Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Symphony of Betrayal and Loyalty

Apa reaksi anda saat mendengar Stefany telah "bobol" oleh Dharsono?

  • Senang

    Votes: 15 65,2%
  • Tidak senang

    Votes: 6 26,1%
  • Sukurin

    Votes: 2 8,7%

  • Total voters
    23
  • Poll closed .
Bimabet
Tokoh baru..hihi..
Nunggu perkembangan Silvani & Rico
Moga lancar updatenya suhu :ampun:
 
gw paling demen tulisan suhu Jagbar... ceritanya detail

semoga lancar updatenya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gw fans TS :ampun:
Btw kisah yg satu lagi.. (confluence)..moga ada lanjutan ya..makasih suhu :pandaketawa:
 
Chapter 3 - Sang Operator Kepala

Kompleks apartemen itu terlihat biasa-biasa saja. Hanya salah satu dari sekian banyak kompleks residensial yang beberapa tahun terakhir tumbuh menjamur di ibukota. Tak terlihat adanya keistimewaan apapun dibanding tempat-tempat lain yang serupa.

Kompleks itu terdiri dari tiga menara residensial yang masing-masing berbeda ketinggiannya. Menara satu terdiri dari 9 lantai. Menara dua 12 lantai. Menara tiga 17 lantai. Lantai paling atas atau lantai 17 pada menara tiga digunakan sebagai sarana olahraga untuk para penghuni kompleks tersebut dengan fasilitas lengkap. Termasuk di dalamnya terdapat kolam renang indoor dan lounge untuk para pengunjung.

Banyak orang datang dan pergi, naik turun dengan lift menuju lantai 17 tersebut. Namun tak ada yang mempersoalkan mengapa lift tersebut memakan waktu sedikit lebih lama saat bergerak antara lantai 16 dan 17. Bahkan hanya sedikit saja orang yang memperhatikan adanya perbedaan waktu tersebut. Sementara mereka yang memperhatikannya tak menganggap penting hal itu. Mungkin dianggapnya kecepatan lift memang sengaja dikurangi saat mendekati puncak karena faktor keamanan.

Satu hal yang dianggap biasa pada akhirnya akan menjadi hal biasa.

Tak ada seorangpun - baik para penghuni maupun para pegawai yang sehari-harinya bekerja di kompleks tersebut - tahu atau bahkan sekedar menduga kalau sebenarnya di antara lantai 16 dan 17 tersebut terdapat "lantai hantu" yaitu lantai 16b.

Bagi mereka semua, lift tak akan pernah berhenti di lantai tersebut. Juga tak ada tombol ataupun lampu yang menandakan eksistensi lantai tersebut. Hanya dengan memencet kombinasi angka khusus dalam ritme tertentu saja baru lift akan bergerak menuju lantai tersebut tanpa adanya bel berbunyi. Dan juga tak akan berhenti di tengah jalan. Sehingga orang awam tak akan pernah bertemu dengan segelintir "orang-orang istimewa" dengan akses ke lantai tersebut. Apalagi mereka selalu menghindarkan diri untuk berada satu lift dengan orang lain.

Di tengah kesibukan irama hidup ibukota dengan mentalitas "elu elu, gue gue", hal ini menjadi satu hal yang wajar. Karena banyak juga dari para penghuni tempat tersebut bersikap sama. Sengaja tak ingin bersosialisasi dengan tetangganya. Saat bertemu, alih-alih menyapa, justru mereka sengaja menghindarkan diri. Membuat keberadaan "orang-orang istimewa" tersebut jadi tersamarkan di tengah kebiasaan umum dan keramaian orang banyak.

Di dalam lantai rahasia tersebut Dharsono sedang duduk di kursi malas dekat kolam renang di ruang olahraga. Tempat ini adalah tempat peristirahatan rahasianya. Apabila membutuhkan ketenangan diri, maka ia akan selalu berada disini. Tak banyak yang mengetahui keberadaan tempat ini. Dalam tim kerja yang dipimpinnya pun hanya beberapa orang kepercayaan saja yang tahu dan pernah datang kemari.

Tempat tersebut mempunyai fasilitas yang sangat lengkap. Mulai dari ruang kerja dengan alat komunikasi canggih dan komputer yang tersambung secara online, kamar tidur, dapur, juga ruang olahraga berikut kolam renang bahkan ruang sauna. Fasilitas olahraga disini tak kalah lengkapnya dengan fasilitas umum lantai atasnya.

Saat itu ia sedang berdiam diri sambil memandang ke luar jendela satu arah. Pembawaan sehari-hari orang ini memang seperti itu. Pendiam dan hanya bicara seperlunya saja. Membuat isi hati dan pikirannya tak dapat diduga oleh banyak orang.

Di kalangan keluarganya termasuk istri dan kedua putrinya yang bersekolah SMA, ia dikenal sebagai seorang pegawai senior bidang administrasi di instansi pemerintah. Namun ia tak terlalu banyak bercerita tentang pekerjaannya. Di kantornya, ia termasuk salah satu dari sejumlah pegawai senior yang sering datang untuk sekedar absen, tak jelas apa pekerjaan alih-alih hasil kerjanya, sambil menunggu akhir bulan untuk menerima gaji dan tunjangan tetap. Bahkan tak jarang ia hanya muncul di kantor setengah hari atau hanya beberapa jam saja. Atau terkadang hanya muncul dua hari dalam seminggu. Sisanya titip absen. Kebiasaan titip absen seperti ini memang lazim dilakukan diantara mereka. Kenaikan jabatannya selama ini hanya berdasarkan urutan senioritas saja, bukan dari prestasi kerjanya.

Tak ada yang mengira, di balik penampilan sehari-harinya yang mencitrakan seorang yang kerjanya lelet, suka absen, dan makan gaji buta itu, diam-diam ia adalah seorang pekerja keras yang mencurahkan hampir seluruh waktu, tenaga dan pikirannya demi menjalankan tugas rahasia yang diamanatkan kepadanya.

Tak ada pula yang menyangka, di balik sosoknya yang sama sekali tak berkesan dan cenderung diabaikan orang itu, ia adalah Sang Operator Kepala dari "organisasi hantu" yang beberapa tahun belakangan menggegerkan seantero negeri. Wujudnya tak terlihat namun begitu menyeramkan. Khususnya bagi mereka yang pernah diketoki setan*. Karena begitu sang "hantu" beraksi, itulah akhir dari semua petualangan patpat-gulipat mereka. Atau istilah kerennya: kelar hidup lu. Semua itu berlangsung tanpa mereka mengetahui siapa sebenarnya orang-orang tersebut.
(*Diketoki setan = ditunjuki penampakan hantu)

Mereka yang menjadi mangsa adalah sesama "siluman" pula. Yaitu siluman koruptor berdasi baik dari kalangan pelat merah maupun pelat hitam yang secara ajaib sim-salabim wes-ewes-ewes abrakadabra memindahkan uang dari kas negara ke rekening pribadi / kelompok mereka.

Hasil kerja organisasi tersebut sungguh luar biasa. Selama sekian tahun beroperasi, cukup banyak pejabat jalur eksekutif, para "pengaku" wakilnya rakyat, para "pejuang" di bidang keadilan dan hukum, serta pengusaha-pengusaha tenar yang penampakan asli silumannya berhasil dikuak.

Sang pelaku dibui. Harta kekayaan dan aset yang diperoleh secara tak halal disita untuk negara. Sementara tim tersebut tanpa gembar-gembor terus melanjutkan kerjanya menyasar mangsa berikutnya.

Sebagian kecil dari dana sitaan itu diberikan kepada para anggota tim sebagai imbal jasa atas segala upaya dan jerih payah mereka. Karena tak jarang mereka harus menghadapi bahaya dengan nyawa sebagai taruhannya. Atau mungkin hal lain yang tak kalah fatalnya untuk anggota tim perempuan.

Sementara untuk dirinya sendiri meski ia adalah pemimpinnya, Dharsono justru mengambil porsi yang paling sedikit. Bahkan terkadang ala kadarnya. Baginya, menyelesaikan target operasi sambil menjaga keselamatan anak buahnya adalah nomor satu dan jauh lebih penting dibanding imbalan materi.

Untuk menjaga kerahasiaan serta meningkatkan kekompakan kerja sama, Dharsono membagi mereka menjadi tim-tim kecil yang bergerak secara independen dan menangani hal berbeda. Mereka yang berada di tim yang berbeda tak saling mengenal. Mereka semua bermuara ke satu titik, yaitu dirinya.

Saat Stefany masih tergabung dalam organisasi tersebut, ia ditempatkan dalam tim kecil dimana ia adalah satu-satunya anggota perempuan. Dalam setiap penugasannya, hampir selalu ia melakukan peran berbahaya sebagai femme fatale.

Dengan modal alamiah wajah cantik, tubuh indah yang sexy, usia yang telah dewasa namun relatif masih belia (awal dua puluhan), serta pembawaan yang anggun berkelas dan memikat, membuat Stefany sungguh cocok dijadikan honey pot** untuk memikat dan menjebak para siluman yang selain mudah silau dengan kilauan harta juga silau akan kilauan bening tubuh mulus perempuan.
(** Honey pot secara harafiah dapat diartikan sebagai wadah terbuka berisi madu. Namun juga merupakan bahasa slang untuk lady hole atau vagina).

Kaum lelaki yang dijadikan target operasi - baik om-om pengusaha hitam maupun bapak-bapak pejabat korup - selalu jadi lengah. Kulit putih, tubuh indah dan sexy serta paras cantik orientalnya dengan mudah menguasai pikiran-pikiran mupeng mereka dan mengarahkannya ke paha mulus, payudara dan vagina.

Tak seorang pun yang menduga. Impossible. Tak mungkin gadis seperti ini bekerja demi penegakan keadilan rakyat. Justru sebaliknya, ia seorang gadis muda hedonis yang bersedia melakukan apa saja demi kemewahan hidup. Apalagi gadis ini di-branding berasal dari keluarga kaya di daerah yang usaha ayahnya kemudian bangkrut dan jatuh miskin. Sementara kondisi keuangan sudah tak memadai, sifat hedonis terlanjur melekat dalam dirinya.

High-class courtesan. Satu hal yang membuat ego laki-laki mereka terangkat naik kalau bisa menikmati gadis ini di tempat tidur. Karena hal itu tak hanya sekedar kemampuan membayar harga. Namun lebih mengenai prestise dan pengakuan ego kebanggaan laki-laki dalam diri mereka. Membuat hal ini semakin membutakan pikiran kritis akan kemungkinan mereka sedang dijadikan target operasi.

Sebagai seorang pemimpin yang sangat bertanggung jawab akan keselamatan anggota timnya, Dharsono tentu tak ingin Stefany menjadi korban secara konyol. Apalagi kalau sampai kehormatannya betul-betul dinodai. Apalagi ia adalah putri teman mainnya sejak kecil. Disamping itu, kakek gadis ini sebagai orang terkaya di kota asal mereka banyak membantu keluarganya saat masih miskin dulu. Membuat dirinya selain bertanggung jawab secara profesional sebagai kepala operasi, juga merasa bertanggung jawab secara moral kepada ayah gadis ini. Apalagi saat merekrutnya, ia melakukannya tanpa sepengetahuan dan seijin ayahnya. Oleh karena kerahasiaan operasi yang dilakukannya, ia bahkan tak dapat membicarakan hal ini.

Oleh karena itu, di saat-saat awal secara pribadi dirinya turun tangan langsung untuk melatih dan menempa Stefany dengan sungguh-sungguh. Sebelum diterjunkan ke lapangan ia harus memastikan dulu gadis ini betul-betul telah siap baik fisik, pikiran, mental, maupun emosi. Apalagi peran yang akan dijalankan membuat ia sangat terekspos akan bahaya terutama dalam hal seksual.

Pada kenyataannya, gadis binaannya ini sama sekali tak mengecewakan. Bahkan ia menjalankan semua tugasnya dengan cemerlang. Selama bertugas, cukup sering Stefany menerima ucapan-ucapan tak senonoh serta sentuhan-sentuhan mesum pada bagian-bagian tubuhnya. Namun ia selalu mampu menguasai emosinya. Hal itu telah dianggap sebagai bagian dari tugas. Sementara fokusnya tertuju pada tujuan operasinya.

Oleh karena sifat pemberani dan impulsifnya, tak jarang ia bertindak sendiri sesuai nalurinya. Membuat Dharsono dan anggota tim kecilnya terkadang jadi kelabakan dengan aksi nekat Stefany tersebut. Apalagi beberapa kali hal itu tak berjalan mulus. Bahkan pernah sampai ia berada dalam situasi nyaris diperkosa dalam kondisi tak berdaya. Hanya berkat kombinasi dari ketangguhan dalam dirinya, jiwa kepemimpinan tinggi Dharsono, kerjasama tim yang bagus, dan kecanggihan alat saja akhirnya ia terhindar dari aib memalukan bagi seorang wanita. Terutama untuk gadis yang masih perawan seperti dirinya. Atau mungkin satu faktor saja...keberuntungan.

Cukup sering Dharsono menasehati bahkan memarahi Stefany, setelah semua ketegangan berakhir. Namun gadis itu tetap saja terus melakukan hal yang sama. Pada akhirnya ia juga tak dapat berbuat banyak. Apalagi terlepas dari beberapa insiden "nyaris" tersebut, terbukti aksi-aksi nekat Stefany justru efektif mempercepat dan mempermudah target operasi mereka.

Dengan mempertimbangkan itu semua, Stefany termasuk salah satu anggota tim yang paling banyak mendapat imbalan atas dedikasinya. Karena dirinya membagi kue imbalan tak hanya berdasarkan hasil akhir, namun juga kontribusi kongkrit serta faktor bahaya yang dijalani.

Sampai akhirnya, Dharsono membebas-tugaskan Stefany. Pertimbangan utamanya adalah agar Stefany dapat menjalankan kehidupan normal seperti layaknya gadis muda seusianya. Apalagi usianya semakin bertambah. Dan pada saat itu ia telah menerima imbalan finansial yang cukup besar yang membuat dirinya termasuk kaya raya untuk ukuran anak muda seusianya. Sehingga kondisi "butuh duit" yang saat itu dialami waktu pertama kali direkrut kini telah lewat. Sekarang adalah saat bagi gadis itu untuk berpikir serius mengenai tahap selanjutnya dalam hidupnya.

Ketika mendengar akhirnya Stefany menemukan cowok yang sesuai dengan hatinya, ia sungguh merasa bahagia. Apalagi ketika mengetahui hubungan mereka berjalan serius. Sementara cowok calon pendamping hidupnya juga bukan cowok sembarangan. Sungguh pasangan yang sepadan dengan gadis bekas anak didiknya itu. Pada akhirnya hatinya menjadi lega. Artinya Stefany telah berhasil move on dari kehidupan lamanya. Satu hal yang selama ini sering dipikirkannya meski Stefany bukan bagian dari timnya lagi. Beban moralnya telah terlunasi.

Saat menghadiri pesta pertunangannya beberapa saat lalu, sesungguhnya ia merasa terharu dan ingin menangis bahagia. Terutama saat menyalami calon pasangan mempelai tersebut. Namun hal itu tak dapat dilakukannya. Karena secara teknis ia mengenal Stefany tak lebih dari sekedar anak gadis teman baiknya. Kedatangannya ke pesta tersebut juga secara resmi atas undangan dari ayahnya.

Saat ini Dharsono baru selesai menjalankan rutinitas olahraganya. Untuk mempertahankan kualitas tinggi kerjanya, pria itu selalu setiap saat menjaga performa dirinya. Dalam hal fisik, pikiran, maupun mental. Karena dalam permainan "kucing dan tikus" tingkat tinggi yang dilakoninya itu, satu kesalahan kecil bisa berakibat sangat fatal. Secara fisik, ia selalu menjaga kebugaran tubuh dan vitalitas fisik dengan olahraga, makan, dan tidur teratur. Pepatah mens sana in corpore sano sangat berlaku untuk dirinya. Secara pikiran, ia selalu mengasah otaknya dan berusaha berada beberapa langkah atau paling tidak selangkah lebih depan dibanding lawannya. Kelebihan baginya adalah ia tahu siapa orang yang diincarnya sementara orang tersebut tak mengetahui keberadaan dirinya. Untuk menjaga mentalnya selalu dalam kondisi prima, ia selalu meluangkan waktu untuk menyendiri dan menenangkan diri. Seperti yang dilakukannya saat ini.

Dharsono duduk diam memandang panorama indah ibukota dengan sejumlah gedung pencakar langit yang tinggi menjulang sementara langit kemerahan menjadi latar belakang yang sungguh indah. Inilah wajah ibukota negeri yang dicintainya. Inilah momen favoritnya. Saat sang matahari bulat berwarna oranye berada pada sudut elevasi rendah terhadap horizon sebelum akhirnya tenggelam seluruhnya. Dan tempat ini adalah tempat favoritnya. Tempat dimana ia menyendiri untuk "bersama dengan dirinya" tanpa terganggu.

Posisi dan postur dirinya saat ini nampak seperti orang yang sedang melakukan meditasi secara dalam. Biasanya ia bisa berdiam diri seperti ini selama sejam lebih. Sampai matahari benar-benar turun di bawah horizon seluruhnya.

Saat ini ia masih memakai celana pendek olahraga saja dengan bagian atas tubuhnya telanjang. Di usianya yang mendekati kepala lima, ia masih terlihat cukup gagah dengan postur tubuh yang sangat terjaga. Dadanya dengan kulit tubuh coklat sawo matang masih terlihat kekar. Di bagian perutnya hampir tak terlihat adanya timbunan lemak.

Sementara aura kewibawaan terpancar cukup kuat dalam dirinya. Satu hal yang kurang disadari oleh kebanyakan orang karena memang ia tak berniat memamerkannya. Namun bagi mereka yang "mampu" melihatnya, apalagi yang punya kesempatan berinteraksi cukup dekat dengannya, maka mereka akan dapat dengan mudah terbawa bahkan larut dibuatnya.

Meski usianya telah masuk kategori bapak-bapak, sesungguhnya Dharsono memiliki daya tarik dan kharisma tersendiri. Bahkan kalau mau, mampu membuat gadis muda jatuh takluk bertekuk lutut kepadanya. Terutama mereka yang mendambakan sosok kebapakan dengan kepribadian mapan. Sementara vitalitas fisik dan kebugaran tubuhnya masih sangat terjaga dalam kondisi prima. Termasuk pula didalamnya, hasrat serta kemampuan seksualnya.

Tiba-tiba naluri Dharsono terjaga. Ada orang masuk ke tempat ini. Seorang tamu tak diundang!
Di dunia ini selain dirinya hanya beberapa orang saja yang tahu tempat ini dan memiliki akses masuknya. Dan mereka semua selalu paling tidak memberitahu terlebih dahulu sebelum datang. Hal itu juga berlaku untuk Jaka, keponakannya sendiri.

Tangan Dharsono meraih bagian bawah kursi kayu di sebelahnya. Ia siap untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Dalam sekejab tangan kanannya itu telah menggenggam pistol berisi peluru tajam yang siap memuntahkan isinya. Sebuah pistol yang memang sengaja disembunyikan disitu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga. Seperti sekarang ini.

Gagang pintu bergerak sendiri ke bawah.
Tangan kanan Dharsono telah siap beraksi.
Pintu pun terbuka...

"Stefany!?"
Sungguh ia tak menyangka kalau tamu tak diundang itu rupanya adalah gadis ini. Namun ia lebih terkejut lagi Stefany kini datang kemari sebagai tamu tak diundang.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd