Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Pasutri

Part 6: Email Dari Teman

Rabu.

Begitu Tony terbangun, pemandangan ranjang yang kosong langsung menyapa pandangannya. Anne, istrinya, telah pergi bekerja. Sepertinya hari ini mereka tidak memiliki kesempatan untuk sarapan bersama.

Tony lalu memutuskan untuk langsung bangun dan memulai harinya. Di mulai dari mandi dibawah air shower, sarapan, lalu akhirnya berakhir di meja kerjanya yang berada di rumahnya.

Setelah beberapa jam menghabiskan waktunya menatap layar monitor di depannya, Tony memutuskan untuk sedikit beristirahat. Dia mengambil handphonenya dan memutuskan untuk menghubungi istrinya.

“Halo,” sapa Anne begitu telepon itu tersambung.

“Halo cantik. Bagaimana harimu?” sapa Tony sambil tersenyum. Itu mungkin pertanyaan sekedar basa basi, tapi itu bisa mengawetkan hubungan mereka berdua sebagai pasangan suami istri.

Setelah berbasa basi dan menanyakan kabar masing-masing, nada suara Anne tiba-tiba berubah.

“Oh iya, aku hendak memberitahukanmu nanti malam, tapi karena kau menelponku, aku akan menanyakan ini sekarang,” ujar Anne tiba-tiba.

Dahi Tony sedikit berkerut, ekspresi wajahnya berubah menjadi penasaran.

“Kenny dan Christy ingin mengundang kita untuk makan malam hari minggu nanti. Menurutmu gimana?” tanya Anne meminta izin.

Tony sedikit terkejut dengan undangan yang tiba-tiba itu, tapi dia langsung dengan cepat membalasnya.

“Tentu saja boleh. Aku akhirnya bisa bertemu bosmu dan tempat kau bekerja,” ujar Tony bersemangat.

“Baiklah, aku akan memberitahukan mereka,” ujar Anne yang terdengar senang bahwa suaminya menerima undangan tersebut.

“Ngomong-ngomong, kau lagi apa sekarang?” tanya Anne sekali lagi berbasa basi.

“Aku sedang beristirahat sebentar dari pekerjaan dan berpikir bahwa aku harus menelpon istriku yang cantik,” jawab Tony dengan kata-kata manisnya. Itu sama sekali tidak terdengar canggung.

“Kau bisa saja,” ujar Anne yang tidak bisa menyembunyikan senyumannya untuk mengembang. “Oh iya, apa ada aktivitas baru?” tanya Anne tiba-tiba penasaran.

Sepertinya aktivitas yang mereka lakukan kemarin membuat Anne bersemangat dan tidak sabar untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

“Tidak, itu hanya seminggu sekali dan kau sudah melakukan dua kemarin,” ujar Tony sambil tertawa kecil. Dia tidak menyangka istrinya akan bersemangat dengan hal itu.

“Iya, kemarin itu benar-benar menyenangkan!”

“Aku senang kau berpikir seperti itu, baby. Aku benar-benar menyukai apa yang kita lakukan kemarin. Kuharap kita bisa melakukannya lagi.”

“Aku juga!”

“Gimana jika malam ini?” tanya Tony dengan nada suara penuh harap.

“Malam ini nggak bisa, babe. Hari ini aku benar-benar capek,” tolak Anne dengan halus. “Tapi gimana jika jumat malam? Aku off lebih cepat hari itu,” lanjut Anne menawarkan.

“Oke kalau gitu…”

Belum sempat Tony menyelesaikan kata-katanya, Anne tiba-tiba memotongnya.

“Sudah dulu ya babe. Kenny menelponku. Love you!”

Sekali lagi, belum sempat Tony membalas kata-kata istrinya itu, panggilan itu langsung dimatikan oleh Anne.

Tony hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan istrinya itu sebelum akhirnya dia memutuskan untuk kembali fokus pada layar monitor di depannya.

Sebelum melanjutkan pekerjaannya, Tony memeriksa email yang masuk dulu dan ternyata ada satu email yang masuk.

[Hei bro, aku akan berada di kota pada hari jumat dan sabtu minggu depan dan aku tiba-tiba kepikiran apakah aku boleh nginep di tempatmu dan tidur di sofa?

Kabari aku,

Ryan]

Tony sedikit terkejut ketika melihat email dari teman yang dikenalnya sejak kuliah itu. Mereka dulu cukup dekat ketika kuliah, tapi sudah lama tidak bertemu lagi karena Ryan bekerja di luar kota. Jadi sepertinya tidak masalah jika mengizinkan temannya itu untuk menginap di rumahnya.

“Tunggu dulu!” pikir Tony tiba-tiba ketika sesuatu terlintas dibenaknya. “Bukankah dulu Ryan sering ngegodain Anne? Aku juga tahu bahwa dia naksir padanya.

Tiba-tiba senyuman terlihat di bibir Tony ketika dia mengingat postingan di forum itu yang mengatakan bahwa ada member yang mengundang teman mereka untuk memberikan pijatan pada istri mereka.

Sepertinya minggu depan akan menjadi sesuatu yang menarik.

Dengan senyuman yang masih terlihat di bibirnya, Tony membalas email temannya itu untuk mengizinkannya nginap di rumahnya.

***

“Baby, apa kau ingat Ryan teman kuliahku dulu?” tanya Tony setelah menyambut kepulangan istrinya dengan sebuah pelukan di ciuman.

“Iya,” jawab Anne mengangguk.

Tony lalu menjelaskan email yang dikirim oleh Ryan dan bagaimana dia akan menginap di rumah mereka minggu depan.

“Oke. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya,” balas Anne mengizinkan. Dia tidak pernah memiliki masalah dengan teman suaminya itu, dan dia juga ingin bertemu dengannya.

“Ya, aku juga berpikir seperti itu,” ujar Tony sambil tersenyum.

“Kalau gitu aku mau mandi dulu dan ganti pakaian ya,” ujar Anne yang ingin segera mengganti pakaiannya.

“Oke, kalau gitu aku akan membuat makan malam dulu dan mungkin kita bisa menonton film bersama setelah makan malam?” tanya Tony menawarkan bagaimana mereka akan menghabiskan waktu untuk malam ini.

Anne mengangguk dengan puas. Kencan nonton film di malam hari terasa sangat pas untuk mereka.

Setelah selesai mandi, Anne langsung bergabung dengan Tony yang berada di meja makan. Wanita itu hanya memakai jubah mandinya yang ikatannya sengaja dilonggarkan untuk menunjukkan belahan dadanya dengan putting samar-samar yang terlihat jelas.

Anne tampak tidak masalah dengan pakaian yang dikenakannya itu untuk makan malam mereka, toh, dia lebih suka untuk tidur dengan telanjang, jadi sekalian saja dia memakai jubah mandinya.

Makan malam itu berlangsung sekitar 30 menit, pasangan suami istri itu tampak menikmati makan malam sambil sesekali berbincang-bincang.

Setelah selesai makan, keduanya lalu langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Tony memilih sebuah film romantis dan keduanya mulai fokus pada alur cerita film itu sambil berpelukan.

“Babe,” panggil Anne tiba-tiba, membuat Tony menoleh ke istrinya.

“Jika tidak masalah, apa kau bisa memberikan pijatan pada kakiku?” tanya Anne dengan nada suara sedikit memohon. Hari ini dia benar-benar lelah di tempat kerjaannya karena pekerjaannya itu cukup banyak.

“Tentu saja tidak masalah, baby,” balas Tony sambil tersenyum, membuat Anne langsung bergeser ke samping dan meletakkan kedua kakinya di atas paha suaminya.

Kedua tangan Tony lalu mulai bekerja, tangan kanannya memijit jari-jari kaki kiri Anne, sementara tangan kirinya mulai memijit pergelangan kaki kirinya. Tony tidak lupa mengagumi kaki istrinya yang jenjang dan terlihat seksi itu.

Sambil memberikan pijatan, tangan Tony perlahan-lahan mulai naik ke betis dan akhirnya tangan kirinya mulai naik ke pahanya.

“Kau tahu itu bukan kakiku, kan?” tanya Anne menatap suaminya sambil tersenyum.

“Tapi sepertinya kau sama sekali tidak masalah dengan itu,” balas Tony yang terlihat santai. Senyuman istrinya jelas menunjukkan bahwa dia menyukai ke arah mana tangan kirinya memberikan pijatan pada istrinya.

“Iya,” balas Anne sambil mulai menggerakkan pergelangan kakinya yang berada di atas selangkangan Tony yang hanya memakai celana pendek malam ini.

“Hmm… itu terasa enak, baby,” ujar Tony sambil mengelus-elus paha Anne dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya mengelus-elus pergelangan kaki wanita itu.

Secara perlahan-lahan, penis Tony yang berada di dalam celana yang tadinya tidur, mulai bangun dan menjadi mengeras akibat gesekan dari kaki Anne.

Keduanya lalu mulai saling mengelus dan menggesek-gesek satu sama lain sampai akhirnya Anne tiba-tiba mendekat dan mengeluarkan penis Tony dari dalam celananya.

Penis yang telah tegang dan keras itu langsung menunjukkan keperkasaannya.

“Apa ini terasa lebih baik?” tanya Anne yang menggenggam penis itu sambil menatapnya, seolah-olah ingin berbicara dengan benda yang keras itu.

“Tentu saja!” balas Tony dengan napas yang mulai memberat, menunjukkan bahwa dia sudah begitu bernapsu saat ini.

Tanpa menunggu lebih lama, Anne mendekatkan kepalanya dan membuka mulutnya lalu melahap kepala penis itu dan mulai memberikan sebuah jilatan sambil tangan kanannya mengurut batangnya.

“Shhhhh uhhhhh shhhhh….”desah Tony sambil memejamkan matanya. Dia bisa merasakan lidah istrinya yang menari-nari di kepala penisnya sambil sesekali memberikan sebuah hisapan.

Gerakan kepala Anne dan tangannya yang memegang penis Tony terlihat begitu sinkron, ketika kepalanya turun untuk memberikan sebuah hisapan, tangannya yang menggenggam naik ke atas. Ketika kepala itu naik sampai di puncak kepalanya, tangannya yang menggenggam batang itu turun ke bawah.

“Shhhhh ahhhhh enak banget baby shhhh ohhhh,” desah Tony yang terlihat begitu keenakan dengan hisapan yang diberikan oleh istrinya.

“Hmhhhh slurppppp emhhhhh slurppppp ohhhmhh slurppp slurppppp emhmmhh…” Suara-suara nakal dari hisapan yang dilakukan oleh Anne terdengar menyatu dengan desahan-desahan yang dikeluarkan oleh suaminya.

“Ahhhhh babyyy aku akan keluarrr ohhhhh,” ujar Tony setelah beberapa saat. Apa yang dilakukan oleh istrinya.

Dia tidak tahu apakah istrinya ingin menelan spermanya atau tidak, tapi sebaiknya jika dia memberitahukan hal itu ke istrinya.

Mendengar itu, Anne langsung mempercepat irama hisapan dan kocokannya, membuat Tony yang berusaha keras untuk bertahan selama mungkin akhirnya jebol juga pertahanannya.

“Arghhhhhh arghhhhh arghhhhhh,” desah panjang Tony dengan mata yang terpejam dan suara yang memberat ketika mengeluarkan cairan benihnya.

Cairan kental berwarna putih itu sedikit mengenai wajah dan bibir Anne yang memang menarik kepalanya ketika Tony akhirnya keluar.

Dia sedikit menjulurkan lidahnya ke depan dan membiarkan kepala penisnya itu menyentuh lidahnya, mencoba untuk mengambil beberapa cairan yang tampak meleleh ke batang penis Tony.

Setelah merasa tidak ada lagi yang akan keluar, Anne akhirnya menatap suaminya dengan wajah yang dipenuhi oleh sperma. Beberapa cairan kental terlihat mengenai kening, pipi, hidung dan sekitar mulut dan dagunya.

Senyuman lebar terlihat di wajah Anne, seolah-olah dia bangga bahwa dia bisa membuat suaminya keenakan dan akhirnya keluar.

"Itu tadi benar-benar luar biasa, baby!" puji Tony sambil tersenyum lebar ketika melihat wajah istrinya yang dipenuhi oleh cairan kentalnya.

“Aku senang kau menyukainya, babe,” balas Anne sambil tersenyum. “Ayo kita tidur saja. Aku benar-benar capek hari ini,” lanjutnya.

Tony mengangguk dan mereka berdua langsung berdiri tanpa menyelesaikan film mereka malam ini. Bukannya film itu tidak menarik, tapi mereka benar-benar kelelahan hari ini.

Meskipun hari ini mereka sama sekali tidak sampai main, tapi masih ada banyak waktu untuk petualangan pasutri ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd