Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

-Breathless-

Karena sepi.. Apdet ane percepat deh. Semoga menyenangkan. :D
 
"Waktunya semakin sempit, Tom?" Tanya seorang pria berkepala plontos.

"Ya, aku mengerti. Tapi..." Jawab Tom. "Bukankah akan menyenangkan, jika bisa menikmati hidup ini dengan penuh kesenangan?" Lanjutnya.

"Kami hanya tidak ingin kau berjalan sendiri, kau tau selama ini kami begitu..." Ucap pria itu.

"Sudahlah.. Aku hanya tidak ingin merepotkan. Dan kau harus tau satu hal."

"Apa itu?"

"................................." Ucap Tom pelan.



[Size=+2]#3 MASA LALU[/size]



Di sebuah taman kecil di dekat sungai, Sena duduk di bebatuan besar di pinggiran sungai itu. Tangannya melemparkan batu-batu kecil ke dalam sungai. Wajahnya yang dingin itu semakin terlihat menyeramkan.

"Dia yang mati atau aku yang mati" Ucapnya pelan, kata yang telah diucapkannya puluhan kali itu.

"Kau terlihat menyedihkan?" Tiba-tiba seseorang bertanya kepada Sena.

"Aaah.." Sena terkejut. "Kau..." Orang itu adalah Tom.

Lalu Tom duduk di sebelah Sena. "Apa kau juga menyukai tempat ini?" Tanya Tom. Sena hanya terdiam tanpa menoleh sedikitpun.

"Aku tidak tau apa yang kau pikirkan, tapi wajahmu mengingatkan aku dengan seseorang." Tom melanjutkan ucapannya. Sena masih terdiam.

"Bersenang-senanglah, kau butuh penyegaran." Tom kembali melanjutkan ucapannya.

Angin berhembus kencang, rintik hujan mulai turun sedikit demi sedikit. Langit semakin terlihat gelap. Tom berdiri lalu melangkahkan kakinya hendak pergi meninggalkan Sena.

"Kau tidak tau apa yang terjadi!!" Tiba-tiba Sena berteriak. Ucapannya seperti membentak Tom. Kini wajah mereka berdua bertatapan.

Angin semakin kencang, hujan mulai turun dengan derasnya. Matahari mulai menghilang dibalik awan membuat gelap semakin menyelimuti sore itu.

"Tidak perlu kau terlihat peduli padaku" Sena kembali berucap dengan tatapannya yang semakin dingin.

"Aku bahkan tidak mengenalmu, apa perlu aku peduli?" Tom menjawab ucapan Sena lalu mulai berjalan pelan meninggalkan Sena.

"Lalu mengapa kau terlihat aneh? Mengapa keadaanmu seperti mengusikku." Bentak Sena. Tom berhenti dan kembali menatap Sena sesaat.

"Bodoh.." Ucap Tom pelan seraya berjalan kembali meninggalkan Sena.

"Sial!! Mengapa anak aneh itu akhir-akhir ini selalu menggangguku." Gerutu Sena dalam hatinya. Lalu Sena berdiri dan mulai berjalan meninggalkan tempat itu.


Malam tiba. Langit telah sepenuhnya menjadi gelap namun hujan belum berhenti, derasnya mengiringi datangnya malam. Kini Sena telah sampai dirumahnya. Kali ini saat dia melewati ruang tamu rumahnya, Sena mendapati ayahnya sedang menonton televisi sambil menggenggam botol minuman keras. Tanpa menghiraukan keberadaan ayahnya, Sena kembali berjalan menuju kamarnya.

"PRAAAAAANNNNGGGGG!!" Sebuah botol minuman keras terlempar ke dinding dekat pintu kamar Sena.

"BOCAH KURANG AJAR!! KAU TIDAK TAU SOPAN SANTUN, HAAA? APA AKU TIDAK PERNAH MENGAJARIMU CARANYA MENGHORMATI SESEORANG!! BBBBUUUUKKKKK!!" Sebuah caci maki dan sebuah pukulan telak yang hinggap di pipi kiri Sena.

Sena terjatuh, sambil memegang pipinya dia menatap wajah ayahnya dengan tatapan yang menyeramkan. "Mengajariku? Menghormatimu? Apa pernah kau menghargaiku?" Ucap Sena dalam hatinya.

"KENAPA? ADA APA DENGAN TATAPANMU? KAU INGIN MELAWANKU? APA KAU TIDAK SUKA CARAKU MENDIDIKMU?" Kembali ayahnya memaki Sena.

"Apa? Apa aku tidak dengar. Cara mendidik? Dasar binatang!!" Kembali Sena berucap dalam hatinya. Sena mulai berdiri, namun matanya masih tetap menatap ayahnya.

"BRRRRUUUUUUUUKKKKK!!" Sebuah pukulan kembali mendarat di pipi Sena. Tapi kali ini Sena tidak terjatuh.

"Kau puas?" Ucap Sena pelan. Ayahnya kembali memaki-maki Sena.

"Kau puas?" Ucap Sena memotong makian dari mulut ayahnya.

"ANAK KURANG AJAR!!"

"BRRRUUUAAAAAKKKKKK!!"

"Tidurlah dengan tenang. Lain kali akan kubikin kau tidur selamanya." Ucap Sena pelan dan pergi meninggalkan ayahnya yang tergelatak di lantai.


###03###



-Masa Kecil Risa dan Sena.-

Saat itu, Risa, Sena beserta Ibunya Risa dan Ayahnya Sena berlibur ke suatu tempat. Risa dan Sena terlihat bahagia.

"Lihat, mereka begitu bahagia?" Ucap ayahnya Sena.

"Ya, aku merasakannya." Jawab Ibunya Risa.

"Ayah, lihat, Risa memegang kucing. Aku takut." Teriak Sena sambil berlari ke ayahnya dan mengumpat di punggung ayahnya.
Risa, Ibunya dan Ayahnya Sena tertawa melihat tingkah Sena itu.

"Sini Sena. Peluk ibumu." Ucap Ibunya Risa. Ayahnya Sena tertawa kecil. Namun tidak untuk Sena dan Risa yang terkejut setelah mendengar ucapan itu.

"Ayolah Sena, sebentar lagi dia akan menjadi ibumu. Dan kalian akan menjadi saudara." Ucap ayahnya Sena. "Bukankah itu menyenangkan?" Lanjutnya.

Tiba-tiba Risa menangis. "TIDAAAAKKKK!!" Lalu berteriak dan pergi.

"Risaaaa.." Ucap Sena yang ingin mengejar Risa, namun dihentikan oleh ayahnya.

"Jelaskanlah dengan anakmu sayang." Ucap ayah Sena pada ibunya Risa.

"Ya..." Lalu ibunya Risa pun pergi mengejar Risa.


"Risa, Berjanjilah... Kita akan terus bersama seperti saat ini. Dan saat nanti kita dewasa. Menikahlah denganku."

"Sena.. Haaaaaa.. Akupun."


Bayang-bayang ucapan itu kembali teringat oleh Sena. Apa janji mereka akan bisa mereka tepati. Saat mendengar penjelasan ayahnya Sena hanya dapat terdiam dan terdiam tidak menyangka. Airmatanya mulai turun. Ayahnya tau Sena tidak mau itu terjadi. Namun Sena tak mau mengungkapkan mengapa ia tidak setuju. Begitu pula yang terjadi dengan Risa.

Mengetahui bahwa kedua anak mereka tidak setuju. Maka ayahnya Sena pun mencoba bersabar sedikit untuk cintanya itu. Ia menunda pernikahannya dengan ibunya Risa, sampai saat Sena dan Risa dewasa dan berharap Sena dan Risa mengerti suatu saat nanti.

Hubungan keduanya semakin terlihat menyenangkan. Sementara hubungan Sena dan Risa mulai goyah, keduanya mulai tertutup. Mereka selalu terpikirkan janji mereka saat itu. Jika sampai kedua orang tuanya menikah suatu saat nanti. Maka impian mereka takkan pernah terjadi. Janji dan impian merekalah yang membuatku mereka berdua takut untuk saling bertatapan. Mereka tidak ingin mengingkari janji itu.

Namun semuanya berubah. Tiba-tiba ayahnya Sena diberhentikan dari pekerjaannya. Risa dan Ibunya selama ini bergantung oleh ayahnya Sena. Hubungan keduanya mulai guncang. Sampai saat ayahnya Sena mendapati Ibunya Risa berselingkuh dengan seorang pengusaha.

Semuanya berubah. Sangat berubah. Ayahnya Sena mulai mengenal minuman keras dan menjadi temperamental maupun mulai membenci keberadaan Sena, Karena dia berpikir Senalah penyebab kesialan semua ini terjadi. Sedangkan Ibunya Risa semakin liar menjalani hubungannya dengan pengusaha itu. Mereka bercinta dimana-mana bahkan dihadapan Risa sekalipun.

Tidakkah saat itu Sena dan Risa berharap kembali? Tidak, keadaan kedua orang tuanya yang saat itu menguburkan impian mereka kini malah semakin terlihat memuakkan di mata mereka. Inilah yang membuat mereka semakin benci dengan kehidupan mereka. Mereka semakin malu untuk bertatapan. Sedangkan bayang-bayang impian mereka, semakin menghantui dan menakuti mereka. Mereka tidak tau cara menyelesaikannya.

###03###



"Kzzzzzzz.. Kau tau aku bener-bener sebel dengan anak aneh itu!" Keluh Mei.

"Heh? Kenapa?" Tanya Viena.

"Kau tau. Kemarin, saat aku sedang bersama Kael. Anak aneh itu mendapatiku sedang bercinta dengan Kael. Iiiiikkhhh memalukan sekali. Aku benci dengannya." Tegas Mei.

"Hooooooh!! Kau serius? Tom..." Ucap Viena.

"Ya, aku serius." Jawab Mei, dan terlihat bingung melihat eksperi wajah Viena. "Kau sedang memikirkan apa?" Lanjutnya.

"Aaaaaaak? Tidak-tidak. Hehehehehe.." Jawab Viena.
"Aaaaaaahhh, seandainya saat itu aku yang disana, mungkin aku akan menendang Kael dan bercinta dengan Tom. Aaaaaaakkk.. Bukankah Tom terlihat lebih tampan dan lucu. Uuuuuuuuuuuuuuugggghhhhh!! Vaginaku gatal memikirkan ini."
Pikiran mesum Viena yang membuat pipinya memerah.

"Aaaaaaaaaakkkkkhhh.. Tom, tititmu luar biasa!!"

"Ya, ya, terus Tom, aku menikmatinya."

"Ooooouuuggghhh, sungguh, aku... Hampir..."

"AaaaAaaaaaaaaaakkkkhhhhhh.. Aku sampai!!"
Viena malah semakin mesum dan memikirkan bercinta dengan Tom.

"Arrreeeee.. Celana dalamku basah." Ucap Viena pelan.

"Hah? Apa?" Tanya Mei yang melihat bibir Viena mengucapkan sesuatu.

"Aaaaaaahhh.. Tidak, tidak!!" Jawab Viena panik.


Sementara itu di atap sekolah. Tom sedang berhadapan dengan 4 orang murid lain. Mereka adalah Kael dan teman-temannya. Kael saat itu begitu kesal atas tingkah Tom yang terlihat bodoh itu saat mendapati dia dan Mei sedang bercinta. Karena dia tidak ingin cerita itu tersebar dan tidak mau para guru mengetahuinya lalu menghukumnya maka itu, Kael mencoba membuat bungkam mulut Tom dengan cara kasar setelah sebelumnya Kael dibuat semakin kesal oleh tingkah Tom yang menertawakannya saat Kael mencoba dengan cara yang halus.

Tom yang saat itu sudah berada di tengah-tengah empat orang, masih tetap terlihat santai. Kedua tangannya masih berada di kedua kantong celananya. "Hmm.. Kalian serius?" Ucapnya bodoh.

"OOOOOYYYYY!! JANGAN PURA-PURA BODOH KAU!! AYO, KAWAN!! BERI ANAK BARU INI PELAJARAN YANG MENYENANGKAN!!" Teriak Kael kepada teman-temannya.

"Brrruuuukkk.. Buuuukkkk.. Buuukkkkk.. Buuuuukkkk.. Pleeettaaaaakkk.. Keteplaaaakkkk.. Gedebuuuuggg.. Wadezigggggggg.. Bruaaaakkkkk... Bukbukbukbuk.. Pakpakpakpak.. Buuaaaaaaaaaaakkkkk"

"Aaaaahh,, aaaaaahh.. Memang menyenangkan." Ucap Tom santai. Setelah dengan santainya membuat keempat orang ini tergelepak kesakitan.

"Kau tidak perlu tau apa yang kulakukan. Kalau kau masih ingin mencoba mengusikku. Aku akan membunuhmu." Ucap Tom menyeramkan. Membuat wajah Kael begitu ketakutan.

Saat Tom berjalan dan pergi meninggalkan Kael dan teman-temannya. Tom bertatapan dengan Sena yang sepertinya melihat apa yang baru saja Tom lakukan. Mereka saling bertatapan. Tatapan yang begitu dingin mereka tunjukkan.

Saat sudah melewati Sena. Tom berucap pelan. "Menyedihkan sekali menjadi orang yang kesepian karena masa lalunya."


Sementara itu di kelas. Risa terlihat sedang membaca sebuah kertas.

"Lupakanlah semua kenangan burukmu.
Mulailah berjalan dengan senyuman." -- : D



Bersambung
 
Terakhir diubah:
senja dilangit biru_
begitu cerah nya_
tiba-tiba berganti_ kelabu dan gelap_
:sendirian:
.
.
terungkaplah apa masalahnya,, marah, kecewa atau penyesalan... :galau:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bnyk yg baru dan update .... hihihi crooootttt dulu ddh
 
Aargh.masalah yg pelik...msh mencoba meraba alurnya.kalo konsisten alurnya,gw yakin ini akan jd cerita yg sgt bgs..:D
 
wih cerita.a kereeeeen suhu..
seperti cerita anak sekulah di jepang yg bergaya cool dan brtarung tetap dngan gaya cool.a ane suka gaya bertarung dngan cool seperti nih, walau ada masalah di rmh dgn keluarga or dgn msa lalu.a
jd pertahankam karakter dgn gaya japanese yg cool..
hehehe
 
wih cerita.a kereeeeen suhu..
seperti cerita anak sekulah di jepang yg bergaya cool dan brtarung tetap dngan gaya cool.a ane suka gaya bertarung dngan cool seperti nih, walau ada masalah di rmh dgn keluarga or dgn msa lalu.a
jd pertahankam karakter dgn gaya japanese yg cool..
hehehe

Semoga, semoga.. Semoga ane dapat mempertahankan semuanya. :cup:

Makasih kakak. :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd