Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ROMANSA DUA DUNIA (REMAKE)

Matur sembah nuwun Ndoro Toean sentuhan mesranyah yg bikin ngilu & bergetar sampai udel
 
Kesuwun jawilan e eyang.....


Ikut poro sesepuh mesum ngrusuh di mari hu
 
ROMANSA DUA DUNIA
Chapter Kedua
Hero Yang Tidak Peka
Pov Hana
_________________________________________

Pagi ini aku terbangun seperti biasa, menatap sekeliling kamarku yang dindingnya berwarna oranye, berbeda dengan gadis gadis lainya yang biasanya dinding kamar meraka berwarna merah muda.

Kenapa aku memilih mengecat kamarku berwarna seperti ini, itu karena yang ku tau dia menyukai warna tersebut.

oh iya sebelumnya perkenalkan namaku Hananliya Utami, biasa dipanggil hana.

Sedikit ku jelas tentang diriku, usiaku sekarang baru memasuki 23 Tahun. Postur tubuhku tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang pendek, berkulit putih, beralis tebal dan aku sangat tidak suka bermake-up, karena menurutku wajahku sudah cantik walaupun tanpa makeup yang berlebihan.

3 Tahun belakangan ini aku bekerja disalah satu perusahaan yang bergerak dibidang Ritail. ANGKARA GROUP

Dulu waktu awal pertama kali aku melamar pekerjaan disini hanyalah sebagai karyawan biasa, lambat laun akhirnya aku bisa mencapai posisi sekarang, yaitu sekretaris direktur utama hehehehe.

Sebenarnya bukan itu yang membuatku selalu bersemangat untuk pergi ke kantor, melainkan karena Direktur Utama nya. iya dia adalah Banyu Angkara Wijaya.

Seorang laki laki yang masih tergolong muda namun sudah bisa mencapai kesuksesan luar biasa. Wajar sih kalau dia bisa sampai ke titik saat ini, itu karena usaha dan kerja kerasnya semalama ini.

Aku bisa bilang begitu karena aku melihat secara lansung kerja kerasnya selama ini.


Dimana dulu waktu awal aku kerja disini, perusahaan ini masih tergolong baru dan kecil. Tapi sekarang, hampir 700 Pegawai yang berada dibawah naungan perusahaan ini.

Setelah selesai mandi dan hanya menggunakan kaos, aku melihat diriku dicermin. ku perhatikan sejengkal demi sejengkal bentuk tubuhku yang selalu kututupi.

Iya selalu ku tutupi, karena disaat keluar rumah aku selalu menggunakan pakaian tertutup dan longgar. sehingga tidak memperlihatkan lekukan tubuhku yang sebenarnya.

Tok tok tok


Selagi asik berkaca, aku dikagetkan dengan suara ketukan dipintu kamarku, Lalu terdengar suara perempuan paruhbaya

"hanaaaa, udah jam berapa ini. Nanti kamu telat, Katanya hari ini mau keluar kota" suara mamaku menggema ke seluruh isi rumah.

"iyaaaa maaa sebentar" teriakku dari dalam kamar

Setelah selesai berdandan seadanya, aku meraih berkas berkas yang sudah ku siapkan semalam laku ku langkahkan kakiku menyusuri tangga rumahku.

"Sarapan dulu sebelum pergi" kata mamaku ketika melihatku

"Enggak aah maa, udah kenyang" jawabku diiringi pelukan ditubuhnya

"kenyang makan apa kamu, baru juga bangun tidur"
Tegas mamaku

"Hehehehe, makan cintaaa" Candaku

"makan tuh cintaaaa" Gusarnya

"Hana pergi ya maa" pamitku sambil ku cium tangannya dan cepika cepiki

"Hati hati ya sayang" pesannya dengan lembut

"iyaaa maaa, assalamu'alaikum" akhirku lalu melangkah keluar rumah

Karena hari ini agendaku harus keluar kota, jadi hari ini kuputuskan kekantor menggunakan Taksi online.

Selama perjalanan tanpa sadar bibirku senyum senyum sendiri, mataku memang memandangi gedung gedung tinggi tapi tidak dengan fikiranku. Karena dikepalaku saat ini sedang memikirkan pria yang akan pergi bersamaku nanti

"banyu"

Gumamku tanpa sadar menyebut namanya

Walaupun terkenal jutek, arogan, tidak berperasaan dan kalau marah suka berkata kasar tapi dibalik itu dia adalah Hero dihatiku. ngareep hahaha

Kenapa aku sangat mengaguminya??
Nanti kalian tau sendiri setelah mengenalnya lebih dalam.

Tanpa terasa kendaraan yang ku tumpangi sudah berhenti tepat didepan bangunan tinggi yang ada ditepi jalan utama ini.

Kakiku perlahan melangkah menyusuri bangunan ini sampai akhirnya aku sekarang sudah berada diruanganku.

Beberapa menit kemudian segera ku siapkan berkas dan keperluan yang harus kubawa selama bepergian.

Satu kebiasaan yang banyu selalu lakukan apabila ada rapat atau janji temu diluarkota, dia selalu pergi sehari bahkan dua hari sebelum acara inti.

"Beres" batinku

Segera ku hampiri ruangan yang tidak jauh dari ruanganku lalu ku ketuk.

Setelah terdengar jawaban darinya akupun masuk ke ruangan nya dan memberitahukan kalau kita sudah siap untuk berangkat.

"Tampan seperti biasa" batinku bergumam ketika pelihat pria yang baru saja berdiri dari tempat duduknya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kamipun memulai perjalanan.
 
Tidak terasa setelah berjam jam perjalanan akhirnya kami sudah tiba dihotel yang kami akan bermalam.

Ku langkah kan kaki menyusuri loby hotel ini untuk menuju resepsionis.
Namun, dari arah yang berbeda ada pegawai hotel yang membawa barang melintas, terpaksa ku hentikan langkah kaki ku.

"Brukk"

Tiba tiba aku dikagetkan dengan Banyu yang tanpa sadar menabraku dari belakang. Sontak akupun langsung berbalik kearahnya.

"duhh maaf" ucapnya getir dengan kepala menunduk

"Bapak kenapa pak?"
ucapku yang kebingungan lalu kutatap matanya lekat

"Apa yang sedang mengganggu fikirannya" batinku bertanya tanya.

"Tidak seperti biasanya dia begini, apa lagi ada masalah?" lanjut bantinku

"Atau dia sedang terpesona dengan penampilan ku, hahahahah kepedean banget aku" masih berkutik dengan batinku.

"Aah maaf, konsentrasi ku terganggu" jawabnya asal tanpa melihat kearahku

"pak pak" aku hanya menggeleng kepala.

"hehehe" dia hanya terkekeh diiringi garukan dikepalanya yang tidak gatal.

Aku kembali melangkah kan kaki menuju resepsionis dan aku pun segera memesan kamar untuk kami bertiga dan tidak butuh waktu lama proses check-in ku selsaikan.

Sedikit info, aku sengaja memilih kamar tepat disebelah kamarnya hehehe.

Setiba dikamar, aku segera merapikan barang barangku dan bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, ku rebahkan tubuhku sampai akhirnya aku terlelap.


Entah berapa lama tertidur, aku terbangun karena kurasa perutku mulai berontak minta diisi.

"Pesen dihotel atau makan diluar yaa" kebingungan.

"makan diluar aja deh sekalian jalan jalan, mumpung lagi disini sekalian jalan jalan" Putusku dan beranjak dari tempat tidur empuk ini.

Setelah merapikan diri, akupun bergegas melangkahkan kaki menuju pintu kamarku.
Namun sangat mengecewakan, ketika hendak keluar, kulihat ada seorang wanita di depan pintu kamar banyu lalu disusul dengan kepala banyu yang keluar dari balik pintu.

aku hanya menundukan pandanganku saat banyu melihatku lalu ku langkankan kaki perlahan dengan langkah gontai menjauhi kamarku.

"Kapan kamu bisa berubah Banyu" keluhku disela melangkah

Sebenarnya ini bukan kali pertama aku melihat dia membawa wanita masuk kedalam kamarnya. Sudah sangat sering sekali, namun aku tidak bisa berkata apa apa. aku sadar diri, aku siapa? hanya sekretaris nya saja.

Tapi kenapa kali ini terasa sangat sakit sekali hatiku melihat nya.

Tanpa tau arah mau kemana langkah kaki ku perlahan membawaku menjauhi hotel.

Aku disibukan dengan fikiran dan perasaan ku sangat tidak karuan sampai tak terasa air mataku menetes.

"kenapa aku sampai nangis begini"
"Sadar hana sadar"
"Dia bukan siapa siapa kamu"
"Tapi aku lohh yang selalu ada di sisinya"
Fikiranku terus berkecamuk dan tanpa sadar aku berjalan sudah sangat jauh
Begitu kesadaranku kembali, terlihat jalanan sudah sangat sepi dan semakin gelap.

Hatiku yang tadinya sibuk dengan rasa sakitnya sekarang sudah berubah menjadi rasa takut. Dari pada tambah jauh, ku putuskan untuk putar balik.

Namun setiap sisi jalan yang kuperhatikan, aku benar benar tidak mengenali tempat ini, sepertinya kaki ini sudah membawaku ketempat yang sangat sepi dan gelap.

"Dimana ini? kenapa terlihat sangat sepi? apa aku tersesat" batinku getir ketakutan

Segera ku raba saku untuk mengambil androidku, namun tidak kutemukan
.
"Aduh handphoneku dimana" aku mulai panik dan sedikit berfikir

Baru ingat ternyata androidku yang masih tercharger dikamar hotel lupa ku bawa saat keluar kamar.

Kakiku terus melangkah tanpa arah dan tiba tiba kurasakan seperti ada yang mengikutiku.

Menyadari kalau aku sedang diikuti, langkahku semakin tidak beraturan, dari berjalan sampai setengah berlari. Aku merasa sangat ketakutan.

Semakin jauh aku berlari semakin suasana teramat sepi dan menakutkan. Sampai akhirnya aku berada di jalan buntu yang bercahaya remang remang.

Lalu tiba tiba terdengar suara pria dibalik punggungku
"Mau lari kemana cantik" suara yang terdengar dari balik punggungku

aku tidak punya keberanian untuk membalikan badanku. Karena sangat ketakutan kurasakan lututku gemetar tak karuan..

"Bagaimana iniii" batinku sudah sangat panik

ku beranikan diri untuk memutar balik badanku dan matilah aku, terlihat ada lima orang pria yang telah berdiri dihadapanku. lalu salah satu dari mereka bersuara

"halo cantikkk, jangan takut, kami orang baik kok heheh" kata salah satu dari mereka.

Dari wajah dan penampilan mereka sangat mencerminkan kalau mereka bukan orang baik.

"Toloooong"
Teriakku berharap ada yang mendengar dan datang untuk menyelamatkanku

"Percuma kamu teriak, gak akan ada yang dengar" kata mereka menakutiku

"Ini adalah bekas pasar yang sudah terbengkalai, jadi tidak akan ada yang datang menolong" sahut temannya yang akhirnya benar benar berhasil membuatku ketakutan.


Badanku gemetar ketakutan dan akupun mulai menangis. lalu salah satu dari mereka berjalan perlahan mendekatiku.
Kurasakan tangan lelaki itu mulai menyentuh dipunggung tanganku.
Reflek kudorong tubuhnya supaya menjauhiku dan aku mencoba mecari celah untuk kabur, namun sayangnya masih ada empat orang dengan santai menyambutku.

Langsung ditangkapnya tubuhku ketika aku berlari melintasi mereka.

Tubuhku meronta-ronta agar dilepaskan oleh mereka, Namun itu sesuatu yang mustahil mereka lakukan.

Tangisan ku semakin menjadi jadi saat salah satu dari mereka melingkarkan lengannya kepinggangku lalu diangkatnya tubuh mungilku.

Menerima perlakuan seperti itu, semakin tubuhku meronta ronta dan berteriak disela isak tangisanku. Tidak juga dilepaskan oleh nya, yang ada tubuhku di lempar sampai terjatuh di tumpukan kantong yang ntah apa isinya. Punggung ku terasa sakit sekali walaupun aku terjatuh tidak langsung ketanah.

Perlahan ku lihat dua orang mendekatiku dan memposisikan diri mereka di sisi kanan dan kiriku. Entah apa yang akan terjadi padaku selanutnya, aku sudah tidak bisa membayangkannya lagi.

Sekujur tubuhku bergetar dan terasa lemah tidak berdaya saat mereka merentangkan kedua tanganku.

Lalu dua pria lainnya yang sedari tadi hanya menjadi penonton, perlahan menyusul kedua temannya dan melebarkan kedua kakiku. Dengan begitu tubuhku sudah tidak bisa bergerak sama sekali.

Melihat aku yang sudah tertahan oleh teman temannya, pria bajingan itu ku lihat berjongkok diantara kedua kakiku. Perlahan tangannya menjelahi tubuhku yang masih terbungkus dress.

Dimulai dari pahaku lalu berhenti di perutku. Mata bajingan itu menatap gembira ke arah dadaku. Tatapannya seperti binatang buas yang sedang kelaparan dan bersiap menerkam mangsanya.

Tak mau berlama lama, salah satu pria yang sedari tadi memegangi tanganku, kini mencengkram bagian atas dressku. Lalu sedetik kemudian terdengar suara kain yang robek.

"Kreeeeek"

Pria bajingan itu merobek bagian tengah dressku, dari atas sampai ke perutku. dengan begini maka terpampang didepan mata kelima orang itu gundukan daging kenyal yang selama ini selalu aku tutupi, bahkan tidak pernah disentuh oleh siapapun.

Mereka semua terkekeh kegirangan melihat apa yang terpampang didepan mereka.

"Tak kira kecil, ternyata besar broo" bajingan itu bersorak bahagia.

Walaupun masih terbungkus oleh bra, tapi sudah bisa terlihat ukuran dan bentuknya yang bulat.

Tidak puas karena mereka belum bisa melihatnya secara utuh, bajingan itu menarik kedua tali braku sampai terputus dan akhirnya kini dadaku sudah tidak terhalang oleh apapun lagi.

aku hanya bisa terisak dalam ketakutanku.
Sejenak aku memejamkan mata ketika mereka dengan cekatan kembali merobek dressku sampai benar benar terlepas dari tubuhku.

Dalam pasrahku, tiba tiba aku terbayang dengan wajah pria yang kukagumi selama ini, dengan senyuman terukir dibibirnya membuatnya terlihat sangat tampan.

"Maafkan aku Banyu, sudah tidak bisa berada disisimu lagi" hatiku berdesir dan tanpa sadar disaat keadaanku seperti ini, bibirku mengukir senyum tipis. Lalu dengan sekencang kencang nya aku bertriak memanggil namanya.

"Banyuuuuuuuuuuuuuuuu"
______

Bersambung
Chapter 3
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd