Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Vivi: Jurnal Perselingkuhanku [CGU]

Siapakah fucking hero CGU favorit kalian?


  • Total voters
    66
Ahhh masih main condom suhu,,, kirain crott dalam lagi ya kan..
Thank you suhu buat updatenya.
 
Mantap suhu, jadi nggak sabar menunggu kelanjutan ceritanya
 
BONUS STORY 5

Perth, Australia
Pukul 9.37


Hari ini, long weekend sebuah hari libur nasional di Australia, Darren menemani Arief (19 tahun), seorang teman kuliahnya yang sama-sama dari Indonesia juga ke airport menjemput mamanya Arief yang liburan sekaligus mengunjungi anaknya itu.
“Itu dia!” kata Arief melihat mamanya muncul di ruang kedatangan.
“Oohh.. oke!” Darren melihat seorang wanita dengan blazer dan celana panjang krem, dalamnya mengenakan kaos ungu dengan rambut disanggul.
Wanita berusia 43 tahun itu terlihat lebih cantik daripada yang diperlihatkan Arief di fotonya. Arief melambaikan tangan ke arah wanita itu dan ia pun membalas sambil berjalan keluar gerbang kedatangan. Sejenak kemudian ibu dan anak itu pun berpelukan dan saling cium pipi kiri dan kanan melepas rindu. Lalu Arief memperkenalkannya kepada Darren.
“Wah, kamu tinggi juga ternyata yah, ganteng lagi!” kata wanita bernama Aida itu memandangi Darren yang lebih tinggi sedikit dari dirinya.
Setelah Aida membuka kacamata hitamnya, terlihat lebih jelas dengan dandanan modis, perawatan dan make up high class membuatnya nampak lebih muda dari usianya, lebih nampak seperti mama-mama muda kepala tiga dengan kecantikan khas Melayu-nya, dengan putranya, Arief, ia lebih kelihatan seperti kakaknya daripada mamanya. Dua pemuda itu membantunya membawakan barang-barangnya ke mobil Arief yang membawa mereka ke apartemennya. Arief adalah anak pengusaha tambang di Kalimantan yang kaya raya sehingga anaknya yang kuliah di luar ini bisa membeli mobil dan menyewa apartemen yang cukup mewah. Sementara Aida, mamanya Arief ini adalah istri pertama dari papanya yang memiliki tiga istri. Menurut cerita Arief, hubungan mama dan papanya sudah lama dingin, hanya terlihat rukun di acara-acara formal saja, di luar itu masing-masing punya affair sendiri-sendiri. Salah satu tujuan Arief, sebagai teman Darren yang sama-sama suka main gila dan tahu persis reputasinya sebagai penakluk wanita, mengajaknya adalah untuk ‘menemani’ mamanya ini yang sudah berpesan agar dicarikan satu temannya yang ganteng untuk ‘menemani’ di Australia nanti. Di mobil mereka banyak berbincang mengenai keluarga dan kabar masing-masing, namun Darren yang duduk di belakang tidak menjadi ‘kambing congek’, Aida juga banyak bertanya dan ngobrol dengan pemuda itu dan Darren sendiri sudah biasa membuat pembicaraan jadi menarik sehingga sebentar saja suasana sudah cair. Setelah sampai ke apartemen, Arief memarkirkan mobilnya di basement lalu kami naik lift ke kamarnya. Setelah membereskan barang bawaan, Aida ingin mandi dulu.
“Oke bro!” Arief menepuk bahu Darren, “sekarang gua ke supermarket dulu yah, you know what to do kan and... becareful kalau mama gua jadi liar”
“Hehehe.... sip lah, I’ll treat her well!” kata Darren.
“Ma! Saya pergi dulu bentar! Darren di sini!” pamit Arief sambil mengetuk pintu kamar mandi
“Yaaaa!!” sahut wanita itu dari dalam.
Sepeninggal Arief, tinggallah Darren sendiri bersama mama temannya itu yang sedang di kamar mandi.


“Darren!” tak lama kemudian terdengar wanita itu memanggilnya dari kamar mandi
“Ya tante!” sahut pemuda itu mendekati kamar mandi.
“Bantuin tante dong! Buka aja pintunya, ga dikunci!” sahut wanita itu lagi
Sambil menghela nafas panjang, pemuda itu pun membuka pintu dan menemukan mama temannya itu telanjang di bawah siraman shower. Sebagai seorang yang sudah berpengalaman memuaskan wanita, reaksi Darren tidak kaget lagi melihat pemandangan seperti itu, lagipula Arief sudah memberitahu soal hal ini. Ia hanya tersenyum dan membuka bajunya sendiri hingga telanjang lalu menghampiri wanita itu.
“Apa tante yang udah tua ini masih menarik di mata kamu?” tanya Aida mengelus dada bidang pemuda itu.
"Nggak menarik, tapi sangat menarik, tante sangat cantik dan seksi di mata saya!” puji Darren sambil meremas lembut payudara kanan Aida yang berukuran 34B itu, masih terasa kenyal dan kencang, hasil perawatan diri berbiaya tinggi yang selama ini dijalaninya.
“Hihi... suami saya aja udah lama gak ngomong kaya gitu!”
“Suami tante bodoh nyia-nyiain istri secantik tante, kalau saya jadi dia gak akan” kata Darren mengecup bibir wanita itu.
“Kamu masih terlalu muda sayang!” Aida menarik wajahnya dan mengelus rambut basah pemuda itu, “kelak setelah menjalani hidup pernikahan nanti, kamu akan menemukan kenyataan yang complicated, tapi tante harap kamu dapat yang terbaik untuk itu”
Darren tersenyum memandang wajah wanita itu, tangannya mendekap tubuhnya mengelusi punggung, terasa pula payudara montok itu menekan dadanya.
“By the way, tante gak mau ngomongin pernikahan, tante mau dihibur sama kamu!” katanya seraya meraih batang penis pemuda itu yang sudah ereksi.
Darren pun kembali mendaratkan ciuman di bibir wanita itu yang kali ini dibalas dengan penuh gairah. Keduanya beradu lidah dan saling raba tubuh masing-masing di bawah siraman air hangat.
"Tante suka senam ya?" tanya Darren ketika menyabuni payudara Aida.
"Iya," Aida mengangguk, "umur segini kalau ga dijaga ya bakalan kendor"
“Oh, pantas badan tante gak kalah dari gadis” pujinya membuat Aida tersanjung.
“Gantian, sekarang tante sabunin kamu!” kata Aida setelah pemuda itu menyabuhi sekujur tubuhnya.
“Uuuh... tante!” lenguh Darren saat wanita itu menyabuni batang penisnya dan dan menggerak-gerakkan genggamannya mengocok penisnya.
Aida pun berjongkok di depan pemuda itu. Setelah membilas busa sabun di penis itu, mulailah ia menyelomoti batang penis Darren. Kepala pemuda itu menengadah sambil mengerang merasakan jilatan lihai lidah Aida di sekujur batangnya. Dari bawah naik ke atas, mengulum-ngulum kepalanya untuk kemudian turun kembali ke bawah menjilati zakarnya. Setelahnya ia masukkan batang itu ke mulutnya hingga penuh, di dalam mulut lidahnya menyapu-nyapu kepala penis pemuda itu disertai kuluman. Tapi Darren tak mau berlama-lama dioral olehnya karena tidak ingin orgasme sebelum waktunya. Maka ia pun menegakkan tubuhnya lalu melumat payudara Aida sambil memainkan liang vagina wanita itu dengan jemarinya, dibantu oleh licinnya air sabun. Sebentar kemudian ia tempelkan kepala penisnya ke bibir vagina Aida dan... blesss kelamin mereka pun menyatu diiringi erangan keduanya.

"Duuuh... kerasa banget punya kamu... keras!!" kata Aida lirih.
Aida berdiri menyandar di dinding kamar mandi, sementara Darren langsung menggenjot vaginanya. Batang penisnya lancar sekali maju-mundur di dalam liang senggama wanita setengah baya itu. Kedua tangannya bebas menggerayangi payudara dan pantat mama temannya itu. Aida pun tidak bersikap pasif. Meski sambil berdiri menyandar ke dinding, ia masih bisa meliuk-liukkan pinggulnya, sehingga batang penis Darren serasa dibesot-besot oleh liang senggamanya, ia pun meremas-remas bokong pemuda itu. Desahan-desahan nikmat mereka mengalahkan bunyi gemericik air yang terpancar dari shower.
"Aaaah Darren..... ini ee... enak bangeeet... " desah Aida tersengal-sengal
“Tante juga enakkhh.... banget, oohh... masih seret!!” balas Darren
Sebenarnya Darren tak mau berlama-lama bersetubuh sambil berdiri begini. Karena itu ia berusaha mempercepat ejakulasi dengan mempercepat dan memperkeras genjotannya. Sampai akhirnya ia benamkan penisnya sekuat-kuatnya, disusul dengan menyemburnya sperma dari kepala penisnya. Aida pun menyusulnya ke puncak kenikmatan dengan menyemburkan cairan orgasmenya. Mereka mendesah nikmat dan saling cengkram seolah ingin meremukkan tubuh partner masing-masing. Tubuh mereka mengejang selama beberapa saat hingga akhirnya melemas kembali.
“Hhhmmhh... nice start, kamu masih kuat kan?” tanya Aida, “kita lanjut di kamar abis ini!”
Darren mengangguk sambil tersenyum lesu. Mereka pun membilas busa-busa sabun dari tubuh masing-masing hingga bersih. Aida nampak telaten membersihkan setiap sela di tubuhnya, termasuk vaginanya yang belepotan sperma Darren.
"Aaahh.. segerrrr..." kata Aida setelah mengeringkan tubuhnya dengan handuk.
“Tunggu dulu tante!” panggil Darren pada wanita itu setelah membuka pintu kamar mandi.
“Aaaww!” Aida menjerit kecil ketika Darren dengan lincah meletakkan lengannya di punggung dan lipatan kakinya sehingga tubuh wanita itu naik ke gendongannya, refleks ia pun melingkarkan tangan ke leher si pemuda, “aduh awas jatuh, di sini licin!”
“Hehe, tenang tante, saya pelan-pelan kok!” lalu Darren mengecup bibir wanita itu dan membawanya perlahan ke kamar.
Di kamar, diturunkannya tubuh telanjang Aida di ranjang lalu ia menindih tubuh wanita itu.
“Ayo sayang! Puasin tante lagi!” pinta Aida menatap pemuda itu.
Darren merespon dengan sebuah ciuman mesra di bibir Aida yang dibalas dengan pelukan erat dan permainan lidah. Setelah cukup lama bercumbu, Darren mulai mengecupi leher jenjang wanita itu dengan perasaan yang semakin mendayu-dayu, mulutnya terus turun hingga mengenyoti payudara mama temannya itu. Sementara tangannya mengelus vaginanya yang berbulu lebat itu. Aida pun mendesah sambil memejamkan mata menikmatinya, napasnya mulai tertahan-tahan terlebih setelah jemari Darren mulai mengelus celah kewanitaannya lalu menyelusup ke dalam liang basah itu. Bercinta dengan anak muda membuat Aida merasa dirinya tidak pernah tua dan selalu bergairah.
“Hai anak mama sini dong sayang!” sapa Aida melihat putranya muncul di ambang pintu.
Darren yang sedang menciumi pusar wanita itu pun menengok ke belakang mendapati temannya itu memandanginya sedang bercinta dengan mamanya.

Arief menghampiri mereka sambil melepas pakaiannya hingga telanjang.
“Gimana ma? Puas gak sama Darren?” tanyanya
“Pake banget, kamu emang ngerti selera mama yah!”
Arief pun naik ke ranjang lalu mendekap tubuh mamanya dan memagut bibirnya. Darren agak jengah melihat temannya itu beradu lidah dengan mamanya sendiri sambil meremas payudaranya. Senakal-nakalnya dirinya, belum pernah terpikir untuk ML dengan mamanya sendiri, hingga kini incest hanya pernah dengan tante dan sepupunya.
“Sini Rief, mama kangen sama adik kecil kamu!” kata Aida melepas pagutan dan membawa penis putranya yang sejak tadi digenggamnya ke dekat wajah.
“Uuuhh mama!” desah Arief merasakan penisnya dikulum sang ibu
Sementara di bawah, Aida merentangkan pahanya lebih lebar seakan memberi isyarat bagi Darren agar segera menusukkan penisnya. Pemuda itu pun mengarahkan penisnya ke liang senggama itu. Diayunnya dulu penisnya sedikit demi sedikit hingga makin lama genjotannya makin jauh ke dalam, sampai akhirnya ia berhasil membenamkan seluruh penisnya. Sebentar kemudian Darren mulai bergerak-gerak maju-mundur dengan mantapnya, seolah sedang mengaduk-aduk liang senggama wanita itu. Aida merem-melek dan mendesah tertahan sambil terus mengulum penis anaknya sendiri. Ia juga menanggapi dengan goyangan pinggulnya yang sudah terlatih sehingga liang senggamanya seolah membesot-besot penis Darren. Aida sangat menikmati gesekan penis pemuda itu dengan klitorisnya sehingga ia semakin bersemangat mengoral penis putranya. Tanpa bisa ditahan lagi akhirnya Aida pun mengerang dan berkelejotan mencapai puncak kenikmatannya. Sekali lagi cairan hangat menyelubungi penis Darren.
“Enak tante orgasmenya?” tanya Darren menghentikan genjotannya.
“Iyaaah…” sahut Aida terengah-engah menikmati indahnya orgasme in, nampak lendir kewanitaannya pun meleleh membasahi vaginanya.
“Sekarang sama kamu Arief sayang! Sana!” perintah Aida menunggingkan tubuhnya, “Darren kamu sini berbaring aja!”
Keduanya segera mengikuti apa yang diperintahkan. Darren berbaring selonjoran bersandar pada kepala ranjang membiarkan penisnya dijilati dan dikulum oleh mama temannya itu. Sementara dari belakang Arief mengarahkan penisnya ke liang senggama mamanya. Dengan mudah penisnya terbenam pada liang tempat lahirnya dulu karena sudah becek. Arief mulai menggeser-geserkan batang penisnya hingga semakin lancar menggenjot liang surgawi mamanya. Aida mendesah-desah tertahan sambil terus mengulum penis Darren.
“Tante... mau keluar nih!!” lenguh Darren lalu detik berikutnya moncong penisnya menembak-nembakkan spermanya ke dalam mulut Aida yang langsung menghisap cairan itu tanpa tertumpah setetes pun.

Kini Aida sibuk bergumul dengan putranya yang menggenjotku sambil menggerayangi kedua payudaranya.
“Rief, kita aahh... keluar bareng yah!!” sahut Aida terengah-engah.
“Siap ma!” jawab Arief terus menggenjot.
Sekitar sepuluh menit kemudian ibu dan anak itu bersetubuh, hingga Arief sudah di ambang orgasme. Ia semakin gencar menggenjot mamanya, bunyi decakan terdengar setiap kali kelamin mereka bertumbukkan. Hingga pada suatu tutuk, keduanya mendesah dan mengejang berbarengan. Kelamin keduanya mengucurkan cairan orgasme yang memenuhi vagina wanita itu. Semua terasa indah dan nikmat sekali bagi mereka, seperti melayang tinggi ke surga kenikmatan. Keduanya pun ambruk di ranjang, posisi Aida di antara dua anak muda itu.
“Kalian hebat!” kata Aida lirih sambil mencium bibir keduanya.
“Tante juga, hehehe” balas Darren mengelus paha mama temannya itu.
“Ayo siap-siap!” kata Aida setelah merasa lebih segar, “waktunya jalan-jalan, shopping, lapar juga nih!”
“Uuhh, masih lemas ma, mau istirahat bentar!” kata Arief malas.
“Ayo anak muda gak boleh malas!” Aida melempar bantal ke arahnya, “masa mama datang jauh-jauh buat ginian doang! Ayo cepet bangun!”
“Nyokap lu masih fit banget ya, abis ML udah mau keluar lagi!” kata Darren setelah wanita itu keluar dari kamar.
“Gua bilang juga apa” Arief menegakkan tubuhnya
Selama empat hari itu, Darren dan Arief menemani Aida berkeliling dan tentunya memenuhi nafsu birahi wanita itu. Aida sangat royal membelanjakan uangnya, urusan makan ia selalu membayarkan dan beberapa di antaranya di tempat mewah, ia juga membelikan pemuda itu barang-barang lain. Pada hari ketiga Boby juga diajak sehingga ada tiga pria untuk memuaskannya. Sungguh pengalaman seru tapi juga melelahkan bagi mereka.
“Kayanya gua perlu puasa ngentot dulu beberapa hari, energi gua habis sama nyokaplu” kata Darren pada Arief melihat pesawat yang ditumpangi Aida mulai mengudara.
“Sama bro gua juga, kayanya udah kering nih peju” kata Arief.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd