Didalam kamar mandi dua wanita cantik tanpa sungkan saling memperlihatkan tubuh telanjangnya. Bibie tengah menyirami tubuhnya dengan air sementara Tania tengah duduk diatas Kloset untuk mencukur bulu kemaluanya. Walau baru pertama kali bertemu dan berkenalan. Keduanya Nampak akrab. Bahkan keduanya saling memuji keindahan tubuh masing masing. Bahkan Tania berkali kali mengutarakan bahwa ia iri terhadap payudara milik Bibi yang begitu besar.
Setelah itu Tania sedikit bertanya mengenai kehidupan Bibie. Disitu ia mengetahui bahwa dulunya Bibie adalah seorang Wanita yang bekerja sebagai pemberi kenikmatan kepada lelaki hidung belang. Awalnya Tania sedikit terkejut mengetahuinya, tetapi setelah Bibie mengutarakan mengapa ia mengambil jalan itu, Nampak sedikit raut kesedihan di wajah cantik Tania. Untuk sekian kalinya Bibie berhasil membuat orang lain ikut prihatin akan jati dirinya.
Aku kayaknya lebih suka manggil kamu Habibah deh, Kedengeranya Anggun aja. Kan kata orang yang punya nama Habibah orangnya cantik, kaya kamu Sahut Tania sedikit centil
Ahh Embak dari tadi muji saya terus, kan saya Malu di katain kaya gitu terus. Lagian Badan Mbak jauh lebih bagus, udah tinggi cantik putih, pantes aja Suaminya ganteng Jawab Bibie sedikit tersipu malu. Lalu ia melanjutkan mengeringkan ujung rambutnya sambil menatap ke cermin besar dihadapannya.
Ih Beneran Habibah, kamu itu cantik loh, Badanya bagus, Pantatnya montok, susunya gede. Aku malah iri tahu sama susu kamu Sahut Tania lagi sambil mencoba meremas Payudara Bibie dari belakang
Awwwhhh, gelii aaah Mbak, Ahhh. Ihhh Mbak Lesbian yaaa? Ujar Bibie sedikit panik
Enggak kok, emang aku kadang suka gemes aja kalau lihat orang susunya gede. Emang pake apa sih Bah sampe segede ini Kata Tania sambil tetap meneruskan aksinya sembari ia letakan dagunya diatas pundak Bibie hingga membuat Bibie sedikit menggelinjang karenanya.
Ahhhh Mbaaakk ini aaahhhh
Dulu sering di kasih minyak aja sih Mbak, makanya gede, Mbak mau saya terapi biar suaminya seneng? Ujar Bibie
Kamu memang bisa?
Bisa sih Mbak, tapi harus rutin terapinya.
Kalau begitu mau gak kamu terapi susu aku biar gede kaya gini Tanya Tania sambil meremas lagi payudara Bibie.
Ahhhhhh
Mbaak lama lama saya jadi lesbi beneran loh
. Boleh Mbak, tapi mulai Bulan depan saja yah, soalnya bulan ini saya mau jenguk anak saya.. Achhhhhhh
Mbaaakkk geliii
Oke deh, nanti aku hubungin kamu lagi
Hmmmm Gelii Apa enakk
Eh Bie kamu sebelumnya pernah diginiin gak sama sesame cewe? Tanya Tania yang membuat Bibie sedikit terkejut.
Achhh.. Pernah sih Mba, dulu waktu diajak Trisome sama pelanggan, eh pelangganku minta saya sama temen saya saling pelukan terus ciuman.
Enaak Gak?
Yah sama saja sih Mbak kaya ciuman sama cow, tapi sensasinya lebih geli hiii.. Achhhhh Mbaaak aachhhhhhhh achhhhh Memek saya diapaain achhhhhh Rintih Bibie mengetahui Tania sedikit memainkan vaginanya menggunakan jari.
Hmmm kamu cepet banget basah yaah..
Habis Mba dari tadi remes Susu saya terus, gimana gak basah. Udah dong Mbak nanti ditungguin loh
Oh iya, kita di kamar mandi udah lama yah, ya udah yuk, Auk kayaknya punya baju yang pas deh buat kamu. Yuk Ajak Tania sambil menggandeng lengan Bibie.
Menyadari bahwa mereka telah membuang sejumlah waktu, Tania segera menyudahi permaianan kecilnya terhadap tubuh Bibie. Setelah itu Tania membuka kopernya dan memberikan setelan baju pembantu ala prancis berwarna Hitam dan Putih. Ia meminta Bibie mengenakanya tanpa mengenakan pakaian dalam. Ia juga mengenakan pakaian yang sama namun dengan motif yang berbeda. Setelah mereka mengenakan Stoking, Bibie Berwarna putih sedangkan Tania berwarna hitam. Lalu mereka mengenakan sepatu dengan hak yang cukup tinggi. Tekanan pada kakinya membuat payudara Bibie semakin membusung kedepan. Melihat hal itu Tania kembali menjaili payudara Bibie dengan sedikit meremasnya
Ihhh Udah dong Mbaaakkk
Ihhh Cuma sedikit doing, yukk kita foto duluu Ajak Tania untuk berselfie.
Gan ucil ini gimana penjelasan ane copas dr page 40