Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sahabat Lamaku yang Nakal, Rania

Status
Please reply by conversation.
Maaf membuat menunggu hu..
Ane usahakan ntar malem, kalau gak besok diupdate ya.. Akhirnya nubi baru bisa sedikit bebas :D

Terima kasih untuk yang selalu support, salam semprot hu :D
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Ada yang pengen lihat langsung foto di dp ane gak hu? Siapa tau ada yang mau jadiin bahan pijit otong hehe :D
 
Gagal Liburan
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

(Masih) POV Rania
28463074b5343d3d0421c4ab3c801bc99c164b67.jpg


Aku lalu keluar dari wc, setelah membersihkan bekas peju yang ditinggalkan oleh pak Dimas tadi, aku baru tau nama bapak itu, setelah dia memberikan kartu nama kepadaku, rupanya dia merupakan seorang muncikari di suatu daerah di kota bandung ini..
Gak nyangka, rupanya ada juga muncikari yang mempunyai kontol besar seperti itu, pikirku..

Baru saja aku keluar dari wc, sudah ada beberapa orang yang memperhatikanku, ada bapak-bapak, ataupun remaja laki-laki yang memperhatikan sekujur tubuhku, ada pula sekumpulan ibu-ibu penggosip, yang sepertinya sedang membicarakan penampilanku dan bekas peju yang masih belum-belum hilang ini, karna aku sendiri sudah capek meladeni permainan pak Dimas tadi, aku pun acuh tak acuh saja, membayar makanan dan minuman yang sudah aku ambil tadi, lalu kembali menemui bapak driver yang sudah menungguku dimobil..

"Gak nyangka udah 1 jam aja aku pergi ninggalin bapak itu.. Apa bapak itu baik-baik aja ya.." Pikirku disaat berjalan menghampiri mobil yang aku tumpangi tadi, aku melihat bapak itu sedang merokok, mungkin untuk mereda emosinya, sekalian menghilangkan bosan menungguku ini..

"Udah balik dik.. Maaf ngerepotin lho.." Sahut bapak itu, sambil minum minuman yang baru aku berikan kepadanya.. Tidak lama setelah itu, kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju stasiun, untung saja kereta yang aku naiki berangkatnya masih agak lama..

"Hati-hati ya dik.. Apalagi kamu perempuan.. Sendirian lagi.." Wejangan bapak itu lagi, membuatku semakin merasa bapak ini seperti bapakku sendiri,

"Tenang pak, Rania pasti bakal jaga diri.." Jawabku, sambil berpikir, bagaimana aku bakalan jaga diri, bajuku saja masih seperti ini.. Membentuk badanku yang semok dan seksi ini, dan ada bekas peju, yang pasti membuat banyak orang mengira aku ini seorang PSK

Akhirnya, kamipun sampai ke stasiun, setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang, saat aku turun dari mobil, lagi-lagi aku diberikan wejangan oleh bapak ini, seakan-akan aku ini benar-benar seorang anaknya, yah tidak apa-apalah, lagipula aku juga sudah jarang bertemu ayah karna kesibukan pekerjaan..

Saat memasuki stasiun, aku langsung mencari wc, untuk mengganti baju, karna rasanya aku benar-benar risih jika sudah dilihat jijik oleh beberapa perempuan disana, bahkan aku melihat ada cowok yang kepergok oleh pasangannya sedang menatapku.. Memarahi pasangannya lalu memaki-maki diriku, padahal cowoknya yang matanya jelilitan..

Didalam toilet, aku langsung mengganti baju dengan pakaian yang lebih tertutup, walaupun tidak terlalu syar'i, setidaknya bisa mengurangi celaan dari orang-orang distasiun, sekaligus menjaga diri saat di kereta nanti..
28463078a24512653c76864f7b2446b172c0d1c7.jpg


"Aahhh.." Setelah melewati berbagai masalah tadi, aku langsung duduk dibangku ku, tanpa menyadari bahwa desahanku ini dapat didengar oleh orang disekitarku, apalagi orang yang berada disampingku.. Sial.. Kenapa hari ini aku benar-benar sial, masalah apalagi yang bakal terjadi dengan diriku..

Ada yang mulai mengolok-ngolok ku lagi, bahkan ada yang matanya tidak bisa lepas dari bodyku, padahal baju yang kupakai sudah lumayan tertutup.. Hal-hal itu membuatku lemas, seperti ingin tidur saja lalu terbangun dan sudah sampai ditempat tujuan, tapi sangat susah.. Apalagi banyak sekali berpasang-pasang mata yang serasa ingin menelanjangiku ini, membuat diriku keringat dingin, bahkan membuatku basah..

Akupun haus.. Sialnya lagi.. Saat minum, keretapun berguncang, dan air-air itupun mengenai bajuku, membuat dalamanku basah.. Setidaknya masih bisa aku tutup-tutup dengan jilbabku, tapi air itu juga rupanya terkena penumpang disebelahku..

"Aahh maaf pak.. Maaf..." Maafku, sambil mencari lap untuk membersihkan air yang tumpah tadi, bapak itu tetap saja membilang tidak apa-apa kepadaku, tapi tetap saja aku spontan mengelap badan bapak itu, sampai aku melihat kontolnya menegak tegang, tepat didepan mukaku..

"Eehh.. Eehh pakk.." Jawabku kaget, tapi aku langsung menutup mulutku agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian, bapak itu langsung menutupi kontolnya, tapi ntah kenapa tangan dan mulutku ini serasa dikendalikan setan, membuat diriku sangat benar-benar horni dibuatnya..

"Maaf pak tangannya Rania angkat ya.." Sambil mengangkat tangan bapak itu, aku terkaget, kontolnya semakin menegang, dan seperti mengeluarkan cairan putih diujungnya.. Membuat diriku meneteskan air liur, seperti benar-benar ingin segera menjilatinya.. Aahh.. Setan apa yang sedang merasuki kamu Rania? Kenapa Rania bisa sebinal ini?

Aku lanjut mengelap kontol bapak itu, lebih tepatnya mengelus, karna aku yang tadi memakai lap, sekarang hanya memakai tangan kosong.. Meraba-raba, sebenarnya sebesar apa punya bapak ini..

"Mbak maaf.. Ini karna mbak sendiri.." Nekat bapak itu membuka resleting celananya, membuat kontolnya yang besar itu sekarang benar-benar tertampang didepan mukaku, akupun langsung mengocok kontol bapak itu, seperti tidak memikirkan sedang di tempat ramai..
284630764f858909ca9ff3734e4fe4386dcc4b53.jpg

"Iya mbak.. Teruskan kocokan dengan tanganmu yang mulus itu.. Uggh.. Aahh.. Mbakk..." Erangnya kecil, kocokanku ini semakin membuat sang bapak kurang ajar, lalu dia memegang kepalaku dan memaksaku untuk melakukan deepthorat, dan tidak lama setelah itu sang bapak pun crot, dan mengeluarkan peju yang sangat banyak, sampai benar-benar mulutku penuh..

"Jangan ditumpahin.. Telan.." Paksa sang bapak kepadaku.. Tapi pejunya benar-benar amis membuat diriku rasanya cepat-cepat ingin memuntahkannya.. Aku langsung berlari kearah wc, dan sialnya ada 2 orang bapak-bapak yang sedang mengantri juga disana..
28463075740c7a608ffb6b10651f1180c7086437.jpg


Aku hanya bisa menutup mulut disana, berdiri diantara banyak orang dengan mulut yang masih penuh dengan sperma ini, membuat diriku keringat dingin, menegangkan dan hornipun serasa bersatu, membuat lagi-lagi vaginaku semakin basah..

"Astaga.. Lama banget ditoiletnya.. Ngapain sih.. Masa coli di kereta sih.." Gerutuku dalam hati, vaginaku semakin basah.. Diikuti dengan cairan vaginaku yang berjatuhan kelantai kereta..

"Aahh.." Desahku pelan.. Membuat bapak didepanku spontan melihat kejadian tersebut.. tepat sekali saat mulutku terbuka, membuat sang bapak horni melihatku, karna mulutku yang masih menyimpan sperma yang lumayan banyak ini..

Tepat setelah ada orang yang keluar dari wc itu.. Tanganku langsung ditarik si bapak.. Lalu kamipun langsung masuk berdua diwc tersebut.. Belum sempat aku memuntahkan isi sperma itu, dari belakang, celanaku langsung ditarik lalu langsung dianal oleh sang bapak tersebut.. Pertamanya kali aku dianal, bahkan oleh orang yang tidak aku kenal sekalipun..

"Pakk.. Ini dikereta pakk.. Ughh.." Erangku.. Mencoba menghentingkan sang bapak dengan kakiku, tapi tenagaku seakan-akan menghilang ketika kontol bapak itu meraba-raba duburku.. desahan kecilku tidak bertahan lama, karna setelahnya aku dibuat berteriak keenakan, karna payudaraku pun ikut dipermainkan oleh sang bapak,
2846307730b012fe1435a8c571e2ba35ffb64c93.jpg


"Pak.. Tolong hentikan.. Ini pertama kalinya saya melakukan ini.." Rengekanku tidak menghentikan sang bapak menyodok-nyodok pantatku ini.. Membuat diriku semakin lama semakin menikmati setiap sodokan dari si bapak.. Ditambah lagi dengan berbagai celaannya kepadaku.. Yang membuatku semakin horni..

"Mana ada lonte sepertimu yang belum pernah dianal seperti ini mbak.. Aah sempitnya.." sodokannya pun semakin keras, membuatku mengerang berkali-kali meminta untuk berhenti.. Tapi tentu saja aku masih menikmati

"Aku bukan lonte pak.. Pliss aahh.. Ughh... Hentikann.."

"Kalau kau emang bukan lonte.. Berarti harusnyo kau bisa menahan ini.." Jawab sang bapak, lalu menghentikan sodokannya.. Membuat diriku menjadi munafik, karna badanku ini ntah mengapa sangat berbanding terbalik dengan apa yang aku katakan tadi.. Badanku ini masih ingin dipermainkan dan dilecehkan si bapak seperti tadi..

"Sepertinya aku salah, yasudah maafkan bapak kalau begitu.." Sang bapak langsung keluar dari wc, tapi langsung aku hentikan, aku masih ingin menikmati sodokan dari bapak itu..

"Lho ngapa mbak?" Tanyanya sambil mengeluarkan hp..

"Pak.. Tolong.."

"Tolong apa mbak?" Raut wajah sang bapakpun mulai berubah, dari yang tadi terlihat sedikit sedih, kembali menjadi wajah mesum dan cengengesan melihatku yang sangean ini..

"Yang kayak tadi pak.. Eh jangan direkam pakk!" Aku terkaget karna sang bapak menyorot kamera hpnya kepadaku, akupun spontan menutupi bagian tubuh dan mukaku..

"Bilang aja mbak.. Nanti bapak bantu kok hehe.." Cengengesnya lagi, tapi walaupun sudah memikirkan konsekuensi yang aku dapat nantinya, tubuhku ini masih saja ingin bermain dengan sang bapak..

"Tolong sodok Rania pak.. Aahh" Kataku, membuat sang bapakpun semakin sange lalu langsung menyambarku, menancapkan kontolnya kembali di lobang pantatku..

"Auughh pakk.. Pelann..."
"Pak.. Jangan ken.. Kencang-kencang pak.. Rania gak kuat!!" Sang bapak tetap acuh dengan berbagai erangan dariku, lalu kembali menghentikan sodokannya, dengan kontolnya yang masih berada di lobang pantatku ini.. Akupun terheran dengan sikap sang bapak..

"Dari tadi aku liat si mbak kayak gak mau lagi aku sodok.."

"Pak Rania mau lagi.." Mohonku kepada sang bapak..

"Minta baik-baik kalau begitu mbak.." Lagi-lagi sang bapak cengengesan, dilanjutkan dengan gesekannya secara perlahan, yang mau tidak mau membuatku berteriak memohon kembali kepada sang bapak..

"Aaghh.. aahh.. Iya pak.. Tolong pak.."

"Tolong apa dik?"

"To.. Tolong sodok Rania pak!!" Teriakku lagi, tanpa peduli bahwa diriku yang setengah telanjang, dan sedang dientot oleh orang yang tidak kukenal ini sedang direkam..

Sodokan sang bapakpun semakin kencang, namun tidak lama.. Akupun tumbang, diikuti dengan crotan dari sang bapak di lubang pantatku, rasanya sakit bercampur enak.. Sebelum sang bapak pergi, dia masih sempat-sempatnya mengambil fotoku yang sedang merasakan kenikmatan duniawi ini, aku yang sudah kehilangan setengah kesadaranpun tidak bisa menghentikan kelakuan sang bapak, padahal aku sendiri takut, kalau foto itu bisa tersebar kebanyak orang..
28463082d1920d28bd2c1ef41fb8b5c9bec2ccb5.jpg


Akupun langsung bergegas ganti baju, dan membersihkan bekas peju si bapak, keluar dari kereta dengan perasaan dag dig dug seer, karna masih belum merasa tenang setelah kejadian tadi..



Tidak lama setelah itu, akupun sampai ditempat aku berlibur, langsung pergi kehotel dengan berjalan kaki, karna untungnya hotelnya dekat sekali dengan stasiun, aku langsung check in.. Masuk kamar, membugili diri sendiri, karna aku biasanya bugil jika tidur, lalu rebahan, belum jeda berapa lama, vaginaku serasa berdenyut-denyut, basah.. Membayangkan apa yang kukatakan ke Putra kemarin, bahwa aku akan digangbang oleh kawan-kawannya..

"Ahh.. Untung aku cuman berbohong ke Putra kemarin, cuman buat doi berkhayal aja.." Kataku dalam hati.. Lalu aku dikejuti oleh bel kamarku, sambil pikirku siapa juga yang ingin kekamar orang malam-malam seperti ini..

"Iya bentar.." Kataku spontan, lalu memakai bajuku, dan nekatnya aku tidak memakai dalam sekalipun..

"Ran.. Cepet dong.. Gak enakan sama tamu hotel lain nih.. Rame bener.." Teriak orang yang berada didepan kamarku itu, membuatku kaget bahwa orang itu rupanya kawannya Putra..
"Ardhi?!" Teriakku..

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Page 20an kayaknya nanti ane mau update mulustrasi lagi hu, real cast dong pastinya :D (Mukanya ya..)

Maaf membuat menunggu lama ya hu, silahkan dinikmati dan maaf jika tidak sesuak ekspetasi.
Salam semprot!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd