Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Pasutri

Part 4: Aktivitas 01 (2)

Ketika Anne masuk ke kamar pas sekali lagi. Dia tidak langsung mengganti pakaiannya dan sengaja menatap pantulan dirinya di depan cermin. Dari tempatnya, Anne bisa melihat Tony dan juga pria tua itu yang sedang menatapnya.

Anne yang hanya memakai celana dalam berwarna pinknya dan sama sekali tidak memakai bra, mulai terlihat melakukan beberapa pose di depan cermin. Dia bahkan sengaja memiringkan tubuhnya ke samping untuk membuat kedua dadanya terlihat dengan jelas.

Dada yang ukurannya besar dengan putting berwarna coklat yang terlihat sedikit menegang tampak mempesona, menunjukkan bahwa Anne tampak menikmati pertunjukkan yang sedang dilakukan olehnya.

Sementara itu, Tony yang melihat bagaimana istrinya melakukan pose seksi di dalam kamar pas itu hanya bisa menatap dengan mulut yang sedikit terbuka. Dia benar-benar tidak mengira bahwa istrinya akan melakukan pertunjukkan seperti itu di depan pria tua itu.

Setelah beberapa saat, Anne akhirnya memilih untuk memakai pakaian kedua yang dibawa olehnya dan akhirnya keluar dari kamar pas itu. Kali ini, dia memakai sebuah gaun berwarna silver yang sekali lagi tampak terbuka.

Begitu melihat Anne keluar, pria tua itu yang tadinya memiringkan kepalanya ke samping langsung bersikap seperti tidak ada yang terjadi, sementara Tony langsung melemparkan senyuman lebar untuk istrinya.

“Itu terlihat sangat luar biasa padamu, baby,” puji Tony. “Apa aku bisa melihat tampak belakangnya?” lanjut Tony.

Mendengar pujian itu, senyuman langsung terbentuk di bibir Anne dan tanpa menunggu lebih lama dia langsung membalikkan badannya dan menoleh ke suaminya.

“Wow! Luar biasa!” puji Tony yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari bokong istrinya yang terlihat sangat jelas karena gaun itu tampak ketat.

“Babe, aku menyukai kedua pakaian ini, kira-kira aku harus beli yang mana, ya?” tanya Anne dengan nada suara yang terdengar bimbang.

Pakaian pertama merupakan blouse dengan sebuah rok, dan pakaian ini adalah sebuah gaun. Keduanya tampak luar biasa dan membuat Anne sedikit galau tentang pakaian mana yang harus dibeli olehnya.

“Bukankah kau masih memiliki satu lagi untuk dicoba?” tanya Tony yang tidak ingin langsung memberikan sebuah jawaban.

Mereka memang memilih 3 item pakaian yang dibawa untuk ke kamar pas.

“Iya, tapi itu bukan gaun,” ujar Anne dengan senyuman nakal di wajahnya lalu langsung kembali masuk ke dalam kamar pas.

Seperti tadi, Anne sengaja membiarkan pintu itu terbuka dan mulai membuka gaun yang dikenakannya sambil membelakangi mereka.

Ketika gaun itu akhirnya turun dari tubuh Anne, sepasang kekasih tampak berjalan melewati kamar pas itu.

Pria muda yang usianya sekitar akhir 20-an itu yang posisinya lebih dekat dari pintu langsung menyadari tubuh Anne yang terlihat telanjang, membuat langkah kakinya langsung berhenti di tempat, sementara wanita disampingnya langsung berjalan terus melewati mereka tanpa menyadari apa yang sedang terjadi.

Kini, ada tiga orang pria yang sedang memperhatikan tubuh indah Anne yang kini tidak memakai apa-apa lagi karena celana dalamnya juga dilepas oleh Anne, membuat mereka bisa melihat bokongnya yang tampak bulat dan berisi.

Seperti sebelumnya, Anne kembali berpose di depan cermin dan sengaja memiringkan tubuhnya ke samping. Dadanya dan vagina dengan bulu-bulu yang tipis bisa dilihat oleh ketiga pria yang berada di luar, tapi Anne terlihat seolah-olah tidak menyadari bahwa mereka sedang mengintipnya dan mulai mengenakan item terakhir yang dibawa olehnya.

Setelah beberapa saat, Anne akhirnya keluar dari kamar pas itu dengan celana pendek dan atasan bra dengan sebuah tali. Itu adalah sebuah bikini. Senyuman terlihat di wajah Anne ketika menatap ketiga pria yang tampak tidak melepaskan pandangan mereka dari dirinya.

“Itu terlihat bagus, baby. Tapi kau tahu aku harus melihat tampak belakangnya!” ujar Tony bersemangat.

Anne lalu langsung membalikkan tubuhnya dan menunjukkan punggungnya yang kini hanya ditutupi oleh tali ikatan bra yang dikenakan olehnya. “Gimana?” tanya Anne dengan senyuman di wajahnya.

“Aku menyukainya, baby!” puji Tony yang benar-benar mengagumi bentuk tubuh istrinya itu. “Ini benar-benar pakaian yang seksi!”

“Aku benar-benar menyukai semuanya, babe. Sulit sekali untuk memilihnya,” ujar Anne dengan nada suara yang terdengar bimbang begitu dia berbalik lagi tapi senyuman manis terlihat di bibirnya ketika dia menatap suaminya.

“Kalau gitu aku akan membeli semuanya!” ujar Tony dengan senyuman lebar, seolah-olah langsung tersihir dengan senyuman manis di wajah istrinya.

Senyuman Anne mengembang dan dia langsung berjalan mendekati suaminya yang berada di antara kedua pria lain di situ dan sedikit di belakang.

“Makasih banyak, babe!” ujar Anne yang langsung mendaratkan sebuah kecupan di bibir suaminya itu. Kedua pria itu secara refleks langsung menoleh ke Anne, atau lebih tepatnya ke bokongnya yang memakai celana pendek itu.

Setelah memberikan sebuah ciuman di bibir suaminya, Anne kembali masuk ke kamar pas untuk mengganti pakaiannya. Kali ini, Anne sengaja membiarkan pintunya terbuka setengah dan seperti sebelumnya, dia sengaja memberikan sebuah penampilan kepada dua pria lain yang sedang menikmatinya.

Secara diam-diam Anne menyukai sensasi itu. Sensasi mendebarkan ketika sedang diperhatikan oleh orang lain dan itu membuat vaginanya mulai terasa sedikit basah, apalagi ketika dia bisa melihat bagaimana ketiga pria yang berada di luar itu menatap tubuhnya.

Setelah memberikan pertunjukkan selama sekitar dua menit, Anne akhirnya kembali memakai pakaiannya tadi.

“Kita pergi sekarang?” tanya Anne dengan senyuman lebar di wajahnya sambil memegang ketiga item pakaian yang dicoba olehnya tadi.

Tony mengangguk dan mereka berdua akhirnya langsung pergi ke kasir untuk membayar pakaian Anne, meninggalkan kedua pria yang masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat tadi, dengan celana yang terasa sesak karena ada sesuatu yang bangun dari sana.

“Sekali lagi makasih banyak, babe!” ujar Anne tiba-tiba begitu mereka keluar dari toko pakaian itu dan langsung mendaratkan sebuah kecupan di pipi suaminya.

“Sama-sama, baby,” balas Tony dengan senyuman lebar di wajahnya. “Tadi itu benar-benar hot banget. Kau pantas mendapatkan pakaian itu, hehe.”

“Hehe, aku senang kau menikmatinya, babe. Aku juga sedikit menikmatinya, sih,” ujar Anne dengan nada suara yang malu-malu.

“Hahaha, kau senang menggoda pria tua tadi, kan?” goda Tony dengan senyuman lebar di wajahnya.

Rona merah terlihat sedikit di wajah Anne. “Ya, sama pria muda yang tadi juga,” balas Anne dengan jujur.

Tony hanya tersenyum ketika mendengar hal itu. Dia sama sekali tidak merasa marah, atau cemburu. Yah… mungkin ada sedikit perasaan cemburu, tapi perasaan itu dikalahkan dengan perasaan napsu dan mendebarkan yang dirasakan olehnya.

“Sekarang kita mau ke mana?” tanya Anne tiba-tiba dengan bersemangat ketika mereka berdua sedang berjalan tanpa tujuan.

“Hmmm…” Tony tampak sedang berpikir. Sejujurnya, Tony sudah lumayan capek, apalagi sebelum kemari dia tadi sore pergi ngegym dan ingin segera pulang ke rumah. Belum lagi, duit yang dikeluarkannya untuk membeli tiga pakaian istrinya itu sudah lumayan banyak.

Namun, sebelum Tony sempat mengatakan apa-apa, Anne tiba-tiba berhenti dan menunjuk sebuah toko.

“Gimana kalau kita ke toko sepatu itu dulu?” tanya Anne dengan bersemangat.

“Baiklah,” ujar Tony dengan senyuman tipis di wajahnya. Melihat istrinya yang bersemangat seperti itu membuat Tony tidak tega untuk mengatakan bahwa dia ingin pulang saja.

Begitu mereka masuk ke toko sepatu itu, seorang pramuniaga pria yang usianya sudah 30-an itu langsung menyambut mereka dengan ramah, dan Anne membalasnya dengan senyuman dan anggukkan kepala lalu mulai melihat-lihat sepatu yang berada di pajangan.

Ketika menemukan sebuah sepatu yang cocok, Anne langsung memanggil pegawai pria itu tadi dan meminta nomor kakinya karena sepatu itu terlalu besar untuknya.

Sambil menunggu, Anne memutuskan untuk duduk di kursi panjang yang berada di sana, sementara Tony memutuskan untuk berdiri dan sedikit menjaga jarak dari Anne. Dia tiba-tiba penasaran apakah istrinya akan melakukan sesuatu kali ini.

Tidak lama kemudian, pria itu datang kembali dengan sepatu hak berwarna hitam dengan sebuah tali di atasnya.

“Bisa tolong bantuin pakein sepatunya, nggak? Soalnya ini kakiku sedikit sakit karena daritadi jalan terus,” ujar Anne tiba-tiba menatap pramuniaga yang usianya mungkin lebih tua darinya itu.

Pramuniaga itu terlihat sedikit terkejut dengan permintaan tersebut, tapi pada akhirnya dia langsung berlutut di depan Anne. Tangan kiri pria itu lalu langsung mengambil satu kaki Anne dan memegangnya, sementara tangan kanannya bersiap mengambil sepatunya untuk dipakaikan.

Namun, sebelum pria itu mengambil sepatunya, Anne tiba-tiba membukakan kedua kakinya lebar-lebar, membuat pramuniaga itu dan juga Tony sedikit terkejut dengan apa yang dilakukannya.

“Itu dia wanitaku! Bukakan kakimu yang indah itu lebar-lebar!” pikir Tony dengan senyuman lebar di wajahnya.

“Aku yakin pria itu bisa melihat celana dalamnya. Sepertinya aku harus pindah posisi untuk bisa melihatnya lebih jelas!” pikir Tony yang langsung mengubah posisinya untuk melihat selangkangan istrinya. Dia juga ingin melihat apa yang dilihat oleh pramuniaga itu.

Namun, ketika Tony akhirnya berpindah posisi dan lebih mendekat, mata Tony langsung membesar dengan tidak percaya ketika melihat pemandangan di depannya.

Itu bukanlah sebuah celana dalam berwarna merah muda, tapi sebuah vagina dengan bulu-bulu tipis. Istrinya tidak memakai celana dalam!

***
Catatan Author!
Maafkan dengan update-an yang telat ya, wkwk. Soalnya lagi menikmati liburan xD Kepikiran untuk update tahun depan saja, tapi kayaknya udah lama banget gak update, haha.

Ngomong-ngomong, selamat natal bagi yang merayakannya dan selamat tahun baru bagi kita semua~
Sampai ketemu tahun depan~
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd