Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

kheq

Semprot Kecil
Daftar
24 Mar 2012
Post
83
Like diterima
350
Bimabet
Via Pegawai Minimarket


Via

Selamat datang di Minimarket, selamat berbelanja!
Kata-kata itulah yang selalu aku ucapkan kepada setiap customer yang baru masuk minimarket tempat aku bekerja.

Tapi hampir tidak pernah ada yang membalas, sekedar senyum atau terima kasih saja tidak. Memang kami tidak mengharapkan itu. Tetapi apabila ada yang membalas, kami sangat bersyukur.

Minimarket kami memang berbeda dari yang lain, karena SOPnya jelas berbeda. Kami diharuskan memakai rok mini dan baju seragam yang ketat! Tidak lupa makeup tipis dan parfum.
Tentu saja hal ini menuai kritik dari para tetua setempat. Seiring berjalannya waktu hal ini tidak lagi menjadi masalah, mungkin para manajemen atas merundingkan sesuatu kepada para tetua setempat atau . . .?

Para calon pegawai di minimarket kami disaring dengan kualifikasi yang ketat. Harus jujur, menarik, pintar dan luwes alias tidak kaku.

Pengalamanku waktu training di pusat, mentorku cuma bilang:
" Yang luwes ya kerja sama kami, jangan kaku nanti kamu stress, kalau sudah stress ya kami ga bisa lanjutkan.."

Wah setelah mendengar hal itu, saya pun bertanya-tanya dalam hati
"Luwes gimana ya maksudnya? memangnya kita peragawati?"

Memang dilihat dari para calon pegawai yang di training memang semuanya cantik-cantik, murah senyum dan ramah. Aku jadi minder, apakah akan diterima atau tidak ya?

Lalu setelah 3 bulan di training cara jadi kasir, stock opname, nyapu, ngepel, input barang, dll. Akhirnya aku mendapat NameTag sebagai karyawan kontrak.

Di nametag tersebut tertulis "Via Monika". Untungnya walaupun aku hanya pegawai minimarket, setidaknya namaku cukup keren, hehe..

Awalnya para pelanggan kami malu-malu melihat kami berseragam seksi dan menggoda. Lambat laun mereka mulai terbiasa berbelanja dan mulai menggoda kami, bahkan tidak sedikit yang melecehkan.

Sebagai contoh ada konsumen yang ingin membeli kondom, kala itu pukul 11 malam, minimarket kami hanya kedatangan tamu tersebut:

"Mba, kondom merek PEREX ada ga?"
"Wah maaf pak, sepertinya tidak ada, saya baru pernah dengar kondom merek itu.""
"Yasudah mba, yang biasa mba pake aja, apa mereknya?"

BLASSS, Mukaku memerah..dalam hati aku ingin menegurnya, tetapi apa daya aku harus menjawab pertanyaannya terlebih dahulu.

"S-saya tidak pernah pakai kondom pak..mungkin bapak mau coba merek Five Star?"
"Lah ngapain saya beli, wong mbaknya ga pernah pake kondom kan?"
"Maksudnya gimana ya pak?"
"Tadi mba saranin saya coba five star, tapi mba ga pernah pake kondom, yasudah langsung saja kan?"
"Wah pak maaf, sepertinya bapak salah paham."
"Cepat cantik!! Saya sudah tegang!!"

Konsumen itu menarik tanganku dan langsung diarahkan pada celananya.

Lalu aku meronta "Jangan pakk!"
Tetapi dalam hatiku teringat perkataan mentorku waktu training
"Yang luwes ya kerja sama kami"

Ternyata inilah saatnya batinku bergejolak..Apa yang harus aku lakukan?

Pada saat yang bersamaan, pegawai minimarket lelaki yang bertugas bersamaan dengan Via hanya menonton adegan pelecehan itu melalui sistem CCTV di kantor sebelah gudang.

Dia bernama anton, hanya tersenyum bengis sambil berbicara dalam hati.
"Inilah saatnya jebolan baru kebobolan nih, hahaha"

Memang si anton ini sudah senior di minimarket cabang Via bekerja. Dimana seharusnya dia yang menjaga Via, ternyata menjadi pendukung aksi pelecehan oleh konsumen ini.

Lalu kembali ke Via..

"Yah Sudahlah, kepalang tanggung aku bekerja disini dengan pakaian seperti ini, seharusnya dari dulu aku tahu bahwa ujungnya akan begini.."

Lalu tanganku mulai meremas-remas celana konsumen tersebut.

"Buka dan sepongin dong mba, jangan cuma remas dari luar!" pinta konsumen tersebut.

Lalu aku mengangguk sambil tersenyum semanis-manisnya. Konsumen tersebut girang.

"Iya, Perek emang harus patuh!"

Semakin dihina, aku semakin bersemangat, lalu kubukalah celana konsumen itu beserta celana dalamnya. Kontol besar, panjang dan berurat langsung meloncat dari celana dalamnya.

Dalam hati "Ahhh, sudah lama juga ga ketemu kontol, muat ga yah di mulutku.."

Lipstickku yang sudah memudar menambah birahinya. Aku membuka mulutku sebesar-besarnya untuk menelan kontolnya yang besar, berurat dan panjang sekali.

Aku beberapa kali tersedak karena dia memaksakan kontolnya yang besar masuk sampai tenggorokanku. "Uhuk-Uhuk". Walau begitu aku tetap dengan patuhnya menuruti permintaannya.

"Yaaa, terusss..Ohhh..."

Aku terus mengoral kontolnya dengan telaten. Semua cairan pelumas yang keluar dari ujung kontolnya, aku hisap dan telan tanpa merasa jijik. Bahkan ludah yang keluar dari mulutku tidak ada yang tercecer, kutelan semua. Takut mengotori kemeja dan lantai minimarket.

Dengan nakal aku meminta dia menyemburkan susu kental manisnya di dalam mulutku. "PHak, kheluarhin Dhi Dhalam mulutku yaach, akhu haus phak.."

Dia menjawab "Oh tentu saja maniss..Ohhh.."

Lalu tidak lama kemudian, kontolnya bergetar dan menyemburkan banyak sekali peju di dalam mulutku sampai aku kewalahan. Tetapi tetap kuhisap dan kutelan semua.

"GLuk GLuk, Accchh..Makasih ya pak, segar dan hangat sekali susu bapak"

Lalu konsumen tersebut jatuh terduduk karena lemas.

Dengan senyum puas aku berkata "Jadi beli kondom pak? Aku ga pernah pakai tuh karena aku masih segelan pak, hehe.."

Anton yang menonton kejadian itu melalui CCTV pun hanya bisa berkata dalam hati.

"Wah hebat juga nih perek, kirain bakal sampai kebobolan.."

Bersambung . .

Part2: Post 12
Part3: Post 16
Part4:
Post 41
Part5:
Post 46
Part6:
Post 57
Part7: Post 71


Kisah Via lainnya


Via Sekretaris Kantoran

Via Cosplayer Idaman
 
Terakhir diubah:
Ijin baca suhu @kheq, semoga berkenan memberikan tempat berlindung.

Ane ijin panggilin rombongan ya, man-teman ada cerita baru nih, yuk kita ramein trit ini...
:sos: Om @RSP27, @kuciah, @RAYxy, @jodoaNG, @deqwo, @BL4CKDEV1L, @Kill_Gokil, @Yoed, @cung tangkil, @timo7, @D 805 KI, @digule, @Messier45, @bek453, @tecoomz, @kelana678, @Kusan6, @aprilian86, @bangkaim, @diokurniawan69, @KONTrOL69, @seravi_yvi, @DianTemimbok, @N4WI , @Nicefor dan yang tidak ane sebutin ane mohon maaf, kelupaan deh.:ampun:

Terima kasih buat TSnya.... Salam kenal dari ane.:beer:
 
Ijin baca suhu @kheq, semoga berkenan memberikan tempat berlindung.

Ane ijin panggilin rombongan ya, man-teman ada cerita baru nih, yuk kita ramein trit ini...
:sos: Om @RSP27, @kuciah, @RAYxy, @jodoaNG, @deqwo, @BL4CKDEV1L, @Kill_Gokil, @Yoed, @cung tangkil, @timo7, @D 805 KI, @digule, @Messier45, @bek453, @tecoomz, @kelana678, @Kusan6, @aprilian86, @bangkaim, @diokurniawan69, @KONTrOL69, @seravi_yvi, @DianTemimbok, @N4WI , @Nicefor dan yang tidak ane sebutin ane mohon maaf, kelupaan deh.:ampun:

Terima kasih buat TSnya.... Salam kenal dari ane.:beer:

Wah senang sekali gubuk ane kedatangan tamu sekampung..maap ya kalo sempit2an..
semoga celana agan2 juga jadi pada sempit, hehe . . :tegang:

Sama-sama terima kasih, salam kenal juga! :beer:

Buat yang lain, mampir di "minimarket" ya gan, ospekin si Via.. :semangat:
 
Berikut Updatenyah! (Lagi semangat2nya nulis)

Part 2

Angel

Setelah kejadian seminggu lalu itu, suasana minimarket kami kembali normal. Aku pun penasaran dengan konsumen yang kupuaskan birahinya waktu itu. Kontol besarnya pasti nikmat banget di dalamku.

Alasan selama ini aku
menahan diri untuk berhubungan adalah karena aku mencari pasangan yang tepat. Dengan catatan tepat "ukuran" dan "staminanya". Untuk hal pertama kali, tentu aku tidak mau dengan sembarang orang.

Jujur kalau untuk urusan hati, aku sudah kebal..nafsu sudah menguasai diriku lebih dari rasa cinta.

Ah sudahlah, akan kuceritakan masalah asmaraku pada cerita lain kali.

Untuk saat ini sepertinya aku "kangen" dengan konsumen kondom itu. Kemana dia, kok tidak balik-balik? Apakah dia tidak nagih dengan serviceku waktu itu?Kurang apalagi aku ini? Ha ha ..

Hari ini mas anton mengagetkanku dengan sebuah video di hpnya yang ditunjukkan kepadaku. Video yang sudah dipotong tersebut adalah rekaman kejadian malam itu. Akupun geram dan berkata

"Mas, ternyata kamu melihat aku dipaksa untuk melakukan itu!?Kenapa mas tidak menghentikan aksi konsumen itu?"

"Via via . . apanya yang dipaksa? Dia hanya menarik tanganmu, lalu tanganmu bergerak-gerak sendiri. Memangnya dia bisa memerintah otakmu?"

"T-tapi . . ?"

"Ah sudahlah, anggap saja aku yang salah, maaf ya?"

Akupun menjadi salah tingkah, kenapa mas Anton begitu lembut dengan meminta maaf? Hari itupun berlalu seperti biasa.

Besoknya, pagi hari sekali aku bangun, kala itu hujan gerimis di daerah kostku. Akupun segera mandi walau dingin, lalu berlanjut dengan mencuci pakaian dalam. Saat aku membilas, tiba-tiba celana dalam ganti yang aku gantung jatuh ke ember.

"Wahh sial, basah deh!"

Bagaimana ini? Satu-satunya celana dalam yang bersih dan kering sudah basah oleh air di ember, air sabun pula..

Apakah aku harus bekerja tanpa memakai celana dalam? Akupun bingung dan keluar dari kamar mandi memakai kemeja kerja ketat dan rok mini tanpa memakai celana dalam.

Akupun mencoba mengetuk pintu kamar teman kostku Angel. Dia pun bekerja di Minimarket kami, cuma berbeda cabang. Kalian kan tahu, minimarket kami kadang jaraknya sangat berdekatan seperti tetanggaan.

"Ngel, pinjem CD donk, punyaku jatuh ke air sabun tadi pas cuci-cuci."

"Wah Via, bukannya gue ga mau ngasih pinjem, cumaa..yaudah deh, tuh pilih sendiri di laci ketiga."

"Wah thank you banget nih ngel!"

Akupun masuk ke kamarnya yang berwangi aroma therapy melati. Diapun sudah segar dengan wangi parfumnya.

Akupun membuka laci lemarinya yang ketiga.

"Waduh ini mah pakaian "perang" semua ngeeel.. Gak ada yang biasa-biasa aja gitu?"

"Yah mau gimana, cowo gue kan beliinnya begitu semua"

Semua pakaian dalamnya seperti koleksi harta karun apabila dilihat para lelaki. Seksi, transparan, tipis, lembut, wangi lagi.

Cukup lama aku memilih, akhirnya aku putuskan untuk memakai yang kelihatan paling "biasa".

"Ah elu mah pakai yang paling "biasa" Via, Cupuuu!" ujarnya sambil memelet lidah.

"Biarin, yang penting ga masuk angin! He he"


Aku pun memesan ojol untuk pergi kerja. Setelah driver ojolnya sampai depan kostku dan melihatku berpakaian kerja dari atas sampai bawah, dia pun berujar

"Ya ampun mba, mau duduk samping juga pasti pada ngiler tuh, gimana duduk lurus.."

"Ah udah, yang penting sampai dengan selamat!"

Aku dan Angel pun berangkat kerja ke cabang minimarket masing2.

Kami biasa buka minimarket jam 7, namun aku sampai 6:15.

Akupun protes pada driver ojol itu, karena lebih dari dua kali dia mengerem mendadak, yang membuat dadaku bertubrukan dengan punggungnya.

"Gratis ya bang? Kan udah menang banyak?!"

Tetapi dia tahu aku cuma bercanda lalu memasang senyum nyengir sambil berkata

"Yang penting selamat kan mba?hehe."

Lalu

Mas Anton datang dan membuka pintu lalu membawa display ke luar minimarket.

Lalu aku mengambil pel dan memulai mengepel. Secara tidak sadar, gerakanku mengepel membuat rok miniku tersingkap sampai kelihatanlah celana dalam "perang" ku.

Kejadian itu berlangsung cukup lama, yang ternyata disaksikan oleh mas Anton. Aku secara tidak sengaja menangkap basah dia sedang memperhatikan pantatku melalui rak display rokok yang seperti cermin.Dia tidak dapat menyembunyikan muka nafsunya lagi.

Akupun dengan santai tetap mengepel dengan gerakan seperti biasa tanpa dibuat-buat.

"Via, sini ikut aku sebentar ke gudang."

"Baik mas."

Akupun membereskan alat pel, dan mengikutinya ke gudang. Sepertinya akan terjadi hal yang diluar dugaan?

Benar saja di dalam gudang, dia membuatku mengangkat tangan ke atas lalu menempel ke tembok. Dan kakiku diregangkannya selebar-lebarnya membelakangi dia.

Akupun bertanya

"Wah mas Anton, ngapain aku disuruh begini? seperti mau ditangkap polisi saja?"

"Ah sudah jangan bawel, nanti juga nagih!"

Jujur aku penasaran seberapa beraninya mas Anton kepadaku.

Lalu disingkapkanlah rok miniku sampai sebatas pinggang dan dirobeklah celana dalam Angel yang bertali dan berbahan tipis tersebut.

Dalam hati aku berkata..

"Wah kacau, harus ganti rugi ke angel nih kalau begini.."

Ternyata mas Anton hanya meremas pantat dan mengendus Vaginaku, lalu berlalu keluar gudang dan melayani konsumen yang datang memanggil kami.

"Wah kalau begini, memang sudah takdir hari ini aku tidak boleh pakai celana dalam di minimarket.."

Akupun bekerja seperti biasa sambil tetap membayangkan konsumen kondom minggu kemarin. Dimana hari ini aku sangat mengharapkan dia datang dan memuaskan aku yang sedari tadi pagi tidak memakai celana dalam.

Dinginnya AC minimarket membuat Vaginaku kedinginan, sehingga apabila tidak ada konsumen, aku duduk sambil menyilangkan kedua pahaku agar hangat.

Karena aku duduk di bangku cukup tinggi, maka ketika ada konsumen masuk dan melihat aku sedang berdiri dapat melihat pangkal pahaku yang tidak memakai celana dalam lagi.

"Mba, cukuran kumis ada?"

"Ada pak, mau yang merek apa?"

"Giletbener ada ga mba?"

"Oh ada pak, butuh berapa buah?"

"2 mba, nih uangnya"

"Ini kembaliannya pak, terima kasih sudah berbelanja di minimarket kami"

"Ini mba satu untuk mba, "kumis"nya dicukur yaaa mbaaa, hehe . .

Blasss . . mukaku memerah sejadi-jadinya.

Setelah waktu sudah malam, ketika kami berberes minimarket, tiba-tiba datanglah konsumen kondom hari itu. Lalu dia berkata

"Hay cantik, saya mau belanja nih, kira-kira masih dilayani gak ya?"

"Maaf pak, kami baru saja closing, sistem kasir sudah tutup buku."

"Saya mau belanja tapi bukan barang mba, bisa ga?"

"Maksudnya apa ya pak? Apa bapak belum puas sudah memaksa saya waktu itu?"

"Oh jadi kamu terpaksa waktu itu? tapi hari ini beda mba.."

"Beda gimana ya pak?"

"Saya sudah "membeli" mba dari mas Anton"

Lalu mas Anton menutup rolling door minimarket dan masuk kedalam, lalu dia berkata

"Kami sudah melakukan transaksi atas kamu, lumayan juga sih, kamu mau tau dibayar berapa kamu sama bapak ini?"

"Tidak sudi aku mas! Kemarin aku hanya memuaskan bapak itu demi keselamatan aku dan minimarket kita, kenapa mas malah menjual aku ke bapak ini?"

Bapak itu berkata

"Hahaha, apa boleh buat kalau begitu terpaksa kamu harus dipaksa sepertinya. Kamu mau minimarket tempat kamu bekerja ini tutup karena dirusak, dijarah, dicuri,dibobol, atau bahkan dibakar? Dimana tanggung jawab kamu?"

Akupun hanya menunduk dan menahan emosi..ingin rasanya aku berlari keluar dan meminta tolong..tetapi sekali lagi pesan mentorku terngiang di pikiranku..

" Yang luwes ya kerja sama kami, jangan kaku nanti kamu stress, kalau sudah stress ya kami ga bisa lanjutkan.."

Akupun sekali lagi pasrah dan berkata...
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 3

Mulusterasi

"Ya" sambil mengangguk.

"Baguuusss, akhirnya kamu mengerti posisimu, no way out."

"Kali ini saya ikutan ya, kontol saya sudah tegang seharian bayangin kamu tidak pakai celana dalam di minimarket!" ucap mas Anton.

"Apa? perek ini tidak pakai celana dalam seharian bekerja? mantap!Coba lihat!"

Akupun secara perlahan dan menggoda membuka resleting rok miniku dan meloloskannya kebawah sampai lantai minimarket.

Akupun disuruh duduk diatas meja kasir, lalu kubuka paha pelan2 ke kedua sisi sehingga bagian terpentingku kelihatan walau terhalang bulu halus.

Terlihat satu dua tetes cairanku jatuh ke meja kasir.

"Wah sudah becek rupanya, yuk pak kita santap"

"Haha hayuk mass!"

Bapak itu duduk di depanku sambil menjilat memekku, dia mengangkat pahaku ke atas bahunya.

Mas Anton memelukku dari belakang, lalu membuka kancing kemejaku satu per satu sampai copot semuanya.

Toketku menyembul keluar menantang dengan puting yang sudah menegang dan berwarna pink pucat.

"Ughhh seksi sekali adek ini"

Tumben bapak mesum ini memanggilku adek..

Aku hanya bisa mengeluh terbawa nafsu..

Uhmmm, iya paak, makasiihh..oocchh....

Memekku banjir sebanjir banjirnya..terdengar bunyi jilatan bapak itu.

Schlik schlik, Ammm..Slurrphh..

"Ohhh iya pak, terusssinnn..."

Tidak hanya dengan lidah, jarinya pun turut bekerja bakti mengobok2 lubangku yang satu lagi. Akupun kegelian sekaligus terangsang sekali. Dia memasukkan jarinya ke dalam anusku, lalu dicabut dan diunjukkan ke mulutku. Akupun menggeleng-geleng tanda tak mau, jijik sekali aku dibuatnya.

"Buka atau ..?"

Setelah dia bertanya begitu, lalu ia mencubit klitorisku dengan sadisnya.

"Auwwcchhh"

Dikala mulutku terbuka mengaduh kesakitan, diunjukkanlah jarinya masuk kedalam mulutku.

"Jilat!"

Akupun mengalah lagi, karena trauma klitorisku dicubit dengan sadis.

"Mmmcchhh slurrpphhh ahhmmmm"

Mas Anton tidak tinggal diam, dia membuka celananya dan memamerkan kontolnya yang besar dan berurat.

Dalam hatiku "Wah beruntung juga hari ini aku dapat pelampiasan, setelah sekian lama kutahan diriku untuk tidak berhubungan..sepertinya tidak mungkin lagi aku bisa menunda-nunda kejadian ini, cepat atau lambat juga pasti aku akan mengalaminya toh?"

Kini hanya masalah yang mana mengalah..Apakah si bapak yang menggauliku duluan atau mas Anton??

"Gimana pak? Kita hajar bareng?"

"Hayuk mas, saya duluan ya, mas pake lubang depan saja ya, nikmat banget saya sudah kewalahan dibuatnya minggu lalu."

Aku sudah terbawa nafsu, lalu secara otomatis turun dari meja dan membelakangi bapak itu sambil nungging dan aku buka pahaku selebar-lebarnya, lalu menyibak memek pinkku dan berkata..

"Ayoo pak, cepat lakukan dan cepat akhiri perbuatan bejat kalian ini."

"Oh sudah tidak sabar rupanya adek perawan ini..kamu lebih pilih punya siapa, saya atau mas Anton?"

"Bapak"

"Nah gitu dong cintaa"

Dia pun meludah ke arah kontolnya, lalu kuusap-usap dengan tangan halusku dengan lembut. Kuarahkan kepala kontolnya ke lubang memekku. Dia memajukan pinggangnya namun berkali-kali lolos.

"Wah susah nih, beneran perawan ni perek kayanya."

Dia mencoba berkali-kali, hingga akhirnya kepala kontolnya masuk ke dalam memekku.

"Awwwhhh, sakiiit paak, tungguu"

Aku meminta waktu untuk membiasakan diri untuk menerima kontolnya. Pada saat itu pula aku disodorkan kontol mas Anton di mukaku.

"Sepong dong yang"

"Iya mas, bentar ya, aku masih kesakitannn"

Mataku lembab dan mengeluarkan beberapa tetes air mata. Sungguh pengalaman yang dahsyat, di hari pertama aku kehilangan keperawanan, aku harus melayani nafsu 2 manusia bejat ini.

Bapak itu secara sengaja memasukkan semua kontolnya dengan tiba-tiba sampai mentok.

Memekku pun terbuka lebar dan mengeluarkan darah perawannya. Aku sedih sekaligus merasa nikmat yang luar biasa. Ternyata benar di ujung penderitaan ada rasa nikmat setelah kita berhasil melampauinya.

Akupun mulai mengulum kontol mas Anton dengan lahap, karena nafsuku sudah sangat tinggi.

Muwachhh, slurpphh slurphhh, schmeekk schmeekk..Ammmmmhhh...

Sekali lagi aku telan semua ludahku sendiri dan tidak meninggalkan ceceran cairan pelumas atau ludahku di lantai minimarket.

Goyangan bapak itu sungguh pas dengan ritme birahiku, aku sangat menikmati goyangannya sampai tidak sadar akupun bergoyang mengimbanginya.

Sedangkan mas Anton mengobok-obok mulutku dengan kontolnya dengan kasar. Jadi ada harmoni antara kasar dengan ritme yang pas dari goyangan bapak itu.

Setelah beberapa lama, badan kami pun berkeringat walaupun AC masih menyala. Butiran-butiran keringat kami jatuh ke lantai minimaket menambah gairah kami.

Mas Anton sepertinya akan segera mencapai puncaknya.

"Telan semua pejuhku, awas ada yang tercecer di lantai, kusuruh jilat baru tau rasa!"

Akupun tersenyum, karena mulutku mungkin dapat beristirahat sejenak setelah dia orgasme.

"Iya masshh, biar Via telen semua ya pejunya mas, Via haus masshh occhh"

Mas Anton pun memasukkan kontolnya sampai tenggorokanku lalu meregang dan menyemburkan seisi testisnya kedalam tenggorokanku. Akupun tersedak dan batuk-batuk sehingga memuncratkan sedikit peju ke lantai minimarket.

"Tuh kan perek bodoh! Cepat Jilat!!"

Aku pun menggeleng-geleng tanda tak mau, karena peju pada lantai minimarket itu telah bercampur keringat kami. Lalu aku ditampar sekeras-kerasnya.

"Perlu disuruh 2x?"

Akupun menunduk kebawah menjilat sperma yang tercecer itu sambil tetap disodok oleh bapak konsumen kondom.

"Bagusss, seksi banget, gua foto ah buat kenang2an"

"Jangan foto muka saya mas!" kata bapak itu.

"Oke pak, tenang saya pro kok"

"Pro apa mas? Promak? Promailt atau Prokold?"

"Ah bapak masih bisa becanda aja, fokus pak! Hajar tuh si Via"

"Beresss"

Sekitar 15 menit bapak itu memompa diriku, dia pun sepertinya akan sampai.

OH TIDAK! Jangan sampai dia keluar di dalam rahimku!

"Pakk, k-keluarin di luar yaa!!??"

Plakkkk! Suara tamparan pada pantatku.

"Terserah gue perek, lu kan taunya dibayar, beres urusan!"

"Auwwwhhh"

Akupun sepertinya akan mendapat Big O setelah sekian lama dipompa oleh bapak itu.

"Ooohhhmhmmmm oohhhmmmmmmm Awwwwww Awwwwww"

"Ak-ku sampai pakkk, ohhhhhh yessccchhh!!"

Gelombang orgasmeku sangat dahsyat, rasa nikmatnya berjuta-juta kali lipat dibanding masturbasi.

Aku pun lemas dan lututku terjatuh di lantai minimarket. Sehingga sekarang aku dipompa dengan gaya doggy.

Dalam hatiku, aku lega dan tenang karena pengalaman pertamaku memuaskan! Sekarang saatnya aku balik memuaskan bapak ini..

Tidak lama setelah itu bapak itu pun orgasme dan memuncratkan pejunya di dalam memekku.

"Occchhhhhh yesssshhhhhh, mamam nihhh pejuuuhhhh!!!"

Crottsssss Crrroootttssss Croootssss..

Pejunya pun meleleh keluar memekku..

Sungguh terlalu bapak ini, bagaimana jika benih yang ditaburkan berbuah?
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd