Aku bisa melihat teman motoran andi yang bernama tomi dan samuel melirik puspa terus. Terutama ketika kami mengangkat kaki dan G-String kami terlihat. Mata mereka seperti mau copot.
Tomi dan samuel menyikut andi sepertinya minta dikenalin. Andi hanya tertawa-tawa. Dasar si bandel. Pasti andi gak mau kenalin takut puspa marah.
Akhirnya latihan cheerleaders pun selesai. Huft capeknya. Mana sperma andi terasa banget kekocok-kocok dalam rahim aku. Melihat andi menggunakan jaket kulit dan celan jeans, aku yakin dia membawa motor. Untung aku bawa jeans dan tanktop. Tinggal kututup jaket. Hehehe.
Benar saja andi membawa motornya... BMW R100RS custom kebanggannya. Selain andi, tomi dan sam masing-masing membawa BSA Gold Star dan Royal Enfield.
motor geng andi
Ketika aku keluar bersama puspa dan yang lain, andi mengenalkan aku dengan tomi dan sam. Aku sih sebenarnya sudah kenal mereka dari cerita andi. Tapi baru kali ini kenalan langsung.
Dari cerita andi, tom itu sebenarnya anak yatim, namun karena kegigihannya dia bisa punya usaha sendiri. Sekarang tom sedang kuliah ekonomi di salah satu universitas swasta di ibukota ini.
Kalo sam lain lagi, dia sebenarnya dari keluarga berada, namun dia lebih memilih fokus pada berdagang sehingga tidak melanjutkan sekolah. BTW sam botak dan tatonya dimana-mana.
"Sel, boleh dong kenalin sama temen lo yg itu" kata tomi sambil menunjuk puspa.
"Siapa? Puspa? Tanyaku.
"Iya, yang pakai crop top putih sama hot pants jeans" jawab tomi.
"Hmmm kenalin gak ya?" Ledekku
Andi tertawa-tawa saja. Dasar rese. Temennya udah mupeng begini dia malah ketawa. Mentang-mentang udah nyobain boolnya puspa.
"Puspa, kenalin, ini tom dan samuel, mereka sohib andi motoran" sahutku ke puspa.
"Oh iya, aku puspa, salam kenal ya" senyum puspa sambil mengulurkan tangannya.
Tomi dan sam berebutan tangan puspa. Hahaha. Mereka udah mupeng banget melihat penampilan puspa.
puspa
"Yuk jalan yuk" kata andi.
"Mau kemana yang?"
Tanyaku
"Kita kan mau tahun baruan ke puncak yang. Lupa yah? Kamu udah izin mamah kamu kan?" Tanya andi
"Hehehe enggak kok yang. Ini bajuku udah kubawa. Yuk jalan" sahutku
Memang sudah jauh-jauh hari kami merencanakan supaya geng cheerleaderku mau tahun baruan sama teman-temannya andi. Tapi kupikir sama geng basketnya. Bukan geng motornya. Ini sih beauty and the beast.
"Puspa kamu sama aku aja." Kata tomi
"Udah sama aku aja!" Jawab sam
Mereka berdua melotot.
"Udah aku aja deh yang ikut kamu" anya menepuk sam.
anya
Anya adalah salah satu teman cheerleadersku yang juga cantik. Secara overall sih body dan tampang kami sama. Kurangnya satu. Anya itu... Agak nyinyir. Kami sering berseteru tentang satu dan lain hal. Terutama masalah aku yang sering menghilang sama andi. Orangnya agak sok suci tapi bandel juga.
"Ah iyaaa... Kenalin samuel" samuel kaget.
"Anya" sahut anya pendek.
Anak-anak cheers dan basket lain terlihat mulai menaiki mobil masing-masing. Tapi, kok semobil berpasangan berdua-berdua ya? Karin sama Fachrul, putri sama suko, bila sama maura. Wah ini sih bukannya liburan tapi sex party kataku dalam hati.
Akhirnya aku boncengan bersama pacarku andi, puspa bersama tomi, dan anya bersama samuel. Di perjalanan aku memeluk andi erat-erat sampai dia protes. Biarin. Hihihi.
Di perjalanan aku bisa melihat puspa biasa aja sama tomi. Mungkin karena tomi bisa dibilang gak ganteng alias muka preman. Puspa paling pilih-pilih cowok. Jadi ya mungkin itu sebabnya dia biasa aja.
Kami bertiga tiba duluan di villa. Jalanan ke puncak memang macet banget. Gak heran sih mobil anak-anak terjebak macet.
Setibanya di villa aku yang sudah kecapean langsung rebah di kasur. Kamarnya bagus banget. Pemandangannya langsung kelihatan puncak gunung.
Tak lama andi membawa barang-barang kami berdua ke kamar. Aku yang menahan hornyku sepanjang jalan mulai jahil. Aku membuka celana jeans ku sehingga hanya mengenakan tanktop dan thong.
"Yaaang..." Panggilku.
"Apa yang?" Jawab andi tanpa menengok karena sibuk merapikan barang-barang kami.
Huh nantangin nih berani cuekin sheila si kapten cheerleader. Minta dibikin horny mampus ni pacarku satu ini.
"Papaaaah..." Panggilku lagi.
Andi pun menengok "loh kok papah?"
Andi terbelalak melihat aku tidak mengenakan dalaman.
"Iya dong papah. Kan kamu tau hari ini aku lagi subur. Udah dua kali kamu keluar dalem rahim aku yang" kataku sambil mengelus perutku yang rata.
"Bayangin yang, benih-benih kamu dalam rahim aku lagi mau bikin aku jadi mamah nih. Kamu mau hamilin aku yang?" Senyumku nakal.
Andi tidak menjawab. Tapi dia mulai membuka jaket, baju dan celananya. Dia maju mendekatiku. Andi membuka kedua kakiku kemudian naik ke ranjang atasku. Dia mencium perutku kemudian berbisik.
"Hmmh...Hari ini akan benar-benar kubuat kamu menjadi mamah" bisiknya.
Andi membuka celana dalam thong ku kemudian mulai menjilati vaginaku.
"Aaahhh.... Ahhh...." Aku mulai mendesah.
Andi benar-benar ahli menjilati vaginaku. Tak lama aku dibuatnya hampir orgasme.
"Aah... Yang... Dikit lagi... Ough... Aaaaaahh" erangku.
Vagjnaku dibuatnya benar-benar basah. Akhirnya orgasmeku datang juga. Andi bangun dan mencium bibirku.
Andi membuka crop top ku dan aku melepas celana dalamnya sehingga kami telanjang bulat. Kontolnya yang besar itu diletakkannya di depan vaginaku dan ia mulai menusuk vaginaku perlahan.
"Aaah sayaaang enak banget meki kamu sempit bangeet" kata andi.
"Aaah... Papahhh kontol kamu aja yang kegedeann. Ahh mentok yaang" erangku.
Perlahan-lahan genjotan andi makin cepat dan dalam. Vaginaku pun makin basah. Rasa menggelitik di vagina dan payudaraku mulai terasa lagi.
"Yaaaaang... Aaaahhh aku mau sampeee...." Aku mendesah.
"Iyah yang... Aku juga... Keluarin bareng-bareng yang.... Titip... Ugh... Bayi... Ughh... Akuuuhh... Aaaaaghh" sodokan andi mentok.
"Aaaghhhh" kami orgasme bareng.
Sekali lagi benih-benih andi membanjiri rahimku. Tambah banyak lagi spermanya yang berusana membuahi rahimku.