Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Perjalanan Hidup Anak Bali

Poll fantasy seputar ojek yg seperti apa untuk chapter 5 nanti

  • Penumpang muda / Perawan

    Votes: 42 35,3%
  • Penumpang Setengah baya

    Votes: 17 14,3%
  • Penumpang kantoran

    Votes: 21 17,6%
  • Penumpang Berhijab

    Votes: 65 54,6%
  • Penumpang ekshib / maniac

    Votes: 19 16,0%
  • Lain2 silahkan isi di kolom komentar

    Votes: 2 1,7%

  • Total voters
    119
  • Poll closed .
Buat Semuanya mohon maaf sabtu dan selasa ini blm bisa update. Hari kamis ane ada tugas ke lampung. Disana susah banget sinyal, udah gitu cerita update hari sabtu ketinggalan di PC kantor. Dan hari ini ane baru banget balik dan ada meeting siang nanti. Jadi ane usahain besok ada update side story yg rencana ane upload sabtu kmrn...

Sekali lagi mohon maaf ya...
 
Buat Semuanya mohon maaf sabtu dan selasa ini blm bisa update. Hari kamis ane ada tugas ke lampung. Disana susah banget sinyal, udah gitu cerita update hari sabtu ketinggalan di PC kantor. Dan hari ini ane baru banget balik dan ada meeting siang nanti. Jadi ane usahain besok ada update side story yg rencana ane upload sabtu kmrn...

Sekali lagi mohon maaf ya...

Gpp hu , RL diutamakan dulu . :beer:
 
Side Story 8 : Pengobatan Tradisional Mengembalikan suamiku


Namaku Nilam Puspita Sari, aku seorang perempuan yg sudah bersuami. Namun aku kurang beruntung karena suami yg selama ini aku cintai ternyata mengidap penyakit lemah syahwat. Awalnya aku tidak peduli karena aku benar-benar mencintainya dan prinsip utama dalam percintaan adalah menerima apa adanya. Namun belakangan aku mulai galau dan lelah dengan keadaan. Sejak pertama kami menikah, suamiku Mas Bono belum pernah sekalipun memasukan penisnya ke vaginaku. Namu aku di perawani olehnya, hanya saja dengan cara memasukan jarinya ke liang senggamaku. Di awal-awal kita menikah, untuk memuaskan nafsu seksualku Mas Bono selalu menggunakan jarinya untuk menstimulasi liang vaginaku. Namun belakangan ini Mas Bono beberapa kali mengizinkanku berhubungan badan dengan orang lain. Mulai dari gigolo, tukang pijat laki-laki, bahkan pernah rekan kerjanya sendiri.

Secara hasrat seksual aku memang terpenuhi, namun secara batin aku sama sekali tidak merasakan puas. Karena dalam hati ini orang yg paling aku cintai hanyalah Mas Bono. Hari itu disebuah pasar saat aku sedang belanja, tiba-tiba ada seorang laki-laki berpakaian rapi menghampiriku dan memberikan selembar brosur pengobatan alternatif. Saat ku baca brosur itu, aku melihat bahwa apa yg ditawarkan mungkin dapat menolong keharmonisan rumah tanggaku dengan Mas Bono. Maka dari itu aku berencana untuk mengajak Mas Bono ke klinik tersebut.

“Liat nih pah, mama tadi dikasih brosur ini dijalan pulang”
“apa tuh mah coba papa baca dulu, pengobatan alternatif tradisional tiongkok. Halah palingan juga cuma bohong mah. Kamu percaya aja sama pengobatan-pengobatan ginian”
“ya terus mama harus gimana pa? Harus terus-terusan dipake sama laki-laki lain? Kalo gitu buat apa kita pertahanin rumah tangga ini pa?”
“kok mama jadi marah gitu sih?”
“ya lagian papanya sih. Udah nya sakit tapi seakan gak ada usaha buat sembuh. Ke dokter nggak ke dukun apalagi”
“papa pesimis penyakit papa bisa sembuh ma”
“tuh, itu yg jadi masalah di papa. Kalo udah gitu pasti ntar nyuruh aku pake jasa orang lain deh, yg aku butuhin bukan sekedar kepuasan secara seksual pa. Tapi kepuasan batin dimana papa yg memuaskanku secara seksual”
“hmm, terus mau mama apa?”
“yaudah ayo kita datengin, kita coba dulu kesana siapa tau kan papa bisa sembuh”
“yaudah papa mau deh. Semoga aja bisa sembuh ya mah”


Keesokan harinya aku dan Mas Bono bersiap untuk pergi ke klinik tersebut. Hati ku berdebar rasanya dan berharap bahwa klinik tersebut dapat mengobati lemah syahwat yg di derita oleh Mas Bono. Perjalanan dari rumah kami ketempat tersebut cukup memakan waktu, karena klinik tersebut berada di daerah pinggiran kota jakarta, bahkan hampir dekat dengan Bogor. Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam lebih, akhirnya mobil kami berhenti tepat di depan klinik tersebut. Aku takjub tak menyangka bahwa klinik tersebut ternyata cukup besar. Tidak seperti apa yg aku bayangkan. Bahkan Mas Bono sendiripun tidak percaya bahwa klinik ini memiliki bangunan yg cukup besar. Bahkan besarnya melebihi puskesmas-puskesmas yg ada dijakarta.

Setelah memarkirkan mobil diarea parkir klinik tersebut, aku dan Mas Bono segera ke meja pendaftaran. Di meja itu ada seorang petugas perempuan yg cukup cantik. Ia menjelaskan apa saja yg ditawarkan klinik pusat keluarga harmonis. Ternyata di klinik tersebut, kita sebagai suami istri tidak perlu menyebutkan apa saja masalah kita. Namun dokter yg akan memeriksa dan menganalisa apa saja yg menjadi masalah dalam kehidupan rumahtangga. Sehingga di meja pendaftaran aku dan Mas Bono hanyalah mendaftar dan mendapatkan nomor antrian giliran untuk di tangani oleh dokter-dokter disini.

Setelah menunggu selama beberpa jam, akhirnya giliran ku dan Mas Bono tiba. Aku dan Mas Bono di tuntun untuk masuk ke sebuah ruangan. Setelah itu masuk lah 2 orang laki-laki dan perempuan etnis tionghoa kedalam kamar tersebut. Mereka adalah Dr. Huan dan Dr. Ni. Setelah saling mengenalkan diri dan sedikit pertanyana-pertanyaan tentang rumah tangga kami, mereka meminta aku dan Mas Bono untuk melepaskan semua pakaian yg kami kenakan. Aku sempat merasa canggung akan perintah itu karena aku merasa bahwa aku baik-baik saja. Namun para dokter itu menjelaskan bahwa masalah kecil memang tidak terlihat namun ketika masalah menjadi besar , maka kehancuran hubungan rumah tangga bisa saja terjadi.

Akhirnya aku dan Mas Bono menuruti apa yg merekanperintahkan. Namun kemudian aku bingung, karena Dr. Ni yg seorang perempuan justru memeriksa Mas Bono, dan Dr. Huan yg seorang laki-laki justru memeriksa ku. Saat aku bertanya pada mereka, mereka menjawab bahwa masalah laki-laki hanya di ketahui oleh perempuan begitu pun sebaliknya, masalah perempuan hanya dirasakan oleh seorang laki-laki. Okelan alasan itu aku dapat terima, namun yg kemudian membuatku semakin bingung dan takut adalah ketika Dr. Ni mulai melepas semua pakaiannya, lalu mulai menjilati penis Mas Bono. Terlihat Mas Bono amat canggung diperlakukan seperti itu. Lalu kemudian tanpa aku sadari Dr. Huan juga sudah melepaskan semua pakaiannya, penisnya besar dan sudah berdiri tegak. Ia kemudian merebahkanku di kasur dan segera bergegas mencumbui leherku. Entah mengapa aku hanya bisa terdiam diperlakukan seperti itu oleh Dr. Huan.

Kini Dr. Huan sedang asik meremas-remas payudaraku, tangan yg lainnya sibuk memilin puting payudaraku. Sedangkan bibirnya sekarang sedang menikmati bibirku. Aku yg merasa keenakan akhirnya mulai mengikuti permainan Dr. Huan. Apa yg ia lakukan padaku sungguh amat nikmat, belum pernah aku merasakan permainan sehebat Dr. Huan, padahal itu baru sekedar ciuaman bibir dan remasan payudaraku. Aku melirik apa yg Dr. Ni lakukan pada Mas Bono, ternyata mereka sedang melakukan hal yg sama, Mas Bono sedang asyik menciumi bibir Dr. Ni dan meremas-remas payudaranya.Dr. Ni mendesah dan berteriak seakan apa yg dilakukan Mas Bono sungguh membuat ia merasa sangat nikmat. Namun berbeda dengan Dr. Huan, ia memainkanku dengan sangat gentle, sehingga aku merasa sangat nyaman dengan apa yg ia lakukan. Lalu Dr. Huan mulai membuka kaki ku, kini kaki kananya ia letakkan diatas perutku sedangkan kaki kirinya berada di bawah kaki-kaki ku. Vagina ku terbuka lebar dihadapannya, lalu Dr. Huan mulai memijat lembut di sekitaran vaginaku. Kemudian ia meletakan jari jempol kanannya di lubang vaginaku. Sedangkan jari jempol kirinya memilin2 klitorisku. Hal ini secara luar biasa bisa membuatku merem melek merasakan nikmatnya.

Selama 15 menit Dr. Huan melakukan itu hingga aku mendapatkan sebuah orgasme yg besar hingga aku squirt dibuatnya. Setelah membersihkan sisa-sisa cairan yg keluar ketika aku squirt, Dr. Huan langsung mengambil ancang-ancang untuk memasukan penis nya ke lubang vaginaku. Ku lihat penisnya sangatlah besar dan berurat. Aku merasa sangan khawatir melihat penis besar itu. Khawatir kalau-kalau bisa menyakiti vaginaku. Di kasur sebelah ku lihat kini Dr. Ni sudah berada di atas Mas Bono, ia menggoyangkan pinggulnya diatas penis Mas Bono. Hanya saja aku tidak bisa melihat apakah penis Mas Bono masuk ke lubang vaginanya atau tidak. Sekarang Dr. Huan sudah mulai menusukan penisnya ke vaginaku. Terasa amat sesak dibawah sana, namun anehnya tidak terasa nyeri ataupun sakit sedikitpun. Lalu dengan lembut Dr. Huan mulai mnggenjotku, memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. apa yg Dr. Huan berikan adalah sebuah pengalaman yg belum pernah aku rasakan sebelumnya. Ia benar-benar berfokus kepada kepuasanku, bukan hanya mementingkan kepuasan untuknya.

Selama 30 menit aku dan Mas Bono menjalani sesi ini di ruangan ini, aku beberapa kali orgasme dan Mas Bono ternyata memang bisa memasukan penisnya kedalam Vagina Dr. Ni. Meskipun tidak dalam ereksi yg sempurna. Ternyata cerita dari Mas Bono, sebelum prosesi itu, Dr. Ni menusukan sebuah jarum akupuntur di pangkal penisnya. Mungkin itulah sebabnya Mas Bono bisa berereksi. Setelah selesai semua prosesi yg disebutnya sebagai analisa itu, Dr. Huan dan Dr. Ni kini memberitahukan kepada kami apa apa saja masalah dalam diri kami. Yg pertama Mas Bono, hasil analisisnya menunjukan bahwa Mas Bono mengalami disfungsi ereksi, namun buah zakar tempat produksi spermanya dalam kondisi yg baik. Sehingga pengobatan untuknya cukup dengan akupuntur. Setelah itu giliran Dr. Huan memaparkan hasil analisanya tentangku. Ternyata aku memiliki kista di rahimku, kata Dr. Huan ini imbas dari seringnya gonta ganti pasangan. Padahal aku tidak memberi tahu Dr. Huan jika aku beberapa kali melakukan hubungan badan dengan laki-laki lain, namun ia bisa menebak dengan tepat apa yg terjadi. Lalu selain kista, ia juga memperingatkan ku bahwa aku bisa saja mengalami keputihan yg buruk. Yg dapat membuat vaginaku menjadi bau. Serta Dr. Huan juga memperingatkan ku akan adanya tumor di payudaraku jika aku masih menggunakan bra dengan kawat dalam kegiatan sehari-hari.

Setelah pemaparan itu, aku dan Mas Bono menjalani proses pengobatan. Aku menjalani proses pembersihan vagina menggunakan alat seperti penyemprot, yg dimasukan kedalam liang vaginaku. sedangkan Mas Bono menjalani proses akupuntur didaerah-daerah di sekitar penisnya, Jika dihitung-hitung lebih dari 20 jarum yg ditusukan disana. Kurang lebih 20 menit kami menjalani terapi, setelah selesai, aku merasakan ada yg berbeda dari diriku. Aku merasakan bahwa aku merasa lebih cantik, lebih segar dan lebih bergairah. Begitupun Mas Bono, secara ajaib kini ia bisa berereksi seperti halnya laki-laki normal. Lalu Dr. Huan dan Dr. Ni menyilahkan kami untuk menempati sebuah kamar untuk merasakan khasiat dari pengobatan yg mereka lakukan.

Tanpa adanya komentar lebih lanjut, aku dan Mas Bono segera menuju kamar yg dimaksud. Kami diantar oleh seorang staff, aku dan Mas Bono segera memasuki kamar begitu pintu kamar dibuka. Setelah mengunci, Mas Bono dengan nafsunya langsung saja menubrukku. Mencumbui ku dengan penuh semangat layaknya seseorang yg menemukan air dikala ia sedang dahaga yg sangat lama. Mas Bono dengan semangat membara melepaskan semua pakaianku, hingga akupun kini telanjang bulat didepannya. Aku terharu dan amat bahagia melihat Mas Bono begitu nafsu untuk segera menjamahiku. Akupun membalas semangat yg Mas Bono kobarkan. Aku melepaskan semua pakaian yg melekat di tubuhnya. Ketika aku melepaskan celana dalamnya, aku sangat terkejut melihat penisnya kini dapat berereksi secara normal. Bahkan penisnya ternyata dapat berdiri dengan sangat tegak dan besar. Buah zakarnya bulat dan mengeras sepert layaknya buah rambutan yg sudah matang. Batang penisnya berdiri tegak dan berurat bagaikan batang pohon yg besar. Aku sangat bernafsu melihat keajaiban yg saat itu aku rasakan. Dengan semangat yg membara pula aku mulai mengulum penis besar milik Mas Bono. Penis itu sangat besar hingga tak cukup masuk kedalam mulutku.

Mas Bono mengelinjang ketika aku mengemut kepala penisnya, menyedotnya kuat-kuat. Lalu ia memaksa untuk menyodokan penisnya semakin dalam kemulutku. Hingga penis itu mentok di tenggorokanku, hingga aku tersedak dan tidak dapat bernafas dibuatnya. Namun aku menerimanya dengan senang hati, aku begitu menikmati apa yg selama ini tidak dapat aku lakukan bersama Mas Bono yg aku cintai. Penis besar itu berkedut-kedut saat sedang deep throat di tenggorokanku hingga membuatku menyerah karna kehabisan nafas. Lalu aku mendorong Mas Bono ke tempat tidur. Kemudian kukangkangi kepalanya dan aku mengulum kembali penisnya. Ia mengerti apa yg aku inginkan dan bergegas menjilati vaginaku.

“sayang, memek kamu enak banget deh, sedikit asin tapi agak-agak manis deh. Udah gitu gak bau”
“ia mas, aku juga ngerasa kalo memek aku agak bersih. Jilatin terus mas bikin aku becek”
“iya sayang, kulum titit mas juga ya. Kasih yg terbaik kaya kalo kamu ngentot sama laki-laki lain sebelum ini”
“gak ada yg ngalahin kamu mas. Aku bersyukur kamu bisa sembuh disini mas. Aaaw mas enak banget mas itil aku digigit kaya gitu.. gigitin lagi mas itil aku”
“nih sayang mas gigit lagi itil kamu, mau mas makan itil kamu sayang”
“iya mas, iya bener begitu mas”


Selama 15 menit kami berdua memadu kasih dengan gaya 69, aku sudah merasa sangat becek dibawah sana. Akupun sudah tidak sabar untuk merasakan penis besar itu menghujami vaginaku. lalu aku beranjak dari atas tubuh Mas Bono lalu tidur telentang di sebelahnya dan membuka pahaku lebar-lebar seraya berkata. “mas, bikin aku enak mas. Entotin aku mas. Banjirin memek aku pake peju kamu mas biar kita punya anak mas”. Lalu Mas Bono segera berancang-ancang didepan vaginaku. penisnya yg besar sudah didepannya, dan dengan sekali sentakan penis itu masuk ke vaginaku. aku merasa sedikit nyeri saat penisnya merasuki vaginaku yg kini terasa sangat kesat dan sempit. Namun ketika penis Mas Bono masuk hingga mentok ke serviks ku, aku merasakan sebuah kenikmatan yg luar biasa.

Mas Bono terus dan terus mengocokan penisnya didalam vaginaku, berkali-kali aku merasakan nikmatanya sodokan itu. Selang 15 menit kemudian, aku merasakan dorongan yg akan segera keluar dari liang vaginaku. crooot, cairan kental dan hangat menyembur dari vaginaku. tampak raut wajah Mas Bono sangat senang menyaksikan dan merasakan langsung bagaimana istri yg ia cintai mendapatkan orgasme dari hasil kerja kerasnya. Kini aku meminta Mas Bono untuk merebahkan tubuhnya, kini giliranku sebagai istri untuk melayani nafsunya yg kini telah kembali. Aku mulai mengangkan diatas selangkangan Mas Bono, penis besarnya ku arahkan ke liang vaginaku. dengan dorongan pinggulku, penis besarnya mampu dilahap dengan sempurna oleh vaginaku. lalu aku mulai menggoyangkan pinggulku, seperti inul daratista dengan goyang ngebornya dan juga seperti dewi persik dengan goyang gergajinya.

“sayaaang teruuus enaaak goyaaangaan kamuu”
“iyaaa maaasss innniiii akuuu gooyaang teruuus”


Mas Bono terus menerus mengerang, aku pun mendesah dan kadang sedikit berteriak karena kenikmatan ini. Ini adalah malam pertama yg sempurna bagiku dan Mas Bono. Hingga pada akhirnya aku dan Mas Bono mendapatkan orgasme secara bersama. Cairan kental berlendir becek berceceran di tubuh kita, bercampur dengan keringat yg bercucuran deras. Setelah itu aku dan Mas Bono tertidur lelap hingga pagi menjelang. Dipagi hari, Mas Bono kembali menggauliku. Menumpahkan segala hasrat yg selama ini terpendam, mengeluarkan semua persediaan sperma yg ada dalam buah zakarnya. Terimakasih Dr. Huan dan Dr. Ni, berkat mereka berdua aku menemukan kembali keharmonisan dalam rumah tangga ku. Kini setelah setahun dari pengobatan itu, Mas Bono belum pernah kembali ke penyakitnya yg dahulu. Bahkan kini aku tengah mengandung anak dari buah cintaku dengan Mas Bono. Orang tua kami berdua sangatlah bahagia mendengar kabar kehamilanku. Pada usia kehamilanku yg ke 6 bulan, aku dan Mas Bono berencana untuk melakukan USG ke dokter kandungan. Setelah aku dan Mas Bono masuk keruang periksa, ternyata dokter kandungan itu adalah Bram, mantan kekasihku sewaktu SMA dahulu. Ia belum menikah dan kabarnya ia masih terus menerus menungguku. Bahkan ia mengetahui jika Mas Bono pernah mengidap penyakit lemah syahwat, serta berharap aku menceraikan Mas Bono karena penyakit itu. Namun sekarang semua terlambat, hubunganku dan Mas Bono telah normal kembali seperti kebanyakan pasangan lain.
 
Thx updatenya om
Berkurang lagi wanita yang pernah berbagi lendir....
Tapi sepertinya masih lebih banyak partner potensialnya :pandaketawa:
 
Wah udah update lg nih .
:beer:

Urusan RL nya sdh hu?

Semoga jdwl update tdk mengganggu , utamakan RL nya :beer:

Udah aman om. tapi untuk chapter kayaknya selasa besok aja ya...

Thx updatenya om
Berkurang lagi wanita yang pernah berbagi lendir....
Tapi sepertinya masih lebih banyak partner potensialnya :pandaketawa:

partner potensial yg menurut om @gandhul4n paling menarik siapa om?

Akhirnyai ada update ny, ijin baca dulu gan, semoga sampai tamat gan ceritanya..

kok pengennya tamat sih om @Hernandez96
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd