Di suatu ibukota yang penuh dengan padat penduduk, terlihat seorang wanita yang begitu mudah dan cantik, banyak mata lelaki yang tidak bisa memalingkan pandangan saat wanita itu melintas di depan mereka.
Walau pun wanita itu sudah berusaha menutupi keindahan tubuhnya tapi percuma, pakainya tidak bisa menutupi keindahan tubuhnya untuk di nikmatin semua mata lelaki yang menatapnya.
Wanita muda itu bernama Putri ana atau biasa di panggil Putri, putri masih berada di bangku sekolah menengah di salah satu ibu kota banyak sekali pria yang mendekati dia untuk menjadi pacarnya tapi semua itu di tolak.
Kedua orang tuanya sudah bercerai karena ibunya berselingkuh, kinih putri ikut dengan ayahnya tapi sayang ayahnya jarang ada waktu di rumah karena kesibuknya pekerjaan di luar negri, putri tinggal dengan mbo inem sebagai pembantu dan mang Dadang sebagai supir yang mengantar putri ke sekolahnya, mereka tidak tinggal di rumah putri karena mereka sudah punya keluarga masing2.
Mereka biasnya datang ke rumah putri dari jam setengah 6 sampai jam 6 sore jadi setiap malam putri merasa sendiri di rumah itu, karena kesepian itu putri punya sisi gelap yang orang lain tidak tau, putri masih tidak mau menunjukan kebinalanya itu karena dia masih menghormati ayahnya jadi setiap harinya putri selalu menggunakan pakaian tertutup dengan hijab yang selalu dia pakai di kepalanya tapi pakainya tidak bisa menutupi kemontokan tubuhnya terutama susu dan pantatnya yang begitu menonjol.
Setiap malam dia selalu menyari situs2 dewasa di handphonenya kadang juga dia membaca2 cerita dewasa dan melalukan masturbasi, dia juga pernah memamerkan tubuhnya di salah satu aplikasi live stream walau dia menutupi mukanya dengan masker dan memakai nama lain karena dia tidak mau orang lain tau dirinya yang seperti ini.
Pagi hari pun tiba putri siap-siap untuk berangkat ke sekolah hari ini dia memakai seragam Pramuka, dia pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
Putri : pagi mbo inem "sambil duduk di kursi dan menyantap nasi goreng yang di siapkan mbo inem"
Mbo inem : ehh pagi non "mbo inem sambil mempersiapkan bekal buat putri di sekolah"
Putri : mbo inem udah sarapan belum "seperti biasa putri menanyakan karena dia tau pasti mbo inem belum sarapan saat datang ke sini"
Mbo inem : belum non nanti aja agak siangan " sambil memasukan bekal ke dalam tas putri"
Putri pun sudah selesai makan kinih dia bersiap pergi ke sekolah.
Putri : jangan sampe gak makan mbo inem entar sakit nanti siapa yang ngurus putri, yaudah putri berangkat ya mbo "mendekati mbo inem dan mencium tanganya"
Karena putri sudah menggap mbo inem seperti ibunya, dia yang merawat putri dari putri kecil apa lagi ibunya sudah meninggalkannya dan ditambah ayahnya jarang pulang.
Mbo inem : iya non hati-hati.
Putri pun melangkah keluar menuju mobil yang sudah di siapkan oleh mang dadang.
Putri : selamat pagi mang Dadang udah kan ngopinya kalau udah ayo kita letsgo berangkat sekolah
Mang Dadang : hahah udah kok non ini dah habis "sambil nunjukin gelas", seperti biasa non selalu bersemangat.
Merekaberdua kinih berangkat ke sekolah putri.
Kini putri masuk ke gerbang sekolah dan kebetulam sahabtnya pun baru sampe, putri mempunyai 1 sahabat yang selalu mengertiin dia yang selalu ada buat dia dan manya Windi walau mereka tidak satu kelas tapi mereka sudah bersahabat dari waktu sekolah dasar.
Putri begitu fokus mencatat samapi dia tidak sadar ada sebuah mata yang terus memandang dia seorang cowok culun dan jelek terus menyuri-nyuri pandang ke putri cowok itu bernama Didi, si didi memang suka sama putri tapi dia sadar dan malu untuk mengungkapkanya walau dia culun tapi otaknya dia mesum setiap dia coli dia selalu membayangkan putri.
Walau pun wanita itu sudah berusaha menutupi keindahan tubuhnya tapi percuma, pakainya tidak bisa menutupi keindahan tubuhnya untuk di nikmatin semua mata lelaki yang menatapnya.
Wanita muda itu bernama Putri ana atau biasa di panggil Putri, putri masih berada di bangku sekolah menengah di salah satu ibu kota banyak sekali pria yang mendekati dia untuk menjadi pacarnya tapi semua itu di tolak.
Kedua orang tuanya sudah bercerai karena ibunya berselingkuh, kinih putri ikut dengan ayahnya tapi sayang ayahnya jarang ada waktu di rumah karena kesibuknya pekerjaan di luar negri, putri tinggal dengan mbo inem sebagai pembantu dan mang Dadang sebagai supir yang mengantar putri ke sekolahnya, mereka tidak tinggal di rumah putri karena mereka sudah punya keluarga masing2.
Mereka biasnya datang ke rumah putri dari jam setengah 6 sampai jam 6 sore jadi setiap malam putri merasa sendiri di rumah itu, karena kesepian itu putri punya sisi gelap yang orang lain tidak tau, putri masih tidak mau menunjukan kebinalanya itu karena dia masih menghormati ayahnya jadi setiap harinya putri selalu menggunakan pakaian tertutup dengan hijab yang selalu dia pakai di kepalanya tapi pakainya tidak bisa menutupi kemontokan tubuhnya terutama susu dan pantatnya yang begitu menonjol.
Setiap malam dia selalu menyari situs2 dewasa di handphonenya kadang juga dia membaca2 cerita dewasa dan melalukan masturbasi, dia juga pernah memamerkan tubuhnya di salah satu aplikasi live stream walau dia menutupi mukanya dengan masker dan memakai nama lain karena dia tidak mau orang lain tau dirinya yang seperti ini.
Pagi hari pun tiba putri siap-siap untuk berangkat ke sekolah hari ini dia memakai seragam Pramuka, dia pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
Putri : pagi mbo inem "sambil duduk di kursi dan menyantap nasi goreng yang di siapkan mbo inem"
Mbo inem : ehh pagi non "mbo inem sambil mempersiapkan bekal buat putri di sekolah"
Putri : mbo inem udah sarapan belum "seperti biasa putri menanyakan karena dia tau pasti mbo inem belum sarapan saat datang ke sini"
Mbo inem : belum non nanti aja agak siangan " sambil memasukan bekal ke dalam tas putri"
Putri pun sudah selesai makan kinih dia bersiap pergi ke sekolah.
Putri : jangan sampe gak makan mbo inem entar sakit nanti siapa yang ngurus putri, yaudah putri berangkat ya mbo "mendekati mbo inem dan mencium tanganya"
Karena putri sudah menggap mbo inem seperti ibunya, dia yang merawat putri dari putri kecil apa lagi ibunya sudah meninggalkannya dan ditambah ayahnya jarang pulang.
Mbo inem : iya non hati-hati.
Putri pun melangkah keluar menuju mobil yang sudah di siapkan oleh mang dadang.
Putri : selamat pagi mang Dadang udah kan ngopinya kalau udah ayo kita letsgo berangkat sekolah
Mang Dadang : hahah udah kok non ini dah habis "sambil nunjukin gelas", seperti biasa non selalu bersemangat.
Merekaberdua kinih berangkat ke sekolah putri.
Kini putri masuk ke gerbang sekolah dan kebetulam sahabtnya pun baru sampe, putri mempunyai 1 sahabat yang selalu mengertiin dia yang selalu ada buat dia dan manya Windi walau mereka tidak satu kelas tapi mereka sudah bersahabat dari waktu sekolah dasar.
Putri begitu fokus mencatat samapi dia tidak sadar ada sebuah mata yang terus memandang dia seorang cowok culun dan jelek terus menyuri-nyuri pandang ke putri cowok itu bernama Didi, si didi memang suka sama putri tapi dia sadar dan malu untuk mengungkapkanya walau dia culun tapi otaknya dia mesum setiap dia coli dia selalu membayangkan putri.
Terakhir diubah: