Pagi itu Devi(28thn) sudah nampak cantik didepan meja riasnya setelah selesai mandi.hari ini dia akan melakukan pemotretan utk sebuah majalah dewasa. Dia sudah terlihat cantik dgn gaun minidres berwarna hijau yg dipakainya. Devi adalah seorang pekerja kantoran yg mempunyai pekerjaan sambilan sebagai seorang fotomodel.awalnya dia hanya mengambil job foto biasa saja namun akhirnya dia menerima tawaran sebagai fotomodel majalah dewasa dgn bayaran yg lumayan besar. Siang itu devi sudah sampai di lokasi studio fotonya yg terletak disebuah ruko dgn 3lantai. Devi sedang di makeup oleh seorang MUA di lantai2. "Aku buat supaya ga terlihat menor ya kak".ucap si MUA. "Iya terserah,saya ikut aja konsepnya".jawab devi. Sambil di makeup devi juga banyak berbincang dgn si MUA yg bernama Sari.darisana devi tau kalo studio itu milik seorg fotografer yg terkenal dgn nama bang Jun.dan Sari sering dipanggil kesana kalo ada klien utk fotoshoot. Setengah jam berlalu devi selesai di make up dan bang Jun pun mengajak devi naik ke lantai 3 lokasi studio fotonya sementara Sari masih tinggal di lantai2.devi hanya mengenakan bikini warna kuning dgn model tali dileher utk bh sehingga payudaranya yg berukuran 34C nampak menyembul dan cd yg bermodel mini sehingga bongkahan pantatnya terekspos jelas. Setengah jam proses foto,tiba2 hp bang jun berbunyi dan nampak bang jun ketakutan saat menjawab panggilan itu dan kemudian bergegas turun meninggalkan devi.namun devi tidak seberapa ambil pusing dan memilih duduk2 di lantai sambil menunggu bang jun kembali. Dari arah lantai bawah devi mendengar suara ribut2 dan langkah kaki yg banyak naik menuju ke lantai3 tempat dia berada. "Bruak".suara pintu dibuka dgn paksa. Bersamaan dgn itu maka masuklah banyak laki ke dalam studio lantai 3 itu dan mereka lgsg menyerbu ke arah devi. "Aaahhhh...apaaan...jangaannn..."jerit devi. Para laki2 itu langsung mengerubuti devi hingga tidak terlihat. "Jangannnn...lepasss...aahhh...jangannn.."suara jeritan devi melengking. Nampak beberapa org dgn cepat melucuti bh devi dan mulai meremas2 payudaranya sementara yg lain berusaha memegangi kaki devi sampai posisi terlentang namun devi berusaha melawan dgn menutupkan erat kedua kakinya. "Jangannn..lepasssin..jangan begini...."jerit devi. "Diam..diam kamu..jgn melawan.."ujar seorg. "Jangannn bang...jangan perkosa...ampuunnn".jerit devi sambil mulai menangis. "Makanya diam km!diam dulu jgn melawan"ujarnya. Devi mulai berhenti melawan. Beberapa org yg tadinya memegangi mulai sedikit mengendurkan setelah diberi aba2 oleh pria tersebut. "Dengar..saya ini Boy preman disini..kamu tau kalo bos km si jun bangsat itu sudah bawa lari uang bos kami".ujar Boy. "Tapppii..saya baru kenal bang jun..saya ga tau apa2..saya cuman model".ujar devi terbata. "Eh elo mau bilang model atau apapun ga ada efeknya buat kami.setahu kami ini,km disini kerja sama bang jun,berarti kamu tau dmana itu Jun".ujar boy "Tadi bang jun disini,lalu turun kebawah dan saya ga tau lagi".ujar devi. "Jgn banyak alasan kamu,mau sembunyikan si bangsat itu ya!mau coba2 ya kamu dgn kami!"hardik si Boy. "Ampun bang...hhikkks...aku beneran ga tau..disini aku juga disuruh dateng aja".ujar devi. "Kamu disini ngapain?pake bikin begini?kerjakan?dibayari sama si bangsat itu kan?"ujar si Boy. "Iya..iya bang..saya disuruh jadi fotomodel majalah dewasa".isak devi. "Udah ga usah bacot lagi lah..kalo si bangsat jun bayar elo artinya itu duit kami juga yg dipake buat bayar elo..paham ga!".hardik si Boy. "Tapi bang.."isak devi. "Udah ga usah banyak tapi..skrg elo layani kami semua dgn baik2..ngerti ga!"ujar si Boy. "Jangannn bang...ampun..."teriak devi. "Kalo elo dibaik2in ga bisa,bakalan kita perkosa rame2 sekalian".ujar boy. "Ndak bang...jangannn.."jerit devi. Boy kemudian berdiri di depan devi dan melorotkan celananya sendiri hingga skrg penisnya pas didepan muka devi. "Ayo cepat hisap,puaskan aku!"ujar Boy. Devi nampak enggan meladeni perintah Boy namun dia akhirnya tidak bisa berbuat banyak saat beberapa laki lgsg mengarahkan kepalanya di depan penis boy. "Kalo kamu dibilang baik2 ga bisa,biar diperkosa rame2 sama mereka!"ujar Boy "Jangan bang...hhiikkk...ampun..jangan perkosa saya.."ucap devi sambil menangis. "Ayo cepat jilat dan hisap".ujar Boy Devi yg melihat situasi di sekelilingnya sudah tidak memungkinkan lagi,maka dgn terpaksa mulai menjilati penis Boy. "Slurrpp..sluurrppp..ahh..."suara devi mengulum penis boy. Boy pun skrg menikmati penisnya yg sedang dioral oleh devi. Beberapa laki lain nampak mulai melepasi baju dan celana mereka sendiri hingga telanjang sambil mengelilingi devi. Studio semakin rame saat beberapa laki naik lagi ke lantai 3.hampir sekitar 50org skrg ada disana melihat dan mengelilingi devi.beberapa org ada yg tidak sabar dan mulai meremas2 kedua payudara devi dan berusaha menarik cd yg dikenakan devi. "Jangannn...jangannn.."jerit devi panik. Beberapa org memegangi kedua tangan devi dan menariknya hingga terlentang sementara yg lain mulai menciumi dan meremas kedua payudara devi. "Hhmmmpp...janhggann....hhmmpp..."jerit devi. Tiba2 devi merasakan kedua kakinya dibuka lebar dan ada sesuatu yg berusaha masuk ke dalam vaginanya. "Janggannn..janhgann..stooopp...ajkkhhh.."teriak devi. Sebuah penis masuk ke dalam vaginanya dan mulai bergerak maju mundur sementara banyak laki yg berusaha meremas dan menjilati payudaranya sehingga devi tidak bisa melihat siapa yg sedang memperkosanya. "Akhhh..akkhhh...janggaann...akkhh.."erang devi. Penis itu terus bergerak maju mundur di dalam vaginanya dan semakin lama gerakan penis itu mulai cepat. Akhirnya devi bisa melihat seorang laki sekitar umur 50tahunan yg sedang memperkosanya saat ini.sedangkan Boy ada disampingnya tersenyum melihat adegan itu. "Udah nikmati aja,ga usah melawan.nanti juga bakal enak kamu".ujar Boy. Sudah 10menit laki tua itu memperkosa devi dan belum ada tanda2 klimak. Skrg laki tua itu dgn dibantu yg lain malah membalik tubuh devi menjadi menungging dan laki tua itu kembali memperkosa devi dari belakang. Kali ini laki tua itu mempercepat tempo penisnya dan beberapa kali menampar pantat devi hingga kemerahan. "Akkhh...stoopp..akkhh..jangan.."erang devi. Seorang laki lain maju ke depan wajah devi dan berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut devi. "Mmhhp..mmpphh...akkhh..."desah devi. Kini kedua pria itu berlomba menyodokkan penis mereka ke dalam mulut dan vagina devi. Tidak butuh waktu lama bagi pria di depan devi utk ejakulasi di dalam mulut devi. "Akkhh...aahh..."erang pria itu menyemprotkan sperma ke dalam mulut devi. Kini pria tua itu mencabut penisnya dan membalik kembali tubuh devi menjadi terlentang lalu memasukkan kembali penisnya ke dalam vagina devi. Pria lain mendekati wajah devi dan mengocok penisnya serta menyemprotkan sperma ke wajah devi yg lgsg meleleh di matanya. Kini devi agak kesulitan membuka matanya lebar karena ada sperma di antara matanya. Kedua tangan devi skrg dipegangi beberapa org sementara bapak tua yg memperkosa vaginanya skrg semakin mempercepat gerakan penisnya dan memegang erat kedua kaki devi. "Janhggaannn..didalamm..keluarinn..akkkhhh..."jerit devi panik. Devi merasakan vaginanya skrg hangat akibat semprotan sperma dari bapak tua tadi mengisi di dalam vaginanya. Saat bapak tua tadi mencabut penisnya maka sperma dan bekas cairan lendir devi ikut meleleh keluar dan disambut gembira oleh semua pria disana. Seorang laki lain lgsg menggantikan posisi bapak tua tadi dan kembali memperkosa devi.
