Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Via Sekretaris Kantoran

waahh via nakal abis hahaha.. Semangat suhu bikin lanjutannya
 
Part 1, end of school days

http://sendvid.com/96eu9h8x
Gamger Mulustrasi

Sejak saat itu, om Ronal sering mengajak aku jalan-jalan ke mall. Dia belikan apa yang kubutuhkan bahkan lebih, tapi dia tidak meminta imbalan lebih dari blowjob dan handjob, kadang titjob. Dia menghargai keputusanku yang tidak ingin melepas keperawanan sebelum lulus. Suatu hari om Ronal curhat denganku tentang istrinya yang sudah tidak bergairah di ranjang. Dia terlihat begitu lesu dan banyak pikiran. Akupun mencoba menghiburnya melalui Video Call. Tanpa diminta aku menggoda dia:

"Hay om Ronal, jgn cemberut dongg, sayang mukanya masih ganteng lho.."
"Ah kamu bisa aja Via, aku lagi kentang nih..kamu hibur aku dongg.."
"Om Ronal maunya diapain sich? kita kan jauh om..dan hari sudah malam, Om ga tidur?"
"Gimana bisa tidur, nih lihat barangku ngaceng keras.."
"Waw Oomm gedhe bangeth..Via mauu.."
"Hmm kamu striptease dong Via..nanti kukasih lebihan deh bulan ini."
"Bener ya om? Janji yaa? tapi jangan lama2 ya om, Via capek nihh, huhu"
"OK BEB!"

Lalu akupun menaruh HP sedemikian rupa sehingga dapat memperlihatkan tubuhku dari atas sampai bawah. Setelah itu aku memperlihatkan pantatku yang hanya mengenakan pantie putih transparan, atasannya aku juga hanya menggunakan tank top putih transparan berenda.

"Oh yes baby Via, goyang teruss..Om sambil ngocok yaa?"
"Iya Om, puas2in deh lihatin tubuh Via, aku juga seneng dilihat, hehe"
"Dasar Eksib kamu, binalll!"
"Biarin weeekk, tapi om suka kan?"
"Suka bangett, lanjut via sampe bugil."
I-iya omm, ga sabaran ich.."

Aku lalu membalikkan badan dan bergoyang pinggul pelan2. Lalu aku meloloskan pantieku sambil tetap bergoyang.

"Oh yess Via, teruss lanjuut.."
"Iya Om Ronal yang mesuum.."
"Om mau lihat yang atas??"
"Oh tentu maniss.."
"Bener? Sungguh? Tambahin lagi dong om buat bayar kos nih.."
"Iya deh Viaa.."

Lalu aku menurunkan tank top putihku pelan2 hingga terlihat puting pinkku.

"Oh yess Via, body kamu emang juaraa.."
"Hihi, ini om dadaku cuma buat Om Ronal, oocchh..."

Sambil memamerkan tetekku yang berputing pink..

Om Ronal mengocok kontolnya dengan kencang sambil melenguh2 kecil.

"Oh yess Via..tunjukin memekmu dong, Om Ronal belum pernah lihat..kasih lah pemandangan penghibur lara."
"Hihihi, Om penasaran yaa??"

Ku berbelik badan, menunduk lalu mengangkang memperlihatkan memekku yang juga berwarna pink segar.

"Ini Om kupersembahkan memek Via buat OM ajaa"
"Haha yess, beruntung sekali Om Ronal, hehe"

Aku pun mengocok2 memekku sampai keluar cairan-cairan cintanya.

"Oh yesssss, Om sampaii..Crotss Crotssss Crotssss."

Sebagian mengenai layar HPnya hingga lengket..

"Terima Kasih Viaku, sekarang om udah lega, Om bobo dulu yaa?"
"Ihhh, dasar lelaki, udah puas aja lupa deh sama yayangnya..huhu.."
"Hehe, maaf Via.."
"Iya gpp kok om, Via kan pemuas nafsu om..habis pakai buang ajahh..Via pasrah, hehe"
"Ga bakal dibuang lah Via, simpen masukin kulkas buat besok, haha.."

Malam itu berakhir dengan cepat. Aku tidur tanpa pakaian yang menempel di tubuh. Rasanya lega sekali.

===========================================================================

Sejak berkenalan dengan Om Ronal, akupun menjadi tambah binal. Tapi binalnya hanya ke Om Ronal saja. Aku dibelikan pakaian yang seksi-seksi. Katanya karena aku mempunyai body yang cocok dan wajah yang juga cantik imut. Dengan tidak berkeberatan aku menerima semua hadiah dari Om Ronal dan memakainya setiap saat. Perlahan-lahan bajuku yang jadul dan monoton pun berganti dengan pakaian yang terbuka, tipis dan minim.

Hari-hari bersama om Ronal pun berjalan dengan cepat sampai akhirnya aku lulus. Bahkan biaya sekolah sekretarisku yang lumayan besar ditanggungnya semenjak aku kenal dengan dia. Tapi malangnya om Ronal malah berpisah ranjang dengan istrinya karena banyak permasalahan di rumah tangganya. Aku yang merasa iba pun, mencoba menawarkan sesuatu yang aku tahu telah ditunggu-tunggu om Ronal.

Suatu hari setelah pulang belanja high heels dan parfum baru, om Ronal pun mengantarku kembali ke apartemen. Ya sekarang aku sudah tidak tinggal di kost lagi, om Ronal sudah menyewakan apartemen studio kecil untukku.

Akupun bertanya dengan pelan-pelan dan lembut ke om Ronal.

"Omm banyak pikiran yaa?jangan murung gitu dong om, kan ada Via disini.."
"Ah gapapa kok Via, maaf om begini..bentar lagi juga gapapa, abaikan aja.."
"Omm, Via kan udah luluss, Om mau..?
"Mau apa Via?"

Lalu aku mengangkat rok miniku sampai ke pinggang hingga menunjukkan celana dalamku yang mini, dan ada tertempel post it note bertuliskan.

'Buat Om Ronal ajah.'

Seketika itu juga kulihat senyum di wajahnya.

"Via, om sayang kamu.."
"Via juga omm, ayoo.."

Lalu dia menarikku ke pangkuannya berhadapan muka, dan kami mulai saling berciuman dengan dahsyat. Segala hasratku sebagai gadis terpuncak pada malam ini. Dia menurunkan celana dalamku dan memainkan klitorisku dengan jarinya yang besar.

"Ohhhccchhh yesss ommm, awwwwhhhhh...Jari om gede banget kaya kontol setengah ngaceng.."

Tank Top putihku yang bertali sangat tipis pun dirusaknya dibagian tali itu. Lalu diturunkan belahannya ke pinggang. Sehingga sekarang pinggangku terdapat rok mini dan tank top.

"Tunggu om, ribet nih sesak rasanya."

Akupun meloloskan tank top putih dan rok mini hitamku dari pinggang ke lantai. Aku yang tidak memakai bra membuat om Ronal menelan ludah. Sudah telanjanglah aku kali ini di depan om Ronal. Siap mempersembahkan tubuhku yang indah ini ke tangan om Ronal.

Om Ronal lalu menyuruhku membuka resleting celananya dengan mulut. Akupun mengiyakan permintaannya. Kugigit ujung resletingnya dan kuturunkan kepalaku kebawah, membuka resletingnya. Seketika setelah terbuka resletingnya, kontol om Ronal lalu menampar hidungku. Bau khas lelaki yang harum itu sangat aku sukai, sehingga aku mengendus-endus kontolnya yang besar.

"Kulum ya Via, seperti biasa..kontol kan kedoyananmu..hehe"
"He em om"

Dengan tidak ragu-ragu akupun menjilat seluruh batang, kepala dan buah zakar om Ronal. Kubasahi sekelilingnya dengan lidahku yang panjang dan basah. Om ronal melenguh keenakan, lalu menjambak rambut belakangku dan memaju mundurkan kontolnya sampai mentok tenggorokanku. Banyak ludah dan cairan cinta yang bersatu di dalam mulutku. Namun semuanya dengan ikhlas aku telan, sehingga tidak ada satu tetespun yang berceceran di lantai apartemenku.

Slurpphhh slurrrrpphhh Mwacccchmmmm mwaccchhmmm..

Om Ronal menjambakku dengan kasar dan memaju mundurkan kontolnya ke dalam mulutku dengan cepat. Kontolnya pun berdenyut-denyut tanda akan segera melepaskan cairan yang sangat aku sukai yaitu peju putih kental hangat. Benar saja tidak lama kemudian dia mendorong kontolnya lebih jauh ke dalam tenggorokanku dan menghentikan pompaanya. Lalu menembakkan cairan cintanya di dalam tenggorokanku.

ohhhh yessss CROTSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS CROTSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS owwh..

Gleekkhhhh gleeeekkkhhhhhh...

Aku pun menelan peju kontol om Ronal yang sangat banyak, membuat perutku kenyang sampai esok pagi.

"Makasih yah om cairan cintanyaa, hangat yummy.."
"Iya Viaa, sama2 sayang..sehat lho untuk kecantikan, hehe.."

Kami berbaring di kasur King Size yang baru tadi pagi aku ganti spreinya sehingga masih terasa nyaman dan bersih. Akupun mengambil kondom yang sudah aku persiapkan jauh-jauh hari. Selama ini aku menyimpannya untuk situasi seperti malam ini.

"Wah Via, serius kamu sendiri yang beli kondom itu? gak malu? kan kamu masih SMK gak diminta KTP?"
"Iya om, Via beli sendiri di minimarket deket sekolah..coba deh kesana cuci mata, pegawinya seksi dan pakai rok mini lho.."
"Ah serius kamu?Om ga peduli, yang penting kamu milikku malam ini"
"Hihi, iya dech om.."

Aku membuka kondom itu dan memasangkannya ke kontol Om Ronal.

"Lho kok kondomnya ada durinya Via?Gpp nih malam pertamamu pake kondom ginian?"
"Gapapa Om, ini rekomendasi pegawainya, dia bilang enak banget pakai ini.."
"Oh yasudah..ayo kita lanjutken.."

Om Ronal memulainya dengan MOT, karena aku belum pengalaman yang lain. Dia mencoba memasukkan kontolnya yang besar berkali2 ke memekku, namun selalu gagal. Mungkin karena aku masih perawan..

"Padahal kan Via udah shave om, masih susah keliatan ya?Ayo om semangat, Via udah ga sabar nihhhh.."
"Iya Viaa, ini juga lagi usaha, hehe.."

Berkali-kali kontolnya hanya keselip diantara pangkal pahaku, hingga akhirnya kepala kontolnya mulai masuk.

"Awwwhhh Ommm, sakiittttt....huhu..pelannn"

Om Ronal tidak menghiraukan permintaanku, dan langsung memasukkan kontolnya sampai mentok.

"AWWWWWWWWHHHH OM jahaaaat!!"

Dia tetap menghiraukan teriakanku dan langsung memompa kontolnya ke dalam memekku dengan tempo cepat.
Lambat laun rasa sakit itu teganti rasa nikmat hingga aku orgasme yang pertama kali malam itu. Sungguh beda rasanya dengan masturbasi. Rasanya sekujur tubuh diberi setruman listrik sedang.

"ohh yesss Via my Bitch, take thissss...and thissss and thissss.."

"Oh yesss Ommm, teruss terusss"

Toketku dilahapnya dengan rakus sambil digigit2 kecil..tangannya membantu gerakan kontolnya dengan memijit2 klitorisku membuat aku sangat bernafsu tinggi. Gigitan di toketku membuat tanda hingga seminggu kemudian. Kondom yang memiliki kontur berduri atau dotted membuat liang vaginaku terasa sangat nikmat tidak dapat dijabarkan dengan kata2.

Bibir kami saling berpagutan dan saling menghisap-hisap lidah. Aku yang binal ini meminta untuk diludahi di dalam mulut.

"Om minta ludahmu dong, Via haus nihhh, om tega Via kehausan??"
"Haha dasar binal, nih terima ludahku, CUIHHHH"

Glekhh glekkh nyammy

"Makasih om Ronal, ayu genjot teruss.."

Darah perawanku berceceran di sprei.

"Oh Viaa, memekmu sempit dan hangat banget..Kontolku serasa disterika.."
"haha om bisa aja..Kontol om juga gedee, buat memekku sesak omm..ohhh.."

Sekitar satu jam, om Ronal akhirnya tanda-tanda akan orgasme..dengan tempo yang makin cepat, iapun sampai juga akhirnya..

CROTSSS CROTSSSS OCCHHHHMMM VIAAAAAAAA OM KELUARRRRHHH!

"Iyaaa omm keluarin ajaaa, Via perek om malam iniiii.."

setelah keluar, iapun mencabut kondomnya lalu menyuruhku menelan isinya.
Dengan senang hati dan tanpa rasa jijik kuminum cairan cintanya.

"Glek Glekk, hanget ommmm...makasih yaa, pereknya boleh mandi om?"
"Jilatin dulu Via, sampai kempes, hehe"
"Ih om manja yaaa"

Kujilati kontolnya sampai lemas, lalu ku beranjak mandi.

=============================================================================================

Setelah lulus SMK sekretaris, aku dikenalkan ke teman-teman Om Ronal untuk apply pada posisi sekretaris.




Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Mantaabb.. semoga alur cerita tetap murni dari ide suhu untuk kedepannya.
Percayalah cerita ini udh menarik dan baguss
 
Part 2

Mulustrasi

Pada hari itu aku akan dikenalkan ke boss Om Ronal yang bernama Pak Setiadi. Om Ronal sudah memberi info bahwa Pak Setiadi mempunyai beberapa sekretaris untuk berbagai keperluan bisnisnya. Oleh karena itu aku harus tampil lebih "wah" dari mereka. Kupakai kemeja putih tipis press body agar lekuk tubuhku keliatan, lalu kancingnya kubiarkan terbuka 3 kancing dari atas. Tidak lupa rok mini hitam dan stocking hitam serta heels 9cm.


Lalu aku diantar om Ronal ke ruangan pak Setiadi.


"Permisi pak Setiadi, ini calon sekretaris baru yang pernah aku ceritakan."

"saya minta waktu sebentar berduaan dengannya."

"Baik pak"


Lalu dia mempersilahkan aku duduk.


"wah, kamu baru saja lulus ya? kami butuh tenaga fresh seperti kamu."

"Kebetulan pak, saya juga sedang butuh pekerjaan."

“Bagus, kalau begitu saya ma mau pesan.”

“Apa itu pak?”

“Kamu harus bisa fleksibel, santai tapi bertanggung jawab dan jangan stress.”

“Itu saja pak? Baik terima kasih.”

“Bagus, nanti Pak Ronal akan jadi supervisor kamu ya.”

“Siap pak.”

Lalu aku keluar menemui om Ronal dan dikenalkan dengan sekretaris yang lain.

Mulustrasi

“Hallo Via, selamat bergabung dengan kami. Ingat yaa jangan stress, happy happy ajaa.”

Dalam hatiku bertanya, memang sampai bagaimana sih pekerjaannya sampai diingatkan terus untuk tidak stress..

Lalu aku dikenalkan dengan anak Pak Setiadi yang bernama Pak Budi yang menjabat sebagai general manager.

“Selamat siang pak Budi, saya Via sekretaris baru, mohon bimbingannya.”

“Wah Via, kamu cantik sekali, selamat bergabung yaa.”

Malamnya untuk merayakan bergabungnya aku ke perusahaan itu kami semua pergi karaoke.

Ada 5 sekretaris termasuk aku dan 2 orang lelaki yaitu pak Budi dan om Ronal.

Om Ronal berpesan.

“Temani pak Budi malam ini ya Via, maaf aku bukan melepasmu, tapi nasib kita berdua ada ditangan kamu dan Pak Budi.”

“Aku harus ngapain om?”

“Anggap aja Pak Budi kekasih kamu,beri dia service yang sama ke aku atau bahkan boleh lebih!”

“Yaah om, tapi kan aku milik om?”

“Mulai sekarang kamu milik bersama..ok?”

“Huhu, iya dech . .”

Kami bernyanyi bersama sampai lupa waktu. Keempat sekretaris itu mengerti posisiku yang masih harus merebut hati Pak Budi, maka mereka sengaja mendekat ke om Ronal. Senang sekali om Ronal dikelilingi empat perempuan yang seksi-seksi. Om Ronal merangkul mereka kiri kanan seperti raja minyak saja, haha..

Sedangkan aku sendiri duduk merapat ke Pak Budi. Diapun meremas-remas payudaraku yang masih mengenakan kemeja yang tidak berkancing 3. Akupun melenguh manja.

“Aaww iya pak Budi, teruss..”

“Haha, kamu masih ABG tapi sudah binal yaa, lihat nih toket kamu kaya mau loncat dari kemeja. Mana Branya low cut pula..”

“Iyaa Paak, Via memang binal..Via pereknya Pak Budi malam ini, ohhhmm..awwchh..”

Lalu aku mengelus-elus kontolnya dari luar celana, sudah tegang ternyata. Kami berciuman mesra sampai bermain lidah dan ludah. Aku lalu menari erotis sambil membuka seluruh pakaianku mulai dari kemeja putih, bra, rok mini lalu CD..

Kubuka sleting celananya lalu meloncatlah kontolnya yang hitam panjang dan berurat. UUgghh suka sekali aku.

“Pak Budi, boleh ya Via jilatin kontolnya? Via pengenn..pleasee..” Dengan wajah mupeng aku bertanya kepadanya.

“Oh sudah tentu boleh maniss..”

“Makasih banyak Pak Budii..”

Lalu aku mengelomohi kontolnya yang besar. Maju mundurkan kepalaku sampai mentok tenggorokan. Tanda-tandanya ia amat perkasa. Aku terus mengoral kontolnya sampai 30 menit namun belum ada tanda2 akan sampai klimaks.

Memekku yang sudah becek pun dikocoknya dengan tangannya yang besar sehingga bertambah becek sampai bunyi kecipak-kecipak. Aku sudah sangat horny kala itu.

“Pak Budi, coblos Via doongg, udah ga tahan nih, gatell..”

“Sini nungging Via manis..”

Lalu aku nungging di depan kontolnya, lalu memegang dan mengarahkan ke lubang kenikmatanku. Aku duduk pelan2 sehingga batang kontolnya ambles ke dalam memekku.

Dia menggenjotku dengan sangat kasar sehingga berbunyi nyaring. Tidak sabaran rupanya..

“Ohhhmm Awwwcchhh Hmmmmhh Mcchmmmm Awwchhh..pelan paak..”

“Yesss Mantab mekimu seret dan peret sekali Via..memek juara haha..”

Aku lihat Om Ronal pun sedang menikmati permainan keempat sekretaris lainnya itu. Dua diantara mereka menyodorkan payudaranya ke mulut om Ronal, sedangkan dua lagi mengoral penis om Ronal dengan rakus.

“Ohhh awwwcchhhh Pak Budiii, terussss genjot Via Perek inii…..”

“Binal kamu Via, masih ABG udah jago ngentot . .”

“Iya Paak, Via binal, nakal, murahan…gratisssss..”

“Hahaha . .”

Lalu om Ronal yang cemburu melihat aku menghentikan aktivitasnya bersama keempat sekretaris itu dan berjalan ke arahku.

“Pak Budi, saya boleh ikut?”

“Tentu pak Ronal, kan kamu yang merekomendasikan perek ini..”

Senangnya diriku kembali di favoritkan oleh om Ronal. Lalu aku mengoral penis pak Budi dengan lahap. Kepalanya aku jilatin melingkar, batangnya kuludahi lalu kuhisap kembali ludah itu.


Tidak lama kemudian mereka berdua melenguh dan tampaknya akan menyemprotkan spermanya di mulut dan dalam memekku..

“Pak Budiiii, jangan semprot di dalam yaaa, Via lagi subur nihhhh…huhuhuhu..semprot di dalem mulut Via perekmu ini ajaaah yaaa!!”

“Ahh sebodo amat” sambil menampar dengan keras pantatku yang bulat besar menantang.

PLAKKKK

“Awwcchhhh ohhhh…Om Ronalllll, gimana ini, pak Budi mau nyembur di dalemmmm, huhu!!”

“Sudah nurut ajaa, puasin dia..nanti aku yang tanggung jawab!”

“Bener ya om Ronal cintaa..”

Tidak lama kemudian mereka berdua menyemprotkan memek dan mulutku dengan sperma yang sangat banyak. Rasanya penuh perutku dan mulutku..Kutelan semua peju yang om Ronal keluarkan dalam mulutku seperti yang selalu aku lakukan..

Mulustrasi

Setelah itu kami pulang dengan hati puas namun badan lemas..hehe..


Bersambung . . .
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd