Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

The Story

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Masih ingat dengan saya?
Terakhir Cerita disini Di desa Orang.

Ada beberapa Suhu disini yang kurang menyukai cerita yang ada di page 1 cerita ini. Yah memang selain cerita pribadi disini ane selaku pengguna Forum Ini, Ane lagi belajar mengangkat cerita-cerita dari teman, kawan dan bahkan Orang lain. Siapa tau kita kita disini bisa meningkatkan skill SSI maupun siasat dari beberapa referensi yang ane angkat.
Mphon maaf jika cerita sebelum ini banyak yang kurang suka. Bukan apa apa tetapi ane pribadi hanya ingin sekedar share

"Oh Gini Caranya, Oh Itu Ceritanya, Oh Begini Hasilnya"

mungkin begitu tujuan ane, Meskipun hanya sepenggal.
Tetapi sepertinya ane Gagal 😁😁😁😁😁. Ada juga yang memberi saran gini
“Kenapa gak bikin FR aja suhu biar ada Tag UG-FR
jawaban ane hanya 1 “nggak” karena ane sendiri lebih suka ceritanya dari pada laporanya karena ada step-step seseorang untuk mendapatkan yang Aneh-aneh

jadi sekali lagi Maaf Suhu suhu disini jika saya salah🙏🙏🙏

⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔






Bulan Oktober, Tahun 2019​
Hari ini adalah hari Sabtu dan masih di bulan Oktober, Meskipun september Ceria sudah lewat, Aku berharap Di bulan Oktober memberikan kisah menarik atau Nyentrik bahkan berbau trik, Trik didunia Nyata yang diangkat secara Serius.

Bulan Oktober adalah bulan dimana banyak perusahaan yang mengalami penurunan penghasilan, Dan itu juga terjadi di Perusahaan yang aku tempati. Meskipun tidak seberapa tetapi ada beberapa kebiasaan yang harus aku pikir ulang sebelum bertidak sesuatu, Ya tentu masalah Keuangan. Semula seperti gaya Bos yang Los...... sekarang menjadi gaya Kost dan sedikit melengos. Melengos dalam artian Kurang semangat dalam dunia SSI.

Sabtu kali ini aku hanya santai saja di kost, Penghuni kost disini sudah banyak yang pindah dan berganti semenjak aku tugas bulan-bulan lalu. Sehingga di Bulan ini ada beberapa yang asing dari pandanganku. Meskipun beberapa hari sempat membuka pembicaraan kepada mereka-mereka.

Ada salah satu member sini (Forum Tercinta😁) Bertanya,

“Apakah sudah habis Hu, Sasarannya? Kok Lama Gak Update?”

Ane hanya jawab “Belum dan masih ada, Lagi Teliti dan Seleksi”

Memang dunia per-EXE sangat unik untuk di pantau, Ada yang pingin tau Proses Exe ada yang pingin tau proses dapatnya. Semua bergantung kesempatan. Untuk Catatan saja KESEMPATAN bisa di buat dan bisa di rencanakan. Ibarat Kata Kita ini Adalah Dalang sekaligus Pemainya.

Hari ini Rencana awal ingin pergi ketempat yang dingin, karena suhu di daerah yang ku tempati tergolong panas akhir-akhir ini. Namun sebelum pergi aku sempatkan untuk bertamu kerumah Bu Kost (Bu sundari), Untuk membayar kewajiban sebagai penghuni kost. Tetapi saat sampai di rumahnya terlihat gerbang terkunci rapat Sehingga Aku langsung menuju tempat di daerah ***** 10 KM dari Kost. Aku memenag sebelumnya sudah janjian dengan teman kerjaku yang bernama Roni untuk sekedar bermain disana. Rumahnya tergolong Desa, masih banyak Pepohonan Besar dan Sangat Sepi. Tepat di Pertigaan yang sebelumnya sudah janjian dengannya. Aku diajaknya melewati jalanan sepi yang tidak beraspal melainkan masih tanah, Tanah Kering yang sudah keras.

Sampai ri depan rumahnya yang tidak seberapa besar, Aku di persilahkan masuk Oleh Roni. Yang membuatku terkaget adalah 180° berbeda penampilan di tempat kerja dan di rumah. Roni terkesan NDESO terlihat lusuh dan tidak terawat. Rumahnya pun juga masih belum terpasang Keramik dan terkesan Seram.

ՙBro, Rumahmu kok terkesan Serem. Beda banget sama penampilan mu kerja.՚
ՙIya Bro Wong Ndeso, Ya gini՚
ՙAku aslinya ya gini Kerja baju ya Rapi lah, kerja di pabrik.՚


Aku yang sempat terbengong dan terheran. Masih ada demi kerja dia berpenampilan Ok, Sedangkan Tempat istirahat / Rumah masih lusuh dan tidak karuan.

ՙAku di rumah ya gini, Terkadang juga hanya pakai kain Sarung.՚
ՙIstrimu mana mas Bro, Kok gak kelihatan?՚
ՙDi belakang Tak suruh masak, Ada tamu agung soalnya heheheheh՚
ՙAh kamu, Bisa aja. Jangan jangan Kamu bipang kalo aku ini Bos ente Ya?՚
ՙSsstttt jangan Rame-rame՚
ՙAh kampret Lo.՚

ՙYa maklum Bro, Istri 2՚
ՙHa? 2 ……. Jadi kamu istri 2՚
ՙIya cuma beda tempat. Aku sering ke istri Muda, Soalnya gak krasan disini՚
ՙDimana?՚
ՙDisana……. 3 Kiloan jaraknya.՚
ՙTrus…. Istri disini sama anak saja՚

ՙNggak Disini cuma sama Ibu Mertua, Aku sama Istri Tua gak dapet anak. Makannya aku Nikah Lagi՚
ՙYang disana sudah punya?՚

ՙYa Ada mau 2 Sini gak bisa punya anak kata dokter. Soalnya itu Hormon terlalu banyak atau apa gitu, Intinya Dia gak bisa memberikan Aku keturunan sehingga, Mau gak mau Dia harus Rela.՚
ՙTrus, Keuangan nya? Tapi sorry ya kalo aku pingin tau soalnya aku baru tau.՚

ՙIya Gak papa Santai aja, Semua karyawan pabrik ya yang tau istri Mudaku aja, Yang ini enggak Dia ya gitu mau aku pisahin gak tega soalnya kerja apa coba. Aku bingung, jadi mau gak mau ya Aku kasi 1 juta sebulan՚
ՙLoh? Cukup kah Sebulan segitu?՚

ՙMau gak mau ya segitu, Namanya di bagi. Aku sering disuruh Ibu mertua misahin, Cuma Istriku diam saja. Jadi aku ya gimana ya. Aku juarang sekali kesini paling 1 Bulan sekali՚
ՙLah, Mang gak papa tuch. Kalo sakit atau apa gimana?՚
ՙYa urusan sendiri-sendiri. Udah aku daftarin BPJS kok՚
ՙWah parah lo……..՚

ՙKeadaan Bro. Intinya ya jarang lah kesini. Aku juga kasian tapi istri Muda gak ngebolehin. Terpaksa kerja sampingan aku kasi kesini ya segitu 1 juta՚
ՙOh sampingan Ojek Itu ya……՚


Roni memang mempunyai Sampingan Ojek Online yang biasannya dia jalankan namun terkadang juga tidak. Aku menrasa penasaran dengan Istri nya. Tak lama keluarlah Istrinya sambil membawa baki berisi teh dan Pisang Goreng. Sekilas dia memang terlihat Ndeso namun aku belum berani sedetail yang lainnya. Karena masih baru, Baru datang dan bertamu.

ՙIni lo Bos ku dik, yang tak ceritakan՚ kata Roni.

Aku berjabat tangan dan kurasakan sedikit halus tangannya dan empuk. Dia terlihat Malu dan hanya senyum saja. dan kembali duduk di samping Roni.

ՙOh ya Bro Gimana TV nya…..՚, Kata Roni.
ՙTivi?՚

Roni mengedipkan Mata, Dan aku terkaget “Maksudnya apa Ini” dalam hatiku.

ՙTV yang kemarin cerita katanya kamu siap ngriditin Bro. Kalo iya yang 14 inch saja lah buat sini.՚
ՙTV nya rusak ya?՚
, Tanyaku yang mulai ikut bersandiwara dengan Roni.

ՙGak rusak tapi blm Punya….. Gimana? Besok ya kamu kirim merk terserah lah… Gak papa՚
ՙeeeee besok? Gimana ya…….՚
, Aku sedikit berfikir.

Namun saat aku terdiam Istri Roni Masuk kedalam setelah di senggol Roni. Dan mulailah aku bertanya maksud dan tujuan apa karena niatan ku kesini adalah hanya ingin bermain.

ՙGini bro, Maaf gak ngomong dulu. Istriku dan mertua pingin TV lha aku gak ada uang. Kamu bisa pinjami dulu kan nanti tak cicil. Tapi besok datengin ya, Biar istri gak Ungkit-ungkit yang lain atau kesana, Soalnya repot dia aku Cerai in gak mau. Repot kan Tulung ya Besok datengin trus pasangin lah. Aku soalnya ngurusi Istri yang 1 nya՚
ՙhaduh ente yang punya istri kok aku yang repot?՚

ՙAyo lah, Tulung aku demi kelancaran ku ya. Yang harganya 1,4 atau 1 juta lah. Pokoknya TV 14 inch biar adem gitu.՚
ՙHmmmm Isok ae ente bilang. Yawes tak carikan tapi besok gak janji aku՚
ՙYa iso lah kamu ya…. Sore gak papa. Biar nanti tak kasi tau.՚
ՙYa tak usahakan.՚


“titut……titut…..titut……….” Suara HP Roni berbunyi

ՙSebentar Bro…. Istri Muda՚
ՙIya…..՚


Aku menunggu Roni yang sedang di telfon istrinya, selagi menunggu aku membuka HP dan serching merk-merk TV yang 1 jutaan dan toko yang siap sedia. Lagi asyik nyari Roni kembali masuk.

ՙSorry Bro gak bisa lama Istriku Minta Anter ke ***** Mau belanja Bulanan,՚
ՙLhah aku? Kamu tinggal?՚
ՙYawes sini ae sama Mbok de Wor heheheheh cerita TV dan apa lagi gitu nanti total e kamu ngomong aku pokoknya antara 1-1,5 juta lah Ok.՚
ՙHaduh….. Nyikso aku jamu Bro……. Kampret Lu…..՚

ՙKali ini aja Bro Plisss, Tak kasi tau dia aku tak langsung balik Ok՚


Aku hanya menghela Nafas panjang, dia masuk kedalam dan aku masih duduk di ruang Tamunya. Tak lama Roni keluar beserta Istri Tua nya. Dan pergi begitu saja lalu istrinya sambil senyum malu duduk tepat di sampingku agak jauh.

ՙMas jadi belikaN TV? eee maksud saya itu, Ngreditin TV?՚
ՙYa Mau type yang bagaimana? Tadi katanya Roni 1-1,5 juta՚

ՙIya, Ngikut Aja Mas….. Oh ya Mas nya namanya siapa?՚
ՙSaya Awan Mbak…… Mbak nya Siapa? Lupa belum tanya Tadi?.՚
ՙAku, Azizah Mas cuma biasa di panggil Jijah, pakai J ՚
ՙOh mbak Jijah….՚

ՙIya Mas.՚
ՙOh gitu anaknya?՚
, Tanya ku pura-pura belum tau

ՙLoh Mas Roni belum cerita?՚
ՙBelum mang ada apa?՚

ՙGini Mas, Aku ini istri no 1 Mas Roni punya Istri 2, Aku terpaksa mas membiarkan dia beristri lagi soalnya aku di priksa gak bakalan punya keturunan katanya kelainan Hormon apa gitu. Jadi otomatis Mas Roni mencari istri lagi… Dan aku juga gak mau mas Di ceraikan soalnya maaf mas. Gak ada yang ngasi uang lagi. Kerjaku sama Ibu juga hanya penjual Daun pisang di Pasar jadi hanya Cukup untuk Makan saja, sedangkan lain juga gak ada.՚

ՙOh gitu jadi punya 2 istri՚
, Jawabku sedikit heran dengan pengakuan yang sebenarnya.

ՙMas Sendiri jadi Bos sudah lama kah?՚
ՙAh belum՚
, Jawabku sekenanya

ՙSudah ber Istri?՚
ՙBelum lagi cari-cari saja Ini hehehehehehe՚

ՙAh masak belum mas. Bos lo kok belum՚
ՙIya Belum, Apa Mbak jadi istriku hehehehehehehe՚
, Godaku ngawur.
ՙYa gak Mungkin mas, Jelek gini kok hehehehe, Bisa aja mas ini lagian juga gak bakalan ada keturunan. Biar Mas Roni aja jadi suamiku, Suami yang hanya ngasi uang saja.՚
ՙheheheh Bercanda Kok.՚

ՙMas Boleh tanya gak?՚
ՙApa itu?՚
ՙMas Roni itu gak betah disini itu karena apa mas ya, Masak Istrinya gak ngebolehin?՚
ՙYa gak ngerti mungkin sibuk dengan kerjanya atau gimana, yang penting kan masih ngasi uang to…..՚
ՙYa sich tapi ya masak uang aja mas, Aku juga istrinya sah tapi gimana lagi mas, Takdir mungkin՚
ՙYa sabar saja, Mungkin juga lagi sibuk, Atau Mbaknya penampilan dirumah dirubah agak gimana gitu bersolek atau apa gitu kan Bisa՚

ՙUdah pernah mas, Cuman percuma kalo dia udah gak Sayang sama aku. Mending gini saja Fokus bantu orang tua dan mendoakan Mas Roni Sadar. Tapi terkadang juga aku sering menangis mas. Kalo ingat masa awal menikah sayangnya dia berubah karena aku sendiri gak bisa ngasi momongan՚

ՙHmmmm Jangan gitu nanti aku juga sedih hehehehehe՚


Aku terus mengobrol dengan Azizah sampai siang hari bercerita masa lalu dan bercerita masa-masa ketika masih sekolah. Seolah aku dan Azizah sama sama pernah menjalani masa itu. Azizah ternya orangnya polos dan tidak bisa menyembunyikan sesuatu. Dia terus bercerita dan merasa cocok. Dia pun senang ketika aku beri tahu TV yang akan Di beli berjenis Flat meskipun 14 inch harganya masih sesuai dengan Roni sampaikan. Disaat asyiknya berbincang aku permisi untuk ke Kamar mandi, Di arahkannya ke belakang yang tergolong agak gelap, karena kurang penerangan cahaya, Sampai di kamar mandi yang hanya tertutup kelambu aku masuk dan buang air kecil, Sambil melihat kiri dan kanan. Tampak BH dan CD serta baju kotor ada disitu, Iseng aku mengolak alik pakaian kotor di bak tersebut. Sekedar ingin tau dan melihat ukuran. Namun sayang tak menemukan ukuran apapun yang aku maksud. Karena memang Baju CD dan BH tergolong sudah sangat Lusuh.

“Apakah aku kasian ?” jawabannya “Iya sangat prihatin”

Ketika kembali ke Ruang Tamu, Aku kembali ngobrol namun Obrolan aku alihkan dengan mengulas kondisi Rumah yang kurang penerangan dan sampai membahas hal baju kotor yang di timbun. Dari situ aku arahkan dan aku jelaskan mengenai pentingnya kebersihan, Sampai-sampai membahas pakaian Dalam serta Baju yang sudah usang. Aku menyarankan agar segera ganti, Untuk menuju hal yang lebih baik.

ՙKebersihan Itu penting Mbak, Jadi mungkin saja Bisa dari kebiasaan Mbaknya yang kurang bersih sehingga mengganggu kesehatan Mbaknya՚

ՙIya sebenarnya bersih Mas, Cuma mungkin keseringan di pakai itu. Tapi mau gimana lagi namanya juga Gak mampu mas…. Ya wajar jika Daleman atau baju baju banyak yang sudah lusuh dan Usang. Tapi janji mas tak usahakan biar lebih baik lagi. ՚

ՙYa bisa saja dari kebersihan juga, Kalo gak salah ada kok aturan pakai daleman dan baju itu udah berapa kali atau udah agak usang harus di ganti demi kesehatan՚
ՙIya mas makasih sudah di ingatkan , tapi ya gak bisa langsung mas. Nabung dulu……..՚


Dalam hatiku berkata “ masak untuk beli CD dan BH serta baju harian harus nabung dulu? dimana tanggung jawab Roni wah payah nich nyia nyiain istri”, Aku terdiam dan berfikir Lalu aku memberanikan diri mengungkapkan Keniatanku.

ՙMbak Maaf kalo mbak mau nich bukan maksud merendahkan atau gimana ya, Ini murni keniatanku Mbak, Gimana kalo nanti mbaknya beli Keperluan itu uang dari aku՚

ՙHa? Gak usah Mas merepotkan ,՚

ՙGak papa ini murni dari aku, 300 ribu cukup kan mbak…. Buat beli daleman sama Baju harian …..՚
ՙMmmmm gak usah mas….՚

ՙGak papa, Ayo terima………..՚
ՙMmmm Makasih mas ya…. ՚
ՙHabis ini beli, yang lama buang saja atau di musiumkan, beli yang harian 3-4 mungkin cukup kalo kurang besok lah sambil bawa TV ՚
ՙCukup-cukup kok mas……. Makasih banyak mas mas Bos yang baik sekali lagi makasih՚


Aku lantas berpamitan untuk pulang, walaupun terlihat dia maksa jangan aku tetap pulang, dan berAlasan untuk mencari TV yang Roni inginkan.

Sampai di kost, Aku membuka HP kembali dan chating Roni berkata akan mengambil TV harga kisaran 1,4 sesuai arahannya. Diapun membalas Ok dan akan Di bayar 2 kali ketika gajian. Aku hanya mengiyakan saja.

Sore hari diKost ada 2 orang laki-laki dan perempuan nampak seperti orang bingung. Mereka lalu mendekat kearah ku dan bertanya “Apakah disini ada kost kosong?” aku hanya menjawab “Ada” dan aku menjelaskan bahwa yang punya rumahnya ada di ujung jalan dekat dengan jalan Raya. Tanpa Pikir panjang aku menelfon Bu kost dan meminta agar datang ke kost karena ada yang mau ngekost.

Tidak sampai 10 menit Ibu kost dan bapak kost datang menghampiri 2 orang yang belum ku kenal. Mereka berbincang-bincang dengan Bu kost lalu memilih kost tepat di samping kamarku, Bekas kamar Bu Dewi yang 1 bulan lalu sudah keluar entah kemana. Aku menunggui di depan kamarku dan menyiapkan uang juga untuk membayar kost.

ՙTadi pagi aku kerumah ibu mau bayar tapi ibu gak ada՚, kataku kepada Bu kost
ՙAda apa?՚
ՙMau bayar kost?՚

ՙIya Bu, Telat 2 hari soalnya hehehehehe՚
ՙAh gak masalah, lagian juga gak buru-buru՚
ՙIya gak enak aja lah Bu……՚
, sambil mata Elangku tertuju pada gundukan besar di dadanya.

ՙYawes aku bawa ya Uangnya՚, sambil menatapku.
ՙYa Bu,՚, sambil tetap memperhatikan dada nya yang terlihat masih Ok.

Aku lalu masuk kekamar bersiap akan mandi.
Selesai mandi, Aku keluar kembali dan masih memakai celana pendek tanpa kaos keluar menuju tempat jemuran untuk menjemur handuk bekas aku mandi. Sesekali aku melirik kearah kanan dan masih menemukan Bu kost dan orang baru yang mau kost. Ibu Kost pun juga sempat melirik ke arahku

“Mungkin tertarik dia”, Batinku. Tapi aku sendiri masih belum berani macam-macam karena pandangan sudah ok tetapi kalo dalam hati siapa tau. Santai dan sabar yang membuatku selalu bertahan.

Malam Hari sehabis Isya' Aku berangkat ke toko elektronik untuk membeli TV yang Roni pesan. Setelah memilih akhirnya aku mendapatkan TV sesuai yang di pesan dan aku kirimkan gambar ke Roni. Dia setuju dan berterimakasih.



Minggu, Bulan Oktober 2019​

Pagi ini selesai cuci baju, aku duduk santai di depan kamar sambil menikmati asap Rokok, Entah apa aku tiba tiba berfikir aneh, Rasa ingin tau nama dan asal tetangga sebelah yang baru, Namun sampai jam segini masih belum ada tanda-tanda ada yang keluar. Namun pikiran dan keinginanku ku tepis jauh-jauh Toh juga bakal kenal di lain waktu.

Jam 8 pagi aku bersiap untuk mengantar sekaligus memasang TV di Rumah Azizah. Dengan Berbekal alat seadannya aku meluncur serta membawa TV yang aku ikat di belakang. Sebelum berangkat tadi aku sempatkan untuk chating Roni, dan dia mempersilahkan.

Sampai disana Aku sudah di tunggu oleh Mbak Azizah. Di persilahkan aku masuk dan aku mulai memasang serta memprogram chanel TV, tidak sulit bagiku untuk setting channel TV. Selagi aku mensetting TV aku lihat Azizah memperhatikanku serta rasa ingin tau nya juga semakin besar sehingga dia berdiri tepat di samping kananku. Dan aku berlagak sok profesional saja sesekali melirik kearahnya. Yang membuatku Heran. Dia tampak sempurna, sempurna tidak seperti kemarin dia memakai baju biasa kemeja dan rok panjang namun Gundukan dada nya kini semakin terlihat. Entah karena dia memakai baju itu atau memang daleman Baru. Aku masih bertanya-tanya dengan penampilan yang agak sedikit berbeda.

ՙKemarin jadi beli, Baju sama daleman?՚, Tanyaku sambil ku menoleh

ՙIya mas heheheh Jadi.՚
ՙNah gininkan nanti bisa betah Mas Roni nya kalo kesini, Tampilan beda՚
ՙAh enggak mas biasa saja՚
, Sambil terlihat malu.

ՙYa beda kemarin lusuh sekarang kan agak bersihan aku lihat juga beda. jadi ya semoga bisa betah disini kalo suami mbak kesini՚
ՙYa kesininya jelas 1 bulan lagi. Tapi aku tetap penampilan biasannya saja mas, jadi yang kemarin aku pakai kalo dia kesini.՚

ՙKenapa Bisa begitu? Bukannya kemarin keinginannya dia betah?՚
ՙMustahil mas. Aku sudah tak menarik lagi.՚

ՙJangan merendah seperti itu lah, Semua sama. Jadi ya yang optimis lah. Kamu kan masih istri sah nya.՚
ՙIya tapi…….. Beda?՚

ՙBeda apanya? Oh ini sudah selesai program nya jadi tinggal pindah-pindah kalo mau ganti chanel՚
ՙIya mas makasih….՚
, jawabnya santai.

Aku berjalan menuju ke ruang tamu dan duduk, Di meja sudah disediakan Kopi. Aku menyalakan Rokok dan menikmati kopi. Azizah mengikutiku dan duduk tepat di depanku.

ՙKopi nya pas mas?՚
ՙYa lumayan, ngomong-ngomong aku kok gak lihat Ibu? Kemana?՚
ՙLagi ikut kesawah mas, Buruh soalnya ada panen padi՚
ՙOh sampek sore?՚
ՙIya…..՚
ՙKok gak bantu mbak nya?՚
ՙTadi sudah bilang kalo ada mas kesini. mau pasang TV jadi ya di rumah saja.՚
ՙOh gitu……՚


aku berdiam dan menunggu apa yang akan dibicarakannya. Dia tampak bingung dan dan sesekali malu-malu. Dan entah apa yang dia pikirkan. Wanita seperti dia adalah tipe GAMPANG, Bukan bermaksud sombong, tipe dia sangat mudah di takhlukkan. Bermodal sedikit dan di beri perhatian akan mudah luluh. Tapi aku harus menjaga privasi ku yang di depannya aku ini adalah Bos dari suaminya. Meskipun Bohongan.

ՙKenapa kok keliatanya gelisah? Uang kemarin habis kah? Atau ada masalah?՚
ՙAh enggak mas. Eeee masih ada kok ՚
ՙKok gak dibelikan semua?՚
ՙYa gak papa cuman beli daleman 3 sama baju 2 baju ini sama daster buat harian mas….՚

ՙOh beli 3 , jadi sekarang pakai baru donk baju dan dalemannya?՚
ՙHehehehe Mas ini ada-ada saja՚
ՙYa kan tanya masak gak boleh????՚
ՙKalo iya kenapa Mas? Gak boleh?՚

ՙYa boleh makannya beda hehehehehe՚
ՙMaksudnya?՚
ՙYa beda, Kemarin terlihat kendor sekarang kencang gitu, Montok՚
, Godaku

Dia terlihat malu dan memalingkan ke kanan seolah menutupi dada yang aku lihat sedari tadi.

ՙMas ini bisa aja, Malu mas……՚
ՙYa gak papa itu modal mbak buat Mas Roni atau suami mbak bisa kembali dan memperhatikan mbak.՚
ՙGak mungkin mas. Dia disini hanya 1 jam kadang ngasinuang lalu pergi. Ya gak mungkin՚

ՙAh masak,?՚
ՙIya beneran udah ogah-ogahan՚
ՙTapi kalo tampilan gini ya beda to.՚
ՙYa kalo kesini bulan depan ya jelas aku pakai pakaian yang kemarin-kemarin gak gini.՚

ՙkenapa begitu?՚
ՙDia kan gak belikan, yang belikan Mas, jadi ya waktu mas kesini ini aku pakai.՚

ՙKalo enggak?՚
ՙKalo masnya gak kesini ya gak tak pakai.՚


Suatu kondisi yang agak sulit, namun bisa aku tebak. Dia membutuhkan kehadiranku setiap saat sebagai pengganti Suaminya yang jarang kesini. Namun aku tidak bodoh kalopun aku kesini setiap hari, bisa saja tetapi pandangan masyarakat dan orang-orang yang berlalu lalang disini pasti lambat laun akan mencium sesuatu yang bukan bukan. Kalo ketangkep, dia bahagia sedangkan aku bencana. Aku berfikir keras apa yang harus aku lakukan.

ՙJangan gitu ah, Aku juga bukan siapa-siapa jadi nanti kalo aku keseringan kesini bisa repot.՚
ՙYa gak gitu mas. Ya mungkin kalo pas main kesini ya gak masalah 1 bulan atau 2 bulan gak masalah, itung-itung aku punya teman mas…. Mas tau kan keadaanku.՚

ՙYa paham tapi terkadang aku tidak kuat jika keseringan ketemu dengan Wanita?՚
ՙGak kuat kenapa mas nya?՚

ՙYa kadang aku pikiranku macam-macam. Penasaranku kan gede jadi rasa ingin tau itu yanhg membuat takut՚
ՙMisalnya?՚
ՙMisal ya, Mbak kan jarang ketemu sama suami, Yang di pikiran ku. Kapan waktunya berduaan dengan suami jika jarang ketemu. Jangan jangan gak pernah tidur bareng. Nah gitu contohnya. Jadi intinya takut terlalu ikut campur՚

ՙYa, gak papa mas, memang sudah takdir. Aku terakhir berhubungan ketika Mas Roni, mau punya anak pertama dari istrinya. sekitar 2016 an kalo gaksalah. Waktu itu malam aku lagi berhubungan selesai berhubungan aku sempat tanya sedikit menyinggung mungkin. waktu itu aku tanya “Mas sering seringbya gini, soalnya aku juga butuh mas….” Dia malah jawab “Gaknusah protes ini juga terpaksa” Gitu jawabnya. Semanjak itu gak pernah lagi mas aku hampir tiap malam nangis nangis dan nangis ingat pertanyaanku seperti itu.՚

ՙYa sabar, Mungikin dengan penampilan beda sedikit bersih gini dia mau՚
ՙNggak mas, aku capek di kecewain՚
ՙLha trus maunya? Gimana?՚
ՙEee kalo boleh minta tolong aku carikan aja mas suami gitu biar dia ceraikan aku yang mau terima kondisi gini՚

ՙYa tapi sulit. Soalnya Maaf, mbaknya gak bisa punya keturunan. Kalo sekedar hepi ending sich aku yakin banyak yang antri՚

ՙHepi ending, gimana itu՚
ՙYa sekedar gituan doang tanpa ada ikatan՚
ՙOh…. Tapi gak ada mas. Aku yakin adanya cuman bapak tua juragan beras itu sering ngajakin kemana mana tapi aku gak mau.՚

ՙNah itu ada…….. heheheheh՚
ՙYa tapi tua mas hehehehehehe՚
ՙTrus maunya yang muda gitu՚
ՙHehehehe mas ini ngaco……..՚

ՙYa gak papa, tapi lebih baik jangan cerai karena masih ada harapan. Ya minimal pemasukan lah untuk menyambung hidup dari Mas Roni՚
ՙYa tapi masak gitu terus jadi patung kayak orang gak ada Gunanya Mas……umur mau 39. Masak aku gini terus sampai mati.՚

ՙHehehehe, Ada-ada saja.՚
ՙMas Sebenere sudah menikah kah?՚

ՙBelum, kalo masalah gituan Sering hehehehehe՚
ՙLah, Sama siapa mas?՚
ՙBanyak, Rata-rata ya di cuekin Suaminya kayak Mbak gini.՚
ՙRata-rata Tua donk kayak aku?՚
, Tanya nya yang menjurus meyakinkan.

ՙYa gitu lah. Tapi ya gak terus ada yang sekali ada 2 kali rata-rata kalo udah sama aku trus akunya yang gak mau soalnya kan itu, Kalo ada apa-apa Gawat jadi ya sekali maksimal ya 2 kali lah. Habis itu ya nggak.՚
ՙOh, Hebat donk mas. Bisa buat wanita mau.՚

ՙGak ada hebatnya mbak, Soalnya juga hal jelek. Tapi jangan cerita siapa-siapa ya. Terutama Roni. Malu jari atasan՚
, Alasanku.

ՙYa nggak lah. Mas baik kok.՚

Aku diam, Azizah juga diam. Kami sama sama diam agak lama sesekali aku melihat keArahnya dan dia pun juga. Seolah sama-sama kikuk. Tak lama ada orang yang mau masuk ke rumahnya, Dia nyelonong saja. Aku sempat terkaget kehadirannya tanpa ku sangka. Setelah mengobrol dengan Azizah aku dengar dia bernama Siti. Wanita keponakan Azizah yang umur kurasa tidak begitu jauh dengan Azizah. Dia dengan santaibikut duduk di kursi yang sebelumnya sudah aku tempati dengan Azizah. Mereka asyik ngobrol sampai-tidak memperhatikan kehadiranku.

Dari cara siti mengobrol sesekali kupergok i jika dia memperhatikanku, Mungkin di dalam pikirannya “Siapa laki-laki ini?”. Aku hanya sesekali membalas lirikanya. Namun sesuai kebiasaan yang hampir tak bisa di rubah, Aku selalu melirik ukuran Dada terlebih dahulu. Baru pandangan mata ke wajah atau yang lain.

Dan akhirnya aku berkenalan dengannya melalui mbak azizah. Azizah tampak seperti merekomendasikan ku untuk lebih kenal dengan Siti. Setelah ngobrol- ngobrol ber 3 akhirnya aku mengetahui bahwa Siti mempunyai Toko sembako walaupun tidak besar di keluarga besar mereka Siti lah yang agak memiliki derajat lebih.

ՙMampir kerumah mas…. kalo mau deket kok dari sini,՚ kata siti.
ՙIya….. makasih՚, jawabku.
ՙMas awan ini tadi bantu pasang TV, di suruh sama Mas Roni tadi՚, kata Azizah.

ՙTumben Roni perhatian sama kamu mbak,՚
ՙYa gak tau,…..՚
ՙByasa nya juga enggak. Pake beliin baju sekang. Ini baju baru kan….?՚

ՙIya՚
ՙLha iya kok tumben, biasannya juga enggak. Suaminya ini kurang ajar mas menelantarkan seenak nya՚


Aku hanya senyum saja dan berpura-pura belum tau. Agar rahasia masalah baju tidak terbongkar oleh Siti. Tidak lama siti berpamitan kepadaku dan azizah. Dia juga sempat mempersilahkan aku kembali untuk sekedar mampir kerumahnya. Aku hanya mengangguk saja.

Tak lama setelah siti pergi. Aku kembali duduk dan ngobrol dengan Azizah.

ՙMaaf mas kalo Siti ceritannya agak keras soalnya dia juga punya masalah, cuman dia enak ada temannya՚
ՙMasalah? Apa itu՚

ՙMasalah keluarga. Jadi bawaannya emosi tingkat tinggi՚
ՙOh ya aku udah byasa kok.՚

ՙeeee mas nya habis ini mau kemana?՚
ՙYa gak kemana mana, kamu mau keluar kah?՚
ՙEnggak ya tanya mas, soalnya takut ngerepotin gitu՚
ՙNggak kok, Oh ya gak di coba dulu mbak TV nya. Sapa tau ada yang kurang.՚

ՙOh iya…..՚


Azizah mencoba tv nya lalu aku keluar sebentar dan melihat kiri kanan daerah rumahnya. Nampak agak ramai dengan anak kecil bermain bola di jalan. Aku jadi ingat ketika masih kecil di desa setiap hari selalu bermain bola di jalan. Jalan kampung yang memang jarang di lalui kendaraan atau sepeda.

Tak lama Azizah mengikutiku di depan dan berkata,
ՙMas mau Pulang kah? Masih panas lo siang-siang gini՚
ՙNggak, kamu gak kepanasan pakai pakaian gitu, itu cocoknya pagi sama sore siang ya gak donk.՚
ՙIya panas, Aku ganti dulu, Mas mau di belikan Es.՚
ՙGak usah, gak enak sama tetangga nanti kalo lama-lama.՚

ՙGak papa tetangga udah tau, tadi kan ada siti. Jadi gak usah khawatir mas.՚
ՙYawes boleh. Es beli dimana?՚
ՙke siti, tak beli dulu ya՚
ՙiya՚


Aku menunggu nya di ruang tamu, namun entah kenapa aku merasa ngantuk dan aku rebahan di kursi panjangnya tanpa sengaja aku tertidur entah berapa lama.

Jam 3 sore aku terbangun akibat HP ku berbunyi, setelah ku lihat ada telfon dari Roni, namun dia juga chating “Gimana bro sudah di pasang, jadi 1.2 kah?” isi chatingnya. Aku balas “Iya sudah, sesuai 1.2” jawabku.
Tak lama dia Chat lagi, “Ok thanks”

Setelah itu aku bangun dari tempat dudukku. Mencari azizah, ternyata dia sedang berada di luar bersama Siti. Lantas aku berpamitan ke azizah dan siti dengan alasan ada janji dengan teman. Mereka berterimakasih dan mempersilahkan jika ingin bermain disini. Aku hanya tersenyum saja.

5 hari selanjutnya. Roni menemuiku waktu di tempat kerja. Dia kemarin baru saja ke rumah Istri Tua nya (Azizah) sekedar melihat TV yang dia pesan. Dan saat itu juga dia membayar 700 ribu. Dan berjanji 500 ribu bulan depan. Aku hanya mengiyakan saja karna dari awal dia mau nyicil. Namun hari sabtu aku di suruh kesana untuk mensetting ulang chanell TV karena beberapa channel hilang. Aku sedikit memprotes

“Gak kamu setting sendiri aja sich?” dia malah menjawab “Kamu aja lah males sama Bu mertua.” mendengar jawaban seperti itu aku tidak memprotes lagi. Karena memang suatu hubungan jika kurang mendapat dukungan akan menjadi berantakan. Dan pada akhirnya mau tidak mau aku yang kesana. Dan tak lupa aku memohon ijin kepada roni agar dia memberi tahu istrinya.



Sabtu pagi, Sesuai obrolan dengan Roni kemarin aku sudah bersiap akan berangkat ke rumah Istrinya. Memacu kendaraan sedang tidak sampai 40 menit aku sudah sampai di depan rumah Istrinya (Azizah)

“tok-tok…tok” aku ketuk pintunya yang masihh tertutup.

Tak lama di bukannya pintu oleh Azizah.
ՙMas sudah datang՚
ՙIya՚
, sambil mataku tertuju ke bajunya yang terlihat warna mulai memudar namun aku yakin jika yang di pakai (pakaian dalam) masih baru. Terlihat Naik dadanya.

ՙAda apa mas kok lihat gitu՚ tanya nya.
ՙOh enggak՚
ՙMaaf mas baju waktu itu aku cuci jadi pakaian gini՚
ՙIya՚
.

Namun sebenarnya aku suka, karena terlihat jelas cetakan BH dari balik bajunya. Rudal ku tegang. membuat berjalan setengah menunduk. Aku masuk dan langsung tanpa banyak bicara menyalakan TV serta memprogramnya. Tidak butuh waktu lama semua channel sudah aku setting. Aku langsung menuju ruang tamunya dan duduk menyalakan rokok sebagai penenang dan berfikir. Apa yang aku pikirkan?

Yang jelas Dada, dada milik Azizah. Aku berfikir serta menimbang-nimbang Resiko yang ada jika seandainya aku menikmatinya. Tak lama dia datang membawa Kopi panas.

ՙsudah selesai kah mas?՚, Sambil meletakkan Kopi di meja, Otomatis membuat belahan Baju yang dia pakai terlihat samar-samar BH nya.

ՙIya sudah՚, jawabku sambil tetap melihat ke arah dadanya.
ՙKenapa mas kok lihhatnya gitu?՚, tanya nya , sembari duduk di kursi depannku.

ՙAh enggak, kemarin Mas Roni kesini?՚
ՙIya cuma sebntar lihat TV di otak atik program ilang. lalu pergi gitu aja, tapi sebelum pergi bilang kalo besok mas kesini benahin lagi gitu՚
ՙOh trus, Gak kalo kamu pakai baju baru?՚

ՙYa kemarin tanya, aku pakai daser itu mas, yang uang dari mas. Malah dia gak respon mas. Saran dari mas gak masuk kalo di terapin ke mas Roni, dia nya memang udah gak mau mas, udah ogah mungkin. Padahal ya sudah terlihat lumayan pakai bedak juga՚
ՙOh gitu, mang seperti apa sich coba pake, yqng daster itu. Gak di cuci kan atau di cuci?՚

ՙBelum sich. Tapi nanti komentarin ya mas kurang apa? Tak ganti sekarang՚
ՙSip՚
jawab singkatku.

Ini sebenarnya adalah siasat ku agar tau gimana caranya kemarin dia merayu Roni. Tapi kalo pakai baju yang seperti tadi saja aku sudah tegang gimana kalo pakai daster. “Hmmmm” batinku.

10 menit berlalu. Dia keluar mengenakan Daster legan pendek berkancing depan berwarna coklat bunga, kalo dilihat sekilas memang tidak ada yang menarik karena hanya daster saja, dia pun juga memakai bedak dan di sisir rambutnya.

ՙGini mas kemarin, gimana menurut mas.՚
ՙKalo menurut siapa dulu ini? Suami mbak atau saya sendiri?՚
ՙYa mas lah mas disini՚
ՙYa biasa agak manis juga, Itu memang kemarin gak dikancingkan gitu pas susu nya?՚
, tanyaku berani.

ՙhehehe iya mas, nggak ya pokoknya gini՚
ՙOh…՚
ՙKenapa mas?՚
ՙYa kalo Mas roni biasa ya aku gak tau lagi, mungkin memang benar dia gak tertarik, tapi beda dengan aku loh, penilaianku sendiri!!!!՚
ՙKalo mas gimana?՚
ՙYa kalo aku langsung dech bubuk bareng. Wong lihat saja ngintip-ngintip gitu udah tegang hehehehehehe՚

ՙAh mas bisa aja՚
, sambil menutupi dadanya
ՙYa itu kalo aku loh՚

kami terdiam, aku berfikir gimana caranya agar aku bisa menikmati, minimal dadanya. Selagi aku berfikir dia bertanya kembali.

ՙMas beneran nich suka?՚
ՙMaksudnya?՚
ՙYa penampilan gini?՚
ՙYa suka lah, apa lagi aku belum ngerti gimana rasannya tuch yang gede itu, hehehehehe՚

ՙYa sich, Mas nya eeeee itu ՚
ՙitu apa?՚
ՙKepingin gitu?՚
ՙYa jelas lah.՚
ՙAku juga mas cuman mas Roni gak respon sama sekali sampai lupa rasannya՚
ՙYa sabar՚
ՙMungkin ini jalanku mas, Tapi aku disuruh nikah lagi sama orang lain. Ibu kemarin juga bilang ada yang mau, cuma aku belum tau gimana aku ini.՚
ՙKenapa bimbang՚

ՙYa mas, aku bimbang. Soalnya jelas gak ada keturunan. Aku bingung՚
ՙGak usah bingung namanya juga kehidupan. Kalo aku jadi Roni, mbaknya kayak gini. Uch bakalan aku bikin sampai ketiduran heheheheeh՚
, kataku penuh harap.

Dia berdiri dan keluar dari rumahnya. Lalu dia Memasukkan sepeda motor kedalam rumahnya. menutup pintu dan menguncinya. menutupi jendela dengan kelambu yang sudah agak lusuh.

ՙMaaf mas, Kalo Mas bersedia Monggo ke kamar, Aku ingin Mas yang menuntaskannya.՚, sambil dia berlalu masuk kedalam

Dalam Hatiku “Masuk….. Josss tenan ini, Rejeki memang tak kemana.”

Aku berdiri masuk dan melihat dia sedang membereskan tempat tidur dia masih mengenakan Dasternya. Kemudian dia keluar lalu senyum sambil membawa BH dan CD.

ՙMas Tunggu ya, mau bersihin dulu, Tau mas di kamar juga Boleh. sebentar saja kok.՚
ՙIya……՚
, Namun aku tidak ke kamar, aku kembali keruang tamu duduk dengan sedikit gelisah dan deg-degan. Menunggu apa yang akan dia lakukan.

5 menit dia menemuiku di ruang Tamu, mengenakan Daster yang tadi dipakai.

ՙKok disini mas kenapa gak dikamar…???՚ Sambil mendekat dan berdiri di depanku.

ՙE gelap soalnya kamarnya.՚

Dia membuka kancingnya, dam memperlihatkan BH nya…… Aku menelan ludahku. Dan melotot seperti orang pertama melihat susu murni.

ՙKatanya mau ini jangan disini….. ayo masuk….՚,

dia berjalan kedalam kamarnya. Aku berdiri dan mengatur nafas. Berjalan pelan sampai didepan kamarnya lalu masuk.

ՙKok sudah di buka dasternya?՚
ՙGak papa sini……՚


Aku lihat dia hanya mengenakan BH dan CD. Terlihat samar-samar basah. Aku pelorotkan CD nya dan melebarkan kangkangan Kakinya. Aku membuka baju celana ku

ՙAgak kesini mau lihat itu.՚ Sambil sedikit menarik ke pinggir ranjang kasur nya. Terlihat sangat basah lubangnya. Belum disentuhpun sudah basah tanda dia sangat mengharapkan tusukan Rudal.

ՙAh…… ih….. mas………… Di apain mas……՚

sambil mengejut-ngejut ketika aku dekatkan bibirku ke Lubangnya. Terasa agak sedikit aneh tidak seperti wanita lain. Lendir sangat banyak dan licin sekali, aku terus menjilat dan mengecup-ngecup lubangnya. Dia menarikku mendekatkan bibirnya kepipiku,

ՙAyo mas masukin…….՚ pintanya.

Aku melepas CD ku, untuk pertama kali ini aku tidak di Oral,
Aku gesekkan perlahan kebelahan Lubangnya. dia menggerakkan pantatnya. Aku masukkan perlahan dan

Bleesss masuklah Senjataku penuh kedalam Lubangnya dia menjerit ՙIh….. Mentok mas….. ah….. Agak sakit mas…..՚ Aku terus menggerakkan tubuhku perlahan dan pasti sambil melihat expresi wajahnya yang meringis dan memejamkan matanya aku genjot sampai bunyi deritan ranjangnya terdengar jelas

“krik…krik…krik…” Setiap tusukanku. Aku memandangi dadanya yang tak tersentuh sama sekali. Aku pegang dadanya

ՙJangan mas… nanti mbekas……. ah…..ah….՚

Aku menghargainya, toh juga dapat lubangnya. aku terus mengayun pantatku dia seolah sudah ahli sesekali mengejut-ngejut lubangnya sehingga terasa menjepit ….. Di sele kesibukan ku mengayunkan pantatku dan suara rintihannya aku meraih HP ku
Cekrek…..


Terlihat jelas masih belum tersentuh dada itu……

ՙMas aku mau pipis……՚

ՙPipis aja gak apa apa՚
jawabku.

Aku mengayun sambil menciumi bibirnya yang terkadang dia hindari. Aku terus dan terus menggenjot sesekali aku putar-putar agar bisa menyentuh area sensitif yang lain di dalam Lubangnya.
Dia menggapitkan Kedua kakinya mengejut-ngejut

ՙUh…… ah………..՚ dibarengi dengan semprotan dalam lubangnya hingga membuat menjadi tambah Becek.

ՙUh…. Mas…… ah…ah….ah….՚
ՙAku gak percaya kalo kamu jarang ML, Buktinya mudah sekali ……. lendirnya banyak sekali.՚
kataku di tengah-tengah kayuhanku dan rintihannya.
ՙIya mas aku bohong….. Maaf՚

Seketika itu aku hilang selera dan aku ingin menyudahi pertempuran denganya. Dia sudah berbohong kepadaku.

Aku percepat kocokanku dan aku kayuh cepat dia hanya menjerit-jerit mohon ampun…. Aku terus dan terus menggenjotnya….
ՙMas…. uh…..ampun mas….. azizah Bohong maafinnn….. Ah….ah…..ah………..uh……….՚ terlihat sambil meneteskan air mata. Aku terus dan terus tak terasa aku mulai merasakan akan keluar sperma ku dan akan segera berakhir……

Dan aku cabut ku kocok tepat di atas perutnya ՙAh….ah……ah…….՚ tetesan air sperma banyak di pusar dan perutnya. Aku turun mengambil HP kulihat dia tertidur lemas mengangkang dan terlihat dia kecapekan mungkin dia tertidur entah secepat itu atau tidak aku lap Lubangnya dan

cekrek….. kuabadikan lubangnya.


Aku berjalan keluar menuju kamar mandinya. Aku membersihkan diri lalu membuka pintu rumahnya.

Mengeluarkan sepeda dan akan bersiap untuk pulang. Namun saat aku menstater sepeda pundakku di tepuk oleh Siti.

ՙMau pulang ya mas…..՚
ՙEch kamu, iya ini՚
, kaget ku setengah mati.

ՙOh gak mampir kerumah?՚
ՙNggak ah gak enak sama Suami mu nanti՚
ՙAku langsung saja……՚

ՙAzizah kemana mas kok gak di tungguin sich՚
ՙOh itu dia lagi….. itu keluar barusan sama Ibu nya.՚
jawabku bohong.

ՙOh kalo gitu No HP nya Boleh?՚, Sambil menyodorkan HP nya.

ՙYa….՚ tanpa pikir panjang.
ՙNanti aku WA, ada wa nya kan?՚
ՙIya Ada………՚
ՙMakasih ya………՚
mengedipkan mata sambil berjalan.
ՙIya.՚

Dalam perjalanan aku sempat keheranan jika seandainya tadi ketahuan pasti akan menjadi ribet dan susah ngejelasinnya. Aku pulang ke kost dan beristirahat. Dan aku berusaha melupakan Azizah dengan kebohongan yang dia rancang. Entah apa maksud dan tujuanya. Aku berharap tak lagi bertemu dengan Azizah meskipun tak bisa di pungkiri jepitan jepitannya masih terasa dalam angan.


Dalam berhubungan badan terkadang ada kesan kecewa ketika ada sesuatu yang mangganjal di hati yang membuat siapa pun akan kehilangan selera, Termasuk Aku

Demikian kisahnya semoga terhibur

Salam Semprot
 
Cerita suhu sll d nanti.. ijin buka tenda ya Hu
 
Bimabet
Nunggu target selanjutnya siti dan ibu kost.
Ternyata jijah ga mau dipegang teteknya krn takut ketahuan.
Kira2 ewe sama sapa mas?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd