Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Office - Reshi Wild Office

Day 1 Puas Lemas Kebas

Reshi duduk berlutut.

Tangannya terikat dengan rapih.

Matanya ditutup dan tidak bisa melihat apapun.

Tapi telinganya bisa mendengar dengan jelas.

Dia mendengar suara beberapa orang laki laki mengobrol dengan bapak HRD dan membahas dirinya.

"Ini pak anak barunya?

Teteknya ga seberapa gede ya. "

"Namanya anak baru belum di proses. "

"Terus ini kok udah mau di bawa rame aja pak? "

"Didepan minta ngentot tadi, jadi sekalian saya abisin aja. "

"Cakep si tapi memeknya gampang becek. "

Reshi tidak tahu suara siapakah yang sedang berbicara itu. Dia juga tidak tahu apakah dia akan aman setelah ini.

Sayangnya otaknya sudah buntu. Reshi yang sekarang tidak bisa berpikir sama sekali.

Sejak mencium aroma batang kontol Bapak HRD, Reshi sudah kehilangan kewarasannya. Bahkan saat mendengar percakapan itu, Reshi merasa nafsunya semakin naik dan naik.

Kemudian Reshi merasakan badannya di angkat dan di gendong ke suatu tempat, dengan cara yang sangat tidak sopan tentunya.

Reshi di angkat dengan posisi tengkurap. Wajah Reshi dengan sengaja diposisikan menempel pada sebatang kontol yang kondisinya setengah tiang.

Pria yang mengangkat Reshi dan menempelkan kontolnya ini dengan sengaja memposisikan tangannya di dekat tetek Reshi. Sehingga sepanjang perjalanan tetek Reshi akan sering bersenggolan dengan tangannya.

Kemudian ada pria kedua, yang mengangkat Reshi di sisi bawah. Dia mengangkat Reshi persis di pinggang, dengan batang Kontolnya tegang sempurna menempel dan bergesekan di memek Reshi.

Jika bukan karena penutup mata, mereka mungkin akan melihat mata Reshi mulai hilang fokus karena begitu banyaknya rangsangan yang dia terima.

Reshi tidak tahu berapa lama, tapi yang dia sadari bahwa tiba tiba badannya di letakan di sebuah kasur.

Badan Reshi di posisikan menungging dan mengangkang, memastikan memeknya dapat dilihat oleh siapa saja yang ada disana.

Kemudian Reshi menyadari bahwa ruangan itu cukup berisik. Berisik dengan suara desahan dan lenguhan kenikmatan.

"Ahhhh ahhh ahh terus ahhh... "

"Ohhh yess bang... Terus bang... Ahhh"

" Mas enaaaaaakkkkaaahhhhh... "

Dan banyak lagi suara suara lain yang bernada sama. Membuat nafsu Reshi semakin terbang dan kewarasannya semakin menurun.

Kemudian Reshi merasakan sebuah daging tumpul hangat menempel di memeknya, berusaha memasuki tubuhnya dengan kasar.

Zleebb!

Aaahhhhhhh...

Reshi menjerit keenakan. Memeknya yang sejak tadi sudah basah dan gatal akhirnya mendapatkan satu satunya penghiburan terbaik yang dia inginkan.

Sebatang kontol besar hangat yang dengan ganas menggenjot memeknya.

Pok pok pok

Ahhh ahhh ahhh

Kontol itu menggenjot dengan cepat dan kasar. Tanpa ampun memacu kenikmatan di liang memek Reshi yang sudah banjir kenikmatan.

Uugghhh aaargggghh!!

Diiringi erangan gagah yang merdu ditelinga Reshi, batang kontol itu menyodok dengan keras dan kasar sambil menembakan cairan putih kental kedalam memek Reshi.

Croott croottt croottt

kontol nikmat itu berdiam di dalam memek Reshi selama satu menit setelah menembakkan cairan nikmatnya.

Diiringi riuh suara cemooh dan tawa yang tidak bisa di pahami Reshi, kontol itu dengan cepat meninggalkan memek Reshi.

Belum ada satu menit kemudian, sebatang kontol lain memasuki liang memek Reshi. Kontol baru dengan rasa nikmat yang baru.

Pok pok pok pok

Kontol itu dengan lincah menikmati memek Reshi yang sudah basah banjir dan tidak butuh waktu lama sampai akhirnya dia juga menembakkan cairan nikmatnya ke dalam memek Reshi.

Croot croott

Satu demi satu, kontol demi kontol memasuki memek Reshi.

Reshi sudah tidak menghitung berapa banyak sperma kental yang masuk di memeknya.

Reshi bahkan sudah tidak di ikat dan ditutup matanya.

Ternyata Reshi yang dibiarkan bebas lebih liar dan maniak daripada Reshi yang diikat. Seakan akan Reshi sempat meminum obat perangsang dosis tinggi sebelum datang ke kantor ini.

Berjam jam kemudian, Reshi yang seluruh badannya berlumuran sperma kering dan basah mulai tersadar.

Dia hanya terbaring sendirian, di sebuah matras karet tipis yang sama kotornya dengan dirinya. Aroma sperma dibadannya hampir saja membuat Reshi hilang akal lagi, tapi dia berhasil bertahan.

Badannya pegal, lemas dan memeknya kebas.

Tidak lama kemudian bapak HRD datang dengan pakaian lengkap, dia membawa selembar kertas yang dilaminating berisi susunan jadwal.

"Reshi, mulai besok kamu sudah bisa kerja disini.

Ini syarat dan daftar kerjaan untuk kamu besok.

Saya minta kamu sudah siap disini sesuai dengan jadwal yang diminta.

Paham? "

"Paham pak. " Jawab Reshi singkat.

Reshi berusaha bangun dengan badan lemasnya dan mengambil kertas jadwalnya. Dia tidak membaca isinya, karena merasa dia bisa baca nanti saat dia pulang.

"Sekarang kamu boleh pulang. " Kata bapak HRD.

"makasih pak, saya boleh minta baju saya? " Tanya Reshi.

"Baju?

Oh sudah di bakar tadi siang.

Hahaha

Lagian sekarang sudah jam 12 malam.

Saya duluan ya! "

Bapak HRD segera bergegas meninggalkan Reshi, yang otaknya berusaha berpikir.

Dibakar? Tadi siang? Jam 12 malam?

'Jadi aku di perkosa dan digilir berapa jam ini?

Pantes aja kebas memekku. ' pikir Reshi.

'Eh dibakar? '

"PAKK... TUNGGUU..!! " teriak Reshi.

Dia baru sadar kalau sekarang dia telanjang, kotor penuh sperma, dan tidak punya apapun untuk menutupi diri supaya bisa pulang.

'Masa harus pulang telanjang! ' pikir Reshi

Dia berusaha mengejar bapak HRD tapi beliau sudah hilang, entah bagaimana lenyap ditelan bumi.

Reshi yang bingung hanya bisa berusaha mencari solusi tercepat dan termudah lebih dulu.

'Minimal bersihkan badan dulu. '

Sayangnya Reshi tidak menemukan ruangan toilet atau apapun yang bisa menjadi tempat membersihkan diri.

Beruntung, ada sebuah papan bertuliskan 'keran air' dengan arah panah menempel tidak jauh dari Reshi.

Reshi mengikuti arahan papan itu sampai dia keluar di sebuah parkiran terbuka, dimana ada sebuah keran air kecil di salah satu sudutnya.

Dan sialnya keran itu persis dibawah sebuah tiang lampu yang menyorot kebawah.

'Telanjang outdoor diparkiran banget ini. '

Dengan pasrah Reshi menghampiri keran air tersebut dan mulai membersihkan diri sebisanya.

Sayangnya tidak ada sabun, sehingga Reshi terpaksa puas dengan badan telanjang tanpa bekas sperma tapi dengan aroma badan yang jelas jelas berbau sperma basah.

'Minimal ga keliatan kaya habis di gilir'

Selesai dengan bersih bersih diri, Reshi mulai berpikir bagaimana dia bisa pulang.

Dia tidak punya baju sama sekali, telanjang bulat polos.

Jika sampai ada orang lain melihat dia, bisa jadi Reshi akan diperkosa lagi oleh mereka.

Tapi tiba tiba, muncul seorang pria telanjang yang menghampiri Reshi.

Pada titik ini, Reshi sudah lupa rasanya malu. Paling tidak selama di area The Office.

Pria itu membawa sebuah amplop bertuliskan 'Reshi' dan dia memberikannya pada Reshi.

Reshi menerima amplop itu dan kemudian membukanya.

'Ytl, yang ter lacur
Reshi

Dengan ini kami dari The Office menyatakan anda diterima bekerja di perushaaan kami dengan jabatan sebagai -Vice Manager (pelacur kelas berat) -

Bersamaan dengan ini, kami memberikan anda fasilitas berupa rumah tinggal dan seorang budak seks pria.

Semoga fasilitas ini mencukupi dan anda betah bekerja di perusahaan kami'
 
Day 1 Steven and the house



nama pria itu adalah Steven.

menurut Reshi wajah pria itu lumayan tampan dan bentuk badannya bagus. tidak terlalu gemuk tapi juga tidak kurus. badannya juga lumayan berotot walaupun tidak sampai kotak kotak. membuat otak jorok Reshi tergelitik.

tapi yang lebih menarik perhatian adalah kontolnya. bahkan saat belum tegang saja kontolnya sudah panjang dan tebal. bagaimana nanti kalau sudah tegang. Reshi rasanya ingin segera membuat kontol itu ngaceng.

setelah selesai memperhatikan pria baru ini, Reshi mulai menanyai dia. tentunya dalam keadaan sama sama telanjang dan di parkiran terbuka.

"nama kamu siapa?"

"steven nyonya." jawab steven.

"kamu benar jadi budak seks aku?"

"iya nyonya, apapun yang nyonya suruh sebodoh dan sekotor apapun saya pasti lakukan." jawab steven. matanya berseri seri sekali saat menjawab.

"yakin? kalau aku suruh kamu telanjang jalan masuk mall kamu mau?" kali ini Reshi yang tidak yakin.

"mau nyonya, saya sudah di latih supaya patuh pada perintah nyonya apapun itu." jawab steven.

"oke kalau gitu aku kasih kamu perintah.

kamu ke pinggir jalan terus cari taksi, lalu ajak supir taksi itu buat isep kontol kamu."

"baik nyonya." jawab steven

dia lalu segera berlari ke pinggir jalan raya yang kebetulan sudah sepi. dia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan satu kendaraan pun. dengan tergesa gesa steven kembali ke Reshi.

"nyonya jalanan sepi, saya mau minta ijin untuk cari lebih jauh." kata steven

Reshi hanya bisa bengong melihat tingkah steven. dia tidak menyangka kalau steven akan benar benar mencari taksi. padahal Reshi hanya mau jahil saja. dia tidak benar benar ingin melihat dua laki laki saling menghisap batang.

"ngga usah steven, ga apa apa. aku tadi cuma ngetes aja.

jadi kamu beneran budak seks aku?"

"iya nyonya, saya budak seks nyonya seutuhnya." jawab steven yakin.

"kalau gitu coba kamu nungging sambil ngangkang, aku mau liat pantat kamu." kata Reshi.

dengan patuh steven melebarkan kakinya lalu menundukan badan, memberikan Reshi pemandangan lubang analnya dengan bebas.

Reshi yang melihat kepatuhan steven menjadi semakin gemas, dan horny. Reshi menjilati jari telunjuknya sampai basah lalu memainkannya di lubang anal steve.

"kamu suka di anal ga steve?" tanya Reshi.

"selama nyonya yang lakukan, saya pasti suka." jawab steven

dengan pelan tapi pasti, Reshi mulai memasukan jari telunjuknya ke lubang anal steven. dia mainkan sedikit dan dia goyangkan jarinya di lubang anal steven. steven hanya bisa mendesah pasrah menikmati permainan Reshi. dia tidak sedikitpun melawan atau merubah posisinya.

gemas melihat steven yang mendesah, Reshi meraih batang kontol steven dan mulai mengocoknya. Reshi mengocok kontol steven dengan lembut sambil jari telunjuknya tetap mencolok lubang anal steven.

"steven, kalau enak mendesah aja ya. jangan di tahan." kata Reshi setelah melihat wajah steven yang memerah.

"iya nyonyaa.. aahh~ enakk~ nyaaahhhh~"desah steven.

Reshi yang semakin horny melihat respon steven segera melahap kontol steven. dia jilati dan hisap kontol steven dengan kencang dan penuh semangat. tapi kemudian Reshi sadar kalau steven hanya diam saja dan tidak melakukan apapun.

"steven, kamu ga suka di sepong?" tanya reshi.

"suka nyonya. saya cuma tidak berani berbuat apa apa kecuali di perintah sama nyonya." jawab steven

"oh gitu, kalau gitu aku perintah kamu buat entotin mulutku ya steven."

"siap laksanakan nyonya." kata steve tegas.

steven kemudian memegang kepala Reshi dan mulai menyodokan kontolnya ke mulut reshi dengan kasar. Reshi pasrah diperlakukan kasar oleh budaknya, bahkan dalam hatinya dia senang dengan budak barunya yang kasar dalam menikmati mulutnya.

tidak butuh waktu lama sampai akhirnya steven crot dan menembakan spermanya di mulut reshi. reshi menjilati dan meminum semua sperma steven dengan lahap dan tidak menyisakan setetespun.

"peju kamu enak steven. makasih ya."

"tidak usah terima kasih nyonya, seluruh diri saya punya nyonya dan atas kuasa nyonya. termasuk peju saya." jawab steven rendah hati.

"ya sudah, oh iya steven sekarang kamu pikirin gimana caranya aku bisa pulang.

aku ga punya baju dan ga ada uang buat sewa kendaraan." kata Reshi yang mulai kembali normal

"nyonya kan sekarang punya fasilitas tempat tinggal. kalau tidak salah ada tertulis di surat yang saya berikan tadi nyonya." jawab steven.

Reshi membaca ulang surat yang tadi diberikan steven, yang kebetulan sudah sempat terbang agak jauh karena dia sibuk menikmati kontol, dan sadar kalau Reshi sekarang punya rumah baru.

"wah iya aku dapat rumah, tapi lokasi nya dimana ini steven?" tanya reshi.

"mari saya antar nyonya." tawar steven.

mereka berdua kemudian berjalan ke arah belakang gedung The Office, dimana posisinya adalah Reshi berjalan didepan sambil menarik kontol steven dan steven akan berbicara kalau harus belok atau ke arah tertentu.

mereka berjalan sampai menemukan sebuah celah yang agak tersembunyi. dari celah itu mereka masuk dan muncul di sebuah gang yang cukup lebar. gang ini bisa dilalui dua mobil sekaligus. di kanan kiri jalan terlihat banyak rumah yang cukup bagus, bahkan beberapa tampak mewah.

Steven mengarahkan Reshi ke sebuah rumah yang agak lebih jauh. hampir di sisi ujung yang berlawanan dari tempat mereka masuk. Steven kemudian menunjuk pada rumah di sisi kanan jalan.

"silahkan nyonya, rumah ini untuk nyonya selama nyonya masih bekerja di The Office." kata steven

kemudian dia membukakan pintu untuk Reshi, yang ternyata pintunya juga tidak dikunci, lalu kemudian mempersilahkan Reshi masuk. Steven lalu menunjukan ruangan yang bisa di gunakan oleh Reshi.

rumah ini tidak terlalu besar, hanya satu lantai dengan atap tinggi sebagai ruang tamu. ada satu buah dapur dibelakang yang diberi atap terbuka. ada tiga kamar di rumah ini yang terdiri dari 1 kamar utama dn 2 kamar tamu.

rumah ini sudah penuh terisi perabotan. dari sofa, meja, meja makan dan kasur semua sudah ada. hanya ada 1 hal yang kurang.

"steven, disini ga ada baju?" tanya Reshi.

steven tidak menjawab Reshi tapi dia berbalik dan mengambil sebuah kertas dari atas meja makan yang sebelumnya terlewatkan oleh Reshi. kertas itu berisi peraturan yang harus Reshi patuhi selama bekerja di The Office, dan apa saja yang bisa dia dapatkan.

kewajiban karyawan The Office :

1. melayani pelanggan sebagai pelacur yang patuh, apapun kondisi dan situasinya.

2. bekerja dengan sepenuh hati tanpa mengeluh.

3. tidak pernah menggunakan pakaian lagi kecuali dalam kondisi khusus yang membutuhkan pakaian.

4. bersedia menjadi objek seksual bagi pelanggan dan rekan kerja, baik di lingkungan kerja maupun di area tinggal.

5. bersedia menerima pengkondisian medis, untuk memastikan kesehatan dan keamanan sosial kantor.

hak karyawan The Office :

1. mendapatkan gaji sesuai dengan beban kerja yang dilakukan atau diberikan.

2. mendapatkan kepuasan seksual dari siapa saja dan kapan saja selama berada di lingkungan kerja dan tinggal The Office.

3. menjadikan siapapun objek seksual demi kepuasan sendiri atau kelompok dalam lingkungan kerja dan tinggal The office

4. mendapatkan libur dan istirahat sesuai dengan perjanjian yang dilakukan dengan kantor.

5. keamanan dan kenyamanan selama bekerja dan tinggal dalam lingkungan The Office, selama tidak bersangkutan dengan kebutuhan seksual karyawan yang lain.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd