan hangat liang vagina ibunya.

Rama terus menekan pinggulnya kedepan hingga akhirnya kepala kontolnya telah menabrak batas akhir dari kedalaman liang vagina ibunya itu. Bu Andini sendiri terbelalak matanya saat ia rasakan kepala kontol putranya yang kini tengah mengisi liang vaginanya telah menabrak mulut rahimnya.

“ Oukkhhh....”, bu Andini sedikit terpekik saat dengan sedikit kasar kepala kontol putranya itu menekan dan membentur mulut rahimnya.

Sepertinya Rama memang ingin bermain cepat saat ini, karena sesaat setelah batang kontolnya telah terbenam dalam liang vagina ibunya itu, tanpa menunda ia mulai menggerakkan pinggulnya untuk maju dan mundur secara perlahan sehingga batang kontolnyapun turut bergerak keluar masuk mengocok liang vagina bu Andini.

“ oukkhhj iyya Ramma... akkhh terrus sayang... terruss...”, desah bu Andini seraya mengimbangi gerakan putranya itu dengan memutar pinggulnya kekiri dan kanan sehingga Rama dapat merasakan batang kontolnya itu seperti dipelintir oleh dinding lembut vagina ibunya.

“ owhh... iyya buu... akkhhh ennak buu... memek ibu ennakkk akkhh...”, desah Rama saat menikmati goyangan pinggul ibunya.

Gerakan Rama terus saja semakin intens maju mundur dan kadang saat pinggulnya ia gerakkan menekan kedepan Rama menambah kekuatan tekanan pinggulnya sehingga batang kontolnya yang memiliki panjang 18cm itu, dan semula hanya 16cm saja yang dapat melesak masuk liang vagina ibunya dan telah membentur mulut rahim ibunya, kini akibat tekanan yang ia buat batang kontolnya telah melesak hingga 17cm dan hanya menyisakan 1cm saja yang belum bisa melesak dalam liang vagina ibunya.

Saat Rama menambah tekanan pinggulnya itu, bu Andini dapat merasakan jika kepala kontol putranya kini sedang berusaha membuka mulut rahimnya. Terasa sekali perutnya begitu senak saat itu.

Waktu sudah berjalan 15 menit dan nampak wajah bu Andini sudah semakin terlihat tegang, dan matanya menatap tajam wajah putranya dengan mulut yang terbuka lebar nyaris tak bersuara. Sepertinya tak lama lagi bu Andini akan segera meraih puncak kenilmatannya.

Melihat perubahan pada ibunya itu rupanya Rama telah paham jika tak lama lagi ibunya akan meraih puncak klimaksnya. Segera saja ia menambah cepat gerakan pinggulnya maju dan mundur agar dapat secara bersamaan dengan ibunya meraih puncak kenimatan persetubuhan itu.

5 menit kemudian gerakan pinggul Rama bergerak maju mundur dengan interval yang pendek namun denga. Tekanan yang cukup kuat kedepan, bahkan sesekali saat pinggulnya ia tekan kuat kedepan, Rama melakukan gerakan memutar pinggulnya kekiri atau kekanan sehingga kepala dan batang kontolnya yang terhujam dalam liang vagina ibunya itu seperti bergerak mengebor dan membuat tubuh ibunya mengejat hebat.

“ Ibbuuu kelluarrr Ramaaa.... akkhhh....”, tiba – tiba tubuh bu Andini menjadi kaku dan pinggulnya terangkat keatas menyambut batang kontol putranya untuk melesak lebih dalam saat cairan cinta menyembur dan membasahi batang kontol Rama yang sedang tetjepit lembut dinding vaginanya.

Criitt.... Crriittt.... Crriitt...., beberapa kali semburan cairan cinta bu Andini keluar dan semakin menambah basah liang vaginanya.

Sesaat setelah bu Andini telah mengeluarkan cairan cintanya tubuhnya terkulai lemah dan pasrah pada putranya yang saat itu nampaknya tak lama lagi akan turut meraih puncak klimaksnya, kakinya semakin ia buka lebar untuk mempermudah pergerakan batang kontol putranya yang saat itu masih bergerak mengaduk – aduk liang vaginanya, dan yang hebatnya walaupun liang vaginanya telah basah oleh cairan cintanya namun pergesekan batang kontol putranya itu dengan dinding liang vaginanya tetap masih terasa sedikit peret dan itu terjadi karena batang kontol putranya yang memang teramat besar.

Tak beberapa lama kemudian bu andini merasakan batang kontol putranya semakin bertambah besar dan keras dalam jepitan liang vaginanya, serta gerakan pinggul putranya semakin kuat menekan dengan inteval yang semakin pendek. Merasakan kondisi itu bu Andini sangat paham kalau tak lama lagi putranya itu akan memaksakan seluruh panjang kontolnya untuk melesak sepenuhnya dalam liang vaginanya dan dapat dipastikan pula saat itu terjadi perutnya akan terasa begitu senak akibat dari mulut rahimnya yang dipaksa terbuka oleh kepala kontol putranya sesaat akan menyemburkan sperma kentalnya.

“ akkhhh.... bbuuuuu... Ramma kelluarr.... akkhh. “ Jerit nikmat Rama seraya tangannya menarik kuat pinggul ibunya, sedangkan pinggulnya sendiri ia tekan kuat kedepan hingga bulu kemaluan meraka nampak melekat rapat, akibat dari itu maka seluruh panjang dari batang kontolnya telah dengan sempurna melesak masuk dalam liang vagina ibunya, dan kepala kontolnyapun kembali mendobrak celah mulut rahim ibunya sehingga kini dapat dipastikan bagian dari kepala kontolnya telah kembali memasuki rongga rahim ibunya.

“ Hekkhhh... Akkhh... Ramaa...”, pekik bu Andini saat merasakan desakan kuat batang kontol putranya itu dan lagi – lagi mendobrak mulut rahimnya. Begitu senak yang ia rasakan pada bagian perut bawahnya itu, walaupun ini bukan kali pertama namun rasa senak itu masih saja terasa. Ia dapat maklum jika panjang batang kontol yang normal tidak akan mampu untuk mendobrak mulut rahimnya seperti pada batang kontol suaminya itu, namun untuk batang kontol putranya memanglah istimewa.

Dan disaat kepala kontol putranya itu telah dengan pasti berada pada rongga rahimnya, dan tak berapa lama kemudian bu Andini merasakan semburan kuat dari mulut yang berada pada batang kontol putranya itu.

CRETTT..... CREETT.... CREETT

Semburan sperma yang begitu banyak dan sangatlah kental kembali mengisi rongga rahimnya. Tubuh bu Andini sedikit terlonjak mengiringi setiap semburan sperma kental yang tersembur begitu kuat hingga menabrak dinding rahimnya, dan itu dirasakan begitu nikmat oleh bu Andini. Dapat ia rasakan 6 kali semburan kuat dengan jumlah sperma yang begitu banyak juga sangatlah kental, dan disusul kemudian 5 kali kedutan kecil dengan jumlah sperma yang terbilang masih cukup banyak.



“ Oukkkhhh... buuu... akkhh...”, desahan Rama mengiringi semburan spermanya yang kembali mengisi rahim ibunya itu. Tubuhnya kini telah jatuh lemas menimpa tubuh ibunya dengan batang kontolnya yang saat itu masih tertancap sempurna dalam liang vagina ibunya dan masih saja berkedut – kedut coba menyemburkan isinya hingga tetes terakhir.

“ bangun sayang... berat nihh...”,

Suara Bu Andini terdengar setelah beberapa saat meraka tadi terdiam lemas setelah meraih puncak kenikmatan persetubuhan haram itu.

“ akkhhh... maaf buu....” ucap Rama seraya mengangkat tubuhnya yang semula menimpa tubuh ibunya itu.

Kini posisi bu andini masih bersandar pada sofa dan juga kakinya yang masih terkangkang lebar, sedangkan Rama sendiri kini sudah mengangkat tubuhnya yang semula menimpa tubuh ibunya itu dan berdiri tegak dengan kedua lututnya berada dilantai, namun pada bagian selangkangan meraka masih nampak menempel rapat dan batang kontol Rama yang saat itu masih terjepit dengan sangat sempurna dalam liang vagina ibunya itu sepertinya masih saja tegang dan hanya mengendur sedikit saja.

“ Makasih ya buu...., memek ibu emang paling top...”,



“ Rama... rama...., ibu sendiri kok kamu setubuhi.... “,



“ tapi enakkan bu... “, ucap rama meledek ibunya seraya memutar pinggulnya kekanan sehingga kepala kontolnya yang memang saat itu masih berada tepat pada rongga rahimnya menggesek mulut rahimnya dan menimbulkan rasa ngilu.



“ Oukkk... Rammmmaa.... “, desah bu Andini seraya menahan goyangan pinggul putranya itu.



“ kenapa buu... enakkan... “, goda Rama.



“ ngilu sayang... udah jangan digoyang lagi...”



“ Rama masih pengen.....”, pinta Rama.



BU Andini memang menyadari kalau saat ini batang kontol putranya itu memanglah masih terasa tegang dalam liang vaginanya.

“ nanti lagi Rama..., nanti takut tidak keburu, lihat sekarang sudah jam 9: 45 takut nanti jemputannya keburu datang “, bu Andini coba memberikan pengertian pada putranya itu.

“ okelah bu Rama ngerti kok..., tapi Rama gak mau cabut kontol rama, biarkan dulu dalam memek ibu karena Rama masih kangen..” ucap Rama sedikit manja.

“ iya sayang.... biarkan dulu didalam, ibu juga masih kangen sama kontol Rama..”

Kemudian Rama meletakkan kepalanya pada pundak ibunya seraya mengecup lembut pipi ibunya itu. “ Rama cinta dan sayang sama ibu..”

“ Ibu juga sayang sama Rama..”

“ bisakah Rama menikahi ibu...”.

“ Kenapa Rama mau menikahi ibu sayang...”.

“ karena hanya ibu satu – satunya wanita yang membuat Rama mengerti cinta dan bergairah..” jawab Rama.



“ Sampai kapanpun kita tidak akan dapat menikah sayang, karena kita adalah pasangan ibu dan anak, dan apa yang telah kita lakukan ini sesungguhnya adalah salah sayang, namun ibu juga tak mau munafik kalau akhirnya ibu juga menikmati dengan yang telah kita lakukan...,bahkan ibu juga sudah tak perduli dengan banyaknya sperma yang kamu semburkan dalam rahim ibu suatu ketika nanti akan membuat ibu hamil.. “, ucap bu Andini coba memberikan pengertian pada putranya itu.

“ emang banyak ya sperma Rama keluarnya...?”, tanya rama.

“ hadeeehhh Rama... bukan hanya banyak tapi juga kentel banget sayang, rasanya setiap kamu menyemburkan sperma kamu tepat dalam rahim ibu, rasanya dalam rahim ini sudah tak ada lagi ruang tersisa untuk menampung sperma kamu “, jawab bu Andini.



“ kalau emang itu bisa membuat ibu hamil anak Rama, kenapa sampai saat ini ibu belum juga hamil? “, tanya Rama.



“ mungkin karena bulan lalu ibu baru saja lepas KB dan juga belum dapat mens, jadi mungkin obatnya masih tersisa dalam hormon ibu dan sperma kamu belum dapat membuat ibu hamil sayang “, jelas bu Andini.



“ owwhhh begitu..., tapi ibu mau khan hamil anak Rama ?”, tanya Rama lagi.



Sesaat bu Andini nampak berfikir namun sesaat kemudian ia menjawab, “ tentu mau sayang... maka dari itu setelah ibu mens nanti teruslah kamu isi rahim ibu dengan sperma kamu ya sayang”.



“ Okeh... tapi Rama gak mau ayah yang menyetubuhi ibu duluan setelah mens dan masuk masa subur..”,

“ ibu akan pastikan kalau sperma kamulah yang akan membuahi ibu Rama...“. Jawab bu Andini.



Tiiinnn..... Tiinnn...!!, tiba – tiba suara klakson mobil mengejutkan mereka.

“ jemputann..!! “, ucap kami bersamaan.

“ cabut kontolmu Rama....!!”, perintah bu Andini kemudian pada putranya.



“ owhh... ehh.. iyya...”, suara Rama seperti baru tersadar dengan apa yang harus ia lakukan saat ini dan seketika itu juga Rama memundurkan pinggulnya hingga batang kontolnya yang semula bersemayam dalam liang vagina ibunya itu bergerak keluar.

“ Oukhffhhh.... “, desah bu Andini merasakan ngilu ketika kulit batang kontol putranya itu bergesekan dengan dinding liang vaginanya.

“ PLOPP..” suara itu terdengar saat seluruh batang kontol Rama keluar dari jepitan liang vagina ibunya itu dan terlihat lubang vagina itu tampak menganga setelahnya, namun tak nampak lelehan sperma yang keluar dari dalam liang vagina ibunya.

Kemudian setelah itu bu Andini dan Rama bangkit dan merapikan kembali pakaian mereka. Namun karena terburu – buru bu Andini sampai tak sempat mengenakan kembali celana dalamnya karena tiba – tiba terdengar suara ketukan pintu.

Berbeda dengan Rama yang memang sejak semula hanya menurunkan celananya kebawah hingga sebatas lututnya, maka kini tinggal menaikkan celana dalam dan boxernya ke atas saja.

TOK... TOK...!!!

“ Assalamualaikum.... Ndiin...., Ramaaa.... “. Terdengar suara seorang Pria memanggil nama mereka.

“ sepertinya itu om Rudi Rama....”, ucap bu Andini pada Putranya itu.

“ iyaaa om.... “, jawab Rama kemudian seraya membukakan pintu rumahnya.

“ sudah siap... ibumu mana...?”, tanya om Rudi pada Rama kemudian.

“ Sudah om..., itu ibu....”, jawab Rama seraya menunjuk ke arah ibunya di ruang tamu yang nampak telah siap dengan busana baju lengan pendek dan rok yang panjangnya hanya sebatas lutut itu.



Singkat cerita mereka akhirnya telah naik ke bus yang akan membawa keluarga itu ke Yogyakarta. Namun ada hal yang akhirnya membuat Rama dan bu Andini saling pandang saat mengetahui kondisi didalam bus tersebut.

Pasalnya tempat duduk memang masih kosong untuk 2 orang dan itupun di bagian paling kanan belakang. Hal itu terjadi karena hanya bu Andini saja yang tidak memiliki anak balita maka mereka mendapat jatah kursi seperti itu bersama beberapa barang – barang yang mereka bawa turut disusun pada bagian belakang bus. Maka jarak mereka dengan penumpang bus lainnya terpaut 2 baris didepan mereka.

“ maaf ya jeng, terpaksa kursi jeng Andin dan Rama saya atur dibagian paling belakang, soalnya dua kursi didepannya untuk barang perlengkapan balita biar mudah ngambilnya “, ucap om Rudi coba menerangkan.



“ ohh iya ndak apa – apa Rudd...., aku juga lebih suka disini biar bisa tidur....”, jawab bu Andini.



Singkat kemudian bu Andini mengambil tempat duduk paling pinggir tepat disamping jendela dan Rudi disampingnya.

Tak lama kemudian terasa bus mulai bergerak jalan, saat itu mata Rudi dan Ibunya saling bertatapan penuh arti.



Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd