Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tongkat Ceng Umar

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Setelah kejadian-kejadian kemaren tak ada yang spesial sih. Semua berjalan normal-normal saja, baik di kerjaan, di rumah. Sama Bu Kristin? Berjalan normal seperti biasa. Sama Teh Ida pun demikian. Seperti tak pernah terjadi apa-apa diantara kami.

Mbak Maya?? Hahahaha agan-agan pembaca jangan ngarep dulu, karena Mas Narto udah pulang. Bawa uang banyak lagi. So, pasti mereka lagi mesra-mesranya.

Nah, begitu juga ane dengan istri. Minggu-minggu ini kita lagi lengket-lengketnya. Ane rasanya makin cinta dan sayang sama istri ane. Dan kalo boleh jujur, gara-gara kejadian itu nafsu ane makin menggebu-gebu kalo liat Evi, istri ane. Sehingga Evi harus sering jadi korban keganasan ane akhir-akhir ini.

Mulustrasi

Umi Evi

Mulustrasi

Ini Umi Evi juga..
Stelan Dinas Depan Suami...

Nama : Evi Saridevi
Umur : 25 tahun
TB/BB : 158cm / 47kg 102-55-84
Deskripsi : Istri ane tercinta
-----------------------------------------------------------------------------

Evi istri ane yang suka ane panggi Umi adalah type istri yang penurut, dan berbakti pada suami. Dia selalu terlihat maksimal dalam melayani ane. Mempersiapkan semua keperluan ane, mengurus anak-anak dan rumah tangga. Untuk urusan dapur masakanya tak kalah dari chef-chef di TV. Untuk urusan kasur, jangan tanya. Mulustrasi di atas adalah gamparan penampilan sehari-hari dan penampilan khusus di depan ane.

Seperti biasa, malam jum'at ini Evi sudah bersiap dengan setelan dinas malam depan suami. Ane liat dua jagoan ane sudah tertidur pulas depan TV. Sengaja gak ane pindahin dulu ke kamar, karena kamar akan jadi arena "pertarungan" ane.

Evi masih mengelap tempat cuci piring ketika ane peluk dia dari belakang.

"Ouh. Yah..."
Tangan ane memeluk pinggangnya dari belakang. Sungguh pinggang yang ramping, ane tidak merasakan ada lemak disana sementara bibir ane melanjutkan menelusuri leher Evi sampai ke belakang telinga. Jilatan kecil membuat Evi mendesah panjang.

"Sshhhh.. Aaaahhhhhh..."
Tangan Evi mulai membimbing tangan ane dan mengarahkannya ke buah dadanya, gak ane sia-siakan, ane pun meremasnya dengan lembut.

Ane benar benar ingin menikmatinya sepenuh hati, desahan demi desahan halus keluar dari bibir Evi membuat ane tambah bergairah. Beberapa kali remasan cukup membuat ane penasaran ingin segera melepas lingerie yang dikenakan Evi. Dengan cekatan ane turunkan kedua tali lingerie yang melingkar di bahu Evi.

Menyempulah buah dada Evi yang montok dan besar itu. Halus dan lembut, dihiasi dengan puting yang berwarna merah muda. Tangan ane kembali memainkan buah dada Evi, dan kini sambil ane mainkan pula putingnya.

Dia menoleh kebelakang dan tersenyum, langsung saja ane lumat bibir Evi yang membalas ciuman ane dengan dengan cepat. Lalu kami pun terlibat adu mulut yajg panuh gairah.

“ayah sayang… ayah lembut sekali…“
bisiknya.

Ane:
“umi suka?”

Evi:
“ya ayah sayang umi suka sekali… perlakukan umi dengan lembut sayang..”

“tentu… tubuh seindah umi gak bakal ayah ikasari” ujar ane sambil mengajaknya pindah lokasi. Kali ini ane angkat tubuh Evi dan membawanya ke kamar lalu menidurkanya di tempat tidur seperti menidurkan bayi, tangan Evi pun melingkar dileher ane.

Kali ini posisi Evi dalam keadaan telentaang, siap untuk disantap. Perlahan ane daratkan ciuman mulai dari keningnya, terus turun ke ujung hidung, kemudian melumat sebentar pada bibirnya, meluncur lagi turun ke leher, sapai berhenti diantara belahan payudayanya yang hangat. Ane biarkan saja payudara itu terlepas dan ane permainkan dengan jilatan bergantian kiri dan kanan, sementara tangan ane bersiap melucuti celana dalam yang dikenakannya.

Dengan bantuan kaki Evi yang sangat kooperatif maka terlepaslah cd-nya. Ane mematung menikmati tubuh indah tanpa busana didepan ane. Evi tersenyum sangat manis, tahu kalau mata ane sedang menikmati pemandangan tubuh indahnya. Ane anjutkan penelusuran ane kearah perut, dengan beberapa jilatan pada udelnya mulutku langsung meluncur keselangkangan Evi.

Yang terjadi kemudian adalah Evi mengangkat pinggulnya seakan hendak menyuguhi mulut ane dengan memeknya. Memeknya mulus, harum dan teeawat. Ketika lidahkl ane mulai membelah bibir memeknya, terdengar rintihan panjang….

“Aaaahhh… ayaglh sayang…. Umi milik ayah….. “

Ane mulai menjilati bibir memek Evi, tangan satunya sibuk meremas payudara dan yang satunya membantu membuka paha Evi sehingga aku leluasa untuk menikmati memeknya.

Sembulan kecil merah ane lahap dengan nikmat diiringi deru nafas Evi yang semakin memburu. Sodokan lidah ane mulai masuk ke lubang sempit memeknya beberapa kali ane ulangi antara jilatan, hisapan dan sodokan disana membuat posisi Evi jadi tak karuan sprei pun sudah telepas akibat ditarik dengan hebat oleh Evi. Sampai akhirnya dia menghentikan gerakan ane.

“sayang berhenti sebentar… “
katanya sambil menahan kepala ane.
“kenapa?” tanya ane.
“Umi sudah tidak kuat, umi mau meledak”
“gak apa apa… lepasin aja Mi..”
“gak ah… umk mau menikatinya bersama sama, ayah bahkan belum buka baju” katanya.

Ane baru sadar kalo aku masih pake, kaos dan sarung sementara Evi sudah telanjang bulat. Kembali Evi duduk ditepi ranjang dan ane pun berdiri dan membuka kaos ane. Rupanya Evi cukup kreatif, melihat kesibukanku membuka kaos dia pun berinisiatif membukakan sarung ane. Kaos kulempar begitu saja kelantai. Tinggal cd-ane saja yang membungkus k0ntol ane yang sudah tegang dari tadi. Evi memegang k0ntol ane dari luar cd dan perlahan meremasnya.

Tanpa menunggu perintah dia pun meloloskan k0ntol ane dari cd. Tampak Tongkat Sakti mengacung tepat kearah mulut Evi. Dielusnya perlahan, diciumnya dari pangkal sampai keujung sampai kemudian di masukkannya kedalam mulutnya. Aku menikmati setiap hisapan lembut bibir Evi pada k0ntol ane. Hanya sebentar tapi cukup membuat ane merinding sampai akhirnya Evi memohon untuk pertarungan yang sebenarnya.

"Cepetan masukin atuh Yah..."
Dia telentang pasrah di tempat tidur dan aku bersiap memasukkan k0ntolku kedalam memeknya. Dengan bantuan tangannya yang membimbing k0ntol ane, ane arahkan Tongkay Sakti itu ke lubang kenikmatan Evi.

“aduh sayang … pelan... pelan yah…” katanya.
“ya sayang … memek umi sempit banget sih” kata ane.

Ane tidak jadi menusukkan Tongkat Sakti itu, tapi ane gesek-gesekan sebentar pada bibir memeknya Evi. Ane pun mencoba melumat bibir nya untuk menambah sensasi.. Evi paham benar cara menaikkan nafsu. Dia mengimbangi gesekan kepala k0ntol ane.

Evi:
“masukkin ayaahhhh … umi sudah siap”

Dan Tongkat Sakti pun dibimbingnya masuk kelubang kenikmatannya. Perlahan tapi pasti Tongkat Sakti itu menyusup diantara kehangatan memek Evi yang telah basah. Ane lihat dia menggigit bibirnya sendiri sampai kemudian dia berteriak keras ketika seluruh k0ntol ane berhasil masuk ke memeknya.

“ooooh ssaaayaanng …… enakk sekali …… oooohhhhh….ssssssshhhhh genjot ayah… uuh terus” dan entah apalagi katakata yang keluar dari bibirnya.

Evi meracau dan mendesah tanpa henti dan tubuhnya pun tidak berhenti meliuk, mengangkat pinggul…..

“Umi mau keluar … Umi gak tahan… “ teriaknya..

Dan ane pun meningkatkan rpm genjotan ane. Kedua payudara Evi ikut bergoyang seirama spdokan ane. Tak lama kemudian tubuh Evi bergetar, k0ntol ane rasanya seperti dijepit….. dan dia mengangkat pinggulnya tinggi tinggi kemudian menghempaskannya begitu saja ke ranjang ….. Kemudian..

“aaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh……….” Desahan yang sangat panjang sambil memeluk erat tubuh ane.

Tak peduli, ane terus menggedor makin cepat mengejar klimaks.

"PLOK.. PLOK.. PLOK"
Tak lama kemudian ane pun klimaks melepaskan benih-banih calon Presiden yang disusul dengan badai double orgasme Evi.

"Aaaahhhhh....."
"CROTT.. CROT.. CROT!!"
------------

Kami saling berpagutan, sementara tubuh kami masih saling menyatu. Ane sungguh menikmati momen-momen ini sampai k0ntol ane terlepas dari memek Evi.

"PLOP.."
ane pun tergeletak lemas di samping Evi. Nafas ane masih ngos-ngosan setelah pertempuran tadi.

Evi:
"Sini umi bersihin titid ayah ya.."

Ane hanya mengngguk pasrah ketika bibir manis Evi mendarat di k0nti ane. Bibir dan lidahnya menari-nari membersihkan Tongkat Sakti ane itu. Tak hanya dikulum dan dijilat, tangan lembutnya pun ikut memijati Tongkat itu.

"Ouhh"
Ane pun memejamkan menikmati perlakuan istri ane itu. Sampai beberapa saat, ane pun tersadar setelah terasa seperti k0ntol ane menyeruak menembus sesuatu.

"Blesek, Blesss.."
Rupanya Evi sudah berada di atas tubuh ane. Dan k0ntol ane pun sudah kembali bersarang di memeknya.

Evi:
"Punya ayah bangun lagi sih, kasian kan kalo gak umi terusin.." celotehnya sambol senyum-senyum genit ke arah ane.

Evi pun bergoyang dengan erotis sampai akhirnya dia kembali ambruk. Tentu saja ane pun kembali melepas calon-calon wisudawan terbaik ane ke rahimnya.

Malam jum'at itu total 7 babak permainan kami. Entah berapa jurus kami praktekan, missionary, cow girl, doggystyle, ajul gedang, entep sendok dll. Permainan pun diakhiri dengan pelayanan maksimal Evi memandikan ane dengan air hangat.
__________________________________

Pagi hari berjalan seperti biasa. Ane bangun subuh ke mesjid. Dan kini ane tengah duduk di teras depan rumah setelah menikmati 2 piring nasi goren buatan Evi. Bersiap untuk memulai hari.

Evi:
"Ini Yah, sepatu kerjanya udah Umi semir.. "

Tampak mengkilat sepatu PDL ane setelah disemir dan digosok istri ane.

Evi:
"Sini umi pakaikan sepatunya Yah.."
Terlihat sangat ikhlas dan tulus sepenuh hati ketika Evi memakaikan sepatu dinas ane itu.

Ane pun kembali berangkat mencari nafkah, tak lupa ane mencium kening Evi dan kedua jagoan ane.

To be Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd