Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 11 Maret 2024 Page 318

Bimabet
Part 8

Masuklah 2 orang yang sepertinya teman Kimura. Kedua teman Kimura ini berkulit agak coklat seperti pemeran pria di JAV yang pernah kutonton. Yang 1 rambutnya pirang dan agak gemuk. Dan yang 1 lagi botak dengan badan kurus jangkung. Oh tidak, aku akan dikeroyok mereka..

Aku sebenarnya enggan melayani 3 orang sekaligus karena belum pernah dan takut tidak kuat, tapi pengaruh alkohol membuatku tidak berdaya menolak dan ditambah kepalaku terasa berat, serta diperparah nafsu birahiku yang memuncak.

Si Pirang dan si Botak sambil berbicara dalam bahasa Jepang lalu mulai menelanjangi diri mereka dan mendekati kami. Kulihat penis mereka yang juga kecoklatan seperti tubuh mereka, hanya saja lebih gelap warna penisnya. Penis si pirang tidak begitu panjang mungkin kira-kira hampir sama dengan penis partner seksku selain Andrev. Tapi aku kaget melihat penis si botak yang ukurannya melebihi punya Kimura dan mengingatkanku akan penis Kiryo dari segi panjang dan tebal.

Mereka berdua menyodorkan batang kejantanannya padaku yang sedang megap-megap digenjot Kimura. Aku yang mabuk dan sudah nafsu segera menggenggam 2 kontol di depan mukaku ini. Kukocok-kocok dengan cepat dan secara bergantian juga kujilati dan kukulum penis 2 pria Jepang ini yang aku bahkan belum tau namanya. Mereka berdua menceracau dalam bahasa Jepang yang tidak kumengerti. Tangan si pirang memainkan buah dadaku dengan gemas dan berkomentar dalam bahasa jepang yang hanya kumengerti kata “oppai” nya saja. Kimura dengan nakal mencupangi leherku dengan nafsu, membuatku makin liar memblowjob dan menghandjob 2 penis coklat si pirang dan botak.

Kini si pirang mencabut penisnya dari mulutku dan berbicara ke temannya dengan bahasa Jepang. Lalu Kimura pun menimpalinya dan lalu ia membaringkan tubuhnya sambil memelukku hingga menempel di badannya. Si pirang mengambil air mineral dan menuangnya ke anusku. Uh, aku akan disandwich mereka. Tapi nafsu yang sudah sangat tinggi dan pengaruh alkohol membuatku tidak merasa takut dan malah agak berharap untuk dianal.

Setelah anusku cukup basah si pirang pun berkali-kali mulai mencoba mendorong penisnya memasuki lubang pantatku. Akhirnya penisnya pelan-pelan mulai masuk ke anusku. “ughhh…sugoi..”,ceracau si pirang menikmati sempitnya anusku. Mulailah aku disetubuhi oleh 2 pria Jepang itu di 2 lubang tubuhku. Si botak juga memainkan pentilku dengan kedua tangannya dari sisi samping tubuhku. Uh, sensasi nikmat karena disandiwch ini benar-benar membuatku melayang. Kimura dan si Pirang yang menikmati jepitan vagina dan anusku itu terus menceracau dalam bahasa Jepang. Aku dengan gilanya bahkan mulai mendesah dalam bahasa Jepang menirukan aktris JAV yang pernah kutonton videonya. “ahh,,ikeh.. ikeh.. kimochi..ngghh..”, lenguhku. Kontan itu membuat ketiga pria Jepang yang sedang menikmatiku berdecak senang dan berkomentar sambil tertawa mengenai diriku. Si botak yang dari tadi hanya menonton kedua temannya menggenjotku itu pun sudah tidak sabar ingin diservis olehku. Ia pun berlutut di sebelahku dan menyodorkan penisnya yang langsung kugenggam dan kukocok dengan nafsu. Tidak lama aku pun melahap penis si botak dan kuhisap-hisap.



Sambil memblowjob penis si botak kulihat pantulan cermin kamar hotel ini dimana terlihat tubuh putih mulusku sedang berada dalam himpitan 2 pria dan mulutku yang sedang terisi penis pria ketiga. Gila benar-benar seperti salah 1 adegan bokep jepang yang pernah aku tonton selagi masturbasi dimana 3 pria vs 1 wanita. Begitu hot nya persetubuhan foursome ini membuat tubuh kami sudah bersimbah peluh, padahal ada AC di kamar ini.

“Ahh..ahh..kimochi..ahhh..ahhh..ohh..”, desahan kami yang sedang menikmati persetubuhan di kamar hotel mewah ini. Genjotan Kimura dan si Pirang makin cepat membuat aku makin terbuai oleh birahi. Kurasakan orgasmeku yang kian dekat.

Kurang dari 2 menit kemudian vaginaku pun berkedut keras dan menyemburkan cairan orgasmeku. Kulepas kulumanku pada penis si Botak dan aku menjerit melampiaskan nikmatku, “Aahhh… Aaaahhhhhhhhhhh!!”. Oh hebatnya klimaks kali ini. Aku mengejang-ngejang hebat sampai 2 pria yang sedang memacu tubuhku agak kewalahan akibat kontraksi di kemaluanku. Si pirang pun seketika langsung melenguh keras mendapatkan orgasmenya. Kurasakan semprotan spermanya beberapa kali di anusku.

Si Pirang pun mencabut penisnya dari liang pantatku. Tinggal Kimura kini yang terus memompa vaginaku. Lalu tiba-tiba ia mengubah posisi kami menjadi misionaris tetapi tubuhnya berbaring menyamping dan aku tetap berbaring lurus. Direntangkannya kaki kananku hingga ke bahunya lalu ditekuknya lututnya sambil pelan-pelan mulai ditusukkannya lagi penisnya ke liang vaginaku. Oh posisi apa ini, sungguh nikmat. Kimura sepertinya sudah sangat berpengalaman dalam seks.



Dengan tempo cepat Kimura memaju mundurkan pinggulnya menyodok vaginaku, membuatku merasakan nikmat. “Nghh..ohh..ohh..ohh..this feels so good..”,ceracauku. “Ohh..you like this position Selina? This is called Spork.”,ucap Kimura. "ahh..i like it..kimochi Kimura..nghhh..yes..suck my nipple..",ceracauku dan mendesah saat puting susuku diemut Kimura.

Si Botak yang masih ingin merasakan mulutku pun segera berlutut di sebelah kiriku. Aku pun dengan cepat memasukkan penisnya yang besar itu ke mulutku yang mungil. Kujilat-jilat penis di mulutku itu dengan liar membuat si Botak makin keenakan dan tangannya pun memainkan buah dadaku.

Sekitar 10 menit kemudian Kimura pun mendapat orgasme. ‘crot crot crot’ Penisnya berkedut-kedut menyemburkan sperma ke liang vaginaku. Terasa hangat rongga vaginaku oleh spermanya itu.

Tinggallah si Botak yang kini mau merasakan liangku. Dibalikkannya tubuhku dan sedikit diangkatnya pantatku. Beruntung si botak mengarahkan penisnya bukan ke anusku, melainkan ke vaginaku. Tidak dapat kubayangkan sakitnya kalau sampai penis panjang botak meng-analku. Si botak meracau keras dalam bahasa Jepang saat penisnya seolah diremas oleh vaginaku. Kimura menanggapinya sambil tertawa. Kulihat si Pirang sedang duduk di kursi dan Kimura berbaring di ranjang sebelah. Uh oh, penis si Pirang kelihatan sudah mulai tegang lagi melihat liveshow di depannya dari tadi.

Tidak lama kemudian mulailah si botak memacu tubuhku dengan posisi doggy style. Dimainkannya buah dadaku yang menggantung dengan tangannya yang kasar. “ngghhh..ahh..nghhh..ohh..ahh..”,lenguhku yang kembali bernafsu akibat genjotan penis panjangnya.

10 menitan digenjot si botak, aku pun orgasme untuk yang ketiga kalinya. “aaahhhhhhhhh..kimochiiiii…nghhh…”,kembali aku mendesah dengan bahasa jepang saat orgasme. Si botak lalu membalikkan tubuhku dan menancapkan lagi penisnya ke memekku. Kini aku disetubuhi dengan posisi misionaris tapi kedua kakiku ditumpangkan di bahunya, membuat sodokannya makin terasa. “ahh..ikeh..ikeh..”,rintihanku ala artis JAV, membuat si botak makin cepat menggenjot vaginaku. Mendengar rintihanku itu membuatnya makin bernafsu, kedua tangannya dengan gemas meremas payudaraku dan memainkan pentilnya.

Beberapa menit kemudian, kurasakan penis si Botak mulai berkedut dan ia menggeram sambil meremas kuat-kuat buah dadaku lalu melenguh, “Aahhhhhh sugoiiiii!!”. Kembali vaginaku disiram oleh cairan putih kental hingga meluber keluar. Si Botak pun mencabut penisnya lalu berbaring di sebelah diriku yang sedang beristirahat juga setelah digangbang non stop oleh tiga pria Jepang ini. Sambil berbaring kuambil tisue di meja tempat tidur dan kulap sambil kubersihkan vaginaku dari sperma.

Si Pirang berdiri dari kursinya dengan menatapku serta dikocok-kocoknya penisnya yang sudah tegang. Lalu ia minta aku untuk memblowjobnya dengan bahasa inggris seadanya, “lady.. sucka me dick..”. Aku pun segera bangkit dan berlutut di depannya. Segera kukocok-kocok penisnya sambil kujilati kepala penisnya itu supaya ia cepat keluar. Si Pirang menceracau akibat servis oralku pada penisnya. Selama kusepong itu kedua tangannya memainkan vagina dan buah dadaku, membuat libidoku naik lagi.

5 menit kublowjob si Pirang pun mengeluarkan penisnya dari mulutku lalu ia mengangkangkan kedua kakiku sambil pelan-pelan diarahkannya penis ereksinya mencoblos vaginaku yang sudah sangat basah itu. Lalu diangkatnya tubuhku sambil ia berdiri hingga kini aku terpaksa harus berpegangan erat pada tubuhnya karena takut jatuh. Walapun gemuk si Pirang ternyata kuat juga.



Lalu segera digoyangnya pinggulnya menyodok diriku yang sedang digendong olehnya. Ah, penisnya terasa masuk sangat dalam dengan posisi ini. Merasakan nikmat itu membuatku mengaitkan kedua kaki ke pinggang si Pirang. ‘Plak plak plak plak!’ kerasnya suara pertemuan paha si Pirang dengan pahaku.

Aku pun mendesah-desah keras akibat pompaannya ini, “Aah ahhh yes harder.. fuck me! Ahh ahh ahh!”. Aku pun ikut menggoyang pinggulku memutar membuat penis si Pirang serasa kupelintir. “Uhh..kimochi!!”, ia langsung melenguh keras akibat goyangan pinggulku itu.

Aku yang menikmati genjotan si Pirang ini pun segera memagut bibirnya dengan liar. Lidah kami saling kait di mulutnya menimbulkan suara “mmhhh…mmmmhhh…mmhhh..”. Pantatku yang putih mulus juga diremas-remas oleh si pria Jepang gemuk ini.

Sekitar 10 menit kemudian akhirnya aku mendapat orgasmeku lagi yang keempat dari penis pria Jepang. Saking seringnya berteriak dari tadi dan karena sudah lemas, tidak ada suara yang keluar dariku, hanya mulutku membentuk huruf O saja disertai kelojotan tubuhku yang sangat hebat. Si Pirang pun tidak bisa menahan lagi orgasmenya dan disemburnya vaginaku dengan spermanya. ‘crot crot crot’. Spermanya yang banyak sampai meluber keluar dari liang vaginaku. Lalu ia baringkan tubuhku kembali ke kasur dan ia pergi ke kamar mandi.

Tubuhku benar-benar sudah sangat lelah. Aku sudah tidak sadarkan diri saat Kimura dan si Botak mendekatiku lagi dengan penis yang sudah cukup ereksi. Efek alkohol dan kelelahan akibat orgasme 4 kali benar-benar meluluh lantakkan staminaku. Baru kali ini aku pingsan setelah bersetubuh.

Keesokan pagi sekitar jam 10, aku yang masih agak pusing akibat hangover, terbangun duluan dibanding 3 pria Jepang itu. Kulihat tubuhku dan ketiga pria Jepang yang masih telanjang bulat di atas springbed ranjang ukuran king size ini. Banyak ceceran sperma yang sudah kering melekat di tubuh dan wajahku, membuatku segera ke kamar mandi. Setelah mencuci muka dan membersihkan seluruh tubuhku dari sperma yang mengering, aku pun memutuskan untuk segera balik hotel.

Kukenakan lagi pakaianku dan kemudian aku pun pergi dari kamar yang menjadi saksi gangbang diriku semalam. Sambil berjalan ke lift, kutelpon Pak I Gede untuk menjemputku dengan share location via whatsapp. Aku sempat berpapasan dengan seorang Room Boy hotel saat hampir tiba di depan lift. Kulihat ia menatap kemolekan tubuhku yang memang hanya berpakaian minim ini. Aku yang risih pun buru-buru memencet tombol lift dan masuk ke dalam lift.



Di lobby juga ada beberapa pria yang menatap tubuhku ini. Bahkan ada yang menggodaku dan ingin mengajakku pergi ngopi. Aku segera menolak dengan halus sambil tersenyum. Uh, kepalaku masih agak pusing akibat mabuk semalam, semoga bli tidak lama.

10 menit kemudian sopir itu tiba di depan lobby hotel. Pak I Gede menatapku dengan agak melotot saat dilihatnya aku masuk ke dalam mobil dengan kondisi pakaian yang seksi dan rambutku yang masih cukup berantakan begini. Sepertinya dari tatapannya itu ia tahu aku baru saja menghabiskan malam dan bercinta dengan pria di hotel ini. “Bli, balik ke hotel kami ya.”,ucapku sambil menyandarkan kepalaku yang berat ke bantalan kursi.

Tidak kupedulikan lagi Pak I Gede yang mencuri pandang ke dada dan pahaku dari spion tengah. Aku terlalu lemas untuk menutupi tubuhku. Kepalaku pusing akibat hangover dan tubuhku yang lemas setelah dikeroyok 3 pria jepang semalaman. Tidak lama aku pun terlelap di tengah perjalanan menuju hotel.

Aku terbangun saat kurasakan ada dua tangan yang dengan pelan merayap di kedua pahaku dan mengelus-ngelusnya. Aku yang masih sangat pusing hanya bisa tetap memejamkan mataku. Cukup lama pahaku digerayangi, hingga akhirnya tangan-tangan nakal itu mulai naik ke selangkanganku yang tertutup rok miniku. Oh,muncul sensasi geli nikmat saat tangan itu meraba kemaluanku yang terlindung CD putihku.

Di kondisi normal aku pasti sudah bangun dan menghardik pemilik tangan mesum ini. Tapi kepalaku yang masih sangat berat akibat efek mabuk dan lelah membuatku tidak berdaya digerayangi seperti ini. Tangan yang satu kini berpindah ke dadaku, meremasnya dengan lembut. Ah, libidoku mulai terusik akibat rangsangan di dada dan vaginaku.

Aku pun mulai ingin mendesah tapi kucoba menahan dengan menggigit bibirku. Aku masih coba pura-pura tertidur dengan kepalaku yang menghadap samping walaupun sedang ada dua tangan yang merangsang tubuhku ini. Kuemut bibirku sendiri supaya tidak ada suara desahan yang keluar.

Tapi situasi ini makin tidak terkendali ketika tali bahu kanan tanktop hitamku dipelorotkan lalu segera disusul tali bahu yang kiri. Ini membuat buah dadaku yang terekspos dan hanya terlindung bra putihku. Lalu tangan itu menyusup masuk ke cup kiri bra ku dan meraba-raba susuku. Oh, rangsangan di dadaku ini begitu kuat membuatku mulai kesulitan menahan desahanku. Apalagi saat jari-jari itu mencari-cari puting merah mudaku dari balik braku. Saat akhirnya jari-jari itu menemukan putingku langsung dicubit dan dipilinnya membuatku sontak merintih, “Aahhhh…”. Pastinya kini si orang mesum ini sudah tahu aku tidak tidur.

Aku yang sudah ketahuan ini pun mulai membuka mataku walau masih agak pusing. Kulihat muka Pak I Gede yang menatapku dengan nafsu. Sebelum aku sempat membuka mulutku, sopir ini menutup mulutku. “Maaf non, bli gak kuat lihat badan non yang putih dan seksi gini. Percuma non teriak, ini kita lagi di rumah saya di pinggiran, gak ada siapa-siapa disini.”ucapnya menjelaskan kondisi saat ini. Ternyata ia membawaku ke rumahnya. Aku yang memang pusing dan ketiduran tadi sampai tidak merasakan saat ia menggendongku dari mobil masuk ke dalam rumahnya. “Lebih baik non layanin saya. Saya janji gak akan sakitin non.”,sambungnya lagi.

Aku yang masih agak pusing pun hanya bisa menjawab dengan lemah,”mm, iya pak.. jangan kasar-kasar ya pak..”. “Hehe. Siap non..bli ga akan kasar koq..non bakal enak deh..”,ucapnya sambil meremas-remas dadaku yang masih tertutup bra putih. Lalu diturunkannya cup braku yang berwarna senada dengan CDku hingga kini payudaraku sudah terlihat. “Uh bagus amat susu non..putih bulat..kayak bakpao..”,pujinya lalu mulai meraba dan meremas buah dadaku. “kacang pink nya saya kenyot ya non..”,ucapnya sambil mengarahkan mulutnya ke pentil kiriku. ‘slrrppp..slrrrppp’ suara sedotan mulut si Bli di putingku. Tangan satunya tetap meremas payudara kananku sambil dipencetnya puting susuku dengan bernafsu. Tangan yang satu merogoh ke balik CD putihku dan memainkan vaginaku. “nghhhhhh..pak..”,erangku nikmat.

“Hehe, Enak ya non?”,tanyanya sambil terkekeh. “umm..bukan gitu..”,jawabku masih mencoba menutupi nafsuku. “Bukan gimana non. ni memek non udah becek gini.”,ujarnya seraya menunjukkan jari-jarinya yang belepotan lendir vaginaku sambil menjilat jarinya itu. Oh, memang CDku sudah terasa basah di bagian kewanitaanku yang pastinya terlihat jelas noda basah di CD warna putihku ini, membuatnya agak transparan. Lalu dipaksakannya jari-jarinya ke mulutku untuk kukulum. “Ni kalo ga percaya, cobain sendiri cairan memeknya non..”,ujarnya sambil jari-jarinya sudah dimasukkan ke mulutku. “mmm..”,suara mulutku yang sedang mengulum jari-jarinya yang basah oleh cairan vaginaku, kurasakan rasa asin dari cairan itu.

“Nah sekarang bapak pengen rasain memek amoy.”,gumamnya. Dilepaskannya rok miniku sehingga kini bagian bawah tubuhku hanya tertutup CD putihku yang sudah basah. Lalu mulutnya pun mendekat ke selangkanganku. “Mmmm, harum ni memek non..bapak demen..”,ucapnya yang menciumi area kewanitaanku itu. Disibakkannya celana dalam putihku dan lidahnya pun mulai menjilati bibir vaginaku dari celah CDku yang terkuak itu. “Oohhh pak..”,rintihku dengan mata terpejam. “Hehe, gimana lidah bli non? Enak kan?”,ejeknya melihat rintihanku tadi. “Umm, iya bli..”,jawabku jujur. Ia pun terkekeh dan kemudian melepaskan celana dalamku hingga kini bagian bawahku sudah bugil.

Matanya menatap nanar ke vaginaku dan ia berkomentar, “Jembut non lebat amat.***k pernah dicukur non?” Kujawab dengan pelan, “gak pak..” Ia hanya tertawa dan menimpali, “Gak apa non. Bapak suka memek yang jembutnya kayak punya non.” Lalu ia pun membenamkan kepalanya di liang kemaluanku dan mulai memainkannya dengan lidahnya. ‘slruuppp..sluurrprppp’ suara lidahnya di vaginaku. Aku yang keenakan mendesah-desah, “Ahh..pak..sshhhhh..ahhh..” Tangan kirinya merayap naik dan memainkan puting susuku yang sudah menegang dan tangan kanannya mengelus bibir vaginaku. Oh, perlakuannya ini membuatku benar-benar sudah sangat bergairah dan berharap si bli segera menggenjotku. Aku tidak peduli lagi dia sopir kami dan baru kukenal kemarin.

Puas menjilati vaginaku, Pak I Gede pun mulai melepaskan celananya beserta dalamannya sekaligus. Kulihat penisnya yang setengah ereksi, oh ukurannya yang belum tegang sudah cukup panjang.. Lalu dimintanya aku untuk menyepongnya yang langsung kuturuti karena aku yang sudah horny ingin dipuaskan oleh penisnya ini, dan juga supaya aku bisa segera kembali ke hotel untuk istirahat. Sambil berjongkok aku memberikan sopir mesum ini servis oral seksku. “Oh..enak non mulutmu..”,ceracau si bli mesum yang menikmati seponganku pada penisnya.



Kurasakan penisnya sudah ereksi sempurna dan sesaat kulepas kulumanku untuk mengambil napas. Kulihat penis tegak di depanku ini dengan tatapan takjub sekaligus nafsu dengan panjangnya.. uh gila, mungkin hampir 3 cm lebih panjang dari punya penjaga sekolahku yang menurutku sudah panjang. Untuk tebalnya kurang lebih sama. Melihatku yang terkesima pada penisnya itu membuat nya tertawa dan mengejekku, “Hehehe. Kenapa non? Belum pernah ya liat kontol sepanjang ini?” Aku hanya menutup mata karena malu dan lalu mulai kusepong lagi penis panjangnya.

Beberapa menit kemudian, Pak I Gede yang sudah sangat nafsu pun memintaku berhenti memblowjobnya dan ia merebahkanku ke sofa. “Eh udahan nyepongnya non. Udah ga sabar bli pengen nyoba mulut bawah non.”, ucapnya seraya melebarkan kedua pahaku dan mulai memposisikan penisnya di liang vaginaku. Digesek-gesekkannya penisnya di bibir vaginaku sesaat sebelum ia lalu mulai mendorongkan pinggulnya supaya penisnya memasuki liang vaginaku. “Ohh..peretnya memek non..”,gumamnya saat kepala penisnya sudah masuk ke lubang kemaluanku. Terus didorongnya rudalnya itu hingga masuk semua mengisi liang vaginaku. Oh, terasa penisnya hampir mencapai ujung rahimku saking panjangnya. Reflek aku mengerang, “Nghh..panjang banget bli..”. Mendengar itu ia pun terkekeh sambil menimpali, “Hehehe, non bakal ketagihan sama kontol bapak. Siap ya.”.

Setelah mendiamkan sejenak penisnya untuk beradaptasi dan menikmati jepitan vaginaku, si Bli pun mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur dengan tempo sedang. Kurasakan nikmat dari gesekan-gesekan penisnya dengan dinding kemaluanku. Diremasnya juga kedua payudara bulatku dengan tangannya. Lalu ia pun mulai mempercepat sodokannya. “ngghhh..nghhh..nghh”,desahku saat sedang digenjot. “Ughh..sempitnya.. ohh..enak..”, ceracau Pak I Gede yang keenakan. Hanya 5 menit aku digenjotnya membuatku langsung orgasme. “Nghh.. aahhh..aaaahhhhhhhhhhhhhhhh!”,jeritku yang sedang dilanda kenikmatan.

Ia terus memompa tubuhku walaupun aku sedang mengejang-ngejang akibat orgasme. Lalu 3 menit kemudian Pak I Gede pun mencabut penisnya lalu ia duduk di sofa. Dan dimintanya aku untuk menaiki kontolnya yang sudah tegak itu. Dengan posisi membelakangi si bli itu aku pun memegang penisnya dan kuarahkan ke liang kemaluanku dan pelan-pelan aku menduduki batang kejantanannya itu hingga amblas tertelan vaginaku. Uh, dengan posisi ini terasa penisnya sangat dalam hingga mencapai rahimku.



Mulailah ia memompa tubuhku yang kuikuti dengan menaik turunkan tubuhku dengan tempo cepat. Kedua tangannya juga dengan bernafsu memerah kedua payudaraku yang sedang berayun-ayun. ‘Plok-plak plok-plak’ suara benturan pantatku dengan pahanya. “Uhhh, ngejepit banget memek non kayak gini..”,ceracaunya. “Oohh.. kontol bli kerasa dalam bangethh..nghhh..enaakk..”,gumamku dengan liar menimpalinya.

Sekitar 15 menitan digenjot di posisi ini, aku pun mencapai klimaks kedua bersama si sopir mesum ini. Aku dengan keras melenguh,”Ahh..enak bli.. Selina keluar lagi.. Ooohhhhhhhh!!” Vaginaku berkedut mengeluarkan cairan orgasme yang membasahi penis si Bli. Remasan vaginaku saat orgasme itu membuat Pak I Gede pun akhirnya ikut orgasme juga. “Ughhh..bapak keluar non..ahhhh..”,lenguhnya sambil disodokkannya penisnya dengan kuat hingga menyentuh ujung rahimku. ‘crot crot crot’,spermanya menyembur deras dan banyak mengisi vaginaku hingga meluber keluar.

Kurasakan penis si sopir mesum ini mengecil dan keluar dari vaginaku. Si Pak I Gede yang lemas setelah orgasme pun duduk di sofa dan ketiduran. Aku yang masih hangover dan juga lemas lalu ikutan menyandarkan kepalaku di sofa dan seketika tertidur.

Mungkin ada setengah jam kami tertidur sebelum kami terbangun oleh suara dering HPku yang keras. Segera kuambil HPku di tasku dan kulihat ternyata dari mamaku. Aku yang masih bertelanjang bulat ini pun buru-buru menjauh dari si Pak I Gede dan aku pun mulai berbincang dengan mamaku di telepon. Ia menanyakan kemana saja kami dan sekarang dimana. Terpaksa aku berbohong sekarang masih di hotel.

Aku masih tetap berbincang dengan mamaku saat kulihat si Pak I Gede berjalan mendekatiku sambil tersenyum mesum. Aku memintanya berhenti dengan gerakan tanganku tapi tidak digubrisnya yang terus mendekat dan akhirnya dipeluknya aku dengan bernafsu. Digerayanginya tubuh polosku ini membuatku mulai terangsang. Aku yang tidak mau mamaku curiga pun tetep berusaha berbicara dengan normal.

Kini tangan si bli mesum ini dengan nakal memilin puting susuku yang sensitif dan tangan satunya menggesek-gesek bibir vaginaku. Dengan sekuat tenaga aku menahan rangsangan tangan nakal si bli ini. Lalu jari-jarinya dengan cepat dimasukkan ke vaginaku dan dipencetnya klitorisku hingga aku terlonjak. "Ahhh!",suara desahanku cukup keras walau sudah coba kutahan. Mamaku bertanya ada apa yang segera kujawab kaget tadi ada burung yang mendekat ke jendela hotel. Aku yang mulai kesulitan menahan desahanku pun memutuskan untuk menghentikan pembicaraan dengan mamaku. Kubuat alasan bahwa sudah ditunggu teman-temanku di lobby. Untung mamaku pun mengerti dan akhirnya telepon kumatikan.

Aku pun menghardik Pak I Gede yang masih saja memainkan tubuhku. "Duh pak, kamu gila ya! Tadi aku kan lagi telponan sama mamaku!",ucapku dengan marah. "Hehe, bapak konak lagi non liat body non yang putih mulus gini. Pengen main lagi ni..",ucapnya sambil cengengesan. "Ih, Selina capek pak. Emang belum cukup apa yang tadi bapak uda mesumin Selina!??",timpalku yang masih emosi. "Gak bakal cukup non main sama cewek seseksi non. hehehe. Lagian non tadi bapak mainin memeknya uda lembap lagi tuh.",ujarnya dan jari-jarinya ditusukkannya ke liang vaginaku. "Nghhh..pak..jangan..",ucapku dengan agak mendesah karena ulah jarinya itu.

"Ayo non cepetan kita ngewe. Daripada ntar non ditelponin teman-teman non loh.",ucapnya sambil meremas-remas susuku dan jari-jarinya yang mengocok-ngocok vaginaku dengan cepat. "Ahh.. ya uda deh pak..",timpalku yang sudah birahi. Lalu ditariknya aku ke sebuah ruangan kecil di kiri kami yang ternyata kamar tidurnya. Hanya ada lemari , ranjang berukuran sedang dengan kasur tua dan kusam serta kipas angin di kamar ini. Lalu ia membaringkan tubuhnya telentang di ranjang itu.

"Ayo non isepin kontol bapak biar siap tempur.",perintahnya yang segera kuikuti supaya cepat tuntas urusan selangkangan si sopir mesum ini. Lalu aku pun menungging di ranjang ini dan mulai menghisap penisnya yang berwarna kecoklatan itu. "Ahhh..enak..gitu terus non..",ceracaunya keenakan. Tangannya juga memainkan payudaraku yang menggantung sambil jari-jarinya juga mencubit putingku.

Akhirnya Pak I Gede pun puas kusepong lalu ia memintaku tetap menungging. Dengan segera penisnya didorong masuk ke vaginaku. 'Bles' Lalu dengan gencar mulai dipompanya tubuhku dari belakang. "Aahh..ahh..ahh..",desahanku yang keenakan oleh genjotannya. Tangan kanannya meremas-remas pantatku yang bulat dengan gemas sambil tangan kirinya memainkan bibir vaginaku. Aku makin dilanda rasa nikmat akibat rangsangan tangannya itu, membuatku dengan nakal memainkan pentilku yang sudah keras dengan tangan kananku.



Melihatku yang memainkan dadaku sendiri membuatnya terkekeh mengejekku, "Hehe, non mainin tetek sendiri biar makin enak ya selagi bapak entot? Binal ya kamu non." Aku sebenarnya merasa panas mendengar ejekannya itu tetapi di satu sisi aku yang memang sudah sangat horny ini pun menimpalinya, "mmhh..iya pak.. nghh.. biar tambah enak..ahh..". Lalu tangan Pak I Gede yang tadinya meremas pantatku pun kini digunakannya untuk memainkan susuku. "Bapak demen susu non padat tapi kencang gini.",ucapnya sambil terus meremas buah dadaku.

5 menit kemudian aku mencapai orgasmeku yang ketiga bersama si sopir cabul ini. Aku melenguh keras dengan vaginaku yang berkedut-kedut menyemburkan cairan orgasmeku. "Aaahh pak.. Selina nyampe! Aaaahhhhhhhh!!",lenguhku keras. Pak I Gede terus memacu tubuhku dengan tempo cepat hingga akhirnya 3 menit kemudian ia pun orgasme. Dengan cepat dicabutnya penisnya itu dan diarahkannya ke mulutku untuk kuhisap. "Hisap non sampe bapak crot.",perintahnya. Aku dengan cepat memblowjobnya hingga akhirnya penisnya berkedut menyemprotkan spermanya ke dalam mulutku. Saat penisnya masih berkedut ia mencabut penisnya hingga ada semprotan sperma yang mengenai wajahku. Kuambil tisue untuk melap mukaku dan kumuntahkan sperma di mulutku ke tisue itu lalu aku berbaring di kasur ranjang ini.

Aku yang masih menutup mata ini dikagetkan saat ada suara ‘Clik clik clik’. Ternyata suara camera HP Pak I Gede yang memfoto tubuhku yang polos. “Ingat ya non jangan kasitau siapa-siapa kalo ga mau foto non kesebar.”,ancamnya. Aku hanya menganggukkan kepala saja tanpa berbicara apa-apa karena masih lelah dan pusing.

Lalu 5 menit kemudian kami pun mulai memakai pakaian dan keluar dari rumah Pak I Gede menuju mobil. Kulihat jam di HPku kini sudah pukul 12:09. Kira-kira 1 jam lebih tadi aku disetubuhi si bli ini.

Segera Pak I Gede menjalankan mobil menuju hotel tempat aku dan teman-temanku menginap. Aku kali ini tidak tidur hanya menatap ke luar jendela mobil saja sambil melamun memikirkan diriku yang seperti magnet seks bagi para pria. Tanpa terasa, akhirnya kamipun sampai di tujuan. Segera kubuka pintu mobil dan melangkah dengan pelan menuju lobby hotel karena masih agak pusing.

Aku yang lemas setelah seks dengan Pak I Gede dan semalaman digangbang itu pun segera naik ke kamar kami yang pintunya tidak dikunci. Teman-temanku ternyata sudah di kamar semua. Entah mereka pulang jam berapa setelah pergi bersama pria-pria asing yang baru mereka kenal juga di tempat clubbing semalam. Kulihat Christine dan Feby yang masih memakai pakaian clubbing semalam sedang tertidur. Diana yang juga masih memakai pakaian clubbingnya sedang di toilet menggosok giginya. Setelah menyapanya, aku pun ikut berbaring di kasur dan segera tidur lelap.

Aku terbangun sekitar 2 jam kemudian karena obrolan teman-temanku yang sudah bangun. Dengan heboh Feby menceritakan pengalamannya dengan bule Ausie yang ganteng dan romantis. Diana juga bercerita bagaimana ia dan bule Amerika semalam bercinta dengan hebat sampai ia orgasme 3 kali. Christine tidak mau kalah dan bercerita juga mengenai pengalaman seksnya dengan pria Korea yang sangat cute dan mirip salah 1 artis K-Pop. Terakhir mereka menanyakanku bagaimana semalam dengan Kimura. Aku pun menceritakan bagaimana nikmatnya aku bercinta dengan pria Jepang itu, tapi aku tidak bilang aku digangbang 3 pria. Aku masih jaga image karena bagaimanapun teman-temanku hanya berhubungan seks 1 lawan 1. Aku juga merahasiakan perbuatan mesum Bli padaku tadi pagi.

Kami yang semua masih hangover setelah clubbing kemarin malam itu pun memutuskan untuk santai saja seharian di hotel. Kami juga berenang dan duduk di tepi kolam hotel sambil minum jus. Sore harinya sekitar jam 4an baru kami keluar dari hotel. Aku memakai tanktop abu muda dan hotpants jeans biru.



Kami pergi makan di restoran Italy yang direcommend oleh Feby. Sekitar 1 jam lebih kami berada di restoran itu sebelum kami akhirnya pergi mengunjungi salah 1 mall di Bali untuk shopping dan ngafe. Sudah pukul 20:58 saat kami keluar dari mall untuk pulang ke hotel untuk istirahat.

15 menit kemudian kami pun tiba di hotel. Tetapi saat aku baru turun dari mobil, Pak I Gede mendekatiku dan berbisik, “Non, bli pengen ngentot sama non lagi..”. Wah, ia berani sekali bicara padaku saat masih ada teman-temanku. Untungnya teman-temanku sudah agak di depan sehingga tidak mungkin mendengar ucapannya. Segera kutolak dengan berbisik juga,”Duh, jangan pak.. Selina capek ni..”. “Non ingat kan kalo saya punya foto-foto bugil non. gimana?”,bisiknya mengancamku dengan wajah kalem. Aku yang sudah tidak berdaya karena diancam itu pun berbisik akan menuruti kemauannya, “Ya uda pak.. saya kasitau teman-teman saya dulu kalo mau pergi bentar.” Aku pun lalu berjalan ke teman-temanku yang sudah masuk ke dalam area lobby hotel. Aku terpaksa berbohong dengan bilang akan pergi ngafe sebentar dengan Kimura, yang segera disoraki teman-temanku yang mengira aku serius mau menjalin hubungan dengan si pria asing itu. Padahal sebenarnya aku hanya pergi untuk melayani nafsu birahi supir kami yang cabul. Diana memberikan keycard hotel cadangan kepadaku supaya nanti jika pulangnya kemalaman dan mereka sudah tidur aku tetap bisa masuk. Aku juga bilang minta diantar sopir kami dan aku akan memintanya pulang setelah mengantarku. Aku pun lalu berjalan ke mobil bersama Pak I Gede.

Dengan beraninya, Pak I Gede memintaku duduk di kursi depan di sebelahnya. Aku yang sadar percuma menolaknya hanya bisa dengan lemas duduk di kursi penumpang depan. Lalu mobil kami pun mulai berjalan. “Non, kita main di rumah bli lagi ya. Kalo hotel dekat sini kan mahal, ngapain bayar kan kalo bisa di rumah aja. Hehe. Ntar saya antar non balik hotel lagi koq for free.”, jelas si pria mesum ini. Ternyata memang rumahnya cukup jauh dari pusat kota. Baru 10 menitan perjalanan, si Bli mematikan AC mobil dan membuka kaca jendela di sisi tempatku duduk. Lalu dengan nakalnya ia meraba pahaku yang tidak tertutup hotpants jeansku. Tangannya mengelus-ngelus pahaku hingga masuk melalui celah hotpantsku dan terus menjamah hingga pangkal pahaku. Uh, aku merasa kegelian dan juga nikmat akibat ulah tangannya itu.

Pak I Gede pun dengan kurang ajarnya memintaku untuk melepas hotpants ku supaya dia bisa lebih leluasa bergerilya di kewanitaanku. “Copot non celananya..biar lebih mudah bapak mainin mekinya.. hehe..”, ucapnya dengan muka mesum yang menjemukan. “Ih tapi pak ini kan masih di kota.. jalannya ramai..Selina takut dilihat orang.”, protesku. “Eits jangan ngebantah saya non.. ingat foto syur non di saya..”,ancamnya. Aku pun akhirnya terpaksa menuruti kemauan si pria bejat ini. Kubuka kancing hotpantsku dan kuturunkan hingga ke pahaku. Kini aku pun duduk di mobil dengan bagian bawah tubuhku hanya menggunakan celana dalam. Cukup mendebarkan karena kami berada di jalan dua arah ini dan masih ada kendaraan yang lalu lalang. Apalagi tidak ada kaca jendela yang menutupiku. Si Bli mesum ini pun lalu memasukkan tangannya melalui bagian atas CDku. Oh, terasa nikmat saat ia meraba-raba rambut kemaluanku dan lalu kemudian rabaannya turun ke liang vaginaku. Bibir vaginaku dibelai-belainya cukup lama, membuat nafasku mulai memburu karena sudah mulai bergairah.

Jari-jarinya kemudian mulai memasuki liang vaginaku dan dengan cepat dikocokkannya jari-jarinya itu, membuatku menggelinjang keenakan. “ahhh.. pak.. pelan-pelan.. ngghh..”,lenguhku sambil mencoba menahan suaraku karena dari sebelahku yang tidak tertutup kaca, masih ada motor yang lewat sehingga bisa mendengar suaraku. Oh, harus kuakui fingering oleh si Bli ini saat mobil sedang di jalan yang ramai menambah sensasi nikmat yang kurasakan. Kucoba menutup mulutku yang mulai mendesah-desah karena nikmat di vaginaku. “nggg..nggggg..”,suara desahanku yang teredam tanganku. ‘clep clep clep’, suara kecipak cairan cintaku dan kocokan jari Pak I Gede yang cepat di liang nikmatku. Aku sudah tidak bisa menahan desahanku lagi yang makin keras,”ngghhh..aahhh..ahh..”. Kurasakan aku akan segera orgasme tapi oh..jari-jari Pak I Gede dicabutnya dari vaginaku. Membuatku merasa kehilangan dan nanggung..

Kutatap wajah si Bli itu dan memprotes,”um, koq berhenti pak..”. “pegel non.. gantian sini non isap kontol saya..”,ucapnya sambil melepas celana dan CDnya hingga kini penisnya yang panjang sudah keluar. Dipegang lalu didorongkannya kepalaku ke penisnya yang sudah agak ereksi. Aku yang masih horny pun dengan segera melumat penisnya. Kunaik turunkan kepalaku dan kujilati kepala penisnya yang di dalam mulutku. “oh..enak non..”, ceracau si sopir mesum. Tangannya yang tidak memegang setir digunakannya untuk merangsang diriku yang sedang menungging ke arahnya. Kini diselipkannya tangannya dari celah di bagian belahan dada tanktopku lalu diremas-remasnya payudaraku yang masih tertutup bra itu dengan keras. Tidak puas karena terhalang bra, tangannya lalu disisipkannya lagi ke balik BHku dan kini meremas langsung susuku yang menggantung. Remasannya ini membuatku kian bernafsu menyepongnya.

Aku yang sedang asyik menyepongnya agak dikejutkan saat mobil ini berhenti karena lampu merah. Dan tidak lama ada suara dari arah jendela sisiku yang berucap,”suit suit. Wah asik ya pak disepong sambil nyetir gitu. Hahaha.”. Aku yang kaget kemudian sontak melepas kulumanku dan menoleh ke belakangku..


~ BERSAMBUNG ~


Lanjutan di Page 45

NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd