Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Office - Reshi Wild Office

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mari kita lanjutkan ceritanya!

Day 2 You Never Know​


Hari ini adalah hari kedua.

Hari ini juga menjadi hari pertama Reshi memulai pekerjaannya sebagai Vice Manager sekaligus sebagai pelacur.

Setelah sesi seks pagi yang nikmat dengan budaknya Steven, Resi yang sudah selesai mandi terlihat segar dan cerah.

Badannya yang telanjang terlihat menggoda, dan setelah dibubuhi sedikit riasan serta wangi wangian, bahkan kontol Steven pun tidak bisa tidak kembali berdiri.

Walaupun tentu saja Steven tidak akan berani berbuat apapun.

Setelah selesai merias diri dan merasa cantik, Reshi siap untuk berangkat kerja.

"Jadi steven, kita semua di kantor ini sama sekali tanpa pakaian kan? "

"Iya nyonya. Sama sekali tanpa pakaian dengan alasan apapun. " Jawab Steven sambil menutupi batangnya yang tegak berdiri.

"Steven, kamu aku perintahkan untuk pamerkan batang kamu itu kapan pun dimana pun. Terutama saat sedang tegak berdiri begitu. " Kata Reshi tegas.

"Siap nyonya. "

***

Reshi berjalan dengan sedikit malu. Tentunya karena dia saat ini sedang berjalan telanjang dari rumah barunya ke kantor.

Tapi selain itu juga karena jalan gang yang semalam sangat sepi, ternyata di pagi hari sangat ramai sekali.

Para istri atau wanita single sedang sibuk mengobrol dan dalam keadaan telanjang. Beberapa memiliki budak seperti Reshi, yang mana batangnya sedang di nikmati bergilir sambil rumpi.

Beberapa yang lain sedang sibuk memilih belanjaan dari tukang sayur yang masuk ke area ini. Tentunya tukang sayur itu juga telanjang, jadi kontol hitamnya yang tegak berdiri itu menjadi tontonan menarik bagi para wanita.

Tapi tidak hanya wanita, banyak juga pria dijalan ini. Sebagian besar sedang sibuk minum kopi di halaman rumah masing masing dengan seorang wanita sibuk menjilati batang mereka.

Beberapa yang lain sedang saling mengobrol, membahas sesuatu yang tampaknya penting. Hanya saja dengan adanya beberapa wanita yang berlutut dan menikmati batang tegak para pria itu, tampaknya obrolan mereka tidak sepenting itu.

Sepanjang jalan itu Reshi menjadi pusat perhatian. Semua orang menatap badan telanjang Reshi dan wajahnya yang cantik. Beberapa pria bahkan tidak segan memperlihatkan diri mereka yang langsung mengocok batangnya sendiri saat melihat Reshi.

Bahkan ada salah satu pria yang terang terangan mengundang Reshi ke rumahnya dan mengatakan ingin menikmati badan Reshi.

Bagi banyak wanita diluar sana, perlakuan barusan sungguh memalukan dan merendahkan. Tapi tidak bagi Reshi. Untuk dia perlakuan itu adalah wajar dan Reshi menyukainya.

Dia tidak segan menjawab pria mesum yang mengundangnya dan bahkan membuat janji dengan pria itu untuk berhubungan badan nantinya.

Akhirnya Reshi tiba di gedung The Office. Setelah pemandangan indah penuh nafsu disepanjang jalan tadi, Reshi rasanya tidak ingin kerja sama sekali. Tapi dia sudah diterima dan harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

Steven mengarahkan Reshi ke lift khusus untuk karyawan. Dengan tangkas dia menekan tombol pada lift sementara batang tegangnya sedang menjadi mainan untuk Reshi.

Tidak lama kemudian mereka berdua sampai di lantai yang di tuju. Saat pintu lift terbuka, hal pertama yang didasari Reshi adalah aroma sperma segar yang menguar di ruangan.

Lift itu terbuka langsung pada ruang kerja karyawan. Ruang kerja ini di bagi dalam bilik dan berjajar rapi. Disetiap biliknya di isi satu orang karyawan, baik pria atau wanita, yang mana beberapa sedang melayani pelanggan.

Reshi kemudian dibawa oleh Steven ke sebuah ruangan besar di ujung ruangan karyawan. Ruang ini adalah area khusus management kantor dan berisi orang orang tingkat atas dari susunan kerja.

Didalam ruangan itu saat ini sudah ada sepuluh orang. Dua di antaranya adalah budak seks, terlihat dari kalung rantai yang mereka pakai Terikat pada sebuah tiang besi, layaknya anjing yang sedang di ikat.

Dari delapan orang sisanya, ada dua wanita yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dan kertas dokumen. Kedua wanita ini sebut saja Bu Sara dan Bu Sinta.

Keduanya tentu saja telanjang, dan tete bu sinta lebih besar sedikit dari bu Sara.

Lalu ditengah ruangan ada bu Citra, yang saat ini sedang di double penetrasi oleh dua orang laki laki.

Sisa tiga orang lagi adalah laki laki. Namanya pak Benu, pak Satya dan Pak Jhon.

Ketiganya juga sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak menyadari Reshi yang baru saja masuk ke ruangan.

Baru setelah Steven di ikat di tiang seperti budak yang lain, Pak Jhon mengangkat kepalanya dan melihat Reshi.

Pak Jhon dengan senyum yang ramah dan mata mesum, menghampiri Reshi dan mengulurkan tangannya.

"Kamu pasti mba Reshi ya. Saya sudah dapat kabar nya kalau mba akan bergabung hari ini. " Kata pak Jhon.

Reshi menyalam tangan pak Jhon yang gagah dan kasar, sejenak otak Reshi menjadi jorok terutama saat melihat batang pak Jhon yang menggantung lemas.

"Iya pak, saya hari ini bergabung sebagai Vice Manager. " Jawab Reshi.

Kemudian Reshi dibawa ke meja samping pak Jhon. Disini pak Benu dan Pak Satya baru sadar kalau mereka kedatangan anggota baru. Keduanya dengan cepat menghampiri Reshi yang belum sempat duduk dan menyalami Reshi dengan semangat.

Kemudian Pak Jhon dengan ramah mendudukan Reshi di meja dan melebarkan kaki Reshi.

Reshi yang bingung hanya bisa diam mematung sementara pak Satya mengambil alih tugas untuk menjelaskan.

"Ini bentuk selamat datang dari kami bu Reshi.

Anggota baru di ruangan ini biasanya kami gilir dulu. Kecuali kalau sudah keburu ada client yang mau pakai badan bu Reshi. "

Reshi hanya pasrah dengan tindakan pak Jhon yang sibuk menjilati memeknya. Kemudian pak Benu dengan lembut menidurkan Reshi di meja dan kemudian menjejalkan batangnya ke mulut Reshi.

Reshi hanya bisa memejamkan mata dan menikmati sensasi baru ini. Di gilir tanpa paksaan tapi tidak bisa dilawan.

Ketiganya dengan cerdik memanipulasi Reshi untuk patuh dan membiarkan mereka berbuat sesukanya.

"Kasih pil dulu itu pak nanti hamil! " Teriak suara wanita dari sebrang ruangan.

Itu adalah suara bu Sara, yang mengingatkan untuk kebaikan Reshi juga.

Pak Benu kemudian melepaskan batangnya dari mulut Reshi. Dia mengambil sebuah pil dari lemari dan memasukannya lansung ke mulut Reshi.

Pil itu kecil sekali. Tidak sampai setengah ruas kuku. Setelah pil itu masuk ke mulut Reshi, pak Benu menjejalkan batangnya lagi yang tidak lama kemudian menembakkan spermanya.

Reshi menelan sperma itu bersamaan dengan pil tadi dalam satu kali telan.

Glek!

Kemudian pak Benu melepaskan batangnya yang mana mulut Reshi kemudian di isi oleh batang pak Satya.

Sementara itu di memek Reshi, pak Jhon sudah bersiap memasukan batang kontolnya yang sudah tegak sempurna.
 
sepi juga ini kolom komentar hahaha
 
Bimabet
mari kita lanjutkan supaya story ini tetap ada yang baca

Day 2 The Craziest for now

Reshi merasa badannya lengket. Bekas sperma dari ketiga rekan kantor barunya masih terlihat berlumuran dibadan dan selangkangan Reshi.

Hanya saja Reshi tidak bisa membersihkan diri karena saat ini dia di ajak untuk berkenalan dengan rekan rekan karyawan dan area kantor.

Tentunya kegiatan ini lebih kearah memamerkan badan telanjang Reshi, dan memberitahukan pada semua karyawan kalau ada satu perempuan baru yang bisa di nikmati.

"Rekan rekan semua, mari saya perkenalkan anggota baru kita.

Namanya mba Reshi.

Silahkan disapa teman teman semua mba. "

"Baik pak,

Selamat siang teman teman semua, nama saya Reshi dan mulai hari ini saya bekerja disini dengan teman teman semua. "

Sorak riuh dan tepuk tangan gemuruh menjadi respon yang sangat hangat bagi Reshi. Semua orang tampak senang sekali dengan bergabungnya Reshi di kantor ini.

Lalu kemudian pak Jhon mengangkat tangan Reshi dan memasang sebuah borgol besi pada tangan Reshi.

"Eh kenapa ini pak? "

"Sesuai yang saya bilang di ruangan tadi bu.

Tradisi kita disini untuk anggota baru adalah digilir.

Kalau tadi diruangan kita hanya acara kecil, tapi siang ini teman teman seluruh kantor di izinkan untuk mencicipi bu Reshi. "

Reshi hanya bisa melotot kaget. Tapi dia juga sadar kalau sekarang dirinya berada di kantor yang memang menjajakan tubuh dan seks sebagai barang dagangannya. Tentunya para pelaku seks juga ingin menikmati sedikit produk yang mereka jual.

"Oh begitu pak, kalau untuk itu saya tidak perlu di borgol pak. " Jawab Reshi enteng.

Dengan lekuk badan erotis yang memancing nafsu, Reshi berbalik badan dan memamerkan memeknya pada semua orang.

"Lepasin aja borgol saya pak, biar saya bebas menikmati digilir teman teman semua. " Kata Reshi manja sambil berlutut lalu mencium kecil batang pak Jhon.

pak Jhon kaget melihat betapa mudahnya Reshi menyerahkan dirinya, tapi dia juga suka wanita seperti Reshi. wanita yang cantik tapi didalamnya sudah binal dan liar.

kemudian pak Jhon melepaskan borgol dari tangan Reshi. Reshi lalu menghadapkan badan telanjangnnya ke pak Jhon. Reshi melirik ke kanan dan ke kiri, melihat para karyawan pria penasaran dengan apa yang akan dia lakukan.

dengan sangat lembut tiba tiba Reshi mencium bibir pak Jhon. Reshi juga menempelkan badannya ke badan pak Jhon, membuat batang pak Jhon semakin keras karena sentuhan yang dia rasakan.

pelan pelan Reshi menciumi bibir pak Jhon lalu turun ke leher. dari leher dia turun ke dada, mencium puting dada pak Jhon dan menjilatinya sedikit. setelah itu Reshi turun lagi keperut hingga ke batang pak Jhon.

saat sedang mencium batang pak Jhon, Reshi dengan sengaja melebarkan bokongnya dengan menggunakan tangan. dia memamerkan lubangnya kepada teman teman kantor yang melotot menyaksikan kelakuan Reshi. Reshi kemudian berhenti sejenak menciumi batang pak Jhon. dia menoleh ke belakang lalu berkata pada para karyawan yang lain.

"masuk gantian ya teman teman, bebas tanpa bayaran.

tapi untuk mulut aku kalian ga boleh ya, sudah ada jatahnya sendiri." kata Reshi sambil mengedipkan mata.

mendengar undangan dari Reshi, semua karyawan pria langsung gelap mata. mereka dengan buru buru menghampiri Reshi dan berlomba menikmati lobangnya. Reshi bisa merasakan kedua lobang nya dimasuki oleh batang yang dia tidak kenal sama sekali. batang batang itu masuk dengan kasar dan tidak beraturan, mereka menembakan cairannya dengan sembarangan dan dengan cepat digantikan oleh batang yang lain.

sementara itu Reshi menjaga mulutnya untuk melayani para atasan. pak Jhon, pak Benu dan Pak Satya bergantian menikmati mulut Reshi. mereka bertiga tidak segan segan untuk mengisi mulut Reshi dengan cairan mereka, bahkan mereka dengan kasar memasukan batang mereka sampai mentok ke tenggorokan Reshi sebelum kemudian menembakan cairan mereka. mereka melakukan itu supaya mereka yakin Reshi akan menelan cairan mereka sepenuhnya.

Reshi menikmati kegiatan pesta sek itu selama berjam jam. sesekali saat kesadaran Reshi pulih, dia bisa melihat beberapa pria baik muda ataupun berumur masuk ke ruang kerja dan seenaknya menikmati tubuh karyawan wanita. sayangnya Reshi hanya bisa melihat sebentar karena karyawan laki laki tidak akan membiarkan Reshi beristirahat terlalu lama.

segera setelah Reshi sadar, dia akan segera menjadi mainan pemuas nafsu lagi. batang demi batang keluar masuk dengan mudahnya kedalam lubang Reshi yang dengan sengaja dia jajakan bebas untuk teman teman karyawan. pak Jhon, pak Benu dan pak Satya sudah kembali ke ruangan mereka. mereka kembali fokus bekerja sementara Reshi masih menjadi budak nafsu.

kira kira pukul tujuh malam akhirnya semua karyawan selesai menikmati badan Reshi. tubuhnya penuh berlumuran cairan kelamin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Reshi bahkan sampai tidak bisa berdiri, badannya lemas tak bertenaga karena selama satu harian penuh hanya menjadi objek nafsu saja. satu satu yang masuk kedalam perutnya adalah air putih dan air kelamin lelaki.

Steven, budak Reshi, dengan baik hati mengankat badan pemiliknya yang sudah lemas tak bertenaga dan tidak sadarkan diri. dalam keadaan masih telanjang dan batang nya bergelantung lemas, dia menggendong Reshi turun menggunakan lift khusus dan membawa Reshi pulang. sampai dirumah, Reshi di dudukan di sebuah kursi dan kemudian Steven dengan tenang mengambil beberapa foto Reshi.

besok Steven akan menceritakan tentang foto ini dan alasannya, tetapi dia yakin Reshi akan dengan senang hati mendapatkan foto itu. bahkan mungkin Reshi akan meminta Steven untuk merekam dirinya jika nanti dia sedang menjadi budak nafsu.

setelah selesai mengambil beberapa foto, Steven mengangkat badan Reshi dan meletakknya di bathub kamar mandi. dengan telaten dan mesum, Steven membersihkan badan Reshi. tentunya dia berfokus dengan menikmati payudara Reshi dan selangkangan Reshi yang penuh dengan cairan laki laki.

tapi selain bertindak mesum, Steven juga telaten membersihkan badan Reshi sampai dia menjadi benar harum dan bersih. kemudian Steven membersihkan rambut Reshi dengan sampo, dengan posisi yang disesuaikan Steven sedemikian rupa, supaya batangnya bisa bergesekan dengan wajah Reshi.

setelah selesai memandikan Reshi, Steven mengambil handuk dan mengeringkan tubuh Reshi. tentunya tangannya kembali bermain dengan santai di dada dan selangkangan Reshi. bahkan kali ini Steven juga menggesekan batangnya ke lobang kelamin Reshi. tapi dia hanya berani sampai disitu, sebagai budak Steven paham posisinya. kalau sampai dia berbuat kelewatan, Resikonya bisa menjadi sangat berbahaya bagi Steven.

setelah Reshi kering dan harum, Steven menggendong Reshi dan meletakan dia di kamar. Steven membungkus badan Reshi dengan selimut dan memastikan dia tidur dengan nyenyak. setelah Steven yakin kalau Reshi aman dan nyaman di kasurnya, Steven segera menuju tempat istirahatnya sendiri.

tempat ini belum disadari Reshi, karena dia masih belum terlalu familiar dengan rumah barunya. tempat istirahat Steven adalah sebuah keranda besi dengan tali pengikat otomatis untuk tangan dan kaki. Steven meletakkan keranda itu tepat di samping kepala Reshi.

Steven kemudian masuk ke keranda itu lalu dia memasang penutup mata dan pengganjal mulut pada dirinya sendiri. setelah memastikan matanya gelap dan mulut tidak bisa menutup, Steven mengikat dirinya sendiri pada keranda besi itu. pengikat otomatis segera mengunci tangan Steven dan satu satunya cara untuk Steven bisa bebas adalah kalau Reshi membukakannya.

dengan batangnya semakin mengeras dan tegang, Steven yang sudah terikat mulai menunggu dengan sabar. dia berharap Reshi akan bangun dengan cepat dan memberi batangnya kepuasan yang dia dambakan. tapi itu hanya harapan semata, karena Reshi belum tentu paham cara membuka kunci pengikat tangan Steven.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd