Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Kentaaaaaaang
Mohon dilanjutkan dengan segera hu, supaya tidak ada demo2 dari pejuang2 lendir
Wkwkwkwkwkwkwkkw
 
hehehe.... Sabar huuu, harusnya mau gw lanjut langsung tp ternyata ga muat karakter hurupnya, akhirnya mau ga mau kudu dibagi.... n biar ga ganggu jalan cerita, motongnya kudu disini....

tunggu aja hari ini ada 2 apdet...
Gw suka sama TS yg kaya suhu ini..aspiratif dan mau menampung komunikasi dari penggemar pembaca yg ikut menyelami alur cerita.
Lanjut hu...two thumbs deh. Nggak sabar mengikut desahan dari tante May. Hehe
 
Terakhir diubah:
...Selepas menutup telepon, dadaku berdetak lebih cepat. Semalam dengan Rei... apa sebaiknya aku menghindar....

Pake bertanya pulak pd diri sendiri..
May..may....

Padahal ngarep..
 
Semakin tenggelam dalam alur cerita dan gaya bahasa yg dsajikan.. mantap bgt hu..
.
.
Setia terus nungguin update ny
 
Duuh ini kenapa TS nya update siang2 sihh
Kan jadinya aku ikut baca siang2 juga #sambilngopi ssrrrruppt
 
...........

Sesampai dirumah, kulihat Rei belum datang. Aku segera masuk kedalam, setelah meminta mbok Nah menyiapkan makan malam dan teh hangat, aku masuk ke kamar dengan lunglai... Galau... itulah yang kurasakan. Sambil duduk di depan meja riasku, kubuka HP ku dan kudapati 3x misscall dari Rei.


Dengan agak grogi kutelepon balik Rei, rasanya seperti pertama kali menelepon orang yang disukai... aaah... kenapa aku jadi begini, padahal sebelumnya juga terkadang kami berkomunikasi di Via telepon atau WA. Nada tunggu terdengar 4 kali dan belum ada jawaban, sesaat aku berpikir mungkin Rei sedang mengemudi. Baru hendak aku mematikan teleponku
terdengar suara Rei diujung telepon.


"Ya tantee??"

"Tadi telpon Rei? tante masih dijalan"

"Iyaaa.. saya perjalanan pulang ini tan" aku tersenyum kecil mendengar jawaban itu entah kenapa

"Iya.. ati - ati nyetirnya nggak usah ngebut, Anna sudah berangkat?"

"Udah dari tadi, ini saya dari Apartement kok tan, ambil baju juga"

"Oohh.. yaudah, tante tungguin"

"eh... saya tu mau nawarin tante mau dibawain apa buat makan malam?"

"Ngga usah Rei... mbok Nah barusan tante suruh siapin makan"

"Yaaaah... padahal gara - gara tadi pagi Rei kepikiran makan paha ato dada..... nya ayam KFC lo tan" Aku tertawa lebar mendengar perkataan Rei.

"hihihihi... jadi ngidam ya Rei?"

"Iyaaa... makanya ini saya mau mampir ke KFC, tante mau nitip apa?"

"Apa ajalah ikut kamu... oiya sama es krim nya itu ya... namanya tante lupa"

"Ohh.. oke tante... pesenan segera datang"

"Yaaa... ati - ati"


Telepon pun ditutup, aku tersenyum - senyum sendiri. Kayanya aku sudah gila... lalu aku beranjak ke belakang dan meminta mbok Nah tidak perlu menyiapkan makan, cukup untuk dia saja.


Lalu akupun kembali masuk kekamar dan mulai mandi untuk menyegarkan pikiranku yang rasanya semakin kacau. Setelah mandi aku lanjut shalat Maghrib, setelah shalat, aku melepas mukenaku dan berdiri telanjang di depan cermin. Dadaku berdetak lebih cepat, aku lalu duduk di meja rias dan mulai menyapukan bedak tipis dimukaku, kupakai sedikit lipstik yang warnanya mendekati warna bibirku, dandanan tipis... tapi tetap menyiratkan aku berbenah. Lalu aku melangkah ke lemari pakaianku, kupandangi lama dan tetap aku tidak bisa menetapkan pilihan pakaian apa yang akan kupakai.

Kuambil satu set lingerie Agent Provocateur dan kupakai, lalu aku mematut diriku dicermin, terlihat tubuhku masih cukup untuk lingerie itu... dadaku ditutup BH half cup warna hitam dengan motif floral, payudaraku yang cukup besar dan mungkin hanya dapat disaingi Nia dirumah ini terlihat menyembul menggoda, samar terlihat pinggiran areolaku mengintip apabila aku bergerak. Kugeser tanganku kebawah menuju vagina ku yang sekarang gundul karena ku bersihkan saat mandi ditutup oleh Thong dengan merk dan warna senada BHnya, lalu dipinggang ku terlekat gartier dengan warna hitam yang terhubung dengan tali ke stocking hitam yang membungkus kedua kakiku yang jenjang... sedikit berlemak namun masih sedap dipandang.


Aku menggeleng.... tidak... apa - apaan kamu May... segera aku mencopot seluruh pakaianku dan kembali telanjang, saat kudengar pagar rumah kami terbuka... Rei.


Sedikit panik, mataku liar mencari pakaian yang akan kukenakan... piyama... nope... celana pendek tanktop... mmm... nope... daster dress mini... mmmm... yes. Langsung kusambar daster itu dan saat akan kukenakan, aku melirik kearah celana dalam dan BH ku yang teronggok dilantai... Persetan. Lalu kukenakan daster tersebut tanpa menggunakan apa - apa dibaliknya.


Daster bercorak bunga rapat yang terbuat dari bahan kaos lembut ini melekat
ditubuhku dan membuat kulitku terlihat bertambah cerah. Aku dapat melihat putingku yang menonjol tercetak jelas termasuk lekukan payudaraku, untungnya potongan dada daster ini cukup tinggi sehingga belahan dadaku tidak terlihat... atau justru sial. Namun daster ini memiliki model you can see yang diikat diatas bahu, potongan sampingnya cukup lebar hingga ± 10cm dari ketiak ku, sehingga apabila aku mengangkat tangan kupastikan bagian ketiak ku terlihat jelas dan sedikit - sedikit akan terlihat gembungan sisi payudaraku. Sementara bagian bawah daster ini tidak terlalu pendek dan melebar, namun sebenarnya daster ini terbuat dari kaos yang amat tipis, namun karena corak jadi tidak terlihat hal itu.... Namun bila dapam jarak dekat aku yakin tubuhku terekspose sempurna




Kudengar Rei memencet bel, segera kubuka pintu kamar


"MBOOK.... BIAR SAYA BUKA" teriak ku ke mbok Nah

"IYA BU" balas mbok Nah.


Jantungku berdetak sangat kencang saat tanganku memegang handle pintu, rasa ragu dan grogi menyergap, aku sedikit menghela nafas. Perlahan kubuka pintu rumah


"Mal......em.. tante.." kudengar suara Rei melemah, kulirik sekilas dia menatapku terpana, aku menundukkan kepalaku tidak berani memandang matanya.

"Masuk Rei..." kataku sambil berdiri menyamping mempersilahkan Rei masuk

"Iya tan" ketika Rei melangkah masuk sikunya yang sedikit menekuk akibat membawa plastik bungkusan makan tanpa sengaja menyenggol ujung putingku yang ngacung

"sshhh..." desisku sambil memejamkan mata, rasanya seperti kesetrum

"Eh... napa tan?"

"Ngg...nggak apa, udah masuk cepet..." kataku cepat

"Iyaa... ini Rei bawain ayamnya tan"

"Taruh didepan TV aja kali ya Rei, daripada di meja makan?"

"Nurut tante aja lah... yang penting santai" kata Rei sambil menuju area TV, aku mengikuti dari belakang.

"Rei... mau minum apa, tante ambilin sekalian ambil piring"

"Air putih aja tante... yang dingin sama saos sambel"

"Okee..." kataku sambil berjalan kedapur.


Saat aku kembali ke ruang TV, kulihat Rei sedang duduk dibawah sofa yang beralaskan karpet tebal dan menghadap meja dan TV.


"Nih.. kamu kok nggak makan dulu?" kataku sambil membungkuk meletakan nampan berisi gelas, botol minum dan saos sambal.

"Iya tante makasih, nunggu tante lah" kata Rei sambil menatapku.

"eh... kamu kok duduk bawah sih? diatas sini lo"

"Dibawah aja tante... enak"

"ooo... doyannya dibawah ya?" celetukku kelepasan, aku langsung mengutuk diriku sendiri dalam hati

"wkwkwk... kalo makan dada...ayam, enak dibawah tante" kata Rei nakal

"aaah... terserah kamulah, makan dulu, tante lapar" kataku sambil duduk di sofa samping Rei.

"hihihi... iya tan"


Kami pun makan dengan lahap, beberapa kali aku melihat Rei mencuri pandang pahaku yang terbuka hingga terlihat separuh dari paha putihku. Posisiku yang berada dikursi membuatku kadang harus menunduk dan menjulurkan tangan untuk mengambil sesuatu dari meja, dan aku yakin setiap kali aku melakukannya, Rei pasti menatap bagian ketiak ku yang
terbuka dan belahan dadaku yang menyembul nyembul tertekan pahaku saat menunduk.


Setelah makan selesai kami pun ngobrol sambil nonton TV yang sepertinya tidak kami perhatikan, kami justru asyik memperhatikan satu sama lain.


"Hooaaamm...." aku menguap sambil menarik kedua tanganku ka atas lalu melengkung kebelakang bersandarkan sofa, kulihat Rei terang - terangan melihatku, aku tahu payudaraku saat ini tercetak sempurna di kaos daster ini. Kulihat Rei sedikit menelan ludah dan tangan kanannya membenarkan posisi kontolnya secara sembunyi - sembunyi.

"Ngantuk tan? tidur dulu aja.... Rei masih lama, mau nonton TV sama rokokan dulu"

"Ngantuknya dikit Rei... capek tapi badannya"

"Mau dipijit tan? Saya jago lo...."

"ihihihi... emang kamu bisa??"

"Dibilang saya jago kalo urusan mijit"

"Nggak usah lah... kasian kamunya ntar capek"

"Enggak lah tan.... kan udah makan, coba aja dulu... kalo tante nggak suka atau sayanya yang capek, udahan kita" kata Rei sedikit memaksa, membuatku tersenyum

"Yaudaaah... tapi gratis ya"

"Ya gratis lah tan... masak ditarifin"

"Eh enaknya gimana ini?"

"Udah... disini aja, kakinya dulu" kata Rei lalu menggeser meja menjauh dari kursi, sehingga memberikan ruang luas didepanku. Rei lalu duduk bersila tepat didepanku, jantungku berdegup mengingat aku tidak menggunakan celana dalam dibalik daster ini.


"Dah... sekarang mulai ya tan... kalo kekencengan ato kurang bilang ya..." kata Rei lagi sambil memegang betisku dengan tangan kiri sementara tangan kanannya menggenggam telapak kakiku.


Lalu ditekuknya kakiku dan pergelangan kakiku diletakan di pahanya. Posisi ini membuat paha kananku sedikit terangkat dan menghasilkan celah diantara pahaku, aku yakin Rei dapat melihat jelas bagian sisi dalam pahaku. Akupun merapatkan pahaku.


Perlahan jemari Rei mulai memijat telapak kakiku, aku akui pijatannya enak. Aku dibuatnya rileks namun terkadang terpekik kecil saat terkena bagian yang sakit, kadang jika pijatan Rei terasa sakit dan tidak tertahan, badanku menggeliat menahan rasa sakit itu dan membuat kedua pahaku terbuka, dan kurang ajarnya Rei seperti memaksimalkan hal itu, berulang kali dia lakukan itu dan aku yakin dia sudah melihat tempik ku mengintip diujung paha.


Kini pijatan Rei berpindah ke betisku, kali ini pijatannya sungguh enak, membuatku tambah rileks dan menutup mata, lalu pijatan Rei berpindah dari kaki kanan ke kaki kiri. Saat Rei meletakan kaki kananku dan berganti mengangkat kaki kiri ke pahanya, dia seolah tanpa sengaja membuat kakiku kini terbuka. Aku mengetahui hal tersebut, kini aku yakin Rei bakal puas memandangi tempik ku yang tercukur gundul halus dan mulus.

Terpaksa aku akui, Rei hebat dalam hal konsentrasi. Walaupun pandangan mata dan aku yakin otaknya tertuju ke tempik ku, namun gerakan pijat kedua tangannya tidak mengendur sama sekali, tempo nya pun tetap terjaga. Namun kini aku rasakan, beberapa kali Rei memijat hanya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya mengarah ke selangkangannya.


"Pinter amat kamu Rei mijitnya..." kataku memecahkan keheningan

"Ini bukan saya pinter tan... tapi tantenya yang capek, badannya kaku semua jadi bagi tante rasanya enak" jawab Rei sok tau membuat ku tersenyum

"Hihihihi... pantes anak - anaknya tante nurut sama kamu"

"Hah...? kenapa gitu?"

"Pinter ngomong..! hahaha"

"wkwkwk... bisa aja tante..."

"eh... tante, kayanya tante badannya perlu diurut deh... tante punya minyak zaitun apa baby oil gitu? biar Rei urut sekalian" tawar Rei lagi, hmmmm... Rei... Rei... tante tau mau kamu apa...


Harusnya tawaran itu aku tolak, namun saat ini aku telah tergoda, setan dan nafsu sudah menguasai otak ku, kebutuhan biologis menuntutku menerima ajakan tersebut, ajakan yang pasti akan berlanjut.... aku tahu itu.
 
2 anak dah di santap.... Lanjut ibunya juga... Ckvkckkckckv mantaabbb gan...
 
Gw suka sama TS yg kaya suhu ini..aspiratif dan mau menampung komunikasi dari penggemar pembaca yg ikut menyelami alur cerita.
Lanjut hu...two thumbs deh. Nggak sabar mengikut desahan dari tante May. Hehe

makasih huuuu....

HAlus bangetttttty.... Jadi curiga ini cerita nyata

mmmppppffhhh.... :kumis:

...Selepas menutup telepon, dadaku berdetak lebih cepat. Semalam dengan Rei... apa sebaiknya aku menghindar....

Pake bertanya pulak pd diri sendiri..
May..may....

Padahal ngarep..

:aduh: gua juga ngarep elu taaaan....

Semakin tenggelam dalam alur cerita dan gaya bahasa yg dsajikan.. mantap bgt hu..
.
.
Setia terus nungguin update ny

monggo hu... Update dah ada....

Duuh ini kenapa TS nya update siang2 sihh
Kan jadinya aku ikut baca siang2 juga #sambilngopi ssrrrruppt

wkwkwkwk.... Pesen lagi hu....


Sabar ya para suhu.... Ternyata perlu 3x update:banzai:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd