Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ROMANSA DUA DUNIA (REMAKE)

rj duts

Semprot Baru
Daftar
7 Sep 2014
Post
27
Like diterima
230
Bimabet
Hallo Para Suhu Sekalian

Sebelumnya hamba memohon maaf yang sebesar besarnya untuk para suhu yang sudah mampir ke thread hamba sebelumnya yang Berjudul ROMANSA DUA DUNIA.

Saya tidak bisa melanjutkan cerita itu dikarenakan ada kesalahan teknis alur cerita.

Oleh karena itu, saya membuat cerita baru dengan konsep mini universe. Dimana akan ada beberapa judul cerita, namun saling berkaitan.


Diantara judul judul ceritanya adalah :
1. Romansa Dua Dunia
2. Lelaki Penghuni Gubuk Rimba
3. Rajutan Kasih Sepupu Suamiku
4. Banyu Angkara Wijaya
5. Hananliya Utami
6. 40 Hari Di Alam Mereka

2 dari cerita ini juga saya tulis di Aplikasi Fizzo Novel. Seperti Romansa Dua Dunia & Rajutan Kasih Sepupu Suamikuu.

Baiklah, itu saja yang mau saya sampaikan sebelum masuk kedalam cerita.

Sekali lagi saya ucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya
 
ROMANSA DUA DUNIA

Chapter Pertama

Prolog

__________________________________________
Cerita ini bermula pada akhir tahun 2015

Dimana diceritakan pada saat itu ada seorang pemuda, Yang kita panggil saja "Banyu". Bertubuh kurus dan tidak terlalu tinggi. Berkulit putih dan dengan ciri khas tatapan matanya yang sendu.

Dan sifat sibanyu ini sedikit banyak bicara, kurang dalam bertata krama, dan arogan.

Namun semua itu berubah drastis, setelah perjalanan ini dia lakukan. Seperti orang yang kehilangan dirinya, karakternya berbanding terbalik dengan dirinya yang sebelumnya. (Kata orang disekitar nya)

Itulah sedikit pengenalan karakter utama dari cerita yang bakalan saya tulis.

Dan anggap saja saya yang nulis sebagai banyu, supaya enak dalam penulisan alur ceritanya...

_____
 
Banyu Ankara Wijaya nama yang diberikan orang tuaku. Lahir dari keluarga yang biasa bahkan bisa dibilang kekurangan.

Masa kecil banyak dihabiskan bersama ayahku, karena ibuku bekerja dinegri seberang.

Ayahku hanyalah seorang pekerja biasa, yang kadang ada uang dan sering gak ada. Namun walaupun begitu, ayahku tidak pernah mengecewakan. Apapun kemauanku selalu dia berikan. Ntah dapat darimana.

Yang paling menyedihkan adalah dimana saat kami tidak punya uang sepeserpun, ayahku terpaksa berhutang dengan saudaranya hanya untuk membeli makan.

Dia begitu diremehkan oleh saudara saudaranya dan keluarga besar. Sering juga aku di permainkan oleh mereka lewat kata kata pedas.

Sampai saat aku menginjaki kelas 5 SD, Dia meninggalkan ku untuk selama lamanya.

"Istirahat lah dengan tenang wahai orang baik"

Disaat dia meninggalpun, keluargaku masih tidak berhenti mempermainkan kami, bahkan ada yang bilang "Ayahmu tidak diterima langit dan bumi, karena banyak hutang"

Memang tai anjing mereka semua.

Dari sinilah aku memiliki dendam pribadi, akan ku buktikan dan ku balas semua perlakuan kalian.

______
 
15 Tahun telah berlalu

Desember 2012

_____

Tok tok tok

Suara ketukan terdengar dipintu ruanganku

"Permisi Pak" Terdengar suara perempuan dari balik pintu

"Iya, Silahkan masuk" jawabku singkat

Lalu nampaklah seorang wanita berparas cantik, putih, dan bertubuh mungil.

"Maaf pak, bahan persentasi sudah siap dan mari kita berangkat" dengan lembut dia memberitahuku

"Baik, Terima kasih" jawabku singkat dengan berbalik tersenyum kepadanya.

"Tunggu dibawah ya, aku siap siap dulu" lanjutku dan dia melangkah keluar dari ruanganku.

Setelah ku kumpulkan semua berkas yang sudah disiapkan, ku langkahkan kakiku untuk keluar dari ruanganku. Namun saat sudah didepan pintu, sejenak ku hentikan langkahku dan berbalik mengitari ruangan ini.

Tanpa sadar senyum tipis terukir dibibirku saat kulihat dipapan nama yang terletak diatas mejaku.

"Chief Executive Officer - Banyu Ankara Wijaya"

Lalu aku kembali melangkah menuju perempuan itu yang sudah menungguku.

"Ayo kita berangkat" ajakku ketika sudah berada didekatnya

Dan akupun ditemani olehnya juga seorang sopir, kami menuju tempat yang sudah dijadwalkan.
________

Lumayan lama dan jauh perjalanan yang kami tempuh, akhirnya kami tiba di kota tujuan. yaitu yogjakarta.

Ku lirik arloji dilengan kananku, waktu saat ini sudah menjukan pukul 15:45.

"Besok pukul berapa meeting nya hana?" tanya kepada perempuan yang sedari tadi duduk disampingku.

"Jam 09:00 pagi pak" jawabnya singkat

Sengaja aku memilih berangkat dihari sebelum pertemuan, supaya tidak terburu buru. Dan juga aku mau sekalian menikmati kota ini walaupun untuk sejenak.

"Sebentar lagi kita sampai pak" Sopirku memecah keheningan

"Pak pak pak, matamu pak" jawabku kesal

"hehehhehe" dia hanya terkekeh merespon perkataanku

Oh iya perlu kalian ketahui, Sopirku ini adalah teman dari masa kecilku yang sengaja ku bawa dari kota kelahiranku untuk bekerja bersamaku. Kalau lagi kerja diluar kantor, aku tidak mau diperlakukan layaknya bos. Terkadang kalau perjalanan jauh banget, aku minta dia untuk gantian mengendari mobil.

Tak terasa tibalah waktunya mobil yang aku tumpangi memasuki area hotel yang akan kami singgahi untuk istirahat malam ini.
 
bukannya kalau sudah diup di fizzo tidal boleh diup di tempat lain kayak karya mantan penulis disini judul ganteng ganteng anak pembantu yang part 2 yang part 1 udah tamat dia up di WP aja bahkan id dia di WP aja kagak ada lagi kalau di search tapi entah ya lupa ane itu di fozzo atau di yang laen pokoknya dia sekarang up nya di apk yang setiap dia up dia dpt bayar perbulan
 
bukannya kalau sudah diup di fizzo tidal boleh diup di tempat lain kayak karya mantan penulis disini judul ganteng ganteng anak pembantu yang part 2 yang part 1 udah tamat dia up di WP aja bahkan id dia di WP aja kagak ada lagi kalau di search tapi entah ya lupa ane itu di fozzo atau di yang laen pokoknya dia sekarang up nya di apk yang setiap dia up dia dpt bayar perbulan
aman suhu, asal karya pribadi. bukan mengcopy karya orang lain
 
Setelah mobil berhenti, akupun melangkah keluar dan berjalan mengikutki perempuan yang sudah 3 tahun lebih menemani sebagai sekretarisku

"Hananliya Utami" nama lengkapnya.

Berkulit putih bersih, beralis tebal, berbulu mata lentik natural. Tinggi badannya hanya sedadaku, kulit putihnya ditumbuhi bulu yang sangat kontras dengan warna kulitnya walaupun tidak pernah ditampakannya. Karena dia selalu menggunakan pakaian tertutup dan longgar diwaktu kerja.

"Brukk" suara terdengar saat tanpa sadar aku menabrak punggung hana dan sontak diapun ikut terkejut.

"Duhh maaf" kataku ketika tersadar dari lamunanku

"bapak kenapa pak?" Tanyanya yang kebingungan lalu menatapku dengan lekat seperti sedang mencari tahu apa yang sedang mengganggu fikiranku.

"aahh maaf, konsentrasi ku terganggu" kataku dengan asal

"Pak pak pak"ucapnya sambil tersenyum dan geleng geleng

"hehehe" aku hanya bisa terkekeh sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Padahal dari tadi aku sibuk menerawang tentangnya.

Diapun kembali melangkah menuju resepsionis.

Tidak lama kemudian, dia menghampiriku yang sedang berdiri bersandar pada pilar bangunan ini.

"ini kunci kamar bapak" ucapnya ketika sudah berada didekatku dengan menyerahkan card dari tangannya

"Makasih" jawabku singkat namun ku berikan senyuman termanisku

"Sini ranselnya biar aku yang bawa" pintanya dengan mengulurkan tangannya

"apa sihh, seperti apa saja" kataku menolaknya lalu mengenakan ransel dipunggungku

Lalu kami melangkah masuk kedalam menyusuri hotel

"kamar kamu dimana" tanyalaku memecahkan keheningan disela melangkah

"Disebelah kamar bapak" jawabnya singkat

"kamu ini, sudah aku kasih tau berkali kali. kalau diluar kantor, jangan panggil pak pak pak. jangan terlalu formal, lagian aku masi muda" tegasku dengan kesal

"Tidak sopan bapak" jawabnya dengan nada menjengkelkan

"kamu sendiri tahu aku tidak suka kalau diperlakukan seperti itu" ucapku dengan menoleh kearahnya

Dia hanya diam tidak menjawab satu katapun dan tetap memandang lurus kedepan

"Faham kan?" tegasku menghentikan langkahnya

"Iya pak, ehh bang, eeh mass ehh jadi apa panggilannya" jawabnya cengengesan

"hahahahhaha dasar kamu ini hana" aku hanya tertawa lebar melihat ekspresinya yang menggemaskan.

Sebelum kami berpisah ke kamar masing masing aku katakan padanya.

"nanti kalau mau jalan jalan, silahkan. manfaatkan waktu luang kamu selama disini" jelasku padanya

"Iya siappp"
___


Setelah semua barang yang kubawa berada di tempatnya, ku baring kan tubuhku sejenak dan tanpa sadar akupun terlelap.

Entah berapa lama akupun terbangun dan kulihat langit sudah gelap. Ku raih handphone, ternyata waktu sudah menunjukan pukul 21:09.

Seperti biasa, karakter burukku berulah lagi. Keburukan ku yang tidak bisa diubah adalah wanita.

Segera ku geser layar androidku mencari kontak bagian Spa yang disediakan oleh hotel ini dan ku minta untuk mengirimkan salah satu trapis ke kamarku.

Sembari menunggu trapis yang kuminta, dengan rokok di ujung bibir kutatap lampu kota ini. Sudah mulai jalanan terasa senggang dan kebisinganpun tidak terlalu terdengar ditelingaku.

saat sedang asik menerawang jauh keatas awan, ku dengar suara ketukan di pintu kamarku.

"tok tok tok"

Perlahan kulangkahkan kakiku mendekatk sumbersuar itu, namin sebelum buka pintu, terlebih dahulu ku intip dari lobang yang ada di tengah daun pintu, ku lihat perempuan berdiri dibalik pintu.

"Selamat Malam pak" sapanya ketika pintu kubuka.

"Selamat Malam" jawabku dengan mata memandangi sekujur tubuh wanita yang berdiri dihadapanku saat ini.

"Bapak yang memanggil trapis?" tanyanya dengan senyuman terukir dibibir tipisnya

"iya, silahkan masuk" jawabku singkat lalu memberi dia jalan.

Ketika perempuan di hadapanku hendak masuk, terdengar suara pintu terbuka dari kamar sebelah dan terlihat hana yang hendak keluar dari kamarnya yang mana bersebelahan dengan kamarku.

Dia tersenyum lalu menundukan kepalanya ketika melihatku.

Saat ku tutup daun pintu kamarku, perasaanku tiba tiba merasa tidak enak.

"Kenapa hatiku terasa tidak enak, tidak mungkin hanya karena hana melihatku membawa perempuan lain ke dalam kamarku, padahal kejadian seperti sudah sering terjadi" batinku terasa ada yang salah.

Sudah sangat sering hana melihatku membawa perempuan lain kedalam kamarku ketika kami sedang ada kegiatan diluar kota seperti ini.

Dia tidak pernah berkata apapun, seolah olah tidak melihat apa apa. mungkin itu karena dia hanya menganggap ku sebagai atasannya saja. Tapi kenapa kali ini terasa sangat berbeda.

"Mau kemana dia jam segini" gusarku memikirkannya

"Silahkan buka pakaian nya pak" Kata sang wanita

aku yang masih sibuk dengan memikirkan hana tidak sadar akan keberadaan perempuan itu.

"Maaf pak" katanya sambil menyentuhku

"Eh iya bagimana" kagetku tersadar dari pertarungan dengan fikiranku sendiri

"Silahkan buka pakaian nya pak" pintanya dengan lembut

Setelah aku sudah siap dan membaringkan tubuhku, hatiku merasa sangat tidak nyaman melebihi daripada sebelumya. akupun penasaran mau kemana hana malam malam seperti ini.

Baru sesaat kurasakan halus kulit perempuan ini menyentuh kulitku, aku segera beranjak dari tidur dan bergegas menggunakan pakaianku kembali.

"Maaf, kita batalin saja yaa, aku lupa ternyata ada janji" sambil memberikan alasan kepadanya.

lalu kukeluarkan uang dalam dompetku beberapa lembar kertas berwarna merah dan ku berikan padanya.

"yaudah kalau begitu pak, ini uangnya tidak perlu pak. saya tidak masalah kalau batal" tolaknya lembut

"tidak, itu buat kamu" tegas ku memaksa
"sekali lagi maaf yaa" lanjutku merasa tidak enak padanya

"oh iya, mana handphone bapak? saya pinjam sebentar" pintanya padaku

tanpa bertanya kuserahkan androidku padanya dan kulihat dia langsung mengetik sesuatu lalau hanya beberapa detik kemudian dia sudah mengembalikan hpku.

"itu nomor whatsapp aku pak, nanti kalau sudah sudah senggang langsung hubungi aku aja ya. tidak perlu ke melalui pihak hotel lagi" Jelasnya padaku

"siaap" jawabku sambil tersenyum
Sebelum pergi, perempuan itu memberikan kecupan di pipiku..

Aku diam saja karena hal ini sudah biasa bagiku.
 
Ku langkah kan kaki ku menyusuri setiap jengkal hotel ini untuk mencari keberadaan hana

Dari balkon di lantai paling atas, resto sampai aku berada ditaman hotelpun, tidak ketemukan.

Saat aku sedang fokus mencari, terdengar suara pria dibelakangku

"Ada yang bisa dibantu pak? "

kaget dengan suara yang tiba tiba terdengar, saat ku berbalik tenyata petugas keamanan yang bertanya.

"ah iya pak, Tadi bapak melihat tidak perempuan dengan ciri khas begini begini begini" sambil kujelaskan cirikhas hana pada sang bapak..

"oh iya pak, ada, saya lihat mbaknya berjalan kaki keluar area hotel lalu menuju kearah kiri" jelasnya sambil menunjuk keluar.

"Baik Pak, Terima kasih kalau begitu" jawabku lalu bergegas beranjak dari tempatku berdiri.

Baru berjalan dua langkah, ku putar balik badanku dan mengeluarkan selembar uang

"Buat beli rokok pak" Jelasku pelan pada sang bapak

"tidak usah pak" jawabnya

"Ambil" tegasku

"Baik Pak, Terima kasih banyak" jawabnya

"oh iya pak, ini kartu namaku. kalau bapak melihatnya kembali, langsung hubungi aku" akhirku

"Siap pak" Jawabnya Dan aku pergi ke arah yang ditunjukan olehnya tadi.


Ku telusuri jalanan ini, langkah demi langkah, tapi tak juga kutemui keberadaan hana.

"Duhh kemana sih kamu" batinku

semakin jauh aku berjalan, ku rasa jalanan mulai terasa sepi dan gelap.

"masa iya dia berani lewat sini" batinku lagi

Sambil berjalan ku lihat layar androidku belum ada kabar dari bapak tadi dan ku coba memanggil nomor hana, tidak juga diangkat.

"kenapa panggilan ku tidak diangkat, padahal berdering" keluhku pelan

Putus asa karena tak juga kutemui, dan waktu sudah pukul 01:25 dini hari.

Aku berdiri sambil bersandar dipepohonan, dan kupejamkan mataku sejenak.

Tiba tiba aku mendengar samar samar suara tangisan. kubuka mataku sejenak, lalu ku pejamkan kembali lebih dalam.

Lagi, ku dengar lagi suara tangisan itu dan ku lihat samar samar gambaran seorang perempuan yang sedang menangis. ku buka kembali mataku, semua gambaran dan suara tersebut hilang.

Lalu, terdengar suara yang cukup jelas. suara perempuan.

"Dia dalam bahaya"

kalimat itu yang terdengar sangat jelas di telingak
____

Bersambung
Lanjut Di Chapter 2
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd