Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Saat cinta harus mengalah

Aku mengambil handukku yang tergantung di belakang pintu kamar, dan melilitkannya di pinggang ke bawah. Lalu aku melangkah ke kamar mandi. Pintunya tidak ditutup. Pintu kubuka. Di situ ada mala, sedang menyabuni tubuhnya, sambil sesekali mengguyur tubuh dengan air. Kamar mandi kostku tidak ada shower. Hanya ada bak mandi dan gayung serta kloset di sebelahnya. Melihat payudara mala bergoyang goyang. Kepalaku pusing lagi. Birahiku Kembali naik.

“mal….ukuran payudara kamu, berapa sih”tegurku sambil tersenyum mesum

“aww…kaget aku”sahut mala.

“ihhh apa mas senyum senyum….nanya apa tadi?”jawab mala sambil membasuh vaginanya

“payudara kamuuuuu. Ukuran berapa?” ulang ku

“ohhh..36 D mas…kenapa? Gakpercaya…sini pegang”tantang mala

Aku sedikit kaget…kenapa mala jadi binal gini. Aku merasa enggan, dan lalu mundur.

Saat aku berbalik dan mau melangkah, ada tarikan di bagian lilitan handukku di belakang. Dan seketika handukku terlepas. Handuk ku ada di tangan mala.

“aduh. Siniin mal. Malu aku”kataku

“HAH..malu.*** salah. Akang udah ngewee aku udah 2 kali. Masih malu”Hardik mala

Mendengar mala bicara kata “ngewee”, mendadak nafsuku naik. .Handuk itu dia lemparkan ke luar. Dan saat handukku menghilang, dengan nafsu, aku tabrak mala untuk berciuman.

“duh kang. Hmphhh.pelan pelan”protes mala.

Aku menekan mala ke bak. Tangan kananku meremas payudaranya. Tangan kiriku mulai mengkobel vaginanya. Dan tak lama vagina itu basah. Kurasa cukup. Aku balikkan dia hingga menghadap bak mandi. Lalu kutekan Kepala mala agar membungkuk Bersama badan. Dan lalu aku mengambil air. Membasuh penisku dan pantat mala. lalu kumasukkan penisku dengan paksa, dan tusukan kencang kumulai.

“akhhhh kangggg belum basah…okhhhh okhh sakit….ahhh”protes mala.

Nafsuku sudah di ubun ubun. Dalam bungkuknya. Pinggangnya kupegang dengan kedua tangan. Genjotan kencang kulakukan. Mala membungkuk sambil berteriak teriak nikmat. Semoga tidak ada yang dengar.

Setelah aku kehilangan tenaga. Aku mundur. Menurunkan tutup kloset. Menyiramnya agar bersih permukaannya. dan aku duduk bertelanjang dengan penis mengacung tegak.

“kenapa kang?. Kan belum” protes mala berbalik. Mukanya memerah

Aku tidak berkata. Hanya menutup kloset, lalu menyiramnya dengan air. Dan duduk di sana. Penisku masih tegak berdiri.

Mala tersenyum nakal dan mendekatiku. Dia mengambil gayung. Mengisi penuh, lalu mengguyur Kepala dan badanku, berulang. Aku basah kuyup. Mala lalu mengguyur penisku. Dan gayung itu dia taruh Kembali ke bak dan berbalik lalu mengangkangiku.

Sambil bertumpu pada dua kakinya, dia menggoyang penisku bak koboi Wanita sedang rodeo.

“ach ach ouh ach awkhhh”ceracau mala

Dalam basahku. Aku hanya diam. Sesekali menyeka air yang turun dari rambut. Tak lama mala bergoyang. Aku dorong lagi hingga sambil berdiri, tangannya menumpu di dinding. Setengah membungkuk dan aku tusuk lagi dari belakang. Goyangan sedang kadang cepat kulakukan. Saat akan ejakulasi. Aku dorong penuh penisku kedalam vaginanya.

“okhhhh ohhh ohhh”ceracauku mengiringi ejakulasiku

“okh ahhh kangg ohhh aku dapet”racau mala.

Dan sepertinya mala tersadar.

“akhh kang. Kenapa dikeluarin di dalam. Aku masih dalam periode subur”mala mencak mencak.

Aku memeluk mala dan mengecup bibirnya

“aku cinta kamu. Aku pengen punya anak dari kamu”sahutku dalam sadar atau tidak.

Mala tidak melepas ciuman itu. Namun pelan pelan pelukannya mengendur.

“kang. Aku masih sama anton….kamu masih sama Erika. Kamu dan erika udah tinggal bareng malah. Aku…………………aku bingung………………….kenapa dari dulu kamu gak nangkep tanda dari aku…aku dari dulu suka ama kamu kanggg…kenapa….”sahut mala

Dan perkataan itu menjadi isakan tangis.

Aku memeluk mala Kembali.

“aku…….aku………saat itu memilih anton yang bahagia mal. Biarkan aku tersiksa”sahutku

“akang ngaco. Akang ga paham juga kenapa setiap aku pergi itu…saat anton sibuk…kenapa coba…….itu karena aku sengaja. aku tahu, anton akan minta bantuanmu. Aku ngerasa Bahagia di situ……..kamu ga pernah paham”serang mala dalam isakan.

Aku terdiam………………………………………………………………………………

“tapi aku melihat kamu bahagia sama anton. Dan aku memilih jalan yang lain”sahutku.

“dengan akang menerima aku pacaran dengan anton….aku belajar untuk mencintainya….tapi rasa suka mungkin cinta sama kamu…tidak pernah hilang. Dan saat kamu mengenalkan Erika dahulu…memperkuat aku belajar untuk mencintai anton”tutup mala.

Mala lalu menyeka airmatanya. melangkah menuju bak mandi. Berjongkok. Menyiram vaginanya dan seperti berusaha mencuci isi dalamnya. Berusaha mengeluarkan spermaku. Lalu mengguyur tubuhnya sedikit menyabuni, membilas dan menyeka tubuhnya dengan handuk dan melilitnya menutupi tubuh indahnya. Saat melewatiku, aku iseng menjawil pantatnya.

“udah deh kang…jangan nyengajain”sahut mala sambil mengelus penisku.

Masih ada titik air mata di sudut mata mala.

Setelah mala keluar. Aku mandi besar. Lalu mengeringkan badan. aku lalu hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam, tanpa kaus. Lalu melangkah ke area tidur. Disitu mala berbaring, berselimut memiringkan tubuh meghadap dinding.

Aku mengambil posisi di belakangnya. Ikut masuk dalam selimut. Lalu memeluknya dari belakang.tangan mala menyambut tanganku yang memeluk perutnya. Sempat aku mencubit putting payudara besarnya. Namun tanganku dihardik mala.

“udah ah.nanti lagi.kalau aku hamil. Tanggung jawab ya. Awas. Kalau enggak” sahut mala

Aku memeluknya erat dan mencium kepalanya..”aku cinta kamu mal”kataku…dan telapak tangan mala menggenggam erat tanganku……………..lalu………………………………………………………………… kami tertidur.



Suara getar telepon terdengar keras. Aku terbangun…….melihat jam dinding. Sudah jam 18.10. aku mencari asal getaran itu. Ternyata dari tas mala. Aku ambil, dan serasa terkena serangan jantung. Nama anton muncul di layar.

“mal mal bangun…ini anton. Sudah 5x telepon” kataku sambil menggoyangkan bahu mala.

mala terbangun mendadak…terdiam sesaat

“aduh gimana ini”…mala mulai menangis

“gini. Bilang kamu tadi ke rumah yona”kataku juga panik

Mala meberi tanda diam dengan telunjuk ditutupkan ke mulut. Dan mulai mengangkat telepon.

“ya mas………..aku di yona………iya sorry….ketiduran, hehe…hp kan digeter……iya maaf..maafinnn donkk..ih gitu aja ngambek sih yang…………iya. Agak ga enak badan…tadI kan keujanan…….udah udah mandi……

Lalu sambil bertelepon. Mala tiduran di kasurku. Aku sebal dan cemburu. Padahal anton temanku. Aku beringsut di pinggir mala. Sambil memeluk, tangan kiriku berpindah bergantian mengelus dan mencubit ke vagina atau putting mala. Dalam diam mendengarkan telepon, mala memejamkan mata dan mengigit bibirnya.

“iyaaa yang…oh……”eh kenapa yang…ini..ah…..kukuku patah lagi ku obati…perih” sahut mala.

Mala tidak kuat atas godaan ku. Dia berdiri dan menjauh. Aku coba mendekatinya. Dan dia mengacungkan kepalan tangan…aku nyengir dan mundur.

Sambil menunggu mala. aku berpakaian. Tak lama, mala selesai berbicara di telepon.

“aku gimana ini. baju untuk pulang?. masa basah basahan?” tanya mala

“tenang. Aku punya ide” kataku.

Aku melangkah ke area depan pintu kamar mandi dimana lemari dan dapur super kecilku berada. Aku mengambil kantong plastik. Lalu mengambil celana training dan kaus lengan panjangku yang paling besar. Aku juga mengambil syal.

“ni mal. Syal buat kerudung. Training buat bawah. Kaos buat atas”kataku

Sambil cemberut. Mala mengenakan semuanya. Serapih mungkin.

Aku membereskan baju baju mala yang basah yang berserakan di dekat lemari. Kumasukkan ke kantong plastic. Saat meraih bra nya, aku terkagum.

“ck ck ck…gile cupnya…segede gini. pantesan.............. segede itu yang dibungkusnya”kataku nyengir

“ihhhhhhhh iseng aja”rajuk mala sambil menghardik tanganku mengambil branya. Lalu merebut kantung dari tanganku dan memasukkan branya.

“yuk”kata mala

“kamu duluan ke mobil ya mal..aku nyusul..takut ada yang lihat”kataku sambil menjulurkan kunci

“nasibbb selingkuhannnn”keluh mala

Dan Kepala mala kutoyor.

Aku lihat dari atas. Mala sudah menyebrang dan masuk pintu penumpang. Aku keluar kamar. Kugembok. Saat turun tangga. Hpku berbunyi. Erika menelepon.

“gimana yang. Enakan?”tanyaku

“yangggggg. Aku kangennnnnn…..sini donggg”rajuk Erika

“ih lah..aku ambil jam basket malam nih”kataku

“aku pengen bobo dipeluk kamu”manja Erika

Ahhh aku dikerjain

“ok. Aku on the way ya. Tunggu”balasku

“ahahahaha. Ayang ahhh. Jangannnnn..aku becanda. Lagi ada papa mama”kata Erika

Dalam otakku menyambung

“yang. Kapan sih aku boleh ketemu papa mamu. Tiap jemput. Di pasar mulu”protesku

“makanya kamu cepet lulus yang. Cepet kerja. Biar papa aku yakhennnnn”ledek Erika

“aku pasti lulus yang. Semester ini”tukasku.

“iya. Nanti kita nikah terus kamu temani aku lanjut studi ke jepang ya.kamu cari kerja di sana”kata Erika

“someday kan”. Kataku

“mimpi kan boleh yang. Eh aku makan dulu ya. Terus mau minum obat. Nonton lalu tidur. Kamu jangan terlalu capek. Besok kan jemput aku”kata Erika.

“ya”kataku

Sebelum telepon ditutup. Erika berbisik dengn desahan
‘tunggu aku 6 hari lagi ya yang. Aku akan perkosa kamu”lirih Erika

Lalu telepon ditutup. Aku tersenyum. Mimpi apa aku. Punya dua bidadari. Ah. Enaknya jadi pria.

Sampai mobil, aku nyalakan mesin.

“kok lama?”protes mala

“tadi” belum kusempat selesai bicara

“Erika telepon”ketus mala

Aku menjawil dagu mala

“cemburu yang”tanyaku

Sambil berpangku tangan di depan dada. Mala mengehembuskan nafas kencang.

Aku tertawa. Memundurkan mobil. Memberi uang pada tukang parkir dan melaju ke arah rumah mala.

Dalam hening kunyalakan PRFM radio. Memantau lalu lintas kota bandung di malam minggu yang biasanya macet.

“kang”kata mala

“hmmm”kataku

“bulan madu yuk.malam ini”kata mala lagi

“hah?”kataku sambil melihat dia. Pedal gas kukurangi. Mobil berjalan pelan berdasar rpm di gear D.

“iyaaa.aku pengen ama kamu terus deh..bobo ama kamu. Malam ini”rajuk mala.

“di kost anku?”tanyaku

“boleh”jawab mala

“jangan ah. Ga enak. Hehehe”jawabku

“ayo donggg”manja mala kepadaku

“nanti kalau anton ngajak video call atau skype. Bingung loh”jawabku

“ya udah deh. Akang nginap di rumah aku aja”pungkas mala

“hah.gila apa. Kan ada orang rumah”jawabku

“gak ada. Lupa ya. Kan lagi pada ke jogja”balas mala

“ya sudah. Oke tuan putri”jawabku. Dan tangan kiriku menjawil payudara kanan mala.

“ikhhhhhhhhhhhh.pelecehan.awas ya nanti” protes mala sambil menampar tanganku

Aku terkekeh. Dalam konsentrasiku menyetir. Aku menghayalkan hal lain.

Sampai jalan muarajeun baru, aku memelankan kendaraan, mencari slot kosong untuk mobil parkir. Di sini banyak pemilik rumah yang tidak punya garasi. Sehingga mobil mobilnya diparkir di pinggir jalan.biasanya ada keamanan lingkungan yang dititipi untuk menjaga. Sampai menjelang rumah mala, ada 1 slot untuk yaris yang dibawa olehku untuk parkir dan aku parkir di situ.

“aku jalan duluan ya kang. Nanti langsung masuk aja. Pintu gak aku kunci”pukas mala

“mal. Aku balik lagi kost an ya. Pakai ojek pangkalan. Ambil baju. Lalu sambil beli makan”kataku

“ngapain?.kita kan ga akan pake baju semalaman”kata mala sambil memeletkan lidahnya
“terus, aku mau masakin buat selingkuhan aku yang kusayang. Jadi kamu ga usah belanja makan malam”tambah mala lagi

“bener nih. Ya udah. Aku ga beli makan malam. Tapi baju tetap ngambil mal”jawabku.

“iya oke.cepetan ya”kata mala

Mala lalu keluar, aku menyempurnakan parkir. Mengunci mobil. Memberikan uang ke penjaga. Lalu berjalan ke ujung jalan besar dimana ada ojek pangkalan. Dan mulai berkendara motor ke kostan ku dan setelah urusan selesai, lalu Kembali lagi ke rumah mala.

Jam di HP ku menunjukkan jam 20.15. 20 meter aku berjalan dari pos ojek ke rumah mala. Sampai gerbang tingginya. Kubuka perlahan. Dan kututup lalu kuselot dan kugembok. Kunci gembok ku ambil.

Pintu depan tidak dikunci. Ku buka dan kututup serta ku kunci. Aku melangkah kedalam rumah yang sudah ku kenal. Aku melangkah ke dalam kamar mala. Dan…………

Mala ada di dalam kamar. Sedang membelakangi tirai kamarnya. Sedang menghadap layar laptop dan earphone menempel di telinganya. Dan yang membuatku bergelora adalah….sedang perlahan lahan membuka satu persatu kancing baju piyamanya. Dan dengan gemulai, saat kancing itu semua terbuka, bajunya dia lepas dan munculah sepasang payudara yang besar yang sudah kukenal berbalut BRA hitam berenda. Dan penisku seketika tegang. Mala sempat melihat ke arahku. Dia lalu melepaskan earphone dan jack yang menempel ke laptop. Dan aku mendengar suara anton dari sana.

“duhhh. Indahnya payudara kamu sayang”suara anton kudengar

“ahh mas sih. Muji aja. Ga pernah ke sini”kata mala

“iya aku kan sibuk. Buka dong BH kamu yang. Remas sendiri sambil bayangin aku yang remas”suara anton terdengar lagi

“masss sih sibukkkk aja”kata mala bermanja

Dan di depan mataku, mala mengubah sudut cam nya lebih tinggi. Mala berdiri sambil bergoyang erotis dan perlahan menurunkan tali BH nya dan meliuk liuk sambil berproses membuka BH nya.

Aku tak tahan. Aku pusing. Keisenganku timbul. Aku memelorotkan celanaku. Mempertontonkan penisku yang perlahan tegang dan tegak melihat erotisme mala. Mala melotot dan menggelengkan kepalanya. Aku menangkap dia memintaku keluar.

Aku nyengir dan mulai mengocok penisku sambil memasang mimic wajah horny.

“mas bentar ya.kayak ada yang ngetuk pintu”mala berkata ke anton

“hah. Oh ya udah. Udahan dulu yang. Aku mau lanjut meeting sama channel luar negeri. Tunggu aku di bandung ya” suara anton dan lalu terdengar suara tinut. Tanda skype berakhir. Dan mala menyerbu kearahku.

“ihhhh kang aria nakalllll.mesummmm”tubruk mala dan mendekapku erat.

Kami berciuman.

“makan yu kang.aku udah masak” ajak mala

“celananya ama bajunya pakai lagi”sahutnya dalam nada galak…dan dia mencubit pinggangku. Menggunakan branya Kembali. Meraih baju piyamanya dan memakainya. Lalu mala berjalan keluar.

Aku membuka tasku. Mengeluarkan beberapa botol minuman yang sempat kubeli sambil menuju rumah mala tadi. Chivas salah satu kesukaanku. Bagiku. Minuman minuman ini bisa menjadi penambah tenaga. Perutku berkeriuk tanda lapar. Aku melangkah keluar kamar.

“kita kayak suami istri ya?”candaku

“jadiin beneran dong kang. Berani gak?”tanya mala

“aku ga usah sarjana dulu?”kataku

“aku sih ga masalah. Kapan akang mau ke abah ambu aku?”tanya mala

“ya. Kamu, aku buat hamil dulu ajalah buat penguat. Hehehehe”kekehku. Dan lap piring melayang kemukaku.
 
Mala belum ditembak sama Aria tapi mala sudah kena tembak di dalam
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd