Rabu, 15 Januari 2014 Indonesia melancarkan serangan ke Kalimantan Barat, serangan untuk merebutkan Kalimantan Barat ini diberi nama Opersi Pembebasan Kalimantan Barat dengan kekuatan 50 pesawat Sukhoi SU-30 dan SU-35 dibantu satu skuadron Super Tucano, 14 T-50, 8 helikopter tempur MI-35 dan 20 Kamov KA-52, seribu personel TNI AD, 400 personel Marinir beserta tank amfibinya. 13 MLRS ASTROS II, delapan Howitzer Caesar dan 108 tank Leopard. Dalam waktu satu minggu pasukan Indonesia berhasil menguasai setengah wilayah Kalimantan Barat, Australia yang membawa dua ribu tentara, 34 pesawat tempur F-22 dan F-35, 70 tank tempur berat dan alat-alat tempur yang jumlahnya lebih sedikit dari Indonesia mengalami kemunduran.
Gempuran dari militer Indonesia dapat dengan mudah memukul mundur mereka ke gerbang pertahanan terakhir. Dalam waktu satu bulan Indonesia dapat mengambil kembali Kalimantan Barat, dalam pertempuran itu Autralia mengalami kerugian parah, ditambah banyak dari pasukannya yang mati atau tertawan, alat-alat militernya banyak yang hancur. Australia kurang memperhitungkan antara kekuatannya di Kalimantan dengan di pusat, sehingga dari begitu banyaknya personel dan alat-alat tempur yang dimobilisasi ke Kalimantan Barat membuat Australia kehilangan kekuatan untuk melindungi kota-kotanya yang menjadi daftar wilayah yang akan menjadi kekuasaan Indonesia. Bahkan Australia tidak cukup kuat untuk melindungi Darwin, Australia juga mengerahkan tentara-tentara rakyatnya untuk mempetahankan wilayah. Tetapi itu percuma, kehebatan tempur rakyat Australia tidak seberapa dengan kehebatan tempur TNI, ditambah lagi kurang ahlinya mereka dalam hal koordinasi membuat segala rencana yang mereka buat dapat terbaca dengan jelas oleh TNI.
Dan pada hari Sabtu, 16 Januari 2014 Australia menyerah kepada Indonesia dengan syarat Indonesia menarik kembali militernya dari wilayah Australia dan tidak lagi mempunyai keinginan untuk mengganggu atau menyerang lagi, Indonesia mau mengembalikan daerah yang telah direbutnya ke tangan Australia dengan syarat Australia tidak lagi melakukan penyadapan terhadap Indonesia dan negara-negara lainnya. Perang telah usai, dan perang tersebut menjadi peringatan kepada negara-negara penyadap lain yang ingin melanjutkan misi penyadapannya.
pada hari itu setelah Australia menyatakan menyerah, rakyat Indonesia merayakan kemenangan dengan mengadakan syukuran masal di tiap-tiap desa, sujud syukur masal juga dilakukan oleh TNI dan rakyat Indonesia yang Muslim, bahkan presiden dan menteri menteri lainnya pun ikut dalam sujud massal tersebut. Selain itu suara takbir berkumandang dari seluruh penjuru negeri, tempat tempat ibadah seperti gereja dan pura ramai dikunjungi untuk memanjatkan doa rasa syukur oleh para penganutnya. Pesta kembang api untuk merayakan kemenangan juga terdengar di mana mana pada malam harinya. Itulah kemenangan, kemenangan yang tercipta berkat usaha, doa dan bantuan dari sahabat dan saudara kita yang dapat membuat Indonesia menang dan kembali menjadi macan Asia. Indonesia juga dinobatkan menjadi negara dengan kekuatan militer terbesar ranking empat dunia.